• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan air tanah dengan metode lorent

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendugaan air tanah dengan metode lorent"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PENYEDIAAN AIR

PENDUGAAN SUMBER AIR MENGGUNAKAN METODA

LORENTZ DAN GEOLISTRIK

Oleh :

Diyas Fauzan (P1337433115074) Asung Sukoco (P1337433115086) Riztiana Adiviyanti (P1337433115075) Muhammad Ridho R. (P1337433115087) Beni Erlangga K. (P1337433115076) Azmi Itsna F. (P1337433115088) Rilma Samanta (P1337433115077) Ibet Putri A. P. (P1337433115089)

Elen Arunika R. (P1337433115078) Ayu Novinda N. P. (P1337433115090) Mutiarani Pribadi (P1337433115079) Eka Cahya W. (P1337433115091) Faramitha F. A. (P1337433115080) Devi Al Fatoni (P1337433115092) Anita Resti A. (P1337433115081) Fina Setiana (P1337433115093) Menik Damayanti (P1337433115082) M. Firza Kurnia R. (P1337433115094) Agustin Eki P. (P1337433115083) Elisa Dhani S. (P1337433115095) Nisa Adelia (P1337433115084) Riska Auliyah (P1337433115096) Desta Puji R. (P1337433115085) Desy Muktiati (P1337433115098)

Kelas II B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

(2)

A. Tujuan

Agar mahasiswa mampu melakukan pendugaan adanya sumber air dalam tanah menggunakan metode Lorentz (revealer) dan geolistrik (konfigurasi wenner).

B. Tinjauan Teori

Metode Lorenz adalah metode yang identik dengan revealer yang menganggap bahwa tubuh manusia seperti halnya dioda. Tubuh manusia bila menginjak tanah akan mengalirkan listrik dengan muatan tertentu ( - / + ) yang kemudian dialirkan ke ujung revealer. Bila bermuatan kembar akan tolak-menolak (ujung reveler akan membuka) hal ini menunjukan bahwa tanah yang diinjak dibawahnya tidak ada air. Bila bermuatan berbeda akan tarik menarik (ujung revealer akan menyilang) hal ini menunjukkan bahwa tanah yang diinjak dibawahnya terdapat air. Pengguna revealer disyaratkan harus memiliki hambatan jenis tertentu (1 kOhm). Diukur dengan memegang ujung elektroda multi tester, dengan posisi ukur ohm-meter. Berhubungan dengan sensitivitas.

Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC. Kegunaan geolistrik adalah untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisar akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air.

Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB, semakin dalam lapisan batuan yang bias ditembus. Dengan adanya arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah yang akan diukur dengan multimeter yang terhubung melalui 2 elektroda tegangan M dan N yang jaraknya lebih pendek daripada elektroda AB.

(3)

C. Alat dan Bahan

1. Metoda Lorentz

a. Revealer

2. Metoda geolistrik dengan konfigurasi Wenner

a. Resisvity meter terdiri atas voltmeter dan ampere meter b. Accumulator atau baterai

c. Kabel AB d. Kabel MN e. Elektroda f. Palu g. Roll meter h. Yalon i. Payung

j. Bendera hijau dan merah k. Alat tulis

D. Cara Kerja

a) Metoda Lorentz 1. Siapkan revealer.

2. Tentukan lokasi pendugaan.

3. Pegang revealer masing-masing pada tangan kiri dan kanan. 4. Sejajarkan revealer satu dan lainnya.

5. Berjalanlah pada lokasi yang telah ditentukan.

6. Jika revealer jadi menyilang, lokasi tersebut potensial terdapat sumber air.

b) Geolistrik 1. Siapkan alat.

2. Tentukan lokasi pendugaan.

3. Tentukan kedalaman yang akan diduga. Pasang yalon sebagai titik pusat. 4. Ukur panjang kabel AB dan MN dari titik pusat dengan rumus :

D = ½ AB AB = 3MN

D = kedalaman yang diduga

5. Pasang Aki di kabel AB.

(4)

8. Konfigurasikan alat

9. Patok elektroda kabel AB dan MN di titik yang telah diukur.

10. Jika semua titik sudah siap, kibarkan bendera hijau sebagai aba-aba. 11. Baca I dan V. Catat hasilnya.

12. Hitung nilai Ra (apparent resistivity) dengan rumus :

R = k

VI

k = 2πa

R = Apparent resistivity (30 – 150 potensial terdapat air) K = Faktor geometri (meter)

V = Tegangan listrik pada elektroda MN (mV)

I = Arus listrik yang diinjeksikan melalui elektroda AB (mA) Π = 3,14

E. Hasil dan Pembahasan

Lokasi Pendugaan : Halaman Auditorium Kampus VII Poltekkes Semarang Waktu : Selasa, 27 September 2016 pukul 10.00 WIB

Hasil :

1. 15 10 1 2,2 62,83 138,23 Potensial Terdapat air 2. 18 12 1,02 0,13

3 75,39 8,35 Tidak potensial terdapatair 3. 27 18 1,03 0,28

1

113,09 30,85 Potensial Terdapat air

4. 30 20 9,3 0,22 7

125,66 3,06 Tidak potensial terdapat air

5. 33 22 1,65 24,1 138,23 2018,99 Tidak potensial terdapat air

Pada Pendugaan 1 didapatkan hasil nilai hambatan 138,23 ohmmeter, berarti pada kedalaman 15 meter dibawah permukaan tanah pada titik lokasi tersebut diduga potensial terdapat air. Apabila ditafsirkan jenis batuan, dapat diduga terdapat Alluvium (soils & water).

(5)

tidak potensial terdapat air. Bila ditafsirkan jenis batuan, dapat diduga Clav (soils & waters).

Pada Pendugaan 3 didapatkan hasil nilai hambatan 30,85 ohmmeter, berarti pada kedalaman 27 meter dibawah permukaan tanah pada titik lokasi tersebut diduga potensial terdapat air. Apabila ditafsirkan jenis batuan, dapat diduga Alluvium atau Ground water (soils & water).

Pada Pendugaan 4 didapatkan hasil nilai hambatan 3,06 ohmmeter, berarti pada kedalaman 30 meter dibawah permukaan tanah pada titik lokasi tersebut diduga tidak potensial terdapat air. Apabila ditafsirkan jenis batuan, dapat diduga Clav (soils & water).

Pada Pendugaan 5 didapatkan hasil nilai hambatan 2018,99 ohmmeter, berarti pada kedalaman 33 meter dibawah permukaan tanah pada titik lokasi tersebut diduga tidak potensial terdapat air. Apabila ditafsirkan jenis batuan, dapat diduga Quartzite / Marble / Slate / Basalt (Toneous&Matamornhic Rocks).

Jadi dari pendugaan pada 5 kedalaman yang berbeda, hanya 2 kedalaman yang diduga terdapat air yaitu pada kedalaman 15 meter dan 27 meter.

F. Kesimpulan

Pendugaan keberadaan air dalam tanah bisa mengunakan berbagai metode, antara lain menggunakan metoda Lorentz dengan alat revealer dan metode geolistrik dengan resisvity meter.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada angka I dan angka 2 perlu ditetapkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Pedoman Penyelenggaraan

Reaksi kemudian dilanjutkan sebanyak 25 siklus dengan kondisi sebagai berikut: denaturasi pada suhu 96° C selama 10 detik, annealing pada suhu 50° C selama 5 detik, dan

Hasil uji statistik chi square dengan nilai α = 0,05 menunjukkan nilai p = 1,000 > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara usia pertama pemberian MP-ASI dengan status

Pembangunan Sistem Elearning Tingkat SMP Berbasis Web menggunakan PHP dan Mysql ini bertujuan untuk mempermudah Proses belajar-mengajar bagi seluruh guru dan siswa

Oleh karena itu, pendidikan keperawatan di perguruan tinggi harus terus menerus menerapkan strategi pengajaran baru untuk meningkatkan berpikir kritis (Yu et al.,

Daftar Masalah Prioritas dan Solusi No Permasalahan Mitra Solusi yang Ditawarkan 1 Belum bisa menemukan cara atau metode promosi yang lebih baik khususnya untuk menembus

Lebih dulu, metoda analisis komposisi diujikan terhadap sampel standar bahan superkonduktor Bi-Sr-Ca-Cu-O rasa 1112, 2212 clan 2223 daTi STREM, yang kemudian dilakukan terhadap

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, teknik, evaluasi, tindak lanjut, dan implikasinya pengelolaan SDM Di SMA Negeri 5 Mataram.