• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR :545/PDT/2017/PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR :545/PDT/2017/PT. BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA,"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

P U T U S A N

NOMOR :545/PDT/2017/PT. BDG

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”,

Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

Asep Wawan Gunawan, beralamat di Komplek Pasar I Cikurubuk, RT. 003, RW. 013, Kel. Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yang bernama ARIF HENDRIANA, SH dan JAJAT SUDRAJAT, SH. Keduanya Advokat, yang beralamat kantor di Jalan Lukmanul Hakim Perum Premiere Residence Ruko A.5 Kota Tasikmalaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tertanggal 26 September 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tasikmalaya pada tanggal 04 Oktober 2017, dengan Nomor. 179/ 2017/SK/ PN.Tsm. sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT;

L A W A N :

1. PT. UOB Indonesia, Tbk. Cabang Tasikmalaya, berkedudukan di Jalan Empang, No. 50, Empangsari, Tawangsari, Kota Tasikmalaya.

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya : 1. Dr. YOPI GUNAWAN, SH, MH., MM. 2. KRISTANTO WIDJAJA, SH.

3. VEBRI YESICA GINTING, SH.

Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor HUkum YOPI GUNAWAN & ASSOCIATES, beralamat di Komplek International Trade Centre (ITC) Kosambi Blok D No.23, Jl. Baranangsiang Bandung berdasarkan

(2)

Halaman 2 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Surat Kuasa Khusus No.17/DIR/0568, tanggal 12 Mei 2017, sebagai Terbanding I semula Tergugat I.;

2. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Dan Lelang Kantor Wilayah VII DKJN Bandung Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Tasikmalaya, berkedudukan di Jalan Ir. H. Djuanda No. 19 Kota Tasikmalaya, sebagai Terbanding II semula TERGUGAT II;

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca:

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung tanggal 05 Desember 2017 Nomor : 545/ Pen /Pdt/ 2017/ PT. BDG tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ;

2. Berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tasikmalaya tanggal 25 September 2017 Nomor : 8/Pdt. G/2017 /PN.Tsm, dalam perkara para pihak tersebut di atas;

TENTANG DUDUK PERKARA :

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan kepada Tergugat-Tergugat dengan alasan sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat telah mendapatkan Kredit Modal Kerja dari Tergugat I sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Kredit No. 20, tanggal 22-02-2013 dan diubah dengan Perjanjian Kredit No. 26, tanggal 24-06-2014, yaitu berupa:

a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) II sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah);

b. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) I sebesar Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);

c. Fasilitas Kredit Angsuran (KA) sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);

2. Bahwa untuk menjamin pelusanan hutangnya atas kewajiban kredit a quo, Penggugat menyerahkan agunan berupa sebidang tanah berikut

(3)

Halaman 3 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

bangunan sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 02083, Luas Tanah : 110 M², yang terletak di Blok Pasar Cikurubuk, Komplek Ruko Pasar Cikurubuk, RT. 003, RW. 013, Kel. Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, tercatat atas nama Aman Rukman; 3. Bahwa, sebagai Debitur, Penggugat pada awalnya lancar dalam

melaksanakan prestasinya, yakni melakukan beberapa kali pembayaran cicilan/angsuran, namun kemudian Penggugat mengalami kemunduran dalam usahanya sehingga mengakibatkan tidak mampu melaksanakan prestasinya secara sempurna;

4. Bahwa, dalam situasi yang demikian, Penggugat telah menerima Surat Peringatan, antara lain Surat Peringatan II (Kedua) tanggal 13 April 2016 dan Surat Peringatan III (Ketiga) tanggal 02 Mei 2016 dari tergugat;

5. Bahwa, berdasarkan Surat Peringatan II (Kedua) jumlah hutang / kewajiban fasilitas kredit Penggugat pertanggal 13 April 2016 adalah sebesar Rp. 1.210.345.447,- (satu milyar dua ratus sepuluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu empat ratus empat puluh tujuh rupiah), dengan rincian :

Fasilitas Kredit

Baki Debet Tunggakan Bunga Denda Jumlah RK Rp. 433.356.410,0 0 Rp. 5.769.752,00 - Rp. 439.126.162,00 RK Rp. 525.314.040,0 0 Rp. 7.004.187,00 - Rp. 531.318.227,00 ANGSUR AN Rp. 222.140.379,0 0 Rp. 14.202.390,0 0 Rp. 2.558.289,0 0 Rp. 238.901.058,00

6. Bahwa, berdasarkan Surat Peringatan III (Ketiga) jumlah hutang / kewajiban fasilitas kredit Penggugat pertanggal 02 Mei 2016 adalah sebesar Rp. 2.895.490.893,- (dua milyar delapan ratus sembilan puluh lima juta empat ratus sembilan puluh ribu delapan ratus sembilan puluh tiga rupiah), dengan rincian :

Fasilitas Kredit

Baki Debet Tunggakan Bunga

Denda Jumlah

(4)

Halaman 4 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg 433.356.410,0 0 12.631.228,0 0 445.987.638,0 0 RK Rp. 525.314.040,0 0 Rp. 15.321.659,0 0 - Rp. 540.635.699,0 0 ANGSUR AN Rp. 222.140.379,0 0 Rp. 15.588.640,0 0 Rp. 3.211.867,00 Rp. 240.940.886,0 0

7. Bahwa, Penggugat merasa sangat keberatan dengan besarnya jumlah hutang / kewajiban fasilitas kredit Penggugat karena dalam kurun waktu kurang dari 1 (satu) bulan (13 April 2016 s.d. 02 Mei 2016) terjadi penambahan hutang sebesar Rp. 1.685.145.446,- (satu milyar enam ratus delapan puluh lima juta seratus empat puluh lima ribu empat ratus empat puluh enam rupiah);

(Rp. 2.895.490.893,- - Rp. 1.210.345.447,- = Rp. 1.685.145.446,-)

8. Bahwa, atas hal tersebut untuk penyelesaian kredit penggugat telah meminta informasi dan permohonan Print Out History Transaksi kepada Tergugat I untuk mengetahui jumlah utang Penggugat yang sebenarnya, namun Penggugat tidak mendapatkan informasi yang diminta tersebut; 9. Bahwa, pada hari Rabu, Tanggal 14 Desember 2016, bertempat di Ruang

Lelang KPKNL Tasikmalaya, Jl. Ir. Juanda No. 19 Tasikmalaya Tergugat II atas permohonan Tergugat I melaksanakan Penjualan lelang Eksekusi Hak tanggungan atas jaminan dan harta Penggugat tanpa melalui “Fiat Eksekusi” dari Ketua Pengadilan Negeri Klas I B Tasikmalaya; meski tidak ada peminat dan pembeli atas objek lelang a quo, tetapi penjualan jaminan melalui lelang eksekusi aquo harus di kategorikan penjualan lelang yang bertentangan dan tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, dengan uraian sebagai berikut :

9.1. Bahwa antara Penggugat sebagai Pemberi Hak Tanggungan dan Tergugat I sebagai Pemegang Hak Tanggungan terikat pada perjanjian yang tertuang dalam Akta Pembebanan Hak Tanggungan, sedangkan prinsip hak tanggungan itu sendiri merupakan prinsip jaminan atas suatu hutang tertentu maka eksekutorial terhadap objek Hak Tanggungan tidak bisa lepas dari Pasal 224 HIR. Sehingga Pasal 6 UU Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996 secara mutlak tidaklah dapat dilaksanakan, selain

(5)

Halaman 5 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

harus meminta Fiat Eksekusi dari Ketua Pengadilan Negeri setempat;

9.2. Bahwa objek Hak Tanggungan a quo secara fisik dihuni dan dikuasai langsung oleh Penggugat sebagai debitur/pemberi Hak Tanggungan, maka Tergugat sebagai kreditur/pemegang Hak Tanggungan harus menempuh cara eksekusi berdasarkan Pasal 224 HIR jo Pasal 14 ayat (2) UU Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996, yaitu pelelangan umum yang dilakukan melalui Pengadilan negeri setempat;

9.3. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, lelang eksekusi Hak Tanggungan dalam hal ini tidak bisa dilakukan berdasarkan Pasal 6 No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah (UU Hak Tanggungan), melainkan harus didasarkan pada ketentuan Pasal 224 HIR jo Pasal 14 ayat (2) jo Pasal 20 ayat (1) huruf “b” jo Pasal 26 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 UU Hak Tanggungan; sehingga dari uraian-uraian fakta yuridis tersebut di atas, didasarkan pada ketentuan Pasal 26 UU Hak Tanggungan beserta penjelasannya dan penjelasan umum angka 9 UU Hak Tanggungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

- Bahwa pelaksanaan eksekusi lelang hak tanggungan tanpa adanya izin/fiat Ketua Pengadilan adalah Perbuatan Melawan Hukum;

- Bahwa ketentuan Pasal 6 UU Hak Tanggungan bukan ketentuan yang mengatur mengenai prosedur atau tata cara eksekusi hak tanggungan;

10. Bahwa, selanjutnya Penggugat mengajukan permohonan restrukturisasi dan atau rescheduling atas kreditnya yang macet tersebut pada tanggal 8 desember 2016 dan mengajukan Permohonan untuk Penghapusan Bunga dan denda pada tanggal 13 Januari 2017 terhadap Tergugat I dikarenakan kondisi penggugat yang tidak memungkinkan untuk membayar kreditnya disertai bunga dan denda yang terus berjalan; namun permohonan Penggugat sampai gugatan ini di ajukan di Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya sama sekali tidak pernah mendapatkan jawaban;

(6)

Halaman 6 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

11. Bahwa, dasar pengajuan dari Penggugat tertanggal 13 januari 2017 mengenai permohonan untuk penghapusan bunga dan denda adalah sebagai berikut :

Menurut yurisprudensi MARI No. 2899 K/Pdt/1994 jo. No : 1006/Pdt/1993/PT.Sby Jo. No : 398/Pdt.G/1992/PN. Sby mengatakan bahwa :

“Bank (Kreditur) yang melakukan pemutusan sepihak terhadap perjanjian kredit dengan debiturnya dengan menyatakan secara tertulis bahwa kreditnya tersebut sebagai kredit macet; maka secara yuridis pada saat itu segala sesuatunya harus dalam keadaan status quo baik mengenai jumlah kredit yang macet tersebut, maupun tentang jumlah bunganya tidak dapat di benarkan lagi ada penambahan atas bunga terhadap jumlah kredit yang sudah dinyatakan macet tersebut”.

(Sumber : Paria peradilan Edisi Oktober 1998, hal 157 – 31 dengan judul KREDIT BANK DINYATAKAN MACET, BEBAN BUNGA HARUS BERHENTI);

12. Bahwa, penggugat mempunyai itikad baik untuk membayar kredit macetnya tersebut terhadap Tergugat dengan tanpa bunga dan denda; terhitung Outstanding Hutang Pokok (Baki Debet) Penggugat per tanggal 02 Mei 2016 adalah sebesar Rp. 1.180.810.829,- (satu milyar seratus delapan puluh juta delapan ratus sepuluh ribu delapan ratus dua puluh sembilan rupiah) dengan cara di bayar tunai bertahap selama 6 (enam) kali pembayaran selama 6 (enam) tahun sejumlah Rp. 196.801.805,00 (seratus sembilan enam juta delapan ratus satu ribu delapan ratus lima rupiah) / tahun; hal mana pembayarannya di mulai terhitung sejak perkara ini telah mempunyai putusan yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dengan ini Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri klas IB Tasikmalaya berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini, dan memberikan putusan sebagai berikut :

DALAM PROVISI :

1. Memerintahkan Para Tergugat untuk menangguhkan lelang eksekusi kedua dan / atau tindakan-tindakan hukum lainnya terhadap objek hak tanggungan berupa “sebidang tanah berikut bangunan sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 02083, Luas Tanah : 110

(7)

Halaman 7 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

M², yang terletak di Blok Pasar Cikurubuk, Komplek Ruko Pasar Cikurubuk, RT. 003, RW. 013, Kel. Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, tercatat atas nama Aman Rukman”, sampai perkara ini mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap ;

2. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk tidak menerapkan bunga dan denda terhadap kredit Penggugat yang telah di kategorikan sebagai kredit macet;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;

3. Menyatakan bahwa penjualan lelang terhadap objek Hak Tanggungan tanpa viat Pengadilan Negeri setempat, yaitu berupa : lelang sebidang tanah berikut bangunan sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 02083, Luas Tanah : 110 M², yang terletak di Blok Pasar Cikurubuk, Komplek Ruko Pasar Cikurubuk, RT. 003, RW. 013, Kel. Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, tercatat atas nama Aman Rukman, yang telah dilaksanakan pada tanggal pada hari Rabu, Tanggal 14 Desember 2014, adalah tidak sah, batal demi hukum dan merupakan perbuatan melawan hukum;

4. Memerintahkan kepada Para Tergugat untuk menunda pelaksanaan lelang terhadap objek Hak Tanggungan berupa : sebidang tanah berikut bangunan sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 02083, Luas Tanah : 110 M², yang terletak di Blok Pasar Cikurubuk, Komplek Ruko Pasar Cikurubuk, RT. 003, RW. 013, Kel. Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, tercatat atas nama Aman Rukman sampai perkara ini mendapatkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

5. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk menerima itikad baik penggugat untuk mebayar hutangnya tersebut dengan cara di bayar tunai bertahap selama 6 (enam) kali pembayaran selama 6 (enam) tahun sejumlah Rp. Rp. 196.801.805,00 (seratus sembilan enam juta delapan ratus satu ribu delapan ratus lima rupiah) / tahun yang pembayarannya di mulai terhitung sejak perkara ini telah mempunyai putusan yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap;

6. Mebebankan biaya perkara kepada tergugat;

7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;

(8)

Halaman 8 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg ATAU :

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditentukan, Penggugat datang menghadap kuasanya tersebut diatas sedangkan Tergugat I diwakili oleh RYA RUSVANDY, PAULUS RONALD, AMIN WIDJAJA, MOHAMAD ALIFUDDIN ZN, YUNITA dan APRILIAN FAJAR RAMADHIAN, setelah menerima kuasa Hak Substitusi dari IWAN SATAWIDINATA, selaku Deputy President Director dari PT Bank UOB Indonesia, berdasarkan surat Kuasa Khusus No. 17/DIR/0279, tertanggal 20 Maret 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tasikmalaya, tanggal 22 Maret 2017, Nomor. 68/2017/SK/PN.Tsm, dan Kuasa Tergugat I tersebut diperbaharui lagi dengan Surat Kuasa Nomor. 17/DIR/0568, tertanggal 12 Mei 2017, dengan memberikan kuasa kepada Dr. YOPI GUNAWAN, SH.MH,MM, KRISTANTO WIDJAJA, SH, IRWAN LILI BUDISUSANTO, SH, KRISTIAN, SH.M.HuM dan VEBRY YESICA GINTING, SH, yang semuanya adalah Advokat, Penasihat Hukum & Konsultan Hukum berkantor pada Kantor Hukum YOPI GUNAWAN & ASSOCIATES berkedudukan di Bandung, di Kompleks Internasional Trade Center (ITC) Kosambi Blok D No. 23 Jl. Baranangsiang –Bandung Jawa Barat, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tasikmalaya pada tanggal 24 Mei 2017, Nomor. 93/2017/SK/PN.Tsm dan untuk Tergugat II diwakili oleh Dr. EDIH MULYANI, SE.M.Si, MISKIJO, SH, ADI PRABAWA, YASINEM, MARSYA DENNY HARISUKMA, SE, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-180/MK.6/2017, tertanggal 3 Maret 2017, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tasikmalaya, pada tanggal 22 Maret 2017, Nomor. 67/2017/SK/PN.Tsm;

Menimbang, bahwa di persidangan Majelis Hakim telah pula memberikan kesempatan kepada Para Pihak untuk melakukan upaya perdamaian, sebagaimana ketentuan Pasal 130 HIR dan Pasal 4 Ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi, dan Majelis telah menunjuk YOGI RACHMAWAN, S.H., M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Tasikmalaya sebagai Mediator, dan berdasarkan laporan Mediator tertanggal 2 Mei 2017, menyatakan mediasi tidak berhasil damai, sehingga pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat;

(9)

Halaman 9 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan Penggugat tersebut diatas, Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I telah mengajukan jawaban tertanggal 31 Mei 2017, yang pada pokoknya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

1. Bahwa Tergugat I pada prinsipnya menolak dengan tegas seluruh dalil Penggugat dalam gugatannya, baik dalam posita maupun dalam petitumnya dan menolak seluruh tuntutannya, kecuali terhadap hal-hal yang telah diakui secara tegas;

2. Bahwa sebelum Tergugat I menyampaikan Jawaban dalam Pokok Perkara, terlebih dahulu akan menyampaikan Eksepsi, oleh karena itu mohon Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan menerima, mempertimbangkan dan mengabulkan Eksepsi Tergugat I tersebut;

3. EKSEPSI TENTANG GUGATAN PENGGUGAT TIDAK BERDASAR HUKUM (ONRECHMATIG OF ONGEGROND) TIDAK JELAS, TIDAK TERANG, BIAS, DAN KABUR (OBSCUUR LIBEL);

Bahwa Gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah mengandung cacat formil karena dalil-dalil gugatannya baik posita maupun petitumnya tidak jelas, tidak lengkap dan kabur (obscuur libel) didalam Gugatan aquo terdapat ketidaksinkronan antara posita dengan petitum telah nyata-nyata membuat kabur atau dapat dikatakan bahwa peristiwa-peristiwa hukum (fundamentum petendi) yang diuraikan tidak menjelaskan apa yang menjadi dasar hukum (rechtgrond), dimana Penggugat pada satu sisi mendalilkan tentang Perbuatan Melawan Hukum akan tetapi disisi lain Penggugat mempermasalahkan tentang permintaan Reconditioning hutang, dimana didalam dalilnya sendiri Penggugat sudah sangat jelas dan nyata pada point 3 halaman 3 yang menyatakan bahwa :

“Penggugat sebagai debitur mengakui pada awalnya lancar dalam melaksanakan prestasinya, yakni melakukan beberapa kali pembayaran cicilan/angsuran, namun kemudian Penggugat mengalami kemunduran dalam usahanya sehingga mengakibatkan tidak mampu melaksanakan prestasinya secara sempurna;

sehingga hal ini memperjelas bahwa Penggugat telah lalai (wanprestasi) dalam melakukan pembayaran terhadap Fasilitas Kredit KRK I, KRK II dan Kredit Angsuran kepada Tergugat I;

(10)

Halaman 10 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Bahwa jelas dalil-dalil dalam gugatan Penggugat terjadi kontradiksi karena antara Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum merupakan 2 hal yang berbeda, wanprestasi artinya cidera janji yang terjadi apabila salah satu pihak mengingkari janjinya (Pasal 1243 KUH Perdata) sedangkan Perbuatan Melawan Hukum adalah suatu perbuatan yang melawan hak orang lain, biasanya dalam bentuk perbuatan lain yang merugikan orang lain (Pasal 1365 KUH Perdata);

Bahwa oleh karenanya maka terbukti gugatan Penggugat tidak cermat dan kabur karena tidak tegas dalam menguraikan kesalahan-kesalahan Tergugat I apakah Wanprestasi atau Perbuatan Melawan Hukum ????? Dengan demikian berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas sudah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa Gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuur libel) oleh karenanya Gugatan yang diajukan Penggugat tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);

DALAM POKOK PERKARA;

1. Bahwa, segala sesuatu yang telah diungkapkan pada bagian Eksepsi tersebut diatas, mohon dianggap telah dikemukakan pula dalam Jawaban dalam pokok perkara dan oleh karena demikian uraian Eksepsi tersebut diatas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Jawaban dalam pokok perkara ini;

2. Bahwa Tergugat I menolak dan menyangkal dengan tegas seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas dan nyata-nyata tidak bertentangan dengan dalil serta pendirian Tergugat I;

3. Bahwa oleh karena Tergugat I menolak dan menyangkal dalil-dalil gugatan Penggugat, maka Penggugat wajib membuktikan dalil-dalilnya tersebut; 4. Bahwa benar Penggugat adalah Debitur dari Tergugat I berdasarkan

Perjanjian Kredit No. 20 tanggal 20 Februari 2013 Jo. Perubahan Perjanjian Kredit No. 26 tanggal 24 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Yani Suryaningsih, SH Notaris dan PPATdi Tasikamalaya Jo. Syarat dan Ketentuan Umum Perjanjian Kredit Komersial PT Bank UOB Indonesia, yang berupa pemberian Fasilitas Kredit sebagai berikut:

(11)

Halaman 11 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

 Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) I dengan batas penggunaan maksimum Rp. 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah), dengan jangka waktu fasilitas yang telah berakhir pada 22 Februari 2015;  Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) II (Bussines Solution Working

Capital) dengan batas penggunaan maksimum Rp. 500.000.000,00 (empat ratus juta rupiah), dengan jangka waktu fasilitas dengan jangka waktu fasilitas yang telah berakhir pada 22 Februari 2015;  Fasilitas Kredit Angsuran (KA) dengan batas penggunaan

maksimum Rp. 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah), dengan jangka waktu fasilitas yang akan berakhir pada tanggal 22 Februari 2018;

sehingga seluruh fasilitas yang telah diterima Penggugat berjumlah Rp. 1.300.000.000,- (satu milyar tiga ratus juta rupiah);

5. Bahwa untuk menjamin pembayaran secara lunas hutang Penggugat tersebut, maka Penggugat telah menyerahkan sebidang tanah sebagai barang jaminan yaitu :

 Sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 02083 (asal hak Konversi /Pengakuan Hak persil pemisahan dari B.68/Cibeunying) setempat dikenal dengan Blok Pasar Cikurubuk, seluas 110 M2 (seratus sepuluh meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No.00331/Linggajaya/2009 tanggal28 April 2009, yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kecamatan Mangkubumi, Kelurahan Linggajaya yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya tanggal 16 Nopember 2009, berikut bangunan serta segala sesuatu lainnya yang sekarang telah dan/atau dikemudian hari mungkin akan didirikan berada diatas tanah-tanah hak tersebut diatas yang menurut sifat dan peruntukannya serta menurut hukum/undang-undang dianggap sebagai benda tidak bergerak tertulis atas nama Aman Rukman; dan atas barang jaminan tersebut telah dibebani dengan Hak Tanggungan yaitu :

 Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-I (Pertama) No. 01133/2013 tanggal 15 April 2013 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang didalamnya dilekatkan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 93/2013 tanggal 21 Maret 2013 yang dibuat

(12)

Halaman 12 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

dihadapan Yani Suryaningsih, SH Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kota Tasikamalaya; dan

 Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat ke-2 (Kedua) No. 02456/2014 sebesar Rp 625.000.000,00 (enam ratus dua puluh lima juta rupiah) yang di dalamnya diletakan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 171/2014 tanggal 24-06-2014, yang dibuat dihadapan Yani Suryaningsih, SH Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kota Tasikmalaya;

6. Bahwa atas pinjaman kredit tersebut, maka Penggugat telah menunggak kewajiban pembayaran angsuran hutangnya kepada Tergugat I sebagaimana telah diakui Penggugat dalam Gugatannya angka 3, sehingga berdasarkan Pasal 13 Syarat dan Ketentuan Umum Perjanjian Kredit Komersial PT Bank UOB Indonesia, Pemberian Fasilitas Perbankan atas nama Debitur Asep Wawan maka Penggugat telah lalai atau melanggar perjanjian (wanprestasi), sehingga menyebabkan semua fasilitas kredit Penggugat tersebut digolongkan sebagai kredit bermasalah/Non Performing Loan (NPL);

7. Bahwa Tergugat I telah berulang kali memperingatkan Penggugat agar segera membayar hutangnya sebagaimana diakui oleh Penggugat dalam Gugatannya angka 4, angka 5 dan angka 6, akan tetapi peringatan Tergugat I tersebut tidak dihiraukan Penggugat, dengan tidak melakukan pembayaran kewajiban- kewajibannya, sehingga membuktikan Penggugat telah Ingkar Janji (wanprestasi);

8. Bahwa oleh karena Penggugat telah Ingkar Janji (wanprestasi), maka berdasarkan ketentuan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 171/2014 tanggal 24-06-2014 yang dibuat dihadapan Yani Suryaningsih, SH Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kota Tasikmalaya , serta Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, yang berbunyi :

Ketentuan Pasal 2 Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 171/2014 tanggal 24-06-2014 yang dibuat dihadapan Yani Suryaningsih, SH Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kota Tasikmalaya. Pasal 2

 Jika Debitor tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi hutangnya, berdasarkan perjanjian hutang piutang tersebut di atas oleh Pihak Pertama (Debitur Asep Wawan), Pihak Kedua (PT Bank UOB

(13)

Halaman 13 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Indonesia) selaku Pemegang Hak Tanggungan dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewenangan, dan untuk itu kuasa, untuk tanpa persetujuan lebih dahulu dari Pihak Pertama (Debitur Asep Wawan) : menjual di hadapan umum secara lelang Obyek Hak Tanggunga baik seluruhnya maupun sebagian- sebagian;

Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah

Pasal 6

Apabila debitur cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Pertama mempunyai hak untuk menjual Obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

Pasal 20

Apabila Debitor cidera janji, maka berdasarkan :

a. Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau

b. Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2),

Obyek Hak Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor lainnya.”

maka berdasarkan ketentuan hukum tersebut diatas, maka Tergugat I berhak untuk melaksanakan haknya untuk menagih seketika dan sekaligus seluruh hutang Penggugat, sehingga Tergugat I berhak untuk mengajukan permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan.

9. Bahwa berdasarkan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 22 Februari 2016 yang menyatakan :

Pasal 11

(1) Penjual yang bermaksud melakukan penjualan barang secara lelang melalui KPKNL, harus mengajukan surat permohonan lelang secara tertulis kepada Kepala KPKNL untuk dimintakan jadwal pelaksanaan lelang, disertai dokumen persyaratan lelang sesuai dengan jenis lelangnya;

(14)

Halaman 14 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, maka Tergugat I diberi hak oleh undang-undang untuk mengajukan leang eksekusi Hak Tanggungan melalui Ketua Pengadilan Negeri atau melalui Parate Eksekusi sesuai dengan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah;

Bahwa berdasarkan Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 22 Februari 2016 tersebut, Tergugat I telah mengajukan Permohonan Lelang Eksekusi melalui Parate Eksekusi sesuai dengan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah berdasarkan Surat No. 16/REG3/0112 tertanggal 22 September 2016 yang diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Tasikmalaya;

10. Bahwa berdasarkan Pasal 54 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 22 Februari 2016 yang menyatakan :

Pasal 54

(2) Pengumuman Lelang untuk Lelang Eksekusi terhadap barang tidak bergerak atau barang tidak bergerak yang dijual bersama-sama dengan barang bergerak, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pengumuman dilakukan 2 (dua) kali, jangka waktu Pengumuman Lelang pertama ke Pengumuman Lelang kedua berselang 15 (lima belas) hari dan diatur sedemikian rupa sehingga Pengumuman Lelang kedua tidak jatuh pada hari libur/hari besar; b. pengumuman pertama diperkenankan tidak menggunakan surat kabar harian, tetapi dengan cara pengumuman melalui selebaran, tempelan yang mudah dibaca oleh umum, dan/atau melalui media elektronik termasuk Internet, namun demikian dalam hal dikehendaki oleh Penjual, dapat dilakukan melalui surat kabar harian; dan

c. Pengumuman kedua harus dilakukan melalui surat kabar harian dan dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan lelang;

(15)

Halaman 15 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Dan berdasarkan Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 22 Februari 2016 yang menyatakan:

Pasal 13

Kepala KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang;

Bahwa berdasarkan Permohonan tersebut maka Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Bandung (KPKNL) Bandung telah menetapkan hari & tanggal Lelang berdasarkan Surat No. S-1545/WKN.08/KNL.5/2016 tertanggal 09 Nopember 2016 perihal Penetapan Jadwal Lelang sebagai berikut :

Pelaksanaan lelang oleh Pejabat Lelang dilaksanakan pada : Hari, tanggal : Rabu, 14 Desember 2016

Pukul : 10.00 Waktu Server ALE (sesuai WIB)

Tempat Lelang : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara & Lelang (KPKNL) Bandung, Gedung “N” Lantai 3 Gedung Keuangan Negara, Jl. Asia Afrika No. 114 Bandung;

Bahwa sesuai dengan Penetapan Nomor : No. S-1545/WKN.08/KNL.5/2016 tertanggal 09 Nopember 2016 Tergugat I telah menerbitkan Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Hak Tanggungan berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996 melalui Selebaran pada tanggal tanggal 15 Nopember 2016 dan Pengumuman Lelang Eksekusi Kedua dilakukan melalui Surat Kabar Harian tanggal 30 Nopember 2016 dan Tergugat I telah memberitahukan kepada Penggugat Perihal jadwal Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan melalui Surat Nomor : 16/REG3/0178 tertanggal 11 Nopember 2016, oleh karena itu pelaksanaan lelang eksekusi tersebut sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; 11. Bahwa tidak benar dan tidak berdasar sama sekali dalil Penggugat pada

Butir 5, butir 6 dan butir 7 yang menyatakan :

“5. Bahwa berdasarkan Surat Peringatan II (kedua) jumlah hutang /kewajiban fasilitas kredit Penggugat per tanggal 13 April 2016 adalah sebesar Rp 1.210.345.447,- dengan rincian:”

(16)

Halaman 16 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg Fasilitas

Kredit Baki Debet Tunggakan Bunga Denda Jumlah RK Rp 433,356,410.00 Rp 5,769,752.00 Rp 439,126,162.00 RK Rp 525,314,040.00 Rp 7,004,187.00 Rp 532,318,227.00 ANGSURAN Rp 222,140,379.00 Rp 14,202,390.00 Rp 2,558,289.00 Rp 238,901,058.00

“6. Bahwa berdasarkan Surat Peringatan III (ketiga) jumlah hutang/kewajiban fasilitas kredit Penggugat per tanggal 02 Mei 2016 adalah sebesar Rp 2.895.490.893,- dengan rincian:”

Fasilitas

Kredit Baki Debet Tunggakan Bunga Denda Jumlah

RK Rp 433,356,410.00 Rp 12,631,228.00 Rp 445,987,638.00 RK Rp 525,314,040.00 Rp 15,321,659.00 Rp 540,635,699.00 ANGSURAN Rp 222,140,379.00 Rp 15,588,640.00 Rp 3,211,867.00 Rp 240,940,886.00

“7. Bahwa Penggugat merasa sangat keberatan dengan besarnya jumlah hutang/kewajiban fasilitas kredit Penggugat karena dalam kurun waktu kurang dari 1 (satu) bulan (13 April 2016) s.d 02 Mei 2016 terjadi penambahan hutang sebesar Rp 1.685.145.446,- (satu milyar enam ratus delapan puluh lima juta seratus empat puluh lima ribu empat ratus empat puluh enam rupiah) ;”

oleh karena itu dalil Penggugat tersebut haruslah haruslah ditolak; ALASAN HUKUMNYA :

11.1. Bahwa di dalam Surat Peringatan Ke II (dua) telah diuraikan posisi kewajiban Debitur per tanggal 13 April 2016 sebagai berikut:

Fasilitas

Kredit Baki Debet Tunggakan Bunga Denda Jumlah

RK Rp 433,356,410.00 Rp 5,769,752.00 Rp 439,126,162.00 RK Rp 525,314,040.00 Rp 7,004,187.00 Rp 532,318,227.00 ANGSURAN Rp 222,140,379.00 Rp 14,202,390.00 Rp 2,558,289.00 Rp 238,901,058.00

Sehingga total seluruh kewajiban Penggugat per tanggal 13 April 2016 adalah sebesar Rp 1.210.345.447 (satu milyar dua ratus sepuluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu empat ratus empat puluh tujuh rupiah) melalui perhitungan sbb:

Jumlah Kewajiban Fasilitas RK I Rp. 439.126.162,00 Jumlah Kewajiban Fasilitas RK II Rp. 532.318.227,00 Jumlah Kewajiban Fasilitas Angsuran Rp. 238.901.058,00 +

(17)

Halaman 17 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

11.2. Bahwa di dalam Surat Peringatan Ke III (tiga) telah secara jelas menguraikan posisi kewajiban Debitur per tanggal 02 Mei 2016, sebagai berikut:

Fasilitas

Kredit Baki Debet Tunggakan Bunga Denda Jumlah

RK Rp 433,356,410.00 Rp 12,631,228.00 Rp 445,987,638.00 RK Rp 525,314,040.00 Rp 15,321,659.00 Rp 540,635,699.00 ANGSURAN Rp 222,140,379.00 Rp 15,588,640.00 Rp 3,211,867.00 Rp 240,940,886.00

Sehingga total Kewajiban Penggugat adalah sebesar Rp 1.227.567.223 (satu milyar dua ratus dua puluh tujuh juta lima ratus enam puluh tujuh ribu dua ratus dua puluh tiga rupiah) dengan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah Kewajiban Fasilitas RK Rp. 445.987.638,00 Jumlah Kewajiban Fasilitas RK Rp. 540.635.699,00 Jumlah Kewajiban Fasilitas Angsuran Rp. 240.940.886,00 +

Total Seluruh Kewajiban Rp.1.227.567.223,00

Bahwa dengan demikian adanya penulisan jumlah sebesar Rp. 2.895.490.893.- (dua milyar delapan ratus sembilan puluh

lima juta empat ratus sembilan puluh ribu delapan ratus sembilan puluh tiga rupiah) didalam Surat Peringatan ke III (tiga) tersebut, adalah kesalahan penulisan saja karena bila Penggugat mencermati jumlah hutang sesuai dengan rinciannya, maka jumlah hutang Penggugat hingga pertanggal 2 Mei 2016 adalah sebesar Rp. 1.227.567.223,- (satu milyar dua ratus dua puluh tujuh juta lima ratus enam puluh tujuh ribu dua ratus dua puluh tiga rupiah bukan sebesar Rp. 2.895.490.893.- (dua milyar delapan ratus sembilan puluh lima juta empat ratus sembilan puluh ribu delapan ratus sembilan puluh tiga rupiah);

12. Bahwa tidak berdasar hukum dalil Penggugat dalam gugatannya pada angka 9 yang mendalilkan :

“9. Bahwa, pada hari rabu, Tanggal 14 Desember 2016, bertempat diruang Lelang KPKNL Tasikmalaya, Jl. Ir. Juanda No. 19 Tasikmalaya Tergugat II atas permohonan Tergugat I melaksanakan Penjualan lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas jaminan dan harta Penggugat tanpa melalui “flat Eksekusi” dari ketua Pengadilan Negeri Klas I B Tasikmalaya; meski tidak ada peminat dan pembeli atas objek

(18)

Halaman 18 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

lelang a quo, tetapi penjualan jaminan melalui lelang eksekusi aquo harus di kategorikan penjualan lelang yang bertentangan dan tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, dengan uraian sebagai berikut :

9.1. Bahwa antara Penggugat sebagai Pemberi Hak Tanggungan dan Tergugat I sebagai Pemegang Hak Tanggungan terikat pada perjanjian yang tertuang dalam Akta Pembebanan Hak Tanggungan, sedangkan prinsip hak tanggungan itu sendiri merupakan prinsip jaminan atas suatu hutang tertentu maka eksekutorial terhadap objek Hak Tanggungan tidak bisa lepas dari Pasal 224 HIR. Sehingga Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996 secara mutlak tidaklah dapat dilaksanakan, selain harus meminta fiat Eksekusi dari ketua Pengadilan Negeri setempat;

9.2. Bahwa objek Hak Tanggungan a quo secara fisik dihuni dan dikuasai langsung oleh Penggugat sebagai debitur/pemberi Hak Tanggungan, maka Tergugat sebagai kreditur/pemegang Hak Tanggungan harus menempuh cara eksekusi berdasarkan Pasal 224 HIR jo Pasal 14 ayat (2) UU Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996, yaitu pelelangan umum yang dilakukan melalui Pengadilan negeri setempat;

9.3. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, lelang eksekusi Hak Tanggungan dalam hal ini tidak bias dilakukan berdasarkan Pasal 6 No. 4 Tahun 1996 tentang hak tanggungan atas Tanah Beserta Benda-benda yang berkaitan dengan tanah (UU Hak Tanggungan), melainkan harus didasarkan pada ketentuan pasal 224 HIR jo Pasal 14 ayat (2) jo Pasal 20 ayat (1) huruf “b” jo Pasal 26 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 UU Hak Tanggungan; sehingga dari uraian-uraian fakta yuridis tersebut diatas, didasarkan pada ketentuan Pasal 26 UU Hak Tanggungan beserta penjelasannya dan penjelasan umum angka 9 UU Hak Tanggungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa :

- Bahwa pelaksanaan eksekusi lelang hak tanggungan tanpa adanya izin/flat ketua Pengadilan adalah Perbuatan Melawan Hukum;

(19)

Halaman 19 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

- Bahwa ketentuan Pasal 6 UU Hak Tanggungan bukan ketentuan yang mengatur mengenai prosedur atau tata cara eksekusi hak tanggungan;

oleh karena itu dalil tersebut haruslah ditolak; ALASAN HUKUMNYA :

12.1. Bahwa Tergugat I mengajukan permohonan lelang eksekusi hak tanggungan kepada Tergugat II untuk melaksanakan Lelang Eksekusi jaminan atas keseluruhan jaminan yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat I dan atas permohonan Tergugat I tersebut, maka Tergugat II telah melaksanakan Proses Lelang Eksekusi Hak Tanggungan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur Hukum yang berlaku;

12.2. Bahwa berdasarkan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 27/PMK.06/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 22 Februari 2016 yang menyatakan :

Pasal 11

(1) Penjual yang bermaksud melakukan penjualan barang secara lelang melalui KPKNL, harus mengajukan surat permohonan lelang secara tertulis kepada Kepala KPKNL untuk dimintakan jadwal pelaksanaan lelang, disertai dokumen persyaratan lelang sesuai dengan jenis lelangnya; 12.3. Bahwa dari ketentuan Pasal 11 ayat (1) tersebut diatas, maka

undang-undang memberikan hak kepada Tergugat I, untuk memilih lelang eksekusi hak tanggungan diajukan melalui Pengadilan atau diajukan kepada KPKNL sesuai dengan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah;

12.4. Bahwa dengan berdasarkan kepada Ketentuan Pasal 11 ayat (1) tersebut, maka Tergugat I mengajukan permohonan kepada Tergugat II, sehingga dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat I secara melawan hukum melakukan Lelang jaminan atas jaminan yang diberikan oleh Penggugat karena tidak melalui fiat eksekusi dari ketua Pengadilan Negeri tersebut sama sekali

(20)

Halaman 20 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

tidak berdasar hukum dan menyesatkan, oleh karenanya dalil tersebut haruslah ditolak;

12.5. Bahwa perlu Tergugat I jelaskan berdasarkan ketentuan undang-undang bahwa kreditur pemegang jaminan kebendaan, dapat memilih beberapa alternatif pelunasan piutangnya melalui beberapa cara antara lain :

a) Dengan cara melakukan penjualan objek jaminan atas kekuasaannya sendiri atau yang kemudian disebut Parate Eksekusi bagi pemegang jaminan pertama (Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan);

b) Dengan menggunakan titel eksekutorial melalui fiat Ketua Pengadilan Negeri dengan menggunakan ketentuan Pasal 224 HIR/258 Rbg Tentang Eksekusi Grosse Akta;

c) Dengan cara Penjualan Dibawah Tangan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak untuk mendapatkan harga penjualan yang lebih tinggi;

12.6. Bahwa berdasarkan Peraturan Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah Pasal 6 dan Pasal 20 yang berbunyi :

Pasal 6

Apabila debitur cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Pertama mempunyai hak untuk menjual Obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut;

Pasal 20

Apabila Debitor cidera janji, maka berdasarkan :

a. Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau

b. Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2),

Obyek Hak Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang pemegang

(21)

Halaman 21 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Hak Tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor lainnya.”

Bahwa berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan tersebut diatas jelas apabila debitor cidera janji maka Pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut tanpa harus melalui Fiat Eksekusi dari Ketua Pengadilan;

Hal ini sesuai dengan pendapat Dr. Herowati Poesoko, SH.,MH. Dalam Bukunya Parate Eksekusi Obyek Hak Tanggungan (Inkonsistensi, Konflik Norma dan Kesesatan dalam Undang-Undang Hak Tanggungan) terbitan Laksbang Republik Pressindo Yogyakarta 2007 hal. 248, bahwa Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan tersebut dipersiapkan oleh Pembentuk Undang-undang sebagai tiang penyanggah utama bagi kreditor (bank) dalam rangka memperoleh percepatan perlunasan piutangnya, maka tidak diragukan lagi bahwa Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan merupakan dasar hukum berlakunya Parate Executie manakala debitor wanprestasi;

Bahwa untuk melakukan Parate Eksekusi, Pemegang Hak Tanggungan (Tergugat I) tidak perlu memperoleh persetujuan dari Pemberi Hak Tanggungan Debitur/Penggugat dan juga tidak perlu meminta penetapan dari Pengadilan setempat (Prof. Dr. ST. Remy Sjahdeini, SH, Hak Tanggungan, Asas-asas, Ketentuan-ketentuan Pokok dan Masalah yang dihadapi oleh Perbankan, satu kajian mengenai Undang-Undang Hak Tanggungan, Terbitan Alumni, Bandung Tahun 1999 hal. 46);

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Dr. Herowati Poesoko, Indonesia, S.H., M.H. dalam bukunya halaman 248, yang menyatakan bahwa “kemudahan menggunakan sarana Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan dikarenakan pelaksanaan penjualan obyek hak Tanggungan hanya melalui pelelangan umum, tanpa harus meminta fiat Ketua Pengadilan Negeri ”;

(22)

Halaman 22 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas ternyata dan terbukti Tergugat I tidak pernah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dalam melakukan lelang jaminan kredit yang diberikan Penggugat karena perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I dengan perantaraan Tergugat II (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya) dengan melakukan parate eksekusi atas tanah obyek Hak Tanggungan adalah suatu perbuatan yang telah sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku;

12.7. Bahwa oleh karenanya dalil Penggugat dalam gugatannya pada butir 9 sudah selayaknya ditolak karena tidak berdasar sama sekali;

13. Bahwa tidak berdasar dalil Penggugat pada halaman 5 angka 10 yang menyatakan:

“Bahwa, selanjutnya Penggugat mengajukan permohonan restrukturisasi dan atau rescheduling atas kreditnya yang macet tersebut pada tanggal 8 desember 2016 dan mengajukan permohonan untuk Penghapusan Bunga Dan Denda pada tanggal 13 Januari 2017 terhadap Tergugat I dikarenakan kondisi penggugat yang tidak memungkinkan untuk membayar kreditnya disertai bunga dan denda yang terus berjalan; namun permohonan Penggugat sampai gugatan ini di ajukan di Pengadilan Negeri Klas IB Tasikmalaya sama sekali tidak pernah mendapatkan jawaban”;

oleh karena itu, dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak; ALASAN HUKUMNYA :

13.1. Bahwa Penggugat telah mengajukan Restrukturisasi kepada Tergugat I dan sesuai dengan dalil Gugatan Penggugat angka 10 diajukan pada tanggal 8 Desember 2016 dan pada tanggal 13 Januari 2017, dengan demikian permohonan Restrukturisasi yang diajukan Penggugat setelah Tergugat I mengajukan permohonan lelang eksekusi kepada Tergugat II dan setelah Tergugat II menentukan Jadwal lelang yaitu pada tanggal 14 Desember 2016;

13.2. Bahwa dengan demikian terbukti pengajuan permohonan restrukturisasi yang diajukan Penggugat sudah terlambat yaitu setelah adanya penentuan jadwal untuk melaksanakan lelang

(23)

Halaman 23 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

yaitu pada tanggal 14 Desember 2016, sehingga atas permohonan Restrukturisasi yang diajukan Penggugat tersebut tidak dapat dipertimbangkan Tergugat I;

13.3. Bahwa untuk melakukan restrukturisasi harus didasarkan kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dalam Pasal 52 menentukan :

Bank hanya dapat melakukan Restrukturisasi Kredit terhadap debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan

atau bunga Kredit; dan

b. Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi kewajiban setelah Kredit direstrukturisasi. Dan selanjutnya berdasarkan Pasal 56 menyebutkan :

a. Kredit yang akan direstrukturisasi wajib dianalisis berdasarkan prospek usaha debitur dan kemampuan membayar sesuai proyeksi arus kas;

b. Kredit kepada Pihak Terkait yang akan direstrukturisasi wajib dianalisis oleh konsultan keuangan independen yang memiliki izin usaha dan reputasi yang baik;

c. Analisis yang dilakukan Bank dan Konsultan keuangan independen terhadap Kredit yang direstrukturisasi dan setiap tahapan dalam pelaksanaan Restrukturisasi Kredit wajib didokumentasikan secara lengkap dan jelas;

d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) juga diterapkan dalam hal dilakukan restrukturisasi ulang terhadap Kredit;

Sehingga untuk melakukan Restrukturisasi/Reschedulling harus benar-benar dinilai kemampuan untuk membayar angsuran hutang dan juga dilihat tentang prospek usaha dari Debitur; 13.4. Bahwa dari ketentuan tersebut, maka seharusnya permohonan

restruturisasi yang diajukan Penggugat pada saat Penggugat ditegur oleh Tergugat I, karena didalam permohonan tersebut harus dilampirkan data-data yang diperlukan untuk dianalisa apakah permohonan tersebut dapat disetujui atau tidak;

(24)

Halaman 24 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

13.5. Bahwa sebelum Tergugat I mengajukan permohonan lelang eksekusi kepada Tergugat II, terlebih dahulu Tergugat I melakukan teguran dan bahkan kunjungan kepada Penggugat untuk mencari solusi atas tunggakan kewajiban Penggugat tersebut, akan tetapi Penggugat tidak mengajukan permohonan Restrukturisasi, dan baru mengajukan permohonan Restruturisasi setelah adanya penentuan Jadwal lelang yang ditentukan oleh Tergugat II, sehingga permohonan Restrukturisasi tersebut tidak dapat dipertimbangkan Tergugat I; 13.6. Bahwa dengan demikian dalil Penggugat yang mendalilkan telah mengajukan Restruturisasi tersebut adalah tidak berdasar dan hanya untuk menghalang-halangi upaya dalam Pelaksanaan Lelang Eksekusi jaminan kredit yang dilaksanakan oleh Tergugat I melalui Tergugat II (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya), oleh karenanya haruslah ditolak;

13.7. Bahwa permohonan pengajuan penghapusan denda dan bunga yang diajukan Penggugat pada tanggal 13 Januari 2017, juga pengajuan yang sudah terlambat diajukan, karena Tergugat I sudah menghitung dan telah menyampaikan Jumlah hutang Penggugat hingga pertanggal 22 September 2016 (pada saat pengajuan permohonan lelang eksekusi hak tanggungan) sebesar Rp. 1.358.425.016,- (satu milyar tiga ratus lima puluh delapan juta empat ratus dua puluh lima ribu enam belas rupiah) kepada Tergugat II sebagai dasar Tergugat II untuk melaksanakan lelang dengan adanya jumlah hutang yang pasti; 13.8. Bahwa oleh karena itu, dalil gugatan penggugat tersebut,

karena sudah terlambat diajukan haruslah ditolak;

14. Bahwa tidak berdasar dalil Penggugat pada halaman 5 angka 11, karena benar sesuai dengan Yurisprudensi tersebut, maka setelah dinyatakan macet maka perhitungan bunga terhenti, dan permohonan Penggugat untuk menghapus bunga dan denda tidak jelas karena tidak jelas perhitungan bunga dan denda sejak kapan yang harus dihapuskan, karena Tergugat I menyatakan Penggugat sebagai kredit macet, pada saat Tergugat I mengajukan permohonanan lelang eksekusi hak tanggungan kepada Tergugat II dimana hutang Penggugat hingga pertanggal 22 September 2016 (pada saat pengajuan permohonan

(25)

Halaman 25 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

lelang eksekusi hak tanggungan) sebesar Rp. 1.358.425.016,- (satu milyar tiga ratus lima puluh delapan juta empat ratus dua puluh lima ribu enam belas rupiah) dan sejak itu bunga telah dihentikan, oleh karena itu dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak;

15. Bahwa tidak berdasar sama sekali dalil Penggugat angka 12, karena sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dalam Perjanjian Kredit No. 20 tanggal 20 Februari 2013 Jo. Perubahan Perjanjian Kredit No. 26 tanggal 24 Juni 2014, bunga akan tetap diperhitungkan sampai hutang dibayar lunas;

Bahwa sesuai dengan perhitungan dari Tergugat I, maka hutang Penggugat hingga pertanggal 22 September 2016 adalah sebesar Rp. 1.358.425.016,- (satu milyar tiga ratus lima puluh delapan juta empat ratus dua puluh lima ribu enam belas rupiah), sehingga tuntutan Penggugat untuk membayar hutang tanpa dikenakan bunga dan denda tidak berdasar dan haruslah ditolak;

16. Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka Gugatan Penggugat terbukti tidak berdasar hukum, sehingga Gugatan Penggugat sudah sepatutnya ditolak;

DALAM PROVISI

- Bahwa Penggugat dalam petitumnya telah mengajukan tuntutan Provisinya yang meminta agar :

1. Memerintahkan Para Tergugat untuk menangguhkan lelang eksekusi kedua dan/ atau tindakan-tindakan hokum lainnya terhadap objek hak tanggungan berupa “sebidang tanah berikut banguan sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 02083, luas tanah : 110 M2, yang terletak di Blok Pasar Cikurubuk, Komplek Ruko Pasar Cikurubuk, Rt.003, Rw.013, Kel. Linggajaya, Kec. Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, tercatat atas nama Aman Rukman, sampai perkara ini mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hokum tetap;

2. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk tidak menerapkan bunga dan denda terhadap kredit Penggugat yang telah di kategorikan sebagai kredit macet:

- Bahwa tuntutan Provisi Penggugat tersebut tidak berdasar dan tidak beralasan hukum sama sekali, oleh karenanya tuntutan Provisi Penggugat haruslah ditolak;

(26)

Halaman 26 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

1. Bahwa tuntutan Provisi adalah tuntutan agar hakim sebelum memutus pokok perkara terlebih dahulu mengambil tindakan yang sifatnya eksepsional dan mendesak yang tidak menyangkut pokok perkara, serta tuntutan Provisi tidak boleh bersifat negatif yang merugikan salah satu pihak;

Hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1380. K/ Sip/1973, tanggal 11 Nopember 1975 yang menyatakan : “Menghukum Tergugat supaya tidak mengambil tindakan yang

bersifat merusakkan bangunan-bangunan tersebut” tidak dapat dikabulkan, sebab bersifat negatif”.

2. Bahwa tuntutan Provisi Penggugat untuk menangguhkan lelang eksekusi kedua dan/atau tindakan-tindakan hokum lainnya terhadap objek hak tanggungan sudah bersifat negative yang merugikan Tergugat I untuk melaksanakan haknya sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh undang-undang, oleh karena itu tuntutan Provisi Penggugat haruslah ditolak;

3. Bahwa lelang eksekusi yang dimohonkan Tergugat I adalah Lelang Eksekusi Hak Tanggugan yaitu :

 Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Ke-I (Pertama) No. 01133/2013 tanggal 15 April 2013 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang didalamnya dilekatkan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 93/2013 tanggal 21 Maret 2013 yang dibuat dihadapan Yani Suryaningsih, SH Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kota Tasikamalaya; dan

 Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat ke-2 (Kedua) No. 02456/2014 sebesar Rp 625.000.000,00 (enam ratus dua puluh lima juta rupiah) yang di dalamnya diletakan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 171/2014 tanggal 24-06-2014, yang dibuat dihadapan Yani Suryaningsih, SH Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kota Tasikmalaya;

atas sebidang tanah dan bangunan yang dijaminkan Penggugat atas hutangnya yaitu :

 Sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 02083 (asal hak Konversi / Pengakuan Hak persil pemisahan dari B.68/Cibeunying) setempat dikenal dengan Blok Pasar Cikurubuk, seluas 110 M2 (seratus sepuluh meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No.00331/Linggajaya/2009 tanggal28 April 2009, yang terletak di

(27)

Halaman 27 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Propinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kecamatan Mangkubumi, Kelurahan Linggajaya yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya tanggal 16 Nopember 2009, berikut bangunan serta segala sesuatu lainnya yang sekarang telah dan/atau dikemudian hari mungkin akan didirikan berada diatas tanah-tanah hak tersebut diatas yang menurut sifat dan peruntukannya serta menurut hukum/undang-undang dianggap sebagai benda tidak bergerak tertulis atas nama Aman Rukman; dikarenakan Penggugat tidak membayar hutangnya sebagaimana diakui Penggugat dalam Gugatannya butir 3 sehingga Penggugat telah ingkar janji (wanprestasi);

4. Bahwa lelang eksekusi yang dimohonkan Tergugat I tersebut didasarkan kepada ketentuan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah yang menyebutkan :

Pasal 6

Apabila debitur cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Pertama mempunyai hak untuk menjual Obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

Pasal 20

Apabila Debitor cidera janji, maka berdasarkan :

c. Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau d. Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak

Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), Obyek Hak Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor lainnya.”

5. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, maka undang-undang memberikan hak kepada Tergugat I untuk mengajukan lelang eksekusi atas barang jaminan yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan guna memperoleh pelunasan hutang Penggugat, dengan demikian tuntutan Provisi Penggugat agar lelang eksekusi ditangguhkan adalah tidak berdasark sama sekali, oleh karena itu tuntutan Provisi tersebut haruslah ditolak;

(28)

Halaman 28 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

6. Bahwa tuntutan provisi Penggugat agar memerintahkan Tergugat I untuk tidak menerapkan bunga dan denda sudah menyangkut pokok perkara dan sudah bertentangan dengan asas dalam Tuntutan Provisi itu sendiri dimana tuntutan provisi adalah tuntutan agar hakim sebelum memutus pokok perkara terlebih dahulu mengambil tindakan yang sifatnya eksepsional dan mendesak yang tidak menyangkut pokok perkara, oleh Karena itu tuntutan provisi Penggugat tersebut haruslah ditolak;

7. Bahwa tuntutan Provisi yang diajukan Penggugat sangat tidak beralasan menurut hukum dan sudah bertentangan dengan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, dan juga dapat menghambat penyaluran kredit kepada pihak lain yang lebih membutuhkan dan akan mematikan likuiditas Tergugat I, sehingga Pelaksanaan Eksekusi Atas Obyek Hak Tanggungan harus segera dilaksanakan dan tidak ada alasan sama sekali untuk memerintahkan Tergugat I untuk tidak mengajukan permohonan lelang eksekusi, oleh karena itu tuntutan Provisi Penggugat harus ditolak dan dikesampingkan;

Bahwa berdasarkan seluruh uraian diatas, maka Tergugat I selanjutnya mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut :

DALAM PROVISI

 Menolak tuntutan Provisi Penggugat secara keseluruhan;

DALAM EKSEPSI

 Menerima eksepsi Tergugat I secara keseluruhan;

 Menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);

DALAM POKOK PERKARA

 Menolak Gugatan Penggugat secara keseluruhan atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);

 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara; Atau

(29)

Halaman 29 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono) menurut peraturan perundang-undangan dan hukum yang dapat memenuhi rasa keadilan didalam masyarakat, menurut kebijaksanaan Majelis Hakim yang memeriksa aquo;

Menimbang, bahwa Tergugat II juga telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut;

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil/alasan Penggugat pada gugatan kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya.

2. Eksepsi Gugatan Penggugat Salah Pihak (Error in Persona)

2.1. Bahwa dasar hukum Tergugat II melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan yang diajukan oleh Tergugat I selaku Pemohon Lelang adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013 tanggal 26 Juli 2013, telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016;

2.2. Bahwa pelaksanaan lelang eksekusi Hak Tanggungan terhadap tanah dan bangunan seluas + 110 m² sebagaimana tercatat dalam SHM No. 02083/Kel. Linggajaya a.n. Aman Rukman in casu Penjamin Hutang, dilakukan oleh KPKNL Tasikmalaya in casu Tergugat II atas adanya permohonan lelang eksekusi Hak Tanggungan yang diajukan oleh PT Bank UOB Indonesia Special Asset Management berkedudukan di Bandung (PT. Bank UOB Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya) in casu Tergugat I melalui surat Nomor: 16/REG3 /0112 tanggal 22 September 2016;

2.3. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 13 PMK No. 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, Tergugat II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan oleh Tergugat I;

2.4. Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh Tergugat I No. 16/REG3/0114 tanggal 22 September 2016, dinyatakan bahwa Tergugat I menjamin serta

(30)

Halaman 30 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

membebaskan Tergugat II dari segala gugatan dan tuntutan hukum yang timbul akibat pelelangan tersebut.

2.5. Bahwa dengan demikian, seharusnya KPKNL Tasikmalaya in casu Tergugat II dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara a quo karena gugatan Penggugat telah salah pihak, dan seharusnya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.

3. Eksepsi Gugatan Penggugat Kabur (obscuur libel)

3.1. Bahwa dalil-dalil Penggugat yang diarahkan kepada Tergugat II, tidak ada satupun yang menggambarkan adanya unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad) yang dilakukan oleh Tergugat II dalam pelaksanaan lelang atas obyek perkara a quo sebagamaina dimaksud dalam ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, dan lelang eksekusi Hak Tanggungan a quo telah sesuai dengan ketentuan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2. Bahwa oleh karena telah terjadi kesalahan formal gugatan, maka Tergugat II memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang memeriksa dan mengadili perkara a quo agar menyatakan gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuur libel), dan sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).

4. Eksepsi Plurium Litis Consortium (Gugatan Kurang Pihak)

4.2. Bahwa gugatan a quo masih kurang pihak karena tidak melibatkan: 1) Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Yani Suryaningsih,

S.H. sebagai pihak karena obyek sengketa in casu merupakan jaminan hutang Penggugat Kepada Tergugat I sebagaimana tertuang dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 93/2013 tanggal 21 Maret 2013 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 171/2014 tanggal 24 Juni 2014 atas tanah SHM No.02083/Kelurahan Linggajaya an. Aman Rukman;

2) Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya mengingat salah satu dokumen persyaratan lelang eksekusi Hak Tanggungan adalah Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) yang dalam perkara ini adalah SHT I (pertama) Nomor 01133/2013 tanggal 15 April 2013 dan Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) yang dalam perkara ini adalah SHT II (kedua) Nomor 2456/2014 tanggal 08 Juli 2014,

(31)

Halaman 31 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

atas SHM No.02083/Kelurahan Linggajaya yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya;

4.3. Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor 216K/Sip/1974 tanggal 27 Maret 1975 jo nomor 1424K/Sip/1975 tanggal 06 Juni 1976 jo 878K/Sip/1977 tanggal 19 Juni 1979 menyatakan “bahwa tidak dapat diterimanya Gugatan a quo adalah karena ada kesalahan formil yaitu pihak yang seharusnya digugat tetapi belum digugat”;

4.4. Bahwa dengan tidak ditariknya notaris / PPAT Yani Suryaningsih, S.H. dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya sebagai pihak dalam perkara a quo, maka terdapat kesalahan formil dalam gugatan.

Bahwa berdasarkan dalil-dalil eksepsi dan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan menerima seluruh eksepsi Tergugat II, dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).

DALAM PROVISI :

1. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak dalil/alasan Penggugat dalam surat gugatan Penggugat yang pada pokoknya meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya untuk memerintahkan untuk menangguhkan Pelaksanaan Lelang atas objek sebidang tanah SHM No. 02083 atas nama Aman Rukman, yang terletak di Blok Pasar Cikurubuk, Komplek Ruko Pasar Cikurubuk Kel. Linggajaya Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya sampai adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;

2. Bahwa permohonan provisi PENGGUGAT ini adalah tidak benar dan tidak berdasar hukum sehingga sudah sepatutnya permohonan ini ditolak oleh Majelis Hakim. Hal ini didasarkan pada Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor: 4 Tahun 2001 Tentang Permasalahan Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil dengan tegas dinyatakan bahwa “setiap kali akan melaksanakan putusan serta merta (Uitvoerbaar Bijm Voorraad) harus disertai dengan dengan penetapan sebagaimana diatur dalam butir 7 SEMA No. 3 Tahun 2000 yang menyebutkan: Adanya pemberian jaminan yang nilainya sama dengan nilai/objek eksekusi sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain apabila ternyata dikemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan

(32)

Halaman 32 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

Pengadilan Tingkat Pertama”. Dengan demikian jelas bahwa permohonan provisi tanpa adanya jaminan yang nilainya seimbang dengan objek sengketa tidak boleh ada pelaksanaaan putusan provisionilnya;

3. Bahwa berdasarkan penjelasan diatas jelas bahwa lelang tidak dapat ditunda, maka sudah seharusnya permohonan provisi yang dimintakan Penggugat ditolak atau dikesampingkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo;

DALAM POKOK PERKARA:

1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi di atas, mohon juga telah dianggap telah termasuk dalam pokok perkara ini, serta Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang diakuinya secara tegas kebenarannya;

2. Bahwa permasalahan yang dijadikan dasar oleh Penggugat dalam mengajukan gugatannya khususnya terhadap Tergugat II adalah sehubungan dengan tindakan Tergugat II yang telah melakukan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas:

Sebidang tanah dan bangunan berikut segala sesuatu di atasnya tersebut dalam Sertifikat Hak Milik Nomor : 02083/Kel. Linggajaya, luas ± 110 m2, atas nama Aman Rukman, terletak di Propinsi Jawa Barat, Kota Tasikmalaya, Kecamatan Mangkubumi,Kelurahan Linggajaya;

yang menurut Penggugat dilakukan secara melawan hukum;

3. Bahwa sebagaimana diuraikan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor:93/2013 tanggal 21 Maret 2013 dan Nomor:171/2014 tanggal 24 Juni 2014, Debitur (Penggugat) telah mengakui mempunyai hutang kepada PT Bank UOB Indonesia Special Asset Management berkedudukan di Bandung (PT. Bank UOB Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya) in casu Tergugat I, dengan menyerahkan jaminan hutang berupa sebidang tanah dan bangunan berikut segala sesuatu yang berdiri/tertanam di atasnya tersebut dalam Sertifikat Hak Milik Nomor: Nomor:02083/Kel. Linggajaya atas nama Aman Rukman. Hal tersebut juga ditegaskan dalam Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) Nomor:413/2016 tanggal 08 Desember 2016, bahwa tanah tersebut dibebani hak tanggungan I kepada PT Bank UOB Indonesia Special Asset Management berkedudukan di Bandung (PT. Bank UOB Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya) in casu Tergugat I. Oleh karenanya proses

(33)

Halaman 33 dari 41 halaman Putusan No.545/Pdt/2017/PT.Bdg

pengikatan objek lelang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

4. Bahwa objek sengketa sebagaimana disebutkan pada angka 3 di atas merupakan agunan atas fasilitas kredit yang diterima oleh Debitur (Penggugat) berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor : 20 tanggal 22 Februari 2013 dan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor : 26 tanggal 24 April 2014 dan telah dibebani Hak Tanggungan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor: 93/2013 tanggal 21 Maret 2013 dan Nomor : 171/2014 tanggal 24 Juni 2014 jo. Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat Pertama Nomor : 01133/2013 tanggal 16 April 2013 dan Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat Kedua Nomor : 2456/2014 tanggal 8 Juli 2014. Oleh karena atas objek lelang merupakan jaminan utang, maka Tergugat I sebagai pemegang Hak Tanggungan berhak untuk melakukan pelelangan apabila Debitur (Penggugat) tidak memenuhi kewajibannya;

5. Bahwa pelelangan tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan bunyi Pasal 6 Undang-Undang Nomor: 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan dan Klausul Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor: 93/2013 tanggal 21 Maret 2013, dan Nomor: 171/2014 tanggal 24 Juni 2014 yang berbunyi: “Jika debitur tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi hutangnya, berdasarkan perjanjian utang piutang tersebut di atas, oleh Pihak Pertama, Pihak kedua selaku Pemegang Hak Tanggungan peringkat pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewenangan, dan untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama:

a. Menjual atau menyuruh menjual di hadapan umum secara lelang objek lelang Objek Hak Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian-sebagian;

b. Mengatur dan menetapkan waktu, tempat, cara dan syarat-syarat penjualan;

c. Menerima uang penjualan, menandatangani dan menyerahkan kwitansi;

d. Menyerahkan apa yang dijual itu kepada pembeli yang bersangkutan; e. Mengambil uang dari hasil penjualan itu seluruhya atau sebagian

untuk melunasi hutang debitur tersebut di atas; dan

f. Melakukan hal-hal lain yang menurut undang-undang dan peraturan hukum yang berlaku diharuskan atau menurut pendapat Pihak Kedua perlu dilakukan dalam rangka melaksanakan kuasa tersebut;

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk

• Pengeluaran kas untuk pembayaran biaya • Pembayaran angsuran atau pelunasan utang • Penarikan kembali saham yang beredar. • Pembelian saham atau aktiva

monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb

1 Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong- Gorong Wilayah Kecamatan Prabumulih Timur. Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong-Gorong Wilayah Kecamatan

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada guru BK atau psikolog dan guru agama untuk mendapatkan keterangan

[r]

The students’ success in mathematics exam, in the Linear function unit, was evaluated in two groups of 7 th grade students of the primary school Josip Juraj Strossmayer in

Muhammadiyah agar masyarakat bisa masuk dan bisa mengikuti ajaranya tetapi ajaran yang di pakai sudah seperti Muhammadiyah Tokoh yang membawa saat itu Kyai Muhammad