Wisatawan adalah orang yang bepergian dari
tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu. (Spillane, 1993).
Tipologi wisatawan merupakan aspek
sosiologis wisatawan yang menjadi bahasan yang penting karena pada penelitian ini akan meneliti persepsi wisatawan terhadap suatu objek wisata
Allocentris, yaitu wisatawan hanya ingin
mengunjungi tempat-tempat yang belum diketahui, bersifat petualangan, dan mau
memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat lokal.
Psycocentris, yaitu wisatawan yang hanya
ingin mengunjungi daerah tujuan wisata sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan di negaranya.
Mid-Centris, yaitu terletak diantara tipologi
Attraction (daya tarik); daerah tujuan wisata (selanjutnya
disebut DTW) untuk menarik wisatawan pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun
masyarakat dan budayanya.
Accesable (transportasi); accesable dimaksudkan agar
wisatawan domestik dan mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata
Amenities (fasilitas); amenities memang menjadi salah
satu syarat daerah tujuan wisata agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di DTW.
Ancillary (kelembagaan); adanya lembaga pariwisata
wisatawan akan semakin sering mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut wisatawan dapat
merasakan keamanan, (protection of tourism) dan
Selanjutnya Smith, 1988 (dalam Pitana, 2005)
mengklasifikasikan berbagai barang dan jasa yang harus disediakan oleh DTW menjadi enam
kelompok besar, yaitu: (1)Transportation,
(2)Travel services, (3)Accommodation, (4)Food services, (5)Activities and attractions (recreation culture/entertainment), dan (6) Retail goods.
Inti dari kedua pernyataan di atas adalah, aspek
penawaran harus dapat menjelaskan apa yang akan ditawarkan, atraksinya apa saja, jenis
transportasi yang dapat digunakan apa saja,
fasilitas apa saja yang tersedia di DTW, siapa saja yang bisa dihubungi sebagai perantara
Harga; harga yang tinggi pada suatu daerah
tujuan wisata akan memberikan imbas atau timbal balik pada wisatawan yang akan
bepergian, sehingga permintaan wisatapun akan berkurang begitu pula sebaliknya.
Pendapatan; apabila pendapatan suatu negara
tinggi, kecendrungan untuk memilih daerah tujuan wisata sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi dan bisa jadi calon wisatawan membuat sebuah usaha pada Daerah Tujuan Wisata jika dianggap menguntungkan.
Sosial Budaya; dengan adanya sosial budaya yang
unik dan bercirikan atau berbeda dari apa yang ada di negara calon wisata berasal maka, peningkatan
permintaan terhadap wisata akan tinggi hal ini akan membuat sebuah keingintahuan dan penggalian
pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya wisatawan.
Sospol (Sosial Politik); dampak sosial politik belum
terlihat apabila keadaan Daerah Tujuan Wisata dalam situasi aman dan tenteram, tetapi apabila hal
tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka
sospol akan sangat terasa dampak dan pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.
Intensitas keluarga; banyak atau sedikitnya
keluarga juga berperan serta dalam
permintaan wisata hal ini dapat diratifikasi,
jumlah keluarga yang banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah satu keluarga
tersebut akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu sendiri.
Harga barang substitusi; disamping kelima aspek
di atas, harga barang pengganti juga termasuk dalam aspek permintaan, dimana barang-barang pengganti dimisalkan sebagai pengganti DTW
yang dijadikan cadangan dalam berwisata seperti: Bali sebagai tujuan wisata utama di Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali tidak
dapat memberikan kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat Daerah Tujuan Wisata sehingga
secara tidak langsung wisatawan akan mengubah tujuannya ke daerah terdekat seperti Malaysia
Harga barang komplementer; merupakan
sebuah barang yang saling membantu atau dengan kata lain barang komplementer
adalah barang yang saling melengkapi,
dimana apabila dikaitkan dengan pariwisata barang komplementer ini sebagai objek
wisata yang saling melengkapi dengan objek wisata lainnya.
jumlah penduduk (population size),
kemampuan finansial masyarakat
(financial means),
waktu senggang yang dimiliki (leisure
time),
sistem transportasi, dan
Motivasi dipandang sebagai bagian dari sisi
kebutuhan dan keinginan psikologis maupun
biologis, yang meliputi bagian yang tidak dapat
dipisahkan yang dapat
mendorong
danmenarik
seseorang untuk berbuat ataumelakukan aktivitas tertentu
Motivasi pendorong berhubungan dengan
dorongan, perasaan, dan insting yang berasal dari dalam diri seseorang.
Motivasi penarik melibatkan representasi mental
(1) Physical or physiological motivation yaitu motivasi
yang bersifat fisik antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga,
bersantai dan sebagainya.
(2) Cultural motivation yaitu keinginan untuk mengetahui
budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain.
(3)Social or interpersonal motivation yaitu motivasi yang
bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi (prestice), melakukan ziarah,
pelarian dari situasi yang membosankan dan seterusnya.
(4) Fantasy motivation yaitu adanya motivasi di daerah lain
sesorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan dan yang memberikan kepuasan psikologis
Faktor Pendorong (push factors) Faktor Penarik (pull factors)
Rest and relaxation (Beristirahat dan relaksasi) Safety of the destination (Jaminan keselamatan pada destinasi)
Visit to new places (mengunjungi
tempat-tempat baru)
Location of accommodation (Lokasi akomodasi)
Learn and experience new things (Belajar dan
mengalami hal-hal baru)
Natural attractions (Daya tarik alamiah)
Get away from stress (Menjauhkan diri dari
stress)
Price of inclusive packages/hotels (Harga paket yang inklusif/hotel)
Escape from day-by-day activities (Melarikan
diri dari kegiatan sehari-hari)
Variety of suitability of food and beverage (Berbagai makanan dan minuman yang sesuai)
Meet people and socialization (Menemui
orang-orang dan bersosialisasi)
Take challenge/experience and adventure (Mencoba tantangan/ pengalaman dan
petualangan)
Local transportation (Transportasi lokal)
Seek intellectual enrichment (Memperkaya
intelektualitas)
Convenient immigration and customs
procedure (Kenyamanan urusan imigrasi dan prosedur beacukai)
Exercise physically (Melatih fisik) Availability of medical facilities (Ketersediaan fasilitas medis)
Visit family and friends (Mengunjungi keluarga
dan teman-teman)
Infrastructure (Infrastrukutur Destinasi) Service quality of travel agents (Kualitas layanan agen perjalanan)
Service quality of tour leaders and tour guide (Kualitas pelayanan tour leader dan pemandu wisata)
Hotel accessibility and disability features (Aksesibilitas hotel dan fasilitas untuk penyandang cacat/senior)
Special events and festivals (Acara khusus dan festival)
Definisi citra destinasi (
destination
image
) sudah tidak asing lagi dalam
dunia pariwisata karena pada
hakekatnya citralah yang sebenarnya
yang menggerakkan dan mendorong
wisatawan menentukan pilihan
destinasi wisatanya.
No Penulis Pandangan tentang Citra Destinasi 1. Lawson dan
Bond-Bovy (1977
Sebuah ekspresi tentang sebuah pengetahuan, keyakinan diri,
prasangka, hayalan dan pikiran emosional seorang individu tentang objek atau tempat tertentu.
2. Dichter (1985) Konsep sebagai sebuah gambaran yang menerangkan kualitas atau kesan gabungan yang tertanam pada benak seseorang.
3. Reynolds (1985) Sebuah konstruksi mental yang terbangun pada seorang konsumen sebagai sebuah kesan dalam diri seseorang, yang muncul sebagai sebuah proses kreasi.
4. Embacher dan Buttler (1989)
Gabungan dari ide-ide atau konsep-konsep yang dimiliki secara individual maupun kolektif yang merupakan hasil dari sebuah pengamatan yang terdiri dari dua komponen yakni kognitif dan evaluatif.
5. Fakeye dan Crompton (1991)
Konstruksi mental yang dikembangkan oleh seorang wisatawan berdasarkan apa yang dapat mereka lihat dan rasakan.
6. Kotler et al. (1994) Keyakninan, ide, dan kesan seseorang tentang sebuah tempat. 7. Gartner (1993, 1996) Kesan seseorang yang terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan
konatif.
No Atribut Citra Destinasi
1 Natural Resources dimanefestasikan dalam bentuk:
Iklim (suhu dan kelembaban udara), pantai (pasir, air laut, ombak), alam perdesaan (flora dan fauna, taman, danau, gunung).
2 Natural Environment dimanefestasikan dalam bentuk:
Pemandangan alam, daya tarik, kebersihan, polusi, kemacetan, kebisingan
3 Culture, History, and Art dimanefestasikan dalam bentuk:
Festival, kerajinan, agama, adat istiadat, bangunan bersejarah
4 Tourist Infrastructure dimanefestasikan dalam bentuk:
Hotel, restoran, pusat hiburan dan rekreasi
5 Atmosphere of The Place dimanefestasikan dalam bentuk:
Kenyamanan, kesejukan, kehangatan, reputasi destinasi
6 Tourist Leisure and Recreation dimanefestasikan dalam bentuk:
Kesempatan melakukan aktivitas wisata seperti memancing, berburu, surfing, diving, trekking, hiburan malam, dan sebagainya.
7 General Infrastructure dimanefestasikan dalam bentuk:
Jalan raya, bandara, transportasi umum, rumah sakit, drainase, fasilitas komunikasi
Sebutkan dan jelaskan
faktor-faktor yang mendorong wisatawan berwisata!
Sebutkan dan jelaskan
faktor-faktor yang menarik wisatawan berwisata!
Sebutkan dan jelaskan
faktor-faktor membentuk citra destinasi wisata!