• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Revisi Anggaran Tahun 2017 Slide Revisi 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Revisi Anggaran Tahun 2017 Slide Revisi 2017"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1.

Bat asan Revisi

2.

Ruang lingkup Revisi

3.

Ketent uan-ket ent uan baru revisi anggaran 2017

4.

Perbaikan ketent uan revisi

(3)

Revisi Anggaran dilakukan sepanjang

tidak

m engakibat kan pengurangan alokasi anggaran terhadap:

alokasi gaji dan t unjangan yang m elekat pada gaji

kecuali

unt uk pem enuhan belanja

pegawai pada komponen 001 pada Satker yang sam a dan/ atau unt uk pem enuhan alokasi gaji dan t unjangan yang m elekat pada gaji pada satker lain sepanjang pergeseran tersebut

tidak

mengakibatkan pagu minus

;

pembayaran berbagait unggakan;

Rupiah M urni Pendamping sepanjang paket pekerjaan m asih berlanjut (on-going); dan/ atau

paket pekerjaan yang telah dikontrakkan dan/ atau direalisasikan dananya sehingga dananya m enjadi m inus.

Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang t idak m engubah target kinerja dengan ketentuan sebagai berikut :

t idak m engubah sasaran Program;

(4)

Revisi Anggaran

Revisi Administrasi

Pemenuhan dalam rangka pencairan

anggaran

Perubahan rumusan yang tidak terkait dengan anggaran dalam satu

Program

Pergeseran dalam antar

Program Pergeseran

antar BA

Kewengangan DJA dengan

(5)

DJA

pergeseran anggaran dalam 1

(sat u)

Keluaran (

Out put

) yang

sama, dalam

1 (sat u) Kegiatan

yang sama, dan

antar Satker

dalam w ilayah kerja

Kantor

Wilayah

Direktorat

Jenderal

Perbendaharaan yang berbeda;

pergeseran

anggaran

antar

Keluaran

(

Out put

), dalam 1

(sat u) Kegiatan yang sama, dan

antar Satker dalam

wilayah

Kerja Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan yang

berbeda; atau

pergeseran

anggaran

antar

DJPB

pergeseran anggaran dalam 1 (sat u)

Keluaran (

Out put

) yang sama, dalam

1

(sat u) Kegiatan yang sama, dan

antar Satker;

pergeseran

anggaran

antar

Keluaran (

Output

), dalam 1 (satu)

Kegiatan

yang sama, dan antar

Satker;

pergeseran anggaran antar Kegiatan,

dalam 1 (sat u) Satker yang sama;

pergeseran

anggaran

antar

Kegiatan

dan antar Satker dalam

wilayah

kerja

Kantor

Wilayah

(6)

penambahan atau pengurangan pagu anggaran, t ermasuk pergeseran

rincian anggarannya, meliput i:

perubahan Anggaran Belanja Yang Bersumber Dari PNBP;

perubahan anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman/ hibah luar

negeri dan dalam negeri, t ermasuk pemberian pinjaman/ hibah;

perubahan anggaran belanja yang bersumber dari SBSN, termasuk

penggunaan sisa dana penerbit an SBSN yang t idak terserap pada

t ahun-t ahun sebelumnya;

perubahan anggaran belanja pemerint ah pusat berupa pagu unt uk

pengesahan belanja yang bersumber dari pinjaman/ hibah luar negeri

yang t elah

closing dat e;

perubahan anggaran belanja dan/ at au pembiayaan anggaran sebagai

akibat

dari

perubahan

kurs,

perubahan

parameter,

t ambahan

kewajiban, dan/ at au pemenuhan kewajiban; dan/ at au

(7)

pergeseran anggaran Bagian Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelola Belanja

Lainnya) ke BA K/ L atau antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran 999

(BA BUN);

pergeseran anggaran dalam 1 (sat u) Program yang sama atau antar Program

dalam 1 (sat u) bagian anggaran yang bersumber dari rupiah murni unt uk

memenuhi kebut uhan

Belanja Operasional

;

pergeseran rincian anggaran unt uk Satker Badan Layanan Umum yang sumber

dananya berasal dari PNBP;

pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP yang berasal dari instansi

penghasil

;

pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian sisa kewajiban pembayaran

Kegiatan/ proyek yang dibiayai melalui SBSN yang melewat i tahun anggaran

sesuai dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

(8)

pergeseran anggaran antara Program lama dan Pogram baru dalam

rangka penyelesaian dokumen DIPA sepanjang telah diset ujui Dewan

Perwakilan Rakyat ;

pergeseran anggaran dalam 1 (sat u) Program yang sama dalam

rangka memenuhi kebut uhan selisih kurs;

pergeseran anggaran dalam 1 (sat u) Program yang sama dalam rangka

penyelesaian tunggakan

tahun-tahun sebelumnya;

pergeseran anggaran pembayaran kewajiban utang sebagai dampak

dari perubahan komposisi inst rumen pembiayaan utang;

pergeseran anggaran dalam 1 (sat u) lokasi yang sama atau antar lokasi

dan/ atau antar kewenangan dalam rangka t ugas pembant uan, urusan

bersama, dan/ atau dekonsent rasi;

pergeseran anggaran dalam rangka pembukaan kantor baru;

(9)

pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian put usan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap (

inkracht

);

pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan antar tahun terkait

dengan

kegiatan kontrak tahun jamak;

pergeseran anggaran dalam rangka

penggunaan Sisa Anggaran Kontraktual atau

Sisa Anggaran Swakelola

yang dilakukan dalam 1 (sat u) Program yang sama;

pergeseran anggaran belanja sebagai akibat dari perubahan prioritas penggunaan

anggaran;

penggunaan dana Keluaran (

Output

) cadangan

; dan/ atau

(10)

Tambahan ketentuan baru tata cara revisi anggaran TA 2017:

pergeseran anggaran dalam 1 (sat u) Program yang sama atau

ant ar Program dalam 1 (sat u) bagian anggaran dalam rangka

memenuhi

penyelesaian kegiatan yang ditunda

sebagai

akibat kebijakan penghematan anggaran t ahun sebelumnya

(

Pasal 34

);

pergeseran anggaran belanja yang bersumber dari PNBP

yang berasal dari instansi penghasil (

Pasal 18

);

penyampaian usul revisi oleh K/ L ke Dit jen Anggaran

melalui

surat elektronik

(

Pasal 40

);

(11)

(1) Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar Program dalam

1 (satu) bagian anggaran dalam rangka

memenuhi penyelesaian kegiatan yang

ditunda sebagai akibat kebijakan penghematan anggaran tahun sebelumnya

merupakan pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian paket-paket pekerjaan

yang alokasi anggarannya sudah tercantum pada DIPA TA sebelumnya tetapi

pelaksanaannya hingga akhir tahun lalu ditunda seluruhnya atau sebagian.

(2) Pengajuan usulan revisi anggaran terkait penyelesaian kegiatan yang ditunda

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri Keuangan

c.q. Direktur Jenderal Anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Paket-paket pekerjaan yang akan dilanjut kan pada t ahun berkenaan, alokasi anggarannya t elah t ersedia pada DIPA t ahun lalu yang sebagian atau seluruh dananya diblokir;

b. Paket-paket pekerjaan yang dilanjut kan pada t ahun berkenaan m erupakan paket-paket pekerjaan yang belum dapat diselesaikan t ahun sebelumnya sebagai dam pak dari

(12)

(3) Pergeseran anggaran dalam 1 (sat u) Program yang sama atau antar Program

dalam 1 (sat u) bagian anggaran dalam rangka penyelesaian paket-paket

pekerjaan yang pelaksanaannya hingga akhir tahun sebelumnya dit unda

seluruhnya atau sebagian, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat

mengurangi target volume Keluaran (Out put

)

yang anggarannya digeser atau

dikurangi sebagai sumber dana;

(4) Pergeseran anggaran dalam rangka pelaksanaan paket-paket pekerjaan yang

dit unda dan belum dilaksanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

mekanisme revisi anggaran sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan M enteri

ini dan batas akhir penerimaan usul revisi tanggal

30 April

tahun berkenaan;

(5) Kementerian/ Lembaga wajib menyampaikan revisi terkait dengan pergeseran

anggaran dalam 1 (sat u) Program yang sama atau antar Program dalam 1

(sat u) bagian anggaran dalam rangka memenuhi penyelesaian kegiatan yang

dit unda sebagai akibat kebijakan penghematan anggaran tahun sebelumnya

(13)

(1)

Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP yang

berasal dari inst ansi penghasil

hanya dapat dilakukan oleh

kem ent erian/ lembaga yang m enerapkan

kebijakan

penggunaan PNBP secara terpusat

.

(14)

(1) Dalam rangka percepatan penyelesaian usul Revisi Anggaran ke Direktorat Jenderal Anggaran,

penyampaian surat usulan revisi beserta dokumen pendukung dapat disampaikan dalam bent uk dokumen elekt ronik;

(2) Unt uk menjamin keut uhan, keabsahan, keaslian, serta kebenaran formil dan materiil atas dokumen elekt ronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diamankan dengan menggunakan sistem

infrast rukt ur kunci publik yang disediakan oleh kementerian yang membidangi komunikasi dan informat ika; (3) Dokumen elekt ronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan melalui alamat surat elekt ronik

(surel) [email protected],dengan menggunakan alamat surel ber-domain .go.id. yang telah terdaftar di database Direktorat Jenderal Anggaran;

(4) Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/ Sekretaris/ Pejabat Eselon I Kementerian/ Lembaga atau PPA BUN bertanggung jawab atas keut uhan, keabsahan, keaslian, serta kebenaran formil dan materiil terhadap segala sesuat u yang terkait dengan pengajuan usulan Revisi Anggaran yang diajukan kepada Direktorat Jenderal Anggaran melalui surel;

(5) Dalam hal dokumen elektronik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) belum tersedia:

a.Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/ Sekretaris/ Pejabat Eselon I Kementerian/ Lembaga atau PPA BUN dapat menyampaikan hasil pindaian dokumen pendukung melalui surel dan wajib menyampaikan dokumen pendukung yang asli pada saat penelaahan dalam hal usul revisi memerlukan penelaahan;

(15)

(1)

Dalam rangka percepatan penyelesaian usul Revisi Anggaran ke Direktorat

Jenderal Perbendahaaran, penyampaian surat usulan revisi beserta

dokumen pendukung, dapat disampaikan dalam bentuk

dokumen

elektronik

;

(2)

Untuk menjamin keutuhan, keabsahan, keaslian, serta kebenaran formil

dan materiil atas dokumen elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), harus diamankan dengan menggunakan

sistem infrastruktur kunci

publik

yang disediakan oleh kementerian yang membidangi komunikasi

dan informatika;

(3)

Dokumen elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

dengan menggunakan alamat

surel kedinasan

yang telah terdaftar di

database Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

(4)

Alamat email Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Sulawesi Utara:

[email protected]

;

(5)

Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas keutuhan, keabsahan,

(16)

Antara lain:

Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebut uhan belanja

operasional (Pasal 4 dan Pasal 16);

Tunggakan (pasal 24);

Penggunaan sisa anggaran kont rakt ual dan swakelola (Pasal 31);

Penggunaan Out put Cadangan (Pasal 33);

Perubahan rumusan kinerja dalam dat abase RKA-KL DIPA (Pasal 35);

Revisi anggaran pada Kuasa Pengguna Anggaran (Pasal 47); dan

(17)

...pergeseran dala satu program yang bersumber dari Rupiah Murni untuk

memenuhi kebutuhan Biaya Operasional...

1. Pergeseran anggaran antar detil

bel pegawai dalam komponen 001

dan/atau detail belanja barang

dalam komponen 002 dalam

peruntukan akun yang sama antar

satker

2. Pergeseran anggaran antar detil

bel pegawai dalam komponen 001

selain gaji dan tunjangan yg

melekat pd gaji dan/atau detai bel

barang dalam komponen 002

untuk memenuhi kebutuhan biaya

operasional dlm satker berkenaan

Ketentuan:

1. Alokasi gaji dan tunjangan yg

melekat pd gaji satker yg

bersangkutan berlebih,

dinyatakan dengan surat

pernyataan KPA

2. Usul revisi tidak menyebabkan

pagu gaji menjadi minus

(18)

Komponen 001 :

Gaji dan Tunjangan Komponen 001 :

Gaji dan Tunjangan

Per geseran anggaran belanja operasional dalam per untukan akun yang sama

Komponen 002 :

Operasional Penyelenggaraan Satker

1. Kebutuhan sehar i-har i per kantor an; 2. Bel. Bar ang Oper asional;

3. Langganan daya dan jasa; 4. Biaya sewa;

5. Biaya pemelihar aan per alatan per kantoran; 6. Biaya per jalanan dinas biasa/ tetap;

7. Honor ar ium pejabat per bendahar aan;

Komponen 002 :

Operasional Penyelenggaraan Satker

1. Kebutuhan sehar i-har i per kantor an; 2. Bel. Bar ang Oper asional;

3. Langganan daya dan jasa; 4. Biaya sewa;

5. Biaya pemelihar aan per alatan per kantoran; 6. Biaya per jalanan dinas biasa/ tetap;

7. Honor ar ium pejabat per bendahar aan; Gaji dan t unjangan melekat pada gaji 1. Gaji pokok;

2. Tunjangan jabatan str uktural/ fungsional; 3. Tunjangan keluar ga; 4. Tunjangan kiner ja; 5. Honor ar ium Non PNS; 6. Tunjangan lain yg sah; 7. Lembur ;

8. Uang makan;

1. Gaji pokok;

2. Tunjangan jabatan str uktural/ fungsional; 3. Tunjangan keluar ga; 4. Tunjangan kiner ja; 5. Honor ar ium Non PNS; 6. Tunjangan lain yg sah; 7. Lembur ;

8. Uang makan;

Komponen 001 : Gaji dan Tunjangan

(19)

Komponen 001 :

Gaji dan Tunjangan Komponen 001 :

Gaji dan Tunjangan

Komponen 002 :

Operasional Penyelenggaraan Satker

1. Kebutuhan sehar i-har i per kantor an; 2. Bel. Bar ang Oper asional;

3. Langganan daya dan jasa; 4. Biaya sewa;

Komponen 002 :

Operasional Penyelenggaraan Satker

1. Kebutuhan sehar i-har i per kantor an; 2. Bel. Bar ang Oper asional;

3. Langganan daya dan jasa; 4. Biaya sewa;

Gaji dan t unjangan melekat pada gaji

1. Gaji pokok;

2. Tunjangan jabatan str uktural/ fungsional; 3. Tunjangan keluar ga; 4. Tunjangan kiner ja; 5. Honor ar ium Non PNS; 6. Tunjangan lain yg sah; 7. Lembur ;

8. Uang makan;

1. Gaji pokok;

2. Tunjangan jabatan str uktural/ fungsional; 3. Tunjangan keluar ga; 4. Tunjangan kiner ja; 5. Honor ar ium Non PNS; 6. Tunjangan lain yg sah; 7. Lembur ;

8. Uang makan;

Komponen 001 : Gaji dan Tunjangan

(20)

Pergeseran alokasi gaji dan Tunjangan yang melekat pada Gaji untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional komponen 001 pada satker yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. alokasi Gaji dan Tunjangan Yang Melekat Pada Gaji pada satker yang bersangkutan berlebih, yang dinyatakan dengan surat pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran;

2. usul revisi tidak menyebabkan pagu Gaji dan

3. Tunjangan Yang Melekat Pada Gaji menjadi minus;usul revisi dilakukan setelah pembayaran Gaji dan Tunjangan Yang Melekat Pada Gaji bulan Oktober tahun berkenaan;

Komponen 001 : Gaji dan Tunjangan Melekat pada gaji

1. Gaji Pokok

2. Tunjangan Jabatan str uktural/ fungsional;

3. Tunjangan Keluar ga

Komponen 001 : Gaji dan Tunjangan

4. Tunjangan kiner ja;

5. Honorar ium Non PNS;

6. Tunjangan lain yg sah;

7. Lembur ;

(21)

Alokasi Gaji Keempat belas

...revisi anggaran untuk memenuhi kebutuhan alokasi gaji keempat belas...

Kebutuhan

alokasi Gaji

keempat belas

Dipenuhi dari biaya operasional

Dipenuhi dari belanja non operasional

dalam hal biaya operasional tidak

mencukupi

Mengajukan usul tambahan

pemenuhan kekurangan dari BA BUN

dalam hal tidak bisa dipenuhi dari

1

2

(22)

Penyelesaian Tunggakan

…pengaturan penyelesaian tunggakan tahun anggaran yang lalu…..

Pergeseran anggaran dalam satu Program dalam rangka penyelesaian

tunggakan tahun-tahun sebelumnya dapat dilakukan :

1. Tidak mengurangi volume Output

2. Dicantumkan dalam catatan terpisah per kode akun dalam Hal. IV DIPA

pada tiap-tiap alokasi per DIPA per satker

…sampai

dengan 200 juta

…di atas 200

juta s.d 2 miliar

…di atas 2

…dilampiri surat pernyataan KPA

….dilampiri hasil verifikasi APIP

K/L

…dilampiri hasil verifikasi BPKP

Ketentuan pembebanan : 1. Tagihan atas pekerjaan/

penugasan yg alokasi anggarannya cukup tersedia pada DIPA tahun sebelumnya 2. Pekerjaan/ penugasan

telah diselesaikan tetapi belum dibayarkan

(23)

Tunggakan Tidak Memerlukan Revisi Anggaran

…beberapa tunggakan dapat dibebankan pada DIPA tanpa

melakukan revisi terlebih dulu…

Tunggakan tahun lalu :

1. Gaji dan tunjangan yg melekat pada gaji

2. Tunjangan kinerja

3. Uang makan

4. Belanja perjalanan dinas pindah

5. Langganan daya dan jasa

6. Tunjangan profesi guru/dosen

7. Tunjangan kehormatan profesor

8. Tunj tambah penghsl guru PNS

9. Tunj kemahalan hakim

10. Tunj hakim adhoc

11. Honor peg honorer/peg pem non PNS/guru tidak

tetap

Ketentuan :

1. Tanpa melalui revisi

sepanjang alokasi sdh

tersedia

(24)

Penggunaan Sisa Anggaran Kontraktual/Swakelola

…sisa anggaran kontraktual/swakelola dapat digunakan…

Pergeseran anggaran

dalam rangka

penggunaan sisa

anggaran kontraktual/

swakelola

1. Merupakan sisa anggaran

kontraktual, ermasuk

addendum kontrak sampai

dengan 10%, atau

2. Sisa anggaran swakelola

Dapat digunakan untuk :

1. Meningkatkan volume Output pada

kegiatan yg sama

2. Meningkatkan volume Output pada

Kegiatan lain dalam Program yg sama

3. Mendanai prioritas nasional yg

dananya belum dialokasikan dalam

(25)

…kewenangan Kanwil DJPB dalam penyelesaian usul revisi yang diajukan KPA….

Revisi Anggaran yang didelegasikan

kepada Kanwil DJPB meliputi :

1. Lanjutan pelaksanaan kegiatan yg

didanai PHLN/PHDN

2. Penambahan/pengurangan

penerimaan hibah langsung

3. Penetapan status pengelolaan

keuangan BLU

4. Pencabutan status pengelolaan

keuangan BLU

5. Penggunaan anggaran belanja yg

bersumber dr PNBP di atas pagu

1. dlm 1 Output, 1 Kegiatan, 1 satker, 1 Kanwil DJPB

2. antar Output, 1 Kegiatan, 1 Satker, 1 Kanwil DJPB

3. satu Output yg sama, 1 Kegiatan yg

sama, antar Satker, 1 Kanwil DJPB 4. 1 antar Output, 1 Kegiatan, antar

Satker, 1 Kanwil DJPBN

5. Antar Kegiatan, 1 Satker,1 Kanwil DJPB

6. 1 Kegiatan yg sama, antar satker, 1 Kanwil DJPB

7. Terkait detil bel peg Komponen 001 utk kebutuhan Biaya Operasional

8. 1 Program, 1 Kanwil DJPB utk

(26)

Penyelesaian Revisi di Kanwil DJPB

…penyelesaian usul revisi yg diajukan oleh KPA mengikuti alur dibawah ini….

KPA

Kanwil

DJPB

SPA

N

ijin

Esl I

Eselon I

1. Surat usul revisi

2. Matriks perubahan

3. ADK

4. Copy DIPA terakhir

5. Persetujuan Esl I

6. Dokumen pendukung

lain

DJA

tolak

setuju

1. 1 Output yg sama, 1 Keg yg sama, antar satker

2. Antar Output, 1 Keg. sama., antar Satker

Persetujuan

Eselon I

Kewenangan DJA

No

(27)

Revisi Anggaran pada Kuasa PA

…Kuasa PA dapat melakukan revisi POK dalam batas kewenangannya…

KPA dapat melakukan revisi dg

ketentuan :

1. Antar akun, 1 komponen yg sama, 1

Output, kecuali pergeseran detail bel

peg dalam komponen 001

2. Antar akun dalam 1 jenis belanja yg

sama

Dilakukan dengan :

1. Mengubah POK

2. Ditetapkan KPA

3. Mengubah ADK

RKA-K/L

Pemutakhiran data POK

1. Menyampaikan usul revisi adminstrasi perubahan rencana

(28)

Revisi Anggaran Secara Otomatis

…dalam kondisi tertentu revisi anggaran dapat dilaksanakan secara otomatis…

Dalam hal penyelesaian revisi anggaran ditemukan

kesalahan :

1. Kesalahan pencantuman kantor bayar

2. Kesalahan pencantuman kode lokasi

3. Kesalahan pencantuman sumber dana

DIPA belum

direalisasi

Atas kesalahan

tersebut dapat

dilakukan revisi

secara otomatis

Mekanisme revisi otomatis :

1. KPA menyampaikan surat pemberitahuan kesalahan

kepada Kanwil DJPB dilampiri ADK RKA-K/L

2. Ditemukan adanya kesalahan oleh Kanwil DJPB

3. Berdasarkan surat pemberitahuan dan atau hasil

(29)

Penyelesaian Pagu Minus

…pagu minus pembayaran gaji dan/tunjangan yg melekat pada gaji wajib diselesaikan

Penyelesaian pagu minus:

Pagu minus terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yg melekat pada

gaji

1. Revisi penyelesaian pagu minus

merupakan penyesuaian administratif

2. Ketentuan penyelesaian pagu minus :

a. Dipenuhi dari pergeseran sisa

anggaran pada satker bersangkutan

b. Dipenuhi melalui pergeseran antar

Satker dalam satu Program

c. Dipenuhi melalui pergeseran antar

(30)

Pasal 32

Ayat (2)

Penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. mendanai kebutuhan Biaya Operasional Satker;

b. mendanai prioritas nasional yang dananya belum dialokasikan sebelumnya;

c. menambah volume Keluaran (Output) prioritas nasional;

d. melakukan percepatan pencapaian Keluaran (Output) prioritas nasional dan/atau prioritas Kementerian/ Lembaga; e. mendanai Kegiatan yang bersifat

mendesak, kedaruratan atau yang tidak dapat ditunda; dan/atau

f. Mendanai kebutuhan prioritas Kementerian/ Lembaga.

Pasal 33

Ayat (2)

Penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. mendanai prioritas nasional yang dananya belum dialokasikan dalam DIPA tahun berkenaan namun sasaran kinerjanya telah tercantum dalam RKP tahun berkenaan dan/atau Renja K/L tahun berkenaan;

b. menambah volume Keluaran (Output) prioritas nasional dan/atau prioritas Kementerian/Lembaga; dan/atau;

(31)

Pasal 33

Ayat (4)

Dalam hal terdapat alokasi anggaran yang dituangkan dalam

Keluaran

(

Output

)

cadangan,

usul

penggunaan

dana

Keluaran(

Output

)

Cadangan

diajukan

oleh

Sekretaris

Jenderal/Sekretaris

Utama/Sekretaris/Pejabat

Eselon

I

Kementerian/Lembaga

kepada Direktur Jenderal Anggaran

paling lambat pada minggu

pertama

bulan April

tahun

berkenaan

Ayat (5)

Dalam hal Keluaran (

Output

) cadangan merupakan akibat dari

penetapan Undang-Undang mengenai

APBN Perubahan

,

batas

akhir pengajuan usul penggunaan dana Keluaran

(

Output

)

cadangan paling lambat pada tanggal

30 Oktober

(32)

Batas Akhir Pengajuan Usul Revisi Anggaran

…dalam pengajuan usul revisi anggaran perlu diperhatikan batas akhir pengajuan…

Tanggal batas akhir penerimaan usul revisi anggaran

1. 30 Oktober 2017 untuk pengajuan ke DJA

2. 30 November 2017 untuk pengajuan ke Kanwil DJPB

3. 30 Desember 2017 untuk pengajuan revisi belanja yg

dibiayai hibah langsung

4. Dalam hal tanggal akhir penerimaan usul revisi anggaran

bertepatan dengan

hari libur

, batas akhir penerimaan

revisi dimajukan pada tanggal sesuai

hari kerja

(33)

Tanggung jawab Pengajuan Usul Revisi Anggaran

…pejabat yang bertanggung jawab secara formil dan materiel…

Pada pengaturan revisi anggaran Tahun Anggaran 2017,

Surat

Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) telah

dihilangkan

, sebagai gantinya…

Menteri Keuangan telah menetapkan bahwa

Pengguna

Anggaran dan Kuasa PA bertanggung jawab secara

formil dan materiil

terhadap segala sesuatu yang terkait

pengajuan usulan revisi anggaran yang diajukan kepada

(34)

No. URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil

DJPBN

1 Perubahan Anggaran Belanja Yang Bersumber Dari PNBP. Pasal 2 ayat (2)

huruf a a kelebihan realisasi atas target PNBP fungsional (PNBP

yang dapatdigunakan kembali) yang direncanakan dalam

APBN atau APBN Perubahan.

Pasal 8 ayat (2)

huruf a √

b Adanya PNBP yang berasal dari kontrak/

kerjasama/nota kesepahaman.

Pasal 8 ayat (2)

huruf b √

c adanya Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis PNBP baru.

Pasal 8 ayat (2)

huruf c √

d adanya Satker PNBP baru. Pasal 8 ayat (2)

huruf d √

e Adanya persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP baru atau peningkatan persetujuan penggunaan sebagian

dana PNBP berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

mengenai persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP.

Pasal 8 ayat (2)

huruf e √

f adanya penetapan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum pada suatu Satker.

Pasal 8 ayat (2)

huruf f √

g penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari

PNBP di atas pagu APBN untuk Satker Badan Layanan Pasal 8 ayat (2)

(35)

No. URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil

DJPBN

h adanya perkiraan PNBP dari kegiatan pendidikan dan

pelatihan berdasarkan surat pernyataan KPA untuk

menambah volume output.

Pasal 8 ayat (2)

huruf h √

i penurunan atas target PNBP fungsional (PNBP yang dapat digunakan kembali) yang tercantum dalam APBN atau

APBN Perubahan sebagai akibat dari adanya perubahan

kebijakan Pemerintah atau keadaan kahar.

Pasal 8 ayat (3)

huruf a √

j Penurunan besaran persetujuan penggunaan sebagian

dana PNBP berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

tentang persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP.

Pasal 8 ayat (3)

huruf b √

k Pencabutan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum pada suatu Satker.

Pasal 8 ayat (3)

huruf c √

2 Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari

(36)

No.

URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil

DJPBN b lanjutan pelaksanaan kegiatan tahun lalu yang dananya

bersumber dari pemberian pinjaman/hibah.

Pasal 9 ayat (2)

huruf a √

c percepatan penarikan PHLN dan/atau PHDN, termasuk penerusan pinjaman/hibah.

Pasal 9 ayat (2)

huruf b √

d penambahan hibah luar negeri atau hibah dalam negeri terencana yang diterima oleh Pemerintah c.q. Kementerian

Keuangan setelah Undang-Undang mengenai

APBN/APBN Perubahan Tahun Anggaran 2016 ditetapkan

dan kegiatannya dilaksanakan oleh

Kementerian/Lembaga.

Pasal 9 ayat (2) huruf c

Pasal 9 ayat (3)

e penambahan hibah luar negeri atau hibah dalam negeri langsung yang diterima setelah Undang-Undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2016 ditetapkan dan kegiatannya dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian/Lembaga.

Pasal 9 ayat (2) huruf d

Pasal 9 ayat (4)

f pengurangan alokasi pinjaman proyek termasuk

pengurangan alokasi Penerusan Pinjaman, pengurangan alokasi hibah luar negeri dan dalam negeri termasuk hibah

(37)

No.

URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil

DJPBN

3 Penggunaan Rupiah Murni Pendamping untuk

membiayai kegiatan/proyek lain. Pasal 9 ayat (7) √

4 Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari SBSN, termasuk penggunaan sisa dana penerbitan SBSN yang tidak terserap pada tahun lalu.

Pasal 2 ayat (2) huruf c

Pasal 11

5 Perubahan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat berupa pagu untuk pengesahan belanja yang bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri yang telah closing date.

Pasal 2 ayat (2) huruf d Pasal 12

6 Perubahan anggaran belanja dan/atau pembiayaan

anggaran sebagai akibat dari perubahan kurs dan/atau

perubahan parameter, tambahan kewajiban, dan/atau

pemenuhan kewajiban.

Pasal 2 ayat (2) huruf e Pasal 13

a Perubahan anggaran kegiatan Kementerian/ Lembaga yang sumber dananya berasal dari pinjaman atau hibah luar negeri.

Pasal 13 ayat (1) huruf a

Pasal 13 ayat (2)

(38)

No.

URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil

DJPBN

d penambahan alokasi anggaran subsidi energi.

Pasal 13 ayat (1) huruf d

Pasal 13 ayat (3)

e penambahan alokasi anggaran pembiayaan cicilan

pokok utang

Pasal 13 ayat (1)

huruf e √

f Penambahan alokasi anggaran dalam rangka PMN.

Pasal 13 ayat (1) huruf f

Pasal 13 ayat (4)

g Perubahan pagu anggaran kewajiban penjaminan

pemerintah Pasal 13 ayat (1)

huruf g

7 Perubahan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa.

Pasal 2 ayat (2) huruf f Pasal 14

8

Pergeseran anggaran Bagian Anggaran 999.08 (BA BUN

Pengelola Belanja Lainnya) ke BA K/L, atau antar

subbagian anggaran dalam BA 999 (BA BUN), termasuk

yang terkait dengan pemberian penghargaan dan

pengenaan sanksi atas pelaksanaan anggaran belanja

kementerian/lembaga dan/atau pembayaran kurang salur

Pasal 2 ayat (3) huruf a Pasal 15

(39)

No.

URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL

DJA

Kanwil

DJPBN

9 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama yang bersumber dari rupiah murni untuk memenuhi kebutuhan Belanja Operasional dalam wilayah kerja Kanwil DJPB.

Pasal 2 ayat (3) huruf b

Pasal 16

10 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yang berbeda atau antar Program dalam 1 (satu) Bagian Anggaran yang bersumber dari rupiah murni untuk memenuhi kebutuhan Belanja Operasional. *)

*) Dengan persetujuan Eselon I dalam hal pergeseran anggaran antar program.

Pasal 2 ayat (3) huruf b

Pasal 16

11 Pergeseran rincian anggaran untuk satuan kerja badan layanan umum yang sumber dananya berasal dari PNBP.

Pasal 2 ayat (3) huruf c

Pasal 17

12 pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP yang berasal dari instansi penghasil.

Pasal 2 ayat (3) huruf d

Pasal 18

(40)

No.

URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL

DJA

Kanwil

DJPBN

15 Pergeseran anggaran antara Program lama dan Program baru dalam rangka penyelesaian dokumen DIPA sepanjang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 2 ayat (3) huruf g

Pasal 21

16 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antarProgram dalam 1 (satu) bagian anggaran dalam rangka penyediaan dana untuk penyelesaian restrukturisasi Kementerian/Lembaga.

Pasal 2 ayat (3) huruf h

Pasal 22

17 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda.

Pasal 2 ayat (3) huruf i Pasal 23

18 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Pasal 2 ayat (3) huruf i

Pasal 23

19 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) program yang sama dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun–tahun sebelumnya dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda.

Pasal 2 ayat (3) huruf j Pasal 24

20 Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dalam rangka

penyelesaian tunggakan tahun–tahun sebelumnya dalam wilayahPasal 2 ayat (3) huruf j

(41)

No.

URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL

DJA Kanwil

DJPBN

22

Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) lokasi yang sama atau antar lokasi dan/atau antar kewenangan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi.*)

*) Dengan persetujuan Eselon I

Pasal 2 ayat (3) huruf l

Pasal 26 √

23 Pergeseran anggaran dalam rangka pembukaan kantor baru. Pasal 2 ayat (3) huruf m

Pasal 27 √

24 pergeseran anggaran dalam rangka penanggulangan bencana. Pasal 2 ayat (3) huruf n

Pasal 28 √

25

pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht).

Pasal 2 ayat (3) huruf o

Pasal 29 √

26

Pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan antar tahun terkait dengan kegiatan KTJ. *)

*) Dengan penetapan dari Menteri K/L pengusul.

Pasal 2 ayat (3) huruf p

Pasal 30 √

pergeseran anggaran dalam rangka penggunaan sisa Anggaran

Kontraktualatau Sisa Anggaran Swakelola yang dilakukan dalam 1 Pasal 2 ayat (3) huruf q

(42)

No. URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil DJPBN

29 Pemenuhan kewajiban negara sebagai akibat dari keikutsertaan sebagai anggota organisasi internasional.

Pasal 2 ayat (3) huruf r

30 Penggunaan anggaran dalam BA BUN yang belum dialokasikan dalam DIPA BUN.

Pasal 2 ayat (3) huruf s

31 pergeseran anggaran belanja sebagai akibat dari perubahan prioritas penggunaan anggaran yang berdampak pada perubahan volume keluaran (output).

Pasal 2 ayat (3) huruf t Pasal 6 ayat (1)

32 pergeseran anggaran belanja sebagai akibat dari perubahan prioritas penggunaan anggaran sepanjang tidak berdampak pada pengurangan output

Pasal 2 ayat (3) huruf t Pasal 6 ayat (2)

33 penghapusan/perubahan/pencantuman catatan halaman IV DIPA berkaitan denganpemenuhan persyaratan pencairan anggaran, penggunaan Keluaran (Output) cadangan, dan/atau tunggakan.

Pasal 2 ayat (3) huruf u Pasal 32

√ √

34 penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan. Pasal 2 ayat (3) huruf v Pasal 33

35 pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar Program dalam 1 (satu) bagian anggaran dalam rangka memenuhi penyelesaian kegiatan yang ditunda sebagai akibat kebijakan penghematan anggaran tahun

sebelumnya.

Pasal 2 ayat (3) huruf w Pasal 34

36 Revisi administrasi yang disebabkan oleh kesalahan administrasi

a ralat kode kewenangan. Pasal 2 ayat (5)

huruf a

(43)

No. URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil DJPBN

d

ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi sepanjang dalam peruntukkan dan sasaran yang sama, termasuk yang mengakibatkan perubahan jenis belanja

Pasal 2 ayat (5) huruf d

e

ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

*) berupa perubahan kantor bayar pada Kanwil DJPB yang berbeda sepanjang DIPA belum direalisasikan.

Pasal 2 ayat (5) huruf e √*

f ralat kode lokasi Satker dan/atau lokasi Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara. Pasal 2 ayat (5) huruf f

g perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dalam

halaman III DIPA. Pasal 2 ayat (5) huruf g

h ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk pemberian pinjaman. Pasal 2 ayat (5) huruf h

i ralat cara penarikan SBSN. Pasal 2 ayat (5) huruf i

j ralat nomor register pembiayaan proyek melalui SBSN. Pasal 2 ayat (5) huruf j

k

ralat karena kesalahan aplikasi berupa tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi matematis aplikasi RKA-K/L DIPA.

*) sesuai dengan kasus per kasus kesalahan aplikasi yang terjadi.

Pasal 2 ayat (5) huruf k √* 37 Revisi administrasi yang disebabkan oleh perubahan rumusan yang

tidak terkait dengan anggaran

(44)

No. URAIAN REVISI

KEWENANGAN

PASAL DJA Kanwil

DJPBN

d perubahan/penambahan cara penarikan SBSN. *)

*) Dengan persetujuan Eselon I Pasal 2 ayat (6) huruf d √ e perubahan rumusan sasaran kinerja dalam database RKA-K/L DIPA. *)

*) Dengan persetujuan Eselon I

Pasal 2 ayat (6) huruf e

Pasal 30 √

f perubahan pejabat penandatangan DIPA. Pasal 2 ayat (6) huruf f √

g perubahan nomenklatur bagian anggaran, Program/Kegiatan, dan/atau Satker.

*) khusus satker untuk kegiatan DKi dan/atau TP.

Pasal 2 ayat (6) huruf g √ √*

h perubahan pejabat perbendaharaan. Pasal 2 ayat (6) huruf h √

38 perubahan atas Undang-Undang mengenai APBN tahun berkenaan Pasal 3 ayat (1) √

39 perubahan atas Kebijakan Prioritas Pemerintah yang telah ditetapkan dalam Undang mengenai APBN dan/atau Undang-Undang mengenai Perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang APBN, termasuk kebijakan pemotongan dan/atau penghematan anggaran.

Pasal 3 ayat (2)

Pasal 5 √

40 Revisi otomatis √ √

41 Revisi dalam rangka pengesahan Kegiatan/Keluaran (Output) tahun sebelumnyayang dananya bersumber dari PHLN atau pemberian Pinjaman.

Pasal 54 √

42 Pagu minus tahun berkenaan. Pasal 55

(45)

Referensi

Dokumen terkait

( 1) Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan merupakan usulan Revisi Anggaran bagian anggaran Kementerian/Lembaga dan/ atau BA BUN

Permasalahan mendasar dalam teknologi solar cell solar cell adalah kenyataan derajat adalah kenyataan derajat efisiensi yang sangat rendah dalam upaya pengubahan energi

Penelitian lain dilakukan oleh Ika Rizky Fitriana (2013) dengan judul “Penerapan Strategi Pemasaran Produk Tabungan “Faedah” (Study Kasus Pada Pt. BRISyariah KCI

Apa saja alat yang digunakan untuk melakukan permainan tradisional dalam pembelajaran di TK Bumi Warta Umbulharjo Yogyakarta.. Alat yang digunakan untuk melakukan

Sebuah request asynchronous pada AJAX dilakukan dengan menggunakan objek XMLHttpRequest dan fungsi ataupun script yang digunakan untuk menangani respon dari request asynchronous

Perbedaan penelitian ini dari penelitian lain yang menjadi acuan adalah penelitian ini mengikutkan semua pasien sirosis hati dengan sebab tidak hanya hepatitis B

Sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program

Revisi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengakibatkan perubahan jumlah anggaran baik antar unit organisasi, antar kegiatan, antar jenis belanja, antar