• Tidak ada hasil yang ditemukan

5129-P1 Bibit-PPsp-Kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "5129-P1 Bibit-PPsp-Kehutanan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN NASIONAL

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

LEMBAR PENILAIAN

UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

Satuan Pendidikan

:

Sekolah Menengah Kejuruan

Kompetensi Keahlian

:

Kehutanan

Kode

:

5129

Alokasi Waktu

:

18 jam

Bentuk Soal

:

Penugasan Perorangan

1. LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN-OBSERVASI / DEMONSTRASI

(Form PPsp-01)

Nomor Peserta :

Nama Peserta

:

Petunjuk bagi Asessor:

Lakukan observasi terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh pserta

Observasi dilakukan berdasarkan komponen dan sub komponen berikut

No

Komponen/Sub komponen Penilaian

1

Skor Pencapaian Kompetensi

2

3

4

1 2 3 4 5 6

I

Persiapan Kerja

1.1 Mengecek kelengkapan alat dan

bahan yang diperlukan untuk

kegiatan:

a. Perhitungan kebutuhan bibit dan

benih.

b. Perlakuan pendahuluan pada

benih

c. Membuat media tabur

d. Membuat bedeng sapih

e. Membuat media sapih

f. Menabur benih

g. Menyapih bibit

Rata- Rata Skor Sub Komponen 1 :

Paket

2

(2)

No

Komponen/Sub komponen Penilaian

1

Skor Pencapaian Kompetensi

2

3

4

1 2 3 4 5 6

1.2. Memakai pakaian kerja dan alat

keselamatan kerja

Rata - Rata Skor Sub Komponen 2 :

Rata-Rata Skor Komponen Persiapan

Kerja :

II

Proses (Sistematika & Cara Kerja)

2.1. Menghitung kebutuhan bibit, benih dan bedengan

a. Menghitung kebutuhan bibit

berdasarkan ketentuan yang

baku

b. Menghitung kebutuhan benih

berdasarkan ketentuan yang

baku

c. Menghitung kebutuhan

bedengan persemaian

berdasarkan ketentuan yang

baku

Rata - Rata Skor Sub Komponen 1 :

2.2. Memberi perlakuan pendahuluan pada benih

Melaksanakan perlakuan

pendahuluan terhadap benih

Falcataria moluccana (sengon)

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

.

Skor Sub Komponen 2 :

2.3. Membuat media tabur

a. Menyiapkan media tabur sesuai

dengan ketentuan teknis yang

berlaku

b. Memasukkan media tabur ke

dalam bak penaburan

c. Meletakkan bak penaburan

pada rak-rak penaburan

Rata - Rata Skor Sub Komponen 3 :

2

.4. Membuat bedeng sapih

a. Menentukan luasan calon

bedeng sapih

b. Membersihkan areal bedeng

sapih

(3)

No

Komponen/Sub komponen Penilaian

1

Skor Pencapaian Kompetensi

2

3

4

1 2 3 4 5 6

d. Menentukan arah sisi panjang

bedeng sapih

e. Menentukan arah sisi pendek

bedeng sapih dan luas bersih

(neto) bedeng sapih

f. Memasang penguat bedeng

sapih / pasak

g. Memasang tiang penyangga

naungan bedeng sapih

h. Memasang naungan

i. Membuat saluran air

Rata - Rata Skor Sub Komponen 4:

2.5. Membuat media sapih

a. Menyiapkan media sapih sesuai

dengan ketentuan teknis yang

berlaku

b.

Memasukkan media sapih ke

dalam polybag

c.

Menyusun wadah/polybag yang

telah terisi media di bedeng

sapih

Rata - Rata Skor Sub Komponen 5:

2.6. Menyemaikan benih sengon

a. Penyiraman media tabur

b. Membuat larikan

c. Menabur benih sengon

d. Menutup benih sengon dengan

media tabur

e. Menyiram benih sengon setelah

ditabur

Rata - Rata Skor Sub Komponen 6:

2.7. Menyapih semai sengon

a. Menyiram bibit sengon dalam

bak tabur

b. Menyiram media sapih

c. Membuat lubang tanam pada

media sapih

d. Mencabut bibit sengon dari

media tabur

e. Menanam bibit sengon pada

media sapih (menyapih)

f. Menyiram bibit setelah disapih

(4)

No

Komponen/Sub komponen Penilaian

1

Skor Pencapaian Kompetensi

2

3

4

1 2 3 4 5 6

Rata - Rata Skor Komponen 2 :

III

Hasil Kerja

3.1.Dapat menghitung kebutuhan

benih, bibit dan bedengan.

3.2.Dapat memberi perlakuan

pendahuluan benih sengon

sebelum disemaikan

3.3.Dapat membuat bedeng sapih

yang siap digunakan

3.4.

Dapat menyiapkan media

penaburan yang siap digunakan

untuk menyemaikan benih sengon

3.5.

Dapat menyiapkan media

sapih di bedeng penyapihan yang

padat dan rata dengan permukaan

3.6.

Dapat melakukan penaburan

benih sengon sesuai ketentuan

teknis

3.7.

Dapat menyapih anakan

sengon sesuai ketentuan teknis

Rata –Rata Skor Komponen 3:

IV

Waktu

4.1. Waktu penyelesaian sesuai

standar

Skor Komponen 4:

Keterangan :

(5)

Perhitungan nilai praktik (NP) :

Prosentase Bobot Komponen Penilaian

Nilai Praktik

(NP)

Persiapan

Proses

Hasil

Waktu

∑ NK

1 2 4 5 6

Bobot

(%)

10

40

40

10

Skor

Maksimal

0,4

1,6

1,6

0,4

Skor

Komponen

NK

Keterangan:

Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen

ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.

NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen

NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen

Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan

dengan karakter program keahlian.

………, ………. 20...

Penilai 1/ Penilai 2

*)

(6)

KRITERIA PENILAIAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Kehutanan

Kode : 5129

Standar Kompetensi : Melakukan Kegiatan Produksi Bibit Tanaman Hutan Alokasi Waktu : 18 jam

Bentuk Soal : Penugasan Perorangan

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

1. Persiapan Kerja

1.1. Menyediakan alat dan bahan yang layak dan lengkap sesuai kebutuhan kerja

a. Menyediakan alat dan bahan kerja lengkap, layak pakai dan sesuai kebutuhan kerja

4

b. Menyediakan alat dan bahan kerja yang layak pakai,

kurang atau melebihi kebutuhan kerja ( 1 jenis ) 3 c. Menyediakan alat dan bahan kerja yang layak pakai,

kurang atau melebihi kebutuhan kerja ( 2 - 3 jenis) 2

d. Tidak melakukan sebagaimana a,b,c 1

1.2. Menggunakan pakaian dan alat

keselamatan kerja a. Menggunakan pakaian dan alat keselamatan kerja yang lengkap dan layak sesuai prosedur 4 b. Menggunakan pakaian kerja yang layak dan alat

keselamatan kerja kurang 1 jenis 3

c. Menggunakan pakaian kerja yang layak dan alat keselamatan kerja kurang 2 jenis

2

d. Tidak melakukan sebagaimana a,b,c 1

2. Proses (Sistematika dan Cara Kerja)

2.1 Menghitung kebutuhan bibit, benih dan bedeng

a. Menghitung kebutuhan bibit

a.

Menghitung kebutuhan bibit dengan rumus benar dan tahapan benar

4

b.

Menghitung kebutuhan bibit dengan rumus benar dan tahapan salah

3

c.

Menghitung kebutuhan bibit dengan rumus salah dan tahapan benar

2

d.

Menghitung kebutuhan bibit dengan rumus salah dan tahapan salah

1

b. Menghitung kebutuhan benih a. Menghitung kebutuhan benih dengan rumus benar

dan tahapan benar 4

b.

Menghitung kebutuhan benih dengan rumus benar dan tahapan salah.

3

c.

Menghitung kebutuhan benih dengan rumus salah dan tahapan benar

2

d.

Menghitung kebutuhan benih dengan rumus salah dan tahapan salah

1

c. Menghitung kebutuhan bedeng

a.

Menghitung kebutuhan bedeng dengan rumus benar dan tahapan benar

4

b.

Menghitung kebutuhan bedeng dengan rumus benar dan tahapan salah

3

c.

Menghitung kebutuhan bedeng dengan rumus salah dan tahapan benar

2

d.

Menghitung kebutuhan bedeng dengan rumus salah dan tahapan salah

1

(7)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

Memberi perlakuan pada benih Falcataria moluccana (sengon)

a. Memasukkan benih sengon sebanyak 1 sendok teh ke dalam wadah (gelas plastik/mangkok).

Benih disiram dengan air mendidih sampai benih sengon terendam merata selama 50 - 70 detik.

Air panas dibuang ke dalam ember dengan menggunakan saringan teh.

Selanjutnya benih disiram dengan air dingin. Perendaman di dalam air dingin dengan volume air minimal 10 kali volume benih selama 12 - 24 jam.

4

b. Memasukkan benih sengon sebanyak 1 sendok teh ke dalam wadah (gelas plastik/mangkok).

Benih disiram dengan air mendidih sampai benih sengon terendam merata selama 71 - 90 detik.

Air panas dibuang ke dalam ember dengan menggunakan saringan teh.

Selanjutnya benih disiram dengan air dingin. Perendaman di dalam air dingin dengan volume air minimal 10 kali volume benih selama 12 - 24 jam.

3

c. Memasukkan benih sengon sebanyak 1 sendok teh ke dalam wadah (gelas plastik/mangkok).

Benih disiram dengan air mendidih sampai benih sengon terendam merata selama 91 - 120 detik.

Air panas dibuang ke dalam ember dengan menggunakan saringan teh.

Selanjutnya benih disiram dengan air dingin. Perendaman di dalam air dingin dengan volume air minimal 10 kali volume benih selama 12 - 24 jam.

2

d. Memasukkan benih sengon sebanyak 1 sendok teh ke dalam wadah (gelas plastik/mangkok).

Benih disiram dengan air mendidih sampai benih sengon terendam merata selama > 120 detik.

Air panas dibuang ke dalam ember dengan menggunakan saringan teh.

Selanjutnya benih disiram dengan air dingin. Perendaman di dalam air dingin dengan volume air minimal 10 kali volume benih selama 12 - 24 jam.

Atau memasukkan benih sengon sebanyak kurang dari 1 sendok teh atau lebih dari 1 sendok teh ke dalam wadah (gelas plastik/mangkok).

Atau air panas tidak dibuang ke dalam ember dengan menggunakan saringan teh. (fatal: karena beberapa benih akan terbuang)

Atau benih tidak disiram dengan air dingin.

1

2.3. Membuat media tabur

2.3.1 Menyiapkan media tabur sesuai

(8)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

c. Menggunakan campuran topsoil dan pasir 2

d. Tidak melakukan sebagaimana a, b, c 1

2.3.2 Mengisi media tabur ke dalam bak tabur

a. Memasukkan media tabur ke dalam bak tabur dengan rata-rata ketebalan media 5,0 - 5,5 cm.

4

b. Memasukkan media tabur ke dalam bak tabur dengan

rata – rata ketebalan media 5,6 - 6,0 cm. 3 c. Memasukkan media tabur ke dalam bak tabur dengan

rata – rata ketebalan media 6,1 - 6,5 cm. 2 d. Memasukkan media tabur ke dalam bak tabur dengan

rata – rata ketebalan media > 6,0 cm.

Atau memasukkan media tabur ke dalam bak tabur dengan rata – rata ketebalan media < 5,0 cm.

1

2.3.3 Meletakkan bak tabur pada rak

penaburan/ bedeng penaburan

a. Meletakkan bak tabur pada rak/bedeng penaburan dengan posisi datar dan teratur.

4

b. Meletakkan bak tabur pada rak/bedeng penaburan dengan posisi datar tetapi tidak teratur.

3

c. Meletakkan bak tabur pada rak/bedeng penaburan

dengan posisi tidak datar dan tidak teratur. 2

d.

Tidak meletakkan bak tabur pada rak / bedeng penaburan atau tidak melakukan sebagaimana butir a,b,c

1

2.3.4 Menyiram dengan fungisida a. Bak tabur disiram / disemprot dengan fungisida dengan 4 sisi jenuh sempurna (pori-pori pasir terisi dengan air fungisida)

4

b. Bak tabur disiram / disemprot dengan fungisida dengan 3 sisi jenuh sempurna (pori-pori pasir terisi dengan air fungisida)

3

c. Bak tabur disiram / disemprot dengan fungisida dengan 2 sisi jenuh sempurna (pori-pori pasir terisi dengan air fungisida)

2

d. Bak tabur disiram / disemprot dengan fungisida dengan 1 sisi jenuh sempurna (pori-pori pasir terisi dengan air fungisida)

1

2.4. Membuat Bedeng Sapih

2.4.1. Menentukan luasan calon bedeng

sapih a. Mengukur areal berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 5,5 m, lebar 1,5 m dengan toleransi kesalahan maksimal 5 cm pada setiap titik. Dengan arah kedua sisi panjang menghadap ke utara / selatan.

4

b. Mengukur areal berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 5,5 m, lebar 1,5 m dengan toleransi kesalahan 5-10 cm pada setiap titik. Dengan arah kedua sisi panjang menghadap ke utara / selatan.

3

c. Mengukur areal berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 5,5 m, lebar 1,5 m dengan toleransi kesalahan 10-15 cm pada setiap titik. Dengan arah kedua sisi panjang menghadap ke utara / selatan.

2

d. Mengukur areal berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 5,5 m, lebar 1,5 m dengan toleransi kesalahan >15 cm pada setiap titik. Dengan arah kedua sisi panjang menghadap ke utara / selatan. atau

Mengukur areal berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 5,5 m, lebar 1,5 m dengan toleransi kesalahan 0 -15 cm pada setiap titik. Dengan arah kedua sisi panjang menghadap selain ke utara / selatan.

atau

Mengukur areal bukan berbentuk persegi panjang.

(9)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

2.4.2. Membersihkan areal bedeng sapih a. Bedeng sapih dibersihkan dari rumput / kotoran / tunggul / akar tanaman dengan toleransi maksimal 5 % dari luasan calon bedeng sapih masih ditemukan rumput / kotoran / tunggul /akar tanaman.

4

b. Bedeng sapih dibersihkan dari rumput / kotoran / tunggul / akar tanaman dengan toleransi 6 -10 % dari luasan calon bedeng sapih masih ditemukan rumput / kotoran / tunggul /akar tanaman.

3

c. Bedeng sapih dibersihkan dari rumput / kotoran / tunggul / akar tanaman dengan toleransi 11-15 % dari luasan calon bedeng sapih masih ditemukan rumput / kotoran / tunggul /akar tanaman.

2

d. Bedeng sapih dibersihkan dari rumput / kotoran / tunggul / akar tanaman dengan toleransi > 15 % dari luasan calon bedeng sapih masih ditemukan rumput / kotoran / tunggul /akar tanaman.

1

2.4.3 Memadatkan areal bedeng sapih a. Bedeng sapih dipadatkan merata / datar, dengan toleransi kesalahan terdapat kesalahan maksimal 5 % kurang padat.

4

b. Bedeng sapih dipadatkan merata / datar, dengan toleransi kesalahan terdapat kesalahan 5 - 10 % kurang padat.

3

c. Bedeng sapih dipadatkan merata / datar, dengan toleransi kesalahan terdapat kesalahan maksimal 15 - 20 % kurang padat.

2

d. Bedeng sapih dipadatkan merata / datar, dengan toleransi kesalahan terdapat kesalahan maksimal > 20 % kurang padat.

1

2.4.4 Menentukan arah sisi panjang bedeng

sapih

a.

Menentukan arah pada sisi panjang bedeng pada arah utara dengan sudut 0o atauarah selatan dengan sudut

180 o dengan menggunakan kompas. Toleransi

kesalahan pengukuran arah maksimal rata - rata1 o.

4

b.

Menentukan arah pada sisi panjang bedeng pada arah utara dengan sudut 0o atauarah selatan dengan sudut

180 o dengan menggunakan kompas. Toleransi

kesalahan rata-rata 1,1 – 2,0 o.

3

c.

Menentukan arah pada sisi panjang bedeng pada arah utara dengan sudut 0o atauarah selatan dengan sudut

180 o dengan menggunakan kompas. Toleransi

kesalahan rata-rata 2,1 – 3,0 o.

2

d.

Menentukan arah pada sisi panjang bedeng pada arah utara dengan sudut 0o atauarah selatan dengan sudut

180 o dengan menggunakan kompas. Toleransi

kesalahan rata-rata >3o.

1

2.4.5 Menentukan arah sisi pendek bedeng

sapih dan luas bersih (neto) bedeng sapih a. Sisi pendek tegak lurus (sudut 90

o) dengan sisi

panjang bedeng sapih, dengan toleransi kesalahan rata-rata maksimal 2,5 o pada sisi utara dan sisi selatan

Luas bersih bedeng sapih adalah 5 x 1 m, dengan toleransi kesalahan maksimal ± 5,0 cm pada sisi panjang dan atau sisi pendek.

4

b. Sisi pendek tegak lurus (sudut 90o) dengan sisi

panjang bedeng sapih, dengan toleransi kesalahan rata-rata maksimal 2,6 – 5,0 o pada sisi utara dan sisi

selatan

Luas bersih bedeng sapih adalah 5 x 1 m, dengan toleransi kesalahan maksimal ± 5,0 cm pada sisi panjang dan atau sisi pendek.

(10)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

c. Sisi pendek tegak lurus (sudut 90o) dengan sisi

panjang bedeng sapih, dengan toleransi kesalahan rata-rata 2,6 – 5,0 o pada sisi utara dan sisi selatan

Luas bersih bedeng sapih adalah 5 x 1 m, dengan toleransi kesalahan l ± 5,1 – 10,0 cm pada sisi panjang dan atau sisi pendek.

2

d. Sisi pendek tegak lurus (sudut 90o) dengan sisi

panjang bedeng sapih, dengan toleransi kesalahan rata-rata > 5,0 o pada sisi utara dan sisi selatan.

Luas bersih bedeng sapih adalah 5 x 1 m, dengan toleransi kesalahan ± > 10,0 cm pada sisi panjang dan atau sisi pendek.

1

2.4.6 Memasang penguat bedeng sapih /

pasak a. Penguat bedeng atau pasak dipasang dengan posisi yang benar pada 4 sisi. 4 b. Penguat bedeng atau pasak dipasang dengan posisi

yang benar pada 3 sisi. 3

c. Penguat bedeng atau pasak dipasang dengan posisi yang benar pada 2 sisi.

2

d. Penguat bedeng atau pasak dipasang dengan posisi yang benar pada < 1 sisi.

1

2.4.7. Memasang tiang penyangga naungan bedeng sapih

a. Tiang penyangga naungan ditanam pada 6 titik dengan jarak rata – rata 5-10 cm dari sisi panjang bedeng sapih, terdapat maksimal 1 tiang yang kurang kokoh / goyang

4

b. Tiang penyangga naungan ditanam pada 6 titik dengan jarak rata- rata 5-10 cm dari sisi panjang bedeng sapih, terdapat maksimal 2 tiang yang kurang kokoh / goyang

3

c. Tiang penyangga naungan ditanam pada 6 titik dengan jarak rata- rata 5-10 cm dari sisi panjang bedeng sapih, terdapat maksimal 3 tiang yang kurang kokoh / goyang

2

d. Tiang penyangga naungan ditanam pada 6 titik dengan jarak rata- rata 5-10 cm dari sisi panjang bedeng sapih, terdapat maksimal > 3 tiang yang kurang kokoh / goyang.

atau

Tiang penyangga naungan ditanam pada < 6 titik. atau

Tiang penyangga ditanam pada jarak rata-rata > 10 cm dari sisi panjang bedeng sapih.

1

2.4.7 Memasang naungan a. Naungan dipasang dengan tepat pada 6 buah penyangga tiang naungan.

4

b. Naungan dipasang dengan tepat pada 5 buah

penyangga tiang naungan. 3

c. Naungan dipasang dengan tepat pada 4 buah

penyangga tiang naungan. 2

d. Naungan dipasang dengan tepat pada < 4 buah

penyangga tiang naungan. 1

2.5. Membuat Media Sapih

2.5.1. Menyiapkan media sapih sesuai ketentuan yang berlaku

a. Jika menggunakan polybag menggunakan media campuran yang telah diayak, top soil : pasir : kompos dengan perbandingan 3 : 1 :1, dicampur merata.

Jika menggunakan pot trays, menggunakan cocopeat yang sudah diayak halus dan tidak ada serat atau kotoran, ditambah dengan pupuk osmocoat 20 gr per trays.

(11)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

b. Jika menggunakan polybag menggunakan media campuran yang telah diayak, top soil : pasir : kompos dengan perbandingan 3 : 1 :1, tidak dicampur merata.

Jika menggunakan pot trays, menggunakan cocopeat yang sudah diayak halus, masih ada sedikit serat atau kotoran, ditambah dengan pupuk osmocoat 20 gr per trays.

3

c. Jika menggunakan polybag menggunakan media campuran yang telah diayak, top soil : pasir : kompos dengan perbandingan tidak sesuai, dicampur merata.

Jika menggunakan pot trays, menggunakan cocopeat yang sudah diayak halus, masih ada sedikit serat atau kotoran, ditambah dengan pupuk osmocoat > 20 gr per trays.

2

d. Tidak melakukan sebagaimana a,b,c 1

2.5.2. Memasukkan media sapih ke dalam

wadah a. Jika menggunakan polybag, semua polybag terisi media sampai penuh, dipadatkan dan permukaan media rata dengan permukaan polybag.

Jika menggunakan pot trays, memasukan media sapih kedalam lubang trays dengan cara diratakan dengan tangan atau alat sehingga semua lubang terisi sempurna, kemudian dihentakan dalam 3 tahap, diantara jeda penghentakan diisi kembali dengan cocopeat. Toleransi kesalahan ditemukan maksimal 10 lubang, kurang terisi penuh.

4

b. Jika menggunakan polybag, 90% polybag terisi media sampai penuh, dipadatkan dan permukaan media rata dengan permukaan polybag.

Jika menggunakan pot trays, memasukan media sapih kedalam lubang trays dengan cara diratakan dengan tangan atau alat sehingga semua lubang terisi sempurna, kemudian dihentakan dalam 3 tahap, diantara jeda penghentakan diisi kembali dengan cocopeat. Toleransi kesalahan ditemukan maksimal 11- 15 lubang, kurang terisi penuh.

3

c. Jika menggunakan polybag, 80% polybag terisi media sampai penuh, dipadatkan dan permukaan media rata dengan permukaan polybag.

Jika menggunakan pot trays, memasukan media sapih kedalam lubang trays dengan cara diratakan dengan tangan atau alat sehingga semua lubang terisi sempurna, kemudian dihentakan dalam 3 tahap, diantara jeda penghentakan diisi kembali dengan cocopeat. Toleransi kesalahan ditemukan maksimal 16 - 20 lubang, kurang terisi penuh.

2

d. Tidak melakukan sebagaimana a,b,c 1

2.5.3. Menyusun wadah yang berisi media

di bedeng sapih a. Menyusun polybag/pot trays berisi media di bedeng sapih dengan teratur, saling rapat satu sama lain dan posisi tegak

4

b. Menyusun polybag/pot trays berisi media di bedeng sapih dengan teratur sebanyak 90%, saling rapat satu sama lain dan posisi tegak

3

c. Menyusun polybag/pot trays berisi media di bedeng sapih dengan teratu sebanyak 80%, saling rapat satu sama lain dan posisi tegak

(12)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

d. Tidak melakukan sebagaimana a,b,c 1

2.6. Menyemaikan benih sengon

2.6.1 Penyiraman media tabur a. Media tabur disiram dengan menggunakan air sampai jenuh sempurna pada 4 sisi.

4

b. Media tabur disiram dengan menggunakan air sampai jenuh sempurna pada 3 sisi.

3

c. Media tabur disiram dengan menggunakan air sampai jenuh sempurna pada 2 sisi.

2

d. Media tabur disiram dengan menggunakan air sampai jenuh sempurna pada 1 sisi.

Atau

Tidak melakukan penyiraman.

1

2.6.2 Membuat larikan a. Membuat larikan 4 jalur searah dengan panjang baki. Jarak antar jalur rata-rata 4,6 – 5,5 cm,

Kedalaman larikan rata-rata 0,5 – 1 cm.

4

b. Membuat larikan 4 jalur searah dengan panjang baki. Jarak antar jalur rata-rata 4,6 – 5,5 cm,

Kedalaman larikan rata-rata 1,0 – 1,5 cm.

3

c. Membuat larikan 4 jalur searah dengan panjang baki. Jarak antar jalur rata-rata 5 – 5,5 cm, dengan kedalaman larikan rata-rata > 1,5 cm.

2

d. Membuat larikan 4 jalur searah dengan panjang baki. Jarak antar jalur rata-rata < 4,6 cm atau > 5,6 cm Atau

Membuat < 4 larikan. atau

membuat > 4 larikan. atau

Tidak membuat larikan

1

2.6.3 Menabur benih sengon a. Benih sengon ditabur merata pada 4 larikan. 4 b. Benih sengon ditabur merata pada 3 larikan. 3 c. Benih sengon ditabur merata pada 2 larikan. 2 d. Benih sengon ditabur merata pada 1 larikan. 1 2.6.4 Menutup benih sengon dengan media

tabur

a. Benih sengon tertutup sempurna dengan kesalahan maksimal 0,5 larikan kurang tertutup

4

b. Benih sengon tertutup dengan kesalahan 0,6 - 1 larikan kurang tertutup

3

c. Benih sengon tertutup dengan kesalahan 1 – 1,5 larikan kurang tertutup

2

d. Benih sengon tertutup dengan kesalahan > 1,5 larikan

kurang tertutup. 1

2.6.5 Menyiram benih sengon setelah ditabur

a. Media yang telah ditabur benih sengon disiram dengan menggunakan sprayer halus dengan sempurna, toleransi kesalahan 5 % tidak tersiram.

4

b. Media yang telah ditabur benih sengon disiram dengan menggunakan sprayer halus dengan sempurna, toleransi kesalahan 6-10 % tidak tersiram.

3

c. Media yang telah ditabur benih sengon disiram dengan menggunakan sprayer halus dengan sempurna, toleransi kesalahan 10 - 15 % tidak tersiram.

2

d. Media yang telah ditabur benih sengon disiram dengan menggunakan sprayer halus dengan sempurna, toleransi kesalahan > 15 % tidak tersiram. Atau disiram dengan selain sprayer.

1

(13)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

2.7.1 Menyiram bibit sengon dalam bak tabur

a. Bibit sengon yang berada di bak tabur disiram sampai jenuh dengan menggunakan sprayer / gembor. Toleransi kesalahan terdapat maksimal 5 % dari bibit belum tersiram.

4

b. Bibit sengon yang berada di bak tabur disiram sampai jenuh dengan menggunakan sprayer / gembor. Toleransi kesalahan terdapat 6-10 % dari bibit belum tersiram.

3

c. Bibit sengon yang berada di bak tabur disiram sampai jenuh dengan menggunakan sprayer / gembor. Toleransi kesalahan terdapat 11-15 % dari bibit belum tersiram.

2

d. Bibit sengon yang berada di bak tabur disiram sampai jenuh dengan menggunakan sprayer / gembor. Toleransi kesalahan terdapat > 15 % dari bibit belum tersiram.

1

2.7.2 Menyiram media sapih a. Media sapih disiram air dengan menggunakan gembor sampai jenuh. Toleransi kesalahan terdapat maksimal 5 % dari media sapih belum jenuh.

4

b. Media sapih disiram air dengan menggunakan gembor sampai jenuh. Toleransi kesalahan terdapat 6 - 10 % dari media sapih belum jenuh.

3

c. Media sapih disiram air dengan menggunakan gembor sampai jenuh. Toleransi kesalahan terdapat 11 -15 % dari media sapih belum jenuh.

2

d. Media sapih disiram air dengan menggunakan gembor sampai jenuh. Toleransi kesalahan terdapat > 15 % dari media sapih belum jenuh.

1

2.7.3. Membuat lubang tanam pada media sapih

a. Lubang tanam dibuat sesuai dengan ukuran akar bibit sengon. Toleransi kesalahan terdapat maksimal 5 % dari jumlah wadah, lubang tanam bibit terlalu dalam, atau terlalu dangkal atau terlalu sempit.

4

b. Lubang tanam dibuat sesuai dengan ukuran akar bibit sengon. Toleransi kesalahan terdapat 6 - 10 % dari jumlah wadah, lubang tanam bibit terlalu dalam, atau terlalu dangkal atau terlalu sempit.

3

c. Lubang tanam dibuat sesuai dengan ukuran akar bibit sengon. Toleransi kesalahan terdapat 11 - 15 % dari jumlah wadah, lubang tanam bibit terlalu dalam, atau terlalu dangkal atau terlalu sempit.

2

d. Lubang tanam dibuat sesuai dengan ukuran akar bibit sengon. Toleransi kesalahan terdapat > 15 % dari jumlah wadah, lubang tanam bibit terlalu dalam, atau terlalu dangkal atau terlalu sempit.

1

2.7.4 Mencabut bibit sengon dari media

tabur a. Bibit dicabut dari media tabur dengan menggunakan pencungkil / sendok, akar yang panjang dipotong dengan gunting, dan meletakkan ke dalam mangkok yang sudah terisi air.

Toleransi kesalahan adalah terdapat maksimal 5 % dari jumlah total bibit yang akan ditanam tidak dicungkil dengan sendok, semua akar yang terlalu panjang dipotong dan bibit langsung diletakkan dalam mangkok yang sudah terisi air.

(14)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

b. Bibit dicabut dari media tabur dengan menggunakan pencungkil / sendok, akar yang panjang dipotong dengan gunting, dan meletakkan ke dalam mangkok yang sudah terisi air.

Toleransi kesalahan adalah terdapat 6 - 10 % dari jumlah total bibit yang akan ditanam tidak dicungkil dengan sendok, semua akar yang terlalu panjang dipotong dan bibit langsung diletakkan dalam mangkok yang sudah terisi air.

3

c. Bibit dicabut dari media tabur dengan menggunakan pencungkil / sendok, akar yang panjang dipotong dengan gunting, dan meletakkan ke dalam mangkok yang sudah terisi air.

Toleransi kesalahan adalah terdapat 11 – 15 % dari jumlah total bibit yang akan ditanam tidak dicungkil dengan sendok, semua akar yang terlalu panjang dipotong dan bibit langsung diletakkan dalam mangkok yang sudah terisi air.

2

d. Bibit dicabut dari media tabur dengan menggunakan pencungkil / sendok, akar yang panjang dipotong dengan gunting, dan meletakkan ke dalam mangkok yang sudah terisi air.

Toleransi kesalahan adalah terdapat >15 % dari jumlah total bibit yang akan ditanam tidak dicungkil dengan sendok, semua akar yang terlalu panjang dipotong dan bibit langsung diletakkan dalam mangkok yang sudah terisi air.

atau

Bibit yang memiliki akar yang panjang tidak dipotong atau

Bibit tidak diletakkan dalam mangkok yang berisi air.

1

2.7.5 Menanam bibit sengon pada media sapih (menyapih)

a. Bibit sengon dimasukan dalam lubang tanam. Posisi bibit tegak lurus dengan media sapih setelah dipadatkan.

Toleransi terdapat maksimal 5 % dari seluruh bibit yang disapih kurang padat atau kurang tegak.

4

b. Bibit sengon dimasukan dalam lubang tanam. Posisi bibit tegak lurus dengan media sapih setelah dipadatkan.

Toleransi terdapat 6 - 10 % dari seluruh bibit yang disapih kurang padat atau kurang tegak.

3

c. Bibit sengon dimasukan dalam lubang tanam. Posisi bibit tegak lurus dengan media sapih setelah dipadatkan.

Toleransi terdapat 11 - 15 % dari seluruh bibit yang disapih kurang padat atau kurang tegak.

2

d. Bibit sengon dimasukan dalam lubang tanam. Posisi bibit tegak lurus dengan media sapih setelah dipadatkan.

Toleransi terdapat >15 % dari seluruh bibit yang disapih kurang padat atau kurang tegak.

1

2.7.6 Menyiram bibit setelah disapih a. Bibit disiram air dengan menggunakan gembor. Toleransi kesalahan terdapat maksimal 5 % dari bibit belum tersiram sempurna.

4

b. Bibit disiram air dengan menggunakan gembor. Toleransi kesalahan terdapat 6 - 10% dari bibit belum tersiram sempurna.

(15)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

c. Bibit disiram air dengan menggunakan gembor. Toleransi kesalahan terdapat 11 - 15% dari bibit belum tersiram sempurna.

2

d. Bibit disiram air dengan menggunakan gembor. Toleransi kesalahan terdapat > 15 % dari bibit belum tersiram sempurna.

1

3 Hasil Kerja

3.1. Menghitung kebutuhan bibit, benih dan

bedengan Hasil perhitungan kebutuhan bibit, benih dan bedeng benar 4 Hasil perhitungan kebutuhan bibit, benih dan bedeng.

Salah satu diantaranya salah. 3

Hasil perhitungan kebutuhan bibit, benih dan bedeng. Dua

diantaranya salah 2

Hasil perhitungan kebutuhan bibit, benih dan bedeng. Ketiganya salah

1

3.2. Memberi perlakuan pendahuluan benih sengon

Peserta dapat menyelesaikan tugas dengan memuaskan (jumlah benih mengembang lebih dari 90%)

4

Peserta dapat menyelesaikan tugas dengan standar minimal (jumlah benih mengembang sampai dengan 80-90%)

3

Peserta dapat menyelesaikan tugas dengan kurang memuaskan (jumlah benih mengembang sampai dengan 70-79)

2

Peserta dapat menyelesaikan tugas dengan tidak

memuaskan (jumlah benih mengembang kurang dari 70%) 1 3.3. Membuat media tabur Ketebalan media benar, jenis media benar dan

meletakkan dengan posisi benar

4

Ketebalan media benar, jenis media benar dan meletakkan dengan posisi salah

3

Ketebalan media benar, jenis media salah dan meletakkan dengan posisi salah

2

Ketebalan media salah, jenis media salah dan meletakkan

dengan posisi salah 1

3.4. Membuat bedeng Sapih Bedeng benar, kokoh dan rapih 4

Bedeng benar, kokoh tetapi tidak rapih 3

Bedeng benar, tetapi tidak kokoh dan rapih/tidak rapih 2 Tidak dapat menyelesaikan tugasnya seperti ketentuan diatas

1

3.5. Membuat Media Sapih Isi polybag penuh, padat, dan peletakan di bedengan tegak 4 Isi polybag penuh , padat, dan peletakan di bedengan

tegak (sebanyak 90%) 3

Isi polybag penuh, padat, dan peletakan di bedengan tegak (sebanyak 80%)

2

Peserta tidak dapat menyelesaikan tugasnya 1 3.6. Menabur / Menyemaikan Benih

Sengon

Terdapat < 10 benih tidak tertutup sempurna 4 Terdapat 10-19 benih yang tidak tertutup sempurna 3 Terdapat 20-25 benih yang tidak tertutup sempurna 2 Terdapat > 25benih yang tidak tertutup sempurna 1 3.7. Menyapih semai sengon Semai yang disapih posisi tegak dan leher akar rata

dengan permukaan media sapih sebanyak 90-100%

4

Semai yang disapih posisi tegak dan leher akar rata dengan permukaan media sapih sebanyak 80-89 %

3

Semai yang disapih posisi tegak dan leher akar rata

dengan permukaan media sapih sebanyak 70-79% 2 Semai yang disapih posisi tegak dan leher akar rata

dengan permukaan media sapih < 70 %

1

(16)

No.

Komponen/Sub Komponen Penilaian

Indikator

Skor

1 2 3 4

Peserta dapat menyelesaikan tugas selama 2,6 – 3 jam 2 Peserta dapat menyelesaikan tugas lebih dari > 3 jam 1

2

.

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

(Form PPsp-02)

Nomor Peserta :

Nama Peserta

:

Petunjuk bagi Asessor:

Buatlah pertanyaan lisan sesuai dengan komponen dan Indikator Penilaian Pengetahuan

yang telah ditetapkan

Pertanyaan yang dibuat untuk mempertegas observasi demonstrasi yang dilaksanakan oleh

peserta

No

Komponen dan Indikator Penilaian Pengetahuan

Skor Pencapaian

Kompetensi

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6

Pemahaman Persiapan Kerja

1

Pemahaman mengenai Alat yang dipersiapkan

2

Pemahaman mengenai Bahan yang dipersiapkan

Pemahaman mengenai Proses (Sistematika & Cara Kerja)

3

Menanyakan cara mengetahui kebutuhan bibit

4

Menurunkan kebutuhan benih dan kebutuhan luas

bedeng dari kebutuhan bibit

5

Menanyakan penggunaan air panas dalam proses

perlakukan pendahuluan benih

6

Fungsi air dalam proses pematahan dormansi

(17)

No

Komponen dan Indikator Penilaian Pengetahuan

Skor Pencapaian

Kompetensi

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6

8

Peran dan Fungsi media tabur dalam pembibitan

9

Menanyakan alasan penggunaan pasir sebagai media tabur

10

Menanyakan alasan pemakaian fungisida

11

Kegunaan bedeng sapih dalam pembibitan

12

Menanyakan sifat benih dan tipe perkecambahan

benih berkaitan dengan penaburan benih

13

Menanyakan alasan akar tidak boleh terlipat

Total Skor :

Rata-Rata Skor :

(Total Skor/13)

3. LEMBAR PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP

(Form PPsp-03)

Nomor Peserta :

Nama Peserta

:

Petunjuk bagi Asessor:

Lakukan observasi terhadap Sikap Kerja yang didemonstrasikan peserta selama

pelaksanaan praktik

Observasi dilakukan berdasarkan komponen dan sub komponen berikut

No

Komponen Sika Kerja

Skor Pencapaian

Kompetensi

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6

Perlakukan Pendahuluan Benih

1

Tanggungjawab

2

Ketelitian

3

Kerapihan

4

Menjaga Kebersihan

Pembuatan Media Tabur

5

Tanggungjawab

6

Ketelitian

7

Kerapihan

8

Menjaga Kebersihan

Pembuatan Bedeng Sapih

9

Tanggungjawab

(18)

No

Komponen Sika Kerja

Skor Pencapaian

Kompetensi

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6

11

Kerapihan

12

Menjaga Kebersihan

Pembuatan Media Sapih

13

Tanggungjawab

14

Ketelitian

15

Kerapihan

16

Menjaga Kebersihan

Penaburan Benih

17

Tanggungjawab

18

Ketelitian

19

Kerapihan

20

Menjaga Kebersihan

Penyapihan Benih

21

Tanggungjawab

22

Ketelitian

23

Kerapihan

24

Menjaga Kebersihan

(19)

Kriteria Penilaian Sikap

Sikap Kerja

Rubrik

Skor

Komponen

Sikap

4.1 Tanggungjawab

Sangat tanggungjawab melakukan

pekerjaan

4

Cukup tanggungjawab melakukan

pekerjaan

3

Kurang tanggungjawab melakukan

pekerjaan

2

Tidaktanggungjawab melakukan

pekerjaan

1

4.2 Ketelitian

melakukan

pekerjaan

Sangat teliti melakukan pekerjaan

4

Cukup teliti melakukan pekerjaan

3

Kurang teliti melakukan pekerjaan

2

Tidak teliti melakukan pekerjaan

1

4.3 Kerapihan

melakukan

pekerjaan

Sangat rapi melakukan pekerjaan

4

Cukup rapi melakukan pekerjaan

3

Kurang rapi melakukan pekerjaan

2

Tidak rapi melakukan pekerjaan

1

4.4.

Menjaga

kebersihan area

praktek kerja

Tempat praktik dan peralatan dalam

kondisi sangat bersih

4

Tempat praktik dan peralatan dalam

kondisi cukup bersih

3

Tempat praktik dan peralatan dalam

kondisi kurang bersih

(20)

Tempat praktik dan peralatan dalam

kondisi tidak bersih

1

Perhitungan Nilai Komponen Praktik (NP) :

Prosentase Bobot Komponen

Penilaian

Nilai Praktik NP

Keterampilan Pengetahuan

Sikap

∑RSK x 25

1 2 3 6

Bobot

60%

25%

15%

Skor Maksimal

2,4

1,0

0,6

Rata/Rata Skor

Komponen (RSK)

Nilai Komponen

(RSK x Bobot)

Deskripsi Hasil Ujian Praktik :

Kompeten Memuaskan = 70 < 79

Kompeten Sangat Memuaskan = 80 < 89

Kompeten Dengan Pujian = 90 < 100

Rekomendasi Keputusan Pengujian :

(beri tanda centang)

Kompeten

(21)

Bagi yang Belum Kompeten direkomendasikan untuk Pengujian Lanjut (PL)

*)

pada :

Hari/Tanggal : ………

Waktu : ………

Tempat : ………

*)

Yang dilakukan Pengujian Lanjut hanya Indikator yang mendapatkan Skor 1

Referensi

Dokumen terkait

8) Jika teradu/terlapor diduga melakukan lebih dari satu pelanggaran maka hasil pemeriksaan dapat dituangkan dalam satu berita acara pemeriksaan yang sama 9) Salinan

Rhizopus dari sampel oncom hitam asal beberapa pasar tradisional di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang berhasil diisolasi dan dimurnikan sebanyak 13

Anak yang lebih siap masuk sekolah akan melalui proses penyesuaian diri dengan lebih mudah, apalagi bila ada banyak teman yang sudah dikenal sebelumnya masuk pada

Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan Supervisi akademik melalui pembimbingan individu yang dilakukan oleh Kepala sekolah terhadap guru kelas

Aplikasi Katalog Warung dan Layanan Pesan Antar ini merupakan aplikasi yang dibuat untuk perangkat mobile , khususnya smartphone dengan system operasi Android. Tujuan

Segala bentuk tindak kekerasan terhadap anak perlu dicegah dan diatasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 Tahun 2002 tentang

Penelitian ini didukung oleh penelitian Rahayu (2006) dengan judul Pola Asuh dan Status Gizi Anak Balita Keluarga Penerima dan Keluarga Bukan Penerima Jaminan

Hasil uji diskriminan menyatakan bahwa Jenis Kelamin dan Program Studi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap perbedaan tingkat literasi keuangan mahasiswa