• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/ 22 /PBI/2009 tanggal 24 Juni 2009 tentang

Pengeluaran dan Pengedaran Uang Kertas Rupiah Pecahan 2.000 (Dua Ribu) Tahun Emisi 2009

Frequently Asked Question:

Q: Apakah latar belakang dikeluarkan dan diedarkan uang khusus pecahan 2.000 (dua ribu) tahun emisi 2009 dalam bentuk uang kertas bersambung (uang khusus)?

A: Pengeluaran dan pengedaran uang khusus dengan pertimbangan:

1. Uang kertas berfungsi sebagai alat pembayaran, dan sekaligus merupakan sarana bagi perkembangan numismatika (koleksi uang) di Indonesia; 2. Mendorong perkembangan numismatika di Indonesia, sehingga perlu

mengeluarkan uang kertas yang memiliki keunikan.

Q: Kapan uang khusus mulai dikeluarkan dan diedarkan?

A: Uang khusus dikeluarkan dan diedarkan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai tanggal 10 Juli 2009.

Q: Berapa lembar (bilyet) dari setiap lembaran uang khusus yang dikeluarkan dan diedarkan?

A: Setiap lembaran uang khusus terdiri dari 2 lembar (bilyet) atau 4 lembar (bilyet) atau 50 lembar (bilyet) uang kertas yang masih merupakan satu kesatuan.

Q: Berapa paling banyak uang khusus yang dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Indonesia?

A: Uang khusus dikeluarkan dan diedarkan paling banyak: 1. 3.000 lembaran yang terdiri dari 2 lembar (bilyet); 2. 1.600 lembaran yang terdiri dari 4 lembar (bilyet); dan 3. 100 lembaran yang terdiri dari 50 lembar (bilyet).

Q: Berapa nilai nominal dari masing-masing lembaran uang khusus? A:

Q: A:

Nilai nominal dari masing-masing lembaran uang khusus terdiri dari: 1. 2 lembar (bilyet) mempunyai nilai nominal sebesar Rp4.000,00; 2. 4 lembar (bilyet) mempunyai nilai nominal sebesar Rp8.000,00; atau 3. 50 lembar (bilyet) mempunyai nilai nominal sebesar Rp100.000,00.

(2)

Q:

A:

Q: A:

Q: A:

Q:

A:

Q: A:

Q:

A:

Apakah ciri setiap lembar (bilyet) uang kertas yang terdapat pada uang khusus sama dengan ciri uang kertas rupiah pecahan 2.000 (dua ribu) tahun emisi 2009?

Ciri setiap lembar (bilyet) uang kertas yang terdapat pada uang khusus sama dengan ciri uang kertas rupiah pecahan 2.000 (dua ribu) tahun emisi 2009.

Berapa harga uang khusus?

Harga uang khusus ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Bagaimana metode penjualan uang khusus oleh Bank Indonesia?

Uang khusus dijual secara langsung oleh Bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Dalam keadaan tertentu, Bank Indonesia dapat melakukan penjualan secara lelang dengan harga penawaran tertinggi dari harga jual yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pelaksanaan penjualan uang khusus secara lelang dilakukan oleh Bank Indonesia atau pihak lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Apakah uang khusus yang dikeluarkan dan diedarkan dijamin oleh Bank Indonesia?

Uang khusus yang dikeluarkan dan diedarkan dijamin oleh Bank Indonesia sebesar nilai nominal.

Apakah uang khusus juga merupakan alat pembayaran yang sah?

Uang Khusus merupakan alat pembayaran yang sah (legal tender) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Apakah uang khusus yang dalam kondisi rusak dapat dimintakan penggantian kepada Bank Indonesia?

Uang khusus yang dalam kondisi rusak dapat dimintakan penggantian kepada Bank Indonesia yang diberikan dalam bentuk uang rupiah bukan uang khusus. Besarnya penggantian dihitung atas dasar ukuran dari masing-masing lembar (bilyet) dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih atas segenap rahmat dan petunjukNya sehingga tugas akhir dengan judul Studi Pengaruh

Dan yang menjadi Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial di Dusun Sampulungan yaitu dengan adanya pendidikan formal yang sudah maju pada masyarakat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperolah hasil larutan baking soda memiliki laju produksi sebesar maksimum 0,13392 l/min pada pengujian II dan III

Sedangkan untuk kendala lainnya adalah ketersediaan bahan baku kedelai, ketersediaan gula kelapa, ketersediaan jam kerja mesin, ketersediaan modal, dan permintaan

Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran menerapkan strategi pembelajaran mathematical investigation dari 18 orang

Abstrak: Berdasarkan pengamatan peneliti di PAUD Kuntum Mekar, ditemukan beberapa gejala atau fenomena pada anak yang berkaitan dengan perkembangan motorik kasar

Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi siklus I yaitu guru harus menyampaikan motivasi, guru mengingatkan siswa agar saat diskusi mengerjakan soal,

Hasil yang diperoleh dari pengujian 60 sampel adalah adanya pengaruh financial knowledge, financial attitude dan internal locus of control secara simultan