• Tidak ada hasil yang ditemukan

Press Release TTD CoBranding AKSes dan Permata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Press Release TTD CoBranding AKSes dan Permata"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1/4

Berita Pers

Kerja Sama KSEI - PermataBank:

Membuka Perluasan Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal

Jakarta, 28 Februari 2014 - Hari ini (28/2), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Co-Branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dengan PT Bank PermataTbk (PermataBank). Penandatanganan dilakukan di Main Hall Galeri Bursa Efek Indonesia oleh Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi dan Direktur Wholesale Banking PermataBank Roy A. Arfandy. Turut hadir dan menyaksikan acara penandatanganan perjanjian tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, Plt. Direktur Utama PermataBank, M. Herwidayatmo, Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Direksi dan Komisaris KSEI serta perwakilan asosiasi pasar modal.

Penandatanganan tersebut secara resmi mengawali jalinan kerja sama antara KSEI dan PermataBank untuk proyek pengembangan Fasilitas AKSes yang terintegrasi dengan fasilitas ATM Bank. Dengan pengembangan ini, nantinya melalui mesin ATM, investor dapat melakukan pengecekan saldo Efek yang tercatat dalam Sub Rekening Efek di KSEI dan saldo dana dalam Rekening Dana Nasabah (RDN). Terobosan ini menjadi salah satu jawaban dari tantangan yang dihadapi KSEI selama 2 (dua) tahun terakhir terkait masih minimnya jumlah investor yang melakukan login ke Fasilitas AKSes. Luasnya jaringan ATM Bank serta kemudahan penggunaannya diharapkan dapat menjadi alternatif pengunaan aplikasi berbasis website maupun mobile yang relatif belum terlalu umum dikenal masyarakat sehingga masih minim pemanfaatannya. Berdasarkan data KSEI per akhir Desember 2013, jumlah investor yang login secara nasional hanya sekitar 13% dari sekitar 320.000 investor.

Syarat bagi investor agar dapat menggunakan fasilitas tersebut cukup mudah. Investor cukup menjadi nasabah dan memiliki rekening tabungan di PermataBank agar memperoleh kartu ATM, serta memiliki RDN yang dibukakan di PermataBank oleh Perusahan Efeknya. Penggunaannya pun mudah, tidak perlu mengganti kartu ATM dan tetap menggunakan nomor PIN yang sama. Investor cukup melakukan registrasi dengan proses sederhana melalui PermataATM. Proses registrasi ini hanya perlu dilakukan satu kali saja untuk mengecek bahwa investor memang terdaftar memiliki RDN di PermataBank. Setelah proses registrasi berhasil dilakukan, selanjutnya investor dapat mengakses informasi data saldo Efek dan dana yang tercatat di KSEI melalui menu ATM.

Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama Co-Branding AKSes melalui ATM ini telah dijajaki sejak akhir tahun 2013 dengan 6 (enam) Bank Administrator RDN. Target persiapan pengembangan dan implementasi disesuaikan dengan jadwal dan rencana masing-masing bank. Untuk kerja sama dengan PermataBank, diharapkan dapat diimplementasikan pada akhir Juni 2014. Sebagai pengembangan tahap awal, kerja sama dengan PermataBank ini diharapkan juga dapat diikuti kerjasama-kerjasama dengan Bank Administrator RDN lainnya.

(2)

2/4 Sementara itu Herwidayatmo - Plt. Direktur Utama PermataBank mengatakan, "Kami berkomitmen untuk senantiasa mendukung pasar modal Indonesia, baik dalam kebijakan dan program dari Regulator, maupun kebutuhan pelaku pasar modal. Di industri perbankan, kenyamanan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi merupakan hal utama yang senantiasa kami kedepankan. Oleh karena itu, kenyamanan dan keamanan yang sama seharusnya juga bisa dilakukan oleh para investor dalam memonitor dan mengelola investasinya di pasar modal. Berangkat dari kebutuhan tersebut, PermataBank bersama KSEI mengembangkan fasilitas inquiry saldo Efek dan dana. Melalui jejaring dan kanal elektronik yang kami miliki, kami berharap para Investor dapat memiliki fleksibilitas dalam bertransaksi.”

PermataBank bersama KSEI dan beberapa Perusahaan Efek juga akan mengembangkan fitur tambahan, yaitu penyampaian instruksi penarikan dana melalui ATM. Fasilitas ini memungkinkan investor untuk menyampaikan instruksi penarikan dana kepada Perusahaan Efek, sebagai alternatif penyampaian instruksi melalui fax atau aplikasi online trading.

Investasi di pasar modal relatif memang belum menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia sehingga sosialisasi dan edukasi agar masyarakat lebih mengenal pasar modal masih perlu digiatkan. Bagi masyarakat yang sudah cukup mengenal pasar modal, berbagai pertimbangan mungkin masih menjadi kendala bagi masyarakat untuk mau berinvestasi, antara lain terkait proteksi investasi, transparansi informasi, kemudahan akses dan lain-lain.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida yang turut menyaksikan penandatanganan ini menyampaikan bahwa OJK bersama Self Regulatory Organization (SRO) melalui program Strategic Management Office dan Project Management Office (SMO-PMO) telah mengembangkan infrastruktur pasar modal, antara lain penerapan ketentuan Bapepam-LK No.V.D.10 mengenai prinsip Know Your Client (KYC) dan pembentukan identitas tunggal pemodal (Single Investor Identification/SID). Di atas program SID ini telah dilakuan pengembangan lain, diantaranya Fasilitas AKSes, proses transaksi hingga settlement secara Straight Through Processing (STP) dan penerapan RDN yang pada akhirnya dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di pasar modal Indonesia.

Nurhaida menyambut positif inisiatif untuk memperluas penggunaan Fasilitas AKSes melalui jaringan ATM bank ini. Dalam sambutannya disampaikan bahwa harus diakui pemahaman masyarakat terkait perbankan saat ini jauh lebih luas dari pada pasar modal. Sudah menjadi hal yang sangat umum bagi masyarakat Indonesia menjadi nasabah bank, didukung juga dengan jaringan bank yang sudah sangat luas hingga ke pelosok. "Dengan naungan satu atap di bawah OJK, tentunya kita di pasar modal bisa mulai bersinergi dengan perbankan. Akses informasi melalui ATM merupakan awal yang sangat baik. Sebagai bagian dari keseharian masyarakat, tentunya ATM sudah tidak asing dan juga sudah sangat familiar digunakan, sehingga diharapkan dapat mempermudah investor bila dapat digunakan juga untuk aktivitas terkait investasi di pasar modal. Dengan sentralisasi data investor dan SID di KSEI, termasuk nantinya investor Reksa Dana, juga adanya rencana KSEI untuk melakukan konsolidasi database investor pasar modal dengan database kependudukan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), kita harapkan kedepannya akan lebih luas terbuka kemungkinan untuk pengembangan pasar modal bekerjasama dengan perbankan", imbuh Nurhaida.

(3)

3/4 melalui ATM ini juga disadari harus didukung kebijakan keamanan informasi yang baik dan berstandar internasional. KSEI telah menerapkan kebijakan SMKI sejak tahun 2009, dan tahun lalu kami mengajukan proses Sertifikasi ISO 27001:2005. Proses untuk memperoleh sertifikasi dilakukan melalui beberapa tahapan surveillance audit oleh PT SGS Indonesia yang akhirnya kami peroleh pada bulan Oktober 2013. KSEI merupakan salah satu Perusahaan yang telah meraih sertifikasi ini secara keseluruhan. Jadi, secara organisasi, kegiatan manajemen keamanan informasi yang kami jalankan telah mengacu pada standar internasional", tambah Heri.

Melalui kesepakatan kerja sama antara KSEI dan PermataBank, maka bertambah lagi satu alternatif bagi investor untuk menggunakan Fasilitas AKSes. Inisiatif KSEI dalam memberikan kemudahan kepada investor ini, diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh investor, dengan melakukan pemantauan secara berkala. Peran investor dalam melakukan pemantauan portofolio Efek dan dana miliknya melalui Fasilitas AKSes menjadi dasar bagi terciptanya perlindungan investor pasar modal yang sesungguhnya.

---***---

Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Unit Komunikasi Perusahaan Media Contact: Zylvia Thirda Telp. (021) 5299 1062 Fax. (021) 5299 1199 E-mail: zylvia@ksei.co.id

- PT Bank PermataTbk Transaction Banking

Contact Person: Rudy Tandjung Telp: (021) 523 7788

Fax : (021) 250 0680

(4)

4/4 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1997 dan memperoleh izin operasional sebagai Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian (LPP) pada tanggal 11 November 1998. Dalam kelembagaan pasar modal di Indonesia, KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO), bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) serta PT Kliring Penjaminanan Efek Indonesia (KPEI). Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di pasar modal Indonesia dengan menyediakan Jasa Kustodian Sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien.

Sejak Februari 2012, KSEI bersama dengan SRO lain telah menuntaskan implementasi Single Investor Identification (SID), Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Fasilitas AKSes merupakan perwujudan transparansi informasi di pasar modal Indonesia yang telah diluncurkan KSEI sejak tahun 2009. Melalui Fasilitas AKSes, investor dapat melakukan pemantauan aset investasinya yang tersimpan di KSEI secara langsung. Sebagai alternatif untuk melakukan login, KSEI telah mengembangkan aplikasi AKSes Mobile pada tahun 2012.

Berdasarkan data per akhir tahun 2013, total Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI berjumlah 408.045 dari total 320.506 jumlah investor. Dari jumlah tersebut, 97% atau sejumlah 311.199 adalah investor lokal, dengan 306.750 (98,5%) diantaranya merupakan investor individu. Sedangkan total investor yang telah melakukan login ke Fasilitas AKSes secara nasional hanya berjumlah 42.473 atau sekitar 13%.

PT Bank Permata Tbk

PermataBank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. PermataBank memiliki visi menjadi Pelopor dalam memberikan solusi finansial yang inovatif. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 60 kota di Indonesia, per Januari 2014 tercatat PermataBank memiliki 315 cabang (16 Cabang Syariah & 299 Cabang Konvensional), 20 Cabang Bergerak (Mobile Branch), tiga Payment Point, 906 ATM dengan akses di lebih dari 50.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis VII ada pengaruh positif yang signifikan antara kualitas trainer pelatihan terhadap kompetensi peserta didik dengan efektivitas pelatihan sebagai variabel

HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai hasil pengumpulan data tanggapan konsumen terhadap ternak kerbau pendatang dari daerah lain, sesuai dengan nilai sosial- ekonomi di lingkungan

Dengan menerapkan rumus luas segitiga peserta didik dapat dengan tepat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan luas segitiga.2. Dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh e-WOM Source, Retailer Source, Usefulness, Ease of Use terhadap Purchase Intention melalui Attitude pada konsumen Lazada

Berdasarkan Hasil Penetapan Pemenang Lelang nomor : SDA.04/PPL/POKJA IV/MT/VI/2017 maka Pokja IV ULP Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dengan ini mengumumkan Pemenang untuk

Faktor yang terbentuk ini dapat dilihat pada nilai kepentingan relatif masing-masing faktor (eigenvalues) yang terdapat pada kolom Total Variance Explained, nilai eigenvalues

[r]

Psychological intervention yang dilakukan melalui relaksasi spiritual dalam setting kelompok ini mampu menciptakan peer group support sesama penderita yang dapat