HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAANFACEBOOKDENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA
(Studi di SMK Negeri 1 Ampana Kota)
Nurhani1 Muh. Mansyur Thalib
Ridwan Syahran
ABSTRAK
Kata Kunci :Facebook, Perilaku Sosial
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana intensitas penggunaan
facebook, perilaku sosial siswa dan apakah ada hubungan negatif antara penggunaan
facebook dengan perilaku sosial siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi intensitas penggunaan facebook, mengidentifikasi perilaku sosial siswa dan menjelaskan hubungan negatif antara penggunaan facebook dengan perilaku sosial siswa. Subjek penelitian ini berjumlah 58 siswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Untuk menguji hipotesis nol digunakan teknik korelasi product moment pada taraf signifikan 95%. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa 70,68% siswa yang penggunaan facebooknya tinggi, dan 29,31% siswa yang penggunaan facebook
nya rendah. Selanjutnya hasil skor angket perilaku sosial menunjukkan bahwa 6,89%% siswa yang perilaku sosialnya sangat baik, 10,34% siswa yang perilaku sosialnya baik, 70,69% siswa yang perilaku sosialnya tidak baik dan 12,07% siswa yang perilaku sosialnya sangat tidak baik. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan negatif antara penggunaanfacebookdengan perilaku sosial siswa.
1
PENDAHULUAN
Facebook menyediakan jaringan pertemanan yang difungsikan sebagai media
komunikasi dunia maya yang menghubungkan jutaan penggunanya dari berbagai penjuru dunia. Facebook kini telah menjadi alat komunikasi modern tanpa batas karena mengabaikan jarak, waktu, dan tempat. Inilah salah satu kelebihan dari layanan facebook, namun disisi lain layanan facebook juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya salah satunya dampak terhadap pendidikan.
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab siswa dan guru saja tetapi juga orang tua siswa, masyarakat, pemerintah sehingga diperlukan kerjasama dari masing-masing pihak tersebut. Masalah yang paling penting dalam pendidikan dan paling mendapat sorotan tajam dari masyarakat adalah masalah perilaku sosial siswa contohnya yang sering terjadi di sekolah SMK Negeri 1 Ampana Kota seperti berkelahi antar kelas, perilaku bolos, perilaku pemberani, perilaku sombong, dll. Hal itu mencerminkan sifat perilaku sosial yang kurang baik dan perlu di lakukan tindakan oleh pihak sekolah.
Hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Ampana Kota pada tangga 31 Oktober 2014, peneliti menemukan masalah yang mungkin mempengaruhi perilaku sosial siswa, salah satunya adalah penggunaan facebook. Facebook bisa saja mempengaruhi perilaku sosial siswa karena facebook adalah salah satu alat komunikasi dunia maya yang banyak digunakan oleh kalangan remaja. Data ini juga diperkuat dari hasil wawancara dengan koordinator guru BK Bapak Rusdianto Pakana, S. Pd, yang mengatakan bahwa memang sebagian besar siswa di SMK Negeri 1 Ampana Kota menggunakan facebook
dilingkungan sekolah, beliau pernah menemukan satu masalah yang bekaitan dengan
facebook yaitu pada jam pelajaran berlangsung ada salah seorang siwa yang tidak memperhatikan apa yang di jelaskan guru mata pelajaran, siswa tersebut hanya asyik bermain facebook dengan menggunakan handphone. Masalah yang mengenai perilaku sosial juga pernah ditemukan yaitu, seorang siswa dengan sengaja mengabaikan temannya yang menyapa ia sedangakan jarak antara kedua siswa tersebut bisa dibilang sangat dekat, masalah ini tegolong kalau siswa tersebut menunjukkan sifat sombong, kemudian ada juga siswa yang memilih-milih teman untuk bergaul bahkan ia tidak mau berteman dengan siswa yang tidak sepadan dengannya.
masalah ini menjadi tanggung jawab besar bagi guru BK di SMK Negeri 1 Ampana Kota untuk mempertahankan kualitas pembelajaran dalam hal meningkatkan perilaku sosial yang positif, yang jelas akan menjadi tujuan utama bagi seorang guru BK.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku sosial dengan judul Hubungan antara Penggunaan Facebook dengan Perilaku Sosial Siswa di SMK Negeri 1 Ampana Kota.
Facebook adalah salah satu Jejaring sosial yang merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Harliati (2008:05), menyatakan bahwa “Penggunaan situs jaringan pertemanan tidak hanya menimbulkan pengaruh dan dampak secara langsung pada orang yang sedang menggunakan fasilitas ini, tetapi juga secara tidak langsung pada orang lain dan lingkungannya. Sama dengan hal lainnya, penggunaan Facebook tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar”.
Perilaku Sosial
Menurut Ritzer G. (dalam Wiliam M Kuntinis, 2002:71-72) mengemukakan perilaku
sosial adalah “hubungan antara invidu dan lingkungannya baik objek sosial maupun non
sosial, tingakah laku individu yang berlangsung dalam hubungan dengan faktor lingkungan menghasilkan akibat-akibat atau perubahan dalam faktor lingkungan yang dapat menimbulkan perubahan terhadap tingkah laku. Jadi terdapat hubungan fungsional antara tingkah laku dengan perubahan dan ditentukan oleh sifat dasar stimulus yang datang dari luar dirinya”. Sedangkan menurut Turei E. (dalam Wiliam M Kuntinis, 1998:18) perilaku
sosial adalah “suatu keputusan perilaku tertentu dihasilkan oleh lebih dari satu jenis tipe
pertimbangan yang menimbulkan keputusan perilaku.”
METODE PENELITIAN
Una-una. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan kelas XI yang berjumlah 58 siswa. pengambilan data dan pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Mei tahun2015.
Teknik pengumpulan data ini adalah angket, observasi, dan wawancara. Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden (subjek penelitian) atau dikumpulkan peneliti dalam berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dalam penelitian ini adalah observasi langsung kegiatan subjek peneliti serta wawancara langsung dengan guru BK. Analisis data dilakukan dengan mengacu pada analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis data deskriptif menggunakan rumus presentase (Thalib, M. 2009) dengan menggunakan pedoman klasifikasi (Thalib, M. 2007). Sedangkan analisis inferensial menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk menentukan apakah hipotesis nol ditolak atau tidak maka hitungdikonsultasikan dengan harga kritik tabeldengan
taraf signitif 95 %. (α = 0,05) Jika hitung > tabel maka H0 ( hipotisis nol) ditolak, jika
hitung ≤ tabel maka H0 diterima.
HASIL
Hasil Analisis Deskriptif
Deskripsi data penggunaan facebook
Untuk Melihat frekuensi penggunaan facebook siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota, maka dibuat klasifikasi penggunaan facebook seperti pada tabel 1:
Tabel 1. Klasifikasi dan Persentase Penggunaan Facebook Siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota
Klasifikasi Penggunaan
Frekuensi
(F) Presentase %
Sangat Tinggi 0 0
Tinggi 41 70, 68%
Rendah 17 29,31%
Sangat Rendah 0 0
Jumlah 58 100
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 58 siswa, terdapat 41 atau 70,68% siswa yang memiliki frekuensi penggunan facebook tinggi, 17 atau 29,31% siswa yang memiliki frekuensi penggunaan facebook rendah, dan tidak ada siswa yang frekuensi penggunaan
[image:4.595.99.453.517.647.2]Deskripsi data perilaku sosial siswa
Untuk Melihat perilaku sosial siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota, maka dibuat klasifikasi perilaku sosial siswa seperti pada tabel 2:
Tabel 2. Klasifikasi dan Presentase Perilaku Sosial Siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota.
Klasifikasi dan
Presentase Frekuensi (F)
%
Sangat baik 4 6,89%
Baik 6 10,34%
Tidak baik 41 70,69%
Sangat tidak baik 7 12,07%
Jumlah 58 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 58 siswa terdapat 4 atau 6,89% siswa yang memiliki perilaku sosial sangat baik, 6 atau 10,34% siswa yang memiliki perilaku sosial baik, 41 atau 70,69% siswa yang memiliki perilaku sosial tidak baik, dan 7 atau 12,07% siswa yang memiliki perilaku sosial sangat tidak baik.
Deskripsi hubungan antara penggunaanfacebookdengan perilaku sosial siswa
[image:5.595.100.479.418.594.2]Berdasarkan klasifikasi tentang penggunaan facebook dan perilaku sosial siswa, maka hubungan antara keduanya dapat ditunjukan pada tabel 3:
Tabel 3. Deskripsi Hubungan antara Penggunaan Facebook dengan Perilaku Sosial Siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota.
Klasifikasi Penggunaan Facebook Perilaku Sosial Jumlah Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat baik
Sangat tinggi 0 0 0 0 0
Tinggi 3 30 6 2 41
Rendah 4 11 0 2 17
Sangat rendah 0 0 0 0 0
Jumlah 7 41 6 4 58
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 58 siswa, terdapat 2 siswa yang frekuensi penggunaan facebook-nya tinggi memiliki tingkat perilaku sosial yang sangat baik, 6 siswa yang frekuensi penggunaan facebooknya tinggi memiliki tingkat perilaku sosial yang baik, 30 siswa yang penggunaan facebooknya tinggi memiliki tingkat perilaku sosial yang tidak baik, 3 siswa yang frekuensi penggunaan facebooknya tinggi memiliki tingkat perilaku sosial yang sangat tidak baik, 2 siswa yang frekuensi penggunaan
dan 4 siswa yang frekuensi penggunaan facebooknya sedang memiliki tingkat perilaku sosial yang sangat tidak baik.
Analisis Inferensial
Berdasarkan perhitungan diperoleh rhitung sebesar 0,11. Selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak, maka hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga kritik pada tabel rproduct moment dengan N = 58. Tabel di atas menunjukan nilai r tabel= 0,254 pada taraf kepercayaan 95% dengan demikian rhitung< r tabel atau 0,11 < 0,254 pada taraf kepercayaan 95 %. Ini berarti hipotesis nol (H0) yang berbunyi tidak ada hubungan negatif antara Penggunaan Facebook dengan Perilaku Sosial ternyata diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan negatif antara Penggunaan Facebook dengan Perilaku Sosial Siswa di SMK Negeri 1 Ampana Kota.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa siswa yang menjadi sampel di SMK Negeri 1 Ampana Kota ada yang memiliki frekuensi penggunaan facebook pada kategori tinggi dengan berjumlah 41 orang atau 70,68%, dan ada juga yang memiliki frekuensi penggunaan facebookpada kategori sedang dengan jumlah 17 orang atau 29,31%. Selanjutnya siswa yang memiliki perilaku sosial pada kategori sangat baik berjumlah 4 orang atau 6,89%, siswa yang memiliki perilaku sosial pada kategori baik berjumlah 6 orang atau 10,34%, siswa yang memiliki perilaku sosial pada kategori kurang baik berjumlah 41 orang atau 70,69%, dan siswa yang memiliki perilaku sosial pada kategori tidak baik berjumlah 7 orang atau 12,07%. Penguraian di atas menunjukkan bahwa siswa yang menjadi sampel terlihat gemar menggunakan facebookdan perilaku sosial siswa yang menjadi sampel masih banyak yang kurang baik karena hanya ada 4 siswa yang berada pada kategori sangat baik. Meskipun banyak siswa yang penggunaan facebooknya tinggi namun penggunaanfacebookini tidak ada hubungannya dengan perilaku sosial siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan facebook
facebooknya tanpa ada larangan dari siapapun karena bisa jadi ia berpikir bahwa facebook
ini hanyalah sebuah media dunia maya yang tidak nyata, berbeda dengan hasil penelitian yang sebelumnya diteliti oleh Nurulaisyah yang menyimpulkan bahwa “internet tidak hanya berdampak positif bagi siswa namun banyak juga dampak negatifnya, misalnya berpengaruh buruk terhadap pola kepribadian siswa, siswa menjadi pribadi yang malas dan kecanduan Internet. Perbedaan kedua penelian ini disebabkan karena mungkin pada saat pengisian instrument siswa yang tidak efektif dan siswa yang menjadi sampel tidak sungguh-sungguh mengisi apa yang sedang ia alami, pada saat pengisian instrumet juga terbilang terburu-buru karena saat itu siswa baru saja melaksanakan ujian akhir semester.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaanfacebookpada siswa tidak ada hubungannya dengan perilaku sosial siswa, karena penggunaan facebook tidak hanya berdampak negatif namun ada juga dampak positifnya misalnya menjadi alat komunikasi sesama teman, menjalin tali silaturahim dengan orang yang belum bertemu, menjaga perkataan saat berkomunikasi dengan saudara atau keluarga, sedangkan perilaku sosial siswa yang kurang baik bukan hanya disebabkan oleh penggunaan facebook yang berlebihan, bisa jadi ada faktor-faktor lain yang menyebabkan siswa berperilaku kurang baik dan bahkan tidak baik sesama teman, perilaku sosial siswa kapan saja bisa terpengaruhi oleh lingkungan disekitarnya contohnya, berupa ajakan teman, ikut-ikutan dengan teman, mencoba hal-hal yang baru seperti merokok dilingkungan kantin sekolah, dll. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Hartanto E. (2010), yang mengemukakan bahwa
“makna facebook yang sebenarnya yaitu facebook adalah sebuah website yang berbasis
jaringan sosial untuk kita mengungkapkan sebuah ide atau gagasan, sebagai tempat untuk mencari teman & menambah wawasan”, berbeda dengan pernyataan yang di kemukakan
oleh Juditha C. (2011) yang mengatakan bahwa “Pola komunikasi internet melalui situs
pertemanan facebook ini, pada tahap tertentu bisa menimbulkan dampak negatif yang mungkin berpengaruh terhadap kehidupan nyata.”
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan dalam hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota memiliki klasifikasi penggunaan facebook pada kategori tinggi sebesar 70,68% dan klasifikasi penggunaan facebook pada kategori rendah sebesar 29,31%. 2) Siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota memiliki klasifikasi perilaku sosial pada kategori sangat baik sebesar 6,89%, klasifikasi perilaku sosial pada kategori baik sebesar 10,34%, klasifikasi pada kategori tidak baik sebesar 70,69%, dan klasifikasi perilaku sosial pada kategori tidak baik sebesar 12,07%. 3) Tidak ada hubungan negatif antara penggunaanfacebookdengan perilaku sosial siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota.
Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang dikemukakan, maka saran yang dapat diberikan ialah: 1) Bagi guru bimbingan dan konseling hendaknya mencari solusi lain yang akan dijadikan tindakan dalam mengatasi masalah perilaku sosial siswa yang menjadi masalah besar di SMK Negeri 1 Ampana Kota. 2) Bagi siswa SMK Negeri 1 Ampana Kota khususnya yang menggunakan facebook agar terus meningkatkan frekuensi penggunaan
facebook yang positif. 3) Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa, hendaknya lebih mengembangkan lagi wawasan tentang media sosial lainnya jika dikaitkan dengan variabel lain.
DAFTAR PUSTAKA
Harliati. (2008). Dampak Penyalahgunaan Facebook di Kalangan Anak Muda. [online].Halaman02.Tersedia:http://www.scribd.com/doc/31351913/Makalah-Penyalahgunaan-Facebook . [19 januari 2015].
Juditha. C. (2011). Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap
Perilaku Remaja di Kota Makassar. [online].
http://www.academia.edu/6381401/Jurnal_Penelitian_IPTEK-Kom_Hubungan_Penggunaan_Situs_Jejaring_Sosial_Facebook_Terhadap_Peril aku_Remaja_Di_Kota_Makassar_The_Relationship_Between_The_Use_Of_Fa cebook_And_Teenegers_Behavior_In_Makassar. [9 Maret 2015].
Hartanto. E. (2010). Dampak Positif & Negatif “Facebook” bagi Remaja.[online]. Tersedia:http://edwinhartanto.wordpress.com/2010/04/23/dampak-facebook-bagi-remaja-positif-negatif/.[08 November 2015].