DISARTRIA
Oleh:
dr. Agus Suryawan Pembimbing:
PENDAHULUAN
•Tindakan bicara pekerjaan kompleks, koordinasi yg baik : • Otot2 pernafasan • Laring • Lidah • Faring • Palatum • Bibir
•Diinervasi nervus vagus, hipoglosus, fasialis, & frenikus
•Tdp pengaruh ekstrapiramidal : serebelum & ganglia basalis
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
Wilkinson I, Lennox G. 2005.
Komponen dasar berbicara
•Respirasi : Udara pernafasan sebagai media transmisi untuk berbicara
•Fonasi : produksi suara, mrpk fungsi laring, terutama pita suara; disempurnakan otot-otot intrinsik laring
•Resonansi :
•Artikulasi : tdd kontraksi faring, palatum, lidah, & bibir yg mengubah suara
•Prosody
•Huruf hidup & bbrp konsonan berasal dr laring
•Konsonan dibentuk selama artikulasi •m, b, p, w : labial
•t, d , l, r, n : lingual
•nk, ng : guttural (tenggorokan & palatum molle)
Ropper AH, Brown RH. 2005 De jong, 2005
• Artikulasi adalah ucapan kata-kata dan suku kata, yang merupakan fungsi dari organ-organ dan otot-otot yang diinervasi oleh batang otak.
• Bahasa adalah mekanisme untuk mengekspresikan pikiran dan ide-ide: dengan berbicara (simbol
pendengaran), dengan menulis (simbol grafis), atau dengan gerakan dan pantomim (simbol motorik). • Bahasa sebagai sarana untuk mengekspresikan atau
mengkomunikasikan perasaan atau pikiran dengan menggunakan sistem simbol.
• Tatabahasa adalah seperangkat aturan untuk mengatur simbol untuk meningkatkan maknanya.
Gangguan berbicara primer
• Afasia • Apraksia berbicara • Disartria • Gg artikulasi : disartria • Gg fonasi : disfoni• Dikenali dgn mendengarkan pasien bicara selama percakapan biasa atau membaca koran dg suara keras
• Tes frase atau usaha mengulang cepat konsonan lingual, labial & guttural memunculkan abnormal
Disartria
•Gagguan aspek motorik berbicara •Kelainannya meliputi:
•Gangguan kecepatan bicara •Volume
•Tekanan
•Tinggi rendah nada •Timing
•Akurasi
•Gg. bicara pd px disartria murni proses mekanis yg disebabkan oleh gg
pergerakan bibir, lidah, palatum, faring, dan laring
•Pengucapan kata2 scr jelas terganggu krn adanya lesi neuromuskular
•Pd disartria atau anartria murni : tdk ada abnormalitas mekanisme berbahasa
kortikal
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
KLASIFIKASI
•Lower motor neuron (neuromuskular) disartri
•Spastik (pseudobulbar) disartri •Rigid (extrapiramidal) disartri •Cerebellar-ataksik disartri
•Hipokinetik dan hiperkinetik disartri
Wilkinson I, Lennox G. 2005 Ropper AH, Brown RH. 2005 Modul, 2005
LOWER MOTOR NEURON DAN
NEUROMUSCULAR DISARTRIA
• E/ kelemahan atau paralisis otot-otot artikulasi
• Kerusakan yang lama: lidah yang mengkerut dan fasikulasi pada dasar mulut, bibir lemah dan bergetar
• Saliva terkumpul dalam mulut karena disfagia dan mengeluarkan air liur
• Disfonia: paralisis pita suara
• Bicara tidak jelas: kesulitan ucapan bergetar seperti r
• Paralisis komplit, konsonan lidah dan bibir tidak bisa diucapkan semua
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
•Paralisis bilateral palatum → suara hidung. tjd lbh sering dgn paralisis bulbar progresif, suatu btk penyakit motor neuron, &
kelainan neuromuskular lainnya, khususnya miastenia gravis
•Paralisis bilateral bibir (diplegia fasialis GBS atau pd Lyme ds) mempengaruhi
pengucapan konsonan labial; ‘p dan b’ mjd tdk jls & terdengar spt ‘f dan v’
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
SPASTIK (PSEUDOBULBAR) DISARTIA
•Melibatkan traktus kortikobulbar bilateral
•Gangguan vaskular
•Amiotropik lateral sklerosis •Paralisis pseudobulbar
•Px dgn kelemahan UMN bilateral bibir, rahang, lidah, palatum, faring, & laring memiliki gg. bicara yg khas disartria spastik
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
•Bicara lambat, tdk jelas, tdk wajar & kaku •Tdk tdp atrofi otot, tdp peningkatan
kedutan rahang & mgkn berhubungan kontrol emosi terganggu
•Kemungkinan mengalami penyakit
peredaran darah otak hemisfer serebri bilateral atau multiple sklerosis yg serius
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
RIGID (EKSTRAPIRAMIDAL) DISARTRIA
•Pd px Parkinson & pykt ekstra piramidal yg
berhubungan dg rigiditas otot, tdp gg artikulasi yg ditandai komat-kamit cepat & kekacauan
ucapan, dan kata dan suku kata yang tidak jelas. •Suara rendah & monoton, kurang nada suara &
volume (hipofonia), volumenya makin kecil pd akhir kalimat
•Kata-kata diucapkan terburu2 & polanya kebalikan dg pola lambat disartria spastik
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
•Pada kasus yang lanjut: berbicara spt berbisik-bisik dan hampir tidak dapat dimengerti
•Pada korea dan mioklonus: berbicara keras,
kasar, logat dan tekanan yang tidak sesuai dan koordinasi yang buruk dengan pernafasan
(hiperkinetik disartria)
•Tourette sindrom: suara seperti burung jalak (suara menggonggong, menjerit, tertawa
terbahak-bahak, mendengkur, kaku, mendengus) gagap dan koprolalia
Wilkinson I, Lennox G. 2005. Ropper AH, Brown RH. 2005.
ATAKSIK DISARTRIA
•Penanda lesi serebelum akut & kronik
•Pd MS & berbagai kelainan degeneratif yg melibatkan serebelum atau sbg skwele dari ensefalopati anoksik atau heat stroke
•Obat2 yg mempengaruhi fungsi serebelum (alkohol, anti kejang), MS, CVD & tumor
fossa posterior penyebab yg sering malfungsi serebelum
Gejala
•Bicara lambat, terpatah2, monoton, & pemisahan kata yg tdk wajar
•Koordinasi bicara & respirasi terganggu
(koordinasi kerja otot agonis, antagonis, & sinergis yg buruk)
•Pernafasan tidak cukup untuk mengucapkan kata atau suku kata
•Ekspresi kekuatan lbh besar drpd seharusnya ireguler, volume maupun waktunya disartria stakato (eksplosif)
Wilkinson I, Lennox G. 2005 LocuTour, 2010
HIPOKINETIK DISARTRIA
•Otot2 px hipertoni & rigid gerakan ( )
•Byk px dg disartria hipokinetik alami resting
tremor yg hilang dg gerakan volunter
•Tangan bergetar scr ritmis tp tremor hilang ketika px memegang sendok
•Sulit memulai & berhenti bergerak
•Kesulitan memulai, melanjutkan, &
menghentikan gerakan
•Contoh penyakit : Parkinson’s disease
Degenerasi sel penghasil dopamin di basal ganglia hipertoni otot2 & resting tremor kepala & angg gerak
•Gerakan bicara pelan, terkadang cepat,
nada datar dg penurunan intensitas &
monoton
Gillam RB, Marquardt TP, Martin FN. 2011. LocuTour, 2010
HIPERKINETIK DISARTRIA
•Kerusakan ekstrapiramidal ditunjukkan oleh gerakan involunter
•Huntington’s chorea & distonia gerakan involunter tjd berbarengan dgn gerak
volunter tubuh
•Tgtg penyebab, gerak involunter bs lambat atau cepat, ritmis atau disritmis, mlpt
seluruh tubuh atau terbatas pd struktur tunggal spt rahang
Gillam RB, Marquardt TP, Martin FN. 2011. LocuTour, 2010
•Mempengaruhi produksi suara
•Artikulasi tdk tepat, gg aliran bicara spt
ragu2
•Bicara dlm kata2 pendek, diam yg lama
sambil menunggu gerak involunter
berhenti, kemudian bicara lagi
•Kualitas suara spt tercekik tgtg keadaan
fluktuasi tonisitas otot2 laring & derajat
bantuan nafas
DISARTRIA CAMPURAN
•Pengaruhi >1 bag sistem motorik pd 1 waktu
• Multiple sclerosis merusak medulla spinalis, batang otak, serebellum, serebri
• Amyotrophic lateral sclerosis (Lou Gehrig’s disease) merusak UMN traktus piramidalis jg motoneuron perifer di batang otak & medulla spinalis
•Pengaruh produksi suara tgtg sistem yg terkena & bervariasi dr perubahan yg dpt dikenali pd
MS sampai bicara yg sama sekali tdk dpt dimengerti pd ALS
PENILAIAN DISARTRIA
•Evaluasi tiap subsistem proses produksi suara utk tentukan jenis disartria
•Respirasi •Fonasi
•Fungsi velofaring •Artikulasi
PEMERIKSAAN ORAL-PERIFER
•Tentukan integritas anatomi & fungsional struktur penghasil suara
•Pemeriksaan lidah, rahang, bibir saat diam & bicara
•Diam : lebar bibir, buka-tutup mulut
•Bicara : mengucapkan suku kata dg cepat •Elemen penting pd evaluasi disartria :
penentuan kejelasan bicara tentukan
keparahan, progresivitas pykt, & efek terapi disartria
PEMERIKSAAN RESPIRASI
•Mengamati respirasi saat diam & bicara kurangnya koordinasi & tanda kompensasi kelemahan otot
•Alat sederhana utk evaluasi respirasi saat diam :
Sedotan dlm gelas berisi air yg berisi marker sentimeter pd sisinya px dpt meniup
gelembung air dlm air dg sedotan 5 cm di bawah permukaan slm 5 dtk fungsi
respirasi cukup utk bicara
PEMERIKSAAN LARING
•Penilaian subyektif thd kualitas suara
•Minta px memanjangkan vokal slm produksi suku kata & slm bicara berkelanjutan
•Px mengeraskan suara & pitch tentukan derajat kualitas suara
• Serak • Kasar
• Pernafasan (breathiness) • Fluktuasi
PEMERIKSAAN VELOFARING
•Lihat kelemahan dan/atau koordinasi velofaring
•Pemeriksaan saat diam & slm produksi
vokal memanjang nilai emisi nasal slm artikulasi suku kata yg mengandung
penghentian & desahan pd bicara berkelanjutan
•Emisi nasal & hipernasalitas slm bicara fungsi velofaring abN (kelemahan
dan/atau inkoordinasi)
PEMERIKSAAN STRUKTUR
ARTIKULATOR
•Menilai struktur artikulator saluran
nafas atas (otot2 lidah, rahang, & bibir)
lemah, atrofi dan/atau tdk
terkoordinasi
•Pemeriksaan bibir :
•Saat diam & slm membulatkan & menarik bibir kelemahan otot2 wajah
•Minta px menahan tongue spattel di antara bibir
•Evaluasi kekuatan rahang :
•Px menahan rahang terbuka & tes
kompresi tongue depressor antara gigi tiap sisi
•Gerakan naik turun rahang
•Pemeriksaan lidah :
•Fungsi protrusi & retraksi, gerakan lateral & ke segala arah dg cepat
PENANGANAN
•Dx disartria memerlukan sejumlah tes dan
pemeriksaan spt CT scan, MRI, EEG, LP, biopsi otak & tes darah & urine, jg bbrp tes
neuropsikologi utk dx akurat disartria
•Th/ bisa berbagai macam tergantung penyakit yg mendasari disartria tsb
•Injeksi toksin botulinum5-20U, dengan guide laringoskopi ke dalam otot tiroaritenoid dan cricotiroid
Gillam RB, Marquardt TP, Martin FN. 2011. Wilkinson I, Lennox G. 2005
Tujuan penanganan
1. Memperbaiki kecepatan bicara
2. Meningkatkan support nafas shg px dpt berbicara lbh keras
3. Memperkuat otot2
4. Meningkatkan gerakan mulut, lidah, dan bibir 5. Meningkatkan artikulasi
6. Mengajarkan pengasuh, anggota keluarga strategi utk berkomunikasi lbh baik dg px disartria
7. Pd kasus berat, gunakan komunikasi alternatif (gerak tubuh sederhana, papan alphabet, atau alat2
elektronik & yg berbasis komputer)
American Speech Language Hearing Association, 2011
•Pengobatan disartria memperbaiki defisit pada
• Kecepatan artikulasi
• Prosodi (ketepatan tekanan & perubahan nada suara)
• Intensitas (kerasnya suara)
• Resonansi (kemampuan utk mengubah traktus vokal & celah resonan utk memperbaiki suara bicara)
• Fonasi (kontrol pita suara utk kualitas suara yg tepat & sbg katup utk jalan nafas)
•Dilakukan oleh speech language pathologist
American Speech Language Hearing Association, 2011
•Augmentation and Alternative
Communication (AAC) menggunakan alat
sintesis bicara terkomputerisasi, papan alfabet & bhs tubuh
•Memungkinkan px yg berbicara tdk jls dpt melanjutkan berkomunikasi tanpa perlunya bicara yg dpt sepenuhnya dimengerti
American Speech Language Hearing Association, 2011
DAFTAR PUSTAKA
• Wilkinson I, Lennox G. 2005. Essential Neurology, 4th ed. USA : Blackwell Publishing
• Ropper AH, Brown RH. 2005. Adams and Victor’s Principles of
Neurology, 8th ed. McGraw Hill
• Gillam RB, Marquardt TP, Martin FN. 2011. Communication
Sciences and Disorders From Science to Clinical Practice, 2nd ed. Massachusets : Jones and Bartlett Publishers
• http://www.asha.org/public/speech/disorders/dysarthria.htm
• http://www.buzzle.com/articles/dysarthria-treatment.html