BAB III: METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Metode Penelitian
Banyak pendekatan-pendekatan yang telah diambil dalam penelitian mengenai ergonomi sebuah ruang. Pendekatan dalam penelitian ini mengambil dari beberapa jurnal yang mengadaptasi apa yang menjadi permasalahan, tujuan metode serta hasil dalam empat penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya yaitu Triyanta (2013); Harahap dkk. (2013); Siswoyo (2015); dan Pratiwi (2015).
Pada penelitian Siswoyo (2015) dan Pratiwi (2015), mengukur seberapa nyaman sebuah ruang bagi penggunanya. Siswoyo (2015) mengukur pada sebuah panti sosial dan Pratiwi (2015) pada sebuah perpustakaan sekolah. Mereka berdua mengukur dimensi perabot secara langsung satu persatu. Siswoyo (2015) menjabarkan ukuran seperti tempat tidur, kamar mandi dan sirkulasi untuk orang lanjut usia, sedangkan Pratiwi (2015) menjabarkan ukuran perabot perpustakaan seperti meja, kursi dan rak buku. Kemudian ukuran-ukuran tersebut dirangkum dalam sebuah matriks yang berisi perbandingan ukuran di lapangan dengan standar-standar yang telah ada (komparatif)
Pada penelitian Harahap dkk. (2013) dan Triyanta (2013) memfokuskan penelitian mereka pada kenyamanan posisi duduk dan kenyamanan ruang kerja. Mereka berdua mengukur persepsi pengguna ruang dengan kuisioner. Harahap dkk. (2013) menyebarkan kuisioner secara
dengan pemberian bobot nilai. Kemudian pada penelitian Triyanta (2013) menyebarkan kuisioner pada 6 orang sampel dengan total populasi 9 orang.
Pada penelitian Siswoyo (2015) dan Pratiwi (2015) juga dilakukan penyebaran kuisioner. Siswoyo (2015) menyebarkan kuisioner terbuka dan tertutup. Kuisioner tertutup dan terbuka dibagikan pada 30 orang yang tinggal di tiga ruang panti sosial dengan masing-masing ruang 10 kuisioner. Sedangkan Pratiwi (2015) menyebarkan pada 96 responden pengunjung perpustakaan. Pada kuisioner Pratiwi (2015) hanya terdapat empat pilihan jawaban, sedangkan Siswoyo (2015) tiga pilihan jawaban, karena respondennya ialah orang lanjut usia. Kedua peneliti ini menjabarkan hasil kuisioner dijabarkan dengan analsis deskriptif dengan diagram.
Berdasarkan pendekatan-pendekatan di atas, maka cara yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pengukuran lapangan langsung dengan observasi dan juga penilaian pengguna ruang wudhu. Observasi dijabarkan dengan tabel yang berisi perbandingan ukuran di lapangan dengan standar, kemudian wawancara dilakukan dengan pengguna wudhu duduk dengan cara berdiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif, yaitu hasil analisis penelitian dijabarkan dengan deskripsi dengan tabel dan transkip pembicaraan.
3.2. Tahapan Penelitian
Evaluasi ruang wudhu merupakan proses penilaian dengan cara pengukuran dan analisis ruang wudhu yang hasilnya akan digunakan untuk program berikutnya.
3.2.1 Tahap Pengumpulan Data Awal
Tahap awal observasi tempat penelitian untuk memperoleh gambaran secara umum lokasi terkait dengan ruang wudhu namun belum mendapatkan data yang spesifik.
3.2.2. Tahap Perancangan Penelitian
Mengembangkan strategi penelitian dengan menentukan metode yang dipakai, menentukan batasan penelitian, dan menentukan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan menggunakan form observasi dan kuisioner yang isinya dikaitkan dengan faktor-faktor evaluasi ruang wudhu.
3.2.3. Tahap Mengumpulkan Data
Pertama dengan mgumpulkan data melalui Observasi yang dilakukan dengan roll meter, dilakukakan pada pukul 12.00WIB-18.00WIB
Kedua melakukan pengumpulan dengan Wawancara yang dilakukan dengan alat perekam , dilakukan pada pukuk 12.00WIB .
3.2.5 Tahap Menyajikan Informasi
Menyajikan hasil penelitian dengan bacaan visual, yaitu analisis disertai gambar hasil dokumentasi maupun sketsa sebagai pendukung.
3.3. Objek Penelitian
3.3.1. Karakteristik Objek Penelitian
Karakteristik Masjid Agung Al Ittihad Kota Tangerang adalah berlokasi di jl Ki Samaun Kota Tangerang. Letak yang sangat strategis terletak didepan stasiun KA tangerang dan pasar lama membuat masjid Agung Al Ittihad ramai akan sehari-harinya. Pada saat ini masjid Agung Al Ittihad sedang dalam tahap renovasi terdiri dari 2 lantai, pada lantai dasar tahap renovasi masih berjalan dan untuk lantai 2 sudah bisa untuk solat berjamaah. Ruang wudhu berada di luar bangunan, ruang wudhu terdiri dari 2 lantai , lantai 1 untuk toilet dan untuk lantai 2 untuk wudhu. Ruang wudhu tersebut menggunakan tempak duduk, terdapat 2 baris dan semuanya wudhu duduk.
3.3.2. Deskripsi Umum
Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten dan merupakan salah satu kota penunjang Provinsi DKI Jakarta di sebelah Barat. Berada di keramain stasiun KA Tangerang , Pasar Lama dan mall Robinson.
Gambar 3.1. Peta Sekitar masjid Agung Al Ittihad (sumber : Google map)
3.3.3. Data fisik
Lokasi yang di teliti merupakan ruang wudhu duduk pada masji Agung Al Ittihad , pada ruang wudhu duduk terdapat16 tempat duduk yang bersebelahan 8-8 pengukuran dilakukan untuk melihat standar ergonomic pada ruang wudhu tersebut.
Gambar 3.3. Denah skematik ruang wudhu (sumber :Analisa pribadi)
3.3.4. Populasi dan sample
Peneliti difokuskan terhadap ruang wudhu duduk laki-laki pada masjid Agung Al Ittidad kota Tangerang , maka populasi yang akan diambil semua laki-laki yang berwudhu pada ruang wudhu duduk
Sample diambil minimal 10% dari ruang wudhu duduk yang penggunaannya tidak sesuai dengan penggunaan wudhu duduk tersebut.
3.4. Metode Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Evaluasi ruang wudhu masjid ini dilakukan pada hari kerja di jam sibuk penggunaan ruan wudhu yaitu pada sholat jumat. Aspek yang diteliti adalah ergonomi ruang wudhu masjid Agung Al Ittihad
3.4.1. Waktu penelitian Observasi
Observasi dilakukan pada siang hari yaitu pada pukul 12.00 WIB – 18.00 WIB. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan roll meter. Kemudian observasi dilakukan pada bagian dalam ruang wudhu. Waktu tersebut dipilih karena ruang wudhu sepi, jadi peneliti lebih leluasa mengukur ruang wudhu tersebut
3.4.2. Waktu penelitian wawancara
Wawancara dilakukan pada siang hari di hari jumat yaitu pada puku 12.00 WIB, waktu dipilih dikarenakan pengguna terbanyak pada hari jumat, wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu perekam.
3.5. Instrumen Penelitian
Kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian bertujuan untuk menghitung data kemudian dibandingkan dengan standar yang telah ada.
Tinggi lantai ke keran Jarak antar keran Kebutuhan tinggi ruang Kebutuhan lebar ruang Tinggi dudukan
Lebar dudukan Panjang dudukan Jarak antar dudukan Jarak dudukan ke tembok b. Sirkulasi Horizontal
Lebar koridor Jarak antar dinding Lebar teras
Tinggi pintu Lebar pintu
3.5.2. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi untuk menggali lebih dalam seraca langsung dari narasumber , dilakukan terhadap narasumber yang melakukan wudhu dengan cara berdiri di tempat wudhu duduk
Tabel 3..1. Hubungan Variabel dengan Instrumen Penelitian
SUB-VARIABEL KRITERIA KENYAMANAN RUANG WUDHU • tinggi keran • gerakan membasuh tangan • jarak antar keran • gerakan berkumur,
• jarak dudukan ke tembok
Sirkulasi Horizontal
• lebar koridor • berjalan saat ramai • jarak antar dinding • berjalan setelah wudhu • lebar teras
• tinggi pintu • lebar pintu
Sirkulasi Vertikal • lebar pijakan tangga • jalan menuju ruang wudhu
• tinggi pijakan tangga
3.6. Metode analisa Data
3.6.1. Analisa interval
Pengukuran skala penilaian dilakukan pada observasi dan kuisioner. Pada observasi menggunakan rating scale, yaitu:
2 = Standar 1 = Tidak standar