KERANGKA ACUAN NEONATAL DENGAN RESIKO TINGGI KERANGKA ACUAN NEONATAL DENGAN RESIKO TINGGI A.
A. Neonatus dengan resiko tinggi Neonatus dengan resiko tinggi
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan, karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat sangat rawan, karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hid
hidup up sebsebaikaik-ba-baikniknya. ya. al al ini ini dapdapat at dildilihaihat t dardari i tintinggigginynya a angangka ka kesakesakitkitan an dan dan angangkaka kematian neonatus. !iperkirakan 2"# kematian bayi di bawah umur satu tahun ter$adi pada kematian neonatus. !iperkirakan 2"# kematian bayi di bawah umur satu tahun ter$adi pada masa neonatus. %eralihan dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan berbagai masa neonatus. %eralihan dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan fungsi.
perubahan biokimia dan fungsi. B.
B. Beberapa keadaan bayi baru lahir dengan resiko tinggi&Beberapa keadaan bayi baru lahir dengan resiko tinggi& '.
'. (indroma )awat Napas(indroma )awat Napas
Kegawatan pernapasan adalah keadaan kekurangan oksigen yang ter$adi dalam $angka Kegawatan pernapasan adalah keadaan kekurangan oksigen yang ter$adi dalam $angka waktu relatif
waktu relatif lama lama sehingsehingga ga mengamengaktifkaktifkan n metabometabolism anaerob lism anaerob yang menghasilyang menghasilkan kan asamasam laktat. Apabila keadaan asidosis memburuk dan ter$adi penurunan aliran darah ke otak laktat. Apabila keadaan asidosis memburuk dan ter$adi penurunan aliran darah ke otak mak
maka a akaakan n ter$ter$adi adi kerkerusausakan kan otaotak k dan dan orgorgan an lailain. n. (ela(elan$un$utnytnya a dapdapat at terter$ad$adi i depdepresiresi pernapasan
pernapasan yang yang dimanifestasikan dimanifestasikan dengan dengan apneu apneu yang yang meman$ang meman$ang dan dan bahkan bahkan dapatdapat menyebabkan kematian *+u dan onint$a, '/.
menyebabkan kematian *+u dan onint$a, '/.
Kegawatan pernapasan dapat ter$adi pada bayi aterm maupun pada bayi preterm, yaitu Kegawatan pernapasan dapat ter$adi pada bayi aterm maupun pada bayi preterm, yaitu bayi
bayi dengan dengan berat berat lahir lahir ukup ukup maupun maupun dengan dengan berat berat lahir lahir rendah rendah *BB1/. *BB1/. Bayi Bayi dengandengan BB1 yang preterm mempunyai potensi kegawatan lebih besar karena be3um maturnya BB1 yang preterm mempunyai potensi kegawatan lebih besar karena be3um maturnya fungsi organ-organ tubuh.
fungsi organ-organ tubuh. Ke
Kegagawawatan tan pepernrnapaapasan san inini i memeninimbmbululkakan n damdampapak k nenegagatitif f babagi gi tutububuh h baybayi i beberurupapa ter$adinya kekurangan oksigen pada
ter$adinya kekurangan oksigen pada tubuh *hipoksia/. 4ubtubuh *hipoksia/. 4ubuh bayi akan beradaptasi uh bayi akan beradaptasi dengandengan ara mengaktifkan metabolism anaerob yang menghasilkan asam laktat.
ara mengaktifkan metabolism anaerob yang menghasilkan asam laktat.
Apabila hipoksia berlan$ut, gerakan akan berhenti, denyut $antung mulai menurun dan Apabila hipoksia berlan$ut, gerakan akan berhenti, denyut $antung mulai menurun dan tonus otot neuromuskuler berkurang seara berangsur-angsur. %ada fase ini akan ter$adi tonus otot neuromuskuler berkurang seara berangsur-angsur. %ada fase ini akan ter$adi apneu primer. Apabila hipoksia berlan$ut, denyut $antung terus menurun, tekanan darah apneu primer. Apabila hipoksia berlan$ut, denyut $antung terus menurun, tekanan darah akan semakin menurun, bayi tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak menun$ukkan akan semakin menurun, bayi tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak menun$ukkan upaya pernapasan seara spontan. %ada fase iniakan ter$adi apneu sekunder dan akan upaya pernapasan seara spontan. %ada fase iniakan ter$adi apneu sekunder dan akan te
ter$ar$adi di kemkematatian ian bibila la titidadak k segsegerera a didilaklakukukan an reresususitsitasi asi dedengngan an pepernrnapapasaasan n bubuataatann *(yaifuddin, 2002/.
*(yaifuddin, 2002/.
(eara klinis keadaan apneu primer atau apneu sekunder sulit dibedakan. al ini berarti (eara klinis keadaan apneu primer atau apneu sekunder sulit dibedakan. al ini berarti bahwa
bahwa dalam dalam menghadapi menghadapi bayi bayi dengan dengan kondisi kondisi apneu, apneu, harus harus dianggap dianggap bahwa bahwa bayibayi mengalami apneu sekunderdan harus segera dilakukan resusitasi.
mengalami apneu sekunderdan harus segera dilakukan resusitasi.
esusitasi bertu$uan memberikan 5entilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan urah esusitasi bertu$uan memberikan 5entilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan urah $antung
$antung yang yang ukup ukup untuk untuk menyalurkan menyalurkan oksigen oksigen ke ke otak, otak, $antung $antung dan dan alat alat 5ital 5ital lainnya.lainnya. 4indakan resusitasi mengikuti tahapan yang dikenal sebagai AB6 esusitasi
4indakan resusitasi mengikuti tahapan yang dikenal sebagai AB6 esusitasi yaitu&yaitu& A: Airway
A: Airway, mempertahankan saluran napas terbuka melliputi kegiatan meletakkan bayi, mempertahankan saluran napas terbuka melliputi kegiatan meletakkan bayi dengan posisi sedikit ekstensi,
dengan posisi sedikit ekstensi, menghisap mulut dan hidung bayi.menghisap mulut dan hidung bayi. B:
B: BrBreaeathithing,ng, memberikan napas buatan meliputi kegiatan melakukan rangsang taktilmemberikan napas buatan meliputi kegiatan melakukan rangsang taktil untuk memulai pernapasan, melakukan 5entilasi tekanan positif dengan sungkup dan untuk memulai pernapasan, melakukan 5entilasi tekanan positif dengan sungkup dan balon.
balon. C
C: : CCiirrccuullaattiinn,, mempmempertertahahanankakan n sirsirkukulalasi si *p*pereeredadararan/ n/ dadararah h memelipliputi uti kekegigiataatann mempertahankan sirkulasi darah dengan ara kompres dada.
mempertahankan sirkulasi darah dengan ara kompres dada.
7tiologi7tiologi
4owel dalam umiarni, dkk *'9/ menggolongkan penyebab kegagalan pernapasan 4owel dalam umiarni, dkk *'9/ menggolongkan penyebab kegagalan pernapasan pada
pada neonatus neonatus yang yang terdiri terdiri dari dari faktor faktor ibu, ibu, faktor faktor plasenta, plasenta, faktor faktor $anin $anin dan dan faktor faktor persalinan.
•:aktor ibu
eliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari #9 tahun, gra5ida empat atau lebih, sosial ekonomi rendah, maupun penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas $anin seperti hipertensi, penyakit $antung, diabetes mellitus dan lain-lain.
•:aktor plasenta
eliputi solusio plasenta, perdarahan plasenta, plasenta keil, plasenta tipis, plasenta tida menempel pada tempatnya.
•:aktor $anin atau neonatus
eliputi tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antara $anin dan $alan lahir, gemeli, prematur, kelainan kongenital pada neonatus dan lain-lain.
•:aktor persalinan
eliputi partus lama, partus dengan tindakan dan lain-lain. 2. iperbilirubinemia
iperbilirubinemia adalah berlebihnya kadar bilirubin dalam darah lebih dari '0 mg; pada minggu pertama yang mengakibatkan $aundie, warna kuning yang terlihat $elas pada kulit, mukosa, sklera dan urin, serta organ lain, sedangkan pada bayi normal kadar bilirubin serum totalnya 9mg;.
7tiologi
iperbilirubinemia dapat disebabkan oleh bermaam-maam keadaan. %enyebab yang tersering ditemukan disini adalah hemolisis yang timbul akibat inkompatibilitas golongan darah AB< atau defisiensi en=im )>%!. emolisis ini dapat timbul karena adanya perdarahan tertutup *sefal hematoma, perdarahan subaponeoratik/ atau inkompatilibitas golongan darah h. ?nfeksi memegang peranan penting dakam ter$adinya hiperbilirubinemia& keadaan ini terutama ter$adi pada penderita sepsis dan gastroenteritis. Beberapa faktor lain yag $uga nmerupakan penyebab hiperbilirubinemia adalah hipoksia atau anoksia, dehidrasi dan asidosis, hipoglikemia dan polisitemia. Ke$adian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang terlalu berlebihan. alini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghanuran eritrosit, polisitemia, memendeknya umur eritrosit $anin atau bayi, meningkatnya bilirubin dari sumber lain atau terdapatnya peningkatan sirkulasi enterohepatik.
Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan kon$ugasi hepar *defisiensi en=im glukoronil transferase/ atau bayi yang menderita gangguan eksresi, misalnya penderita hepatitis neonatal atau
sumbatan saluran empedu intra atau ekstra hepatik.
%ada dera$at tertentu, bilirubin iniakan bersifat toksit dan merusak $aringan tubuh. 4oksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. (ifat ini memungkinkan ter$adinya efek patologik pada sel otak ini disebut kernikterus atau ensefalopati biliaris.
Bilirubin indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas, berat badan lahir rendah, hipoksia, hiperkarbia, hipoglikemia dan kelainan susunan saraf pusat yang ter$adi karena trauma atau infeksi.
Klasifikasi
'. ?kterus fisiologis
?kterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga serta tidak mempunyai dasar patologis dan tidak ada kemungkinan men$adi kernikterus. ?kterus akan menghilang
dengan sendirinya pada minggu pertama kelahiran bayi atau pada hari ke '0. Bayi dapat diklasifikasikan pada ikterus fisiologis $ika&
a. ?ktrus timbul pada hari kedua dan ketiga
b. Kadar bilirubin indirek tidak melebihi dari '0 mg; pada bayi ukup bulan dan '2,9 mg; pada bayi kurang bulan
. %eningkatan keepatan kadar bilirubin idak melebihi 9 mg; per hari d. Kadar bilirubin indirek tidak melebihi ' mg;
e. 4idak berhubungan pada keadaan patologis 2. ?kterus patologis
Bayi dapat diklasifikasikan pada ikterus patologis $ika& a. ?kterus ter$adi dalam 2@ $am pertama setelah kelahiran
b. Kadar bilirubin melebihi '0 mg; pada bayi ukup bulan atau '2,9 mg; pada bayi kurang bulan
. %eningkatan kadar bilirubin lebih dari 9 mg; per hari. ?kterus menetap setelah dua minggu pertama
d. Kadar bilirubin direk melebihi ' mg; e. Berkaitan dengan proses hemolitik
%enatalaksanaan
iperbilirubinemia ringan tidak memerlukan pengobatan. Bayi dian$urkan untuk lebih banyak menyusu sehingga memperepat pembuangan isi usus dan dapat mengurangi penyerapan kembali bilirubin dari usus sehingga menurunkan kadar bilirubin dalam darah.
ika kadar bilirubin sangat tinggi dian$urkan dengan terapi tukar yaitu darah bayi ditukar dengan darah segar untuk membuang bilirubin dalam darah bayi pada darah sebelumnya. #. ipotermia dan hipertermia
a/ ipotermia
(uhu normal pada neonatus berkisar antara #>06-#,9006 pada suhu ketiak. )e$ala
awal hipotermia apabila suhu #>06 atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila
seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang *suhu #206 - #>06/. !isebut hipotermia berat bila suhu tubuh #206. ntuk
mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan thermometer ukuran rendah *low reading thermometer/ sampai 2906. !isamping sebagai suatu ge$ala, hipotermia
dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
+ang men$adi prinsip kesulitan sebagai akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen *ter$adi hipoksia/, ter$adinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis dengan akibat hipoglikemia. ilangnya kalori tampakdengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.
7tiologi dan faktor presipitasi
%rematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologil seperti meningitis dan perdarahan erebral, pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran, eksposure
4anda-tanda klinis hipotermia&
a. ipotermia sedang
Kaki teraba dingin, kemampuan menghisap lemah, tangisan lemah, kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata.
b. ipotermia berat
(ama dengan hipotermia sedang, ditambah dengan pernapasan lambat dan tidak teratur, bunyi $antung lambat, kadang timbul asidosis metaboli
. (tadium lan$ut hipotermia
uka, u$ung kaki dan tangan berwarna merah terang, bagian tubuh lainnya puat, kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung,
kaki dan tangan *sklerema/ d. %enanganan
%enanganan hipotermia ditu$ukan untuk&
• enegah hipotermia
• engenal bayi dengan hipotermia • engenal resiko hipotermia
• 4indakan pada hipoermia
b/ ipertermia
Keadaan ini ter$adi bila bayi diletakkan dekat dengan sumber panas, dalam ruangan yang udaranya panas, terlalu banyak pakai dan selimut.
)e$ala hipertermia pada bayi baru lahir&
(uhu tubuh bayi C#,906 frekuensi panas bayi lebih >0 kali permenit terdapatnya
tanda-tanda dehidrasi seperti berat badan menurun, tugor kulit kurang, $umlah urin berkurang
@. Asfiksia
Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas seara spontan dan teratur dalam ' menit setelah lahir.
7tiologi
a. :aktor ibu
Biasanya ter$adi pada bayi yang dilahirkan ibu dengan komplikasi, seperti diabetes mellitus, preeklamsia berat, eritroblastosis fetalis, kelahiran kurang bulan.
b. :aktor $anin
:aktor yang terdapat pada $anin atau bayi seperti adanya gangguan aliran ke tali pusat yang menumbung atau tali pusat melilit leher.
• 4er$adinya depresi pernapasan pada bayi karena obat atau analgetik yang
diberikan pada ibu
• Adanya gangguan tumbuh kembang intrauterin dan kelainan bawaan *aplasia
paru, atresia saluran nafas/
Asfiksia neonatus akan ter$adi apabila saat lahir mengalami gangguan pertukaran gas dan transport <2 sehingga bayi kekurangan persediaan <2 dan kesulitan pengeluaran 6<2 %ada bayi dengan asfiksia bisa ter$adi sindrom gangguan napas. Aspirasi mekonium, infeksi dan ke$ang merupakan komplikasi yang sering ter$adi pasa asfiksia. %ada bayi dengan asfiksia dapat pula ditemukan komplikasi lain yaitu gangguan fungsi $antung,
ren$atan neonatus, gangguan fungsi gin$al, lebih merupakan indikator maturitas tumbuh kembang bayi.
Akibat yang mungkin munul pada bayi asfiksia seara keseluruhan mengalami kematian '0-20;, sedangkan 20-@9; dari yang hidup mengalami kelainan neurologi, kira-kira >0;-nya dengan ge$ala sisa berat. (isa normal. )e$ala sisa neurologik berupa erebral palsy, mental retardasi, epilepsi, miroeflus, hidroefalus dan lain-lain.
%enatalaksaan
esusitasi dengan langkah mengikuti AB6 yaitu&
A& pertahankan per$alanan napas bebas, $ika perlu dengan intubasi endotrakeal.
B& bangkitkan napas spontan dengan stimulasi taksil dan tekanan positif menggunakan ambu bag and mask atau lewat pipa endotrakeal
6& pertahankan sirkulasi $ika perlu dengan konpresi dada dan obat-obatan
%ada asfiksia ringan, berikan bantuan napas dengan oksigen '00; melalui bag and mask selama '9-#0 detik.
%ada asfiksia berat dapat ter$adi syok kardiogenik. %ada keadaan ini diberikan dopamin per infus 9-20 mg"KgBB"mnt.
Bila terdapat riwayat pemberian analgesik narkotik pada ibu hamil berika naran 0,' mg"KgBB dapat diberikan seara subkutan intramuskular, intra5ena atau melalui pipa endotrakeal.
%emeriksaan penun$ang
1aboratorium biasanya ditemukan penurunan kadar hematokrit dan peninggian trombosit akibat hiperakti5itas sumsum tulang
:ungsi lumbal untuk menun$ukan adanya airan spinal yang berampur darah disertai dengan peninggian $umlah sel darah merah dan protein, serta penurunan glukosa. ntuk memantau berbagai perubahan yang ter$adi akibat pendarahan.
9. Ke$ang
Ke$ang pada neonatus didefinisikan sebagai suatu gangguan terhadap fungsi neurilogis seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi otonom. Kebanyakan ke$ang pada BB1 timbul selama beberapa hari. (ebagian keil dari bayi tersebut akan mengalami ke$ang lan$utan dalam kehidupan kelak. Ke$ang pada neonatus relatif sering di$umpai dengan manifestasi klinis yang ber5ariasi. 4imbulnya sering merupakan ge$ala awal dari gangguan neurologi dan dapat ter$adi gangguan pada kognitif dan perkembangan $angka pan$ang.
Ada banyak penyebab ke$ang pada neonatus, yaitu&
'. Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. 4imbul dalam 2@ $am kehidupan pada kebanyakan kasus.
2. %endarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma pada kepala. %endarahan subdural yang biasanya diakibatkan oleh trauma dapat
menimbulkan ke$ang. #. )angguan metabolik.
a. Kekurangan kadar gula darah *ipoglikemia/, sering timbul dengan gangguan pertumbuhan daam kandungan dan pada bayi dengan ibu penderita diabetes melitus *!/. angka waktu antara hipoglikemia dan waktu sebelum pemberian awal pengobatan merupakan waktu timbulnya ke$ang.
b. Kekurangan kalsium *hipokalsemia/, sering ditemukan pada bayi berat badan lahir rendah, bayi dengan ibu penderita !, bayi asfiksia, bayi dengan ibu penderitDa hiperparatiroidisme.
d. Kelebihan natrium *ipernatremia/, biasanya timbul bersamaan dengan dehidrasi atau pemakaian bikarbonat berlebihan.
e. Kelainan metabolik lain seperti&
•Ketergantungan piridoksin mengakibatkan ke$ang yang resistan terhadap
antikon5ulsan. Bayi dengan kelainan ini mengalami ke$ang intrauterin dan lahir dengan meonium staining.
• )angguan asam amino
Ke$ang pada bayi dngan gangguan asam amino sering disertai dengan mani5estasi neurologi. yperamonemia dan asidosis sering timbul pada gangguan asam amino.
@. ?nfeksi sekunder akibat bakteri atau nonbakteri dapat timbul pada bayi dalam kandungan, selama persalinan, atau pada periode perinatal.
a. ?nfeksi bakteri
eningitis akibat infksi group B streptococus, escherechcoli, atau listeria monocytogenes sering menyertai ke$ang selama minggu pertama kehidupan
b. ?nfeksi non bakterial
%enyebab non bakterial seperti toxoplasmosis dan infeksi oleh herpes simpleks, cytomegalovirus dan rubella dapat menyebabkan infeksi intrakranial dan ke$ang.
%enatalaksanaan&
Bayi yang mengalami ke$ang dapat dilakukan tindakan diantaranya&
'. emasukkan tong spatel atau sudip lidah yang telah dibungkus dengan kassa steril pada saat bayi ke$ang agar $alan napas tidak tertutup oleh lidah
2. engurangi rangsangan pada bayi seperti ahaya #. emberikan pengobatan anti kun5ulsan
@. ntuk menghindari infeksi dapat diberikan antibiotik serta perawatan tali pusat dengan menggunakan teknik septik
>. Kelainan atau aat bawaan a. 1abioski=is
1abioski=is adalah suatu kelainan bawaan terdapatnya elah pada bibir atau ketidaksempurnaan penyambungan bibir selama masa perkembangan $anin dimasa kehamilan.
:aktor penyebab& '/ :aktor herediter
:aktor ini menyangkut dengan mutasi gen, kelainan kromosom pada saat pembentukan bibir dalam masa kehamilan pada saat embrio, biasanya ter$adi pada trimester ?
kehamilan. esiko lebih tinggi pada bayi yang memiliki saudara kandung atau orang tua yang mengalami kelainan ini, dapat diturunkan baik melewati ayah maupun ibu. 2/ :aktor lingkungan
:aktor ini berkaitan dengan usia ibu, ibu mengkonsumsi obat-obatan pada saat kehamilan seperti fenstitin, flufenamat, nutrisi ibu yang $elek pada saat kehamilan, infeksi oleh 5irus rubella pada saat kehamilan, terpapar radiasi, strees emosional yang tinggi, trauma pada trimester ? kehamilan serta pada ibu yang mengalami hyperemesis gra5idarum berat.
%enanganan&
%ada bayi dengan kelainan bawaan bibir sumbing harus men$alani operasi. <perasi dapat dilakukan $ika telah memenuhi syarat, yaitu berat badan bayi lebih dari 9 kg,
haemoglobin lebih dari '0 gr; serta umur harus lebih dari '0 minggu atau # bulan. %enanganan bayi dengan bibir sumbing melibatkan banyak multi disiplin ilmu dan tenaga ahli diantaranya ahli bedah plasik, ahli 44, dokter gigi untuk memantau kelainan pertumbuhan gigi, terapi untuk memanau perkembangan berbiara anak, psikolog untuk
mengatasi masalah psikologi anak terutama menyangkut rasa rendah diri pada anak.
Bayi yang mengalami bibir sumbing akan mengalami gangguan fungsi berupa kesulitan menghisap A(?, terutama $ika kelainan menapai langi-langi mulut. ika keadaan demikian penanganan dalam memenuhi kebutuhan A(? ibu dapat dilakukan dengan memompa A(? terlebih dahulu, kemudian diberikan dengan sendok atau dengan botol berlubang pada bayi dengan posisi tubuhnya ditegakkan serta menempel pada dada ibu. b. 1abiopalatoski=is
1abiopalatoski=is adalah suatu kelainan bawaan terdapatnya elah bibir serta pada garis tengah palato atau ketidaksempurnaan penyambungan bibir sampai ke langit-langit selama masa perkembangan $anin dimasa kehamilan.
:aktor penyebab&
:aktor penyebab hampir sama dengan labioki=is yaiu ter$adinya kegagalan pada fase embrio dimasa kehamilan. :aktor hereditas *mutasi gen dan kromosom/ serta faktor lingkungan.
%enanganan&
Bayi akan men$alani operasi setelah memenuhi persyaratan yang sama dengan labioski=is, serta melibatkan banyak atau multi disiplin ilmu. %embedahan pada palato dilakukan pada waktu > bulan atau 9 tahun, atau dapat $uga dilakukan pada usia > bulan dan 2 tahun tergantung pada dera$at keaatan awal.
. ydroephalus
ydroephalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya airan serebro spinal *6((/ dengan atau penuh tekanan intrakranial yang meninggi sehingga ter$adi pelebaran ruangan tempat mengalirnya airan serebro spinal tersebut. *?KA :K?, '89/
Klasifikasi&
a. ydroephalus yang didapat seara kongenital
erupakan hydroephalus yang diderita bayi se$ak bayi dilahirkan. Keadaan ini mengakibatkan otak bayi terbentuk keil pada saat lahir karena desakan oleh banyaknya airan didalam kepala bayi yang mengakibatkan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak bayi men$adi terganggu.
b. ydroephalus yang didapat setelah bayi lahir
erupakan hydroephalus yang didapat oleh bayi setelah lahir yang disebabkan oleh penyaki-penyakit tertentu seperti 4B6 yang menyerang otak. %ada hydroephalus yang didapat setelah lahir, pembentukan otak telah sempurna, tetapi kemudian ter$adi tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu.
%enanganan&
'/ Non pembedahan
%emberian aseta=olamida dan isosorbide atau furasemid untuk mengurangi airan serebro spinal.
%engangkatan yang menyebabkan obstruksi seperti neoplasma, kistahematoma. (ebagian besar bayi dengan hydroephalus memerlukan pemasangan shunt. %emasangan shunt yang bertu$uan untuk mengalirkan airan serebro spinal yang berlebihan dari 5entikel ke ruang ekstra kranial, misal ke rongga peritonium, atrium
kanan dan rongga pleura. 8. Berat badan lahir rendah *BB1/
Bayi berat badan lahir rendah *BB1/, menurut dr. Keumal %ringgardani, (pA adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2900 gr. mumnya bayi yang normal berat badannya telah menapai 2900 gr pada usia kehamilan sekitar #8 minggu.
%enyebab&
Bayi berat badan lahir rendah ter$adi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu, seperti adanya kelainan plasenta, infeksi hypertensi dan keadaan-keadaan lain yang mengakibatkan suplai makan ke bayi $adi berkurang.
Bayi berat badan lahir rendah dan penatalaksaannya terbagi atas& a. %rematuritas murni
+aitu bayi dengan berat badan lahir rendah dengan masa gestasi kurang dari # minggu&
• Berat lahir kurang dari '900 gr
!irawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara #>,9 E #06. Bila tidak
ada ()NN dapat diberi minum peroral susu rendah laktosa" A(? dengan menghisap sendiri atau dengan pipa nasogastrik
• Berat lahir lebih dari '900 gr
4anpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda sindroma gawat napas neonatus *()NN/ dan reflek isap baik rawat gabung dengan metode kangguru dan langsung diberi A(?"11
b. !ismatur
+aitu berat badan lahir rendah dengan masa kehamilannya atau masa gestasinya lebih dari # minggu&
• Berat lahir kurang dari '900 gr.
!irawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara #>,9 E #06. Bila refleks
hisap baik dan tidak ada ()NN dan refleks hisap baik langsung diberi minum 11"A(? peroral lebih dini *2 $am setelah lahir/. Bila refleks hisap kurang diberikan minum melalui pipa nasogastrik.
• Berat lahir lebih dari '900 gr
4anpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda ()NN dan reflek hisap baik rawat gabung dan langsung diberi 11"A(? lebih dini *2 $am setelah lahir/.
. Bayi dengan masa gestasi kurang dari # minggu dan keil untuk masa kehamilan
%enatalaksanaannya sama dengan bayi prematur dengan berat lahir kurang dari '900 gr. 4indak lan$ut&
• <bser5asi ketat 44F dan kemampuan minum serta pertambahan berat badan • Awasi komplikasi yang mungkin timbul&
ypotermia, hypoglemia, hypokalsemia, polisitemia, hyperbilirubinea, pendarahan peri-intra 5entikuler, perdarahan paru dan enterokolitis nekrotikan dan infeksi.