PSIKOLOGI
PERKAWINAN DAN KELUARGA:
Penguatan Keluarga di Era Digital Berbasis Kearifan
Lokal
Psikologi Perkawinan dan Keluarga:
Penguatan Keluarga di Era Digital
Berbasis Kearifan Lokal
• Penulis: Prof. Dr. Tina Afiatin, M,Si. Psikolog, dkk.
• Tahun Terbit : 2018
• Penerbit: PT. Kanisius
• ISBN 978-979-21-5546-4
• Panjang : 25 cm; Lebar : 17 cm;
Biodata Penulis
Prof. Dr. Tina Afiatin, M.Si, Psikolog
afiatin04@ugm.ac.id
Kantor
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
Biodata Penulis:
Buku-Buku…
•
Tina Afiatin.2008; 2010.
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan
Program AJI
, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ISBN
979-420-676-8
•
Tina Afiatin. 2012. Pendidikan Karakter Remaja dalam Keluarga. Dalam
Psikologi untuk Kesejahteraan Masyarakat.
(Penyunting: Faturochman, Tri
Hayuning Tyas, Wenty Marina Minza, Galang Lufityanto). Yogyakarta:
Fakultas Psikologi UGM dan Pustaka Pelajar. ISBN 978-602-229-037-7
•
HartantoNugroho, Leni Sophia Heliani, RimawanPradiptyo, Tina Afiatin,
Roto, Subagyo, PudjiHastuti, dan Sri Budiarti. 2012.
Panduan Tracer Study.
Biodata Penulis:
Buku-Buku…
• Tina Afiatin, JajangSonjaya, dan Yopina G. Pertiwi. 2013. Mudah & Sukses
Menyelenggarakan Pelatihan. Melejitkan Potensi Diri. Yogyakarta: Penerbit KANISIUS. ISBN 978-979-21-3334-9.
• Jas Laile Suzana Jaafar, Haslina Muhammad, Tina Afiatin, dan Istiqomah Wibowo.
2013. Kenapa mereka lakukan seks? Faktor-faktor psikososial remaja Malaysia dan
Indonesia. Dalam Menongkah Arus Globalisasi. Isu-isuPsikologi di Malaysia dan
Indonesia. Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya. ISBN 978-983-42835-7-5.
• Tina Afiatin. 2014. Menanamkan dan menumbuhkan Nilai-nilai BelaNegara:
Perspektif Psikologi Keluarga. Dalam Perkembangan Psikologi Masa Kini. Kajian
Sekapur Sirih
Buku ini adalah kumpulan pemikiran dari para penulis yang ingin
menggali kembali nilai-nilai kearifan lokal Nusantara pada kajian
Psikologi Keluarga.
Upaya penggalian kembali kearifan lokal tentang keluarga
Nusantara bermuara pada disadarinya banyak perilaku, ajaran,
keyakinan dan rangkaian prosesi adat yang masih
ditumbuhkembangkan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.
Ide- ide, pengalaman, dan temuan-temuan dari sumber informasi
ajaran kearifan lokal ini kemudian diramu menjadi tulisan-tulisan
Sekapur Sirih
Beberapa pembahasan dalam buku ini banyak menyoroti bagaimana
perspektif optimalisasi fungsi keluarga menjadi keluarga yang kuat dan
sejahtera ditinjau kembali menurut rasa dan
keyakinan budaya di Indonesia.
Ada beberapa pola dan aturan dalam mewujudkan penguatan
perkawinan dan optimalisasi keluarga yang selaras, namun tidak
sedikit yang kurang tepat pula bagi kondisi kehidupan perkawinan dan
keluarga di Indonesia.
Kami berharap bahwa buku ini dapat mengisi celah-celah kosong yang
belum lengkap dari sumber-sumber referensi tentang perkawinan dan
Sekapur Sirih
Buku “Psikologi Perkawinan dan Keluarga: Penguatan Keluarga di Era Digital Berbasis Kearifan Lokal” mengajak dan menawarkan kiat-kiat pada para pembaca
untuk dapat berdamai dengan eksistensi media digital dan internet. Keberadaan internet di era digital sudah menjadi elemen vital lainnya yang dapat memengaruhi
kehidupan keluarga di Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Para pembaca yang akan merasakan manfaat dari buku ini adalah seorang (calon) ibu, (calon) ayah, guru, remaja, mahasiswa, dosen, dan pegiat ilmu psikologi dan
sosial lainya.
Setiap pembaca yang rindu akan masa-masa kecil yang bahagia dan tradisi di keluarga, mungkin bisa bernostalgia dengan membaca buku ini. Kami memercayai
Sekapur Sirih
Buku ini tidak mungkin bisa dinikmati sampai ke tangan para pembaca tanpa izin Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemberi berkah dan petunjuk bagi kita semua. Buku ini juga tidak mungkin bisa diproduksi dan diterbitkan tanpa dorongan dan dukungan serta bantuan dari orang-orang terkasih kami, sebagai
keluarga, teman, kolega, dan guru. Tanpa maksud mengurangi penghargaan bagi pihak-pihak yang telah membantu, kami ingin berterima kasih kepada para kontributor tulisan, kepada keluarga besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Mada. Penerbit PT Kanisius, khususnya pada Mas Ganjar Sudibyo dan Ibu Rosalia Emmy Lestari yang telah bersabar memandu terbitnya buku ini.
Semoga buku ini memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.
Daftar Isi
Sekapur sirih
Kata Pengantar
• Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D., Psikolog.
Bagian Satu:
• Pendahuluan
Bagian Dua:
• Optimalisasi Fungsi Keluarga Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
Bagian Tiga:
Bagian Satu: Pendahuluan
Pendahuluan
• Tina Afiatin
BAB I: Perkawinan dan Keluarga
• Tina Afiatin
BAB II: Penguatan Perkawinan dan Keluarga berbasis Kearifan Lokal
• Tina Afiatin
BAB III: Mediasi Orang Tua dalam Literasi Digital dan Internet
BAB I: Perkawinan dan Keluarga
Tina Afiatin
Definisi Perkawinan dan Keluarga
Kriteria Keluarga Sehat dan Bahagia
Tahap Perkembangan Keluarga
Pola Komunikasi dan Interaksi dalam Keluarga
BAB II: Penguatan Perkawinan
dan Keluarga berbasis Kearifan Lokal
Tina Afiatin
Budaya Kearifan Lokal dan Keluarga di Era Digital
BAB II: Penguatan Perkawinan
dan Keluarga berbasis Kearifan Lokal
Tina Afiatin
•
The Paradox of Progress
(Weiten, Dunn, &Hammer, 2012)•
Media massa menyajikan berita tentang makin tinggi dan
beragamnya tindak kriminalitas.
•
Individu dan keluarga yang sehat dan tangguh tidak akan
BAB II: Penguatan Perkawinan
dan Keluarga berbasis Kearifan Lokal
Tina Afiatin
Keluarga yang sehat, bukan berarti keluarga yang tanpa
masalah. Keluarga yang sehat dan tangguh, adalah keluarga
yang…
mampu menghadapi berbagai stresor (sumber stres), dan
mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada
Menjaga keluarga bermakna mempertahankan ikatan
perkawinan dan keluarga serta mampu mengatasi rintangan,
cobaan, dan masalah yang terjadi dalam kehidupan perkawinan
BAB II:
Budaya Kearifan Lokal dan Keluarga di Era Digital
Tina Afiatin
Dinamika dan proses keluarga secara internal dipengaruhi
a) Struktur
b) Fungsi
c) Tahap perkembangan keluarga
üAspek kehidupan manusia (termasuk di dalamnya relasi perkawinan dan
keluarga) dipengaruhi dengan hadirnya internet.
ü Internet menciptakan jaringan publik yang bebas untuk diakses.
üinternet meliputi berbagai perbedaan budaya.
BAB II:
Budaya Kearifan Lokal dan Keluarga di Era Digital
Tina Afiatin
Penguatan Perkawinan dan Keluarga Berbasis Kearifan Lokal
global village
the paradox of process ketahanan perkawinan dan keluarga -->
kesejahteraan dan kebahagiaan faktor-faktor
kualitas perkawinan
penguatan perkawinan dan keluarga
penguatan dinamika dan proses keluarga
faktor internal: struktur, fungsi dan tahap perkembangan keluarga
faktor eksternal: stresor
kearifan lokal
Budaya Jawa:
Interaksi sosial yang harmonis
mimi lan mintuna garwa
laki-rabi
Ilmu Hastha Brata 5M: Mulat, Milolo, Miluta,
Palidarma & Palimarma Hamemayu
Hayuning Buwana
BAB III: Mediasi Orang Tua dalam
Literasi Digital dan Internet
Annisa Reginasari
Era Teknologi: Sebuah Peluang dan Tantangan
Literasi Media Digital
Kondisi Psikologis Terkait Aktivitas Dunia Siber
Mediasi Orang Tua dalam Literasi Digital dan Internet
BAB III: Mediasi Orang Tua dalam
Literasi Digital dan Internet
Annisa Reginasari
Mediasi orangtua
dalam literasi digital dan internet
Era Teknologi: Sebuah peluang dan tantangan
digital native vs. digital immigrant
good life vs. goods life bad news is the
good news
Literasi media digital
model tingkatan
Kondisi psikologis terkait aktivitas dunia siber
dissosiative anonymity online disinhibition effect
invisibility asinkronisitas solipsistic introjection mengurangi status otoritas Mediasi Orangtua Mediasi Orangtua dalam literasi
digital dan internet
mediasi aktif dalam memanfaatkan fitur
keamanan di media sosial
Line Instagram
Bagian Dua:
Optimalisasi Fungsi Keluarga
Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
BAB IV: Tahap
Perkembangan Keluarga: Pasangan Pengantin Baru
(New Married Couple).
“Pasangan Pengantin Baru pada Keluarga Jawa”
- Anistya Wulandari Pratomo
“Kontroversi Adat Pernikahan
Merariq dalam Budaya Suku Sasak-Lombok Nusa Tenggara Barat”
-Ayu Chandra Hamidah
“Prosesi Pernikahan Adat Pada Suku Moi, Papua Barat”
-Nengsih Sri Wahyuni
Peningkatan Kualitas Penyesuaian Pernikahan pada Tahap Pasangan
Pengantin Baru pada Masyarakat Melayu
-Nurul Aiyuda
“Suku Batak: Optimalisasi Fungsi Keluarga pada Pasangan Pengantin
Baru”
-Yeni Fitriani
“Nilai Anak dari UngkapanAnakkonhi Do Hamoraon Diahupada Pasangan yang
Belum Dikaruniai Anak dengan Latar Belakang Suku Batak Toba”
-Yoan Felany
“Kecerdasan Emosi pada Pengantin Baru”
Bagian Dua:
Optimalisasi Fungsi Keluarga
Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
BAB V: Tahap
Perkembangan Keluarga: Memiliki Anak Usia Batita,
Balita dan Pra-sekolah
“Mitos Pelesit: Optimalisasi Fungsi Keluarga Suku Minangkabau dengan
Anak Usia Batita”
- Eka Mulyani Asra
“Dinamika Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah pada
Suku Melayu”
-Friska Tri Andayani
“Tunjuk ajar: Pengasuhan Ala Melayu Riau” -Annisa Reginasari
“Gurindam Dua Belas: Optimalisasi Fungsi Keluarga Melayu pada Tahap Perkembangan Anak Usia 3 – 6 Tahun”
-Diah Puspa Sari
“Penanaman Karakter Sikap Menghormati pada Keluarga Anak
Prasekolah Asal Yogyakarta”
-Ainabila Kintaninani
“Kehadiran Anak dalam Pengoptimalisasian Fungsi Keluarga Melayu”
- Lainatussyifa Zulni “Budaya Jawa: Optimalisasi Fungsi
Keluarga dengan Anak Usia 0-3 Tahun”
Bagian Dua:
Optimalisasi Fungsi Keluarga
Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
BAB VI:
Tahap Perkembangan Keluarga: Memiliki Anak
Usia Sekolah
Penanaman Kearifan Lokal
UnggahUngguh Masyarakat Jawa
-Antonita Ardian Nugraheni
Optimalisasi Peran Keluarga: Sebuah-Pendekatan Berbasis Kearifan Lokal pada Masyarakat
Banjar, Kalimantan Selatan
Daliful Falihin
Mitos Kalong Wewe: Optimalisasi Fungsi Keluarga dalam Perspektif Struktural Pada Tahap Keluarga
dengan Anak Usia Sekolah
Bagian Dua:
Optimalisasi Fungsi Keluarga
Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
BAB VII:
Tahap Perkembangan Keluarga: Memiliki Anak
Remaja
“Hidup di Surau Bagi Pemuda Minangkabau: Masa Persiapan Perantauan pada Tahap”
-Mochamad Syahlevi Hangdriantara
“Optimalisasi Fungsi Keluarga Pada Keluarga dengan Anak Remaja dengan
Kearifan Lokal Budaya Minangkabau”
-Dini Fajriah Mawan
“Dinamika Keluarga dengan Anak Usia Remaja pada Suku Manggarai”
Bagian Dua:
Optimalisasi Fungsi Keluarga
Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
BAB VIII:
Tahap Perkembangan Keluarga: Masa Tengah
Baya
“Makna 30 Tahun Pernikahan: Komunikasi dan Orientasi Keluarga pada Budaya Jawa”
-Ratri Pratiwi
“Optimalisasi Keberfungsian Keluarga pada Tahap
Perkembangan-Usia Orang tua Tengah Baya pada Masyarakat Minangkabau”
- Izzanil Hidayati
“Konsep Keluarga dalam Sudut Pandang Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Taman Kalimantan”
Bagian Dua:
Optimalisasi Fungsi Keluarga
Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
BAB IX:
Tahap Perkembangan
Keluarga: Masa
Pelepasan
“Optimalisasi Fungsi Keluarga pada Tahap Perkembangan
Masa Pelepasan menurut Kearifan Lokal Budaya Jawa“
-Nadiarani Anindita
“Budaya Pariaman: Dinamika Keluarga dengan Tahap
Perkembangan Masa Pelepasan”
-Khoirunnita Ulfiyatun Rochmah
Pernikahan dengan Adat Bali: Tahap Pelepasan Anak Dewasa
Menjadi Mandiri dalam Perspektif Keluarga Bali
Bagian Dua:
Optimalisasi Fungsi Keluarga
Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
BAB X:
Tahap Perkembangan Keluarga: Masa Lansia
“Pemali: Sebagai Instrumen Pendidikan dalam
Keluarga Suku Bugis”
-Mirah Ayuningsih
Budaya Religius Sunda
Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh
-Sarah Afifah
Angon Putu dan Buyutan:
Upaya Preventif Empty Nest
Syndrome Masyarakat Jawa
-Dhestina Religia Mujahidah
“Sipakatau: Eksistensi dan Pelayanan Lansia
dalam Etnis Bugis”
Bagian Tiga:
Penutup
•
Berdasarkan diskusi dan analisis yang dituliskan oleh para
penulis, ada beberapa pola dan aturan optimalisasi keluarga
berdasarkan teori Barat yang sesuai dengan konteks
fenomena keluarga, namun ada pula yang tidak sesuai
dengan kondisi kehidupan perkawinan dan keluarga di
Indonesia.
•
Pendidikan berbasis kearifan budaya lokal menawarkan
Bagian Tiga:
Penutup
•
Pendekatan ajaran-ajaran dan tradisi tradisi lokal, telah terbukti masih
dihayati dan diterapkan oleh keluarga, komunitas, dan masyarakat
tertentu di Indonesia, secara turun temurun, sesuai dengan tahapan
perkembangan keluarga.
•
Pendidikan berbasis kearifan lokal masyarakat adat tertentu di
Indonesia, terbukti lebih mudah dipahami dan dijalani oleh keluarga,
dalam rangka mempersiapkan kehidupan perkawinan dan keluarga,
hingga membentuk kecenderungan sikap dan perilaku anak dan
remajanya.
•
Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua variabel pendukung
Bagian Tiga:
Penutup
•
Pada era digital, pilar pendidikan keluarga meliputi empat
unsur yang saling berinteraksi yaitu keluarga, sekolah,
masyarakat dan media digital.
•
Penguatan keluarga di era digital berbasis nilai-nilai kearifan
lokal dapat menggabungkan antara peran adat, tokoh
agama, keluarga, dan media digital, yang dapat saling
bersinergi
untuk
melanggengkan
program
kebijakan
Bagian Tiga:
Penutup