• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kompetensi, motivasi dan kualitas laporan keuangan di Universitas Pendidikan Indonesia. Subjek penelitiannya yaitu sebanyak 43 orang PUMK (Pemegang Uang Muka Kerja) di Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini menggunakan teknik kuisioner untuk mengungkapkan tingkat kompetensi, tingkat motivasi dan kualitas informasi laporan keuangan. Pemegang uang muka kerja di Universitas Pendidikan Indonesia memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda sehingga untuk menilai kualitas informasi keuangan dalam membantu laporan keuangan UPI untuk pihak luar (eksteren) diharapkan dapat deketahui secara positif apakah hanya dipengaruhi oleh tingkat kompetensi, apakah dipengaruhi oleh tingkat motivasi ataukah dipengaruhi baik oleh tingkat kompetensi maupun motivasi para PUMK tersebut.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis (Sujana, 1991 : 30 ). Cara ini dipergunakan setelah penyelidikan dengan memperhitungkan sewajarnya ditinjau dari tujuan penyelidikan dan situasi penyelidikan. (Arikunto, 2002 :126). Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu penelitian dengan mengajukan pertanyaan kepada subjek penelian kemudian menganalisis semua jawabannya. Survey dilakukan untuk melihat kondisi dan hubungan atau pengaruh variabel-variabel yang diteliti.

Sehingga dalam penelitian ini penulis menggambarkan desain penelitian sebagai berikut :

(2)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

rX1Y

rX1X2Y

rX2Y

3.3 Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu kompetensi dan motivasi sebagai variabel bebas (independent variabel) dan kualitas informasi laporan keuangan sebagai variabel terikat (dependen variabel).

Untuk memudahkan dalam pengumpulan data dan pengukurannya, maka variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut : a. Variabel Kompetensi (X1)

Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Spencer dan Spencer. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang mencakup dimensi kompetensi berprestasi, kompetensi melayani, kompetensi memimpin, kompetensi mengelola, kompetensi berfikir

b. Motivasi (X2)

Variabel motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada Mc. Clelland’s achievement Motivation Theory, yang menyatakan adanya keinginan anggota organisasi yang menjadi dorongan untuk mencapai tujuannya. Indikator variabel ini diarahkan pada tiga keinginan (motif) yaitu motif berprestasi, motif bersahabat dan motif berkuasa.

e Kompetensi (X1)

Kompetensi(X1)

Kualitas Informasi Laporan Keuangan (Y)

(3)

c. Kualitas Informasi Laporan Keuangan (Y)

Dalam penelitian ini penulis membatasi kualitas informasi laporan keuangan bukan untuk kepentingan eksternal tetapi disini kepentingan internal yang dilakukan oleh pemegang uang muka kerja di Universitas Pendidikan Indonesia dalam hal pelaksanaan pertanggung jawaban keuangan yang membantu Bagian Akuntansi UPI dalam membuat laporan untuk kepentingan Eksternal UPI. Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Standar Akuntansi Pemerintahan menyebutkan karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah adalah memenuhi prasyarat normatif agar dapat mencapai tujuannya yakni relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

Menurut Ferdy van Beest, Geert Braam , Suzanne Boelens (2009:9)

To construct a measurement tool, we use prior literature which defines financial reporting quality in terms of the fundamental and enhancing qualitative characteristics underlying decision usefulness as defined in the ED (IASB, 2008). The fundamental qualitative characteristics (i.e. relevance and faithful representation) are most important and determine the content of financial reporting information. The enhancing qualitative characteristics (i.e. understandability, comparability, verifiability and timeliness) can improve decision usefulness when the fundamental qualitative characteristics are established. However, they cannot determine financial reporting quality on their own (IASB, 2008).

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Penelitian

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala No

Kuision er Kompetensi (X1) kompetensi sebagai karakteristik dasar individu yang secara sebab akibat berhubungan dengan criterion referenced effective dan/atau kinerja yang sangat tinggi dalam suatu 1. Kompetensi Berprestasi dan Tindakan (Achievement and Action) 1. Achievement Orientation (ACH) 2. Concern for Order, Quality and Accuracy (CO) 3. Initiative (INT) 4. Information Seeking (INF) Ordinal 1,2,3,4 2. Kompetensi Melayani (Helping and 1. Interpersonal Understanding (IU) Ordinal 5,6

(4)

pekerjaan atau situasi. Spencer & spencer (1993 : 9)

Human Service) 2. Customer Service Orientation (CSO) 3. Kompetensi Memimpin (The Impack and Influence) 1. Impack and Influencing (IMP) 2. Organizational Awareness (OA) 3. Relationship Building (RB) Ordinal 7,8,9 4. Kompetensi Mengelola (Managerial) 1. Developing Other (DEV) 2. Directiveness (DIR) 3. Teamwork and Cooperation (TW) 4. Team Leadership (TL) Ordinal 10,11,1 2,13 5. Kompetensi Berpikir (Cognitive) 1. Analytical Thinking (AT) 2. Conceptual Thinking (CT) 3. Technical/Professio nal/Managerial Expertise (EXP) Ordinal 14,15,1 6 6. Kompetensi Efektivitas Diri (Personal Effectiveness) 1. Self Control (SCT) 2. Self Confidence (SCF) 3. Flexibility (FLX) 4. Organizational Commitment (OC) Ordinal 17,18,1 9,20 Motivasi (X2) individu mempunyai cadangan energi potensial bagai mana energi ini di lepaskan dan di kembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang 1. Motif Berprestasi 1. meningkatkan kinerja 2. Menetapkan standar kerja 3. Memastikan anggota kelompok memperoleh informasi Ordinal 21,22,2 3 2. Motif Bersahabat 1. Memiliki keinginan menjalin hubungan dengan orang lain 2. Memelihara

komunikasi yang transparan

(5)

tersedia David McClelland (dalam Robbins, 2006 : 173),

3. Motif Berkuasa 1. Memiliki

keinginan yang kuat untuk mempengaruhi orang lain 2. Memiliki keinginan untuk menguasai kelompok 3. Memiliki keinginan mendominasi kelompok Ordinal 26,27,2 8 Kualitas Informasi Laporan Keuangan To construct a measurement tool, we use prior literature which defines financial reporting quality in terms of the fundamental and enhancing qualitative characteristics underlying decision usefulness as defined in the ED (IASB, 2008). The fundamental qualitative characteristics (i.e. relevance and faithful representation) are most important and determine the content of 1. 2. 3. Relevan 4. Andal 5. Dapat dibandingkan 6. Dapat dipahami 1. manfaat dari laporan keuangan yang dihasilkan, 2. ketepatan pelaporan laporan keuangan, 3. kelengkapan informasi yang disajikan, 4. Penyajian secara jujur, 5. Isi laporan keuangan dapat diverifikasi, 6. Keakuratan informasi yang disajikan, 7. Isi laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya 8. kejelasan penyajian informasi dalam laporan keuangan Ordinal 29,30,3 1,32,33, 34,35,3 6

(6)

financial reporting information. The enhancing qualitative characteristics (i.e. understandability, comparability, verifiability and timeliness) can improve decision usefulness when the fundamental qualitative characteristics are established. However, they cannot determine financial reporting quality on their own (IASB, 2008). Menurut Ferdy van Beest, Geert Braam , Suzanne Boelens (2009)

3.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari pemegang uang muka kerja di Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 43 orang. Cara mendapatkan data adalah dengan melakukan penyebaran kuisioner yang diisi oleh masing-masing pemegang uang muka kerja di Universitas Pendidikan Indonesia.

(7)

3. 5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengadaan untuk kepentingan merupakan suatu proses pengadaan untuk kepentingan penelitian. Data yang telah terkumpul digunakan unruk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan dana yang dipergunakan oleh penulis adalah penelitian lapangan, yaitu menyebarkan kuisioner dilokasi penelitian guna mendapatkan data primer. Kuisioner yang disebarkan kepada responden dibuat berdasarkan skala likert yang berisi sejumlah pertanyaan yang menyatakan objek yang hendak diungkap.

Masing-masing jawaban dari 5 alternatif jawaban yang tersedia dan diberi bobot nilai seperti pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Skor Jawaban Responden

No. Jawaban Responden Skor

Bulir (+) Bulir (-)

1. Sangat setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Ragu-ragu 3 3

4. Tidak setuju 2 4

5. Sangat tidak setuju 1 5

Langkah awal dari penggunaan angket ini dilakukan uji coba terhadap alat penelitian yang berupa kuisioner yang merupakan penjabaran dari setiap variabel-variabel penelitian. Keberhasilan suatu penelitian tergantung dari alat pengumpulan data yaitu instrument yang digunakan, sehingga instrument penelitian dapat menghasilkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis penelitian. Instrumen sebagai alat pengukur variabel penelitian harus memenuhi syarat utama yaitu valid (shahih) dan reliable (dapat dipercaya) sehingga pengukuran yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.

(8)

3.6 Uji Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Pengukuran validitas menunjukan kemampuan instrumen penelitian mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur . Instrument yang valid harus memiliki validitas internal dan eksternal. Instrumen yang memiliki validitas internal atau rasional bila kriteria yang ada dalam instrument secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrument disusun berdasarkan fakta empiris yang telah ada (Sugiyono, 2009 123)

Uji validitas menurut Saifuddin Azwar, (2003) dalam Kusnendi (2008: 94-95) adalah untuk mengetahui ketepatan instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Merujuk pada skala Likert lima point, maka uji validitas pada tesis ini digunakan analisi korelasi item-total dikoreksi (corrected item total correlation) alasannya dengan jumlah item kurang dari 30 dan validitas digunakan koefesien korelasi item total, hasilnya diperoleh besaran koefisien korelasi yang cenderung ovekinkan terjadi karena pengaruh spurious overlap, yaitu adanya tumpang eksi dengan nilai simpangan baku (standard deviation) skor item dan skor total. Penggunaan analisis korelasi item-total dikoreksi didefinisikan sebagai berikut :

( )

√[( ) ( ) ( )( )( )] Dimana :

= Koefisien korelasi item-total

= simpangan baku skor setiap item pertanyaan = simpangan baku skor total

(9)

Untuk menentukan item mana yang memiliki validitas yang memadai, para ahli menetapkan patokan besaran koefesien item total korelasi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item menurut Saifuddin Azwar, (2003) dalam Kusnendi (2008: 96) . Artinya semua item pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total korelasi sama atau lebih besar dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai dan kurang dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid Kusnendi (2008: 95-96).

3.6.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui ketepatan nilai angket artinya isntrumen penelitian dapat dipercaya bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda, maka hasilnya akan sama.

Untuk menguji reliabilitas instrument, digunakan rumus Alpha dengan alasan bahwa instrumen dirancang berskala 1-5. Rumusnya adalah sebagai berikut :

( ) (

∑ ) Dimana :

= Nilai realibilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= jumlah item

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

(∑ )

Dimana :

= varians skors tiap-tiap item ∑ = jumlah kuadrat item Xi (∑ ) = jumlah item Xi dikuadratkan

(10)

= Jumlah responden

2. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

3. Menghitung varians total dengan rumus :

∑ (∑ )

4. Masukan nilai alpha dengan rumus :

( ) (

∑ )

5. Mengkonsultasikan nilai r dengan r product moment untuk mengetahui apakah instrument angket yang digunakan reliable atau tidak. Apabila :

1. >

2.

Tabel 3.3

Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas

Variabel Jumlah Pernyataan Validitas Reliabilitas ket r hitung r tabel Ket Kompetensi 20 0.913 0.3 Valid 0.983 0.442 Reliabel 0.763 0.3 Valid 0.717 0.3 Valid 0.882 0.3 Valid 0.734 0.3 Valid 0.781 0.3 Valid 0.933 0.3 Valid 0.939 0.3 Valid 0.888 0.3 Valid 0.986 0.3 Valid 0.826 0.3 Valid 0.951 0.3 Valid 0.913 0.3 Valid 0.850 0.3 Valid 0.907 0.3 Valid 0.913 0.3 Valid 0.850 0.3 Valid

(11)

0.763 0.3 Valid 0.680 0.3 Valid 0.986 0.3 Valid Motivasi 8 0.677 0.3 Valid 0.916 0.442 Reliabel 0.610 0.3 Valid 0.69 0.3 Valid 0.760 0.3 Valid 0.824 0.3 Valid 0.628 0.3 Valid 0.728 0.3 Valid 0.910 0.3 Valid Kualitas Informasi Laporan Keuangan 8 0.702 0.3 Valid 0.918 0.442 Reliabel 0.626 0.3 Valid 0.786 0.3 Valid 0.597 0.3 Valid 0.573 0.3 Valid 0.879 0.3 Valid 0.740 0.3 Valid 0.942 0.3 Valid

3. 7 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dari kuisioner diolah dan dikelompokan, melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tabulasi, yaitu memberikan nilai (scoring) sesuai dengan system penilaian yang telah ditetapkan. Jawaban kuisioner tertutup menggunakan skala ordinal 5. Nilai yang diperoleh merupakan indicator untuk pasangan variabel Xi, X2 dan variabel dependen Y.

2. Penerapan data pada pendekatan penelitian, yaitu data hasil tabulasi diterapkan pada pendekatan penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk kualitas informasi laporan keuangan, motivasi dan kompetensi manajerial, pengolahan data dilakukan dengan menganalisis jawaban responden terhadap setiap butir pernyataan.

Untuk melihat hasil penelitian yang ada dalam kuisioner responden apakah positif atau negative terhadap pelaksanaan variabel yang diteliti digunakan skala

(12)

3.7.1 Method of Succesive Interval (MSI)

Data yang terkumpul pada penelitian ini yaitu data ordinal , maka dalam hal ini data ordinal harus di transformasikan menjadi data interval. Ridwan dan Kuncoro (2011:30) mengemukakan bahwa dalam mentransformasikan data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametric yang mana data setidaknya berskala interval. Untuk dapat mengolah data dengan metode parametric, maka data ordinal yang diperoleh dari hasil pengukuran perlu ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Adapun Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Menghitung distribusi frekuensi setiap pilihan jawaban responden

2. Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut, selanjutnya dihitung proposi dari setiap jawaban

3. Proposi dari setiap jawaban dihitung proporsi kumulatifnya 4. Setiap proporsi kumulatif, dihitung nilai batas Z-nya

5. Menghitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

6. Menghitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut :

Selanjutnya langkah yang harus dilakukan adalah mensepadankan pasangan satu interval hasil transformasi, disesuaikan dengan data ordinal aslinya, baik untuk variable independen maupun variabel dependen dari semua sampel penelitian untuk pengujian hipotesis.

(13)

Pengelolaan data secara deskriptif digunakan bantuan tabel dalam bentuk jumlah dan prensentase dengan ketentuan pembobotan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui klasifikasi keberadaan dari masing-masing variable penelitian.

3.7.3 Analisis Regresi

Untuk mengukur besarnya pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung dan memprediksi variable tergantung dengan menggunakan variable bebas. Analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan atau variable yang disebut sebagai variable yang diterangkan (the explained variable) dengan satu atau dua variable yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variable tergantung dan variable kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linier berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.

Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Jika analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan dua variabel ; maka analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung serta memprediksi nilai variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Dalam analisis regresi variabel bebas berfungsi untuk menerangkan (explanatory) sedang variabel tergantung berfungsi sebagai yang diterangkan (the explained). Dalam analisis regresi data harus berskala interval atau ratio. Hubungan dua variabel bersifat dependensi.

Untuk garis linear rata-rata Y terhadap X1; X2; X3;….;Xn dari populasi dijabarkan dalam persamaan garis lenear regresi berganda:

µ Y/X

1

.X

2

, ….., X

n

= A + B

1

X

1

+ B

2

X

2

+ … + B

n

X

n

Dan penduga garis regresi rata-rata Y terhadap beberapa X variabel bebas, dapat diduga dengan garis regresi sampel seperti dalam persamaan sebagai berikut:

(14)

Untuk mencari nilai-nilai a, b1. Dan b2 dalam regresi berganda untuk dua variabel indipenden X1 dan X2 dapat digunakan kuadrat minimum. Setiap observasi dari beberapa variabel selalu mengandung random error atau selisih antara nilai observasi dengan nilai penduganya dengan kata lain, kita duga nilai a, b1, dan b2 dengan meminimumkan nilai SEE (Standard Error of Estimate).

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu jenis subjek artikel yang terdapat pada database jurnal online ProQuest adalah artikel mengenai avian influenza (flu burung) di Asia.. Artikel mengenai penyakit

Metode eksperiment dengan racangan Single Subject Research pada penelitian ini, dipilih dikarenakan metode dirasa cocok untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu

Kemampuan isolat bakteri kitinolitik dalam menghambat pertumbuhan jamur akar putih disebabkan aktivitas enzim kitinase yang dihasilkan oleh isolat tersebut yang mampu

i=0;.. script juga akan memeriksa dahulu nilai batas yang dimasukkan apabila kosong atau lebih kecil dari 0 maka proses segera berakhir.tentunya dengan statement while kita sudah

Dalam konstruksi berkelanjutan tidak cukup hanya tiga aspek tersebut, namun harus dipikirkan pula aspek lain yaitu sumberdaya yang digunakan dalam proyek konstruksi, emisi

kemampuan motorik rendah dan belum diketahui tingkat self-esteemnya. Pengendalian terhadap validitas ekologi dilakukan dengan cara: 1) mendeskripsikan variabel bebas dengan

[r]

Visual Basic juga terintegrasi dalam Microsoft Access sehingga sangat memudahkan dalam penempatan dan pengambilan data kembali.Aplikasi ini menggunakan form sebanyak 12 buah,