Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 adalah 1.847.480 tersebar di 7 Kabupaten Kota. Persebaran jumlah penduduk di Provinsi Kepulauan Riau dapat dikategorikan tidak merata. Penduduk Provinsi Kepulauan Riau terkonsentrasi di Kota Batam yang meliputi 57,65 % atau 1.065.038 jiwa dari jumlah penduduk propinsi.
Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Riau rata rata 4,48 %/th namun pertumbuhan penduduk tidak merata pada setiap kabupaten / kota. Pada periode 2011-2012 Kota Batam memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu 6,82 persen, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Riau.
Dengan laju perthumbuhan rata rata 4,48 % pertahun, jumlah penduduk provinsi Kepulauan riau 20 tahun yang akan datang diperkirakan berjumlah sekitar 3.243.725 jiwa
Struktur Penduduk Menurut jenis Kelamin dan Umur
Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki laki sebanyak 51,19 % dari jumlah penduduk dan penduduk perempuan sebanyak 48,81 % dari jumlah penduduk. Rata - rata angka rasio jenis kelamin berdasarkan kelompok umur adalah 104,87.
Jumlah penduduk usia produktifcukup dominan, angka ketergantungan [dependensi ratio) di propinsi kepulauan Riau adalah 48b, 04- yang berarti tiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 48 kelompok yang tidak produktif.
Berdasarkan piramida penduduk Provinsi Kepulauan Riau, karakteristik penduduk bersifat ekspansif yang artinya jumlah kelompok penduduk usia muda (0-40 tahun) lebih banyak dari usia tua. Jumlah penduduk usia produktif cukup dominan, sehingga menjadi potensi bagi Provinsi Kepulauan Riau. Perbandingan jumlah usia non produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya penduduk usia produktif secara ekonomi (15 - 64 tahun) dikatakan sebagai angka beban tanggungan. Angka beban tanggungan di Provinsi Kepulauan Riau yaitu 50,19 yang berarti tiap 100 orang kelompok produktifharus menanggung 50,19 kelompok yang tidak produktif.
Angkatan Kerja
Angkatan kerja menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan sebagian besar terdiri dari angkatan kerja dengan tingkat pendidikan menengah, SMA Umum dan SMTA Kejuruan, Pada tahun 2011 mencapai 368.235 (43,42 persen) dari jumlah angkatan. Angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau selama periode tahun 2008-2011 menurut jenis kelamin menunjukkan didominasi oleh angkatan kerja laki-laki, meskipun demikian setiap tahun mengalami peningkatan baik pada kelompok jenis kelamin laki-laki maupun kelompok perempuan. Angkatan kerja menurut kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2008-2011, hanya Kabupaten Bintan yang cenderung meningkat secara konsisten setiap tahun, sedangkan kabupaten/kota lainnya sangat bersifat fluktuatif.
Penduduk Usia Kerja
Penduduk usia kerja (PUK) tahun 2008-2011 mengalami pertumbuhan sebesar 24,70 %. Jumlah angkatan kerja adalah 67,48 % dari Penduduk Usia Kerja. lumlah penduduk usia kerja (PUK) pada tahun 2011 di Provinsi Kepulauan Riau didominasi oleh PUK usia 30-34 (17,77 %], PUK usia 25-29 (17,20 %), PUK usia 20-24 (13,56 Penduduk usia kerja di Provinsi Kepulauan Riau selama periode tahun 2008 - 2011 menunjukkan bahwa kualitas PUK yang rendah karena masih didominasi oleh PUK berpendidikan dasar (SMTP) ke bawah. Proporsi penduduk usia kerja perempuan pada awalnya, pada tahun 2008 dan tahun 2009 lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan PUK laki-laki.
Akan tetapi pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi pergeseran terbalik, proporsi PUK laki-laki menjadi lebih dominan dari PUK perempuan. lumlah PUK Perempuan pada tahun 2011 adalah 612.482 jiwa (48,74 %) dan jumlaj PUK Laki-laki sejumlah 644.219 jiwa (51,26 %). Penduduk usia kerja di Provinsi Kepulauan Riau menurut sebarannya, terkonsentrasi di Kota Batam yaitu sebanyak 702.975 jiwa atau 55,94% diikuti Kabupaten Karimun pada urutan kedua yaitu sebanyak 159.095 jiwa atau 12,66 %. Paling sedikit di Kabupaten Kepulauan Anambas yaitu 27.655 jiwa atau 2,20%.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
tahun dengan 77,45 %, golongan umur 40-44 tahun sebesar 77,36 %, golongan umur 30-34 tahun sebesar 76,94 dan golongan umur 35-39 tahun dengan TPAKnya sebesar 76,09 TPAK pada tingkat pendidikan Universitas adalah TPAK yang mengambil porsi paling besar, yaitu 92,36 0/0 pada tahun 2008, namun turun ke angka 88,65 persen di tahun 2009, pada tahun berikutnya TPAK tingkat pendidikan Universitas terus mengalami peningkatan, sehingga pada tahun 2011 mencapai 92,63 persen. Posisi kedua adalah TPAK pendidikan diploma sebesar 91,66 dan diikuti TPAK pendidikan SMTA sebesar 75,28 %. Tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki di Provinsi Kepulauan Riau selama 2008-201 1 lebih dominan dibandingkan dengan angkatan kerja perempuan. Tingkat partisipasi angkatan kerja menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2008-2011, relatif bersifat fluktuatif kecuali Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas yang meningkat secara konsisten setiap tahunnya. Kota Batam merupakan daerah yang tingkat partisipasi angkatan kerja paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, diikuti Kabupaten Bintan dan Kabupaten Natuna.
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau sebesar 8,21 persen dan tingkat pertumbuhan kesempatan kerja sebesar 5,47 persen, diperoleh besaran nilai untuk elastisitas kesempatan kerja Kepulauan Riau pada tahun 2012 sebesar 0,67 persen. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen, akan menciptakan kesempatan kerja sebanyak 0,67 persen artinya setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen mampu menyerap sekitar ±5.494 orang pekerja.
Peluang Investasi
Dengan jumlah penduduk dan angkatan kerja serta kebutuhan tenaga kerja di provinsi Kepulauan Riau pada saat ini maupun di masa yang akan datang, terbuka peluang investasi yang terkiat dengan penyediaan dan peningkatan sumberdaya manusia, antara lain :
Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di dalam Negeri (seperti pendaftaran, perekrutan, pengurusan dokumenpenampungan orientasi pra pemberangkatan, pemberangkatan, penempatan dan pemulangan tenaga kerja.
Penyediaan Jasa Pekerja/Buruh [Proses pendaftaran, perekrutan, pengurusan dokumen [antara lain perjanjian kerja), negosiasi untuk mendapatkan pekerjaan dari perusahaan pemberi kerja, memperkerjakan pekerja/buruh, seperti pekerjaan jasa cleaning service, satpam, cateringdan jasa penunjang lainnya)
kerja yang antara lain meliputi bidang kejuruan teknik dan engineering, tata niaga, bahasa, pariwisata, manajemen, teknologi informasi, seni dan pertanian yang diarahkan untuk membekali angkatan kerja memasuki dunia kerja)
Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Diluar Negeri (proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan,penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan dan pemulangan Calon Tenaga Kerja Indonesia/CTKI)
Selain itu juga terbuka peluang untuk investasi di sektor pendidikan, kesehatan, keamanan , antara lain :
Pendidikan Nonformal seperti Jasa Pendidikan Komputer Swasta, Jasa Pendidikan Bahasa Swasta, Jasa Pendidikan Kecantikan dan Kepribadian Swasta, Jasa Pendidikan Ketrampilan Swasta Lainnya)
Pendidikan anak usia dini
Pendidikan dasar dan menengah
Pendidikan tinggi yang meliputi : Jasa Pendidikan Tinggi Program Gelar Swasta, Jasa Pendidikan Tinggi Nongelar Swasta
Usaha perdagangan atau lndustri Farmasi
Rumah sakit bersalin swasta
Rumah sakit umum swasta
Praktek perorangan tenaga kesehatan
Jasa keperawatan
Jasa penunjang kesehatan (laboratotium dsb)