75 BAB VI PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dipaparkan dalam bab IV, maka dalam bab VI ini akan diuraikan kesimpulan dan saran yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara yang diajukan kepada informan serta dijadikan objek penelitian dengan judul Penerapan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat dalam Upaya melestarikan Lingkungan Cireundeu (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Upaya Melestarikan Lingkungan Cireundeu Cimahi Selatan).
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data-data yang peneliti kumpulkan dapat disimpulakan bahwa : 1. Masyarakat adat Cireundeu menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dari dulu hingga saat ini, masyarakat adat menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dengan cara memberi contoh dan memberikan teladan dan mengajak menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dengan cara menyayangi apa yang dipunyai oleh kampung adat Cireundeu, masyarakat adat Cireundeu pun tetap mempertahankan cara-cara yang diajarkan oleh sesepuh terdahulu, dan sangatlah penting menerapkan nilai-nilai kearifan lokal tersebut supaya nilai kearifan lokal tidak hilang ditelan oleh arus globalisasi yang sangat deras hingga saat ini.
2. Masyarakat adat Cireundeu memiliki strategi komunikasi untuk mewariskan nilai-nilai kearifan lokal di Cireundeu, masyarakat adat memberikan pengertian bahwa nilai-nilai kearifan lokal di Cireundeu harus terwariskan, keunikan strategi
76
3. komunikasi di masyarakat adat Cireundeu ini adalah dengan metode “Diajak”
dan “berdongeng” untuk menerapkan nilai-nilai kearifan lokal di Cireundeu, masyarakat adat di Cireundeu memberikan ruang untuk para generasinya bertanya dan akan dijawab sesuai dengan umur mereka.
4. Masyarakat adat Cireundeu pun mempunya kendala untuk menerapkan nilai-nilai kaearifan lokal di Cireundeu, salah satunya yang sangat berpengaruh adalah arus globalisasi yang tidak ditutupi oleh masyarakat adat Cireundeu. Dan pula lokasi kampung adat Cireundeu terletak ditengah kota Cimahi jadi tidak dapat dipungkiri bahwa arus globalisasi sangat deras masuk ke kampung adat Cireundeu. Selain itu ada pula kendala di kampung adat Cireundeu, yaitu kekurangan regenerasi petani singkong yang sangat penting untuk menerapkan nilai kearifan lokal di Cireundeu, karena singkong adalah salah satu kearifan lokal Cireundeu yang masih diterapkan di Cireundeu.
6.2 Saran
Pada kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan saran untuk menjadi perbaikan dari hasil penelitian sebagai berikut :
1. Masyarakat adat Cireundeu tetap terus menerapkan nilai-nilai kearifan lokal yang diberikan oleh leluhur, dan tetap menjaganya supaya kearifan lokal tetap lestari dan terjaga.
77
2. Tersedianya bahan bacaan dan nilai-nilai kearifan lokal supaua dibukukan untuk lebih mengoptimalkan strategi komunikasi untuk mewariskan nilai-nilai kearifan lokal Cireunedeu.
3. Tetap membuka arus globalisasi, akan tetapi dipilah dan dipilih yang baiknya saja supaya nilai-nilai kearifan lokal di Cireundeu tidak tergerus oleh jaman dan tetap mempertahankan kelompok tani supaya regenerasi petani singkong tidak hilang.
