1. IKHTISAR KINERJA 2014 24 Ikhtisar Keuangan 24 Rasio Keuangan
24 Pergerakan Nilai Saham PGAS tahun 2014 2. LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM 29 Laporan Dewan Komisaris
33 Laporan Direksi
41 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014
3. PROFIL PERUSAHAAN 45 Struktur Grup PGN
46 Riwayat Singkat Perusahaan 48 Kegiatan Usaha
49 Struktur Usaha
50 Sumber Gas, Jaringan Pipa dan Fasilitas PGN 52 Gas Bumi Bagi Negeri
54 Struktur Organisasi 56 Visi dan Misi
58 Profil Dewan Komisaris 60 Profil Anggota Direksi 62 Sumber Daya Manusia 68 Komposisi Pemegang Saham
70 Informasi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 72 Tentang Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 78 Kronologis Pencatatan Saham
79 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek
80 Nama dan Alamat Lembaga dan Atau Profesi Penunjang Pasar Modal 82 Penghargaan dan Sertifikasi
86 Alamat Unit Usaha, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
88 Peristiwa Penting 2014
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 93 Analisis dan Pembahasan Manajemen 5. TATA KELOLA PERUSAHAAN
139 Tata Kelola Perusahaan
143 Rapat Umum Pemegang Saham 146 Uraian Dewan Komisaris 151 Komisaris Independen 152 Uraian Direksi
160 Asesmen terhadap Anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
162 Hubungan Afiliasi 162 Komite-Komite 177 Sekretaris Perusahaan 180 Unit Audit Internal
183 Sistem Pengendalian Internal 183 Akuntan Publik
183 Manajemen Risiko 187 Kode Etik Perusahaan 196 Whistleblowing System
200 Perkara Penting yang Dihadapi PGN
203 Akses terhadap Informasi dan Data Perusahaan 6. TANGGUNG JAWAB DAN LINGKUNGAN SOSIAL 207 Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan Perusahaan 210 Lingkungan Hidup
216 Ketenagakerjaan
224 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
232 Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan 238 Tanggung Jawab Produk dan Konsumen 7. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
247 Laporan Keuangan Konsolidasi 8. Referensi Peraturan BAPEPAM
475 Referensi Peraturan BAPEPAM-LK No.X.K.6 486 Daftar Istilah
18
12
2
14
16
8
6
Energi Baik
dibalik transportasi
perkotaan.
Jakarta, DKI Jakarta |
Terima kasih
kepada pemerintah Indonesia
yang telah meningkatkan fasilitas
transportasi publik. Kini masyarakat
dapat menikmati kemudahan
transportasi menuju lokasi kerja
dengan mudah, murah dan efisien.
Itu semua berkat Transjakarta yang
didukung oleh bus dengan bahan
bakar gas. Sampai saat ini sudah lebih
dari 80% bis Transjakarta yang sudah
menggunakan bahan bakar gas yang
didukung infrastruktur dari PGN.
kendaraan BBG secara nasional akan
menambah pengurangan emisi lebih dari
tiga kali lipat dalam jangka lima tahun
kedepan. 24% Bajaj telah dikonversi
menjadi BBG dan 86% Bus Transjakarta
telah menggunakan BBG.
di balik
24 Juta
Pelanggan.
Indonesia Shopping Mall
Menurut Lembaga Survey
Nielsen, pada tahun 2020,
52% dari total populasi
masyarakat Asia merupakan
golongan ekonomi
menengah. Dengan semakin
meningkatnya golongan
menengah ini, maka tingkat
konsumsi belanja juga akan
meningkat. Hal ini tercermin
pada salah satu Shopping
Mall terbesar di Indonesia,
yaitu Grand Indonesia. Setiap
bulannya sekitar 2 juta orang
mengunjungi Grand Indonesia
untuk sekedar berbelanja
atau sebagai gaya hidup baru
masyarakat Indonesia.
PENJUALAN RITEL DI
INDONESIA (TRILIUN DOLLARS) AKTUAL PROYEKSI
SUMBER: STATISTICA 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 100 0 300 200 400 500 600 228 226 285 327 335 363 411 474 543
Energi Baik
dibalik 92 ribu Rumah
Tangga.
Penggunaan gas bumi untuk
keperluan Rumah Tangga semakin
meningkat di Indonesia dan PGN juga
mengembangkan jaringan distribusi
gas untuk keperluan Rumah Tangga.
Hari ini, lebih dari 92 ribu Rumah
Tangga di Indonesia menggunakan gas
bumi dari PGN. Pada tahun 2014 PGN
meluncurkan program PGN Sayang Ibu,
yang menargetkan penambahan 1 juta
pelanggan.
Jutaan meter kubik gas bumi
didistribusikan ke Pelanggan
Rumah Tangga setiap bulannya.
Kedepan, PGN akan meningkatkan
investasi untuk distribusi ke
jaringan Rumah Tangga sehingga
PGN dapat berkontribusi kepada
negara.
SUMBER: PGN KONSUMSI GAS BUMI PADA RUMAH TANGGA (Dalam Meter Kubik) Q1 Q2 Q3 Q4 0 4250 4000 4500 4750 4.557.406,47 4.511.463,49 4.549.256,30 4.393.477,52yang kurang tersentuh aliran gas dan
potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
kelas menengah baru yang akan meningkat dua
kali lipat dalam jangka lima tahun kedepan.
Dengan pandangan baru pemerintahan
Indonesia, masyarakat menjadi
berpandangan optimis dalam melihat
perekonomian Indonesia. Menurut
Boston Consulting Group, Orang
Indonesia memiliki rasa optimisme
yang tertinggi di dunia terkait dengan
kondisi finansial. Seiring dengan
perkembangan ekonomi, diestimasikan
sekitar 8 - 9 juta orang akan tumbuh
ke dalam golongan menengah setiap
tahun sampai dengan 2020. Hal ini
mendorong kebutuhan akan energi.
Energi Baik
PENGELUARAN BULANAN RUMAH TANGGA (JUTA RP) POPULASI 2012 (JUTA) 29,8% POPULASI POPULASI52,7% TOTAL: 248.2 JUTA;
GOLONGAN MENENGAH KE ATAS: 74 JUTA GOLONGAN MENENGAH KE ATAS: 141 JUTATOTAL: 267,6 JUTA; POPULASI 2020 (JUTA) 7,5 ATAU LEBIH 5,0 S.D 7,49 3,0 S.D 4,99 2,0 S.D 2,99 1,5 S.D 1,99 1,0 S.D 1,49 KURANG DARI 1,0 PERKEMBANGAN POPULASI INDONESIA DALAM JUMLAH DAN TINGKAT KEMAKMURAN
SUMBER: BOSTON CONSULTING GROUP DAN BADAN PUSAT STATISTIK
2,5 6,6 16,5 6,9 23.2 49,3 41,6 68,2 44,4 50,5 65,4 47,9 64,5 28,3
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY HUMAN RESOURCES
37
,
5
RE SO U RC EFU L HUMAN RESOURCES3
.
815
AKADEMI DAN
UNIVERSITAS
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK
1
.
509
LSP
TERDISTRIBUSI
UNTUK 9,8 JUTA
KILOMETER
BERKENDARA
*(ASUMSI 1 LSP/10 KM)987.422
P E K E R J A
6.128
JARINGAN PIPA GAS
DISALURKAN UNTUK
11 34
di indonesia
dari
PROVINSI
%
SUMBER: IMF FORECAST80
2009-2019
PERUBAHAN GDP (PPP) PER KAPITA36
PENAMBAHAN
POPULASI
TAMAT KULIAH
2004-2013
%
2020
4
.
559
U$DGDP PER KAPITA
PADA2014
U$D3
.
404
GDP PER KAPITA
PADA SUMBER: IMF F ORECA ST5
,
8
%
PERKIRAAN
UNTUK 2015:
SUMBER: IMF F ORECA ST6
ANGKA PENGANGGURAN,
1
%
TAHUN 2014
6.366
1.500.000
KENDARAAN
POTENSI TUMBUH HINGGA
PADA TAHUN 2020
SUMBER: ASIA-PACIFIC NATURAL GAS VEHICLE ASSOCIATION
BERBAHAN BAKAR GAS PADA TAHUN 2014
RATA - RATA
TENGAH UMUR PEKERJA
11,7
JUTA
CSR DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS
DISALURKAN UNTUK
U$D U$D
12,13
JUTA
INDONESIA
103
,
3
SUMBER: BP STATISTICAL REVIEW OF WORLD ENERGY, JUNE 2014
TRILIUN KAKI KUBIK
CADANGAN
GAS BUMI TERBUKTI
AREA LAYANAN
32
,
3
%
DARI TOTAL PROVINSI DI INDONESIA
M E N C A K U P
RASIO ELEKTRIFIKASI
>60
%
DI 14 PROVINSI
SUMBER : KEMENTERIAN ESDMTAHUN
13
,
6
RATA - RATA
MASA PENGABDIAN
TAHUN
MILIAR
856
GDP TAHUN 2014
U$DDIPERKIRAKAN MENCAPAI U$D 1 TRILIUN PADA 2017
SUMBER: INTERNATIONAL MONETARY FUND
54
JUTA
JAM KERJA
AMAN
PROGRAM KEMITRAAN DENGAN UKM
*
total cadangan
bcf
shale gas di lapangan fasken,usa
*Proven Developed and Undeveloped Reserves
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY HUMAN RESOURCES
37
,
5
RE SO U RC EFU L HUMAN RESOURCES3
.
815
AKADEMI DAN
UNIVERSITAS
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK
1
.
509
LSP
TERDISTRIBUSI
UNTUK 9,8 JUTA
KILOMETER
BERKENDARA
*(ASUMSI 1 LSP/10 KM)987.422
P E K E R J A
6.128
JARINGAN PIPA GAS
DISALURKAN UNTUK
11 34
di indonesia
dari
PROVINSI
%
SUMBER: IMF FORECAST80
PERUBAHAN GDP (PPP) PER KAPITA2009-2019
36
PENAMBAHAN
POPULASI
TAMAT KULIAH
2004-2013
%
2020
4
.
559
U$DGDP PER KAPITA
PADA2014
U$D3
.
404
GDP PER KAPITA
PADA SUMBER: IMF F ORECA ST5
,
8
%
PERKIRAAN
UNTUK 2015:
SUMBER: IMF F ORECA ST6
ANGKA PENGANGGURAN,
1
%
TAHUN 2014
6.366
1.500.000
KENDARAAN
POTENSI TUMBUH HINGGA
PADA TAHUN 2020
SUMBER: ASIA-PACIFIC NATURAL GAS VEHICLE ASSOCIATION
BERBAHAN BAKAR GAS PADA TAHUN 2014
RATA - RATA
TENGAH UMUR PEKERJA
11,7
JUTA
CSR DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS
DISALURKAN UNTUK
U$D U$D
12,13
JUTA
INDONESIA
103
,
3
SUMBER: BP STATISTICAL REVIEW OF WORLD ENERGY, JUNE 2014
TRILIUN KAKI KUBIK
CADANGAN
GAS BUMI TERBUKTI
AREA LAYANAN
32
,
3
%
DARI TOTAL PROVINSI DI INDONESIA
M E N C A K U P
RASIO ELEKTRIFIKASI
>60
%
DI 14 PROVINSI
SUMBER : KEMENTERIAN ESDMTAHUN
13
,
6
RATA - RATA
MASA PENGABDIAN
TAHUN
MILIAR
856
GDP TAHUN 2014
U$DDIPERKIRAKAN MENCAPAI U$D 1 TRILIUN PADA 2017
SUMBER: INTERNATIONAL MONETARY FUND
54
JUTA
JAM KERJA
AMAN
PROGRAM KEMITRAAN DENGAN UKM
*
total cadangan
bcf
shale gas di lapangan fasken,usa
*Proven Developed and Undeveloped Reserves
berbelanja di toko kecil atau
pasar. Namun seiring dengan
perkembangan gaya hidup dan
pertumbuhan ekonomi, hal ini
akan berubah.
SUMBER: WORLD BANK
PENGELUARAN RUMAH TANGGA PER KAPITA 2009 2010 2011 2012 2013 0 950 900 1.000 1.050 1.100 958,17 1029,78 990,44 1071,17 927,10 US DOLLARS
Energi Baik
dibalik
basis konsumen
yang terus bertumbuh.
Karawaci, Banten |
Konsumsi
segmen Rumah Tangga merupakan
salah satu kunci penggerak ekonomi
di Indonesia. Lebih dari 60%
dari gas bumi digunakan untuk
kebutuhan pembangkit listrik agar
kebutuhan listrik di supermarket,
hypermarket, shopping mall,
toko-toko kecil, restoran, hotel showroom
automotive, toko roti, cafe, toko
furnitur dan dimanapun masyarakat
akan berbelanja.
Rencana bisnis yang disusun PGN
telah mencermati tren dimana
masyarakat bekerja, belanja, dan
beraktivitas. Kebutuhan energi
sektor rumah tangga dan komersial
diperkirakan tumbuh rata-rata 8%
setiap tahun atau meningkat dua kali
lipat dalam jangka 10 tahun kedepan.
TINGKAT PENDIDIKAN % DARI POPULASI 2001 2004 2007 2010 2013 0 5% 10% 15% 20% 25% 30%
35% PENDIDIKAN NON FORMAL
LULUSAN SMA DAN TINGKAT DIATASNYA
SUMBER: WORLD BANK
Energi Baik
dibalik kemajuan
pendidikan.
Bojonegara, West Java |
Masa depan
Indonesia dibentuk dari salah satu
ruang kelas seperti ini. Dan PGN
mengambil inisiasi untuk berkontribusi
dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Langkah-langkah yang dilakukan
adalah dengan membangun fasilitas
dan infrastruktur pendidikan di
area-area dimana PGN beroperasi. Aktivitas
PGN termasuk diantaranya membangun
sekolah, melakukan summer camp
untuk para siswa teladan, mendorong
aktifitas seni dan budaya, melakukan
pembinaan bagi para pengajar-pengajar
dan juga memberikan beasiswa. Hal ini
semua PGN lakukan demi memastikan
agar cerita mengenai Indonesia dapat
terus berkelanjutan.
PGN percaya bahwa upaya untuk mendorong
pekerja yang terdidik sangat diperlukan
untuk memberikan pelayanan yang unggul
kepada pelanggan. Hal ini diwujudkan dengan
memberikan dukungan kepada pekerja untuk
terus meningkatkan kemampuan mereka
dengan beasiswa pendidikan Dalam dan Luar
Negeri dari perusahaan.
Kebijakan pendidikan Indonesia
memberikan prioritas utama pada
peningkatan kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan bagi
semua kalangan.
karyawan perusahaan Pelanggan untuk dapat
memberikan solusi pemanfaatan energi yang
optimum.
Meningkatnya Pendapatan mayoritas
masyarakat Indonesia mendorong
permintaan dan produksi pelanggan-
pelanggan sektor industri PGN.
dibalik industri lokal yang terus
berkembang
Surabaya, Jawa Timur |
Secara
umum Industri manufaktur sedang
berkembang di Indonesia. Dari tahun
ke tahun sektor ini berkontribusi
besar bagi pertumbuhan ekonomi
Indonesia yaitu sebesar 4,3% dan 4,1%
pada dua tahun terakhir. Satu hal yang
mendorong pertumbuhan itu adalah
gas bumi bagi PGN. Gas bumi menjadi
sumber energi yang sangat penting
bagi berbagai industri manufaktur.
Sebagai contoh pabrik gelas di
Surabaya.
Pembangkit listrik di Indonesia mempunyai berbagai
sumber bahan bakar. Kebijakan energi untuk
mendiversifikasi bahan bakar diutamakan untuk
penggunaan gas bumi sebagai sumber bahan bakar
yang ramah lingkungan dan ekonomis, diproyeksikan
meningkat dua kali lipat dalam jangka waktu lima
tahun kedepan.
2012
2020
(Proyeksi) BATU BARA 43% BATU BARA 34% BENSIN 33% BENSIN 28% GAS BUMI 16% GAS BUMI 28% HYDRO 6% HYDRO 9% ENERGI TERBARUKAN 2%183
Miliar
KWh
313,7
Miliar
KWh
ENERGI TERBARUKAN 6%Peran PGN dalam kemajuan
Indonesia.
Ini adalah kisah mengenai Indonesia, dimana
infrastruktur PGN tersebar luas, mulai dari dek kapal
FSRU kami di perairan Lampung hingga membangun
lebih dari 6 ribu kilometer pipa untuk menyalurkan
gas bumi berkualitas tinggi ke Pelanggan kami.
Indonesia baru sedang berkembang dengan
dukungan dari gas bumi. Kini gas bumi menjadi
sumber energi pilihan bagi kalangan rumah tangga,
sektor komersial dan sektor industri. Dan hingga
kini PGN masih menjadi Perusahaan gas bumi terbaik
di Indonesia.
MRU telah menyalurkan lebih dari 600.000 LSP (Liter Setara Premium) ke berbagai kendaraan.
Ikhtisar Kinerja
2014
rasio KEUaNGaN
PErGEraKaN Nilai saham PGas tahUN 2010 - 2014
rasio laNCar (x) 0 3 1 2 4 5 6 2012 2011 2010 2013 2014 1,71 2,01 4,19 5,50 3,44
rasio laBa (rUGi ) tErhaDaP EKUitas (%) 0 30 20 10 50 40 70 60 80 2012 2011 2010 2013 2014 43,09 60,86 56,80 68,50 32,26
rasio laBa (rUGi ) tErhaDaP JUmlah asEt (%)
0 10 5 20 15 30 25 35 2012 2011 2010 2013 2014 25,95 30,94 31,71 33,42 18,68
*Disajikan kembali ** Disajikan kembali, konversi Laporan Keuangan 2010 (Diaudit) dari mata uang Rupiah ke USD
Laba Rugi KompRehensif
KonsoLidasi USD (Diaudit)2014 USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD
Pendapatan Neto 3.408.590.061 3.001.516.630 2.580.234.140 2.230.397.076 2.178.490.419 Beban Pokok Pendapatan (1.943.781.551) (1.583.854.969) (1.107.842.836) (888.467.843) (795.914.325)
Laba Bruto 1.464.808.510 1.417.661.661 1.472.391.304 1.341.929.233 1.382.576.094
Pendapatan lain-lain 50.100.078 27.023.658 21.415.500 20.878.662 10.950.634
Beban Distribusi dan transmisi (301.040.403) (292.558.975) (269.894.769) (280.226.926) (246.495.197) Beban Umum dan administrasi (223.926.062) (216.617.353) (204.389.934) (178.257.491) (136.982.346
Beban lain-lain (7.883.185) (2.156.558) (1.038.741) (6.166.815) (1.835.320)
Laba Operasi 982.058.938 933.352.433 1.018.483.360 898.156.663 1.008.213.865
Pendapatan (Beban) lain-lain (3.293.510) 132.387.542 129.824.667 (26.182.646) (135.188.632) Laba sebelum manfaat (beban) pajak 978.765.428 1.065.739.975 1.148.308.027 871.974.017 873.025.233 Beban Pajak - Neto (231.093.948) (227.938.102) (233.051.777) (170.073.498) (177.185.009) Laba tahun berjalan 747.671.480 837.801.873 915.256.250 701.900.519 695.840.224 Pendapatan (Kerugian) Komprehensif Lain
Aset keuangan tersedia untuk dijual 7.258.618 (15.767.821) 7.794.787 1.119.417
-Keuntungan (kerugian) aktuaria (7.275.663) 29.827.072 (8.734.002) -
-Selisih kurs karena penjabaran laporan
entitas anak-neto (1.118.323) (14.010.436) (1.724.744) (562.756) 490.571
Sub-total (1.135.368) 48.815 (2.663.959) (556.661) 490.571
Pajak penghasilan terkait 1.747.970 (5.717.966) 1.906.393 -
-Kerugian Komprehensif Lain Setelah Pajak 612.602 (5.669.151) (757.566) (556.661) 490.571 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 748.284.082 832.132.722 914.498.684 702.457.180 696.330.795 Laba tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk. 722.754.065 804.450.586 890.885.456 680.804.733 671.188.743 Kepentingan nonpengendali 24.917.415 33.351.287 24.370.794 21.095.786 24.651.481
Total 747.671.480 837.801.873 915.256.250 701.900.519 695.840.224
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk. 723.824.337 798.164.240 889.696.452 681.357.195 671.678.944 Kepentingan nonpengendali 24.459.745 33.968.482 24.802.232 21.099.985 24.651.85 Total 748.284.082 832.132.722 914.498.684 702.457.180 696.330.795 EBITDA 1.160.903.166 1.120.408.710 1.209.088.023 1.078.295.431 1.183.188.921
iKhtisar KEUaNGaN
2013 2014 VOLUME PGAS IHSG 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 2014 6.500 6.000 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 2009 2010 2011 2012EBitDa (JUta UsD) 0 250 750 500 1000 1250 2012 2011 2010 2013 2014 1.120 1.209 1.078 1.183 1.161
rasio harGa tErhaDaP laBa BErsih PEr saham (%)
0 5 10 15 20 2012 2011 2010 2013 2014 11,21 13,11 12,63 18,01 16,39 rasio liaBilitas
tErhaDaP JUmlah EKUitas (%)
0 20 60 40 80 100 2012 2011 2010 2013 2014 38,41 39,86 58,12 86,15 63,87
LapoRan posisi Keuangan
KonsoLidasi USD (Diaudit)2014 USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD
Jumlah Aset 6.215.496.359 4.318.010.538 3.908.162.319 3.400.177.005 3.540.157.399 Jumlah Liabilitas 3.252.426.584 1.646.866.662 1.553.370.341 1.520.819.736 1.889.141.971 Jumlah Ekuitas 2.963.069.775 2.671.143.876 2.354.791.978 1.879.357.269 1.651.015.428
Belanja Modal 2.675.964.259 880.741.897 139.599.881 102.483.665 167.035.191
Modal Kerja Bersih 770.198.565 894.396.119 1.511.068.613 1.232.909.912 1.093.416.524 Investasi pada Entitas Asosiasi 110.101.412 95.331.310 65.952.471 45.000.454 21.490.854
Rasio Keuangan
2014
USD (Diaudit) USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD
Rasio Laba Kotor (%) 42,97 47,23 57,06 60,17 63,46
Rasio Laba (rugi) terhadap pendapatan 21,20 26,80 34,53 30,52 30,81
Marjin EBITDA (%) 34,06 37,33 46,86 48,35 54,31
Utang Bersih/EBITDA (X) 0,50 0 0 0 0,16
EBITDA/Beban Bunga (X) 15,36 51,25 56,04 38,91 28,72
EBITDA/(Beban Bunga + Pokok Pinjaman) (X) 6,47 8,42 11,75 2,43 9,60
Rasio Lancar (%) 170,62 200,93 419,63 550,22 343,59
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%) 63,87 38,41 39,86 58,12 86,15
Rasio Liabilitas terhadap Aset (%) 30,45 23,76 24,02 32,12 40,18
Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset (%) 18,68 25,95 30,94 31,71 33,42
Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas (%) 32,26 43,09 60,86 56,80 68,50
ROCE (%) 20,23 25,25 30,92 30,02 32,51
Rasio Harga Terhadap Laba Bersih per Saham (X) 16,39 11,21 13,11 12,63 18,01
Rasio Harga Per Saham terhadap Nilai Buku
Perusahaan (X) 4,28 3,62 5,32 4,96 7,98
* Disajikan kembali
Penjelasan Belanja Modal dan Investasi pada Entitas Asosiasi terdapat pada Analisis dan Pembahasan Manajemen
daTa saham
2014
USD (Diaudit) USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD
Jumlah Rata-rata tertimbang (lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.239.658.196 Saham biasa yang beredar (lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196
Laba (Rugi) bersih per saham (USD) 0,03 0,03 0,04 0,03 0,03
** Disajikan kembali, konversi Laporan Keuangan 2010 (Diaudit) dari mata uang Rupiah ke USD
2013 2014 VOLUME PGAS IHSG 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 2014 6.500 6.000 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 2009 2010 2011 2012
Harga Penutupan tertinggi Rp6.175 pada 19-20 November 2014
infoRmasi haRga saham pgas 2013
2013
Q4 Q3 Q2 Q1
Jumlah Saham Beredar
(lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 Kapitalisasi Pasar (Rp) 108.480.749.177.100 126.055.842.619.200 139.388.672.127.000 144.236.973.766.200 Harga Tertinggi (Rp) 5.450 5.950 6.350 5.950 Harga Terendah (Rp) 4.400 5.050 4.650 4.475 Harga Penutupan (Rp) 4.475 5.200 5.750 5.950 Volume Perdagangan Rata-Rata (Lot)* 229.817 251.071 292.799 251.706
infoRmasi haRga saham pgas 2014
2014
Q4 Q3 Q2 Q1
Jumlah Saham Beredar
(lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 Kapitalisasi Pasar (Rp) 145.449.049.176.000 145.449.049.176.000 135.146.408.192.700 124.237.729.504.500 Harga Tertinggi (Rp) 6.175 6.100 5.750 5.300 Harga Terendah (Rp) 5.675 5.425 5.125 4.250 Harga Penutupan (Rp) 6.000 6.000 5.575 5.125 Volume Perdagangan Rata-Rata (Lot) 180.411 165.146 200.198 256.276
* penyesuaian dengan satuan perdagangan dan fraksi baru
JUmlah PElaNGGaN 2010 2011 2012 2013 2014 0 85.000 87.000 89.000 91.000 93.000 95.000 97.000 89.053 91.590 90.364 96.049 88.326 VolUmE PENYalUraN Gas BUmi 2010 2011 2012 2013 2014 0 1.600 1.720 1.700 1.680 1.660 1.640 1.620 1.640,76 1.677,98 1.684,13 1.716,92 1.660,72
mmsCFD PaNJaNG JariNGaN PiPa
2010** 2011* 2012 2013 2014 0 5.800 6.150 5.950 6.000 6.050 6.100 5.900 5.850 5.883 5.997 5.912 6.128 5.910 Km
* Berdasarkan sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) yang diterbitkan oleh Dirjen Migas pada tahun 2012, diperoleh panjang pipa transmisi SBU Transmisi Sumatera-Jawa 1.004 Km.
** Sepanjang 32,2 Km pipa transmisi dikategorikan menjadi pipa distribusi.
Pergerakan saham PGAS tahun 2014 dibuka pada level Rp4.600 dan ditutup pada level Rp6.000. PGAS berada pada titik tertinggi di level Rp6.225 pada 21 November 2014 dan mencapai harga
penutupan tertinggi di level Rp6.175 pada 19-20 November 2014. Per 31 Desember 2014, PGAS merupakan saham berkapitalisasi terbesar ke-8 di Bursa Efek Indonesia dan urutan ke-4 kapitalisasi pasar terbesar BUMN dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp145,44 triliun.
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Pemegang Saham yang Terhormat,
PGN telah mengambil beberapa langkah kedepan untuk menjadi salah satu Perusahaan gas terpadu terbaik di dunia tahun 2014. Perseroan terus berupaya mewujudkan strategi jangka panjang dengan investasi progresif di berbagai bidang dalam rangka membangun bisnis energi yang seimbang dengan eksistensi kuat di upstream, midstream dan downstream, sekaligus terdepan dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi yang memungkinkan untuk Indonesia memperoleh manfaat dari besarnya potensi gas di masa mendatang.
laPoraN KEPaDa PEmEGaNG saham
laporan Dewan Komisaris
bayu Krisnamurthi
Firmanzah M. Zamkhani
PENilaiaN atas KiNErJa DirEKsi
Direksi berhasil memimpin Perseroan melewati beberapa tantangan berat selama tahun ini, memenuhi target yang ditetapkan, serta menghasilkan 5% kenaikan volume penjualan dan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,6%. Terlihat juga peningkatan yang sangat signifikan dalam kontribusi bisnis hulu pada pendapatan Perseroan tahun ini. Sumbangsih ini merupakan dukungan yang kuat bagi strategi investasi kami dalam menyeimbangkan bisnis dan secara khusus meningkatkan volume pasokan PGN.
Untuk dapat menciptakan nilai jangka panjang, Perseroan perlu lebih mandiri dalam hal sumber pasokan gas dan mengurangi ketergantungannya pada pasokan gas domestik, yang alokasinya tunduk pada kebijakan Pemerintah. Strategi yang dikembangkan Perusahaan terpusat pada dua bidang.
Pertama, melalui investasi strategis di hulu. Pada 2014 Perseroan untuk pertama kalinya melakukan investasi di luar negeri dengan melakukan pembelian kepemilikan saham sebesar 36% di lapangan shale gas Fasken, Amerika Serikat, yang memiliki luas 3.358 Ha melalui entitas anak hulu, PT Saka Energi Indonesia (SEI). Hal ini merupakan bagian dari ekspansi yang dikelola dengan cermat yang juga terlihat dalam akuisisi
SEI di Blok Pangkah dan Blok South East Sumatera (SES) di tahun 2014, seperti halnya Fasken. Saat ini SEI mengoperasikan satu blok produksi dan satu blok eksplorasi, serta memegang partisipasi kepemilikan di lima blok lainnya. Prestasi yang dicapai SEI dalam tahun ketiga operasinya ini sungguh gemilang. Kedua, Perseroan dengan yakin bergerak merambah bisnis LNG. Didukung potensi pasokan global yang melimpah, termasuk dari Fasken, peran LNG akan semakin penting dalam menunjang sumber gas alam domestik Indonesia. Terlebih lagi, dengan mendirikan fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) kedua di Lampung pada 2014, PGN telah memperkuat eksistensinya sebagai pemain bisnis utama LNG di Indonesia. Perseroan kini tengah menyempurnakan teknologi inovatif yang akan mengalirkan manfaat LNG ke lebih banyak lokasi di luar jalur pipa, di seluruh kepulauan Indonesia. Kami yakin bahwa gas bumi sanggup menggerakkan pembangkit tenaga listrik dan industri, juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, yang menjadi prioritas agenda strategis Perusahaan adalah pembangunan infrastruktur gas. Dengan demikian, konversi BBM ke BBG dapat berlangsung pada skala yang lebih luas dibanding saat ini. Hal ini terkait erat dengan kebijakan energi Pemerintah untuk memproyeksikan pemanfaatan gas alam domestik yang lebih besar sebagai alternatif pengganti minyak, minimal untuk subsidi BBM yang mahal dan menyebabkan defisit pada anggaran negara. Kami sangat bersyukur karena Pemerintah mengakui kepemimpinan PGN dalam hal ini dan telah mempercayakan pembangunan jalur pipa Kepodang-Tambaklorok yang sangat strategis. Jalur ini merupakan tahap pertama dari jalur pipa Kalija yang akan menghubungkan Pulau Kalimantan dan Jawa.
Kami akan terus
mendukung pemanfaatan
gas bumi sebagai
salah satu pilar energi
Indonesia.
Kami memberikan apresiasi kepada Direksi atas usahanya untuk lebih banyak menjangkau masyarakat luas dalam menggunakan gas bumi meskipun terdapat kendala dan keterbatasan-keterbatasan dalam melaksanakan hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya terobosan-terobosan dan inovasi yang antara lain dilaksanakan untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan infrastruktur pipa gas bumi, seperti pembangunan stasiun pengisian BBG bergerak (Mobile Refueling Unit/ MRU), pengembangan CNG dan pembangunan SPBG. PGN juga terus berupaya mengembangkan jaringan pipa gas bumi untuk dapat melayani rumah tangga yang selama ini belum dapat menikmati gas bumi, salah satunya dengan pelaksanaan Program Sayang Ibu.
Melalui entitas anak hilirnya, PT Gagas Energi Indonesia, PGN menjadi pelopor dalam
menghubungkan konsumen rumah tangga dengan gas bumi sebagai solusi energi yang jauh lebih bersih, lebih murah, dan lebih aman daripada LPG. PGN juga mempromosikan penggunaan CNG untuk transportasi dan berupaya agar para pengguna CNG mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan CNG tersebut antara lain melalui penyebaran MRU di lokasi-lokasi strategis seperti Monas dan melakukan pemasangan dispenser CNG di SPBU Pertamina. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi dan
anggaran Negara Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.
Pada tahun 2014, Perusahaan mengambil langkah strategis dengan menerbitkan obligasi untuk melaksanakan rencana dan kebutuhan pengembangan usaha. Penerbitan obligasi telah
A. Edy Hermantoro Pudja Sunasa Widya Purnama
melalui pertimbangan yang matang, tidak semata-mata untuk memperoleh pendanaan namun lebih kepada strategi untuk memperoleh pendanaan yang murah dan efisien. Penerbitan obligasi PGN yang sukses, ditambah pinjaman sindikasi yang menguntungkan, diharapkan makin meningkatkan kekuatan keuangan Perusahaan.
tata KElola PErUsahaaN
Komite Audit, bersama Komite Manajemen Risiko dan Pemantau Ekspansi Bisnis, memegang peranan penting sepanjang tahun ini dalam memperkuat integritas dan efektivitas sistem serta prosedur tata kelola perusahaan, khususnya terkait Laporan Keuangan, pengendalian internal dan Manajemen Risiko.
Perbaikan mendasar yang kami lakukan di seluruh jenjang tata kelola PGN terus menunjukkan hasil yang memuaskan. Skor penilaian tahunan tata kelola Perusahaan kami, yang dikeluarkan oleh badan independen, meningkat menjadi 92,06 (“Sangat Baik”) dari 91,61 pada tahun 2013. Kemajuan terlihat hampir di semua indikator, terutama di level komitmen terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik secara berkesinambungan di tubuh Perseroan. Kami percaya bahwa konsistensi penegakan tata kelola Perusahaan, yang terukur dengan indikator objektif, mengirimkan pesan yang kuat kepada segenap jajaran investor dan pelanggan, bahwa kami berkomitmen untuk menjadi organisasi yang bertanggung jawab dan layak diandalkan.
ProYEKsi KE DEPaN
Kami yakin bahwa PGN memiliki prospek jangka panjang yang cerah. Sebagai Perusahaan energi dan gas yang beroperasi di negara yang selama
PGN mencatat rekam
jejaknya selama
bertahun-tahun dalam bisnis energi di
negeri ini. Dalam banyak sisi,
kemajuan PGN mencerminkan
pertumbuhan Indonesia.
5-10 tahun ke depan diproyeksikan mengalami kenaikan permintaan energi tercepat di kawasan ASEAN, permintaan akan gas bumi sangat besar. Selain itu, investasi kami mulai membuahkan hasil yang signifikan. Fasilitas LNG di Lampung membuktikan bahwa gas merupakan solusi efektif bagi pembangkit tenaga listrik dan telah membantu PLN dalam meningkatkan pasokan listrik di Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Investasi kami di Indonesia dan Amerika Serikat pun telah memperkuat sumber pasokan kami. Kami juga berinvestasi dalam rencana pengembangan infrastruktur dan teknologi jangka panjang yang akan menjadikan gas sebagai solusi berkelanjutan bagi Indonesia, baik dengan maupun tanpa jalur pipa.
Gas memiliki nilai lebih yang tak tertandingi. Murah, bersih, efisien, berlimpah dan mudah diangkut, terutama dalam bentuk LNG. Seiring melonjaknya permintaan energi di seluruh dunia, peran gas dalam bauran energi global semakin penting dan kian banyak negara yang beralih ke gas untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Kami percaya bahwa Indonesia, dengan cadangan gas yang melimpah dan permintaan energi yang besar namun belum dimanfaatkan, harus melakukan hal yang sama.
Tentu akan dibutuhkan investasi jangka panjang yang substansial demi membangun infrastruktur yang tepat. Kami yakin bahwa dengan komitmen yang teruji dalam mengembangkan infrastruktur
gas di Indonesia selama beberapa dekade ini, bayu KrisnamurthiKomisaris Utama
keunggulan komparatif yang kuat dalam distribusi, keahlian di seluruh rantai nilai gas bumi, serta statusnya sebagai entitas nasional, PGN menduduki posisi strategis untuk memimpin upaya memenuhi kebutuhan gas domestik di masa mendatang.
PErUBahaN KomPosisi DEwaN Komisaris
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Maret 2014 mengubah komposisi anggota Dewan Komisaris. Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin tidak lagi bergabung dengan Perusahaan dan Bapak A. Edy Hermantoro ditunjuk sebagai Komisaris baru. Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin atas sumbangsihnya untuk Perusahaan selaku Komisaris periode 31 Mei 2007 – 27 Maret 2014 dan menyambut Bapak A. Edy Hermantoro selaku Komisaris PGN.
PENUtUP
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan PGN atas komitmen mereka yang terus menurus dalam mewujudkan visi dan misi PGN. Saya juga berterima kasih kepada pelanggan, pemegang saham serta mitra kami atas kerja sama dan kepercayaan mereka selama ini.
PGN mencatat rekam jejaknya selama bertahun-tahun dalam bisnis energi di negeri ini. Dalam banyak sisi, kemajuan PGN mencerminkan pertumbuhan Indonesia itu sendiri. Sejak dulu, Perseroan dan negeri ini memilih pendekatan yang bijak dan tak tergoyahkan dalam melangsungkan pembangunan. Keduanya menyimpan potensi yang luar biasa dan juga mampu mengungkapkannya kepada dunia. Saat ini, PGN dan Indonesia menyongsong peluang bertumbuh yang sepenuhnya baru.
Semoga, dengan dukungan setia Anda, kami mampu mendayagunakan peluang tersebut di masa depan.
laPoraN KEPaDa PEmEGaNG saham
laporan Direksi
Pemegang Saham yang Terhormat,
PGN mengukir prestasi yang membanggakan di sepanjang tahun 2014 dengan melewati sejumlah tonggak penting dalam mengembangkan portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Selain itu, PGN melakukan investasi strategis yang bernilai dan memperkuat reputasi Perusahaan sebagai penyedia energi terkemuka yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.
hendi prio santoso
PENCaPaiaN Di tahUN 2014
Pendapatan PGN mengalami peningkatan hingga 13,6% yang didorong oleh kenaikan volume penjualan distrbusi sebesar 5% dan peningkatan pendapatan yang signifikan dari bisnis hulu yang melampaui target, dari USD 35 juta menjadi USD 298 juta di tahun 2014.
Laba Kotor dan Laba Operasi naik masing-masing sebesar 3,3% dan 5,2%. Sementara Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk turun 10,16%, yang terutama disebabkan oleh transaksi non-tunai yang dicatatkan pada tahun 2014 sehingga tidak mencerminkan keseluruhan kinerja di sepanjang tahun ini. Aset Perusahaan bertambah 43,94% karena investasi di sektor hulu, sementara ekuitas meningkat 10,93%. PGN berhasil mempertahankan rasio keuangan yang sehat, kuat, yang merupakan cerminan dari kinerja keuangan dan kemampuan kami untuk terus tumbuh. Di sepanjang tahun ini, kami membuat kemajuan signifikan dalam menyongsong tujuan strategis Perusahaan, yakni memperkuat bisnis inti dengan terus melakukan diversifikasi usaha dan menguatkan posisi di bisnis baru, baik hulu maupun hilir. Kami juga aktif berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur gas di Indonesia. PGN telah memulai melakukan pembangunan tahap pertama dari jalur pipa transmisi Kalija yang menghubungkan lapangan Kepodang milik Petronas, di Laut Jawa dengan pembangkit tenaga Ketidakpastian mendominasi jalannya usaha
kami di tahun 2014. Indonesia berhadapan dengan tantangan ekonomi makro, termasuk defisit akun yang berkepanjangan dan fluktuasi nilai tukar. Hal ini berdampak pada Perusahaan karena kami banyak beroperasi dan berinvestasi dalam mata uang dolar AS. Meskipun pemilihan umum Presiden berlangsung damai, ada
beberapa ketidakpastian yang tidak bisa dihindari karena kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintahan baru. Pada akhir tahun 2014, PGN bersama Perusahaan lainnya dalam bisnis energi, mencoba menilai dampak dari jatuhnya harga minyak. Walaupun situasi ini berpotensi menurunkan nilai aset hulu kami, di sektor hilir kami belum melihat adanya pengaruh pada konsumsi gas pelanggan. Dampak secara umum, kami percaya bahwa ketidakstabilan harga minyak baru-baru ini justru menggarisbawahi manfaat dari gas bumi yang harganya jauh lebih mudah diprediksi.
Sebagai Perusahaan gas
terintegrasi terbesar di negeri
ini, PGN siap untuk memimpin
Indonesia menuju masa depan
energi yang lebih cerah dan
berkelanjutan
Hendi Prio Santoso Mochtar Riza
listrik PLN di Tambaklorok, Jawa Tengah. Kami juga terus mengembangkan jaringan pipa distribusi untuk memenuhi permintaan di Jawa Barat dan membangun jalur pipa distribusi baru untuk memperluas pasar kami di Lampung dan Semarang, Jawa Tengah.
Pertumbuhan strategis dari portofolio bisnis baru kami sejalan dengan visi PGN untuk menjadi Perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi. Saat ini, kami dalam tahap akhir fase pertama dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) sesuai dengan tujuan di tahun 2014 dan dengan bangga kami sampaikan bahwa pencapaian melebihi dari yang telah direncanakan.
Pada tahun 2011 yang lalu, kami telah memulai strategi yang agresif dalam mengembangkan usaha hulu untuk menjamin ketersediaan pasokan gas pada bisnis transmisi dan distribusi sekaligus menguatkan posisi Perusahaan di seluruh rantai bisnis gas bumi. Dalam waktu tiga tahun, kami berhasil menempati posisi penting di sektor hulu, dengan memiliki enam aset di Indonesia (dua di antaranya sudah berproduksi) dan kepemilikan dalam blok di Amerika Serikat yang diakuisisi pada Juli 2014. Partipasi kepemilikan dalam blok di AS merupakan kemajuan penting dalam strategi jangka panjang kami untuk memegang aset dalam sektor yang bertumbuh ini. SEI, Entitas Anak hulu PGN, dengan cepat memposisikan diri
sebagai operator sekaligus investor. Saat ini, SEI mengoperasikan satu blok produksi dan satu blok eksplorasi.
Di sektor infrastruktur, pembangunan FSRU kedua kami di Lampung menandai tonggak strategis utama bagi PGN karena LNG akan memainkan peran yang semakin penting, tidak hanya dalam pertumbuhan bisnis kami, tetapi juga di tatanan energi Indonesia secara keseluruhan. Pasokan LNG dari Lampung dan FSRU pertama kami di Teluk Jakarta saat ini diserap oleh sektor pembangkit listrik, namun kami akan mulai merambah pasar lain di tahun mendatang.
Selain itu, Entitas Anak hilir PGN juga membukukan laba di tahun 2014 dan terus mendukung pemenuhan komitmen Perusahaan untuk mempromosikan pemanfaatan gas bumi dan mengurangi ketergantungan negara pada minyak bumi.
Kami menghadapi banyak tantangan di sepanjang tahun 2014. Mengingat kondisi saat ini, kenaikan harga listrik dan bahan bakar serta pelaksanaan Pemilu, kami merasa lebih bijaksana untuk menunda kenaikan harga gas. Hal ini berdampak pada kinerja secara keseluruhan, namun hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menguatkan hubungan kami dengan pelanggan. Hal ini merupakan karakteristik dari perspektif jangka panjang Perusahaan yaitu dengan meningkatkan nilai Perusahaan jangka panjang daripada memperoleh keuntungan jangka pendek.
Sebagian besar rumah tangga perkotaan di Indonesia masih menggunakan LPG untuk memasak dan memanaskan air. Mengingat bahwa harga LPG terkait dengan harga minyak, harganya pun fluktuatif, dan hampir separuh dari kebutuhan konsumsi nasional dipenuhi dari impor. Kami menargetkan untuk menghubungkan 1 juta rumah tangga dengan gas bumi dimana akan menjadi solusi energi yang lebih aman, lebih bersih, dan lebih murah. Tujuan ini dapat dikatakan sebagai tujuan yang ambisius, mengingat saat ini pelanggan rumah tangga kami berjumlah kurang dari 100.000 pelanggan. Namun, kami yakin tujuan ini dapat dicapai.
Rintangan terbesar adalah mahalnya biaya investasi, terutama untuk koneksi pipa ke pelanggan (“last mile”). Karena itu, PGN menjajaki metode yang inovatif dan hemat biaya untuk menghubungkan konsumen rumah tangga dengan suplai gas bumi. Sebagai contoh, kami melaksanakan inisiatif ini dengan pembangunan infrastruktur jalur pipa di kawasan industri dengan memasang koneksi jalur cabang. Biayanya ditanggung bersama pengembang kawasan industri. Pembangunan hunian baru, khususnya perumahan vertikal, juga menjadi target pembangunan pipa. Selain itu, kami mengambil alih operasi 8.000 sambungan gas rumah tangga baru yang dikembangkan Pemerintah di berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, dan Cirebon.
Untuk mempercepat penetrasi pasar, kami juga menjajaki penggunaan moda diluar jalur pipa, misalnya CNG dan ANG yang tidak memerlukan konektivitas pipa sampai dengan . CNG telah dipasok ke beberapa ratus pelanggan di perumahan di Semarang. Sementara itu, kami juga menyempurnakan teknologi untuk mengkomersialkan ANG. Untuk tahun 2015, PGN menargetkan pertumbuhan 18% di basis pelanggan rumah tangga, atau menjadi hampir 110.000 pelanggan.
Memperoleh alokasi pasokan gas masih menjadi tantangan bagi PGN. Di bawah pemerintahan yang baru, kami melihat adanya peningkatan dalam tatanan alokasi gas yang terlihat di tingkat daerah. Kami juga percaya bahwa Pemerintahan yang baru lebih dapat menerima posisi PGN, dimana alokasi atas sumber daya yang jumlahnya terbatas harus dibuat lebih wajar dan transparan, sebagai contoh dengan menggunakan alokasi sebagai alat untuk memberikan insentif atas pembangunan infrastruktur.
Kami juga memerlukan komitmen penuh dari Pemerintah untuk menjalankan konversi kendaraan dari minyak ke gas. Sebagaimana kami sampaikan dalam Laporan ini, kami telah membuat langkah yang startegis untuk membuat LNG dapat digunakan untuk kendaraan, terutama untuk transportasi publik. Tapi, pelaksanaan program tersebut adalah kurangnya insentif dalam melakukan konversi. Untuk menciptakan momentum yang tepat dalam melaksanakan konversi dengan skala besar, diperlukan adanya sinkronisasi kebijakan terkait pasokan, harga dan infrastruktur serta insentif.
ProsPEK Usaha
meningkatkan konsumsi gas bumi
Salah satu langkah pertama Presiden baru kita setelah menjabat adalah mengamanatkan pemanfaatan gas yang lebih besar demi mendukung strategi memperkuat ketahanan energi negara, mengurangi ketergantungan pada minyak, dan meringankan beban anggaran yang berasal dari subsidi dan impor bahan bakar. PGN mendukung penuh program konversi energi ini. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, PGN berinvestasi besar-besaran untuk membawa manfaat gas alam ke basis pelanggan yang lebih luas, mulai dari pembangkit tenaga listrik, industri dan komersial, konsumen rumah tangga hingga sektor transportasi.
Dalam dua tahun terakhir, PGN menjadi yang terdepan dalam menggalakkan gas sebagai alternatif energi yang lebih murah, lebih bersih, dan lebih berkelanjutan dari BBM, khususnya di sektor transportasi publik. Berkat investasi besar yang digelontorkan Perusahaan dalam bidang penelitian, pengembangan, dan pembangunan infrastruktur, kini gas menjadi solusi yang tepat guna. PGN telah membuka beberapa stasiun pengisian gas di wilayah Jabodetabek, termasuk unit pengisian bahan bakar bergerak (Mobile Refueling Unit/MRU), dan telah mengkonversikan semua kendaraan operasionaln ke bahan bakar gas. Kami juga bekerja sama dengan Pertamina untuk memasang dispenser gas di SPBU yang berdekatan dengan jaringan pipa kami. Kebijakan Pemerintah saat ini, yang mengalokasikan sebagian produksi gas bumi dalam negeri untuk kendaraan, sejalan dengan komitmen PGN. Situasi ini tentu memotivasi kami untuk mempromosikan konversi bahan bakar dengan lebih gencar lagi. Bagaimanapun, konversi besar-besaran wajib ditunjang
dengan kebijakan yang sinkron, rencana yang jelas, jaminan pasokan dan permintaan, serta insentif untuk konversi. Bersama dengan Pemerintah, PGN akan terus berupaya untuk mewujudkannya.
PGN juga siap mendukung program
percepatan infrastruktur Pemerintah dengan berkontribusi langsung dalam perluasan kapasitas pembangkit tenaga listrik di negara ini. Selain menyuplai gas untuk sektor listrik, PGN, jika memungkinkan, juga akan turut berkiprah di sektor pembangkit tenaga listrik melalui entitas anak hilirnya, GEI. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi seluruh pihak, baik PLN, PGN maupun Pemerintah.
mengembangkan infrastruktur gas bumi
PGN masih menjadi kontributor tunggal terbesar di Indonesia dalam pengembangan infrastruktur yang akan menempatkan gas bumi pada peran yang lebih sentral di masa depan energi Indonesia. Kami merintis, membangun, dan mengoperasikan jaringan pipa transmisi dan distribusi terluas di negara ini. Pelanggan dari berbagai kalangan telah terlayani, termasuk pembangkit tenaga listrik, industri, komersial, rumah sakit dan rumah tangga. Kami juga mengembangankan stasiun pengisian bahan bakar gas untuk mendukung kendaraan berbahan bakar gas. Sebagian besar investasi ini dipenuhi dari keuangan internal Perusahaan.
Di sepanjang tahun 2014, PGN giat menanamkan investasi besar yang akan memungkinkan Pemerintah mewujudkan program konversi energinya, termasuk proyek FSRU Lampung dan jalur pipa Kepodang-Tambaklorok yang mulai beroperasi Agustus 2015 nanti. Namun, untuk saat ini, mayoritas jaringan pipa kami terpusat di sekitar sumber pasokan. Langkah berikutnya, yang merupakan bagian dari kami, untuk lebih meningkatkan penggunaan gas bumi yaitu dengan dengan mengintegrasikan jaringan pipa yang ada saat ini menjadi satu sistem yang terhubung dari timur ke barat Pulau Jawa serta terintegrasi dengan jalur pipa trans-Sumatera. Yang menjadi tantangan utamanya ialah PGN tidak memiliki hak khusus dalam hal suplai gas untuk konsumsi domestic sehingga, investasi tambahan untuk membangun fasilitas LNG di darat perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan gas. Kami bekerja sama dengan GDF Suez, salah satu pemain bisnis LNG yang terkemuka di dunia, untuk mengkaji skenario pemenuhan pasokan gas.
Dengan membuat gas bumi diangkut dalam jarak jauh dengan biaya yang ekonomis, secara geografis dan ekonomi, LNG membuka peluang yang besar untuk pemanfaatan gas bumi. Bangsa Indonesia, dan khususnya PGN, dapat mengamankan pasokan untuk kepentingan komersial dari sumber pasokan yang lokasinya jauh, termasuk, di masa mendatang, dari aset kami di AS. Kami juga telah berinvestasi dalam mengembangkan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG di daerah yang tinggi permintaan gasnya agar dapat memenuhi permintaan. Namun, investasi yang
dibutuhkan sangatlah besar, dan kami sedang mengupayakan solusi yang lebih mungkin, seperti LNG mini, untuk membawa gas ke area yang konsentrasi permintaannya lebih rendah atau ke lokasi yang tidak dapat terhubung oleh jalur pipa. Di fase awal ini, kami menjajaki opsi membangun terminal di titik-titik strategis di sepanjang rute sumber utama suplai LNG kami di lapangan Tangguh, Papua Barat, ke FSRU kami di Lampung. Dengan memenuhi permintaan dari pembangkit tenaga listrik, industri, dan sektor niaga ini yang belum terhubung pipa, LNG Mini berpotensi menjadi fasilitator utama bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.
Untuk memenuhi pengeluaran modal di tahun 2014 dan 2015, PGN menerbitkan obligasi senilai USD 1,35 miliar, dimana permintaan pasar melebihi alokasi obligasi, dan menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi senilai USD 650 juta dengan lima bank. Kami memperoleh pinjaman tersebut dengan persyaratan yang sangat menguntungkan. Hal tersebut mencerminkan kepercayaan peminjam pada PGN sehingga memungkinkan kami untuk membangun infrastruktur dengan biaya yang lebih rendah.
reorganisasi
Transisi dan ekspansi yang cepat dari bisnis kami menciptakan tuntutan baru pada tubuh organisasi. Demi mengakomodasi beberapa
tuntutan tersebut, kami mengintegrasikan semua proyek pembangunan infrastruktur di bawah satu atap, yaitu Kantor Manajemen Proyek atau Project Management Office (PMO). Langkah ini semakin memudahkan koordinasi proyek dan mempercepat eksekusi secara signifikan. Pada akhir 2014, penyerapan investasi telah mencapai hampir 80%. Angka tersebut tergolong fantastis jika dibandingkan dengan penyerapan investasi yang hanya 40-50% di tahun-tahun sebelumnya. Kami menarget persentasenya akan menyentuh angka 90% di tutup tahun ini. Ketika proyek-proyek tersebut digabungkan dalam jumlah paket yang lebih sedikit namun dengan nilai yang lebih besar, maka akan menarik kontraktor yang lebih berkualitas. Manfaatnya sangat terasa, terutama terkait pendekatan yang lebih profesional hal jaminan keamanan, kualitas, dan ketepatan waktu.
Reorganisasi selanjutnya akan dilakukan ketika PGN dapat lebih berfokus pada sisi strategis bisnis dan mulai menyerahkan aspek operasionalnya kepada entitas anak. Dengan langkah ini diharapkan kami dapat merencanakan, memantau kemajuan dan memberikan dukungan secara lebih efektif. Transisi ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua hingga tiga tahun.
Pengembangan sumber daya manusia
Dalam rangka mendukung visi PGN menjadi perusahaan gas kelas dunia, pada tahun 2012 yang lalu kami meluncurkan strategi jangka panjang untuk menatar kemampuan manajerial dan teknis di seluruh jajaran serta memastikan jenjang suksesi yang kuat. Prakarsa ini juga lahir dari kesadaran bahwa dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang terintegrasi pada 2015 akan menuntut pengetahuan, kompetensi, dan tanggung jawab yang lebih dari pekerja PGN. Dengan demikian, memberikan pengalaman dan pengetahuan pada karyawan kami mengenai perusahan kelas dunia melalui pelatihan
singkat, kunjungan kerja, dan rotasi merupakan komponen penting dalam pelatihan dan pengembangan portofolio sumberdaya manusia kami.
Di sepanjang tahun ini, kami meluncurkan program STAR, yang akan menjadi inti dari strategi perencanaan suksesi kami. Dirancang dengan tujuan mengenali talenta terbaik yang dimiliki oleh Perusahaan dan mengembangkan kemampuan manajerial mereka melalui program akselerasi, yang awalnya berfokus untuk memenuhi kebutuhan suksesi di level Vice President dan Assistant Vice President. PGN mengalami transisi yang cepat dan fundamental selama tiga tahun terakhir, yaitu menjadi penyedia solusi energi terintegrasi dengan lingkup bisnis yang semakin meluas. Di sepanjang masa transisi ini, kami menempuh berbagai upaya untuk memastikan pekerja PGN terlibat dalam prosesnya. Salah satunya adalah dengan melakukan dialog rutin, seperti triwulanan di antara Dewan Direksi dan staf, dimana anggota Dewan Komisaris dan perwakilan serikat pekerja juga turut ambil bagian, agar perwakilan dari daerah dapat ikut serta dalam pertemuan tersebut. Semua pekerja didorong untuk memberi umpan balik dan masukan kepada manajemen dan setiap masukan akan dikaji dan ditindaklanjuti.
tata kelola perusahaan
PGN berkomitmen teguh untuk menanamkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik di dalam Perusahaan karena kami percaya bahwa praktik dan etika bisnis yang transparan, bertanggung jawab dan terpercaya sangatlah penting bagi prospek jangka panjang Perusahaan. Berbekal komitmen ini, kami mampu memberi nilai tambah kepada pelanggan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tahun ini kami bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyusun pedoman gratifikasi. Komitmen pada praktik GCG juga mengharuskan kami memiliki Board
Manual, kode etik, dan sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing system) untuk menopang pelaksanaan tata kelola Perusahaan dan semuanya telah tersedia di tahun 2014. Efektivitas pelaksanaan tata kelola perusahaan di PGN dinilai setiap tahun oleh auditor
independen. Skor kami tahun ini adalah 92,061 dengan predikat sangat baik dan melengkapi tren peningkatan ke arah yang lebih baik dalam tiga tahun terakhir.
tanggung jawab sosial, keselamatan kerja, dan lingkungan
Untuk mempertahankan kinerja Perusahaan dalam jangka panjang dan Perusahaan yang bertanggung jawab, PGN berkomitmen penuh untuk membangun nama baik ( dan kepercayaan dengan meminimalkan dampak negatif dari operasi kami terhadap lingkungan serta melibatkan pemangku kepentingan secara proaktif, termasuk masyarakat di sekitar wilayah operasi kami.
Tanggung jawab PGN diwujudkan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar daerah operasi PGN, khususnya melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. PGN
menorehkan rekam jejak yang kuat dalam mendukung berbagai usaha mikro dan banyak diantaranya tumbuh menjadi penggerak roda perekonomian di daerahnya. Dengan terus fokus pada usaha kerajinan tradisional, seperti kain sulam tenun tangan, batik, dan perhiasan perunggu, kami tidak hanya memberdayakan masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan sumbangsih dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.
Ribuan siswa memperoleh manfaat dari
program pendidikan yang diprakarsai oleh PGN. Lebih dari 1.000 beasiswa diberikan kepada mahasiswa di 15 perguruan tinggi pada tahun 2014, dan lebih banyak anak yang dapat belajar dalam kondisi yang lebih kondusif berkat program renovasi gedung sekolah yang kami lakukan.
hendi prio santoso
Direktur Utama
Selaras dengan moto Energi bagi Kehidupan
(“Energy for Life”), investasi untuk meningkatkan
keselamatan kerja, kehandalan dan kelestarian lingkungan di wilayah operasi kami adalah prioritas utama dan menjadi kunci dari tanggung jawab PGN kepada karyawan, pelanggan, mitra bisnis dan pemegang saham, dan masyarakat di mana kami beroperasi. Kami berupaya menanamkan budaya melalui peningkatan kesadaran akan bahaya dan pelatihan keselamatan kerja di setiap lini bisnis kami. Sebagai hasilnya, banyak perbaikan dan kemajuan dalam hal di PGN.
PGN juga memperkenalkan beberapa inisiatif untuk menekan konsumsi dan biaya energi, termasuk audit energi dan transisi Perusahaan dengan energi ramah lingkungan, dimulai dengan menggunakan sel surya untuk
pencahayaan luar ruangan dan menara penguat sinyal, serta mengonversikan armada kendaraan operasional kami ke bahan bakar gas.
PaNDaNGaN atas ProsPEK Usaha PErUsahaaN
Kami akan terus memantau pergerakan harga minyak dan implikasinya terhadap bisnis kami. Namun, kami percaya bahwa pergerakan tersebut tidak akan terlalu memengaruhi program pembangunan infrastruktur jangka panjang kami. Oleh karena itu, pengeluaran modal akan tetap berjalan sesuai rencana. Kami juga akan memantau ketat peluang-peluang potensial di sektor hulu.
Bisnis kami sangat sejalan dengan sasaran energi yang ditetapkan Pemerintah. Konversi ke gas alam telah diakui sebagai salah satu langkah
utama untuk mengurangi defisit anggaran dan memangkas ketergantungan bangsa ini pada impor minyak. Peresmian yang dilakukan Presiden dalam sejumlah proyek PGN juga menunjukan dukungan yang kuat bagi strategi pembangunan infrastruktur Perusahaan. Kami juga melihat adanya pendekatan yang lebih baik dan transparan dalam alokasi gas bumi. Semua faktor ini memberi kami keyakinan untuk menyongsong prospek Perusahaan yang lebih baik di tahun mendatang.
PENUtUP
Di sepanjang tahun 2014, PGN memperkuat dasar untuk menyongsong fase berikutnya dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Hal ini tidak akan mungkin terwujud tanpa komitmen penuh dari segenap pekerja kami. Kami ingin berterima kasih kepada mereka, begitu pun kepada Pemerintah, pelanggan, dan mitra bisnis kami atas dukungan yang terus diberikan kepada kami.
Sama halnya dengan Indonesia, PGN memiliki potensi yang sangat besar untuk bertumbuh. Bisnis gas bumi di negeri ini masih belum termanfaatkan dengan maksimal. Di sepanjang tahun 2014, PGN membuktikan keunggulan dan kompetensinya di setiap tahap rantai bisnis gas bumi. Sebagai Perusahaan gas terintegrasi terbesar di negeri ini, PGN lebih dari siap untuk memimpin Indonesia menuju masa depan energi yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 13 Maret 2015
Direktur Utama
HENDI PRIO SANTOSO
Direktur Pengusahaan
JObI TRIANANDA HASJIM
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko
MUHAMMAD wAHID SUTOPO
Direktur Teknologi dan Pengembangan
DJOKO SAPUTRO
Direktur Keuangan
MOcHTAR RIZA PAHLEVI TAbRANI
Direktur SDM dan Umum
HENDI KUSNADI
Surat Pernyataan
anggota Dewan KomiSariS Dan DireKSi
tentang
tanggung Jawab ataS LaPoran tahunan 2014
Pt PeruSahaan gaS negara (Persero) tbk
Komisaris Utama bAyU KRISNAMURTHI Komisaris A. EDy HERMANTORO Komisaris FIRMANZAH Komisaris M. ZAMKHANI Komisaris Independen PUDJA SUNASA Komisaris Independen wIDyA PURNAMA
nama
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
bidang usaha
Transmisi dan distribusi gas bumi
KepemiLiKan
Negara Republik Indonesia 56,96% Publik 43,04%
TanggaL pendiRian
13 Mei 1965
dasaR huKum pendiRian
PP No.19/1965
modaL dasaR
Rp7.000.000.000.000
modaL diTempaTKan dan diseToR penuh
Rp2.424.150.819.600
KanToR pusaT
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Jl. K.H. Zainul Arifin No. 20, Jakarta 11140, Indonesia T. (62-21) 633 4838, 633 4848, 633 4861
F. (62-21) 633 3080, PO BOX 1119 JKT www.pgn.co.id
pencaTaTan di buRsa
Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan Kode Saham di Bursa: PGAS
conTacT cenTeR
1500 645
Profil Perusahaan
03
secara mandiri dengan ruang lingkup usaha penyediaan tenaga gas dan industri gas, terutama untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat umum.
Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) tbk
SbU I SbU II SbU III Sumatera - JawaSbU Transmisi
PT Gagas Energi Indonesia PT PGN LNG Indonesia 100% 100% 99,93% 99,91% 59,87% 100% 100% 40% PT PGAS Telekomunikasi Nusantara PT PGAS Solution PT Transportasi
Gas Indonesia PT Saka Energi Indonesia PT Nusantara Regas PT Permata Graha Nusantara (PERMATA)
Strategic Business Unit (SBU) Entitas Anak
Entitas Asosiasi PGN mempunyai tiga wilayah penjualan di bidang distribusi
(SBU I, II, dan III) dan satu wilayah layanan transmisi
(SBU Transmisi Sumatera-Jawa) serta mempunyai delapan Entitas Anak yang bergerak di berbagai bidang.
4000 4500 5000 5500 6000 6500 VOLUME PRICE PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau sering disebut PGN dengan kode transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia PGAS, merupakan sebuah Perusahaan milik negara yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih bernama Firma L.J.N. Eindhoven & CO Gravenhage
Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19/1965, Perusahaan ditetapkan sebagai Perusahaan Negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara (PGN).
Sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta terkait dengan stock split saham, Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan terakhir melalui Akta Nomor 50 tanggal 13 Juni 2008 jo. Akta Nomor 8 tanggal 2 Juli 2008
Untuk
mengoptimalisasi kekuatan dan kompetensi yang telah dibangun selama ini dengan memanfaatkan peluang pengembangan bisnis kedepan untuk 2009, Perusahaan kembali membentuk Entitas Anak dengan nama PT PGAS Solution yang bergerak dibidang jasa yang terkait dengan rekayasa teknik, operasi dan peliharaan, kontraktor EPC serta perdagangan.
PGN membentuk 2 Entitas Anak yang masing-masing bergerak di bidang hulu dan hilir bisnis gas bumi. Entitas Anak di bidang hulu adalah PT Saka Energi Indonesia (SEI) sedangkan Entitas Anak di bidang hilir PT Gagas Energi Indonesia (GEI). Kepemilikan PGN di kedua Entitas Anak tersebut adalah 99% dan 1 % kepemilikan oleh PT PGAS Solution
Perubahan status Perseroan diiringi dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter
1859
1965
1994
2008
2009
2011
Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan PGAS.
Pada tanggal 11 Maret 2007, Perseroan berhasil melakukan Gas-In (penyaluran gas pertama) yang dilanjutkan dengan komersialisasi gas dari lapangan gas Pertamina di Pagardewa melalui pipa Sumatera Selatan-Jawa Barat ke pelanggan Perseroan di Cilegon
(PT Krakatau Daya Listrik). Pada tanggal 25 Oktober 2007, diresmikan pipa penyalur gas SSWJ II untuk segmen Grissik - Pagardewa oleh Menteri Negara BUMN.
PGN mendirikan Entitas Anak PT PGN LNG Indonesia
(PGN LNG). Lingkup usaha PGN LNG antara lain melakukan pengadaan pasokan LNG dan gas bumi, kegiatan penyimpanan termasuk regasifikasi kepada pembeli, serta melakukan kegiatan usaha lainnya.
PGN berhasil menyelesaikan Pipa Transmisi Jalur Grissik - Duri yang kemudian diikuti dengan pembentukan Entitas Anak di bidang Transmisi yaitu
PT Transportasi Gas Indonesia (TGI).
1998
2003
2007
2012
2014
PGN mendirikan entitas anak PT Permata Graha Nusantara (Permata). Lingkup usaha Permata antara lain melakukan pengelolaan properti, penyediaan jasa tenaga kerja, fasilitas manajemen, profitisasi sumber daya dan aset Perusahaan.MAS
KEGiataN Usaha
BiDaNG Usaha
Sesuai dengan Anggaran Dasar
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sebagaimana terakhir diubah dengan Akta No. 11 Tanggal 6 April 2011, bidang usaha PGN adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan, pembangunan dan pengembangan usaha hilir bidang gas bumi yang meliputi kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga. 2. Perencanaan, pembangunan, pengembangan
produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi gas buatan (gas hidrokarbon). 3. Selain kegiatan usaha utama, Perusahaan
dapat melakukan kegiatan usaha penunjang lain yang berkaitan langsung dan atau yang mendukung kegiatan usaha utama sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
ProDUK ataU Jasa YaNG DihasilKaN
Sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi, mengacu pada UU Minyak dan Gas Bumi No. 22 Tahun 2001, yang mengharuskan adanya pemisahan entitas yang bergerak di bidang hulu dan hilir, maka bidang usaha PGN
dipusatkan pada sektor hilir, yaitu menghubungkan Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi. Untuk kepentingan manajemen, dalam menjalankan kegiatan operasinya, PGN membagi 3 (tiga) segmen usaha pokok, yaitu:
1. Usaha Transmisi/Transportasi, 2. Usaha Disribusi/Niaga,
3. Segmen Usaha Lainnya (Jasa Konstruksi dan Pemeliharaan, LNG, Sewa Kapasitas Serat Optik dan Properti).
Berdasarkan PSAK No. 5 (direvisi tahun 2009) mengenai segmen usaha operasional dan untuk tujuan penilaian serta pelaporan manajemen, di tahun 2013 Perusahaan juga melaporkan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sebagai segmen bisnis perusahaan. Hal ini sejalan dengan strategi bisnis di hulu yang telah dijalankan sejak tahun 2011.
Inovasi untuk Indonesia
Tower Yoke yang digunakan FSRU Lampung menggunakan teknologi paling mutakhir. Teknologi pada Tower ini memungkinkan untuk Tower berputar menyesuaikan arah arus laut sehingga penyaluran gas tetap terjamin kehandalannya.
Off-Taker
Distribusi
PGN dan TGI berperan sebagai pengangkut gas melalui pipa transmisi dengan mengenakan
toll fee
PGN sebagai agregator yang membeli gas dari berbagai sumber gas dan disalurkan kepada pelanggannya melalui pipa distribusi PGN
Pembangkit Listrik, Industri, Komersial, Rumah Tangga
& Transportasi
Produsen Penghasil Gas
Transmisi
Sumber Pasokan Gas
GSA (Gas Sales Agreement)
GTA (Gas Transportation Agreement)
Stasiun Kompresor
strUKtUr Usaha
PGN mempunyai dua model bisnis yaitu bisnis transmisi dan distribusi.
400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Duri 400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Singapura PERTAMINA EP ASSET 3 19,53 BSCF Stasiun Grissik Stasiun Labuhan Maringgai Stasiun Bojonegara AREA SBU II AREA SBU II DURI Stasiun Panaran, Batam Stasiun Muara Bekasi Pertamina EP Asset 1 Field P. Susu 55,07 BSCF Pertamina EP Asset 1 Sumur Benggala-1 2,19 BSCF
Inti Daya Latu Prima (Gas ex - Jambi Merang) 11,69 BSCF Premier oil Natuna Sea 25 BBTUD ConocoPhillips Coridor PSC 2.623,64 BSCF
Medco E&P Lematang Lematang PSC 36,04 BSCF
PHE WMO
WEST MADURA OFFSHORE PSC 75,29 BSCF
LAPINDO BRANTAS BRANTAS PSC 112,58 BSCF *
BBG & WNE, IKD SNR (Gas Ex-TSB) 158,56 BSCF
PERTAMINA TAC ELLIPSE JATIRANGON TAC 41,43 BSCF
GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas - ex Pertamina EP Asset 3) 8,98 BSCF Pertamina EP Asset 2 1,006.05 BSCF FSRU Lampung 9 BSCF MEDAN Stasiun Pagardewa AREA SBU IAREA SBU I AREA SBU II SANTOS MADURA OFFSHORE PSC 351,00 BSCF
GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas-ex WMO PSC) 7,44 BSCF
HUSKY CNOOC MADURA STRAIT PSC 146,00 BSCF Medco E&P Indonesia
South & Central Sumatera PSC 41,90 BSCF
FSRU Jawa Barat Nusantara Regas 2,00 BSCF AREA SBU III AREA SBU III AREA SBU I AREA SBU I
Infrastruktur dan Pipa Bertekanan Tinggi Milik PGN Sumber Gas Bumi 1 MMScf = 1.000 MMBTU @ GHV=1.000 BTU/SCF Stasiun
Wilayah Strategic Business Unit (SBU) As it is, sejak 2012 AREA SBU II AREA SBU II 970 MMScfd Pipa Transmisi Sumsel - Jawa Barat
400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Duri 400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Singapura PERTAMINA EP ASSET 3 19,53 BSCF Stasiun Grissik Stasiun Labuhan Maringgai Stasiun Bojonegara AREA SBU II AREA SBU II DURI Stasiun Panaran, Batam Stasiun Muara Bekasi Pertamina EP Asset 1 Field P. Susu 55,07 BSCF Pertamina EP Asset 1 Sumur Benggala-1 2,19 BSCF
Inti Daya Latu Prima (Gas ex - Jambi Merang) 11,69 BSCF Premier oil Natuna Sea 25 BBTUD ConocoPhillips Coridor PSC 2.623,64 BSCF
Medco E&P Lematang Lematang PSC 36,04 BSCF
PHE WMO
WEST MADURA OFFSHORE PSC 75,29 BSCF
LAPINDO BRANTAS BRANTAS PSC 112,58 BSCF *
BBG & WNE, IKD SNR (Gas Ex-TSB) 158,56 BSCF
PERTAMINA TAC ELLIPSE JATIRANGON TAC 41,43 BSCF
GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas - ex Pertamina EP Asset 3) 8,98 BSCF Pertamina EP Asset 2 1,006.05 BSCF FSRU Lampung 9 BSCF MEDAN Stasiun Pagardewa AREA SBU I AREA SBU I AREA SBU II SANTOS MADURA OFFSHORE PSC 351,00 BSCF
GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas-ex WMO PSC) 7,44 BSCF
HUSKY CNOOC MADURA STRAIT PSC 146,00 BSCF Medco E&P Indonesia
South & Central Sumatera PSC 41,90 BSCF
FSRU Jawa Barat Nusantara Regas 2,00 BSCF AREA SBU III AREA SBU III AREA SBU I AREA SBU I
Infrastruktur dan Pipa Bertekanan Tinggi Milik PGN Sumber Gas Bumi 1 MMScf = 1.000 MMBTU @ GHV=1.000 BTU/SCF Stasiun
Wilayah Strategic Business Unit (SBU) As it is, sejak 2012 AREA SBU II AREA SBU II 970 MMScfd Pipa Transmisi Sumsel - Jawa Barat