• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA

TELEVISI REALITY SHOW “JIKA AKU MEJADI” DI TRAS TV

Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara yang dilakukan oleh program JAM untuk meningkatkan mutu atau kualitas terhadap tayangan tersebut, baik isi cerita, talent, narasumber yang dibantu, keadaan lokasi, tema cerita,dan penayangan (jam dan durasi tayang) agar khalayak lebih tertarik untuk menonton program tersebut. Keefektifan suatu siaran televisi ditentukan oleh diterima/tidaknya oleh khalayak. Pendapat atau opini dari khalayak sangat penting untuk menilai/mengevaluasi suatu siaran televisi agar siaran selanjutnya lebih baik. Jika suatu acara tersebut berhasil memperoleh tingkat rating yang tinggi, berarti acara tersebut telah berhasil “mengambil hati” khalayaknya.

Persepsi dapat menjadi media penghubung antara individu dengan stasiun televisi. Persepsi responden terhadap program JAM dapat dilihat dari skor persepsi responden yang diperoleh dari mengintepretasikan informasi yang pendengar khalayak. Persepsi dikategorikan menjadi dua yaitu kategori buruk dan baik. Data penjabaran jumlah dan persentase persepsi khalayak tentang program JAM disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Sebaran Responden menurut Persepsi Khalayak tentang Program JAM dan Kategori Mahasiswa (2010)

o Kriteria pesepsi terhadap program JAM Persentase (%) Rataan Skor* Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Setuju (S) Sangat Setuju (SS) 1. Isi cerita 1,31 18,55 71,19 8,94 2,87 2. Talent 3,55 28,29 58,56 9,60 2,74 3. arasumber 3,42 28,29 58,55 9,73 2.67 4. Keadaan lokasi 1,58 28,95 58,68 1,79 2,78 5. Tema cerita 0,79 33,42 60,00 5,79 2,70 6. Penayangan 2,10 24,74 67,63 5,53 2,76

Rataan seluruh unsur 2,75

Keterangan : * Rataan skor: 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, dan 4 = Sangat Setuju

Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar persepsi responden kurang baik (tidak setuju cenderung setuju/ ∑ = 2.75) terhadap

(2)

program JAM. Jika dilihat dari table di atas, rataan skor setiap kriteria persepsi program JAM semuanya sama dengan total rataan, persepsi isi cerita 2.87, talent

2.74, narasumber 2.67, keadaan lokasi 2.78, tema cerita 2.70, dan penayangan 2.76.

7.1. Isi Cerita

Isi cerita suatu acara program JAM merupakan substansi yang terkandung dalam tayangan program JAM. Isi cerita ini merupakan unsur yang sangat penting bagi setiap program yang ditayangkan. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap isi cerita program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,87), karena isi cerita program JAM dinilai oleh khalayak kurang menarik dan agak monoton (kurang bervariasi setiap episodenya). Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden perempuan, sebagai berikut:

“Kalo menurut saya, isi ceritanya terlalu monoton itu lagi-itu lagi, kalo bisa jangan selalu mengangkat cerita yang orang miskin, coba sekali-kali tayangkan yang ceritanya mengangkat tentang perjuangan seseorang yang tadinya kesusahan banget sekarang uda menjadi orang yang sukses sehingga membuat orang menjadi tergugah untuk merubah hidupnya/terinspirasi”.

(ASA, 18 tahun).

Berbeda dengan pernyataan responden perempuan, laki-laki jarang menonton program JAM, seperti yang diungkapkan sebagai berikut:

“Kalo menurut saya, isi ceritanya terlalu dibuat-buat deh, sebaiknya isi ceritanya yang realistis aja biar kita nya nonton sampe beres, sebenarnya baik ceritanya cuma aga lebay aja”. (AN, 20 tahun).

7.2. Talent

Talent merupakan orang yang berperan sebagai penolong dalam tayangan program JAM. Talent ini biasanya sering diperankan oleh perempuan, karena perempuan memiliki sifat empati yang tinggi. Talent ini mengarahkan alur cerita setiap tayangannya. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap

talent program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,74), karena talent yang berperan dalam program JAM dinilai oleh khalayak selalu dari perempuan cantik,

(3)

mahasiswa, dan orang kota. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden perempuan, sebagai berikut:

“Kalo menurut gw mah yah, yang jadi talent jangan cewe terus atuh,bosen deh. Sekali-kali donk cowo yang jadi talennya biar lebih beragam”.perasaan yang jadi talent mahasiswa terus jarang deh liat pejabat atau pemerintah. Agar lebih bervariasi coba yang jadi talent pejabat-pejabat suapaya dia juga merasaka jadi orang tua miskin yang kesusahan”. (DM, 20 tahun).

Berbeda dengan pernyataan responden perempuan, laki-laki jarang menonton program JAM, seperti yang diungkapkan sebagai berikut:

“Kalo menurut saya, yan g menjadi talent udah baik (perempuan), Saya kadang-kadang nonton program JAM yang jadi talent itu suka takut-takutan kalo ngebantuin narasumber yang dibantu, kalo gitu mah mending ga usah jadi talent deh” (MF, 18 tahun)

7.3. arasumber

Narasumber merupakan objek/orang yang ditolong sebagai pusat perhatian dalam program JAM. Narasumber disini biasanya masyarakat pedesaan yang tidak memiliki pekerjaan tetap, berasal kalangan ekonomi menengah ke bawah, namun dia masih berusaha untuk mencari nafkah bagi istri-anaknya. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap narasumber program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,67), karena narasumber yang dibantu dalam program JAM dinilai oleh khalayak terlalu memperlihatkan kemiskinannya, coba sekali-kali tayangkan kesuksesan seseorang yang awalnya miskin sekali, sehingga pemirsa yang menonton akan terinspirasi. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut:

“Sebaiknya narasumber yang dijadikan objek adalah orang yang sangat membutuhkan bantuan, bukan berarti orang miskin banget, anak yatim juga butuh bantuan jadi jangan selalu orang tua miskin yang jadi narasumber”.

(RS, 19 tahun).

7.4. Keadaan lokasi

Keadaan lokasi merupakan suatu keadaan lokasi dimana narasumber tinggal. Biasanya yang menjadi tempat sasaran narasumber adalah di pedesaan

(4)

yang jauh dari keramaian kota. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap keadaan lokasi program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,78), karena keadaan lokasi yang menjadi tempat tinggal narasumber dalam program JAM dinilai oleh khalayak terlalu memprihatinkan. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut:

“Sebaiknya keadaan lokasi yang dijadikan objek liputan jangan selalu di daerah yang jauh dari jangkauan (akses), sekali-kali di daerah perkotaan yang baru dapat musibah”. (DE, 21 tahun).

7.5. Tema Cerita

Tema ceita merupakan jenis judul atau tema acara yang ditayangkan oleh program JAM. Setiap satu episode program JAM biasanya menayangkan tema yang berbeda-beda. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap tema cerita program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,70), karena tema cerita dalam program JAM dinilai oleh khalayak monoton, itu-itu terus yang dibahas. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut:

“Kalo menurut saya temanya sudah baik, tapi kuranmg bervariasi aja, coba tampilkan tema cerita tentang pengidap penyakit AIDS, agar anak muda zaman sekarang takut akan hal yang berhubungan dengan pergaulan bebas.”.

(AW, 23 tahun).

7.6. Penayangan

Penayangan jadwal program JAM setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 17.30 WIB, dengan durasi 60 menit setiap tayangnya penayangan ini dapat dilihat dari kesesuaian penempatan waktu tayang program JAM dengan program-program dari stasiun televisi lain yang dapat mengakibatkan responden memindahkan saluran televisinya. Pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa persepsi khalayak terhadap penayangan program JAM kurang baik/ kurang setuju (2,76), karena penayangan dalam program JAM dinilai oleh khalayak terlalu sore, berbatasan dengan adzan maghrib. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh salah satu responden, sebagai berikut:

(5)

“Kalo menurut saya penanyangannya kurang tepat, jam setengah lima sore terlalu kesorean apalagi durasinya 1 jam, berbatasan lagi dengan solat maghrib itu sangat mengganggu bagi umat muslim. Coba kalo acaranya jam makan siang agar ditonton oleh semua kalangan dan ini bisa menghibur pemirsa yang habis melakukan aktivitasnya”. (RA, 22 tahun).

7.7. Kriteria yang paling menentukan persepsi khalayak tentang program reality show JAM yang ditayangkan di Trans TV

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa kriteria yang paling menentukan persepsi khalayak terhadap program reality show JAM yang ditayangkan di Trans TV adalah isi cerita. Isi cerita suatu acara program JAM merupakan substansi yang sangat penting dalam tayangan program JAM. Isi cerita yang disajikan oleh program JAM Trans TV bersifat faktual, menarik, isi ceritanya konsisten dengan tema cerita, ada efek empati yang ditimbulkan setelah menonton program Trans TV, isi ceritanya pun mudah dipahami. Semua kriteria persepsi program JAM seperti talent, narasumber, keadaan lokasi, tema cerita, dan penayangan terkandung dalam isi cerita. Isi cerita merupakan tonggak dari program JAM, karena jika isi ceitanya baik maka program ini akan menarik pemirsa untuk menonton lagi di episode selanjutnya. Apabila program ini ditonton oleh banyak pemirsa maka rating program ini akan tinggi. Rataan skor isi cerita adalah 2,8 (tidak setuju cenderung setuju) ini menunjukkan bahwa persepsi responden kurang baik terhadap program JAM.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem transmisi bisa menggunakan kabel tembaga, kabel optik, atau saluran radio untuk menghubungkan peralatan yang satu dengan lainnya..

Genom HCV terdiri atas molekul RNA beruntai positif(single stranded RNA (ssRNA+», oleh karena itu HCV tidak dapat berintegrasi dengan DNA sel hepatosit dan temyata genom HCV

Latar Belakang: Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) merupakan salah satu dari program pengurangan dampak buruk Napza (Harm Reduction) untuk pengguna Napza suntik

Dari hasil wawancara bersama salah satu infroman generasi penerus dapat dijelaskan bahwa tidak adanya ketertarikan terhadap dunia pertenunan dikarenakan proses

Pernyataan mengenai pesan yang disampaikan produk dalam Iklan rokok Djarum 76 versi terdampar di pulau merupakan produk kebersamaan sebagian be- sar responden sebanyak 60

1) KPU harus membedakan persyaratan untuk menjadi PPK, PPS dan KPPS. Pemberlakuan persyaratan secara khusus sebaiknya ditujukan bagi calon anggota KPPS karena mereka

Berbagai risiko telah mewarnai perkembangan pasar keuangan global di bulan April 2017, mulai dari meningkatnya kekhawatiran geopolitik antara Amerika Serikat (AS)

Ø Secara garis besar, untuk berperan sebagai panelis atau berperan dalam uji organoleptik , khsusu uji kesukaan harus memenuhi kompetensi dasar dalam hal : pengetahuan bahan