Den Aslam YANTRA
petapa mengucap mantra mantra mana ia lupa apa diucap, dilalap ialah tabu beku gundah lalu.
Langit merunduk malu sebab cahaya menembus serupa peluru
menusuk jantung
menuju celah doa dosaku. Tangkap! Tangkaplah udara dengan panah yang lelah terangah sebab tulah
gunung, sungai, dan padang
menjadi derita tinggi, cair, dan luas jadilah bekas, kecil dan terampas. Kata-kata
prakata jiwa aku dikutuk diremuk
jutaan nyamuk mendendangkan
nyanyian dosa asmara mana mantra
mana citra. Aku putra para gembala bukan nabi pula ulama