• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

II-1 2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem didefinisikan berdasarkan dua pendekatan, yaitu menekankan pada prosedurnya dan pada komponen atau elemennya, Sistem dengan pendekatan elemen didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan sistem berdasarkan prosedur didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. [8]

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya. Sedangkan menurut Jogiyanto, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Dapat dikatakan bahwa data merupakan bahan mentah, sedangkan informasi adalah bahan jadi atau bahan yang telah siap digunakan, Jadi, sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian kejadian nyata adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas informasi adalah relevance, accuracy, completeness, timeliness, dan understandability dari informasi yang dihasilkan. [8]

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Merujuk pada definisi sistem dan informasi, maka sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam

(2)

sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.[9]

2.1.3.1 Karakterisitik Sistem Informasi Berikut beberapa karakteristik Sistem Informasi:

1. Memiliki komponen

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

2. Memiliki batasan atau boundary

Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut.

3. Memiliki lingkungan luar dari sistem atau environment

Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

4. Memiliki penghubung atau interface

Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

5. Memiliki input atau masukan system

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energy) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

6. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

7. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem

Komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menjadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi,

(3)

membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada didalam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.

8. Memiliki Sasaran dari Sistem

Analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi tersebut. Tanpa adanya sasaran, sebuah sistem informasi tidak akan bermanfaat.

2.2 E-Learning

Telah disadari bahwa untuk menjawab kebutuhan dan tantangan dunia global saat ini, paling tidak terdapat dua aspek dalam sistem pendidikan yang harus berubah sesuai dengan paradigma baru yang berlaku. Pertama adalah dalam hal metode pembelajaran (menggunakan sumber multiarah) dan yang kedua adalah dalam hal manajemen institusi. Salah satu bentuk paradigma baru dalam sistem pendidikan adalah dalam bentuk learning. Siswa memandang e-learning sebagai media yang bermanfaat apabila desainnya menarik. Hal tersebut tampak pada tingginya sikap kognitif positif dan sikap afektif positif.

E-learning merupakan segala bentuk aktifitas pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik untuk belajar. Definisi ini lebih menekankan pada penggunaan segala bentuk alat elektronik untuk membantu manusia belajar. Hal tersebut sesuai dengan singkatan “E” pada istilah “E-Learning” yang artinya elektronik. Definisi kedua menjelaskan e-learning sebagai penggunaan teknologi internet dan komputer berjaringan untuk membantu proses belajar mengajar. [10]

Definisi pertama lebih menekankan kepada electronic based, sedangkan definisi kedua lebih pada internet based. Kedua pengertian tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya berbeda dilihat dari penggunaan medianya, karena asal mulanya teknologi internet merupakan bagian dari teknologi elektronik. Sehingga pada prinsipnya kedua instilah tersebut merujuk pada pengertian yang sama. Hal yang membedakannya adalah, pada definisi pertama memandang e-learning dalam cakupan lebih luas sedangkan definisi kedua lebih spesifik.

(4)

Untuk lebih memperjelas cakupan e-learning, dapat dilihat melalui gambar berikut :

Gambar 2.1 Bagan E-learning [10]

Saat media cetak dianggap kurang fleksibel dan tidak praktis dan lambat laun akan ditinggalkan, sehingga muncullah inovasi media elektronik berupa audio dan video. Disinilah awal mula e-learning diterapkan, sehingga pada bagan diatas digambarkan bahwa e-learning memiliki dua cabang yaitu offline dan online. Offline e-learning merupakan bentuk pembelajaran elektronik tanpa jaringan internet, seperti penggunaan kalkulator untuk perhitungan sistematis, radio dan televisi untuk menyiarkan siaran pendidikan, hingga pembelajaran dengan menggunakan laptop atau komputer. Penggunaan media elektronik untuk mkenyampaikan konten dirasa lebih efektif dibandingkan dengan media cetak, karena menjangkau lebih banyak orang, menarik, dan pesan yang disampaikan lebih mudah diingat. Akan tetapi, seiring bertambah majunya peradaban manusia bertambah pula kebutuhan belajarnya. Disinilah mulai muncul kelemeahan offline learning, diantaranya kurang dapat mengakomodasi

(5)

perbedaan gaya belajar, bersifat satu arah, kurang mendukung pembelajaran mandiri, dan tidak fleksibel.

Setelah media elektronik saja atau ofline learning dirasa kurang maksimal dalam melaksanakan pembelajaran jarak jau, kemudian muncullah teknologi internet. Melalui teknologi inilah program komputer menjadi semakin berwarna karena terkoneksi dengan jaringan internet sehingga bahan ajar dapat dibuat semenarik mungkin. Melalui teknologi ini juga komunikasi tidak hanya dilakukan dua arah saja tetapi mampu mendukung komunikasi multi arah. Penggunaan teknologi komputer berjaringan untuk keperluan pembelajaran inilah yang disebut online e-learning. Online e-learning inilah yang hingga saat ini lebih populer dijadikan definisi umum dari e-learning dan dianggap sama dengan e-learning.

Pada prinsipnya e-learning itu merupakan suatu penggunaan baru teknologi multimedia dan Internet untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memfasilitasi akses ke sumber daya dan layanan serta pertukaran jarak jauh dan kolaborasi.[11] Tidak hanya sekedar media akan tetapi didalamnya terkandung metode dan sekumpulan strategi untuk memfasilitasi manusia dalam belajar, baik secara individu maupun kelompok. Implementasi e-learning saat ini dapat dilihat daari penggunaan teknologi jaringan. Teknologi jaringan merupakan sistem yang menghubungkan dua atau lebih komputer melalui suatu media transmisi seperti LAN, MAN, WAN.

2.2.1 Karakteristik E-Learning

Untuk mengetahui karakteristik e-learning terlebih dahulu kita harus tau karakteristik pembelajaran tradisionall. Pembelajaran tradisional atau sering disebut pembelajaran konvensional biasanya dilaksanakan dengan sistem tatap muka. Kegiatan ini dilakukan dengan mempertemukan peserta didik dan pendidik dalam waktu dan tempat yang sama unutk melaksanakan proses pembelajaran. Sistem pembelajaran ini memiliki ciri tersendiri karena interaksi antara peserta didik dan pendidik terjadi secara langsung tanpa adanaya perantara.

(6)

Pembelajaran ini merupakan metode penyampaian pesan paling tua, namun karena efektivitasnya metode ini masih digunakan hingga saat ini.Sistem pembelajaran ini biasa dilaksanakan dalam sistem kelas dan idealnya terdapat rasio antara peserta didik dan pendidik. Rsio yang seimbang akan memperngaruhi kecepatan transfer pengetahuan, memberikan kemudahan bagi pendidik dalam mengenali karakteristik peserta didik, serta memudahkan pelaksanaan evaluasinya.

Pembelajaran tradisional terdahulu menganggap pendidik menjadi center of interest dari pembelajar, sehingga pendidik dipandang sebagai ahli yang menjadi satu-satunya sumber belajar dikelas dan penentu utama kegiatan belajar. Namun saat ini paradigma tersebut telah berubah, pada pembelajaran tatap muka modern peserta didik diposisikan sebagai subjek yang memiliki peran dalam mengelola kegiatan belajarnya. Peran pendidik lebih sebagai pihak yang membuat peserta didik belajar dan memfasisilitasi usaha peserta didik dalam upaya belajar tersebut. Hal itu dikarenakan fenomena belajar merupkan prose psikis yang terjadi dalam diri individu akibat pengaruh dari lingkungan dan melalui bimbingan orang dewasa.

Peserta didik dalam pembelajaran tatap muka dianggap mengtikuti proses pembelajaran apabila eksistensinya dibuktikan dengan kehadiran di kelasn. Bentuk pembelajaran ini memiliki kelebihan dalam interaksi langsungnya. Oleh karena itu, fokus utama pembelajaran tradisional adalah peningkatan keterampilan sosial.

Berbeda dengan pembelajaran tradisional, e-learning memiliki fokus intik meningkatkan kemampuan personal dan mewujudkan kemandirian belajar. Namun tidak menutup kemungkinan melalui e-learning terjadi peningkatan keterampilan sosial, mengingat pembelajaran merupakan proses sosial.

Terdapat beberapa prinsip penerapan e-learning dalam pembelajaran yaitu[10] :

(7)

1. Personalisasi

Penggunaan e-learning memungkinakn peserta didik belajar sesuai dengan kecepatannya sendiri berdasarkan minat dan kebutuhan belajarnya. Di samping itu peserta didik mendapatkan respom secara personal dari pendidik atau salah satu teman tanpa diketahui teman yang lain. Melalui siste online beaik peserta didik maupun pendidik dapat menentukan dengan tegas interaksi sosial yang dijalin, dengan cara mengirimkan atau menolak interaksi dari user lain.

2. Keamanan

Setiap orang pasti mendambakan sumber dan hasil belajar yang bermakna dan dapat disimpan dengan aman. Dalam e-learning, salah satu fasilitas yang ditawarkan adalah sistem unutk menyimpan dta atau dokumen berupa catatan, tugas, dan ujian dengan aman pada server akan tetapi aman dan terjaga konteknya selama tidak ada kerusakanpada server tersebut.

3. Belajar Mandiri

E-learning mengizinkan peserta didik untuk meninjau kembali materi sesering yang mereka inginkan. Dengan cara inin peserta didik dapat belajar dengan kecepatan yang berpusat pada kemampuan individual, bukan pada kecapatan yang ditetapkan oleh orang lain. Komputer dengan jaringan internet tidak pernah bosan menjelaskan konten yang sama dan pada umumnya tidak meaksakan batas waktu pada aktifitas yang dilakukan oleh penggunanya.

4. Tracking

Dengan penggunaan e-learning memungkinakan pendidik melakukan penggalian aktifitas yang dilakukan peserta didik baik secara individu maupun kelompok, meliputi penggunaan waktu dan bantuan serta tugas yang berhasil diselesaikan.

Informasi yang diperoleh dari pelacakan ini dapat digunakan sebagai peringatan ketika peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar.

(8)

5. Aplikasi Pihak Ketiga

Penggunaan teknologi komputer yang dilengkapi dengan internet beserta aplikasinya menjadi senjata yang ampuh untuk mengembangkan materi yang menarik. Dengan penyajian konten materi yang menarik dapat meningktakan kemudahan dan kenyamanan belajar, sehingga pembelajaran lebih berkualitas.

Dalam penggunaan teknologi komputer dan internet banyak aplikasi pihak ketiga yang dapat dimanfaatkan oleh user untuk menyelesaikan tugasnya. Contohnya user menggunakan LMS untuk membantu mengelola kegiatan pembelajaran secara online.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui karakterisitik antara tradisional learning dan e-learning dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Karakteristik Tradisional learning dan e-learning [10] Tradisional Learning E-learning

 Terbatas

 Real time

 Kontrol pada pendidik

 Linear

 Sumber sekunder

 Statis

 Tidak terbatas

 Fleksibel

 Kontrol pada peserta didik

 Multidimensional

 Sumber primer

 Dinamis

2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). [12]

DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. Maka dari itu, DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman terstruktur karena

(9)

pemrograman terstruktur membagi-bagi bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur. [12]

Dalam merancang tentunya terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan, begitupun dalam merancang dengan menggunakan DFD. Berikut tahap-tahap perancangan DFD:

1. Membuat Context Diagram

Context Diagram menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan prang maupun sistem lain. DFD level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar.

2. Membuat DFD Level 0

DFD Level 0 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD level 0 merupakn hasil breakdown dari Context Diagram yang telah dibuat sebelumnya. 3. Membuat DFD Level 1

Modul-modul pada DFD level 0 dapat di-breakdown menjadi DFD level 1. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. apabila modul-modul tersebut sudah cukup detail dan rinci maka modul-modul tersebut sudah tidak perlu untuk di-breakdown lagi

4. Membuat DFD Level 2 dan seterusnya

DFD level 2 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD di atasnya. Aturan untuk DFD level2 dan seterusnya sama dengan DFD level 0 dan DFD level 1.

(10)

Berikut notasi-notasi pada DFD :

Tabel 2-2 Notasi-notasi Data Flow Diagram (DFD) [12]

Notasi Keterangan

Entitas luar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output) atau biasa disebut juga orang yang memakai/berinteraksi dengan erangkat lunak.

Nama yang digunakan untuk external entity biasanya berupa kata benda.

Proses atau fungsi atau prosedur pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan

dengan pemrograman terstruktur, maka

pemodelan notasi ilmiah yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur didalam kode program. Nama yang diberikan pada sebuah proses biasanya berupa kata kerja

Aliran data merupakan data yang dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses atau dari proses ke external entity.

Nama yang digunakan pada aliran data biasanya berupa kata benda, seperti “data siswa”.

penyimpanan (storage) merupakan tempat

menampung file-file yang telah diproses

sebelumnya.

Nama untuk storage biasanya berupa kata benda, seperti “file siswa”.

2.4 Kamus Data

Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen yang mengalir padasistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum. [12] Kamus data biasanya berisi:

1. Nama – nama dari data

2. Deskripsi – merupakan deskripsi data

Informasi tambahan – seperti tipe data, nilai data, batas nilai data dan komponen yang membentuk data.

(11)

Dalam kamus data memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan informasi tambahan sebagai berikut:

Tabel 2- 3 Simbol-simbol Kamus Data [12]

Simbol Keterangan

= Disusun atau terdiri dari

+ Dan

[|] Baik… atau…

{ }* N kali diulang/bernilai banyak

( ) Data opsional

*…* Batas komentar

2.5 Moodle

Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs yang menggunakan prinsip social construction pedagogy. [6] Moodle merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep e-learning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU.

Berdasarkan social construction pedagogy, cara terbaik untuk belajar adalah dari sudut pandang murid itu sendiri. Model pengajaran berorientasi objek (murid) ini berbeda dengan sistem pengajaran tradisional yang biasanya memberikan informasi atau materi yang dianggap perlu oleh pengajar untuk diberikan kepada murid. Tugas pengajar akan berubah dari sumber informasi menjadi orang memberikan pengaruh (influencer) dan menjadi contoh dari budaya kelas. Peran pengajar dalam sistem Moodle ini antara lain berhubungan dengan murid-murid secara perorangan untuk memahami kebutuhan belajar mereka dan memoderatori diskusi serta aktivitas yang mengarahkan murid untuk mencapai tujuan belajar dari kelas tersebut.

(12)

2.6 PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor, adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk tujuan umum, sama seperti bahasa pemrograman lain : C, C++, Phyuton, Pearl, Ruby, dan sebagainya serta menajadi salah satu bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. [13] PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Contoh terkenal dari PHP dalah phpBB dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB,NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystem, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.

PHP dapat melakukan tugas-tugas yang dilakukan dengan mekanisme CGI seperti, mengambil, mengumpulkan data dari database, meng-generate halaman dinamis, atau bahkan menerima dan mengirim cookie. Dan yang menjadi keutamaan PHP itu sendiri adalah PHP bisa digunakan diberbagai oprating system, diantaranya Linux, Unix, Windows, Mac OsX, RISC OS, dan operating system lainnya. Berikut adalah beberapa kelebihan lainnya dari PHP:

1. PHP berbasis Server Side Scripting

Server side scripting pada PHP dapat berkerja jika ada komponen berikut ini yaitu, PHP Parser (SGI atau Server modul), Web server (Apache atau XAMPP), dan web browser.

2. Command Line Scripting pada PHP 3. PHP dapat membuat aplikasi desktop

4. Digunakan untuk berbagai macam Platform OS 5. Mendukung berbagai macam Web Server 6. Object Oriented Programming atau Procedural 7. Output file PHP pada XHTML, HTM, XML 8. Mendukung banyak RDMS

9. Mendukung banyak komunikasi 10. Pengolahan teks yang sangat baik

(13)

2.7 MySQL

MySQL merupakan software RDBMS atau (server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user, dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau bersamaan. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL (Structure Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. [14]

Saat ini MySQL banyak digunakan diberbagai kalangan untuk melakukan penyimpanan dan pengolahan data, mulai dari kalangan akadmeis sampai indsutri. Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimalnya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatknya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksionsl maupun transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal untuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basis data lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (Wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis dangat disarankan untuk menggunakan modus basis data transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya untuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat untuk kerja pada modus non-transaksional. Berikut inin beberapa alasan mengapa menggunakan MySQL sebagai server database untuk aplikasi yang dikembangkan [14]:

1. Fleksibel

MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop maupun apliasi web dengan menggunakanj teknologi yang bervariasi.

(14)

Ini berarti bahwa MySQL memiliki flkesibelitas terhadap teknologi yang akan digunakan sebagai pengembang aplikasi.

2. Performa Tinggi

MySQL memiliki mesin query dengan performa tinggi, dengam demikian proses transaksional dapat dilakukan dengan sangat cepat. Hal ini terbukti dengan digunakannya MySQL sebagai database dari beberpa aplikasi web yang meiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi. 3. Lintas Platform

MySQL dapat digunakan pada platform yang beragam, bisa Microsoft Windows, Linus, atau UNIX. Ini menyebabkan proses migrasi data (bila dibutuhkan) antarsistem operasi dapat dilakukan secara lebih mudah. Misal, Jika kita ingin mengganti sistem operasi pada mesin server.

4. Gratis

MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskipun demikian, ada yang yang bersifat komersial. Biasanya yang sudah ditambahi dengan kemampuan spesifik dan mendapat pelayanan dari technical support. 5. Proteksi Data yang Handal

Perlindungan terhadap keamanan data merupakan hal nomor satu yang dilakukan oleh profesional dibidang database. MySQL menyediakan mekanisme yang powerfull untuk menangani hal tersebut, yaitu dengan menyediakan fasilitas manajemen user, enkripsi data, dan lain sebagainya.

6. Komunitas Luas

Karena penggunanya banyak maka MySQL memiliki komunitas yang luas. Hal ini berguna jika kita menemui suatu permasalahan dalam proses pengolahan data menggunakan MySQL.

2.8 Web Server

Web Server adalah sebuah aplikasi perangkat lunak server yang berfungsi menerim permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang

(15)

umumnya berbentuk dokumen HTML. Web server ini juga merupakan tempat untuk menyimpan aplikasi web yang kemudian diakses dengan internet. [15] Server Web yang terkenal diantaranya adlah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan servere web antar-platform, sedangkan IIS ganta dapat beroperasi di sistem operasi windows. Dibutuhkannya web server adalah karena untuk side script seperti PHP, pemeriksaaan baru akan tampil jika menggunakan web server. Itulah bedanya dengan client side script seperti HTML, CSS, dan javascript yang cukup dengan browser sudah bisa diketahui apakah scriot sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Jika mekanisme diatas dilakukan maka hal yang harus dilakukan harus selalu meng-upload script ke web server via internet untuk memeriksa kebenaran script webnya. Dengan koneksi broadband sekalipun, tetap saja mekanisme diatas tentu sangat memakan waktu dan menggangu. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan web server lokal (di dalam komputer). Dengan solusi ini, maka pemeriksaan script web sudah sesuai dengan keinginan atau belum adalah semudah “save and refresh”, simpan dan kemudian refresh browser.

(16)

2.9 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi dan juga merupakan kompilasi dari beberapa program. [6] Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sisten operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas. XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan dan dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Adapun kelebihan lainn\ dari XAMPP adalah sebagai berikut :

1. Berjalan pada background sehingga tidak menggangu aktivitas lainnya. 2. Servis tetap berjalan jika sistem di log oof, karena jika sebagai server,

pengaturan lalu lintas data harus tetap berjalan

3. Dapat membatasi kewenangan tiap akun yang mengakses, jadi kemanan lebih terjamin.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan E-learning [10]
Tabel 2.1 Karakteristik Tradisional learning dan e-learning [10]
Tabel 2-2 Notasi-notasi Data Flow Diagram (DFD) [12]
Tabel 2- 3  Simbol-simbol Kamus Data [12]
+2

Referensi

Dokumen terkait

Cobaan yang ketiga dalam peristiwa Yesus dicobai di Padang Gurun oleh setan yaitu : “ semua9. ini akan kuberikan kepadaMu,

Berdasarkan dari yang telah dibahas, dalam kerangka pemikiran ini mengacu pada salah satu tujuan penelitian adalah dengan mengetahui faktor- faktor yang

1,21 Namun asupan serat subyek penelitian masih kurang dari anjuran sehigga tidak dapat membantu ester stanol dalam menurunkan kadar kolesterol LDL secara

Salah satu sistem yang saat ini di kembangkan yaitu iFacility yang khusus membahas fasilitas di Perguruan Tinggi Raharja, namun pemanfaatan sistem yang berjalan saat

Pengoperasian oven surya sangat simpel dan mudah, tetapi waktu yang diperlukan untuk memasak nasi sekitar 3-5 jam, meskipun suhu di dalam oven surya tidak

Pada penelitian ini, minat terhadap SMS pengingat donor darah dapat diketahui dari sikap yang positif dengan tidak keberatan untuk menerima SMS pengingat donor darah,

Berkaitan dengan penelitian ini, penulis tertarik menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) tipe CIRC (Cooperative

Adapun peran-peran pekerja sosial yang digunakan meliputi problem solver, motivator dan broker (Perantara). Dalam proses intervensi yang dilakukan penulis terhadap klien Sa,