Page
Peta Jenis Tanah Peta komoditas
Page
POTENSI PERTANIAN TAPIN
SUMBER : DINAS PERTANIAN KABUPATEN TAPIN TAHUN : 2017
Page
SEKAPUR SIRIH
Data dan informasi pembangunan pertanian
merupakan hal sangat penting khususnya dalam rangka
memperoleh gambaran umum tentang hal-hal yang
berkaitan dengan potensi, sumber daya, dan prospek
pengembangan pertanian untuk menunjang program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan maupun yang
sedang dijalankan. Dengan penyajian data dan informasi
yang lengkap, akuntabel serta mudah diakses oleh
publik, pemerintahan, pihak swasta, kalangan pelajar
dan masyarakat luas diharapkan dapat membuka ruang dan peluang bagi
semua komponen stakeholder untuk bersama-sama memberikan
konstribusi yang positif dalam membangun pertanian di Kabupaten Tapin.
Puji syukur Kepada Allah SWT dengan maksud sebagaimana di
atas telah kami susun Informasi berkenaan dengan POTENSI
PERTANIAN TAPIN sebagai upaya menyajikan informasi berkenaan
potensi pertanian di Kabupaten Tapin yang dapat dijadikan rujukan,
semua dokumen/ arsip file (softcopy) yang menjadi bahan buku profil ini
tersimpan dalam
https://www.tapinkab.go.id/
dan dapat diakses oleh
semua kalangan.
Kami mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada
seluruh pihak yg membantu tersusunnya data dan informasi ini, saran dan
masukan yang membangun kami harapkan dari pembaca guna perbaikan
di masa mendatang.
Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Tapin
Page
Page
POTENSI ALAM TAPIN
DI BIDANG PERTANIAN
Kabupaten Tapin secara geografis terletak diantara 2°32’43” - 3°00’43” Lintang
Selatan dan 114°46’13” - 115°30’33” Bujur Timur. Batas Kabupaten Tapin : sebelah Utara dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sebelah Selatan dengan Kabupaten Banjar, sebelah Barat dengan Kabupaten Barito Kuala dan sebelah Timur juga berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Luas daerah Kabupaten Tapin adalah 2.174,95 km², sekitar 5,8 persen dari luas Tapin.Wilayah Kabupaten Tapin terbagi atas 12 Kecamatan ( (1) Binuang, (2) Tapin Selatan, (3) Tapin Tengah, (4) Bungur, (5) Piani, (6) Lokpaikat, (7) Tapin Utara, (8) Bakarangan, (9) Candi Laras Selatan, (10) Candi Laras Utara, (11) Hatungun dan (12) Salam Babaris) dengan 135 desa yang sebagian besar terletak pada ketinggian antara 0-7 m yang meliputi 67,34% dari luas wilayah, berdasarkan ketinggiannya wilayah Kabupaten Tapin dapat dibagi menjadi dua bagian wilayah yaitu ;
Wilayah yang merupakan dataran tinggi yang antara lain meliputi wilayah sebagian Kecamatan Piani, Kecamatan Binuang, Kecamatan Hatungun, sebagian wilayah Kecamatan Lokpaikat dan sebagian Kecamatan Tapin Selatan.
Wilayah yang merupakan dataran rendah antara lain Kecamatan Candi Laras Selatan, Candi Laras Utara, Bakarangan, Tapin Tengah, Tapin Utara, sebagian wilayah Bungur,
Page
sebagian wilayah Tapin Selatan, sebagian wilayah Lokpaikat dan sebagian wilayah Binuang.
Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tapin dengan
rencana pengembangan
pertanian baik di sektor tanaman pangan maupun sektor hortikultura secara umum bisa sejalan karena pengembangan pertanian mempertimbangkan beberapa hal antara lain :
Pengembangan wilayah komoditi berdasarkan potensi lahan dan mengarah kepada metode kawasan (cluster).
Dalam upaya pensinergiskan RTRW maka rencana pengembangan pertanian juga mengacu dan mempedomani UU No.41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang mengamanatkan perlunya perlindungan bagi lahan pertanian pangan dari alih fungsi menjadi lahan non pertanian, karena lahan pertanian mempunyai peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Indonesia yang bercorak agraris termasuk Kabupaten Tapin yang sebagian besar penduduknya merupakan petani dan menggantungkan hidup pada sektor pertanian.
Berdasarkan data pertanian di Kabupaten Tapin terdapat 2 (dua) tipologi lahan pertanian yaitu lahan sawah dengan total luas keseluruhan 65.967 Ha yang terbagi menjadi lahan sawah irigasi, tadah hujan, rawa pasang surut, rawa lebak, lahan sawah. Tipologi lahan pertanian yang lain adalah lahan pertanian bukan sawah dengan total luas keseluruhan 60.869 Ha yang terdiri atas tegal/ kebun, ladang huma,
6.09% 4.40% 7.05% 3.35% 14.23% 4.20% 9.20% 4.32% 1.49% 2.88% 11.48% 31.33%
Gambar 1. Grafik Persentase Luas Wilayah Kabupaten Tapin
Binuang Hatungun Tapin Selatan Salam Babaris Tapin Tengah B u n g u r P i a n i Lokpaikat Tapin Utara Bakarangan Candi Laras Selatan Candi Laras Utara
Page
perkebunan, ditanami pohon/ hutan rakyat, padang penggembalaan/ padang rumput, lahan pertanian yang tidak diusahakan dan lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara,dll), selebihnya adalahah Jalan, Pemukiman, Perkantoran, Sungai dll.
Tabel 1. Luas Lahan Sawah, Lahan bukan Sawah dan Sawah bukan Pertanian di Kabupaten Tapin
No Kecamatan Lahan Sawah (ha)
Lahan bukan Sawah (ha)
Lahan bukan
Pertanian (ha) Jumlah (ha)
1. Binuang 2.971 3.254 7.297 13.522 2. Tapin Selatan 9.956 7.013 1.116 18.085 3. Tapin Tengah 16.264 1.895 9.122 27.281 4. Bungur 1.987 3.413 4.326 9.726 5. Piani 20 14.858 835 15.713 6. Lokpaikat 2.087 5.375 1.927 9.389 7. Tapin Utara 2.478 250 351 3.079 8. Bakarangan 5.926 300 281 6.507
9. Candi Laras Selatan 10.832 2.430 11.699 24.961
10. Candi Laras Utara 12.862 3.990 53.242 70.094
11. Hatungun 474 11.483 441 12.398
12. Salam Babaris 60 6.658 22 6.740
Jumlah 65.967 60.869 90.659 217.495
Sumber : Disperta TPH Kab. Tapin
Tabel 2. Jenis Lahan Sawah di Kabupaten Tapin
No Kecamatan Irigasi Tadah Hujan Rawa Pasang Surut Rawa Lebak Jumlah 1. Binuang 1.082 910 - 979 2.971 2. Tapin Selatan 350 6.437 - 3.169 9.956 3. Tapin Tengah 190 11.747 - 4.327 16.264 4. Bungur 1.292 695 - - 1.987 5. Piani - 20 - - 20 6. Lokpaikat 717 930 - 440 2.087 7. Tapin Utara - 2.478 - - 2.478 8. Bakarangan - 2.378 3.548 - 5.926
9. Candi Laras Selatan - - 10.882 - 10.882
10. Candi Laras Utara - - 6.383 6.479 12.862
11. Hatungun 232 242 - - 474
12. Salam Babaris 38 22 - - 60
Jumlah 3.901 25.859 20.813 15.394 65.967
Page
Kabupaten Tapin juga mempunyai dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Curah hujan di suatu Daerah di pengaruhi oleh iklim, topografi, perputaran arus udara. Selaras dengan karakteristik musim itu, rata-rata curah hujan di Kabupaten Tapin tahun 2015, rata-rata curah hujan per hari berkisar antara 0,65 mm sampai dengan 241,5 mm, dimana rata-rata curah hujan terendah di bulan Agustus dan tertinggi di bulan Desember.
Kelembaban udara dan temperatur ditentukan oleh ketinggian dan jarak dari permukaan air laut. Rata-rata kelembaban udara tahun 2015 berkisar antara 71,90% di bulan September dan Oktober sampai dengan 79,50% di bulan Maret. Sedangkan rata-rata temperatur udara berada pada kisaran 25,40 °C pada bulan Januari sampai dengan 26,80°C pada bulan Maret. Tahun 2015 ini rata-rata maksimum matahari bersinar terjadi di bulan September yaitu sebesar 85,2% dan rata-rata minimum terjadi di bulan Maret yaitu sebesar 40%.
Page
POTENSI
PERTANIAN
Sektor pertanian merupakan sektor
yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Tapin , yaitu sebesar 56,36%. Sebagian besar masyarakat Tapin menjadikan pertanian sebagai sumber penghidupan utama sebagai petani. Oleh karena itu, sektor pertanian terus didorong agar menjadi sektor andalan di Tapin.Komoditas pertanian yang berkembang di Kabupaten Tapin sangat beragam,
Tanaman Pangan dan Palawija seperti Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah,
Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar, Hortikultura seperti Bawang Merah, Jeruk, Cabe Rawit, ragam sayuran dan tanaman obat seperti jahe, komoditas perkebunan di dominasi oleh karet dan kelapa sawit sedangkan peternakan berkembang pula ternak besar seperti sapi dan kerbau rawa, ternak kecil seperti kambing juga unggas baik yg memproduksi daging maupun telur.
Selain meningkatkan produksi dan produktivitas semua komoditas pertanian melalui pemanfaatan sumber daya pertanian (modal, teknologi, pasar, informasi, lahan,
56.36 % 25.84 %
17.8 %
Gambar 2. Grafik lapangan Pekerjaan
Pertanian
perdagangan, angkutan, keuangan, jasa pertambangan, industri, listrik, konstruksi
Page
alsintan, dll) secara optimal, pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil produksi pertanian merupakan hal terpenting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan Tapin sebagai daerah tujuan dalam berinvestasi.
Beberapa tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang menjadi komoditas unggulan terus diupayakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Tapin sendiri maupun Kalimantan Selatan
A. TANAMAN PANGAN
Tapin merupakan kabupaten penghasil padi terbesar kedua di Kalimantan Selatan dengan produksi padi pada tahun 2016 mencapai 391.697 ton GKG, Luas Tanam padi sawah terbanyak berada di Kecamatan Candi Laras Utara, yaitu seluas 13.552 Ha, sedangkan wilayah yang ditanami padi ladang terbanyak di Kecamatan Piani. Produksi Padi terbanyak berada di Kecamatan Tapin Tengah yaitu sebesar 60.984 ton.
Tabel 3. Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Tapin Tahun 2012-2016
No. Komoditas 2012 2013 2014 2015 2016 Pertumbuhan 2012-2016 (%) Ton 1. Padi 286.488 300.648 287.450 301.122 391.697 0,15 2. Jagung 1.133 926 1.563 2.878 1.840 0,96 3. Kedelai - - - 965 909 - 4. Kacang Tanah 816 377.5 1.215 667 1.082,0 - 5. Kacang Hijau - - - 10 11,95 - 6. Ubi Kayu 269 359 692 395 5.337 -0,32 7. Ubi Jalar 51 255 366 209 141,66
Sumber : Diperta Kabupaten Tapin
Dengan produksi yang terus meningkat sepanjang tahun maka ketersediaan pangan utama yaitu beras senantiasa terjamin bahkan selalu surplus sepanjang tahun, dan memberikan kontribusi besar terhadap ketersediaan pangan di Kalimantan Selatan.
Page
Tabel 4. Surplus Beras Kabupaten Tapin Tahun 2011-2015
Tahun Produksi Beras Ketersediaan Total Konsumsi Surplus Beras
Ton 2011 158.543 144.702 23.721 120.981 2012 185.569 169.499 16.135 153.364 2013 165.120 159.622 16.347 143.275 2014 167.181 161.614 22.376 139.238 2015 175.132 169.301 22.702 146.599
Sumber : Diperta Kab. Tapin
Luas tanam Khususnya tanaman pangan dan palawija senantiasa ditingkatkan setiap tahun seiring kebutuhan yang semakin meningkat, melalui cetak sawah, pemanfaatan lahan sela perkebunan, dan lahan tidur yg dimanfaatkan 3-5 tahun sekali.
B. HORTIKULTURA
Komoditas tanaman hortikultura yang menjadi unggulan di Tapin diantaranya adalah bawang merah, Cabe Rawit Hiyung dan Jeruk. Selain itu juga banyak ragam sayuran seperti sawi, terong, timun, cabe besar dll, termasuk buah buahan seperti melon , pisang kepok, mangga dll.
Bawang merah menjadi fokus pengembangan sentra horti karena sangat diminati sebab memberikan keuntungan yang tinggi, pada tahun 2016 produksi bawang merah mencapai 925,5 ton, pada tahun 2017 luas pengembangan mencapai 400 ha. Adapun Jeruk yang dikembangkan adalah varietas Jeruk Siam Banjar, memiliki kualitas yang baik dan layak untuk diekspor. Luas Tanaman jeruk lebih dari 191.032 ha, Hasil penelitian tim peneliti BPTP menunjukkan bahwa Jeruk Siam Banjar umumnya masuk grade B (rata-rata bobot buah 110 gram, diameter > 6 cm). Kandungan total padatan terlarut (TPT) Jeruk Siam Banjar rata-rata > 100Brix,
Page
sehingga telah melebihi kadar minimum yang dipersyaratkan untuk ekspor. Tahun 2016 Jeruk dari Tapin mendapatkan Penghargaan Lomba Buah Unggulan Nasional kategori Jeruk Manis (Siam) Juara II Tingkat Nasional.
Tabel 5. Produksi Hortikultura Kabupaten Tapin Tahun 2011-2015
No. Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011-2015 (%) Pertumbuhan Kwintal 1. Jeruk 3.866,9 6.641,9 1.124,4 5.339,7 7.359 29.152 3,21 2. Pisang 8.082,7 6.614 3.781,7 3.057 4.005,2 29.220 -0,39 3. Rambutan 1.897,7 1.463,4 7.934 2.471,7 1.877,1 12.793 2,61 4. Durian 1.601,7 1.188,2 1.612 1.238 524,1 1513 -0,57 5. Cabe rawit 181,9 143,3 217,8 844,8 2.093 3.204,1 0,55 6. Bawang merah - - 42 404,7 751,3 925,5 525 7 Cabe Rawit Hiyung - 294,0 218,0 930,0 97,0 980,0 46,6
Sumber : Diperta Kabupetan Tapin
Page
B. PERKEBUNAN
Sektor perkebunan di Kabupaten Tapin berkembang dengan sangat baik pada 2 komoditas utama yaitu karet dan kelapa sawit. Luas Tanam karet yg menghasil hingga sekarang mencapai 12.922 ha dengan produksi 7.964 ton. Adapun Kelapa sawit luas tanaman menghasilkan 1.302 ha dengan produksi 231.196 ton.
Page
1. KARET
Gambar 4. Grafik Produksi Karet Berdasarkan Kecamatan
Gambar 5. Grafik Produksi Karet berdasarkan kecamatan
0 200 400 600 800 1000 1200 Binu ang hatu ngu n tapi n selat an sala m bab aris tapi n teng ah bun gur pian i lokp aika t tapi n utar a baka rang an CLU CLS TBM 311 690 334 177 61 424 712 447 346 37 0 0 TM 663 679 1025 723 73 611 858 683 462 74 0 0 TR 119 126 119 148 41 143 251 109 59 16 0 0 LUAS A R EA L (HA) KECAMATAN 2017 TBM TM TR 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 Binu ang hatu ngun tapi n selat an sala m baba ris tapi n teng ah bung ur piani lokp aikat tapi n utar a baka rang an CLU CLS Produksi (ton) 476.0 440.6 639.6 458.3 41.02 416.0 598.8 473.3 322.0 40.77 0 0 PRODUKS I ( KG) KECAMATAN 2017
Page
2. KELAPA SAWIT
Gambar 6. Grafik Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit Berdasarkan Kecamatan 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Binua ng hatun gun tapin selata n salam babar is tapin tenga h bung ur piani lokpai kat tapin utara bakar angan CLU CLS TBM 0 0 0 9 0 0 0 4 0 0 36 675 TM 0 0 0 0 11 36 0 0 0 0 0 1255 TR 0 0 0 0 39 64 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 4 0 0 36 675 0 0 0 0 11 36 0 0 0 0 0 1255 0 0 0 0 39 64 0 0 0 0 0 0 LUA S A R EA L ( H A ) KECAMATAN
Luas Areal kelapa sawit berdasarkan
kecamatan
TBM TM TR 0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 2.000 Binua ng hatun gun tapin selata n salam babari s tapin tenga h bungu r piani lokpai kat tapin utara bakar angan CLU CLS Series1 0 0 0 0 1.227 1.123 0 0 0 0 1.846 0 0 0 0 0 1.227 1.123 0 0 0 0 1.846 0 PRODUKS I ( TON ) KECAMATANPage
D. PETERNAKAN
Peternakan di Kabupaten Tapin memiliki prospek yang sangat baik, karena adanya dukungan kondisi geografis yang beragam dari dataran tinggi dan dataran rendah sehingga beragam komoditas peternakan utama dapat berkembang dengan baik, seperti Sapi , kambing , kerbau rawa, itik serta ayam. Pengembangan Sapi menjadi perhatian utama seiring dengan target Swasembada daging tahun 2022
Page
Gambar 8 . Grafik Perkembangan Produksi Peternakan 2013 - 2016
Gambar 9. Komoditas Unggulan Peternakan kecamatan
2013 2014 2015 2016 Daging Sapi 582,5 592,4 587,5 546,1 ayam Buras 601,9 673,6 697,9 656,8 Ayam Potong 803,1 2986,5 2962 3207,1 1 4 16 64 256 1024 4096
Page
5. SUMBER DAYA LAINNYA
A. ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) Alsintan Pra Panen
Page
Alsintan Pasca Panen
B. SUMBER DAYA MANUSIA
1. 1170 Kelompok Tani
2. 106 org Penyuluh Pertanian 3. 12 org Mantri Tani
4. 9 org Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman 5. 57 org PNS di Struktur Dinas Pertanian
Page
PELUANG
INVESTASI
Peluang investasi di sektor pertanian di Kabupaten Tapin sangat
terbuka luas didukung dengan ragam potensi alam dan
perkembangan komoditas komoditas unggulan serta potensi
sumber daya manusia yang dimiliki.
1. TANAMAN PANGAN
Peluang investasi komoditas tanaman pangan yang untuk
dikembangkan di Tapin yaitu:
Investasi di bidang penggilingan padi (RMU) menjadi beras
melalui pendirian pabrik penggilingan padi untuk beras
premium berkualitas
Investasi di bidang pengolahan limbah padi menjadi pupuk
organik atau pakan ternak serta olahan lainnya
Page
Investasi di bidang kemitraan untuk pemasaran melalui
pembuatan beras kemasan yang baik dan menarik untuk
bisa masuk dan di jual di pasar modern.
2. HORTIKULTURA
Bawang merah yg ditanam mampu menghasilkan produksi
tinggi, bisnis bawang merah di kabupaten juga akan
memangkas biaya angkutan kapal laut (bawang merah luar
pulau) sehingga menjadi profit bagi petani dan pengusaha
Membangun usaha olahan bawang merah siap pakai juga
memiliki peluang besar karena konsumsi bawang merah
sebagai
bumbu
utama
masakan
menjadikannya
senantiasa diperlukan tanpa mengenal musim.
Peluang investasi pertanian cabe rawit, terutama cabe
rawit hiyung yg menjadi komoditas khas Tapin yg terigester
di Kementerian Pertanian RI karena memiliki pedas 17 x
melebihi cabe rawit biasa sangat menjanjikan , luasnya
lahan di lokasi pengembangnnya (Kecamatan Tapin
Tengah dan Tapin Selatan) masih sangat terbuka untuk
dikembangkan secara masif.
Page
Investasi pengolahan cabe menjadi produk siap pakai
seperti sambal pasta maupun serbuk sangat berpeluang
untuk dikembangkan hingga skala regional
Jeruk siam yang terbuka untuk dikembangkan di Tapin
yaitu investasi di bidang pengolahan jeruk menjadi aneka
makanan dan minuman.
3. PERKEBUNAN
Peluang investasi karet khususnya membangun pabrik
pengolahannya memiliki prospek besar karena produksi
karet di kabupaten tapin sangat tinggi dan kontinyu.
Kelapa sawit di Kabupaten Tapin sangat berpeluang untuk
pengolahnnya
menjadiCPO,
produksi
pada
tahun
mendatang produksi dipastikan akan meningkat hingga
diatas 10% per tahun karena banyaknya tanaman yg masih
belum berproduksi dan pada beberapa tahun mendatang
akan berproduksi
Page
4. PETERNAKAN
Peluang Investasi ternak sapi dan kambing diantaranya
Pembibitan dan penggemukan/pembesaran memiliki
prospek besar dalam mencukupi kebutuhan daging baik di
Tapin maupun Kalimantan Selatan
Peluang investasi pada makanan olahan dari sapi
diantaranya kulit sebagai bahan krupuk, daging sebagai
bahan pembuatan bakso, nugget, pentol dll
Peluang bisnis pada ternak unggas seperti itik untuk
menghasilkan daging dan telor, juga ayam ras baik petelor
maupun pedaging. Khusus ayam ras pedaging bidang
peternakan kedepan akan memberikan perhatian lebih
untuk
menguatkan
kemitraan
dengan
perusahaan
perusahaan yang mengembangkan komoditas ini.
Sangat banyak peluang investasi pertanian yang bisa
dikembangkan yang membutuhkan kreatifitas dan pandangan
jauh kedepan untuk kemajuan bersama.
Page
BUPATI TAPIN BERKOMITMEN UNTUK MENDUKUNG
PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN TAPIN
Page
KOMITMEN YANG KUAT UNTUK KEMAJUAN PERTANIAN TAPIN MENGHASILKAN PENGHARGAAN TERTINGGI BIDANG PERTANIAN YANG
DIBERIKAN OLEH PRESIDEN RI TAHUN 2017 KEPADA BUPATI TAPIN ATAS PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KABUPATEN TAPIN
Page