• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

45

DI KELURAHAN KEBONDALEM, PEMALANG

A. Gambaran Umum Kelurahan Kebundalem, Pemalang 1. Letak Dan Batas Wilayah

Secara geografis Kebondalem berada di wilayah Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Letak daerahnya tepat berada di tengah-tengah kota Kabupaten Pemalang. Batas wilayah kelurahan Kebondalem yaitu:

a. Sebelah Utara : Kelurahan Pelutan b. Sebelah Selatan : Kelurahan Boiongbata c. Sebelah Barat : Desa Bojongnangka d. Sebelah Timur : Kelurahan Mulyoharjo

2. Keadaan Penduduk

Kelurahan Kebondalem memiliki daerah seluas kurang lebih 342. 955 Ha dihuni oleh sekitar 17. 175 Jiwa yang kesemuanya adalah warga negara asli. Adapun perincian penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel I

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin1

Laki-laki Perempuan Jumlah

8. 412 8. 763 17. 175

Tabel II

Jumlah Penduduk Menurut Usia2 a. Tabel Kelompok Pendidikan

No. Umur Jumlah

1. 00-03 Tahun 1. 374 Orang

1

Dokumen Laporan Data Monografi Kelurahan Kebondalem untuk bulan Juli 2005, hlm.2.

2

(2)

2. 04-06 Tahun 1. 202 Orang 3. 07-12 Tahun 12.919 Orang 4. 13-15 Tahun 1. 205 Orang 5. 16-18 Tahun 1. 030 Orang 6. 19 Tahun Ke atas 9. 446 Orang

Tabel III b. Kelompok Tenaga Kerja

No. Umur Jumlah

1. 10-14 Tahun 1. 545 Orang 2. 15-19 Tahun 1. 289 Orang 3. 20-26 Tahun 1. 417 Orang 4. 27-40 Tahun 2. 318 Orang 5. 41-56 Tahun 2. 189 Orang 6. 57 Tahun Keatas 4. 125 Orang*

*(Dokumen laporan data monografi Kelurahan Kebondalem bulan Juli 2005)

3. Keadaan Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi pendidikan ditentukan oleh tingkat produktivitas penduduk. Semakin tinggi suatu produktivitas penduduk, semakin tinggi pula tingkat sosial ekonomi suatu penduduk.

Apabila dilihat dari segi produktivitas penduduk, maka masyarakat Kelurahan Kebondalem keadaan ekonominya sedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perincian mata pencaharian penduduk seperti dalam tabel berikut ini.

(3)

Tabel IV

Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Kebondalem3

No. Mata Pencaharian Jumlah

1. Karyawan a. Pegawai Negeri Sipil b. TNI / POLRI c. Swasta 386 Orang 64 Orang 3.864 Orang 2. Wiraswasta 5.152 Orang 3. Tani 1.030 Orang 4. Pertukangan 257 Orang

5. Burug Tani 128 Orang

6. Jasa 1. 899 Orang*

*(Dokumen laporan data Monografi Kelurahan Kebondalem Bulan Juli

2005)

4. Keadaan Pendidikan

Kualitas pendidikan suatu daerah akan mempengaruhi pola pikir dan pola sikapnya, yang pada gilirannya akan sangat berpengaruh terhadap laju pembangunan. Kualitas penduduk tersebut dapat dicapai melalui upaya pendidikan.

Data mengenai Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang ada di Kelurahan Kebondalem sebagai berikut:

Tabel V

Jumlah Penduduk Menurut tingkat Pendidikan4

No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Taman kanak-kanak 257 Orang

2. Sekolah Dasar 5152 Orang

3

Ibid.

4

(4)

3. SMP/SLTP 4.253 Orang

4. SMA/SLTA 2.576 Orang

5. Akademi (D1-D3) 386 Orang 6. Sarjana (S1-S3) 257 Orang

Dengan melihat data di atas secara umum di Kelurahan Kebondalem sudah cukup maju dalam bidang pendidikan.

5. Sarana Dan Prasarana Serta Kegiatan Keagamaan

Sebagian besar penduduk Kebondalem memeluk agama Islam, sehingga masyarakatnya bersifat agamis. Penduduk Kelurahan Kebondalem yang memeluk Islam adalah 17.154 Orang, sedangkan yang memeluk agama Kristen adalah 12 Orang dan yang memeluk agama katolik adalah 9 Orang. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel VI

Jumlah Penduduk Menurut Agama 5

No. Agama Jumlah

1. Islam 17.154 Orang

2. Kristen 12 Orang

3. Katolik 9 Orang

4. Hindu -

5. Budha -

Adapun jumlah tempat ibadah sebagai sarana penunjang kehidupan beribadah adalah sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

5

(5)

Tabel VII

Sarana Peribadatan Di Kelurahan Kebondalem6

NO. Sarana Ibadah Jumlah

1. Masjid 6 Buah

2. Musholla 31 Buah

3. Gereja -

4. Wihara -

5. Pura -

Di Kelurahan kebondalem, 99 % penduduknya beragama Islam, sehingga kegiatan keagamaan terlihat semarak dan beragam. Terdapat bermacam-macam bentuk kegiatan keagamaan di Kelurahan Kebondalem diantaranya:

a. Kegiatan Berjanji/Dziba’iyah

Kegiatan ini merupakan manifestasi dari penghormatan dan rasa cinta umat Islam terhadap Rasulullah saw., kegiatan pembacaan

dzibaiyah dilaksanakan setiap hari minggu malam senin di tiap-tiap

Mushalla atau Masjid. b. Kegiatan Tahlil

Kegiatan ini merupakan manifestasi dan kebaktian seseorang anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia. Kegiatan ini dilaksanakan sesudah shalat Maghrib pada hari Kamis malam Jum’at. Adapun pelaksanaan kegiatan ini adalah disetiap musholla atau masjid. c. Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam

Dalam rangka memperingati hari besar Islam, biasanya warga kelurahan Kebondalem, mengadakan pengajian umum dengan mendatangkan mubaligh dari luar daerah. Beberapa hari besar Islam yang biasa diperingati oleh umat Islam di wilayah Kebondalem adalah: Hari Besar Maulid Nabi Muhammad SAW, tahun Baru Hijriyah, Isra’

6

(6)

Mi’raj dan lain-lain. Peringatan ini dilaksanakan oleh setiap pengurus Masjid atau Mushalla.

d. Kegiatan yang Berbentuk Jami’iyyah

Ada bermacam-macam bentuk Jami’iyyah yang ada di wilayah Kebondalem yaitu: Jami’iyyah, Dziba’iyah, Jami’iyyah Tahlill,

Jami’iyyah Yasin, dan lain-lain. Jami’iyyah ini dipimpin oleh para

tokoh agama setempat. Dalam kegiatan ini, para tokoh agama tidak lupa memberikan ceramah keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam dua minggu. Adapun tempatnya adalah bergantian dari rumah ke rumah, dengan demikian akan terjalin Ukhuwah Islamiyah yang kuat dan erat diantara para anggota Jami’iyyah.

6. Struktur Organisasi Pemerintahan

Agar tugas-tugas organisasi pemerintahan dapat dilaksanakan dengan baik diperlukan adanya pembagian tugas. Adapun struktur organisasi pemerintahan Kelurahan Kebondalem adalah sebagai berikut:

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KELURAHAN KEBONDALEM 7

KEPALA Kelurahan Supardi

SEKRETARIS Yanuar Rius Nitbani

7

Dokumen Bagan Susunan Organisasi Pemerintahan Kelurahan Kebondalem.

KASI PEMERINTAHAN Dimyati KASI TRANTIB Slamet M. KASI PEMBANGUNAN Rumdiono KASI KES. MAS Sutoyo KASI UMUM Sri Hartati

(7)

B. Profil Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia 6-12 Tahun di Kelurahan Kebondalem, Pemalang

1. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga wajar apabila banyak orang yang menilai, bahwa keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu hal, juga ditentukan jenjang pendidikan yang telah diperolehnya. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar, namun juga tidak sepenuhnya salah.

Dalam kenyataannya membuktikan bahwa tingkat pendidikan yang telah ditempuh seseorang juga dapat merubah dan berpengaruh terhadap pola pikirnya. Dengan kata lain, seseorang yang hanya tamatan SMP, sudah barang tentu berbeda wawasan berpikirnya dengan yang sudah mengenyam pendidikan di SMA dan seterusnya. Dengan demikian, maka pendidikan yang diperoleh orang tua juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anaknya.

Dari hasil wawancara penulis dengan orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun, diketahui bahwa tingkat pendidikannya rata-rata adalah SMA. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel VIII

Tingkat Pendidikan Orang Tua Anak Usia 6-12 Tahun 8

NO. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. SMP 10 2. SMA 18 3. D3 dan Sederajatnya 4 Jumlah 32 8

Data hasil wawancara terhadap orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem, Pemalang.

(8)

Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa tingkat pendidikan orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan, Kebondalem, Pemalang adalah lulusan SMA.

2. Jumlah Anak Yang Berusia 6-12 Tahun

Penelitian tentang pelaksanaan amalan keagamaan melalui metode pembiasaan dalam keluarga di Kelurahan Kebondalem, Pemalang ini pada dasarnya adalah seluruh orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terdapat + 320 Kepala Keluarga (KK). Dari 320 populasi maka peneliti mengambil 10 % nya sehingga diambil 32 sampel sebanyak 32 keluarga.

Dari hasil wawancara peneliti dengan responden, yaitu orang tua yang mempunyai anak usia 6-12 tahun, maka dapat diketahui bahwa rata-rata mereka memiliki seorang anak yang berusia 6-12 tahun. Sedangkan orang tua yang memiliki dua orang anak atau lebih ada 7 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel IX

Jumlah Anak Yang Berusia 6-12 Tahun9

No. Jumlah Anak Jumlah

1. 1 Anak 25

2. 2 Anak-lebih 7

Jumlah 32

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata orang tua yang memiliki seorang anak usia 6-12 tahun adalah 25 orang, sedangkan yang memiliki 2 orang anak usia 6-12 tahun adalah 7 orang.

9

Data hasil wawancara terhadap orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem, Pemalang.

(9)

C. Implementasi Amalan Keagamaan Melalui Metode Pembiasaan Dalam Keluarga Yang Memiliki Anak Usia 6-12 Tahun Di Kelurahan Kebondalem, Pemalang

Keluarga merupakan tempat pendidikan yang memiliki peranan besar dalam pendidikan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak karena itu orang tua bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Keluarga merupakan tempat pembentukan kepribadian yang pertama sebagai peletak batu pertama untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam.

Penelitian tentang implementasi amalan keagamaan ini dikhususkan pada penerapan shalat, puasa dan tadarus al-Qur’an yang dilakukan oleh orang tua pada anak yang berusia 6-12 tahun, melalui metode pembiasaan dalam keluarga. Karena tanggung jawab orang tua dalam keluarga sangat besar dalam menentukan dasar-dasar keagamaan anak di masa yang akan datang. Sebab pada umumnya agama yang dimiliki seseorang ditentukan oleh pendidikan dari orang tuannya, serta pengalaman dengan latihan-latihan yang dilaluinya pada waktu kecil.

Ajaran Islam sangat menekankan kepada setiap orang tua untuk memperhatikan pendidikan anaknya diwaktu kecil. Dimana pada waktu kecil anak mulai tumbuh sehingga dapat diarahkan dan dibentuk sesuai dengan keinginan orang tuanya. Sebagaimana Dadang Hawari menyatakan, bahwa anak akan tumbuh kembang dengan baik dan memiliki kepribadian yang matang apabila ia diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat dan bahagia.10

Untuk menumbuhkembangkan jiwa keagamaan dalam diri anak, orang tua perlu memberikan pendidikan agama yang memadai. Dari hasil penelitian diketahui bahwa untuk menanamkan keagamaan dilakukan melalui tiga cara yaitu menanamkan ibadah shalat, puasa dan membaca Al-Qur'an.

10

Dadang Hawari, Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima yasa, 2004), hlm. 742.

(10)

1. Membiasakan anak mengerjakan shalat

Shalat merupakan kewajiban yang wajib dilaksanakan oleh orang muslim yang sudah baligh shalat bagi anak merupakan sebuah bentuk latihan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kedisiplinan.

Bagi sebagian keluarga di Kelurahan Kebondalem Pemalang berpendapat bahwa menanamkan pendidikan agama Islam pada anak terutama pendidikan ibadah shalat harus dimulai dari orang tuanya, sehingga hal itu sebagai bentuk cerminan bagi anak untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Hal ini sesuai dengan pendapat keluarga bapak Prihantori Mordi M yang mengatakan bahwa agar anak terbiasa mengerjakan shalat, maka dapat dilakukan dengan cara mengajak anak dan mengajari anak untuk melakukan shalat lima waktu.11

Dalam pendidikan anak, khususnya pendidikan ibadah shalat merupakan hal yang sangat penting, lebih-lebih pada yang berusia 6-12 tahun. Pada masa-masa ini merupakan masa-masa yang sangat baik untuk menanamkan nilai keagamaan, sehingga dengan latihan shalat ini, maka anak akan menjadi baik shalatnya. Hal ini telah diterapkan oleh keluarga M. Dukri. Beliau mengatakan, bahwa untuk menanamkan pendidikan shalat pada anak dapat dilakukan dengan cara mendidik anak pada hal-hal yang berkaitan dengan shalat yang dilakukan melalui praktek, sehingga anak mengetahui bagaimana tata cara melakukan shalat.12

Dari hasil wawancara peneliti dengan keluarga Damsiki, salah seorang kepala keluarga yang mempunyai anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem Pemalang. Beliau mengatakan bahwa untuk menunjang pendidikan shalat bagi anaknya beliau harus mengatur waktu anaknya, terlebih pada waktu maghrib banyak stasiun televisi yang

11

Wawancara dengan keluarga Prihantori Mordi M, 1 November 2005.

12

(11)

menayangkan acara menarik. Sehingga beliau merasa kesulitan menyuruh anaknya untuk melakukan shalat.13

Penerapan pembiasan yang dilakukan oleh keluarga di sekitar lingkungan Kelurahan Kebondalem Pemalang dalam pendidikan ibadah shalat dapat dilihat dari perhatian mereka untuk mendidik anak-anak mereka melakukan shalat, sehingga ia terbiasa melakukan shalat meskipun tidak diperintah. Hal ini diungkapkan oleh keluarga Budi Priyono, bahwa agar anak terbiasa melaksanakan shalat, anak diajak shalat berjamaah di mushalla sehingga ia menjadi terbiasa.14 Dalam pelaksanaannya, orang tua mengajak anak shalat bersama-sama, akan membangkitkan rasa gembira. Hal tersebut akan memudahkan untuk melatih membiasakan shalat.

2. Membiasakan anak mengerjakan Puasa

Puasa termasuk rangkaian ibadah wajib. Melatih anak-anak berpuasa berarti mengajak mereka melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh Allah. Sehingga ketika mereka pada usia taklif (usia wajib melaksanakan semua perintah Allah) mereka sanggup mengerjakan ibadah puasa ini, sesuai dengan garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah. Sebaliknya, kalau pada masa anak-anak mereka tidak dilatih dan dibiasakan mengerjakan puasa sesuai dengan tingkat kemampuan maka ketika mereka memasuki usia taklif akan merasakan kesulitan untuk melaksanakannya.

Bila diteliti, keluarga yang memiliki anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Kebondalem Pemalang sangat peduli terhadap ibadah puasa anak-anaknya. Menurut keluarga Dimyati, ia menyadari arti pentingnya puasa sebab itu memerintahkan anak-anaknya untuk berpuasa, hal ini termasuk berpuasa Ramadhan.15 Senada dengan pendapat di atas, Nurkholis menjelaskan bahwa ia membiasakan anak-anaknya untuk berpuasa Ramadhan, jika pada awal berpuasa maka ia memerintahkan anaknya untuk berpuasa setengah hari saja, tetapi jika sudah lewat

13

Wawancara dengan keluarga Damsiki, 3 November 2005.

14

Wawancara dengan keluarga Budi Priyono, 6 November 2005.

15

(12)

setengah bulan anaknya disuruh untuk berpuasa sehari penuh.16 Selain itu keluarga Wahandi menjanjikan anaknya jika anak bisa puasa sebulan penuh dengan memberikan imbalan uang sebesar yang ia janjikan kepada anak.17

3. Membiasakan anak mengerjakan membaca Al-Qur'an

Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab mengajar al-Qur’an kepada anak-anaknya. Langkah semacam ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam menanamkan jiwa keagamaan kepada anak. Proses pengajaran al-Qur’an pada anak bertujuan untuk menanamkan makna-makna hakiki al-Qur’an ke dalam jiwa serta hati mereka, dan pola pikir mereka bisa diarahkan pada pola yang terdapat dalam al-Qur’an.

Materi dalam al-Qur’an adalah materi pendidikan Islam yang mempunyai prioritas utama dalam mendidik anak, karena dalam al-Qur’an terdapat materi-materi tentang keimanan, sholat, akhlak dan lain sebagainya. Selain itu al-Qur’an juga landasan pertama dari semua ajaran Islam, sehingga pendidikan agama pada anak dalam keluarga harus berdasarkan ajaran-ajaran yang ada dalam al-Qur’an.

Dalam mempelajari al-Qur’an, anak-anak sudah mendapatkan pelajaran di sekolah. Sehingga orang tua hanya tinggal mengulanginya saja. Dalam hal ini keluarga Muslih Mahfudz mengatakan bahwa anaknya disuruh mengaji di rumah.18 Hal ini terlihat juga dalam aktivitas keluarga Juwahir setelah shalat maghrib ia membimbing anaknya untuk mengaji bersama agar anak terbiasa membaca Al-Qur'an.19

Lain halnya dengan keluarga Akhmad Muwafiq. Pendidikan Al-Qur'an yang dilakukannya yaitu dengan cara menitipkan anak di TPQ. Beliau menuturkan bahwa pendidikan yang dilakukan di TPQ lebih efektif dari pada pendidikan yang dilakukan oleh keluarganya sendiri.

16

Wawancara dengan keluarga Nurkholis, 18 November 2005.

17

Wawancara dengan keluarga Wahandi, 20 November 2005.

18

Wawancara dengan keluarga Muslih Mahfudz, 21 November 2005.

19

(13)

D. Kendala yang dihadapi dalam penanaman amalan keagamaan anak melalui metode pembiasaan di Kelurahan Kebondalem Pemalang

Dalam pelaksanaan pembiasaan amalan keagamaan anak dalam keluarga terdapat kendala yang menghambat proses pelaksanaannya, yaitu: 1. Kesibukan orang tua sehingga waktunya terbatas untuk anak

Orang tua sebagai penanggungjawab terhadap pendidikan anak sering mengalami kesulitan. Dalam hal ini anak membutuhkan waktu yang banyak untuk pendidikannya, tetapi orang tuanya terkadang mengalami kesulitan karena keterbatasan waktu. Kesibukan orang tua di mana kedua orang tua bekerja untuk mencari nafkah menjadikan mereka sulit untuk mendidik anak mereka sendiri.

Membiasakan anak pada hal kebaikan memang sulit. Apalagi jika orang tuanya sendiri tidak dapat meluangkan waktu karena terlalu sibuknya orang tua. Hal ini diakui oleh Bp. Sunarso yang mengakui dirinya terkadang melalaikan pengajaran agama pada anak, karena sibuk pekerjaan.20

2. Ketaatan anak

Frekuensi berkumpulnya anak dan orang tua yang terbatas oleh waktu dan pekerjaan mereka, menjadikan anak kadang tidak taat dan susah diatur. Perintah dan nasihat orang tua kadang diabaikan sehingga terkadang anak tidak mengerjakan shalat, puasa dan membaca al-Qur’an.

Kurangnya motivasi anak untuk mengikuti pendidikan agama yang membuat orang tua merasa kesulitan. Keluarga Siti Wanisah merasakan anaknya tidak bersemangat untuk belajar, walaupun ia sudah menyekolahkan di madrasah, tetapi hal itu belum cukup, karena tidak ada keinginan dari anak itu sendiri.21

3. Lingkungan yang kurang mendukung

Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah. Bila dilihat ruang lingkup

20

Wawancara dengan keiuarga B. Sunarso ,tanggal 23 November 2005.

21

(14)

masyarakat, banyak dijumpai keanekaragaman bentuk dan sikap masyarakat. Pendidikan yang diberikan di lingkungan keluarga dan sekolah sangat terbatas, di masyarakatlah orang akan meneruskannya hingga akhir hidupnya. Segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di lingkungan keluarga dan sekolah akan dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya dalam masyarakat.

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, keluarga di Kelurahan Kebondalem Pemalang mengalami kendala yang dihadapi, seperti yang dituturkan oleh Sudarwo yang mengatakan bahwa anaknya sulit untuk disuruh ketika akan shalat karena, pengaruh teman-temannya yang mengakibatkan anak tidak mau shalat.22 Berbeda dengan keluarga Haris, anaknya sering meninggalkan shalat dikarenakan permainan play station yang membuat anak terlena sehingga tidak ingat waktu.23

22

Wawancara dengan keiuarga Sudarwo ,tanggal 24 November 2005.

23

Gambar

Tabel IV
Tabel VI
Tabel VII
Tabel VIII
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara School Well-Being dengan Prokrastinasi Akademik pada Siswa kelas X Madrasah Aliyah

[r]

Pada pengujian menggunakan data pengamatan, peta foF2 yang dibuat menggunakan metode Multiquadratic dengan data foF2 hasil pengamatan dari 3 atau 4 stasiun rujukan (S r ),

Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan (Vidio yang dikirim). Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

(4) Hasil uji determinasi (R 2 ) sebesar 0,351 arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel tingkat pendidikan dan motivasi orang

Hasil skala VACP dan SF-36 serta deskripsi diri mengenai persepsi dampak shift kerja terhadap kepuasan kerjanya kemudian dapat digunakan untuk mempetakan kondisi stress karyawan

Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Dewi (2014) pada ikan nila Oreochromis niloticus melaporkan bahwa pemakaian konsentrasi minyak cengkeh 150 ppm

Dari percobaan dan data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa proses preparasi efluen hasil pengolahan kimia perlu dilaksakan sebelum dievaporasi, dan kondisi terbaik