• Tidak ada hasil yang ditemukan

Press Release Sosialisasi Fasilitas AKSes Yogyakarta FINAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Press Release Sosialisasi Fasilitas AKSes Yogyakarta FINAL"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1/2

Berita Pers

KSEI dan Bank Mandiri Kenalkan

Co-Branding

Fasilitas AKSes

Yogyakarta, 12 Maret 2015 - Menyusul program sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan

Kepemilikan Sekuritas) tahun 2015 yang sebelumnya telah dilakukan di Surabaya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melanjutkan kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes,

di Yogyakarta. Penyelenggaraan sosialisasi Fasilitas AKSes menjadi agenda kegiatan rutin tahunan yang mendapat perhatian khusus dari KSEI menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait pengembangan Fasilitas AKSes guna mendukung pengembangan infrastruktur pasar modal.

Alec Syafruddin, Kepala Divisi Komunikasi dan Perencanaan Strategis KSEI, menyampaikan kerjasama Co-Branding KSEI dengan perbankan untuk mengembangkan Fasilitas AKSes melalui infrastruktur e-channel bank, diantaranya melalui ATM dan internet banking. Luasnya jaringan perbankan dan mudahnya bagi masyarakat untuk menggunakan ATM, e-banking dan mobile banking diharapkan dapat mendukung pengembangan Fasilitas AKSes agar lebih mudah digunakan oleh masyarakat. "Saat ini melalui berbagai program sosialisasi yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) mungkin pengetahuan dan pemahaman masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal sudah cukup luas dan memadai. Namun terbatasnya infrastruktur di pasar modal masih menjadi kendala bagi masyarakat untuk dapat melakukan kegiatan investasi di pasar modal secara mudah dan nyaman. Dengan menggandeng perbankan, kami berharap infrastruktur yang telah ada dan mapan milik perbankan bisa mendukung pengembangan infrastruktur pasar modal sehingga semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi dan memilih pasar modal sebagai alternatif untuk berinvestasi. Ini sejalan dengan program pendalaman pasar untuk meningkatkan jumlah investor, Emiten (penerbit Efek) maupun produk-produk investasi di pasar modal," ungkap Alec.

Lebih lanjut, Alec menyatakan bahwa potensi Yogyakarta dalam pengembangan pasar modal di masa depan sangat menjanjikan. Berbagai program peningkatan jumlah investor pasar modal melalui kerjasama dengan perguruan tinggi cukup berhasil untuk mengajak mahasiswa sebagai investor muda untuk mulai berinvestasi di pasar modal. "Walau saat ini mungkin secara nilai investasi belum terlalu besar, kami optimis dalam jangka waktu lima atau sepuluh tahun ke depan saat sudah mulai bekerja mereka akan menjadi investor pasar modal yang berkualitas dan benar-benar paham berinvestasi, sehingga dapat mendukung ketahanan pasar modal kita. Saat ini di Yogyakarta tercatat sekitar 7.000 investor, sesuai alamat kartu identitasnya. Kami yakin jumlahnya melebihi angka tersebut karena sebagai kota pelajar tentunya banyak mahasiswa yang berasal dari luar dearah Yogyakarta," pungkas Alec.

(2)

2/2

Yuanita Sitaniapessy, Senior Manager ATM Business Department Bank Mandiri

mengungkapkan komitmennya untuk senantiasa mendukung pasar modal Indonesia. "Dukungan yang kami berikan terkait dengan penerapan kebijakan program dari Regulator, maupun kebutuhan pelaku pasar modal. Apa yang kami lakukan saat ini dengan meluncurkan Co-Branding Bank Mandiri dan AKSes KSEI merupakan wujud nyata Bank Mandiri dalam mendukung secara penuh perkembangan pasar modal Indonesia”, imbuhnya.

Yuanita menambahkan, kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan e-channel Bank Mandiri telah dapat digunakan sejak akhir 2014. Dengan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi melalui jaringan Bank Mandiri diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat bertransaksi di pasar modal. Selain itu, melalui kerja sama antara KSEI dan Bank Mandiri ini, diharapkan pula mendukung pengembangan pasar modal nasional yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sisi perkembangan jumlah investor, berdasarkan data KSEI per akhir Februari 2014, provinsi DI Yogyakarta menempati urutan ke-7 dari 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah investor sebanyak 7.021 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 24,1% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 5.655 investor. Sedangkan jumlah investor di pasar modal Indonesia hingga akhir Februari 2015, telah mencapai sekitar 372.000.

Melalui kerja sama dengan perbankan, diharapkan peluang masyarakat agar lebih mudah dalam berinvestasi di pasar modal menjadi lebih terbuka. Untuk kedepannya, menurut Alec, fitur-fitur Fasilitas AKSes melalui jaringan perbankan akan terus dikembangkan termasuk ketersediaan dalam transaksi produk-produk pasar modal lain seperti Saham dan Reksa Dana. Dengan dukungan pengembangan infrastruktur Co-Branding seperti ini diharapkan target peningkatan jumlah investor lokal di pasar modal dapat dicapai, khususnya di provinsi DI Yogyakarta.

---***---

Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: Unit Komunikasi Perusahaan

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Media Contact: Zylvia Thira

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengambil mata kuliah ini, diharapkan Mahasiswa akan mampu merencanakan dan menentukan perlengkapan yang diperlukan kapal dalam operasionalnya, serta mampu memahami

kualifikasi atau tidak dapat membuktikan keabsahan data kualifikasi perusahaan sesuai yang tertera pada aplikasi SPSE, maka penyedia Barang/Jasa dinyatakan GUGUR. Surat undangan

Kualifikasi, maka dengan ini kami mengundang saudara yang lulus tahapan evaluasi penawaran, guna mengikuti tahapan Pembuktian Kualifikasi yang akan dilaksanakan pada :..

Tidak ada perbedaan angka kredit untuk artikel PPM &

[r]

Sehubungan dengan kegiatan pelelangan Paket Perencanaan Pembangunan Ponton bersama ini kami informasikan, paket tersebut tidak ada calon penyedia jasa yang memenuhi

Pimpinan per usahan dapat mew akilkan kehadir annya selama pr oses pembuktian kualifikasi kepada pengur us per usahaan yang namanya ter cantum dalam akte pendir ian/ per ubahan

[r]