rssn 2089- 1083
SNATIKA
2013
Seminar Nasional Teknologi
lnformasi,
Komunikasi dan
Aplikasinya
Volume
02, Tahun 2013
PROGRAM COMMITIEE
Prof. Dr. R. Eko
lndrajit, MSc,
MBA (Perbanas Jakarta) Prof. Dr. ZainalA. Hasibuan (Universitas lndonesia) Prof. Dr. lr. Kuswara Setiawan, MT {UPH Surabaya}STEERING COMMITTEE
Evy Poerbaningtyas, S.Si, M.T
TriY.
Evelina, SE,MM
Meivi Kartikasari, S.Kom
Mukhlis Amien, S.Kom
Dedy Ari P., S.Kom
ORGANIZING COMMITTEE
Eka Widya Sari
lsa Suarti
SEKRETARIAT
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi lnformatika & Komputer lndonesia (STlKl)- Malang
SNATIKA 2013
Jl. Raya Tidar 100 Malang 65145 Tel. +52-341560823
Fax. +52-341 562525
Website : snatika.stiki.ac.id Email : snatika@stiki.ac.id
KATA PE]IIGA]IITAR
Bapakllbu/Sdr.
Pesertadan Pemanakal SNATIKA
2013yang
sayahormati,
pertama-tamasaya
ucapkan
selamat datang
atas kehadiran Bapak/lbu/Sdr,
dan
tak
lupa
kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan peran sertaBapak/lbulsdr
dalam kegiatan ini.SNATIKA 2013 adalah Seminar NasinalTeknologi lnformasi, Komunikasi dan Aplikasinya yang
diselenggarakan oleh
STIKIMalang
bekerjasama dengan APTIKOM
Malang dan
KIik lndonesia. Sesuai tujuannya SNATIKA 2013 merupakan saiana bagipeneliti,
akademisi danpraktisi
untuk
mempublikasikan irasil-hasilpenelitian,
ide-ideterbaru
mengenai Teknologi lnformasi, Komunikasi dan Aplikasinya. Selainitu sesuai
dengan temayaitu
"lCTs
Aspectfor
Mobility,
Social, Culture
&
Economy'',
topic-topik
yang diambil
disesuaikan
dengan kompetensi dasardari APTIKOM
Malang yang diharapkandapat
mensinergikan penelitianyang
dilakukanoleh
parapeneliti
di
bidanglnformatika dan
Komputer. Semoga acara inibermanfaat bagi kita
semuaterutama bagi
perkembanganilmu dan teknologi
di
bidang tekn ologi i nform asi, komuni kasi d an apli kasi nya.Akhir
kata,
kami ucapkan selamat mengikuti seminar,
dan
semoga
kita
bisa
bertemu lkembali pada SNATIKA yang akan datang.Malang, 16 Nopember 2013
Panitia SNATIKA 2013
Tri Y. Evelina, SE,
MM
SAMBUTAN IGTUA
SEKOIAH TTNGG| TNFORMATTKA DAN KOMPUTER |NDONES|A (ST|K!) MAIANG
Yang saya hormati peserta Seminar NasionalAffiKOM zftllg,
Puji &'Syukur kita
panjatkan
kepadaTuhan
YangMaha Esa,
atas
terselenggarakannya Seminar Nasional sebagairangkaian dari kegiatan Klik lndonesia 2013di Kota
Malang. Kami ucapkanselamat datang
kepadapeserta Seminar
Nasionalserta
rekan-rekan perguruan tinggi maupun mahasiswa yang telah berpartisipasi aktif sebagai pemakalah maupun peserta dalam kegiatan seminar nasional ini. Konferensiini
merupakan bagian dari 10 Flag APTIKOMuntuk
meningkatkan kualitas SDM ICTdi
lndonesia,dimana
anggota APTIKOM khususnya harus haus akan llmu untuk mampu memajukan tCT di lndonesia.Konferensi ICT bertujuan untuk
menjadiforum
komunikasi antara peneliti,penggia! birokrat
pemerintah,
pengembang sistem, kalanganlndustry dan seluruh komunitas ICT lndonesia
yang ada didalam APTIKOM maupun diluar APTIKOM. Kegiatanini
diharapkan memberikanmasukan kepada
stokeholderICT
di
lndonesia, yang meliputi masyaraka! pemei'intah,
industri
dan
lainnya, sehingga mampu sebagai penggerak
dalam
memajukan
ICT !nternasional.Akhir kata, semoga
forum
seperti ini dapat terus dilaksanakan secara periodic sesuai dengan kegiatantahunan APTIKOM.
Dengandemikian kualitas
makalah,maupun hasil
penelitiandapat
semakin meningkat sehinggamamfiu bersinergi dengan ilmuwan
dan praktisi
ICT internasional.Sebagai Ketua STIKI
Malang kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak atas segala bantuan demi sukesnya acara ini."Mari
Bersama Memajukan ICT lndonesia"Malang
16 Nopember 2013Ketua STlKl,
IV
tssN 2089-1083
SNATIKA
z}!3,Volume
02
DAFTAR
ISI
Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Sambutan Ketua STIKIDaftar lsi
1
littyVonessiLapmng,
Aplikasi Ber:basisWeb
Untuklzin Absensi
Dan
1-s
Ririn lkonoDesanti,
Penggajian Pada Perusahaan Kontraktor TambangAstrid Collirta
2
Arip Mulyanto,Mando
Klasifikasi
Karakter
Manusia
Menggunakan
6 - 11Rohandi, Moh.
Syafri
Algoritma Nairre Bayes Untuk Rekomendasi MotifTuloli
Karawo Berbasis Budaya Gorontalo3
Sandra Murdianto,Evy
Sistem Pangkalan DataDosen
t2 -16
Poerboningtyos,Hendro Guna Perhitungan lnde,ks Prestasi Dan Beban KerjaSuprayogi
Dosen (Studi Kasus: ST|KI Malang)4
lndohDwiMumpuni,
Pengolahan Data Gaji Pada Stmik PpkiaPradnya
t7
-21JauharulMoknunah
ParamitaMalangDenganPendekatanData Warehouse
5
ChoerulAnwor,
PerencanaanStrategi Sistem lnformasi
Dan
22 - 26Muhamad
lrsdn
Teknologi lnformasi Pada Sma Plus PembangunanJaya
6
Setiabuditukaria,
Sistem Penunjang Keputusan PerekrutanKaryawai
27 -33 Evangelista DeldRosa
Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)7
DedvKumiasunotw
il1H,iln,,,XT"[,:'*"[.Jl[*H,f?fffI
34-38Kampus ll lnstitut Teknologi Nasional Malang)
8
betamRizky
Pemodelan Sistem loformasi AlqademikPerguruan
39-43 Wicoksano,Supriyanto
Tinggi Berbasis Service Oriented Architecture(Studi Kasus: Macsysuniversitas Ma Chung)
9
SoetomRizky
Kendali Penggunaan Laboratorium MajemukDi
M
- 47 Wicoksono, RonaldDwi
Lingkup PerguruanTinggi
Menggunakan ltalcNompunu
(lntelligent Teaching And Learning With Computers)10 Nurdionsyah
Algoritma Rijndael SebagaiTeknik PengamananData
48 -52 Rezkinanda, EwyPoerbaningtyas, lohan
lii
lv
Erika
tL
AhmodLuthfi
Pemodelan Open Course Ware SebagaiPlatform
53 - 58Konsep Saling Berbag
t2
Laura Vionti,Astrid
DevelopingAn
E-Learning System PrototypeCase
59 - 63 Callista,Suryosori
Study: The Department Of lnformation Systems AtUniversitas Pelita
Harapan
'13
Devi SionitaSoeprapto,
Aplikasi Berbasis Web Untuk PengajuanKegiatan
64 - 69Suryasofi, Astrid Cattista (emahasiswaan Dan Proses Pendukungnya Studi Kasus: UFH
t4
Tri YulistyawatiEvelina;
Sistem Ketersediaan Pangan DaerahDengan
70 -lg
Subari
AnatisaWlayah
LumbungPangan
Berbasis Teknologi Sistem lnformasi Geografis15
Subari, GoFrendi
Otomatisasi Sistem Rekomendasi 80 -87Gunawon
Layanan Kesehatan Untuk Berobat Berbasis Webgis16
€ko BudiCahynno
Rekalibrasi Kamera Kinect Untuk AugmentedReality
88 -92 Dengan Geometri Visi StereoL7
YudaMunorko
Studi
Perbandingan TeknologiMesin
Pencari
93 - 98Berhasis Dialog Dan Berhasis Thread Di User Forum
18 Subori
Rancang Bangun Sistem OfficialApp
Perguruan
99 - 109 Tinggi Berbasis Mobile Sebagai Upaya Pencitraanlnstitusi
tg
Koko WahyuPmsetyo
Penerapan lt BalancedScorecard
110 - 114 Dalam Perencanaan Strategis Sistem lnformasiDiSTlKltvialang
2n
Voyok SebyDwaaoko,
Rancang Ban8un Media Pembelajaraninteraktif
115 - 119Hemorica
Destiand
Pengenalan Nama Tumbuhan Menggunakan Adobe ,Flash Cs3 Sdn Kauman 1 Malang
2t
Jayonto, Titin Promiyati, Rancangan Basisdata: Sistem lnformasi lbuHamil
t2t
-
t25 Henky Boyu SetoZZ Sabarudin
The User Capability Development Model inlT
126 - 135lmplementation in Government: Case on IFMIS
{tntegrated Financial Management lnformation Systems) lmplementation in lndonesia
-a Practitioner Perspective
23
Mukhlis Amien,Meivi
Aplikasi Berbasis Java Untuk MelakukanPelacakan
t36- 137
Kortikosori Penggunaan Kata Dalam Bahasa lndonesia Di
Situs-Situs Berita Untuk Mendapatkan Kata-Kata Terbaru
Yang Paling Sering Dipakai
lllilt, riiii ;iiiri: llltttt lrtlr;i i ilii, itrrili 'll, ,ili li i|1lli, 'I ili Eka WfdW
firi,
Siska Diatinod Andamwarih,Monigo Cindy Niusori llendrykttuwan, Samuel Perkosa, Herditomo, Sunday Noya Hendro Poerbo Proxtija, Yudhi Kumiawan, Fronsisca Romono Dessyona Kordha
Ami Fauzijoh, Dito
Donionti
Diah Arifoh P.,lndra 5.,
Lailo lsyriyoh
Sistem lnformasi GeoSrafis Pencarian Lo*asi Restoran Terdekat Dengan Pembayaran Melalui
Kartu Kredit
Sistem lnformasi Penjualan Pada Suvalayan Abc
Pemanfaatan Data Warehouse Dalam Mendukung
Pengambilan Keputusa n Dan Pem buatan Pelaporan
Evaluasi Diri Perguruan Tinggi
{Studi Kasus Data Akademik Universitas Ma Chung Malang)
Sistem lnformasi Penilaian Kineria Guru
Optimasi Jaringan Fungsi Basis Radial Dalam
Verifi kasi Citra Sidik Jari
138 - t41 742- t47 148 - 153 154 - 159 150 -167 vil
SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 53
PEMODELAN OPEN COURSE WARE
SEBAGAI PLATFORM KONSEP SALING BERBAGI
Ahmad Luthfi
Jurusan Teknik InformatikaFakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia
Email: luthfi.informatics@gmail.com
ABSTRAK
Munculnya konsep Open Course Ware (OCW) sebagai platform baru pada bidang teknologi pendidikan memiliki karakteristik singularis dimana OCW menjadi berbeda dibandingkan sistem pembelajaran berbantuan elektronik maupun Internet seperti yang diluncurkan oleh Open Education.Konsep saling berbagi yang digunakan oleh OCW memiliki lima karakteristik yaitu Offered Free, No Register, Openly Lisenced, Accessable to anyone, dan Extraordinary Resources, dimana teknologi ini didedikasikan untuk pengembangan dan ketersediaan sumber daya pembelajaran secara bebas yang berdiri sendiri dimana bahan pembelajaran dibagikan (shared) oleh para ahli terbaik dibidangnya.Alur kerja implementasi struktur situs OCW yang dimulai dari Planning Tools yang melibatkan sumber daya para fakultas atau program studi, kemudian membangun Content Management System serta sampai pada mempublikasikan atau mendistribusikan konten mata kuliah.Untuk pengaturan OCW di tingkat yang lebih tinggi, dibutuhkan beberapa prinsip Site Structure diantaranya adalah memisahkan pengiriman konten dengan sistem manajemen, mengintegrasikan sistem manajemen yang telah di tetapkan oleh program studi, serta dapat mengatasi permasalahan fundamental seperti skalabilitas, fleksibelitas, modularitas, keamanan, dan interoperabilitas.
Kata kunci: Open Course Ware, Open Education, Site Structure
PENDAHULUAN
Dunia ilmu pengetahuan sebagai domain aset publik yang dapat diakses, berbagi, dan selajutnya siap untk digunakan kembali dengan mengintegrasikan dan dimediasi oleh kemajuan teknologi informasi, adalah ide yang kuat dan jika diimplementasikan secara komprehensif akan memiliki pengaruh baik dalam hal pengajaran maupun pembelajaran dalam rangka berbagi ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas. Konsep saling berbagi sumberdaya pengetahuan ini adalah sebuah pemikiran yang mulia dimana setiap organisasi, komunitas, institusi, atau bahkan perorangan dapat memberikan kontribusi sumberdaya pembelajarannya baik secara lokal, regional, maupun global.
Selama ini, konsep saling berbagi yang telah diimplementasikan dan dikembangkan dengan berbantuan beberapa aplikasi berbasis pembelajaran seperti e-Learning, m-Learning, virtual learning,
virtual laboratory, dan sebagainya adalah salah satu
media yang dapat dijadikan pemicu dalam rangka membangun paradigma saling berbagi sumber daya pembelajaran. Teknologi e-Learning telah terbukti memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap harapan masyarakat untuk mendapatkan sumberdaya pembelajaran yang diinginkan tanpa terbatas oleh waktu dan tempat.
Namun demikian, meskipun teknologi e-Learning yang selama ini diasumsikan menjadi salah satu media untuk menyebarkan dan berbagi ilmu pengetahuan kepada masyarakat, dikondisikan bahwa tidak semua penyelenggara e-Learning membuka hak akses dan layanan secara penuh terhadap Learning
Management System (LMS) tersebut. Sistem
Otentikasi (Authentication System) yang diberlakukan oleh hampir semua LMS memberikan perspektif bahwa sumber daya pembelajaran pada sistem
e-Learning tersebut tidak sepenuhnya terbuka untuk
umum.
Konsep Open Course Ware (OCW) sebagai platform baru dibidang teknologi pendidikan memiliki beberapa karakteristik umum yang membedakan dengan manajemen sistem pembelajaran lainnya adalah (1) Offered Free, maksudnya adalah ketika sebuah institusi, organisasi, atau komunitas mendeklarasikan untuk menggunakan konsep OCW maka konsekuensi dari kebijakan ini untuk membuka semua layanan learning materials kepada publik, (2)
No Register, dengan me-nonaktifkan sistem otentikasi
pada sistem bertujuan agar masyarakat akan langsung dapat mengakses semua layanan sumber daya pembelajaran secara langsung, (3) Openly Lisenced, meskipun sumber daya yang ada pada sistem OCW bersifat terbuka, namun institusi penyelenggara harus
SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 54
menjunjung tinggi kaidah Creative Common Lisenced. Dimana tiga aspek seperti Attribution
(mencantumkan sumber atau pemilik karya),
Non-Commercial (tidak untuk kepentigan komersial), dan Shared-Alike (siap dan bersedia untuk berbagi dengan
orang lain dengan cara yang sama), (4) Accessible to
anyone, dikarenakan sifat sistemnya yang terbuka
maka konsep OCW ini tentunya membuka dan memberi ruang akses seluas-luasnya bagi publik atau masyarakat asalkan mereka memiliki akses ke Internet, dan (5) Extraordinary Resources, adalah salah satu kelebihan dan ciri khas dari model OCW adalah varian atau format file yang beragam tidak hanya statis (.pdf, .docx, pptx, dan sebagainya) tapi juga dalam bentuk format multimedia lainnya. Disamping itu, dalam OCW juga memiliki standar untuk juga berbagi Learning Object Material seperti Silabus, Referensi, Buku Acuan, Tugas, dan sebagainya.
Universitas Islam Indonesia (UII) saat ini sudah memiliki sertifikat akreditasi Institusi dengan predikat A, yang merupakan peringkat tertinggi ditingkat Perguruan Tinggi di Indonesia.Disamping itu untuk
Webometrics, per Januari 2013 UII memiliki
peringkat ke-16 untuk Perguruan Tinggi Indonesia, dan peringkat ke-4 untuk Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. Salah satu indikator penilaian penting dalam meningkatkan peringkat Universitas melalui
Webometric adalah Google Scholar yaitu sebesar
15%, dimana ketersediaan sumber daya karya ilmiah dan sumberdaya pembelajaran yang diindeks oleh Google merupakan strategi penting dalam rangka meningkatkan peringkat pada Webometrics.
Penelitian ini mengambil objek pada Jurusan/Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri UII sebagai studi kasus pemodelan OCW. Program Studi Teknik Informatika (PSTF) yang bernaung dibawah Fakultas Teknologi Industri UII adalah program studi yang berperan sebagai inisiator perancangan sistem e-Learning yang telah diimplementasikan sejak tahun 2006, kemudian diadopsi oleh tingkat universitas dan fakultas di lingkungan UII pada tahun 2010 yang kemudian diberi nama klasiber (http://www.klasiber.uii.ac.id) yang secara regulasi sistem e-Learning ini hanya dapat dipergunakan oleh kalangan internal baik mahasiswa dan dosen di lingkungan UII. Saat ini
e-Learning yang digunakan di PSTF secara
administratif sudah berperan tidak lagi sebagai sistem suplement atau complement namun sudah berfungsi sebagai sistem subsitusi, dimana e-Learning sudah diterapkan sebagai pengganti pertemuan tatap muka perkuliahan di kelas.
Dalam Penelitian ini dirancang pemodelan untuk mengembangkan sistem Open Course Ware pada
PSTF sebagai pilot project untuk
mengimplementasikan konsep saling berbagi ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas sejalan dengan
visi Universitas Islam Indonesia yaitu terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai rahmatan lil'alamin, memiliki komitmen pada kesempurnaan dan risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah Islamiyah.
Beberapa pertimbangan lain untuk dijadikan modal dasar untuk melaksanakan program ini adalah (1) sebagai inisiator pelaksanaan e-Learning (klasiber) di lingkungan kampus UII, PSTF setidaknya sudah memiliki pengalaman selama lebih kurang 7 tahun untuk menggunakan environment ini, (2) komitmen yang kuat dari pimpinan program studi tergambar dari dukungan terutama dalam rangka persiapan regulasi
dan sumberdaya manusia untuk membantu
implementasi program ini, (3) selama kurun waktu 7 tahun menerapkan sistem e-Learning, PSTF sudah memiliki repository sumberdaya pembelajaran yang cukup banyak, sehingga jika program OCW ini dilaksanakan PSTF sudah memiliki learning materials resources yang akan dimigrasikan ke
format OCW, (4) PSTF memiliki sumberdaya manusia yang berkompeten, dimana jumlah staf
akademik dan non-akademik yang memiliki
kemampuan secara teknis dan konsep untuk mengembangan program ini.
Model sistem Open Course Ware bagi Universitas Islam Indonesia dan PSTF pada khususnya adalah
sebagai salah satu strategi untuk
mengimplementasikan visi dan misi universitas serta menjalankan amanah dan konsep saling berbagi ilmu pengetahuan kepada masyarakat secara terbuka. Dengan memberikan ruang akses yang sebesar-besarnya tidak hanya kepada sivitas akademika UII tapi juga kalangan publik terhadap sumberdaya pembelajaran, diharapkan salah satu tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat juga bisa dijembatani dengan program ini.
Sistem pembelajaran berbasis web (web based
learning) yang dijalankan oleh PSTF melalui klasiber
(e-Learning) saat ini sudah dapat melayani mahasiswa dan dosen dalam melakukan interaksi pembelajaran meskipun untuk beberapa fitur dan platform yang digunakan bersifat tertutup (Closed System). Hanya dosen dan mahasiswa yang terdaftar pada mata kuliah tertentu saja saya dapat mengikuti aktifitas secara penuh, sekalipun dosen tersebut mengajar secara paralel dengan dosen yang berbeda.
Lima karakteristik Open Course Ware (Offered Free,
No Register, Openly Lisenced, Accessable to anyone,
dan Extraordinary Resources) seperti yang telah dijelaskan pada sub bab latar belakang, sangat mungkin untuk diterapkan bagi PSTF atas dasar pertimbangan dukungan manajemen, kesiapan sumberdaya manusia, repository sumberdaya pembelajaran, dan sebagai pelopor pelaksana sistem
SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 55
Dengan prototipe yang dihasilkan dari program ini, UII akan menjadi anggota tetap OCWC yang artinya institusi akan melakukan update kebutuhan sumberdaya sesuai dengan standarisasi konsorsium atau komunitas disamping dapat melakukan joint
repository kepada universitas-universitas lain yang
tergabung pada badan ini.
LANDASAN TEORI
2.1 Open Education System
Saat ini istilah sistem pendidikan terbuka (Open
Education System) dan sistem pembelajaran terbuka
(Open Learning System) sudah menjadi salah satu perkembangan teknologi di ranah pendidikan dengan perkembangan yang signifikan.Tidak hanya konsep dan modelnya saja yang berkembang, namun juga tingkat kebutuhan untuk mengadopsi teknologi ini adalah jawaban dari transformasi sistem pendidikan yang dalam kurun waktu lama menganut sistem konvensional. Lebih jauh, perkembangan Internet di masyarakat yang sangat fenomenal tentunya memiliki dampak bahwa sumberdaya pembelajaran yang selama ini hanya dapat diakses oleh kalangan sekolah dan sekolah tetapi era keterbukaan dan saling berbagi menjadikan konsep pendidikan terbuka atau metode pembelajaran terbuka sebagai paradigma baru yang patut untuk diimplementasikan [6, 7, 8].
Konsep Open Education System memiliki beberapa karakteristik atau prinsip utama dalam melaksanakan metode pembelajaran [1, 2] yaitu:
a) Menempatkan peserta didik sebagai ‗pengemudi‘,
dimana mereka memiliki hak untuk
mengendalikan ‗kendaraannya‘ dengan cara memberikan kebebasan untuk memilih apa yang ingin dipelajari, kepada siapa yang bersangkutan ingin berguru, melalui cara apa mereka aktifitas
tersebut dilaksanakan, dimana proses
pembelajaran akan dilaksanakan, dan metodologi seperti apa yang akan diadopsi,
b) Memberikan kendali kepada peserta didik dan rasa memiliki terhadap proses pembelajaran yang terjadi, dalam arti kata tidak ada intervensi dari pihak manapun yang mempengaruhi kebebasan peserta didik dalam menentukan aspek-aspek apa saja yang ingin dipelajari dan bagaimana cara melakukan dengan sebebas-bebasnya,
c) Menyusun dan mempersiapkan program
pembelajaran berdasarkan kebutuhan peserta didik tersebut, yaitu mempersiapkan infrastruktur
dan suprastruktur kebutuhan yang
memungkinkan masing-masing peserta didik
yang secara bebas menentukan dan
mengendalikan metode dan aspek pembelajaran, d) Merancang dan menyusun materi, konten, dan
sumberdaya pembelajaran yang relevan, model dan metode pembelajaran harus memperhatikan aspek karakteristik khusus atau unik dari peserta
didik dalam melaksanakan aktivitas
pembelajarannya,
e) Menggunakan dan memanfaatkan berbagai jenis dan variasi media pembelajaran yang ada di pasaran, sebagai piranti yang akan membantu ‗mengemudi‘ peserta didik dalam menjalankan aktifitas pembelajarannya,
f) Mengadopsi secara penuh filosofi belajar mengajar, dimana dalam konteks ini siapun dapat berperan sebagai pihak yang belajar maupun pihak yang mengajar tanpa didikotomikan antara dua komunitas domain yang berbeda seperti (guru dan murid, dosen dan mahasiswa, instruktur dan peserta),
g) Mengubah peranan guru, dosen, instruktur, dan peserta didik, sehingga menjadi sebuah komunitas yang saling berkerjasama (kolaborasi) pada proses belajar-mengajar.
2.2 Open Course Ware
Open Course Ware (OCW) didedikasikan untuk
pengembangan dan ketersediaan sumberdaya
pembelajaran secara bebas yang berdiri sendiri dimana bahan pembelajaran dibagikan (shared) oleh para ahli terbaik dibidangnya. OCW termasuk didalamnya kumpulan materi pembelajaran seperti catatan kuliah, daftar bacaan, tugas, silabus, materi belajar, tes, sampel, simulasi, dan sejenisnya (Learning Educause, 2006). Lembaga pendidikan tinggi yang terlibat dalam inisiatif OCW di Amerika Serikat termasuk pendiri Massachusetts Institute of
Technology, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, dan Carnegie Mellon, di antara banyak
lainnya. Ada juga kehadiran institusi internasional yang kuat dengan lembaga yang berpartisipasi di banyak regional, termasuk Brazil, Columbia, Jepang, Korea, Arab Saudi, Spanyol, Taiwan, Inggris, dan Venezuela, untuk beberapa nama (OCW Consortium, 2009; OCW Finder 2007, Caswell, Henson, Jensen, & Wiley, 2008) [3, 4].
Bagi mahasiswa, beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan konsep OCW ini adalah sebagai berikut [1, 2]:
a) Meningkatkan kekayaan sumber ilmu
pengetahuan dan konten yang tersedia bagi mereka untuk belajar dan meningkatkan kompetensinya,
b) Membekali siswa dengan pengetahuan terkini dan termutakhir karena dinamika konten yang harus dibagi (shared),
c) Membuka peluang bagi siswa untuk saling mengenal dan menjalin jejaring antar sesama akademisi dengan latar belakang dan komunitas yang berbeda,
d) Mengajar siswa untuk terlibat aktif dalam memperkaya konten dengan usaha kolektif memutakhiran pengetahuan,
Sementara bagi dosen penerapan konsep OCW ini akan membawa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut:
SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 56
a) Meningkatkan indeks popularitas dosen dalam dunia ilmu pengetahuan karena luasnya komunitas yang mengakses konten yang dikembangkan,
b) Mengembangkan jejaring akademik dosen ke berbagai perguruan tinggi terkemuka kelas dunia maupun dunia industri dan ilmu pengetahuan, c) Mempercepat dan mempermudah pencapaian
berbagai aktifitas atau tanggungjawab akademik seperti pemutakhiran kuliah, pelaksanaan
kolokia, penyelenggaraan
seminar/konferensi/loka karya, pendistribusian pengetahuan ke masyarakat dan lain-lain, d) Memberikan kesempatan kepada dosen untuk
mendapatkan sumber pendapatan lain yang diakibatkan popularitas yang dimilikinya, seperti menjadi narasumber, mitra penelitian, konsultan dan sebagainya,
e) Memastikan terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang transparan dan akuntabel sebagai bagian dari pertanggungjawaban moral dengan komunitas akademik dan masyarakat luas, dan sebagainya.
Bagi sebuah perguruan tinggi atau universitas juga akan memperoleh manfaat dari penerapan program ini adalah sebagai berikut:
a) Memperlihatkan kepada publik dan masyarakat luas kualitas portofolio dosen serta konten yang akan dikembangkan oleh perguruan tinggi atau universitas,
b) Meningkatkan peringkat Webometrics dari perguruan tinggi masing-masing,
c) Memperbaiki kinerja dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar,
d) Mempergunakannya sebagai alat ukur dan kendali (banchmarking) untuk keperluan peningkatan kualitas,
e) Memberikan nilai tambah untuk proses penilaian atau akreditasi yang dilakukan pihak eksternal [5].
2.3 Arsitektur Pengguna Open Course Ware Open Course Ware (OCW), disamping memiliki
filosofi keterbukaan dalam hal sumberdaya pembelajaran, metode ini menggunakan arsitektur pengguna yang menjadikan konsep ini berbeda dengan sistem pendidikan terbuka lainnya. Arsitektur tersebut adalah sebagai berikut (MIT OCW, 2012): 1. Pengguna Staf Akademik
a) Bertanggungjawab: mengumpulkan dan menulis termasuk didalamnya metadata konten, mencapai hak kekayaan intelektual, jaminan kinerja pembelajaran, mempublikasikan sumberdaya pembelajaran, dan secara reguler melakukan perubahan terkini (update) konten.
b) Karakteristik: Memiliki kecepatan akses, termasuk di dalamnya akses terhadap content management system.
c) Kebutuhan: Mudah dalam menggunakan, kaya akan isi atau konten dengan antarmuka yang user
friendly. 2. Fakultas
a) Bertanggungjawab: melakukan verifikasi isi atau konten sumberdaya materi dan memastikan serta menyetujui konten tersebut untuk dapat dipublikasikan.
b) Karakteristik: Sentralisasi sumberdaya pembelajaran, memiliki kecepatan akses ke Internet, dan kinerja yang baik untuk akses konten ditingkat area lokal.
c) Kebutuhan: Tampilan situs termasuk di dalamnya sistem navigasi memiliki target sesuai dengan kebutuhan akses dari pengguna.
3. Pengguna
a) Bertanggungjawab: melakukan semua aktivitas sesuai dengan target dan tujuan dari isi/konten yang dicari.
b) Karakteristik: Terdistribusi secara global, kecepatan akses Internet beragam mulai dari yang sangat lambat (dial up) sampai yang tercepat (broadband), penggunaan fleksibelitas platform berupa sistem operasi dan jenis browser, dan yang terpenting bahwa dalam mengakses sistem OCW tidak dibutuhkan perangkatlunak tambahan.
c) Kebutuhan: Sederhana, mudah diakses,
antarmuka yang mudah dipahami, dan cepat dalam proses unduh (download) sumberdaya pembelajaran.
PEMODELAN ARSITEKTUR OPEN COURSE
WARE
3.1 Open Course Ware Key Requirement
Persyaratan fungsional dikategorikan menjadi bidang-bidang berikut yang mengacu pada matriks ruang lingkup untuk daftar rinci dari semua persyaratan di bawah setiap kategori [4, 5].
a) Course content maintenance
1. Kemampuan untuk mempermudah dalam hal membuat dan memelihara materi kuliah,
2. Kemampuan untuk masuk ke konten mata kuliah menggunakan templateyang telah disediakan,
3. Kemampuan untuk mengunggah (upload)
dokumen dan memberikan link pada masing-masing dokumen tersebut.
b) Metadata
1. Kemampuan untuk membangkitkan metadata secara default berdasarkan struktur mata kuliah dan alur proses tugasnya (assignment),
2. Kemampuan untuk masuk ke konten mata kuliah menggunakan templateyang telah disediakan, 3. Kemampuan untuk menurunkan atau mewariskan
metadata secara otomatis dari mata kuliah kepada
SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 57
4. Kemampuan untuk mengkategorisasi metadata untuk operasional, pencarian dan penggunaan lainnya,
5. Kemampuan untuk mempublikasikan metadata yang sejalan dengan konten mata kuliah.
c) Workflow
1. Kemampuan untuk mendefinisikan alur kerja penugasan (assignment) pada masing-masing level mata kuliah sebagai bagian dari struktur mata kuliah),
2. Kemampuan untuk mendefinisikan perbedaan alur kerja untuk mata kuliah, program studi dan halaman-halaman global lainnya,
d) Search
1. Kemampuan untuk memberikan layanan
pencarian baik di level dasar maupun lanjutan, 2. Kemampuan untuk melakukan pencarian di
dalam mata kuliah secara spesifik ataupun juga lintas mata kuliah,
3. Kemampuan untuk melakukan pencarian yang didefinisikan oleh metadata (title, author,
keywords).
e) Publishing
1. Kemampuan untuk melakukan ekstrasi konten diluar sistem konten manajemen (CMS) dan mempublikasikan dalam bentuk halaman HTML ke format yang tetapkan oleh server,
2. Kemampuan untuk mempublikasikan mata kuliah dan juga halaman-halaman secara global,
3. Kemampuan untuk mengawasi publikasi melalui sistem penjadwalan,
4. Kemampuan untuk melakukan capture terhadap rekam jejak publikasi untuk mata kuliah termasuk halaman dan folder publikasi secara global,
5. Kemampuan untuk membatalkan ataupun
menghilangkan publikasi.
f) Import
1. Kemampuan untuk melakukan proses import konten dari sistem lainnya menggunakan
Common Data Interchange Format (CDIF).
g) Export / Archive
1. Kemamuan untuk melakukan proses ekstrak konten dari Content Management System pada program studi dan men-generetekonten tersebut ke dalam sistem CDIF.
h) Measurement
1. Kemampuan untuk melakukan pelacakan site eksternal yang digunakan,
2. Kemampuan untuk melakukan capture informasi demografi yang tidak dikenali oleh user,
3. Kemampuan untuk merekam dan meng-capture penggunaan statistik pada setiap level halaman, 4. Kemampuan untuk meng-capture jenis browser
dan sistem operasi yang digunakan oleh user.
i) Surveys
1. Kemampuan untuk menampung intersepsi dari
user dan mempublikasikan hasil surveynya,
2. Kemampuan untuk mengawasi rasion intersepsi
user,
3. Kemampuan untuk mengawasi aktivasi survey dan pe-non-aktifannya.
j) Reporting
1. Kemampuan untuk membuat beberepa jenis laporan sesuai dengan kebutuhan program studi. 3.2 Open Course Ware Site Structure
Diagram di bawah ini merupakan perencanaan model stuktur site OpenCourseWarepada Program Studi PSTF.Selain halaman situs secara global (yaitu halaman seperti Tentang OCW, Halaman Fakultas, Program Studi, Bantuan, dan lain-lain).Setiap mata kuliah dibuat dari satu atau lebih bagian.Setiap bagian memiliki bagian halaman home (halaman HTML), halaman konten HTML rinci lainnya dan sumber daya terkait (dokumen kantor, file video, file audio, file
multimedia, file MATLAB, applet Java, dan
sebagainya) [3, 4, 5].
Gambar 3.1 Struktur Situs Open Course Ware
Gambar 3.2Alur kerja impelemtasi OCW Sementara itu, pada Gambar 3.2 adalah alur kerja implementasi struktur situs OCW yang dimulai dari
Planning Tools yang melibatkan sumber daya para
fakultas atau program studi, kemudian membangun
Content Management System dan sampai pada
mempublikasikan atau mendistribusikan konten mata kuliah.
3.2 Open Course Ware High Level Archhitecture Di dalam melakukan perancangan dan pembuatan arsitektur OCW, PSTF melakukan beberapa prinsip agar sistem OCW ini dapat berjalan sesuai dengan tujuannya, sebagai berikut:
1. Memisahkanpengiriman kontendan sistem manajemen,
2. Tidak adarepositorikonten berlebihan,
SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 58
3. Sistemtunggal untukpengelolaankonten, 4. Membangunstandar terbuka,
5. Dukunganintegrasi dengan
sistemmanajemenfakultas saja,
6. Dukunganintegrasi dengandata arsip fakultas, 7. Mengatasi masalahdesain sistemfundamental sepertiskalabilitas, fleksibilitas, modularitas, kehandalan, keamanan, ketersediaan, interoperabilitas, dan kinerja.
Gambar 3.3Arsitektur OCW pada high-level representation
Pada Gambar 3.3 diatas, beberapa komponen kunci pada arsitektur OCW adalah sebagai berikut:
1. Course planning application
2. Content management application (CMA) 3. Content repository
4. Content delivery application (CDA) 5. Content import and export functionality
Kelima komponen kunci pada arsitektur OCW pada Gambar 3.3 diatas, merepresentasikan bahwa di dalam upaya meningkatkan kualitas content managementdiperlukan course planning yang baik
sebelum menuju proses repositori dan fungsi-fungsi lainnya.
Kesimpulan
Konsep OCW yang mengedepankan saling berbagi ilmu pengetahuan merupakan pengembangan dari teknologi open education yang selama ini digunakan oleh para penggiat media pembelajaran melalui Internet. Platform ini memiliki perbedaan karakteristik untuk menggambarkan bahwa model ini betul-betul offered free ataupun juga extraordinary
resources. Arsitektur yang dirancang untuk teknologi
ini memang memerlukan perencanaan yang
terstruktur untuk mendapatkan standarisasi menuju high-level archhitecture seperti perencanaan mata kuliah, repositori, dan juga fungsi import dan export dokumen.
References
[1] Attwood, Rebecca. Get it out in the open. Time
Higher Education (London). 2012.
[2] Indrajit. Eko. Teknologi Informasi dan
Perguruan Tinggi. Menjawab Tantangan
Pendidikan Abad ke-21. 2011.
[3] MIT, OCW. Free Online Course Materials, Why
Donate? OpenCourseWare. 2012.
[4] MIT, OCW. Free Online Course Materials. 2013.
[5] MIT, OCW. OCW Scholar Course. 2013. [6] Rice, William. Moodle e-Learning Course
Development: A Complete guide succcessful learning using moodle. 2006.
[7] Rose, David, Anne Meyer. Teaching Every
Student in Digital Age. 2002.
[8] Rosenberg, Marc Jeffery. E-Learning: Strategies
for delivering knowledge in Digital Age. 2000.
[1]