i
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LOKASI
SMA N 1 SEYEGAN
Tegalgentan, Margoagung, Seyegan, Sleman, Yogyakarta
Laporan Ini Disusun sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademik 2015/2016
Oleh:
YULIA RAHMA KURNIA
12104241079
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan laporan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta :
Nama : Yulia Rahma Kurnia
NIM : 12104241079
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas : Ilmu Pendidikan
Telah benar-benar melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta dari tanggal 10 Agustus 2015 s.d 12 September 2015 dengan hasil kegiatan tercakup dalam laporan ini. Disahkan pada:
Sleman, 12 September 2015 Mengetahui,
Dosen Pembimbing PPL
Sugiyanto, M. Pd NIP. 19720408 200604 1 002
Guru Pembimbing PPL
Sutrisni Nur Hartini, S.Pd NIP 19600815 198502 2 001
Mengesahkan, Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Seyegan
Drs. Samijo, M.M. NIP. 19610819 198903 1 007
Koordinator PPL UNY SMA Negeri 1 Seyegan
iii
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuuh keikhlasan Istiqomah dalam menghadapi cobaan. Yakin, ikhlas, istiqomah
iv
PERSEMBAHAN
Laporan PPL ini saya persembahkan untuk:
v
PENDAHULUAN
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Seyegan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan laporan pelaksanaannya dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini merupakan gambaran dari kegiatan PPL yang telah dilakukan mahasiswa praktikan mulai tanggal 10 Agustus 2015 sampai 12 September 2015. Dalam kurun waktu tersebut penyusun telah melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Seyegan. Saya menyadari bahwa PPL tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan dan pengarahan serta kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, MA selaku rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. LPPMP dan UPPL Universitas Negeri Yogyakarta selaku penanggung jawab kegiatan PPL yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, serta bekal pengetahuan dan keterampilan.
3. Bapak Sugiyanto, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL BK yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan selama proses pelaksanaan dan penyusunan laporan PPL.
4. Bapak Samijo, M. M selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Seyegan yang telah memberikan izin dan menyediakan fasilitas kepada praktikan untuk melakukan kegiatan PPL BK di SMA Negeri 1 Seyegan.
5. Ibu Yulia Catur Hapsari, M. M selaku koordinator PPL di SMA Negeri 1 Seyegan yang telah mengarahkan jalannya PPL di SMA Negeri 1 Seyegan. 6. Ibu Sutrisni Nur Hartini, S. Pd selaku guru pembimbing lapangan yang telah
membimbing praktikan selama PPL di SMA Negeri 1 Seyegan.
7. Bapak Sigit Setyo Nugroho, S. Pd, Ibu Dra Tribaningsih dan Bapak Drs. Suratman selaku guru BK di SMA N 1 Seyegan.
vi 9. Laela Suhartanti sebagai partner terbaik sekaligus sahabat yang saling
mendukung, membantu, dan menyemangati.
10. Seluruh siswa siswi SMA Negeri 1 Seyegan yang telah bekerja sama dengan baik.
11. Keluarga tercinta yang selalu setia memberikan semangat dan dukungan serta doa yang selalu membuat penyusun bahagia.
12. Teman-teman PPL yang telah bersama-sama berjuang (Dini, Wahyu, Arif, Zaky).
13. Teman-teman kelompok PPG SM3T atas kerjasamanya.
14. Serta pihak-pihak yang telah banyak membantu yang tak bisa disebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaan program PPL serta dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan dimasa
mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 12 September 2015 Praktikan,
vii
B. Praktik Bimbingan dan Konseling di Sekolah ...9
1. Pelayanan Dasar ... 9
a. Bimbingan Klasikal ... 8
b. Layanan Orientasi ... 13
c. Layanan Informasi... 13
d. Bimbingan Kelompok ... 13
e. Pelayanan Pengumpulan Data ... 14
f. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran ... 14
2. Pelayanan Responsif ... 15
a. Konseling Individual ... 15
b. Konseling Kelompok... 15
c. Referal ... 17
d. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran ... 17
e. Kolaborasi dengan Orang Tua... 17
viii
h. Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) ... 18
i. Konfrensi Kasus ... 18
j. Kunjungan Rumah (Home Visit) ... 18
3. Perencanaan Individual ... 18
C. Hambatan Pelaksanaan PPL dan Cara Mengatasinya ...19
BAB III PENUTUP D. Kesimpulan ...21
E. Saran ...21
DAFTAR PUSTAKA ...23
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Matrik Program Kerja PPL BK... 22
Format Kegiatan PPL BK di Sekolah ... 24
Laporan Satlan dan RPL ... 26
RPL Bimbingan Kelompok... 28
Laporan Bimbingan Kelompok... 30
Daftar Konseling Individual ... 31
Laporan Konseling Individual ... 32
RPL Konseling Kelompok ... 33
Laporan Konseling Kelompok ... 34
Daftar Nama Guru dan Jadwal Pelajaran ... 36
Daftar Nama Peserta Didik Asuh ... 38
Program BK (Prota, Prosem, Probul) ... 41
Analisis MLM ... 50
x
ABSTRAK
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY 2014
LOKASI: SMA N 1 SEYEGAN
Oleh: Yulia Rahma Kurnia (12104241079)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat wajib. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peningkatan ketrampilan, pemahaman aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang profesional.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus hingga 12 September 2015. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SMA N 1 Seyegan. Kegiatan meliputi dengan penyusunan program kerja, pelaksanaan layanan BK dan pembuatan laporan.
Materi praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah mengacu pada kerangka kerja atau program Bimbingan dan Konseling di sekolah tempat praktik. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah dimulai dengan penyusunan program. Terdapat empat komponen program Bimbingan dan Konseling yang menjadi fokus mahasiswa dalam melaksanakan PPL yaitu pelayanan dasar, pelayanan responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem. Program yang telah dilaksanakan adalah pelayanan dasar, pelayanan responsif dan perencanaan individual.
1
BAB I PENGANTAR
A. Alasan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peningkatan ketrampilan, pemahaman aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang profesional.
Program studi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas
menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Alumni program studi Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru pembimbing yang membantu tercapainya tujuan pendidikan.
Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi Bimbingan dan Konseling menyelenggarakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Untuk melaksanakan hal tersebut mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati, mengenal dan mempraktikan semua kompetensi yang wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing sebagai tenaga profesional dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
B. Tujuan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga memperoleh keterampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi Bimbingan dan Konseling. Praktik BK memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan semua
2 diharapkan dapat menggunakan pengalaman tersebut sebagai bekal untuk membentuk profesi konselor di sekolah (guru pembimbing) yang profesional.
C. Tempat dan Subyek Praktik 1. Tempat Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di SMA N 1 Seyegan. SMA ini terletak di Dusun Tegal Gentan, Kalurahan Margoagung, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta. SMA N 1 Seyegan didirikan di tanah seluas kurang lebih 3 hektar. Observasi kondisi fisik dan non fisik SMA N 1 Seyegan telah dilakukan pada 26 Februari 2014, berikut ini uraian hasil observasi:
a. Kondisi Fisik
Lingkungan sekitar SMA N 1 Seyegan adalah pemukiman warga dan hamparan sawah yang luas. SMA ini dekat dengan jalan
raya. Terdapat 7 kelas pada setiap tingkatan. Guru di SMAN 1 Seyegan berjumlah 50 orang yang sebagian besar berkualifikasi S1
dan beberapa guru berkualifikasi S2. Ruang kelas lengkap, laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, lapangan bola basket, lapangan bola voli, lapangan sepak bola, parkiran, ruang guru, TU, UKS, mushola dan kamar mandi serta kantin. Ruang kelas dilengkapi dengan LCD dan papan tulis. Memiliki 4 laboratorium yaitu, laboratorium fisika, kimia, biologi dan bahasa.
Ruangan BK terletak dibagian belakang SMA Negeri 1 meja dan kursi. Ruang ketiga adalah ruang konseling individu yang di dalamnya terdapat 1 meja dan 2 kursi. Selain itu, di depan ruang BK juga terdapat kotak masalah.
3 hari. Ekstrakurikuler wajib untuk kelas X, XI, XII adalah pramuka. Ekstrakurikuler pilihan meliputi bola voli, bola basket, sepak bola, futsal, senam aerobik, bulu tangkis, karawitan, panembromo, english club, seni baca tulis Al-Quran, komputer aplikasi, dan pencak silat.
b. Kondisi Non Fisik
Kelas X, XI, dan XII tahun ajaran 2015/2016 telah menggunakan kurikulum 2013. Peran BK dalam kurikulum 2013 adalah menyelenggarakan program BK secara menyeluruh dan ikut serta dalam program peminatan peserta didik. BK diberikan jam masuk kelas selama 1 jam pelajaran atau 45 menit untuk masing-masing kelas. Program kerja BK dibuat berdasarkan bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar dan karier, yang disiapkan untuk kelas X, XI, dan XII. Setiap kegiatan BK yang ada dalam
program kerja dituangkan dalam rencana pelaksanaan layanan (RPL) BK. RPL dibuat dalam 3 halaman yang memuat tema kegiatan,
sasaran dan materi yang akan diberikan.
2. Subyek Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di SMA N 1 Seyegan, dilaksanakan di kelas X, XI, dan XII dengan jumlah kelas yang diampu sebanyak 8 kelas antara lain X MIIA 1, X MIIA 2, XI MIIA 1, XI IIS 3, XII MIIA I, XII IIS 1, XII IIS 2, dan XII IIS 3. Jumlah rata-rata siswa tiap kelas 31-32 siswa. Pelaksana dalam PPL sebagai penyusun laporan ini adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta:
Nama : Yulia Rahma Kurnia NIM : 12104241079
D. Materi Praktik
4 praktik. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah dimulai dengan penyusunan program. Penyusunan program Bimbingan dan Konseling di sekolah dimulai dari kegiatan asesmen baik asesmen lingkungan maupun asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik sebagai landasan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling.
Terdapat empat komponen program Bimbingan dan Konseling yang menjadi fokus mahasiswa dalam melaksanakan PPL yaitu pelayanan dasar, pelayanan responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem. Pelaksanaan program dilaksanakan melalui strategi implementasi program sebagai berikut:
1. Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan yang diperlukan.
a. Bimbingan Kelas
Kegiatan bimbingan kelas merupakan penyampaian materi layanan di dalam kelas yang berbentuk diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat). Materi pertemuan untuk kelas X, X1, XII berupa bimbingan pribadi (berfikir kreatif, berfikir positif), bimbingan sosial (indahnya perbedaan, mengenal orang lain, mengontrol emosi), bimbingan belajar (malas belajar, tips menghadapi ujian), maupun bimbingan karir (pemantapan pilihan karir).
b. Pelayanan Orientasi
5 disampaikan tentang tata tertib dalam bimbingan klaksikal atau bimbingan kelas.
c. Pelayanan Informasi
Layanan informasi adalah suatu materi kegiatan yang berupa informasi atau keterangan yang akan disampaikan kepada siswa yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti : poster, papan bimbingan, dan blog).
d. Bimbingan Kelompok
Pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang
didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti: cara-cara
belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stress.
e. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling adalah mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik baik dengan tes maupun non-tes (data diri siswa, MLM dan sosiometri).
f. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa berada pada posisi yang tepat yaitu berkenaan dengan peminatan dan kelompok belajar yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya.
2. Pelayanan Responsif
a. Konseling Individual dan Kelompok
6 peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Layanan konseling individual adalah layanan langsung secara tatap muka dengan praktikan dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalahnya. Layanan konseling kelompok layanan langsung secara tatap muka dengan praktikan dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalahnya melalui dinamika kelompok.
b. Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila praktikan/calon konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka sebaiknya dirinya mereferal atau mengalihtangankan konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan
kepolisian. Konseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan (kriminalitas),
kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.
c. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
d. Kolaborasi dengan Orang Tua
7 e. Kolaborasi dengan Pihak-Pihak Terkait di Luar Sekolah
Berkaitan dengan upaya Sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan.
f. Konsultasi
Konselor menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan Sekolah/Madrasah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan Sekolah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik.
g. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan
oleh peserta didik terhadap peserta didik yang lainnya. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau
pembinaan oleh konselor. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
h. Konferensi Kasus
Kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.
i. Kunjungan Rumah
8 pengentasan permasalahan siswa tersebut.
3. Perencanaan Individual
9 BAB II
PELAKSANAAN PPL
A. Praktik Persekolahan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) persekolahan adalah praktik pengalaman lapangan yang berisi tentang kegiatan BK di sekolah selama PPL, di luar kegiatan kelas. Adapun kegiatan yang telah dilakukan antara lain:
1. Pengadaan Papan Bimbingan BK 2. Pengadaan Poster BK
3. Pengadaan Video Bimbingan 4. Pengadaan Instrumen BK MLM 5. Pengadaan Sosiometri
6. Pengadaan Angket Identitas Siswa
B. Praktik Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Praktik Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Seyegan dilakukan secara terjadwal di kelas. Setiap kelas dijadwalkan 1 kali pertemuan untuk setiap minggu selama 1 jam pelajaran yaitu 45 menit. Siswa yang diampu adalah kelas X MIIA 1, X MIIA 2, XI MIIA 1, XI IIS 3, XII MIIA I, XII IIS 1, XII IIS 2, dan XII IIS 3 untuk dua mahasiswa praktikan. Teknis pelaksanaan pemberian layanan BK dilakukan secara bergantian dan team teaching. Tidak jarang praktikan juga memberikan layanan untuk kelas XI dan XII sesuai dengan situasi atau kondisi yang ada. Berikut ini pelayanan Bimbingan dan Konseling yang telah dilakukan:
1. Pelayanan Dasar
a. Bimbingan Kelas
10
pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Pelaksanaan Bimbingan Kelas
No Hari, Tanggal Materi Kelas
1 Selasa, 11 Agustus 2015 Mengenal Orang Lain X MIIA 1
2 Rabu, 12 Agustus 2015 Berfikir Kreatif XI IIS 3
3 Sabtu, 15 Agustus 2015 Sosiometri dan MLM X MIIA 2
4 Rabu, 19 Agustus 2015 Berfikir Kreatif XI MIIA 4
5 Rabu, 19 Agustus 2015 Berfikir Kreatif XII IIS 2
6 Rabu, 19 Agustus 2015 Malas Belajar XI IIS 3
7 Kamis, 20 Agustus 2015 Malas Belajar XII IIS 1
8 Jumat, 21 Agustus 2015 Tips Menghadapi Ujian XII MIA 1
9 Sabtu, 22 Agustus 2015 Indahnya Perbedaan XI IIS 1
10 Selasa, 25 Agustus 2015 Kontrol Emosi X MIIA 1
11 Sabtu, 29 Agustus 2015 Mengenal Orang Lain X MIIA 2
12 Rabu, 2 September 2015 Tips Menghadapi Ujian XII IIS 2
13 Rabu, 2 September 2015 Berfikir Positif XI IIS 3
14 Kamis, 3 September 2015 Pemantapan Karir XI IIS 1
15 Kamis, 3 Septermber 2015 Pemantapan Karir XI IIS 2
16 Jumat, 4 September 2015 Berfikir Positif XII MIIA
1
17 Sabtu, 5 September 2015 Malas Belajar XI IIS 1
18 Selasa, 8 September 2015 Berfikir Positif X MIIA 1
19 Rabu, 9 September 2015 Berfikir Positif XII IIS 3
11
uraian kegiatan bimbingan kelas jika dipetakan dalam bidang layanan: 1) Bidang Pribadi
a) Berfikir kreatif
Materi berfikir kreatif diberikan di kelas XI IIS 3, XI MIIA 4, XII IIS 2. Materi ini bertujuan untuk membantu siswa agar memiliki keterampilan untuk berfikir dan bertindak kreatif dalam kehidupan sehari-hari
b) Berfikir positif
Materi berfikir positif diberikan di kelas XI IIS 3, XII MIIA 1, dan XII IIS 3. Materi ini bertujuan untuk memberikan cara pandang baru kepada siswa mengenani kehidupan yang lebih positif. Diakhir materi siswa menyampaikan perasaannya setelah mendapatkan materi berfikir positif.
2) Bidang Sosial
a) Mengenal orang lain
Materi mengenal orang lain diberikan di kelas X
MIIA 1 dan X MIIA 2. Materi ini bertujuan untuk membantu siswa mengenal teman-teman sekelasnya, dan membantu siswa agar mudah membaur dengan suasana kelas yang baru.
b) Indahnya perbedaan
12
c) Kontrol Emosi
Materi kontrol emosi diberikan di kelas X MIIA 1. Tujuan diberikannya materi ini adalah agar siswa dapat mengendalikan perilakunya agar tidak dipengaruhi oleh emosi. Sehingga dapat berhubungan sosial dengan lebih baik.
3) Bidang Belajar a) Malas belajar
Materi malas belajar diberikan di kelas XII IIS 1, XI IIS 3, XI IIS 1. Materi ini diberikan dengan tujuan agar siswa mengetahui penyebab munculnya rasa malas. Kemudian setelah mengetahui penyebab munculnya rasa malas siswa dapat merumuskan bagaimana cara mengurangi rasa malas.
b) Tips menghadapi ujian
Materi tips menghadapi ujian diberikan di kelas XII MIIA 1 dan XII IIS 2. Materi ini diberikan dengan tujuan
untuk membantu siswa agar lebih siap menghadapi ujian. Setelah pemberian materi siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah diberikan.
4) Bidang karir
a) Pemantapan pilihan karir
13
b. Pelayanan Orientasi
Kegiatan pelayanan orientasi dilakukan pada akhir jam mengajar Bimbingan dan Konseling (BK). Materi yang disampaikan berupa pengenalan kepada siswa tentang tugas BK. Dan memberikan informasi bahwa BK tidak hanya melayani siswa bermasalah.
c. Pelayanan Informasi
Pelayanan informasi yang dilakukan meliputi pembuatan papan bimbingan, poster dan blog. Berikut ini uraian layanan informasi yang telah dilakukan:
1) Papan bimbingan
Sebagai layanan informasi bagi siswa kelas X, XI, XII
maka dibuatlah papan bimbingan dengan materi “Peduli Lingkungan”, “Pengolahan Sampah” dan “Tata Krama Pergaulan”. Papan bimbingan ini ditempel di samping ruang BK. 2) Poster
Dalam memberikan layanan informasi terkait dengan gaya belajar dan cara menghindari prasangka buruk, maka dibuatlah poster yang berisikan tentang gaya belajar dan prasangka buruk. d. Bimbingan Kelompok
14
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah bimbingan konseling jika siswa merasa masih tidak dapat menentukan pilihannya.
e. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Pengumpulan data yang dilakukan berupa penyebaran angket sosiometri, angket identitas siswa dan Media Lacak Masalah (MLM).
1) Sosiometri
Sosiometri disebar di kelas XII IIS 1, XII MIIA 2, X MIIA 2 dan XI IIS 1. Angket sosiometri yang diberikan untuk mengetahui kecenderungan siswa memilih teman belajar
2) Angket Identitas Siswa
Angket identitas siswa ini terkait dengan informasi-informasi data seluruh siswa yang memuat latar belakang siswa. Lembar ini diisi oleh seluruh siswa kelas X, XI, XII.
3) Media Lacak Masalah (MLM)
Media Lacak Masalah (MLM) digunakan untuk need
assesment siswa kelas X, XI, XII ini disebar dibeberapa kelas saja sebagai sampel dalalm penyusunan program kegiatan PPL
f. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam kurikulum 2013 pelayanan penempatan dan penyaluran pada awal masuk kelas XI diistilahkan dengan peminatan peserta didik. Layanan penempatan dan penyaluran selain peminatan peserta didik adalah pemberian materi tentang pemantapan pemilihan karir dan peminatan perguruan tinggi. Berikut ini jabaran layanan penempatan dan penyaluran yang telah dilakukan:
1) Pemantapan pilihan karir
15
Siswa diberi bekal mengenai pengertian karir, hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menentukan karir, dan siswa juga diberikan gambaran bagaimana dunia kerja yang sebenarnya. Dalam kegiatan ini satu persatu siswa menyebutkan cita-cita karir yang diinginkan dan bagaimana rencana mereka agar dapat mewujudkan cita-cita mereka. Perilaku yang diharapkan adalah siswa dapat lebih fokus dalalm belajar.
2) Peminatan perguruan tinggi
Program peminatan di perguruan tinggi dilaksanakan dengan menggunakan metode bimbingan kelompok. Sasarannya adalah siswa kelas XI yang belum dapat menentukan ingin sekolah lanjutan di perguruan tinggi mana. Kegiatan dilakukan di luar kelas yaitu di ruang konseling kelompok pada waktu selepas
pulang sekolah. Kegiatan diawali dengan diskusi mengenai masalah-masalah yang dihadapi sehingga siswa merasa sulit
untuk menentukan akan studi lanjutan dimana. Pratikan menyampaikan pada siswa-siwa hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan studi lanjutan. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain minat, potensi dan biaya. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah bimbingan konseling jika siswa merasa masih tidak dapat menentukan pilihannya.
2) Pelayanan Responsif
a. Konseling Individual dan Kelompok
Layanan responsif konseling individual telah dilakukan sebannyak 4 kali dengan 2 konseli. Layanan konseling kelompok telah dilakukan sebannyak 1 kali selama periode KKN. Uraian pelaksanaan layanan konseling yang telah dilakukan dijabarkan sebagai berikut:
16
Permasalahan yang dihadapi BR adalah sikapnya yang tertutup. BR sering terlihat diam saja dan tidak mau berbicara ketika ada
masalah. Dia tidak pernah menceritakan masalahnya kepada
orang lain dan selalu memendam masalahnya. BR memiliki
beberapa permasalahan dengan teman-teman di organisasi.
Permasalahan tersebut muncul karena adanya kesalah
pahaman. BR mengungkapkan bahwa temannya tersebut
mengambil kesimpulan yang salah dari sikapnya selama ini.
Pendekatan yang dilakukan adalah Person Centered. Siswa
diarahkan untuk membuat beberapa pilihan dan menganalisis
pilihan mana yang terbaik menurut konseli. Konseling
dilakukan pada hari Kamis, 20 Agustus 2015 dan pada hari
Sabtu, 22 Agustus 2015
b. Konseli YA
Permasalahan yang dihadapi oleh YA adalah YA merasa tidak ada waktu untuk belajar dirumah dikarenakan kegiatannya yang padat. Kegiatan yang di ikuti oleh YA adalah kegiatan ekstrakurikuler pramuka, penulisan karya ilmiah, kegiatan keagamaan dan bimbingan belajar. Orang tua YA sudah menyarankan YA untuk melepaskan salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, namun YA merasa berat untuk melepaskan salah satu kegiatan ekstra kurikulernya tersebut. Pendekatan yang praktikan terapkan adalah pendekatan person centered. Konseli diarahkan untuk membuat beberapa pilihan dan menganalisis pililhan mana yang terbaik untuk dirinya.
2) Konseling Kelompok
Konseling kelompok dilakukan pada Sabtu, 22 Agustus
17
adalah behavioristik. YN mengungkapkan bahwa dia merasa tertekan ketika mengikuti pelajaran tertentu karena tidak suka dengan guru mata pelajaran tertentu. Pada sesi konseling teman lain menanggapi masalah YN. Mereka juga mengalami hal yang sama. Pada akhir sesi praktikan menawarkan kepada konseli bagaimana jika mereka mulai untuk dapat menerima sikap guru mata pelajaran tersebut. Karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, dan untuk merubah kepribadian itu sangat sulit. Semua peserta konseling setuju dengan penawaran tersebut.
b. Referal (Rujukan atau Alih Tangan)\
Layanan referal bersifat insedental sehingga tidak dapat diprediksikan. Selama pelaksanaan PPL praktikan tidak menemukan kasus yang membutuhkan tindakan referal
c. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Kolaborasi dengan guru dilakukan sebanyak satu kali.
Kolaborasi dilakukan dengan guru PPL PKN kelas XI MIIA 4 pada tanggal 20 Agustus 2015. Guru tersebut mengungkapkan bahwa salah satu siswa dijauhi oleh teman-temannya yang lain, siswa tersebut berinisial PP. Tindak lanjutnya dilakukan konseling individual terhadap PP.
d. Kolaborasai dengan Orang Tua
Kolaborasi dengan orang tua dilakukan untuk mengetahui keadaan sebenarnya siswa dengan inisial FM. Karena siswa berinisial FM tidak membayarkan SPP sejak kelas satu. Jumlah uang yang belum dibayarkan mencapai 7 juta rupiah. Orang tua FM tidak pernah memenuhi panggilan dari sekolah.
e. Kolaborasi dengan Pihak-Pihak Terkait di Luar Sekolah
18
menyampaikan materi yang berkaitan dengan HIV AIDS. Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Senin, 24 Agustus 2015 pada saat upacara bendera.
f. Konsultasi
Layanan konsultasi yang dilakukan praktikan adalah konsultasi yang berkaitan dengan beasiswa di perguruan tinggi. Siswa tersebut menanyakan bagaimana sistem beasiswa di perguruan tinggi, dan menanyakan apakah dapat mengajukan keringanan pembayaran biaya kuliah. Pratikkan menjelaskan bahwa terdapat bermacam-macam beasiswa yang ditujukan kepada para mahasiswa dan mahasiswa kurang mampu juga dapat mengajukan untuk keringanan pembayaran biaya kuliah.
g. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
Dalam PPL ini telah terbentuk kelompok bimbingan teman sebaya, sehingga pratikan hanya mendampingi proses bimbingan teman
sebaya. Masalah yang diangkat dalam bimbingan teman sebaya adalah tentang kenakalan remaja.
h. Konferensi kasus
Layanan konferensi kasus bersifat insedental sehingga tidak dapat diprediksikan. Selama pelaksanaan PPL praktikan tidak menemukan kasus yang membutuhkan tindakan konferensi kasus
i. Kunjungan Rumah
Kegiatan kunjungan rumah dalam kegiatan PPL ini tidak dapat dilakukan karena tidak ada kasus yang membutuhkan tindakakn kunjungan rumah.
3. Perencanaan Individual
19
N 1 Seyegan layanan perencanaan individual khususnya diberikan untuk kelas XI dan XII. Oleh karena itu layanan ini tidak dilaksanakan karena praktikan mengampu kelas X. Namun demikian layanan perencanaan individual melalui pelayanan penempatan dan penyaluran telah dilakukan dengan peminatan peserta didik dan pembentukan kelompok belajar berdasarkan hasil sosiometri yang telah dijabarkan dalam layanan penempatan dan penyaluran.
C. Hambatan Pelaksanaan PPL dan Cara Mengatasinya
Selama pelaksanaan PPL di SMA N 1 Seyegan, terhitung sejak tanggal 10 Agustus sampai 12 September 2015, praktikan mengalami beberapa hambatan-hambatan diantaranya:
a. Kebijakan PPL dan KKN yang dilaksanakan pada periode waktu yang sama membuat pelaksanaan PPL tidak maksimal. Hal ini dikarenakan tugas-tugas PPL tidak dapat dikerjakan pada sore atau malam hari (jam KKN), sehingga pekerjaan administratif hanya dapat dikerjakan pada saat jam efektif begitu juga RPL dan matrik PPL. Selain itu di sekolah mahasiswa PPL tidak hanya melakukan PPL sesuai matrik namun juga melaksanakan tugas piket. Oleh karena itu sering terjadi penundaan tugas-tugas administratif. Untuk mengatasi masalah tersebut mahasiswa PPL mengerjakan tugas adminstratif ketika jam piket dan tidak jarang meninggalkan tugas piket untuk mengerjakannya. Namun demikian tugas tidak terbengkali karena kerjasama yang baik antar mahasiswa PPL UNY lain dan mahasiswa PPL Universitas Mercubuana.
b. Pada awal masa PPL konseli untuk praktik konseling individual, konseling kelompok dan bimbingan kelompok sangat sulit ditemui. Siswa masih beranggapan bahwa konseling hanya untuk siswa-siswa yang bermasalah, sehingga jarang sekali ada siswa yang mau konseling individual di ruang BK. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa praktikan berinisiatif untuk memanggil siswa yang terlihat kurang bersemangat atau sedih ketika bimbingan klaksikal dilakukan. Satu
20
untuk melakukan konseling individual di ruang BK. Begitu pula untuk melakukan bimbingan kelompok dan konseling kelompok menggunakan metode yang sama.
c. Tidak semua layanan BK dapat dilaksanakan secara maksimal selama PPL. Layanan yang tidak dapat dilakukan secara maksimal antara lain layanan konsultasi dan konseling sebaya. Layanan konsultasi tidak dapat maksimal karena tindak lanjut layanan bukan menjadi kewenangan mahasiswa praktikan sehingga kurang berdampak nyata. Layanan ini seharusnya juga dapat disebarkan cakupannya ke guru-guru bidang studi lain atau orang tua wali. Namun karena kurangnya informasi terkait masalah ini maka layanan ini kurang maksimal. Layanan konseling sebaya seharusnya dibuat agenda tersendiri untuk membentuk kader-kader peer counseling, namun karena agenda ekstrakurikuler yang padat maka tidak memungkinkan adanya pertemuan dalam forum untuk
21 BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian kegiatan PPL BK di SMA N 1 Seyegan di atas maka dapat disimpukan bahwa:
1. Seluruh strategi layanan dalam pelayanan dasar telah dilakukan semua selama PPL.
2. Pelayanan responsif telah dilakukan, pada awal masa PPL konseli untuk praktik konseling individual, konseling kelompok dan bimbingan kelompok sangat sulit ditemui. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa praktikan berinisiatif untuk memanggil siswa yang terlihat kurang bersemangat ketika jam bimbingan klaksikal berlangsung.
3. Layanan perencanaan individual tidak dilakukan secara maksimal selama
PPL dilaksanakan. Berdasarkan program kerja tahunan BK di SMA N 1 Seyegan layanan perencanaan individual khususnya diberikan untuk
kelas XI, XII dan tidak dilaksanakan di kelas X. Namun demikian layanan perencanaan individual melalui pelayanan penempatan dan penyaluran telah dilakukan dengan peminatan peserta didik dan pembentukan kelompok belajar.
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang ingin praktikan sampaikan, antara lain:
22 DAFTAR PUSTAKA
Muh Nurwangid, Sugihartono, dan Agus Triyanto. 2014. Panduan PPL Praktik Pengalaman Lapangan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.