• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan

PT BRI (Persero) Tbk. (“BRI”, “Bank”, atau “Perseroan”) merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di Indonesia yang berdiri sejak 16 Desember 1895. BRI berkantor pusat di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta 10210, Indonesia. Sejak awal didirikan, fokus usaha BRI adalah pada pelayanan perbankan di segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal inilah yang kemudian menginspirasi berbagai pihak untuk turut mendayagunakan sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, sebagian besar saham BRI dimiliki oleh Negara Republik Indonesia 56,75% dan sisanya (43,25%) dimiliki oleh masyarakat. Nilai kapitalisasi pasar saham BRI pada akhir tahun 2010 mencapai Rp129,57 triliun, atau 4,13% dari total nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI merupakan bank dengan jaringan kerja terbesar di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2010, BRI telah memiliki 7.004 jaringan kerja di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 18 Kantor Wilayah, 14 Kantor Inspeksi, 413 Kanca, 470 Kanca Pembantu, 822 Kantor Kas, 4.649 BRI Unit dan 617 Teras BRI. Dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabahnya, BRI menyediakan 6.085 Anjungan Tunai Mandiri (ATM), yang terintegrasi ke lebih dari 25.000 jaringan ATM (Link, ATM Bersama dan Prima). Selain ATM, 71 Cash Deposit Machine (CDM), 13.631 Electronic Data Capture (EDC). Nasabah BRI juga dapat memanfaatkan fasilitas layanan e-banking yang terdiri dari phone banking 24 jam, SMS banking dan internet banking. 4.1.1 Sejarah perusahaan

PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Bogor Pajajaran berdiri pada tanggal 12 November 2007 yang diresmikan oleh Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk. Bapak Sofyan Basir dan Walikota Bogor Bapak Drs. H. Diani Budiarto, dengan jumlah formasi pegawai 10 (sepuluh) orang. Sejak beroperasi Kanca BRI Bogor Pajajaran dipimpin oleh 3 (tiga) pemimpin cabang, Iskandarsyah periode November 2007 periode

(2)

Juni 2009, Darmawan Sutanto periode Juli 2009 hingga September 2009 dan I Wayan Nasta periode 01 Oktober 2009 hingga 01 Februari 2011.

Hingga periode bulan Desember tahun 2011 Kanca BRI Bogor Pajajaran mensupervisi 7 (tujuh) Kanca Pembantu, Kanca Pembantu (KCP) dalam supervisi adalah KCP Baranangsiang, KCP Batu Tulis, KCP Sudirman, KCP Surya Kencana, KCP Tajur, KCP IPB Dramaga, KCP Parung, 2 (dua) Kantor Kas (KK) yaitu KK Indraprasta dan KK RSPG Cisarua dengan jumlah pekerja 132 orang dengan fasilitas penunjang 13 (tiga belas) unit ATM onsite yang berada di masing-masing Unit Kerja Kanca 2 (dua) mesin ATM dan 1 (satu) mesin CDM) dan Cabang Pembantu (masing-masing 1 (satu) Mesin ATM, KCP IPB 3 (tiga) mesin ATM) dan KK 32 unit ATM offsite.

4.1.2 Visi dan misi perusahaan

BRI dalam pelayanan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik dan optimal. Dalam pelayanan tersebut bank memiliki visi, yaitu ”Menjadi Bank Komersial Terkemuka yang Selalu Mengutamakan Kepuasan Nasabah”.

Komersial :

Sejak berdiri BRI merupakan bank komersial, yaitu bank yang menerima simpanan dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman, memperoleh laba dari perbedaan tingkat bunga simpanan dan tingkat bunga pinjaman, serta fee-based income. Walaupun berperan sebagai agent of development, BRI tetap menegaskan posisinya sebagai bank komersial yang terus tumbuh secara berkesinambungan.

Terkemuka :

BRI adalah bank terkemuka, karena merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan micro banking terbesar, serta paling menguntungkan di dunia. Di samping itu, BRI memiliki produk/jasa bermutu tinggi, inovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen, visi jangka panjang dan kinerja keuangan di atas rataan.

(3)

Kepuasan :

Kepuasan nasabah bukan merupakan hal baru bagi BRI sebagai perusahaan yang menyediakan jasa perbankan. Tantangan yang dihadapi BRI adalah memberikan kepuasan kepada semua nasabah di semua segmen usahanya. Untuk mencapai visi tersebut BRI dituntut untuk memiliki ukuran dan kriteria jelas dalam mengutamakan kepuasan nasabah.

Untuk mewujudkan visi tersebut, BRI menetapkan 3 (tiga) misi yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan

kerja yang tersebar luas dan didukung oleh SDM profesional dengan melaksanakan praktik Good Corporate Governance (GCG).

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).

4.1.3 Bidang usaha perusahaan

Dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari, PT BRI Tbk. Kanca Pajajaran mengeluarkan berbagai macam produk dan jasa kepada masyarakat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh setiap bank berbeda-beda, walaupun kenyataannya hampir serupa. Jenis produk dan jasa yang ditawarkan PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran adalah :

1.Menghimpun Dana, meliputi : a. Tabungan Britama

Tabungan ini merupakan simpanan berupa tabungan uang yang dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat umum dalam lingkup nasional.

(4)

b. Tabungan Simpanan Pedesaan (Simpedes)

Tabungan ini merupakan simpanan pedesaan yang dilayani di BRI unit, yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat dan frekuensi pengambilan tidak dibatasi sepanjang saldo rekening mencukupi.

c. Tabungan Haji

Tabungan ini merupakan simpanan berupa uang yang diperuntukkan bagi perorangan dan masyarakat umum, dimana tabungan ini khusus untuk biaya bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji, atau untuk mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji.

d. Tabungan Deposito Berjangka

Tabungan ini merupakan simpanan masyarakat umum dalam waktu tertentu (berjangka) yang telah disepakati oleh pihak bank dan nasabah. Waktu yang biasanya dipakai oleh pihak bank adalah 1, 3, 6, 12 dan 24 bulanan.

e. Giro BRI Rupiah

Giro ini merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan para nasabah.

2. Pelayanan Jasa, meliputi : a. Transfer (kiriman uang)

Transfer merupakan jasa bank kepada nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari satu bank ke bank lain dalam satu kota maupun luar kota, bahkan sampai luar negeri.

b. Kliring

Kliring merupakan penagihan waskat bank yang berasal dari dalam kota melalui lembaga kliring. Kliring adalah jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan waskat-waskat yang akan dikliringkan di lembaga kliring.

(5)

c. Inkaso

Inkaso merupakan jasa bank yang diberikan kepada nasabahnya untuk transfer antar bank dan dilayani di luar wilayah kerja Bank Indonesia (BI) setempat.

4.1.4 Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 13. Berikut adalah uraian tugas berdasarkan dari jabatan masing-masing di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran sebagai berikut :

1. Pimpinan Cabang (Pinca)

Tugas dan tanggungjawab pimpinan cabang :

a. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan identifikasi potensi di wilayah kerja Kanca.

b. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pengembangan bisnis dan pemasaran kredit dan simpanan dalam rangka memperluas pangsa pasar.

c. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pembinaan dan pengawasan jajaran jabatan pemasaran sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.

d. Mengkoordinasikan pembinaan dan hubungan dengan nasabah kredit dan simpanan sesuai kewenangan bidangnya.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemberian kredit sesuai dengan Kebijakan Umum Perkreditan (KUP), Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK).

f. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan cross selling produk BRI lainnya sesuai kewenangan bidang tugasnya.

g. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pemantauan keragaan portofolio kredit dan menetapkan tindak lanjutnya. h. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan penanganan

kredit bermasalah termasuk yang berkaitan dengan pihak ketiga.

(6)

i. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pembinaan dan pengawasan operasional serta pelayanan administrasi di Kanca dan Unit Kerja di bawahnya.

j. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan pengawasan melekat (waskat) terhadap seluruh kegiatan di Kanca.

k. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan pengecekan nasabah/calon nasabah tidak masuk Daftar Hitam BI, backup data, dan laporan-laporan.

l. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanakan prosedur penerimaan, identifikasi dan verifikasi (customer due diligence) telah dilaksanakan sesuai ketentuan.

m. Mengkoordinasikan dan memonitor penerimaan laporan transaksi yang mencurigakan dan menganalisis laporan tersebut.

n. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan prinsip mengenal nasabah (Know Your Customer atau KYC) di Unit Kerja sesuai ketentuan.

o. Mengkoordinasikan dan memonitor kegiatan implementasi manajemen risiko di Kanca sesuai kewenangannya.

2. Asisten Manajer Operasional (AMO) Tugas dan tanggungjawab AMO :

a. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan operasional, serta pelayanan administrasi di Kanca. b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan seluruh nota

pembukuan dan transaksi yang disetujui/disahkan.

c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan kas dan surat berharga.

d. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan daftar user dan surat peubah merahasiakan password sesuai dengan struktur organisasi.

e. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan pengawasan melekat (waskat) terhadap seluruh kegiatan di Kanca.

(7)

f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pengecekan nasabah/calon nasabah tidak masuk Daftar Hitam BI, backup data, dan laporan-laporan.

g. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanakan prosedur penerimaan, identifikasi dan verifikasi (customer due diligence). h. Mengkoordinasikan dan memonitor penerimaan laporan

transaksi yang mencurigakan dan menganalisis laporan tersebut. i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan prinsip

mengenal nasabah (KYC) di Unit Kerja sesuai ketentuan.

j. Mengkoordinasikan kegiatan implementasi manajemen risiko di Kanca sesuai kewenangannya dalam rangka meminimalkan terjadinya risiko di Kanca beserta Unit Kerja binaannya.

3. Supervisor (SPV)

Tugas dan tanggungjawab supervisor :

a. Mengisi kas ATM bersama petugas yang ditunjuk guna memastikan ketersediaan kas ATM optimal.

b. Memastikan kelancaran pelayanan teller kepada nasabah.

c. Memastikan ketentuan maksimal kas teller tidak terlampaui selama jam pelayanan kas.

d. Meneliti keabsahan bukti kas dan dokumen-dokumen lainnya yang diterima.

e. Mengesahkan dalam sistem dan menandatangani bukti kas transaksi tunai, kliring dalam batas kewenangannya.

f. Memastikan kebenaran pengelolaan kuitansi pembayaran rekening listrik/telepon/PDAM/PBB dan penggunaannya yang dilaksanakan teller/petugas payment point.

g. Memeriksa dan menandatangani jurnal elektronik (daftar mutasi harian/DMH) dan jumlah bukti pembukuan yang diserahkan oleh pekerja di bawahnya.

h. Memelihara kerja register cit dan melaporkan deklarasi cit untuk menjamin ketertiban administrasi asuransi kas,.

(8)

i. Mengelola dan memastikan kebenaran jumlah kuitansi payment point yang belum terbayar.

j. Melakukan/menyetujui pembayaran transaksi tunai dan kliring dalam batas wewenangnya.

4. Associate Account Officer (AAO) Tugas dan tanggungjawab AAO :

a. Menyediakan data/informasi tentang potensi bisnis di wilayah kerja Kanca dalam mendukung penyusunan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko yang dapat diterima (KRD) Kanca.

b. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pemasaran, serta prakarsa kredit sesuai dengan pasar sasaran dan kriteria risiko yang dapat diterima sesuai kewenangan bidang tugasnya.

c. Melakukan pembinaan kredit baik langsung (on site), maupun tidak langsung (off site) sesuai kewenangan bidang tugasnya terhadap debitur binaannya.

d. Melakukan monitoring mutu/kinerja kredit dan menyiapkan paket permohonan perubahan kolektibilitas kredit sesuai kewenangan bidang tugasnya.

e. Melakukan kegiatan cross selling produk BRI lainnya sesuai kewenangan bidang tugasnya.

f. Melakukan kegiatan usulan penyelesaian kredit bermasalah, termasuk penyelesaian pihak ketiga (3) sesuai kewenangan bidang tugasnya.

g. Melakukan pengecekan nasabah/calon nasabah atas account binaannya untuk memastikan nasabah/calon nasabah tidak masuk Daftar Hitam BI dan BRI, serta hal-hal terkait pihak eksternal seperti IDI (Informasi Debitur Individual).

5. Funding Officer (FO)

Tugas dan tanggungjawab FO :

a. Melaksanakan kegiatan penyusunan Rencana Pemasaran Tahunan, 3 (tiga) bulanan, bulanan sebagai pedoman kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(9)

b. Melaksanakan kegiatan penyusunan pemetaan potensi pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Melaksanakan kegiatan pemasaran (akuisisi, retensi dan loyalty) produk simpanan ritel, produk e-banking dan jasa konsumer sesuai dengan rencana.

d. Menyusun dan melaksanakan program-program pemasaran produk simpanan ritel, produk e-banking dan jasa konsumer yang ditetapkan serta bertindak sebagai event organizer sesuai batas kewenangannya.

e. Melaksanakan kegiatan pengelolaan dana nasabah potensial beserta program-program retensi dan loyalty untuk meningkatkan dana kelolaan cabang.

f. Melakukan kegiatan cross selling produk BRI lainnya sesuai kewenangan bidang tugasnya.

6. Seksi Penunjang Bisnis (ADK) Tugas dan tanggungjawab ADK :

a. Menyiapkan, meneliti dan memastikan permohonan paket kredit sesuai dengan ketentuan.

b. Melaksanakan proses asuransi sesuai yang dipersyaratkan putusan.

c. Menatakerjakan dokumen kredit sesuai dengan ketentuan. d. Monitoring portofolio kredit dan menatakerjakan

laporan-laporan bidang perkreditan sesuai dengan ketentuan. 7. Seksi Penunjang Operasional (SDM, Logistik dan TI)

Tugas dan tanggungjawab SDM :

a. Menyiapkan, mengagendakan, mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.

b. Mengatur dan mendistribusikan lalu lintas komunikasi (telepon, faximile dan internet).

c. Melaksanakan kegiatan pemenuhan hak-hak pekerja sesuai ketentuan.

(10)

d. Mengadministrasikan dan menatakerjakan berkas pekerja, daftar hadir, data SIM SDM termasuk dokumen.

e. Memproses, mengadministrasikan dan menatakerjakan pembinaan dan pengembangan karir pekerja sesuai ketentuan (promosi, rotasi dan demosi).

f. Memproses pembayaran biaya jasa outsourcing sesuai ketentuan.

Tugas dan tanggungjawab Logistik :

a. Melaksanakan analisa kebutuhan logistik dan pemenuhannya sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan pengelolaan aktiva tetap/logistik.

c. Menatakerjakan administrasi dan pelaporan aktiva tetap/logistik dengan tertib.

Tugas dan tanggungjawab TI :

a. Melaksanakan kegiatan backup sistem induk Kanca dan data Perangkat Perbankan Elektronis sesuai ketentuan, serta memastikan backup data telah dilakukan dengan benar.

b. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan perangkat TI.

c. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan perangkat e-channel yang menjadi kelolaan Kanca.

d. Menjaga kebersihan dan suhu ruangan/(booth) Perangkat Perbankan Elektronis, serta keamanan /kunci ruang/Perangkat Perbankan Elektronis.

e. Menyusun, merencanakan dan mengantisipasi gangguan pada Perangkat Perbankan.

8. Teller

Tugas dan tanggungjawab teller :

a. Melaksanakan pengecekan kas teller sesuai kewenangannya. b. Melaksanakan layanan transaksi pembukuan setoran dan

pengambilan uang, transaksi non tunai, pengecekan keaslian uang nasabah dan keabsahan dokumen, serta pemberian informasi yang dibutuhkan oleh nasabah sesuai ketentuan.

(11)

c. Mengelola kas teller selama jam pelayanan kas, maupun akhir hari termasuk menatakerjakan maksimum kas sesuai ketentuan. d. Menatakerjakan bukti kas dan mencetak laporan-laporan

transaksi sesuai ketentuan.

e. Melaksanakan opname kas dan pengisian kas ATM.

f. Menindaklanjuti temuan audit sesuai bidang tugasnya sebagai tanggapan positif atas temuan Audit.

g. Membina hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait internal dengan supervisi atasannya.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan kepada 30 responden dari pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu peubah. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan metode Product Moment Pearson pada tingkat kepercayaan 95% dengan alat bantu software SPSS 16 for windows. Validitas dilihat dari nilai korelasi (r) antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaaan. Nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah 0,361. Setiap butir pertanyaan dinyatakan valid, jika nilai r hitung lebih besar daripada r tabel. Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa r hitung dalam pertanyaan tersebut memiliki nilai korelasi (r) hasil antara 0,363 - 0,817, maka peubah di dalam kuesioner valid.

Uji reliabilitas bertujuan menguji tingkat keandalan dari suatu kuesioner. Berdasarkan teknik Alpha Cronbach didapatkan hasil 0,747 untuk 30 responden, yang jauh lebih besar dari 0,60, maka peubah pada kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

(12)

4.3. Analisis Karakteristik Responden PT BRI (Persero) Tbk. Pajajaran Bogor

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 57 orang yang terdiri dari pegawai tetap dan pegawai kontrak dengan karakteristik seperti jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan akhir dan masa kerja.

4.3.1 Jenis kelamin

PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor ini didominasi oleh pegawai yang berjenis kelamin pria 36 orang, sedangkan pegawai wanita 21 orang. Hal ini dikarenakan mayoritas pegawai yaitu AAO bekerja di lapangan (luar kantor). Kondisi ini tidak menimbulkan permasalahan dalam pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, karena pegawai pria dan wanita telah memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing.

4.3.2 Usia

Pada hakikatnya, usia memiliki keterkaitan dengan pengalaman kerja pegawai. Semakin tua usia seorang pegawai, maka memiliki kecenderungan semakin banyak pengalaman pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Berdasarkan Gambar 6, usia pegawai dikelompokkan ke dalam 6 (enam) kategori, dimana yang dominan berusia 26-30 tahun (30%) dan yang paling kecil berusia ≤ 25 tahun (7%). Rincian lainnya dapat dilihat pada Gambar 5.

(13)

4.3.3 Jabatan

Karakteristik pegawai berdasarkan jabatan pada PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor terbagi menjadi 12 (dua belas), dimana yang dominan jabatan sebagai AAO (37%) dan yang paling kecil jabatan sebagai Pinca (1%). Rincian lainnya dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Persentase pegawai berdasarkan jabatan 4.3.4 Pendidikan akhir

Karakteristik pegawai berdasarkan pendidikan akhir pada PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok, dimana yang dominan pendidikan akhir lulusan S1 (79%) dan yang paling kecil SMA (3%), artinya pengetahuan dan kemampuan pegawai dapat digolongkan sudah baik. Rincian lainnya dapat dilihat pada Gambar 7.

(14)

4.3.5 Masa kerja

Karakteristik berdasarkan masa kerja sangat berpengaruh terhadap jabatan dan kemampuan dalam mengambil keputusan saat bekerja. Semakin lama masa kerja pegawai, maka semakin ahli pegawai tersebut dalam mengambil keputusan saat bekerja. Masa kerja pegawai dikelompokkan menjadi 5 (lima), dimana yang dominan masa kerja 1-5 tahun (37%) dan yang paling kecil masa kerja < 1 tahun (3%). Rincian lainnya dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Persentase pegawai berdasarkan masa kerja 4.4. Analisis Faktor Individu

Faktor individu merupakan faktor yang dapat memengaruhi produktivitas pegawai karena berasal dari diri pegawai sendiri. Berikut ini adalah hasil dari penilaian pegawai terhadap faktor individu yang memengaruhi produktivitas pegawai dalam bekerja (Tabel 3).

Tabel 3. Penilaian pegawai terhadap faktor individu

No Peubah Bobot Nilai Skor

Rataan Ket. 5 4 3 2 1 1 Komitmen 46 11 0 0 0 4,81* Sangat Setuju 2 Loyalitas 5 31 21 0 0 3,72 Setuju 3 Motivasi 10 39 7 1 0 4,02 Setuju

Keterangan : *) = 4,81, dan perhitungan seterusnya diperoleh dengan cara yang serupa.

(15)

Lanjutan Tabel 3.

No Peubah Bobot Nilai Skor

Rataan Ket. 5 4 3 2 1

4 Disiplin 6 42 9 0 0 3,95 Setuju

5 Pendidikan 11 28 17 1 0 3,86 Setuju 6 Kemampuan 21 35 1 0 0 4,35 Sangat Setuju

7 Kepribadian 15 39 3 0 0 4,21 Setuju

Skor Rataan 4,13 Setuju

Berdasarkan penilaian responden terhadap faktor individu yang berpotensi memengaruhi produktivitas pegawai, diperoleh hasil berikut : a. Dari total skor rataan 7 (tujuh) peubah lalu dibagi dengan banyaknya

jumlah peubah tersebut, maka diperoleh hasil rataan akhir (4,13) yang artinya responden setuju apabila faktor individu menjadi faktor yang berkontribusi nyata terhadap produktivitas pegawai.

b. Komitmen menjadi peubah paling bernilai besar terhadap produktivitas pegawai dengan perolehan skor rataan 4,81.

c. Loyalitas menjadi peubah paling bernilai kecil terhadap produktivitas pegawai dengan perolehan skor rataan 3,72.

4.4.1 Kaiser Meyer Olkin (KMO)

Nilai KMO berfungsi sebagai indikator kelayakan pengujian dengan kisaran nilai yang terbentuk antara 0,5 hingga 1,0. Penelitian ini dikatakan layak apabila nilai KMO lebih dari 0,5 dan proses analisis dapat dilanjutkan. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap 57 pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor yang diolah menggunakan analisis faktor, diperoleh nilai KMO faktor individu dari 7 peubah adalah 0,741 yang artinya dengan nilai ini analisis faktor layak digunakan dalam penelitian. Nilai KMO dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.4.2 Anti-image Matrices

Anti-image Matrices merupakan tahap selanjutnya setelah pengujian nilai KMO. Tujuannya untuk menguji korelasi parsial antar peubah, dilihat dari Tabel Anti Image Correlation (Lampiran 6). Pada tabel ini nilai yang dilihat adalah yang membentuk garis diagonal dan

(16)

memiliki simbol “a”. Nilai yang memiliki simbol tersebut merupakan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA). Nilai MSA dari 7 peubah dapat dilihat dari pada Tabel 4. Jika nilai MSA kurang dari 0,5, maka pernyataan tersebut akan direduksi/dikeluarkan.

Tabel 4. Nilai MSA untuk 7 peubah dalam faktor individu

No Peubah Nilai MSA

1. Disiplin 0,819 2. Komitmen 0,773 3. Motivasi 0,758 4. Pendidikan 0,751 5. Kemampuan 0,708 6. Loyalitas 0,705 7. Kepribadian 0,704

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa semua peubah telah memiliki nilai MSA lebih dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa semua peubah dalam faktor individu tersebut mempunyai pengaruh terhadap produktivitas pegawai.

4.4.3 Communalities

Tabel Communallities merupakan tabel yang bertujuan untuk memperlihatkan nilai hasil ekstraksi dari 7 peubah faktor individu (Lampiran 7). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Communalities faktor individu

No Peubah Initial Extraction

1. Kepribadian 1,000 0.811 2. Motivasi 1,000 0.754 3. Loyalitas 1,000 0.685 4. Kemampuan 1,000 0.609 5. Komitmen 1,000 0.556 6. Disiplin 1,000 0.537 7. Pendidikan 1,000 0.373

Pada faktor ini nilai ekstraksi yang paling besar adalah motivasi 81,1%, artinya kepribadian dinilai mampu memengaruhi produktivitas kerja pegawai. Sama halnya dengan 6 (enam) peubah lain, semakin besar nilai communalities yang dihasilkan, maka menunjukan semakin kuat hubungan peubah dengan faktor yang akan terbentuk.

(17)

4.4.4 Total Variance Explained

Setelah mengetahui nilai ekstraksi masing-masing peubah pada Tabel Communalities, maka proses analisis dilanjutkan dengan melihat hasil dari Tabel Total Variance Explained (Lampiran 8) untuk mengetahui berapa jumlah faktor yang terbentuk dari ekstraksi pernyataan-pernyataan tersebut. Dalam penelitian ini terbentuk 2 (dua) faktor melalui pengelompokkan 7 peubah yang digunakan saat penyebaran kuesioner.

Faktor yang terbentuk ini dapat dilihat pada nilai kepentingan relatif masing-masing faktor (eigenvalues) yang terdapat pada kolom Total Variance Explained, nilai eigenvalues lebih besar daripada 1 (satu) maka faktor tersebut dianggap layak untuk dijadikan faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Setiap faktor mewakili pernyataan yang dianalisis dengan kekuatan setiap faktor yang ditunjukkan dengan besarnya nilai ragam yang dijelaskan dengan eigenvalues.

Tabel Total Variance Explained berisi nilai faktor loading atau nilai korelasi antar suatu peubah dengan 2 (dua) faktor yang terbentuk. Tabel Rotated Component Matrix (Lampiran 9) menunjukkan 7 peubah yang digunakan dalam penelitian ini telah membentuk faktor-faktor baru yang dikelompokkan berdasarkan nilai faktor loading terbesar. Hal tersebut menandakan hubungan terbesar antar pernyataan dengan faktor baru yang terbentuk. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Faktor individu yang terbentuk Komponen Utama Eigenvalues Ragam (%) Peubah Nilai Loading Motivasi 3,21 45,91 Motivasi 0,843 Loyalitas 0,828 Disiplin 0,591 Pendidikan 0,535 Kepribadian 1,11 15,89 Kepribadian 0,863 Komitmen 0,744 Kemampuan 0,736

(18)

4.4.5 Faktor dominan yang terbentuk

Berdasarkan hasil tabel di atas diketahui bahwa terdapat 2 (dua) faktor individu yang berpengaruh terhadap produktivitas pegawai dengan total kumulatif variasi data 61,8% (Lampiran 7). Hal ini berarti bahwa 2 (dua) faktor tersebut memiliki pengaruh yang kuat sebagai sumber produktivitas pegawai. Faktor individu yang paling memengaruhi produktivitas pegawai dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya adalah faktor motivasi dengan perolehan eigenvalues paling besar 3,21 dengan keragaman data 45,91%.

Alasan faktor ini dinamakan motivasi, karena selain memiliki nilai loading terbesar, semakin tinggi motivasi pegawai untuk melakukan pekerjaan, maka semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya dengan anggapan bahwa kemampuan pegawai tersebut tidak berubah (Sirait, 2006). Dimana salah satu hal yang dapat memotivasi pegawai adalah dengan cara memberikan pujian dan penghargaan atas prestasi kerja yang terbentuk.

Selain didominasi oleh motivasi, dalam faktor ini juga terdapat peubah loyalitas, disiplin dan pendidikan. Dimana masing-masing peubah memengaruhi produktivitas pegawai. Loyalitas pegawai dapat dilihat dari kesetiaannya terhadap perusahaan dengan tidak berpikir untuk pindah tempat kerja dan tidak menganggap kompensasi finansial sebagai aspek yang utama dalam bekerja. Kedisiplinan pegawai adalah sifat seorang pegawai yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan perusahaan tertentu dan disiplin dipandang sebagai bentuk latihan bagi pegawai dalam melaksanakan peraturan perusahaan. Semakin disiplin, maka akan semakin tinggi produktivitas kerja pegawai. Bentuk kedisiplinan, khususnya bersifat hukuman fisik tidak otomatis berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007). Sedangkan pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat. Sedangkan

(19)

latihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja. Semakin tinggi tingkat diklat seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya (Sirait, 2006).

4.4.6 Faktor pendukung yang terbentuk

Faktor lain yang terbentuk yaitu faktor kepribadian dengan nilai eigenvalues 1,11 dan memiliki keragaman data 15,89%. Alasan faktor ini dinamakan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat/karakter yang muncul sebagai cermin dari pribadi seseorang. Selain itu, dalam menjalankan tugasnya, seorang pegawai dituntut untuk memiliki kepribadian mantap dan mampu menunjukkan moralitas baik. Oleh karena itu, faktor kepribadian turut andil dalam peningkatan produktivitas pegawai dalam bekerja (Yuniarsih dan Suwatno, 2009).

Selain didominasi oleh kepribadian, dalam faktor ini juga terdapat peubah komitmen dan kemampuan. Dimana masing-masing peubah memengaruhi produktivitas pegawai. Komitmen bagi seluruh pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor adalah suatu kesepakatan yang telah dibuat bersama dengan tujuan agar seluruh pegawai memiliki keterlibatan langsung dalam penetapan komitmen selanjutnya, agar tidak ada pegawai yang merasa tidak setuju dengan hasil keputusan komitmen yang baru dan komitmen ini selalu diperbaharui setiap 1 (satu) tahun sekali. Komitmen tersebut menjaga mutu layanan prima sebagai budaya kerja, meningkatkan integritas kerja sebagai wujud Good Corporate Governance, meningkatkan kebersamaan dan kepedulian sesama rekan kerja.

4.5. Analisis Faktor Organisasi

Faktor organisasi merupakan faktor yang berasal dari luar kemampuan pegawai, namun sangat menentukan tingkat keberhasilan suatu pekerjaan (Tjiptoheriyanto dan Nagib, 2008). Berikut ini adalah hasil dari penilaian pegawai terhadap faktor organisasi yang memengaruhi produktivitas pegawai (Tabel 7).

(20)

Tabel 7. Penilaian pegawai terhadap faktor organisasi

No Peubah Bobot Nilai Skor

Rataan Ket. 5 4 3 2 1

1 Visi, misi dan tujuan 30 25 2 0 0 4,49* Setuju* Sangat 2 Sistem praktik manajemen 7 35 12 3 0 3,81 Setuju 3 Sumber daya (mutu dan kuantitas) 28 25 4 0 0 4,42 Setuju 4 Information and Communication Technology (ICT) 8 28 16 5 0 3,68 Cukup Setuju 5 Budaya kerja 26 29 2 0 0 4,42 Sangat Setuju

Skor Total Rataan 4,23 Setuju

Keterangan : *) ሺହ௫ଷ଴ሻାሺସ௫ଶହሻାሺଷ௫ଶሻାሺଶ௫଴ሻାሺଵ௫଴ሻହ଻ = 4,49, dan perhitungan seterusnya diperoleh dengan cara yang serupa.

*) Sangat Setuju (SS) dapat dilihat pada Tabel 2 (Hal. 19) Berdasarkan penilaian responden terhadap faktor organisasi yang berpotensi memengaruhi produktivitas pegawai, diperoleh hasil berikut : a. Dari total skor rataan 5 (lima) peubah lalu dibagi dengan banyaknya

jumlah peubah tersebut, maka diperoleh hasil rataan akhir (4,23) yang artinya responden setuju apabila faktor organisasi menjadi faktor yang berkontribusi nyata terhadap produktivitas pegawai.

b. Visi, misi dan tujuan menjadi peubah yang paling bernilai besar terhadap produktivitas pegawai dengan perolehan skor rataan 4,49. c. Information and Communication Technology (ICT) menjadi peubah

yang paling bernilai kecil terhadap produktivitas pegawai dengan perolehan skor rataan 3,68.

4.5.1 Kaiser Meyer Olkin (KMO)

Nilai KMO berfungsi sebagai indikator kelayakan pengujian dengan kisaran nilai yang terbentuk antara 0,5 hingga 1,0. Penelitian ini dikatakan layak apabila nilai KMO lebih dari 0,5 dan proses analisis dapat dilanjutkan. Berdasarkan hasil pengolahan data

(21)

terhadap 57 pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor yang diolah menggunakan analisis faktor, diperoleh nilai KMO faktor organisasi dari 5 peubah adalah 0,735 yang artinya dengan nilai ini analisis faktor layak digunakan dalam penelitian. Nilai KMO dapat dilihat pada Lampiran 10.

4.5.2 Anti-image Matrices

Anti-image Matrices merupakan tahap selanjutnya setelah pengujian nilai KMO yang bertujuan untuk menguji korelasi parsial antar peubah, dilihat dari Tabel Anti-image Correlation (Lampiran 11). Pada tabel ini nilai yang dilihat adalah yang membentuk garis diagonal dan memiliki simbol “a”. Nilai yang memiliki simbol tersebut merupakan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA). Nilai MSA dari 5 peubah dapat dilihat dari pada Tabel 8. Jika nilai MSA kurang dari 0,5, maka peubah tersebut akan direduksi/dikeluarkan.

Tabel 8. Nilai MSA untuk 5 peubah dalam faktor organisasi

No Peubah Nilai MSA

1. Sumber daya (mutu dan kuantitas) 0,782 2. Information and Communication

Technology (ICT) 0,773

3. Sistem praktik manajemen 0,759

4. Visi, misi dan tujuan 0,734

5. Budaya Kerja 0,684

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa semua peubah telah memiliki nilai MSA lebih dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa semua peubah dalam faktor organisasi tersebut mempunyai pengaruh terhadap produktivitas pegawai.

4.5.3 Communalities

Tabel Communalities merupakan tabel yang bertujuan untuk memperlihatkan nilai hasil ekstraksi dari 5 peubah faktor dalam organisasi (Lampiran 12). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.

(22)

Tabel 9. Communallities faktor organisasi

No Peubah Initial Extraction 1. Visi, misi dan tujuan 1,000 0.712

2. Budaya kerja 1,000 0.689

3. Sisitem praktik manajemen 1,000 0.630 4. Sumber daya (mutu dan kuantitas) 1,000 0.433 5. Information and Communication

Tehcnology (ICT) 1,000 0.242

Pada faktor ini nilai ekstraksi yang paling besar adalah visi, misi dan tujuan 71,2%. Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Bagi perusahaan tersebut tujuan perusahan merupakan hal dasar yang menjadi landasan untuk dapat mencapai produktivitas yang tinggi, karena didalamnya terdapat penjelasan mengenai apa saja yang ingin dicapai. Sama halnya dengan 4 (empat) peubah lain, semakin besar nilai communalities yang dihasilkan, maka menunjukan semakin kuat hubungan peubah dengan faktor yang akan terbentuk.

4.5.4 Total Variance Explained

Setelah mengetahui nilai ekstraksi masing-masing peubah pada Tabel Communalities, maka proses analisis dilanjutkan dengan melihat hasil dari Tabel Total Variance Explained (Lampiran 13) untuk mengetahui berapa jumlah faktor yang terbentuk dari hasil ekstraksi peubah tersebut. Dalam penelitian ini terbentuk 1 (satu) faktor melalui pengelompokkan 5 (lima) yang digunakan saat penyebaran kuesioner.

Faktor yang terbentuk ini dapat dilihat pada nilai kepentingan relatif masing-masing faktor (eigenvalues) yang terdapat pada kolom Total Variance Explained, nilai eigenvalues lebih besar daripada 1 (satu) maka faktor tersebut dianggap layak untuk dijadikan faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Setiap faktor mewakili pernyataan yang dianalisis dengan kekuatan setiap faktor yang ditunjukkan dengan besarnya nilai ragam yang dijelaskan dengan eigenvalues. Tabel

(23)

Total Variance Explained berisi nilai faktor loading atau nilai korelasi antar suatu peubah dengan 1 (satu) faktor yang terbentuk. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Faktor organisasi yang terbentuk Komponen Utama Eigen-values Ragam (%) Peubah Nilai Loading Visi, misi dan tujuan 2,7 54,11

Visi, misi dan tujuan 0,84

Budaya kerja 0,83

Sistem praktik

manajemen 0,79

Sumber daya (mutu dan

kuantitas) 0,66

Information and Communication Tehcnology (ICT)

0,49

4.5.5 Faktor yang terbentuk

Berdasarkan hasil Tabel 13 diketahui bahwa terdapat 1 (satu) faktor organisasi yang berpengaruh sebagai produktivitas pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor dengan total kumulatif variasi data 54,11% (Lampiran 13). Hal ini berarti bahwa 1 (satu) faktor tersebut memiliki pengaruh yang kuat sebagai sumber produktivitas pegawai.

Faktor organisasi yang paling memengaruhi produktivitas pegawai dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya adalah faktor visi dan misi perusahaan dengan perolehan eigenvalues paling besar 2,7. Faktor tersebut memiliki nilai yang paling nyata dibandingkan faktor lainnya dengan keragaman data 54,11%. Alasan faktor ini dinamakan visi dan misi karena dalam rangka pencapaian tujuan akhir, manajemen mutlak perlu menyatakan arah yang akan ditempuh oleh perusahaan, sehingga terwujud suatu keadaan yang diinginkan pada suatu waktu tertentu di masa depan (Siagian, 2002).

Selain didominasi oleh visi, misi dan tujuan, dalam faktor ini juga terdapat peubah budaya kerja, sistem praktik manajemen, sumber daya (mutu dan kuantitas) dan Information and Communication Technology (ICT). Dimana masing-masing peubah memengaruhi

(24)

produktivitas pegawai. Budaya kerja menggambarkan bahwa perusahaan yang ingin maju harus memiliki budaya kerja yang jelas, agar para pegawai dapat memahami, apakah yang hendak dilakukan dan hal-hal apakah yang tidak boleh dilakukan. Sistem praktik manajemen menjelaskan mengenai bagaimana aturan kerja perusahaan. Menurut perusahaan, pengertian sumber daya dapat dikhususkan pada mutu dan kuantitas SDM. Sebagai contoh, apabila perusahaan menggunakan SDM dengan mutu yang kurang baik dan kuantitas berlebihan tentunya bukan merupakan tindakan efektif dan efisien bagi perusahaan, karena hanya akan memperbesar anggaran perusahaan. 4.6. Upaya Peningkatan Produktivitas Pegawai

Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja pegawai yang terbentuk, PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor dapat melakukan upaya peningkatan produktivitas kerja, agar produktivitas yang terbentuk pegawai dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari hasil olah data menggunakan alat analisis faktor, diperoleh faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai, yaitu 2 (dua) faktor-faktor individu dan 1 (satu) faktor organisasi. Faktor individu adalah motivasi dan kepribadian, sedangkan faktor organisasi adalah visi, misi dan tujuan. Oleh karena itu, upaya peningkatan produktivitas dapat dilakukan berdasarkan faktor-faktor yang terbentuk tersebut, yaitu :

1. Faktor kemampuan pegawai dapat lebih ditingkatkan melalui adanya kesempatan untuk meningkatkan pendidikan secara berkala, baik bersifat formal maupun non formal. Pendidikan non formal, yaitu dengan cara memberikan diklat sesuai dengan prestasi pegawai dalam bekerja.

2. Faktor disiplin dapat lebih ditingkatkan melalui adanya pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin kerja dengan cara pemberian peringatan, pemberian sanksi kerja harus segera, konsisten dan impersonal. Hal ini agar kedisiplinan pegawai dapat meningkat yang pada akhirnya mengarah pada pencapaian produktivitas kerja tinggi sesuai dengan visi dan misi PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor.

(25)

3. Faktor praktik manajemen dapat lebih ditingkatkan melalui perbaikan rancangan pekerjaan, yaitu perluasan. Ketidaktepatan manajemen dalam memberikan pekerjaan kepada pegawai dapat menurunkan kemampuan dan pendidikan yang dimiliki.

4. Faktor kebijakan perusahaan diharapkan dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui sistem imbalan kerja berupa fasilitas kesehatan dan fasilitas rekreasi.

Gambar

Gambar 6. Persentase pegawai berdasarkan jabatan  4.3.4  Pendidikan akhir
Gambar 8. Persentase pegawai berdasarkan masa kerja  4.4.  Analisis Faktor Individu
Tabel 7. Penilaian pegawai terhadap faktor organisasi
Tabel 9. Communallities faktor organisasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan inaiyah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dikelas, tidak hanya tergantung dalam penguasaan bahan ajar atau penggunaan metode pembelajaran, tetapi proses pembelajaran yang baik

MySQL merupakan software RDBMS atau (server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh

Jadi, pengertian lembaga arbitrase adalah suatu badan/ organisasi yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TTW

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada strategi pengembangan karet klon unggul di Kecamatan Birem Bayeun dengan analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity dan

telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul &#34; ANALISA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANLDING SEBAGAI DASAR

Dalam Biologi Sel (2011), pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob