• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada tahun 2016 periode 08 Oktober hingga 1 Maret 2016 pemberitaan dalam negeri melalui beberapa penyedia berita sangat ramai di bicarakan yaitu kasus tentang pelemahan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) oleh lembaga DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) di dalam dunia maya maupun interaksi secara langsung dan terlebih juga kehadiran media Online yang tak henti hentinya terus mengeluarkan pemberitaan terbaru mengenai kedua lembaga tersebut yang terus berhembus kencang di media Online. Seperti yang di ketahui juga akar masalah tersebut tidak lebih karena pimpinan KPK terdahulu yaitu Bapak. Abraham Samad yang menyulut api dangan berani memberantas pemerintahan yang kotor bahkan tidak tanggung tanggung ketua DPR Bapak. Setya Novanto dan calon KAPOLRI (Kepala Kepolisian Republik Indonesia) Bapak. Budi Gunawan pun ikut di jerat dalam kasus penggelapan dana dan penerimaan suap, tak lantas dengan sekejap pimpinan KPK Bapak. Abraham Samad langsung di jatuhkan dan kini beliau juga dijerat hukum karena kasus terdahulunya yang membantu seseorang wanita bernama Feriyani Lim dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Sulawesi-Selatan.

Kini lembaga anti rasuah tersebut di lanjutkan tongkat estafetnya oleh penerusnya Bapak. Taufiquerachman Ruki yang di angkat langsung oleh Presiden Republik Indonesia Bapak. Joko Widodo, tak lantas di bawah pimpinan Bapak. Taufiquerachman Ruki (18 februari 2015) kini lembaga anti Rasuah tersebut di kabarkan sedang terombang ambing nasibnya dikarenakan beberapa anggota DPR Republik Indonesia ingin merevisi undang undang terdahulu yang terlihat seperti ingin melemhkan fungsi KPK, oleh sebab itu tentu masyarakat yang disuguhkan dan mengikuti perkebangan kasus kedua lembaga tersebut tentu akan terus memantau media - media yang membuat pemberitaan tentang kedua lembaga tersebut untuk mendapatkan berita terbaru tentang perkembangan kedua lembaga tersebut yang sedang gancar-gencarnya

(2)

terus di beritakan oleh segala media Online dan beberapa penyedia berita lainya. Tentu hal ini membuat masyarakat menimbulkan persepsinya masing masing tentang perkembangan kasus kedua lembaga tersebut

Saat ini Detik.com sebagai penyedia berita Online telah memuat 189 dokumen berita mengenai KPK dan lembaga DPR dalam 1 artikel berita terhitung sejak Senin 19-03-2012 08:49 WIB hingga 01-03-2016 20:20 WIB dan penulis akan menganalisis sepuluh (10) berita tentang pelemahan KPK terhadap lembaga DPR yang menyangkut tentang revisi undang undang Republik Indonesia yang terlihat seperti ingin melemahkan KPK, dalam kesepuluh (10) berita yang di pilih dan akan di analisis penulis memilih berita yang tidak menyakut pautkan kepentingan partai politik ke dalam berita dan berikut lima diantara dari rangkaian revisi undang undang tersebut yang diajukan oleh lembaga DPR ialah:

1. Pembubaran KPK, 12 tahun setelah draf RUU resmi diundangkan Pasal 5 Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk untuk masa waktu 12 tahun sejak undang-undang ini diundangkan.

2. KPK tak berwenang melakukan penuntutan Pasal 7 huruf d:

"Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus tindak pidana korupsi yang diatur di dalam Undang-undang ini dan/atau penanganannya di kepolisian dan/atau kejaksaan mengalami hambatan karena campur tangan dari pemegang kekuasaan, baik eksekutif, yudikatif, atau legislatif.” (Padahal, dalam Pasal 6 huruf c UU No. 30 tahun 2002, ”KPK mempunyai tugas melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.”)

3. Pelimpahan kasus ke Kejaksaan dan Kepolisian Pasal 13:

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan tindak pidana korupsi yang:

(3)

a. Melibatkan penyelenggara negara dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau penyelenggara negara;

b. Menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)

c. Dalam hal Komisi Pemberantasan Korupsi telah melakukan penyidikan dimana ditemukan kerugian negara dengan nilai dibawah 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), maka wajib menyerahkan tersangka dan seluruh berkas perkara beserta alat bukti dan dokumen lain yang diperlukan kepada kepolisian dan kejaksaan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal diterimanya permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pada UU No.30 Tahun 2002 tentang KPK, jumlah nominal kerugian sebagai kriteria untuk melimpahkan kasus ke Kejaksaan dan Kepolisian tidak disebut. Bahkan, Pasal 8 (2) menyebut "Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang juga mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan.”)

4. Permintaan izin sebelum melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan Pasal 14 Ayat (1) huruf a:

KPK berwenang melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan setelah ditemukan bukti permulaan yang cukup denga izin dari ketua pengadilan negeri. (Dalam Pasal 12 (1) huruf a UU No.30 Tahun 2002 disebutkan, “Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan”)

5. KPK tidak memiliki penuntut: Pasal 53 (1)

Penuntut adalah jaksa yang berada di bawah lembaga Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh KUHAP untuk melakukan penuntutan melaksanakan penetapan hakim (Dalam pasal 51 (1) UU No.30 Tahun 2002 disebutkan, “Penuntut adalah Penuntut Umum pada Komisi

(4)

Pemberantasan Korupsi yang diangkat dan diberhentikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.”)

(Sumber : http://www.detik.com diakses pada tanggal 06 April 2016 pukul 13.02 WIB)

Di atas adalah butir butir undang undang negara Republik Indonesia yang menyangkut tentang lembaga KPK yang ingin di revisi beberapa waktu lalu oleh lembaga DPR yang berarti merivisi undang undang ialah merubah norma norma hukum dan sistem yang berlaku yang sebelumnya telah disepakati bersama dan di pandang menjadi aturan yang diikuti dalam kehidupan berkewarganegaraan, dan melihat poin poin revisi yang di ajukan oleh lembaga DPR penulis menilai ada beberapa poin yang akan merugikan serta menghambat kinerja lembaga anti Rasuah tersebut, contohnya seperti poin pertama, dimana di sebutkan bahwa KPK akan di bubarkan karena sudah melebihi 12 tahun masa aktifnya, sejak pertama undang undang tersebut di sahkan, tentu ini sebuah kerugian besar dimana KPK di bentuk untuk memberantas segala macam bentuk korupsi yg merugikan negara hingga ratusan juta bahkan lebih, tentu melihat keadaan sekarang dimana korupsi masih menjadi momok menakutkan bagi negara ini hingga saat ini, seperti yang dikatakan juga oleh aktivis ICW (Indonesia Corruption Watch) “Ini akan jadi kiamat buat pemberantasan korupsi. KPK itu anak kandungnya reformasi. Ada mandat dari rakyat yang sudah muak dengan korupsi. Jangankan 12 tahun, 100 tahun dari sekarang KPK masih relevan selama masih ada korupsi,” (Sumber :http://www.detik.com diakses pada tanggal 08 April 2016 pukul 11.20 WIB) dan juga poin ke empat yang terlihat seperti melemahkan fungsi dan kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi, di mana di poin ke empat di sebutkan bahwa sebelum mengusut sebuah kasus dan ingin melakukan penyadapan dan perekaman pembicaraan KPK terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari ketua pengadilan negeri dengan syarat penemuan bukti yang cukup, tentu ini akan memperlambat kinerja KPK yang notabenenya adalah lembaga anti rasuah, yang bertujuan untuk memberantas segala macam bentuk korupsi yang ada di negara ini.

(5)

ajukan oleh DPR RI tersebut sudah sangat banyak di berbagai media Online penyedia berita.

Alasan dilakukannya Revisi UU KPK adalah karena ditakutkan adanya penyalagunahan institusi KPK untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu karena sampai saat ini KPK memeiliki akses penuh untuk kewenangan penyadapan dan juga di samping itu KPK punya kewenangan yang sangat kuat dalam penegakan hukum terkait tindak pidana korupsi, di tambah lagi KPK harus memiliki dewan pengawas karena keberadaan dewan pengawas perlu untuk lembaga superbody dengan kekuasaan yang sangat besar seperti KPK di jelaskan bahwa di dalam bada pengawas tersebut harus ada sistem check and balances untuk mengontrol kekuatan super power dari KPK terhadap lingkungan korupsi dengan begitu KPK tidak bisa disalahunakan

Pada saat ini tingkat penggunaan media Online sangat tinggi di Indonesia contohnya saja rata rata pengunjung detik.com per hari mencapai 3 juta dalam hitungan (view per page) per tanggal 12 februari aplikasi detik.com di appstore/playstore telah di unduh sebanyak 5 juta kali dan diberi rating 4.2 per tanggal 9 Mei 2016 oleh pengguna smartphone yang telah terlebih dahulu mengunduhnya ke smartphone mereka, dan saat ini seperti di lansir oleh (http://www.Alexa.com diakses pada tanggal 11 April 2016 pukul 19.30 WIB) yang mana media Online penyedia berita paling populer dan sering dikunjungi oleh pengguna internet di Indonesia dan urutan satu ditempati oleh Detik.com dengan pembaca sebanyak 2,773,013 per hari dan menjadi situs peringkat ke 7 yang paling sering dikunjungi antara semua situs yg ada di Indonesia dan di tempat kedua diduduki oleh Kompas.com dengan pembaca sebanyak 979,479 per hari dan menjadi situs peringkat ke 12 yang paling sering dikunjungi antara semua situs yang ada di Indonesia dan di tempat ketiga disusul oleh Viva.co.id dengan pembaca sebanyak 594,430 per hari dan menjadi situs peringkat ke 18 yang paling sering dikunjungi antara semua situs yang ada di Indonesia per tanggal 23 Maret 2016. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan khusus dalam membaca berita di media Online. Dengan angka sebanyak itu tentu berita yang di lansir oleh beberapa media Online khususnya detik.com harus

(6)

seimbang dan akurat tanpa menitih beratkan salah satu pihak yang bersangkutan dengan berita yang dilansir melihat hal tersebut bisa saja masyaratkat Indonesia dapat tercipta persepsinya hanya dengan membaca berita yang dilansir oleh media Online tersebut. Berkaca dari hal tersebut tentu para pemilik atapun yang bertugas sebagai editor sebelum berita di media Online tersebut di suguhkan kemasyarakat mereka harus sangat teliti dengan berita yang akan di muat dan di suguhkan kepada masyarakat dan memastikan berita tersebut dapat di pertanggung jawabkan karena mengingat tingkat ketergantungan masyarakat Indonesia sangat tinggi terhadap media Online dan bisa jadi masyarakat yang buta atau awan dengan kepekaan dan keseimbangan berita dari salah satu media Online menjadikan salah satu berita yang di muat oleh media Online sebagai patokannya sehingga menciptakan persepsinya melalui berita yang dibaca, mengingat saat ini sangat banyak pemain politik yang mengontrol media Onlinenya sendiri dan bisa saja menjadikan media Online tersebut tidak seimbang dan beritanya kurang relevan dengan fakta yang terjadi.

Detik.com sendiri merupakan salah satu situs yang berisi artikel berita yang menggantungkan pendapatannya dari bidang iklan. Meskipun begitu Detik.com merupakan yang terdepan dalam hal berita berita baru (breaking news). Detik.com sendiri mulai menancapkan benderanya di portal web pada tanggal 9 Juli 1998 dan sudah bisa untuk di akses. detik.com didirikan oleh Budiono Darsono (eks wartawan Detik), Yayan Sopyan (eks wartawan Detik), Abdul Rahman (eks wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan dan olahraga. Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detik.com yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak harian, mingguan dan bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description malalui hal ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan user internet. (Sumber :http://www.kompasiana.com di akses pada tanggal 15 April 2016 pukul 16.35 WIB)

(7)

Namun pada tanggal 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detik.com. terhitung pada tanggal itulah secara resmi detik.com berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai sebesar US$60 juta atau setara Rp 521-540 miliar. Setelah diambi lalih, maka selanjutnya jajaran direksi diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan KAPOLRI, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung. (Sumber: https://www.detik.com di akses pada tanggal 20 april 2016 pukul 17.00 WIB)

Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sangat banyak akses yang dimiliki untuk bisa mendapatkan segala informasi terbaru dengan berbagai cara, tidak peduli siapa pun, kapan pun dan dimanapun, Saat ini juga setiap tahunya selalu ada teknologi teknologi baru yang hadir ke hadapan kita, dan sangat banyak akses yang kita miliki untuk bisa memasuki dunia virtual salah satunya dengan menggunakan smartphone. Melalui smartphone kita bisa mengakses internet dan mencari segala informasi yang kita butuhkan hanya dalam smartphone kita, begitu juga dengan saat ini, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dalam setiap tahunya, banyak aplikasi aplikasi sosial yang di sediakan oleh para developer sehingga memudahkan para pengguna media Online untuk mengakses aplikasi berita tanpa harus menggunakan browser terlebih dahulu dalam smartphone mereka, hanya dengan kita mengunduhnya di appstore/playstore terlebih juga beberapa aplikasi tersebut disediakan secara free untuk di unduh tetapi juga tentunya untuk mengakses media Online tersebut kita tetap membutuhkan koneksi internet dan salah satu penyedia aplikasi serupa adalah Detik.com dimana Detik.com menyediakan segala kebutuhan informasi dan berita yang kita butuhkan yang tentunya berguna untuk mengaktulisasikan diri. Dimana hal tersebut tentu sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas karena tentu dengan hadirnya aplikasi serupa bisa sangat memudahkan masyarakat dalam mengikuti segala macam bentuk berita yang terbaru yang dapat berubah dan bertambah setiap waktu. Walaupaun saat ini sudah sangat banyak media yang

(8)

tersedia untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan berita contohnya seperti media televisi, radio, dan surat kabar. Tetapi tentunya dengan kehadiran aplikasi media Online hal ini tentu akan sangat di gemari oleh masyarakat karena media Online jauh lebih praktis dan sangat mudah untuk di akses.

Alasan yang melatarbelakangi penulis mengangkat topik pelemahan KPK oleh DPR dan peran media Online Detik.com dalam memberitakan kasus tersebut ialah karena penulis tertarik dengan permasalahan tersebut dan juga sejauh ini menurut pengetahuan penulis belum menemukan topik yang sama dangan penelitian Peran media Online (detik.com) dalam pemberitaan pelemahan KPK oleh lembaga DPR di tambah lagi pada saat ini kasus ini menarik banyaknya respon netizen menanggapi soal pelemahan KPK di berbagai media sosial jadi penulis berkeyakinan penelitian tersebut layak untuk di teliti, di samping itu juga pada saat ini fenomena penggunaan internet di kalangan masyarakat sangat marak, itu mengapa penulis menjadikan media Online detik.com sebagai salah satu objek penelitian, dan penulis juga menggunakan metode Framing untuk dapat menganalisa dan membingkai isi berita dari detik.com tentang pelemahan KPK terhadap lembaga DPR.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan maka penulis merumuskan masalah dari penelitian ini ialah :

1. Apa peran media Online detik.com dalam pemberitaan mengenai pelemahaan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terhadap lembaga DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) ?

2. Bagaimanakah pandangan opini jurnalis Detik.com yang di tuangkan ke dalam berita tentang KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang ada di detik.com ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian dari penelitian ini ialah:

(9)

1. Untuk mengetahui peran media Online Detik.com dalam pemberitaannya mengenai pelemahaan KPK terhadap lembaga DPR menggunakan perangkat framing Pan & Kosicki

2. Untuk mengetahui pandangan opini jurnalis Detik.com yang di tuangkan ke dalam berita

1.4 Manfaat Penelitiaan

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tersebut adalah: 1. Manfaat teoritis

a. Bagi penulis, berharap dari penelitian ini akan mampu menambah wawasan serta lebih mengerti tentang media Online,

b. Agar penulis dapat lebih memahami serta mengolah teori-teori komunikasi yang didapat selama proses di bangku perkuliahan dan juga mengetahui peran media Online dalam memberitakan sebuah kasus

2. Manfaat Praktis

a. Bagi almamater, penelitian ini dapat menambah referensi yang ada dan dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. Penenlitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam ilmu komunikasi dan peran media Online.

b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan yang berguna bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang sama atau ingin mengadakan penelitian atau pengembangan lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Analisa Vitamin C terhadap Media Fermentasi Pembuatan Selulosa Bakteri dengan Penambahan 0,5 g Vitamin C ( Asam Askorbat) pada suhu berbeda.. Kadar asam askorbat pada

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap praktik pemberian kredit yang berkembang saat ini, termasuk di dalamnya adalah para pelaku pemberian kredit

Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Evaluasi Kondisi Perekonomian & Keuangan Daerah Persiapan Penyusunan RKPD Pengolahan Data

Ekstraksi kobal , nikel, dan kadmium dengan HL-7-LH dalam pelarut diklorometana sebagai fasa organik menghasilkan efektivitas ekstraksi yang lebih besar daripada

Motor ini mempunyai kinerja yang lebih baik saat beroperasi pada sistem tenaga 1-fasa dimana motor dapat bekerja dengan faktor daya yang mendekati 1 (satu) dengan

1) Dimensi Reliability : mengenai kesesuaian antara informasi dan kenyataan mengenai produk layanan yang ditawarkan. Pada dimensi ini JNE mendapat peringkat paling unggul

Klasifikasi pengangkutan yang disediakan di dalam ini adalah untuk tujuan penerangan sahaja dan semata-mata berdasarkan sifat-sifat bahan yang tidak dibungkus seperti yang

1) Perangkat lunak (Software) yang digunakan Sistem operasi, sistem operasi digunakan untuk menjalankan sebuah komputer karena tanpa adanya sistem operasi komputer tidak