• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA APBD PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA APBD PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2017"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA

APBD PERUBAHAN

TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

JL.Pangeran Suriansyah No. 7 Banjarbaru Telp. (0511) 4772479 Fax. (0511) 4774155

(2)

i

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja (RENJA) APBD Perubahan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017 ini disusun sebagai bahan untuk menyusun Draf RKPD Perubahan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017 dalam mendukung peningkatan infrastruktur dan sumber energi di Kalimantan Selatan serta sektor pertambangan yang berwawasan lingkungan.

Diharapkan masukan dan perbaikan yang disampaikan ini menjadi salah satu bahan untuk penyusunan Draf RKPD Perubahan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017. Selanjutnya ke depan bila ada kekurangan akan disempurnakan sehingga setiap prioritas kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan yang tidak tertampung pada APBD Murni Tahun 2017 atau kegiatan lanjutan tahun sebelumnya dapat diakomodir pada tahun ini sehingga program dan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Akhir kata diucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunya Rencana Kerja (RENJA) APBD Perubahan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017. Semoga Rencana Kerja (RENJA) APBD Perubahan ini dapat menjadi masukan dalam penyusunan RKPD Perubahan Provinsi Kalimantan Selatan.

Banjarbaru, Agustus 2017

Plt. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan

DR. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut, MP Pembina Tingkat I

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 1

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA ... 4

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Triwulan II Tahun2017 ... 4

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan DESDM Prov. Kalsel ... 13

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi DESDM Prov. Kalsel ... 13

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ... 17

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ... 18

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN... 25

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ... 19

3.2. Tujuan dan Sasaran ... 19

3.3. Program dan Kegiatan ... 26

(4)

iii

DAFTAR TABEL

2.1. Capaian Kinerja Program/Kegiatan dan Realisasi Anggaran Tahun 2017 ... 5 2.2. Evaluasi Program Prioritas Pencapaian Kinerja DESDM Prov. Kalsel Terkini ... 12 2.3. Target dan Capaian Kinerja Sasaran Dinas ... 17 3.1. Rumusan Usulan Rencana Program dan Kegiatan DESDM Prov. Kalsel Pagu Murni

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja Satuan Organisasi Pemerintah Daerah (Renja SOPD) merupakan salah satu dokumen perencanaan pembangunan daerah yang diarahkan untuk pelayanan SOPD dalam waktu 1 (satu) tahun ke depan. Renja SKPD menjadi dokumen perencana pelayanan yang menekankan kompetensi dalam penyusunan program sesuai dengan tupoksi SKPD. Tahapan penyusunan hingga penetapan dokumen Renja juga telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan Daerah.

Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan menjabarkan visi dan misi serta arah pembangunan yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra). Adapun Visi Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan pada tahun 2016 – 2021 yang hendak dicapai yaitu “Kalimantan Selatan Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing”.

Dalam melaksanakan visi dan misi tersebut Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel memiliki Tugas dan Pokok antara lain melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang energi dan sumber daya mineral. Dengan adanya Renja ini diharapkan dapat menyusun kegiatan yang mengarah pada kemandirian energi mendukung percepatan infrastruktur wilayah yang merata dan berkeadilan serta memperhatikan kelestrian lingkungan.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan adalah :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

(6)

3. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah perubahan dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

6. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tata cara Penyusunan Dokumen Perencanaan.

8. Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral nomor 1453.K/29/MEM/2000 tentang pedoman teknis penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang pertambangan umum.

9. Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral nomor 1454.K/27/MEM/2000 tentang pedoman teknis penyelenggaraan pemerintahan di bidang migas dan kelistrikan.

10. Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral nomor 1451.K/10/MEM/2000 tentang pedoman teknis penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengelolaan air tanah.

11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

12. Peraturan Gubernur Kalimatan Selatan Nomor 67 Tahun 2016 Tetang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dan Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2017

13. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Kerja APBD Perubahan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan adalah untuk bisa mengakomodir program

(7)

dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan yang tidak tertampung dalam APBD Murni Tahun Anggaran 2017.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017 adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan , dan sistematika penulisan.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA

Berisi uraian evaluasi Renja tahun lalu dan capaian renstra, analisa kinerja, isu-isu penting tugas dan fungsi SKPD, review terhadap rancangan awal RKPD, serta penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat.

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Memuat tentang telaahan terhadap kebijakan nasional, tujuan dan sasaran renja, serta program dan kegiatan.

BAB IV. PENUTUP

(8)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Triwulan II Tahun 2017

Kegiatan review hasil evaluasi pelaksanaan Renja SOPD pada Triwulan II Tahun 2017 dan pencapaian kinerja Renstra ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan SOPD dalam melaksanakan program dan kegiatannya, mengidentifikasi realisasi pencapaian target kinerja program dan kegiatan Renstra SKPD, serta hambatan dan permasalan yang dihadapi.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan 8 program dan 52 kegiatan. Tahun anggaran 2017 mendapatkan anggaran murni melalui APBD provinsi yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 15.424.392.550,00 dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 10.816.236.000,00 dengan total sebesar Rp. 26.240.628.550,00. Pada bulan Maret ada perubahan anggaran untuk kegiatan DAK sebesar Rp. 2.874.648.000,00. Dengan adanya perubahan anggaran belanja langsung pada Dinas Energi dan Sumber daya Mineral sehingga jumlah belanja menjadi Rp. 29.115.276.550,00.

Program dan kegiatan tahun 2017 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan dengan belanja langsung sebesar Rp. 18.299.040.550,00 telah direalisasikan sampai Bulan Juni 2017 sebesar Rp. 3.653.459.981,00 atau sebesar 19,97 % dan realisasi fisik 30,41%.

Berikut tabel 2.1 mengenai capaian kinerja program/kegiatan dan realisasi anggaran tahun 2017 dan tabel 2.2 mengenai evaluasi program prioritas pencapaian kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan Terkini.

(9)

Tabel 2.1

Capaian Kinerja Program/Kegiatan dan Realisasi Anggaran Tahun 2017 Nama SKPD : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan

No. PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN KINERJA KEUANGAN DAN FISIK

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN INDIKATOR

TARGET CAPAIAN ANGG. APBD

REALISASI

REALISASI KEUANGAN

(%)

REALISASI

KINERJA (Rp.) KEUANGAN FISIK (%)

(Rp.) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Presentase pengelolaan administrasi kantor 100% 36,94% 3,262,357,550.00 1,052,858,369.00 32,27 36,94 1 Penyediaan jasa surat

menyurat Jumah surat yang terkirim 12 bulan 6 bulan 10,781,100.00 6,241,000.00 57,89 57,89 2 Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jumlah suplay jasa,

air dan listrik 12 bulan 6 bulan 1,055,165,450.00 89,089,720.00 8,44 8,65 3 Penyediaan jasa

administrasi keuangan Jumlah pengelolaan administrasi keuangan SKPD, laporan bulanan

12 bulan 6 bulan 210,540,000.00 83,050,000.00 39,45 50,00 4 Penyediaan jasa

kebersihan kantor Jumlah alat kebersihan yang tersedia

12 bulan 6 bulan 49,800,000.00 19,780,000.00 39,72 50,70 5 Penyediaan alat tulis

kantor Jumlah alat tulis kantor yang terbeli 12 bulan 6 bulan 104,500,000.00 55,997,000.00 53,59 53,59 6 Penyediaan barang

cetakan dan penggandaan

(10)

7 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

Jumlah suplay jasa 12 bulan 6 bulan 38,500,000.00 20,263,000.00 52,63 52,63 8 Penyediaan bahan

bacaan dan peraturan perundang-undangan

Jumlah media yang

tersedia 12 bulan 6 bulan 96,500,000.00 20,678,000.00 21,43 21,65 9 Penyediaan bahan

logistik kantor Jumlah pengisian alat pemadam dan BBm kendaraan dinas

12 bulan 6 bulan 175,245,000.00 59,463,000.00 33,93 41,34 10 Penyediaan makanan

dan minuman Jumlah makanan dan minuman 12 bulan 6 bulan 339,829,000.00 128,038,500.00 37,68 50,00 11 Rapat-rapat koordinasi

dan konsultasi keluar daerah

Jumlah perjalanan dinas yang dapat terlaksana

12 bulan 6 bulan 793,800,000.00 432,329,049.00 54,46 53,00 12 Rapat-rapat koordinasi

dan konsultasi dalam daerah

Jumlah keberangkatan 12 bulan 6 bulan 300,000,000.00 73,895,000.00 24,63 49,98

13 Penataan pembenahan

arsip-arsip Daftar arsip dinamis 1 keg 1 keg 42,080,000.00 39,650,000.00 94,23 100,00 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur Persentase peningkatan kinerja aparatur 100% 47,21% 1,214,640,000.00 346,570,750.00 28,53 47,21 14 Pengadaan perlengkapan gedung kantor Jumlah perlengkapan

kantor yang dibeli 134 paket 114 paket 418,800,000.00 170,000,000.00 40,59 85,07 15 Pemeliharaaan Rutin/

(11)

16 Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/ operasional

Jumlah kendaraan

yang terpelihara 12 bulan 6 bulan 216,340,000.00 59,715,750.00 27,60 35,55 17 Pemeliharaan

rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Jumlah yang

diperbaiki 12 bulan 6 bulan 79,500,000.00 16,105,000.00 20,26 20,26 Program Peningkatan

Disiplin Aparatur Persentase disiplin aparatur 100% 100% 2,250,000.00 2,250,000.00 100,00 100,00

18 Pengadaan pakaian

kerja lapangan Jumlah pakaian yang terpenuhi 5 Stel 5 Stel 2,250,000.00 2,250,000.00 100,00 100,00 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Terwujudnya sumber daya aparatur yang berkualitas 100% 33,87% 673,130,000.00 176,526,700.00 26,22 33,87 19 Kursus, pendidikan,

pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS

Jumlah pegawai yang

terlatih 12 bulan 6 bulan 673,130,000.00 176,526,700.00 26,22 33,87 Program Pengembangan Sistem Perencanaan, Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan Persentase laporan capaian kinerja 100% 100% 446,850,000.00 146,724,815.00 32.84 47,40 20 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Jumlah laporan realisasi anggaran dan kegiatan tahun 2017 Dinas ESDM prov kalsel, laporan pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

12 bulan 6 bulan 5,200,000.00 364,000.00 7,00 47,40

21 Penyusunan rencana

(12)

Program Pengendalian, Perusakan Lingkungan Hidup, dan Pengusahaan Bidang Pertambangan Persentase luas lahan terganggu yang telah dilakukan kegiatan reklamasi oleh pemegang iup dan PKP2B di

Kalimantan Selatan

71% 52% 1,694,091,000.00 403,978,547.00 23,85 41,27

22 Monitoring dan Evaluasi Lindungan Lingkungan Pertambangan Terhadap PKP2b, KK dan IUP

Jumlah perusahaan yang dimonitor dan dievaluasi

40 keg 10 keg 486,825,000.00 95,384,670.00 19,59 25,00 23 Pemantauan Program

CSR terhadap IUP dan PKP2B

Jumlah perusahaan

yang dipantau 18 keg 12 keg 283,076,000.00 67,729,177.00 23,93 66,67 24 Pendataan Kegiatan

Penambangan Tanpa Izin (PETI)

Jumlah

kegiatanpenambangan tanpa izin yang dipantau 10 keg 4 keg 252,635,000.00 72,392,600.00 28,66 40,00 25 Bimbingan Teknis Kegiatan Pertambangan Terhadap PKP2B, KK dan IUP

Jumlah peserta bimtek 2 keg 1 keg 92,600,000.00 32,793,100.00 35,41 50,00 26 Verifikasi dan Evaluasi

Produksi Penjualan Terhadap PKP2B, KK dan IUP Jumlah perusahaan pemegang IUP batubara yang diverifikasi 25 perusahaan perusahaan 10 166,165,000.00 42,616,000.00 25,65 31,67 27 Monitoring dan Evaluasi

Produksi dan Penjualan Terhadap PKP2B, KK dan IUP

Jumlah perusahaan yang dimonitoring dan dievaluasi 25 perusahaan perusahaan 12 412,790,000.00 93,063,000.00 22,54 45,71 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Kelistrikan dan Energi Rasio elektrifikasi dan Persentase pemakaian energi baru terbarukan 85,5% dan 16,67% 89,52% dan 0 % 7,877,021,000.00 1,222,241,200.00 15,52 26,08 28 Koordinasi Pengembangan Ketenagalistrikan

Jumlah dokumen yang tersusun dan jumlah PLTS terpusat

(13)

29 Inventarisasi Usah Penyediaan Tenaga Linstrik/ Captive Power

Jumlah monitoring

captive power 15 keg 7 keg 299,030,000.00 48,905,000.00 16,35 46,67 30 Monitoring Penertiban

Sertifikat Laik Operasi KONSUIL/ PPILN

Jumlah monitoring

KONSUIL/PPILN 14 keg 5 keg 269,565,000.00 36,605,000.00 13,58 35,71 31 Penertiban Izin

pembangkit Genset Jumlah rekomendasi penerbitan ijin pembangkit genset

18 keg 9 keg 335,125,000.00 157,208,100.00 46,91 50,00 32 Pengawasan

Keselamatan Kerja dan Lingkungan

Ketenagalistrikan yang sudah ada izin

Jumlah pengawasan K2 dan lingkungan ketenagalistrikan yang sudah ada ijin

14 keg 4 keg 301,270,000.00 40,663,000.00 13,50 29,00

33 Inventarisasi Peralatan

PLTS Jumlah laporan inventarisasi 8 keg 1 keg 170,500,000.00 9,430,000.00 5,53 5,53 34 VerifikasiListrik Hemat

dan Murah/ RTS Jumlah laporan verifikasi 17 keg 1 keg 304,474,500.00 12,660,000.00 4,16 4,16 35 Verifikasi Perizinan

ketenagalistrikan Jumlag permohonan pertimbangan teknis 22 keg 48 keg 393,525,000.00 73,670,000.00 18,72 100,00 36 Monitoring pemanfaatan

listrik perdesaan Jumlah laporan monitoring 18 keg 8 keg 304,474,500.00 110,969,000.00 36,45 22,57 37 Survei Desa belum

berlistrik Jumlah desa belum berlistrik 10 keg 2 keg 167,282,500.00 47,196,400.00 28,21 23,37 38 Rencana Umum

Ketenagalistrikan Daerah Jumlah review dokumen 15 keg 2 keg 280,900,000.00 20,660,000.00 7,35 13,33 39 Inventarisasi

Penerangan Jalan Umum (PJU)

Jumlah PJU yang

terinventarisir kecamatan 12 kecamatan 7 397,020,000.00 95,984,200.00 24,18 58,33 40 Inventarisasi Potensi

Energi Alternatif Jumlah potensi ternak sapi, enceng gondok, dan kelapa sawit

(14)

41 Penyusunan Rencana Umum Energi daerah (RUED) Prov. Kalsel

Jumlah data rencana

Umum Energi daerah 13 keg 10 keg 300,000,000.00 158,090,400.00 52,70 77,00 42 Pemantauan

Pemanfaatan Energi Biogas

jumlah energi biogas dari ternak sapi dan enceng gondok yang dimanfaatkan masyarakat

15 keg 10 keg 195,886,500.00 85,452,100.00 43,62 66,67

43 Inventarisasi Emisi gas Rumah Kaca Sektor Energi

Jumlah laporan penurunan emisi gas rumah kaca sektor energy

13 laporan 6 laporan 397,020,000.00 94,579,800.00 23,82 46,15 44 Monitoring dan Evaluasi

Penimbunan dan Niaga pada Terminal BBM

Jumlah monev

terminal niaga BBM 15 keg 7 keg 172,760,000.00 44,572,200.00 25,80 46,6 45 Monitoring dan Evaluasi

Pengangkutan dan Distribusi BBM Non Subsidi pada sektor Industri

Jumlah perusahaan yang menggunakan solar non subsidi

13 keg 4 keg 165,890,000.00 25,139,300.00 15,15 30,77

46 Pembangunan PLTS

Terpusat Jumlah PLTS yang terbangun 1 unit 1 unit 2,874,648,000.00 - - 0 Tahap lelang Program

Pengembangan Sumberdaya Mineral, Geologi dan Air Tanah

Luas cekungan air tanah di dalam wilayah Prov. Kalsel ; Persentase penyediaan air tanah dari sumur bor

1000 ha ;

16,67% 0 ha ; 0% 3,128,701,000.00 302,309,600.00 9,66 18,87

47 Survey penentuan nilai

Perolehan Air Tanah Variabel nilai perolehan air tanah 8 keg 6 keg 257,025,000.00 128,463,400.00 49,98 75,00 48 Survey Potensi Air tanah Jumlah zona

konservasi air tanah 1 keg 0 keg 628,500,000.00 - - 0,00 Tahap lelang 49 Pengawasan Pemakaian/

Pengusahaan Air Tanah Jumlah data sumur bor air tanah dimanfaatkan oleh masyarakat

(15)

50 Pengawasan

pelaksanaan Pemboran Air Tanah

Jumlah pengawasan

sumur bor 19 keg 5 keg 287,680,000.00 29,950,000.00 10,41 26,32 51 Peninjauan lapangan

Dalam Rangka

Pemberian Rekomendasi Teknis Perijinan Air Tanah

Jumlah permohonan

rekomendasi teknis 22 keg 7 keg 437,796,000.00 42,642,000.00 9,74 31,82 52 Pemboran eksplorasi air

tanah Jumlah pembangunan sumur bor eksplorasi air tanah

4 sumur 0 sumur 1,243,920,000.00 - 0,00 0,00 Masuk kedalam APBD Perubahan, karena setelah diverifikasi yang lolos hanya ada 3 unit

(16)

Tabel 2.2

Evaluasi Program Prioritas Pencapaian Kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel Terkini

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2017 dengan Triwulan II Realisasi sampai tahun 2017

Capaian (%)

1 2 3 4 5 6

1 Meningkatnya rasio

elektrifikasi Rasio elektrifikasi 85,5% 90,24% 106%

2 Mengurangi laju gradasi air tanah

Tingkat ketersediaan air tanah yang dimanfaatkan 9,2% 8,7% 95%

3 Menurunnya akibat

kerusakan lingkungan

akibat usaha

pertambangan

Persentase luas lahan yang direklamasi akibat kegiatan

usaha pertambangan 71% 65,28% 92%

Persentase luas lahan yang direvegetasi akibat kegiatan

usaha pertambangan 40% 32,10% 80,25%

4 Meningkatnya penerimaan

Negara sektor

pertambangan

Kontribusi penerimaan Negara sektor pertambangan 2.591 milyar 2.142 milyar 82,67% 5 Terjaganya ketersediaan

energi

Jumlah kuota tersalurnya BBM bersubsidi (solar) tepat sasaran

329.731 KL 172.653 KL 52,36%

Jumlah kuota tersalurnya LPG bersubsidi (3 kg) tepat

(17)

2.2. Analisis kinerja pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel

Acuan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral telah disesuaikan dengan peraturan yang mengatur dalam SPM dan IKK. Dalam hal ini SPM yang digunakan lebih bersifat bantuan kepada masyarakat dan pengawasan pertambangan. Sesuai dengan visi dan misi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel, memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Untuk menentukan indikator SPM, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel menggunakan cara perhitungan sebagai berikut : Jumlah Permohonan Masyarakat dan Pertimbangan Kemampuan Penyediaan Dana Oleh

Pemerintah Daerahserta Pertimbangan Teknis.

Berikut ini beberapa capaian indikator kinerja pelayanan dinas tahun anggaran 2017 sebagai berikut :

Tabel 2.3 Target dan Capaian Kinerja Sasaran Dinas

No Sasaran Indikator Target

2017

Realisasi 2017 s.d Trw. II 1 Merealisasikan bantuan

sumur bor air tanah kepada masyarakat

Jumlah sumur bor air tanah yang diserahkan kepada masyarakat

3 unit -

2 Ketersediaan PLTS dan jaringan distribusi

Jumlah rumah tangga yang terlistriki

85 bh -

2.3. Isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel

1. Tingkat kinerja Pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan pada awalnya dibentuk tahun 1989. Keputusan Gubernur Kalimantan Daerah Nomor 039 Tahun 2009, dengan tugas pokok adalah melaksanakan urusan disentralisasi dan dekonsentralisasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah guna melaksanakan tugas pokok tersebut. Setelah di keluarkannya Undang-Undang

(18)

Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, nomenklatur organisasi dan tupoksi kemudian berubah menjadi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 72 Tahun 2016. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang energi dan sumber daya mineral. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi antara lain :

1. Perumusan kebijakan pengelolaan energi dan sumber daya mineral; 2. Pelaksanaan kebijakan pendayagunaan dan pengendalian air tanah; 3. Pelaksanaan kebijakan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara; 4. Pelaksanaan kebijakan pengembangan dan konservasi energi;

5. Pelaksanaan kebijakan pengembangan dan pengendalian usaha ketenagalistrikan;

6. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian cabang dinas;

7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis; dan 8. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

Susunan organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri dari satu kepala dinas, satu sektetariat, empat bidang, satu unit pelaksana teknis dan kelompok jabatan fungsional.

a. Kepala Dinas b. Sekretariat

Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3) Sub Bagian Keuangan dan Aset b. Bidang Air Tanah

Bidang Air Tanah terdiri dari :

1) Seksi Pendayagunaan Air Tanah; 2) Seksi Pengendalian Air Tanah; 3) Seksi Konservasi Air Tanah c. Bidang Mineral dan Batubara

(19)

1) Seksi Penataan dan Pengembangan Wialayah Pengusahaan Mineral dan Batubara;

2) Seksi Pengusahaan Mineral dan Batubara; dan 3) Seksi Teknik Lingkungan Mineral dan Batubara. d. Bidang Energi

Bidang Energi terdiri dari :

1) Seksi Pengembangan Energi; 2) Seksi pengusahaan Energi; 3) Seksi Konservasi Energi. e. Bidang Listrik

Bidang Listrik terdiri dari :

1) Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan 2) Seksi Pengusahaan ketenagalistrikan; dan

3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Ketenagalistrikan.

Pegawai kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari PNS dan Tenaga Kontrak. Jumlah pegawai 168 orang terbagi pegawai PNS 157 orang dan pegawai Tenaga Kontrak sebanyak 11 orang.

Penempatan pegawai PNS dan Tenaga Kontrak pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral adalah :

 Kepala Dinas : 1 orang

 Sekretariat : 38 orang

 Bidang Air Tanah : 21 orang  Bidang Pertambangan : 23 orang  Bidang Energi : 23 orang  Bidang Listrik : 21 orang  Jabatan Fungsional Khusus : 4 orang  Tenaga kontrak : 11 orang  Inspektur tambang : 37 orang Jumlah : 168 orang

(20)

2. Permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel

 Permasalahan

- Masih belum adanya kejelasan tentang pendanaan kegiatan untuk inspektur tambang.

- Kurangnya sarana dan prasarana untuk mengakomodir pegawai baru dari kabupaten yang menjadi pegawai provinsi dan pegawai pusat (inspektor tambang).

- Masih kurangnya sosialisasi terhadap bantuan yang diberikan oleh dinas kepada masyarakat mengenai pemeliharaan serta perbaikan.

 Hambatan

1. Tingkat pemahan aparatur pelaksanaan terhadap tugas dan fungsi belum maksimal.

2. Penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensinya. 3. Kurangnya pendanaan dalam pelaksanaan program dan kegiatan.

3. Isu-isu strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Kalsel a. Isu Strategis Bidang Air Tanah

1. Potensi sumberdaya geologi cukup melimpah; 2. Degradasi air tanah.

b. Isu Stategis Bidang Pertambangan Umum 1. Kerusakan lingkungan pertambangan

2. Fluktuasi pendapatan daerah dari sector tambang; 3. Kecelakaan tambang;

4. Kewenangan pembinaan dan pengawasan;

5. Perusahaan yang tidak memenuhi kaidah pertambangan; 6. Banyaknya perusahaan pemegang IUJP/SKT local;

7. Kegiatan PETI yang tidak mengikuti kaidah-kaidah pertambangan yang baik dan telah mengakibatkan kerusakan lingkungan, pemborosan sumber dayamineral, dan kecelakaan tambang. Disamping itu, PETI bukan saja menyebabkanpotensi penerimaan Negara berkurang, tetapi juga Negara/ pemerintah harus mengeluarkan dana yang sangat besar untuk memperbaiki kerusakan lingkungan.

c. Isu Stategis Bidang Energi

(21)

2. Potensi energy baru terbarukan yang melimpah; 3. Sulitnya masyarakat di pedesaan mendapatkan migas;

4. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap konservasi energy; 5. Peningkatan emisi gas rumah kaca.

d. Isu Stategis Bidang Energi

1. Kalimantan Selatan sebagai lumbung energy belum sepenuhnya terekploitasi menjadi energy listrik;

2. Kemampuan daya listrik masih terbatas; 3. Belum meratanya jaringan distribusi listrik;

4. Masih kurangnya pemahaman masyarakat dalam pembebassan lahan keperluan pembangunan pembangkit jaringan listrik;

5. Kurangnya minat investor di bidang pembangkit tenaga listrik.

e. Isu Stategis Unit Pelayanan Jasa Sumber Daya Mineral dan Energi 1. Era perdagangan bebas menuntut pelayanan jasa yang berstandar

Nasional dan International, khususnya di bidang laboratorium, peralatan eksplorasi dan perpetaan.

2. Data system informasi geografis bidang pertambangan, energi sumberdaya dan mineral belum optimal.

2.4. Review terhadap rancangan awal RKPD

Telaahan terhadap rancangan awal RKPD dimaksudkan untuk membandingkan antara rumusan hasil indentifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian target Renstra SOPD dan tingkat kinerja yang dicapai oleh SOPD, dengan arahan Kepala Daerah terkait prioritas program/kegiatan dan pagu indikatif yang disediakan untuk setiap SKPD berdasarkan rancangan awal RKPD.

Review terhadap rancangan awal RKPD, meliputi kegiatan indentifikasi prioritas program dan kegiatan, indikator kinerja program/kegiatan, tolak ukur atau target sasaran program/kegiatan, serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program/kegiatan untuk SOPD yang bersangkutan.

Penyusunan RKPD berpedoman pada arah kebijakan pembangunan nasional, arah kebijakan pembangunan daerah, tahapan dan tata cara penyusunan, tahapan

(22)

dan tata cara perubahan, pengendalian dan evaluasi, serta konsistensi perencanaan dan penganggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tema Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017 adalah

Membangun Daya Saing Daerah Menuju Kalsel Mandiri, Terdepan, Dan

Bekelanjutan”. Tema pembangunan tahun 2017 mengandung makna sebagai

berikut :

1) Pembangunan daya saing menuju Kalsel Mandiri. Hal ini berarti bahwa dengan meningkatkan daya saing daerah, maka akan terwujud kemampuan atau keberdayaan yang dapat membangun dan memelihara kelangsungan hidup berdasarkan kekuatan sendiri. Upaya peningkatan kesejahtraan rakyat haruslah dijalankan bersamaan dengan peningkatan kemandirian baik secara ekonomi, social, yang dapat dilihat dari kemandirian pembiayaan pembangunan, ketahanan pangan dan energi.

2) Pembangunan daya saing menuju Kalsel terdepan. Dengan meningkatnya daya saing daerah, diharapkan Kalsel akan menjadi provinsi yang maju dan terdepan khususnya di wilayah Pulau Kalimantan.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Tahapan proses pelaksanaan kegiatan pembangunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral antara lain :

1. Forum konsultasi publik 2. Forum gabungan SKPD

3. Pra musrenbang Provinsi Kalimantan Selatan 4. Musrenbang Penyusunan RKPD

(23)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Rencana Strategis Kementerian ESDM Tahun 2015-2019 (Renstra KESDM) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2015 tanggal 10 April 2015 merupakan dokumen memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas dan fungsi Kementerian ESDM berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2015-2019.

Visi Pembangunan Nasional Renstra Kementerian ESDM Tahun 2015-2019 adalah

“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN

BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”.Upaya untuk

mewujudkan Visi tersebut melalui 7 Misi Pembangunan, yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Tujuan dan Sasaran Strategis yang menjadi lingkup tugas dan tanggung jawab KESDM adalah sebagai berikut:

Tujuan Sasaran Strategis

1. Terjaminnya penyediaan energi dan bahan baku domestik

1. Mengoptimalkan kapasitas penyediaan energi fosil

(24)

2. Meningkatkan alokasi energi domestik

3. Meningkatkan akses dan infrastruktur energi

4. Meningkatkan diversifikasi energi 5. Meningkatkan efisiensi energi dan

pengurangan emisi

6. Meningkatkan produksi mineral dan PNT

2. Terwujudnya optimalisasi penerimaan Negara dari sektor ESDM

7. Mengoptimalkan penerimaan Negara dari sektor ESDM

3. Terwujudnya subsidi energi yang lebih tepat sasaran dan harga yang kompetitif

8. Mewujudkan subsidi energi yang lebih tepat

4. Terwujudnya peningkatan investasi sektor ESDM

9. Meningkatkan investasi sektor ESDM

5. Terwujudnya manajemen & SDM yang professional serta peningkatan kapasitas iptek dan pelayanan bidang geologi

10. Mewujudkan manajemen dan SDM yang professional

11. Meningkatkan kapasitas iptek 12. Meningkatkan kualitas informasi

dan pelayanan bidang geologi

Sektor ESDM memiliki peranan penting dalam pembangunan dan perekonomian nasional yaitu sebagai penjamin sumber pasokan (energi dan minerba) yang didukung oleh harga energi yang terjangkau dan kemampuan meningkatkan nilai tambah.

Dalam perekonomian nasional, sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) memegang peran yang sangat stategis. Di satu sisi, sektor ESDM merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap penerimaan negara, namun di sisi lain sektor ESDM dalam tugasnya menjamin ketersediaan energi juga mengakibatkan konsekuensi subsidi dalam alokasi anggaran negara yaitu dalam bentuk subsidi BBM dan listrik sehingga terjangkau bagi masyarakat.

Konsumsi energi Indonesia menunjukkan peningkatan rata-rata 7-8% per tahun seiring dengan pertambangan populasi dan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Kondisi ini menuntut ketersediaan energi baik untuk mendukung aktifitas

(25)

perekonomian dan dinamika sosial masyarakat. Namun demikian, terdapat berbagai kendala untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut diantaranya produksi minyak bumi yang cenderung menurun sementara akselarasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung baru energi nasional masih belum maksimal.

Upaya untuk mewujudkan ketanahan energi harus menjadi agenda prioritas bagi Indonesia, dimana bukan hanya pasokan energi fosil yang harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya namun juga energi baru terbarukan yang sumber dayanya cukup melimpah dan beragam di seluruh Indonesia.

Dengan semakin baiknya infrastruktur energi, kekurangan gas untuk kebutuhan sektor industri, kelangkaan pasokan BBM, dan keterbatasan pasokan listrik akan teratasi. Kondisi ini dapat mendorong tumbuhnya minat investasi sehingga dapat memperluas lapangan kerja, memperbesar pendapatan negara, mengurangi penduduk miskin yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga ke depan sektor ESDM tida lagi berkontribusi sebagai sumber penerimaan negara semata namun dapat memberikan nilai tambah terhadap perekonomian nasional.

3.2. Tujuan dan Sasaran

Sesuai dengan penjabaran Visi Gubernur Kalimantan Selatan periode 2016-2021 yaitu :

“ Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing “

Untuk dapat mewujudkan harapan tersebut, maka dijabarkan melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut:

 Mengembangkan sumber daya manusia yang agamis, sehat, cerdas dan terampil  Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang profesional dan berorientasi pada

pelayanan publik

 Memantapkan kondisi sosial budaya daerah yang berbasis kearifan lokal

 Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya

 Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumberdaya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan

(26)

Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan visi dan misi kepala daerah terpilih antara lain :

Misi Tujuan Sasaran

Mengembangkan infastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya

Meningkatnya pemerataan

pembangunan seluruh wilayah sesuai dengan tata ruang

1. Meningkatnya

penyediaan infrastruktur sumber daya air

2. Meningkatnya

penyediaan energi listrik Mengembangkan daya saing

ekonomi daerah yang berbasis sumberdaya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan Meningkatnya kualitas lingkungan hidup daerah Menurunnya kerusakan lingkungan akibat pertambangan

Indikator Kinerja Utama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai berikut :

No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama

Penjelasan (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator, Cara Perhitungan Indikator)

Penanggung Jawab Sumber Data 1 Mengurangi laju gradasi air tanah Tingkat ketersediaan air tanah yang dapat

dimanfaatkan

Makna indikator :

Meningkatnya ketersediaan air tanah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Alasan pemilihan indikator : Pembangunan sumur bor untuk meningkatkan akses air bersih masyarakat.

Rumus perhitungan :

Jumlah penduduk yang menerima akses air bersih dari sumur bor dibagi jumlah penduduk yang menerima akses air bersih secara keseluruhan x 100%.

Bidang air tanah Bidang air tanah

(27)

2 Meningkatnya penerimaan Kontribusi penerimaan Negara sektor pertambangan Makna indikator : Peningkatan penerimaan Negara dari sektor pertambangan selaras dengan perbaikan lingkungan disekitar tambang.

Alasan pemilihan indikator : Indikator ini dipilih karena 20% pendapatan dari PDRB Provinsi Kalsel di dapat dari sektor pertambangan. Rumus perhitungan : Target PNBP keseluruhan dibagi penerimaan PNBP. Bidang mineral dan batubara Bidang mineral dan batubara 3 Menurunnya tingkat kerusakan lingkungan akibat usaha pertambangan Persentase luas lahan yang direklamasi akibat kegiatan usaha pertambangan Makna indikator : Penurunan kerusakan lingkungan akibat pertambangan dengan melakukan reklamasi.

Alasan pemilihan indikator : Indikator ini dipilih dengan membandingkan antara lahan yang diproduksi (terganggu) dengan lahan yang akan direklamasi. Rumus perhitungan :

Jumlah luas lahan yang direklamasi dibagi luas lahan terganggu x 100% Bidang mineral dan batubara Perusahaan IUP, PKP2B dan KK Persentase luas lahan yang direvegetasi akibat Makna indikator : Penurunan kerusakan lingkungan akibat pertambangan dengan melakukan revegetasi. Bidang mineral dan batubara Perusahaan IUP, PKP2B dan KK

(28)

kegiatan usaha

pertambangan

Alasan pemilihan indikator : Indikator ini dipilih dengan membandingkan antara lahan yang diproduksi (terganggu) dengan lahan yang akan direvegetasi. Rumus perhitungan :

Jumlah luas lahan yang direvegetasi dibagi luas lahan terganggu x 100% 4 Terjaganya ketersediaan energi Jumlah kuota tersalurnya BBM bersubsidi (solar) tepat sasaran Makna indikator : Terjaganya ketersediaan BBM bersubsidi (solar) yang didistribusikan dari depo pertamina ke SPBU secara tepat sasaran.

Alasan pemilihan indikator : Indikator ini dipilih karena

untuk mengetahui

penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran.

Rumus perhitungan :

Jumlah kuota BBM bersubsidi (solar) yang telah ditetapkan pemerintah pusat

Bidang energi BPH migas & pertamina Jumlah kuota tersalurnya LPG bersubsidi (3 kg) tepat sasaran Makna indikator : Terjaganya ketersediaan LPG bersubsidi (LPG 3 kg) yang didistribusikan dari depo pertamina ke pangkalan secara tepat sasaran.

Alasan pemilihan indikator : Indikator ini dipilih karena

untuk mengetahui

Bidang energi Ditjen Migas & Pertamina

(29)

penyaluran LPG bersubsidi (LPG 3 kg) bersubsidi yang tepat sasaran.

Rumus perhitungan :

Jumlah kuota LPG bersubsidi (LPG 3 kg) yang telah ditetapkan pemerintah pusat. 5 Meningkatnya rasio elektrifikasi Rasio elektrifikasi Makna indikator : Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan ingin kemandirian energi dan penyedian listrik untuk masyarakat.

Alasan pemilihan indikator : Indikator ini dipilih untuk melakukan evaluasi seberapa banyak kepala keluarga yang sudah mendapatkan pelayanan elektrifikasi, mengingat belum seluruh kepala keluarga di Kalimantan Selatan telah mendapatkan pelayanan listrik.

Rumus perhitungan :

Jumlah rumah tangga berlistri PLN dibagi jumlah seluruh rumah tangga x 100%

Bidang

ketenagalistrikan

(30)

3.3. Program dan Kegiatan

Untuk dapat mewujudkan visi dan misi tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi mencanangkan 8 program dan 62 kegiatan.

Adapun program dan kegiatan tahun 2017 antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1) Penyediaan jasa surat menyurat

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3) Penyedian jasa administrasi keuangan

4) Penyediaan jasa kebersihan kantor 5) Penyediaan alat tulis kantor

6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

7) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 9) Penyediaan bahan logistik kantor

10) Penyediaan makanan dan minuman

11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 12) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah 13) Penataan/pembenahan arsip-arsip kantor

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pengadaan perlengkapan gedung kantor

2) Pemeliharaan Rutin/ Berkala gedung kantor

3) Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional 4) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1) Pengadaan pakaian kerja lapangan

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1) Kursus, pendidikan pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis

5. Program Pengembangan Sistem Perencanaan, Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan

(31)

2) Penyusunan rencana kerja SKPD

6. Program Pengendalian, Perusakan Lingkungan Hidup dan Pengusahaan Bidang Pertambangan

1) Monitoring dan evaluasi lindungan lingkungan pertambangan terhadap PKP2B, KK dan IUP

2) Pendataan kegiatan penambangan tanpa izin (PETI)

3) Monitoring dan evaluasi produksi dan penjualan terhadap IUP, PKP2B dan KK 4) Pemantauan program CSR terhadap IUP dan PKP2B

5) Verifikasi dan evaluasi produksi penjualan terhadap IUP, PKP2B dan KK 6) Bimbingan teknis kegiatan pertambangan terhadap IUP, PKP2B dan KK

7. Program Pengembangan Sumberdaya Mineral, Geologi dan Air Tanah 1) Pemboran eksplorasi air tanah

2) Pengawasan pelaksanaan pemboran air tanah 3) Survey potensi air tanah

4) Pengawasan pemakaian/pengusahaan air tanah 5) Survey penentuan nilai perolehan air tanah

6) Peninjauan lapangan dalam rangka pemberian rekomendasi teknis perijinan air tanah

8. Program pembinaan, pengembangan ketenagalistrikan dan Energi 1) Koordinasi pengembangan ketenagalistrikan

2) Inventarisasi usaha penyediaan tenaga listrik/ captive power 3) Monitoring penertiban sertifikat laik operasi KONSUIL/ PPILN 4) Penertiban izin pembangkit genset

5) Pengawasan keselamatan kerja dan lingkungan ketenagalistrikan yang sudah ada izin

6) Inventarisasi peralatan PLTS

7) Verifikasi listrik hemat dan murah/ RTS 8) Verifikasi perizinan ketenagalistrikan 9) Monitoring pemanfaatan listrik pedesaan 10) Survey desa belum berlistrik

11) Rencana umum ketenagalistrikan daerah 12) Inventarisasi Penerangan jalan Umum (PJU) 13) Inventarisasi potensi energy alternative

(32)

14) Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Prov Kalsel 15) Pemantauan pemanfaatan energy biogas

16) Inventarisasi emisi gas rumah kaca sektor energi

17) Monitoring dan evaluasi penimbunan dan niaga pada terminal BBM

18) Monitoring dan evaluasi pengangkutan dan distribusi BBM non subsidi pada sektor industry

Kegiatan yang diusulkan pada rencana kerja perubahan tahun 2017 : 1. Pengawasan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan 2. FS pembentukan perusahaan daerah Bidang pertambangan 3. Pengadaan kendaraan dinas/ operasional

4. Pengadaan komputer

5. Pembangunan PLTS terpusat 6. Sosialisasi konservasi energi

7. Penyusunan raperda pembentukan perusahaan daerah hulu migas 8. Monitoring dan evaluasi ketersediaan dan kebutuhan LPG 3 kg 9. Revitalisasi sumur pantau

10. Pengkajian naskah akademis dan penyusunan naskah raperda pengelolaan air tanah

11. Pemantauan kualitas air tanah

Tahun 2017 ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan mengakomodir 8 program dan 62 kegiatan dengan total pagu anggaran APBD perubahan sebesar Rp.18.898.779.850,-.

Berikut tabel 3.1 mengenai rumusan program dan kegiatan perubahan pagu tahun 2017.

(33)

Tabel 3.1

Rumusan Usulan Rencana Program dan Kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan Pagu Murni Tahun 2017 dan Pagu Perubahan 2017

No Program dan Kegiatan Indikator Pagu 2017 murni Pagu 2017

perubahan Selisih

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,262,357,550.00 2,741,257,550.00 310,560,000.00 1 Penyediaan jasa surat

menyurat Jumlah surat yang terkirim 10,781,100.00 11,681,100.00 (900,000.00) 2 Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jumlah suplay jasa, air dan listrik 1,055,165,450.00 376,165,450.00 679,000,000.00

3 Penyediaan jasa

administrasi keuangan Jumlah pengelola administrasi keuangan SKPD, laporan bulanan 210,540,000.00 210,540,000.00 - 4 Penyediaan jasa kebersihan

kantor Jumlah alat kebersihan yang tersedia 49,800,000.00 51,900,000.00 (2,100,000.00) 5 Penyediaan Alat Tulis

Kantor Jumlah alat tulis kantor yang terbeli 104,500,000.00 110,500,000.00 (6,000,000.00) 6 Penyediaan Barang Cetakan

dan Penggandaan Jumlah cetakan 45,617,000.00 48,017,000.00 (2,400,000.00)

7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Jumlah alat dan komponen listrik

yang dibeli 38,500,000.00 47,500,000.00 (9,000,000.00)

8 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

(34)

9 Penyediaan Bahan Logistik

Kantor Jumlah pengisian alat pemadam dan bbm kendaraan dinas 75,245,000.00 175,245,000.00 - 10 Penyediaan Makanan dan

Minuman Jumlah makanan dan minuman 339,829,000.00 377,329,000.00 (37,500,000.00) 11 Rapat-rapat Koordinasi dan

Konsultasi ke Luar Daerah Jumlah perjalanan dinas yang dapat terlaksana 793,800,000.00 893,800,000.00 (100,000,000.00)

12 Rapat Koordinasi Dalam

Daerah Jumlah perjalanan dinas yang dapat terlaksana 300,000,000.00 300,000,000.00 - 13 Penataan/ pembenahan

arsip-arsip kantor daftar arsip dinamis 42,080,000.00 42,080,000.00 -

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,214,640,000.00 2,560,640,000.00 (1,346,000,000.00) 14 Pengadaan kendaraan

dinas/operasional Jumlah kendaraan dinas yang terbeli 663,000,000.00 (663,000,000.00) 15 Pengadaan perlengkapan

gedung kantor Jumlah perlengkapan kantor yang dibeli 418,800,000.00 611,300,000.00 (192,500,000.00) 16 Pengadaan Komputer Jumlah perlengkapan kantor yang

dibeli 460,500,000.00 (460,500,000.00)

17 Pemeliharaan Rutin/Berkala

Gedung Kantor Luas gedung yang diperbaiki 500,000,000.00 500,000,000.00 -

18 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

Jumlah kendaraan dinas yang

terpelihara 216,340,000.00 216,340,000.00 -

19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

(35)

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2,250,000.00 2,250,000.00 - 20 Pengadaan pakaian kerja

lapangan Jumlah pakaian yang terpenuhi 2,250,000.00 2,250,000.00 -

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 673,130,000.00 591,084,800.00 82,045,200.00 21 Kursus, Pendidikan,

Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

Jumlah pegawai yang terlatih 673,130,000.00 591,084,800.00 82,045,200.00

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan 446,850,000.00 235,210,000.00 211,640,000.00 22 Penyusunan pelaporan

prognosis realisasi anggaran

Jumlah laporan realisasi anggaran dan kegiatan tahun 2017 Dinas ESDM prov kalsel, laporan

pelaksanaan kegiatan tahun berjalan

5,200,000.00 5,200,000.00 -

23 Penyusunan Rencana Kerja

SKPD jumlah laporan yang dicetak 441,650,000.00 230,010,000.00 211,640,000.00

Program Pengendalian, Perusakan Lingkungan Hidup dan

Pengusahaan Bidang Pertambangan 1,694,091,000.00 2,665,126,000.00 (971,035,000.00) 24 Monitoring dan evaluasi

lindungan lingkungan pertambangan terhadap PKP2b, KK dan IUP

Jumlah perusahaan yang dimonitor

dan dievaluasi 486,825,000.00 486,825,000.00 -

25 Pemantauan program CSR

terhadap IUP dan PKP2B Jumlah perusahaan yang dipantau 283,076,000.00 283,076,000.00 -

26 Pendataan kegiatan penambangan tanpa izin (PETI)

Jumlah kegiatanpenambangan tanpa

(36)

27 Bimbingan teknis kegiatan pertambangan terhadap PKP2B, KK dan IUP

Jumlah peserta bimtek 92,600,000.00 92,600,000.00 -

28 Verifikasi dan evaluasi produksi penjualan terhadap PKP2B, KK dan IUP

Jumlah perusahaan pemegang IUP

batubara yang diverifikasi 166,165,000.00 166,165,000.00 -

29 Monitoring dan evaluasi produksi dan penjualan terhadap PKP2B, KK dan IUP

Jumlah perusahaan yang

dimonitoring dan dievaluasi 412,790,000.00 412,790,000.00 -

30 Pengawasan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan

Jumlah pengawasan yang terlaksana - 821,035,000.00 (821,035,000.00)

31 FS pembentukan

perusahaan daerah bidang pertambangan

Jumlah dokumen FS - 150,000,000.00 (150,000,000.00)

Program pengembangan sumberdaya mineral, geologi dan

air tanah 3,128,701,000.00 2,905,135,500.00 223,565,500.00

32 Survey penentuan nilai

perolehan air tanah Variabel nilai perolehan air tanah 257,025,000.00 164,382,000.00 92,643,000.00 33 Survei potensi air tanah Jumlah zona konservasi air tanah 628,500,000.00 628,500,000.00 - 34 Pengawasan

pemakaian/pengusahaan air tanah

Jumlah data sumur bor air tanah

(37)

35 Pengawasan pelaksanaan

pemboran air tanah Jumlah pengawasan sumur bor 287,680,000.00 287,680,000.00 - 36 Peninjauan lapangan dalam

rangka pemberian rekomendasi teknis perijinan air tanah

Jumlah permohonan rekomendasi

teknis 437,796,000.00 187,288,500.00 250,507,500.00

37 Pemboran eksplorasi air

tanah Jumlah pembangunan sumur bor eksplorasi air tanah 1,243,920,000.00 943,920,000.00 300,000,000.00 38 Revitalisasi sumur pantau Jumlah revitalisasi automatik water

level recording sumur pantau air tanah

- 195,750,000.00 (195,750,000.00)

39 Pengkajian naskah

akademis dan penyusunan naskah raperda

pengelolaan air tanah

naskah akademis dan draft raperda - 109,750,000.00 (109,750,000.00)

40 Pemantauan kualitas air

tanah Jumlah alat-alat ukur pemantauan kualitas air tanah - 203,750,000.00 (203,750,000.00) Program pembinaan, pengembangan ketenagalistrikan dan

energi 5,002,373,000.00 7,198,076,000.00 (2,195,703,000.00)

41 Koordinasi Pengembangan

Ketenagalistrikan Jumlah dokumen yang tersusun dan jumlah PLTS terpusat 337,735,000.00 337,735,000.00 - 42 Inventarisasi Usah

Penyediaan Tenaga Linstrik/ Captive Power

(38)

43 Monitoring Penertiban Sertifikat Laik Operasi KONSUIL/ PPILN

Jumlah monitoring KONSUIL/PPILN 269,565,000.00 149,565,000.00 120,000,000.00

44 Penertiban Izin pembangkit

Genset Jumlah rekomendasi penerbitan ijin pembangkit genset 335,125,000.00 312,060,000.00 23,065,000.00 45 Pengawasan Keselamatan

Kerja dan Lingkungan Ketenagalistrikan yang sudah ada izin

Jumlah pengawasan K2 dan lingkungan ketenagalistrikan yang sudah ada ijin

301,270,000.00 249,532,000.00 51,738,000.00

46 Inventarisasi Peralatan

PLTS Jumlah laporan inventarisasi 170,500,000.00 170,500,000.00 -

47 VerifikasiListrik Hemat dan

Murah/ RTS Jumlah laporan verifikasi 304,474,500.00 254,474,500.00 50,000,000.00 48 Verifikasi Perizinan

ketenagalistrikan Jumlag permohonan pertimbangan teknis 393,525,000.00 100,800,000.00 292,725,000.00 49 Monitoring pemanfaatan

listrik perdesaan Jumlah laporan monitoring 304,474,500.00 254,474,500.00 50,000,000.00 50 Survei Desa belum berlistrik Jumlah desa belum berlistrik 167,282,500.00 117,282,500.00 50,000,000.00 51 Rencana Umum

Ketenagalistrikan Daerah Jumlah review dokumen 280,900,000.00 180,900,000.00 100,000,000.00 52 Inventarisasi Penerangan

Jalan Umum (PJU) Jumlah PJU yang terinventarisir 397,020,000.00 298,875,000.00 98,145,000.00 53 Inventarisasi Potensi Energi

(39)

54 Penyusunan Rencana Umum Energi daerah (RUED) Prov. Kalsel

Jumlah data rencana Umum Energi

daerah 300,000,000.00 250,000,000.00 50,000,000.00

55 Pemantauan Pemanfaatan

Energi Biogas jumlah energi biogas dari ternak sapi dan enceng gondok yang dimanfaatkan masyarakat

195,886,500.00 175,886,500.00 20,000,000.00

56 Inventarisasi Emisi gas

Rumah Kaca Sektor Energi Jumlah laporan penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi 397,020,000.00 291,520,000.00 105,500,000.00

57 Monitoring dan Evaluasi Penimbunan dan Niaga pada Terminal BBM

Jumlah monev terminal niaga BBM 172,760,000.00 145,890,000.00 26,870,000.00

58 Monitoring dan Evaluasi Pengangkutan dan

Distribusi BBM Non Subsidi pada sektor Industri

Jumlah perusahaan yang

menggunakan solar non subsidi 165,890,000.00 142,760,000.00 23,130,000.00

59 Pembangunan PLTS

Terpusat Jumlah PLTS yang terbangun - 2,874,648,000.00 (2,874,648,000.00)

60 Sosialisasi konservasi

energi Jumlah peserta sosialisasi - 150,000,000.00 (150,000,000.00)

61 Penyusunan raperda pembentukan perusahaan daerah hulu migas

Jumlah perda yang tersusun - 200,000,000.00 (200,000,000.00)

62 Monitoring dan evaluasi ketersediaan dan kebutuhan LPG 3 kg

Jumlah LPG yang terdistribusi - 182,228,000.00 (182,228,000.00)

(40)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan disusun sebagai pedoman untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, serta dalam mewujudkan sektor pertambangan yang “Good Mining Practice” dan kebutuhan energi yang semakin meningkat serta pemenuhan air untuk daerah krisis air bersih. Maka perlu dilakukan perencanaan program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan.

Rencana kerja ini diharapkan agar mampu memperoleh manfaat dari berbagai peluang yang ada, dan dapat berkesinambungan serta bersinergi. Untuk itu semua, diperlukan dukungan dari semua stakeholders.

Pada tahun 2017, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan menganggarkan pagu anggaran murni sebesar Rp. 15.424.392.550,00 dengan 8 program dan 52 kegiatan dan pagu anggaran perubahan tahun 2017 sebesar Rp. 18.898.779.850,- dengan 8 program dan 62 kegiatan. Diharapkan tahun ini kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar serta berkesinambungan ke depannya.

Gambar

Tabel 2.3 Target dan Capaian Kinerja Sasaran Dinas

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kota Pematangsiantar.. JL.PDT.J.WISMARK SARAGIH KEL.PONDOK SAYUR KEC.SIANTAR

dengan membawa Dokumen Asli sebagaimana tertuang dalam tabel kualifikasi pada aplikasi SPSE. Apabila diwakili harus menyampaikan surat kuasa dari

Permanentemente tienes la posibilidad de conocer alguien interesante en el avión, charlar con el pasajero a tu lado, o tropezarte con algún amigo de un amigo que se encuentra

apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan

The concept behind a pool alarm is pretty simple; it is an electronic device that will monitor pool water for movement.. When movement is detected, it will sound an alarm to notify

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang metode pembelajaran berdasarkan teori belajar humanistik yang dapat diaplikasikan kedalam proses pembelajaran

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah bereksplorasi, siswa mampu menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran bilangan pecahan dan persen dengan benar.. Setelah berdiskusi, siswa mampu