• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta komoditas. Peta Jenis Tanah. Peta Jenis Batuan. Page

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peta komoditas. Peta Jenis Tanah. Peta Jenis Batuan. Page"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Page

Peta Jenis Tanah Peta komoditas

(2)

Page

POTENSI PERTANIAN TAPIN

SUMBER : DINAS PERTANIAN KABUPATEN TAPIN TAHUN : 2017

(3)

Page

SEKAPUR SIRIH

Data dan informasi pembangunan pertanian

merupakan hal sangat penting khususnya dalam rangka

memperoleh gambaran umum tentang hal-hal yang

berkaitan dengan potensi, sumber daya, dan prospek

pengembangan pertanian untuk menunjang program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan maupun yang

sedang dijalankan. Dengan penyajian data dan informasi

yang lengkap, akuntabel serta mudah diakses oleh

publik, pemerintahan, pihak swasta, kalangan pelajar

dan masyarakat luas diharapkan dapat membuka ruang dan peluang bagi

semua komponen stakeholder untuk bersama-sama memberikan

konstribusi yang positif dalam membangun pertanian di Kabupaten Tapin.

Puji syukur Kepada Allah SWT dengan maksud sebagaimana di

atas telah kami susun Informasi berkenaan dengan POTENSI

PERTANIAN TAPIN sebagai upaya menyajikan informasi berkenaan

potensi pertanian di Kabupaten Tapin yang dapat dijadikan rujukan,

semua dokumen/ arsip file (softcopy) yang menjadi bahan buku profil ini

tersimpan dalam

https://www.tapinkab.go.id/

dan dapat diakses oleh

semua kalangan.

Kami mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada

seluruh pihak yg membantu tersusunnya data dan informasi ini, saran dan

masukan yang membangun kami harapkan dari pembaca guna perbaikan

di masa mendatang.

Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten Tapin

(4)

Page

(5)

Page

POTENSI ALAM TAPIN

DI BIDANG PERTANIAN

Kabupaten Tapin secara geografis terletak diantara 2°32’43” - 3°00’43” Lintang

Selatan dan 114°46’13” - 115°30’33” Bujur Timur. Batas Kabupaten Tapin : sebelah Utara dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sebelah Selatan dengan Kabupaten Banjar, sebelah Barat dengan Kabupaten Barito Kuala dan sebelah Timur juga berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Luas daerah Kabupaten Tapin adalah 2.174,95 km², sekitar 5,8 persen dari luas Tapin.

Wilayah Kabupaten Tapin terbagi atas 12 Kecamatan ( (1) Binuang, (2) Tapin Selatan, (3) Tapin Tengah, (4) Bungur, (5) Piani, (6) Lokpaikat, (7) Tapin Utara, (8) Bakarangan, (9) Candi Laras Selatan, (10) Candi Laras Utara, (11) Hatungun dan (12) Salam Babaris) dengan 135 desa yang sebagian besar terletak pada ketinggian antara 0-7 m yang meliputi 67,34% dari luas wilayah, berdasarkan ketinggiannya wilayah Kabupaten Tapin dapat dibagi menjadi dua bagian wilayah yaitu ;

Wilayah yang merupakan dataran tinggi yang antara lain meliputi wilayah sebagian Kecamatan Piani, Kecamatan Binuang, Kecamatan Hatungun, sebagian wilayah Kecamatan Lokpaikat dan sebagian Kecamatan Tapin Selatan.

Wilayah yang merupakan dataran rendah antara lain Kecamatan Candi Laras Selatan, Candi Laras Utara, Bakarangan, Tapin Tengah, Tapin Utara, sebagian wilayah Bungur,

(6)

Page

sebagian wilayah Tapin Selatan, sebagian wilayah Lokpaikat dan sebagian wilayah Binuang.

Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tapin dengan

rencana pengembangan

pertanian baik di sektor tanaman pangan maupun sektor hortikultura secara umum bisa sejalan karena pengembangan pertanian mempertimbangkan beberapa hal antara lain :

Pengembangan wilayah komoditi berdasarkan potensi lahan dan mengarah kepada metode kawasan (cluster).

Dalam upaya pensinergiskan RTRW maka rencana pengembangan pertanian juga mengacu dan mempedomani UU No.41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang mengamanatkan perlunya perlindungan bagi lahan pertanian pangan dari alih fungsi menjadi lahan non pertanian, karena lahan pertanian mempunyai peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Indonesia yang bercorak agraris termasuk Kabupaten Tapin yang sebagian besar penduduknya merupakan petani dan menggantungkan hidup pada sektor pertanian.

Berdasarkan data pertanian di Kabupaten Tapin terdapat 2 (dua) tipologi lahan pertanian yaitu lahan sawah dengan total luas keseluruhan 65.967 Ha yang terbagi menjadi lahan sawah irigasi, tadah hujan, rawa pasang surut, rawa lebak, lahan sawah. Tipologi lahan pertanian yang lain adalah lahan pertanian bukan sawah dengan total luas keseluruhan 60.869 Ha yang terdiri atas tegal/ kebun, ladang huma,

6.09% 4.40% 7.05% 3.35% 14.23% 4.20% 9.20% 4.32% 1.49% 2.88% 11.48% 31.33%

Gambar 1. Grafik Persentase Luas Wilayah Kabupaten Tapin

Binuang Hatungun Tapin Selatan Salam Babaris Tapin Tengah B u n g u r P i a n i Lokpaikat Tapin Utara Bakarangan Candi Laras Selatan Candi Laras Utara

(7)

Page

perkebunan, ditanami pohon/ hutan rakyat, padang penggembalaan/ padang rumput, lahan pertanian yang tidak diusahakan dan lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara,dll), selebihnya adalahah Jalan, Pemukiman, Perkantoran, Sungai dll.

Tabel 1. Luas Lahan Sawah, Lahan bukan Sawah dan Sawah bukan Pertanian di Kabupaten Tapin

No Kecamatan Lahan Sawah (ha)

Lahan bukan Sawah (ha)

Lahan bukan

Pertanian (ha) Jumlah (ha)

1. Binuang 2.971 3.254 7.297 13.522 2. Tapin Selatan 9.956 7.013 1.116 18.085 3. Tapin Tengah 16.264 1.895 9.122 27.281 4. Bungur 1.987 3.413 4.326 9.726 5. Piani 20 14.858 835 15.713 6. Lokpaikat 2.087 5.375 1.927 9.389 7. Tapin Utara 2.478 250 351 3.079 8. Bakarangan 5.926 300 281 6.507

9. Candi Laras Selatan 10.832 2.430 11.699 24.961

10. Candi Laras Utara 12.862 3.990 53.242 70.094

11. Hatungun 474 11.483 441 12.398

12. Salam Babaris 60 6.658 22 6.740

Jumlah 65.967 60.869 90.659 217.495

Sumber : Disperta TPH Kab. Tapin

Tabel 2. Jenis Lahan Sawah di Kabupaten Tapin

No Kecamatan Irigasi Tadah Hujan Rawa Pasang Surut Rawa Lebak Jumlah 1. Binuang 1.082 910 - 979 2.971 2. Tapin Selatan 350 6.437 - 3.169 9.956 3. Tapin Tengah 190 11.747 - 4.327 16.264 4. Bungur 1.292 695 - - 1.987 5. Piani - 20 - - 20 6. Lokpaikat 717 930 - 440 2.087 7. Tapin Utara - 2.478 - - 2.478 8. Bakarangan - 2.378 3.548 - 5.926

9. Candi Laras Selatan - - 10.882 - 10.882

10. Candi Laras Utara - - 6.383 6.479 12.862

11. Hatungun 232 242 - - 474

12. Salam Babaris 38 22 - - 60

Jumlah 3.901 25.859 20.813 15.394 65.967

(8)

Page

Kabupaten Tapin juga mempunyai dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Curah hujan di suatu Daerah di pengaruhi oleh iklim, topografi, perputaran arus udara. Selaras dengan karakteristik musim itu, rata-rata curah hujan di Kabupaten Tapin tahun 2015, rata-rata curah hujan per hari berkisar antara 0,65 mm sampai dengan 241,5 mm, dimana rata-rata curah hujan terendah di bulan Agustus dan tertinggi di bulan Desember.

Kelembaban udara dan temperatur ditentukan oleh ketinggian dan jarak dari permukaan air laut. Rata-rata kelembaban udara tahun 2015 berkisar antara 71,90% di bulan September dan Oktober sampai dengan 79,50% di bulan Maret. Sedangkan rata-rata temperatur udara berada pada kisaran 25,40 °C pada bulan Januari sampai dengan 26,80°C pada bulan Maret. Tahun 2015 ini rata-rata maksimum matahari bersinar terjadi di bulan September yaitu sebesar 85,2% dan rata-rata minimum terjadi di bulan Maret yaitu sebesar 40%.

(9)

Page

POTENSI

PERTANIAN

Sektor pertanian merupakan sektor

yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Tapin , yaitu sebesar 56,36%. Sebagian besar masyarakat Tapin menjadikan pertanian sebagai sumber penghidupan utama sebagai petani. Oleh karena itu, sektor pertanian terus didorong agar menjadi sektor andalan di Tapin.

Komoditas pertanian yang berkembang di Kabupaten Tapin sangat beragam,

Tanaman Pangan dan Palawija seperti Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah,

Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar, Hortikultura seperti Bawang Merah, Jeruk, Cabe Rawit, ragam sayuran dan tanaman obat seperti jahe, komoditas perkebunan di dominasi oleh karet dan kelapa sawit sedangkan peternakan berkembang pula ternak besar seperti sapi dan kerbau rawa, ternak kecil seperti kambing juga unggas baik yg memproduksi daging maupun telur.

Selain meningkatkan produksi dan produktivitas semua komoditas pertanian melalui pemanfaatan sumber daya pertanian (modal, teknologi, pasar, informasi, lahan,

56.36 % 25.84 %

17.8 %

Gambar 2. Grafik lapangan Pekerjaan

Pertanian

perdagangan, angkutan, keuangan, jasa pertambangan, industri, listrik, konstruksi

(10)

Page

alsintan, dll) secara optimal, pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil produksi pertanian merupakan hal terpenting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan Tapin sebagai daerah tujuan dalam berinvestasi.

Beberapa tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang menjadi komoditas unggulan terus diupayakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Tapin sendiri maupun Kalimantan Selatan

A. TANAMAN PANGAN

Tapin merupakan kabupaten penghasil padi terbesar kedua di Kalimantan Selatan dengan produksi padi pada tahun 2016 mencapai 391.697 ton GKG, Luas Tanam padi sawah terbanyak berada di Kecamatan Candi Laras Utara, yaitu seluas 13.552 Ha, sedangkan wilayah yang ditanami padi ladang terbanyak di Kecamatan Piani. Produksi Padi terbanyak berada di Kecamatan Tapin Tengah yaitu sebesar 60.984 ton.

Tabel 3. Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Tapin Tahun 2012-2016

No. Komoditas 2012 2013 2014 2015 2016 Pertumbuhan 2012-2016 (%) Ton 1. Padi 286.488 300.648 287.450 301.122 391.697 0,15 2. Jagung 1.133 926 1.563 2.878 1.840 0,96 3. Kedelai - - - 965 909 - 4. Kacang Tanah 816 377.5 1.215 667 1.082,0 - 5. Kacang Hijau - - - 10 11,95 - 6. Ubi Kayu 269 359 692 395 5.337 -0,32 7. Ubi Jalar 51 255 366 209 141,66

Sumber : Diperta Kabupaten Tapin

Dengan produksi yang terus meningkat sepanjang tahun maka ketersediaan pangan utama yaitu beras senantiasa terjamin bahkan selalu surplus sepanjang tahun, dan memberikan kontribusi besar terhadap ketersediaan pangan di Kalimantan Selatan.

(11)

Page

Tabel 4. Surplus Beras Kabupaten Tapin Tahun 2011-2015

Tahun Produksi Beras Ketersediaan Total Konsumsi Surplus Beras

Ton 2011 158.543 144.702 23.721 120.981 2012 185.569 169.499 16.135 153.364 2013 165.120 159.622 16.347 143.275 2014 167.181 161.614 22.376 139.238 2015 175.132 169.301 22.702 146.599

Sumber : Diperta Kab. Tapin

Luas tanam Khususnya tanaman pangan dan palawija senantiasa ditingkatkan setiap tahun seiring kebutuhan yang semakin meningkat, melalui cetak sawah, pemanfaatan lahan sela perkebunan, dan lahan tidur yg dimanfaatkan 3-5 tahun sekali.

B. HORTIKULTURA

Komoditas tanaman hortikultura yang menjadi unggulan di Tapin diantaranya adalah bawang merah, Cabe Rawit Hiyung dan Jeruk. Selain itu juga banyak ragam sayuran seperti sawi, terong, timun, cabe besar dll, termasuk buah buahan seperti melon , pisang kepok, mangga dll.

Bawang merah menjadi fokus pengembangan sentra horti karena sangat diminati sebab memberikan keuntungan yang tinggi, pada tahun 2016 produksi bawang merah mencapai 925,5 ton, pada tahun 2017 luas pengembangan mencapai 400 ha. Adapun Jeruk yang dikembangkan adalah varietas Jeruk Siam Banjar, memiliki kualitas yang baik dan layak untuk diekspor. Luas Tanaman jeruk lebih dari 191.032 ha, Hasil penelitian tim peneliti BPTP menunjukkan bahwa Jeruk Siam Banjar umumnya masuk grade B (rata-rata bobot buah 110 gram, diameter > 6 cm). Kandungan total padatan terlarut (TPT) Jeruk Siam Banjar rata-rata > 100Brix,

(12)

Page

sehingga telah melebihi kadar minimum yang dipersyaratkan untuk ekspor. Tahun 2016 Jeruk dari Tapin mendapatkan Penghargaan Lomba Buah Unggulan Nasional kategori Jeruk Manis (Siam) Juara II Tingkat Nasional.

Tabel 5. Produksi Hortikultura Kabupaten Tapin Tahun 2011-2015

No. Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011-2015 (%) Pertumbuhan Kwintal 1. Jeruk 3.866,9 6.641,9 1.124,4 5.339,7 7.359 29.152 3,21 2. Pisang 8.082,7 6.614 3.781,7 3.057 4.005,2 29.220 -0,39 3. Rambutan 1.897,7 1.463,4 7.934 2.471,7 1.877,1 12.793 2,61 4. Durian 1.601,7 1.188,2 1.612 1.238 524,1 1513 -0,57 5. Cabe rawit 181,9 143,3 217,8 844,8 2.093 3.204,1 0,55 6. Bawang merah - - 42 404,7 751,3 925,5 525 7 Cabe Rawit Hiyung - 294,0 218,0 930,0 97,0 980,0 46,6

Sumber : Diperta Kabupetan Tapin

(13)

Page

B. PERKEBUNAN

Sektor perkebunan di Kabupaten Tapin berkembang dengan sangat baik pada 2 komoditas utama yaitu karet dan kelapa sawit. Luas Tanam karet yg menghasil hingga sekarang mencapai 12.922 ha dengan produksi 7.964 ton. Adapun Kelapa sawit luas tanaman menghasilkan 1.302 ha dengan produksi 231.196 ton.

(14)

Page

1. KARET

Gambar 4. Grafik Produksi Karet Berdasarkan Kecamatan

Gambar 5. Grafik Produksi Karet berdasarkan kecamatan

0 200 400 600 800 1000 1200 Binu ang hatu ngu n tapi n selat an sala m bab aris tapi n teng ah bun gur pian i lokp aika t tapi n utar a baka rang an CLU CLS TBM 311 690 334 177 61 424 712 447 346 37 0 0 TM 663 679 1025 723 73 611 858 683 462 74 0 0 TR 119 126 119 148 41 143 251 109 59 16 0 0 LUAS A R EA L (HA) KECAMATAN 2017 TBM TM TR 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 Binu ang hatu ngun tapi n selat an sala m baba ris tapi n teng ah bung ur piani lokp aikat tapi n utar a baka rang an CLU CLS Produksi (ton) 476.0 440.6 639.6 458.3 41.02 416.0 598.8 473.3 322.0 40.77 0 0 PRODUKS I ( KG) KECAMATAN 2017

(15)

Page

2. KELAPA SAWIT

Gambar 6. Grafik Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit Berdasarkan Kecamatan 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Binua ng hatun gun tapin selata n salam babar is tapin tenga h bung ur piani lokpai kat tapin utara bakar angan CLU CLS TBM 0 0 0 9 0 0 0 4 0 0 36 675 TM 0 0 0 0 11 36 0 0 0 0 0 1255 TR 0 0 0 0 39 64 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 4 0 0 36 675 0 0 0 0 11 36 0 0 0 0 0 1255 0 0 0 0 39 64 0 0 0 0 0 0 LUA S A R EA L ( H A ) KECAMATAN

Luas Areal kelapa sawit berdasarkan

kecamatan

TBM TM TR 0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 2.000 Binua ng hatun gun tapin selata n salam babari s tapin tenga h bungu r piani lokpai kat tapin utara bakar angan CLU CLS Series1 0 0 0 0 1.227 1.123 0 0 0 0 1.846 0 0 0 0 0 1.227 1.123 0 0 0 0 1.846 0 PRODUKS I ( TON ) KECAMATAN

(16)

Page

D. PETERNAKAN

Peternakan di Kabupaten Tapin memiliki prospek yang sangat baik, karena adanya dukungan kondisi geografis yang beragam dari dataran tinggi dan dataran rendah sehingga beragam komoditas peternakan utama dapat berkembang dengan baik, seperti Sapi , kambing , kerbau rawa, itik serta ayam. Pengembangan Sapi menjadi perhatian utama seiring dengan target Swasembada daging tahun 2022

(17)

Page

Gambar 8 . Grafik Perkembangan Produksi Peternakan 2013 - 2016

Gambar 9. Komoditas Unggulan Peternakan kecamatan

2013 2014 2015 2016 Daging Sapi 582,5 592,4 587,5 546,1 ayam Buras 601,9 673,6 697,9 656,8 Ayam Potong 803,1 2986,5 2962 3207,1 1 4 16 64 256 1024 4096

(18)

Page

5. SUMBER DAYA LAINNYA

A. ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) Alsintan Pra Panen

(19)

Page

Alsintan Pasca Panen

B. SUMBER DAYA MANUSIA

1. 1170 Kelompok Tani

2. 106 org Penyuluh Pertanian 3. 12 org Mantri Tani

4. 9 org Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman 5. 57 org PNS di Struktur Dinas Pertanian

(20)

Page

PELUANG

INVESTASI

Peluang investasi di sektor pertanian di Kabupaten Tapin sangat

terbuka luas didukung dengan ragam potensi alam dan

perkembangan komoditas komoditas unggulan serta potensi

sumber daya manusia yang dimiliki.

1. TANAMAN PANGAN

Peluang investasi komoditas tanaman pangan yang untuk

dikembangkan di Tapin yaitu:

 Investasi di bidang penggilingan padi (RMU) menjadi beras

melalui pendirian pabrik penggilingan padi untuk beras

premium berkualitas

 Investasi di bidang pengolahan limbah padi menjadi pupuk

organik atau pakan ternak serta olahan lainnya

(21)

Page

 Investasi di bidang kemitraan untuk pemasaran melalui

pembuatan beras kemasan yang baik dan menarik untuk

bisa masuk dan di jual di pasar modern.

2. HORTIKULTURA

 Bawang merah yg ditanam mampu menghasilkan produksi

tinggi, bisnis bawang merah di kabupaten juga akan

memangkas biaya angkutan kapal laut (bawang merah luar

pulau) sehingga menjadi profit bagi petani dan pengusaha

 Membangun usaha olahan bawang merah siap pakai juga

memiliki peluang besar karena konsumsi bawang merah

sebagai

bumbu

utama

masakan

menjadikannya

senantiasa diperlukan tanpa mengenal musim.

 Peluang investasi pertanian cabe rawit, terutama cabe

rawit hiyung yg menjadi komoditas khas Tapin yg terigester

di Kementerian Pertanian RI karena memiliki pedas 17 x

melebihi cabe rawit biasa sangat menjanjikan , luasnya

lahan di lokasi pengembangnnya (Kecamatan Tapin

Tengah dan Tapin Selatan) masih sangat terbuka untuk

dikembangkan secara masif.

(22)

Page

 Investasi pengolahan cabe menjadi produk siap pakai

seperti sambal pasta maupun serbuk sangat berpeluang

untuk dikembangkan hingga skala regional

 Jeruk siam yang terbuka untuk dikembangkan di Tapin

yaitu investasi di bidang pengolahan jeruk menjadi aneka

makanan dan minuman.

3. PERKEBUNAN

 Peluang investasi karet khususnya membangun pabrik

pengolahannya memiliki prospek besar karena produksi

karet di kabupaten tapin sangat tinggi dan kontinyu.

 Kelapa sawit di Kabupaten Tapin sangat berpeluang untuk

pengolahnnya

menjadiCPO,

produksi

pada

tahun

mendatang produksi dipastikan akan meningkat hingga

diatas 10% per tahun karena banyaknya tanaman yg masih

belum berproduksi dan pada beberapa tahun mendatang

akan berproduksi

(23)

Page

4. PETERNAKAN

 Peluang Investasi ternak sapi dan kambing diantaranya

Pembibitan dan penggemukan/pembesaran memiliki

prospek besar dalam mencukupi kebutuhan daging baik di

Tapin maupun Kalimantan Selatan

 Peluang investasi pada makanan olahan dari sapi

diantaranya kulit sebagai bahan krupuk, daging sebagai

bahan pembuatan bakso, nugget, pentol dll

 Peluang bisnis pada ternak unggas seperti itik untuk

menghasilkan daging dan telor, juga ayam ras baik petelor

maupun pedaging. Khusus ayam ras pedaging bidang

peternakan kedepan akan memberikan perhatian lebih

untuk

menguatkan

kemitraan

dengan

perusahaan

perusahaan yang mengembangkan komoditas ini.

Sangat banyak peluang investasi pertanian yang bisa

dikembangkan yang membutuhkan kreatifitas dan pandangan

jauh kedepan untuk kemajuan bersama.

(24)

Page

BUPATI TAPIN BERKOMITMEN UNTUK MENDUKUNG

PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN TAPIN

(25)

Page

KOMITMEN YANG KUAT UNTUK KEMAJUAN PERTANIAN TAPIN MENGHASILKAN PENGHARGAAN TERTINGGI BIDANG PERTANIAN YANG

DIBERIKAN OLEH PRESIDEN RI TAHUN 2017 KEPADA BUPATI TAPIN ATAS PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KABUPATEN TAPIN

(26)

Page

TAMASA

Gambar

Gambar 1. Grafik  Persentase  Luas  Wilayah Kabupaten  Tapin
Tabel 1.  Luas Lahan Sawah, Lahan bukan Sawah dan Sawah bukan                                                                Pertanian di Kabupaten Tapin
Tabel 3. Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Tapin Tahun 2012-2016
Tabel 4. Surplus Beras Kabupaten Tapin Tahun 2011-2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain menerapkan pembagian fifty-fifty, dari ketujuh perkara yang dianalisis tentang gugatan harta bersama oleh isteri yang tidak bekerja terhadap suami yang bekerja

Positioning dari Sakacu adalah menjadikan Sakacu sebagai sandal jepit kekinian yamg dapat bersaing dengan produk lain dengan mengunggulkan warna serta gambar

Hal ini dikarenakan pada pemberian PPC dengan konsentrasi 0,6 % adalah konsentrasi yang paling tepat dan mampu mensuplai hara untuk pertumbuhan volume akar

Hama dan Penyakit Tanaman Kayu Putih ( Melaleuca cajuputi ) Hama dan penyakit pada tanaman mahoni seperti pada tabel 6 dibawah ini. Jenis Hama penyakit pada tanaman Kayu Putih

1 Prangko merupakan alat untuk pengiriman sebuah surat// Akan tetapi dalam perkembangan jaman seperti sekarang ini/ jarang sekali orang menggunakan surat secara manual melalui

sarana untuk menarik rahmat Allah Ta’ala. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa berkat taat yang sempurna kepada Hadhrat Rasulullah s.a.w., manusia bisa menjadi kekasih

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN

This study aims to investigate the changes of groundwater level in Yogyakarta City through- out 30 years from 1985 to 2015, including the magnitude, distribution and causes, and thus