• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2014 IDX : PGAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2014 IDX : PGAS"

Copied!
492
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. IKHTISAR KINERJA 2014 24 Ikhtisar Keuangan 24 Rasio Keuangan

24 Pergerakan Nilai Saham PGAS tahun 2014 2. LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM 29 Laporan Dewan Komisaris

33 Laporan Direksi

41 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014

3. PROFIL PERUSAHAAN 45 Struktur Grup PGN

46 Riwayat Singkat Perusahaan 48 Kegiatan Usaha

49 Struktur Usaha

50 Sumber Gas, Jaringan Pipa dan Fasilitas PGN 52 Gas Bumi Bagi Negeri

54 Struktur Organisasi 56 Visi dan Misi

58 Profil Dewan Komisaris 60 Profil Anggota Direksi 62 Sumber Daya Manusia 68 Komposisi Pemegang Saham

70 Informasi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 72 Tentang Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 78 Kronologis Pencatatan Saham

79 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek

80 Nama dan Alamat Lembaga dan Atau Profesi Penunjang Pasar Modal 82 Penghargaan dan Sertifikasi

86 Alamat Unit Usaha, Entitas Anak dan Entitas Asosiasi

88 Peristiwa Penting 2014

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 93 Analisis dan Pembahasan Manajemen 5. TATA KELOLA PERUSAHAAN

139 Tata Kelola Perusahaan

143 Rapat Umum Pemegang Saham 146 Uraian Dewan Komisaris 151 Komisaris Independen 152 Uraian Direksi

160 Asesmen terhadap Anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

162 Hubungan Afiliasi 162 Komite-Komite 177 Sekretaris Perusahaan 180 Unit Audit Internal

183 Sistem Pengendalian Internal 183 Akuntan Publik

183 Manajemen Risiko 187 Kode Etik Perusahaan 196 Whistleblowing System

200 Perkara Penting yang Dihadapi PGN

203 Akses terhadap Informasi dan Data Perusahaan 6. TANGGUNG JAWAB DAN LINGKUNGAN SOSIAL 207 Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan Perusahaan 210 Lingkungan Hidup

216 Ketenagakerjaan

224 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

232 Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan 238 Tanggung Jawab Produk dan Konsumen 7. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

247 Laporan Keuangan Konsolidasi 8. Referensi Peraturan BAPEPAM

475 Referensi Peraturan BAPEPAM-LK No.X.K.6 486 Daftar Istilah

(3)

18

12

2

14

16

8

6

(4)

Energi Baik

dibalik transportasi

perkotaan.

Jakarta, DKI Jakarta |

Terima kasih

kepada pemerintah Indonesia

yang telah meningkatkan fasilitas

transportasi publik. Kini masyarakat

dapat menikmati kemudahan

transportasi menuju lokasi kerja

dengan mudah, murah dan efisien.

Itu semua berkat Transjakarta yang

didukung oleh bus dengan bahan

bakar gas. Sampai saat ini sudah lebih

dari 80% bis Transjakarta yang sudah

menggunakan bahan bakar gas yang

didukung infrastruktur dari PGN.

(5)

kendaraan BBG secara nasional akan

menambah pengurangan emisi lebih dari

tiga kali lipat dalam jangka lima tahun

kedepan. 24% Bajaj telah dikonversi

menjadi BBG dan 86% Bus Transjakarta

telah menggunakan BBG.

(6)
(7)

di balik

24 Juta

Pelanggan.

Indonesia Shopping Mall

Menurut Lembaga Survey

Nielsen, pada tahun 2020,

52% dari total populasi

masyarakat Asia merupakan

golongan ekonomi

menengah. Dengan semakin

meningkatnya golongan

menengah ini, maka tingkat

konsumsi belanja juga akan

meningkat. Hal ini tercermin

pada salah satu Shopping

Mall terbesar di Indonesia,

yaitu Grand Indonesia. Setiap

bulannya sekitar 2 juta orang

mengunjungi Grand Indonesia

untuk sekedar berbelanja

atau sebagai gaya hidup baru

masyarakat Indonesia.

PENJUALAN RITEL DI

INDONESIA (TRILIUN DOLLARS) AKTUAL PROYEKSI

SUMBER: STATISTICA 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 100 0 300 200 400 500 600 228 226 285 327 335 363 411 474 543

(8)

Energi Baik

dibalik 92 ribu Rumah

Tangga.

Penggunaan gas bumi untuk

keperluan Rumah Tangga semakin

meningkat di Indonesia dan PGN juga

mengembangkan jaringan distribusi

gas untuk keperluan Rumah Tangga.

Hari ini, lebih dari 92 ribu Rumah

Tangga di Indonesia menggunakan gas

bumi dari PGN. Pada tahun 2014 PGN

meluncurkan program PGN Sayang Ibu,

yang menargetkan penambahan 1 juta

pelanggan.

Jutaan meter kubik gas bumi

didistribusikan ke Pelanggan

Rumah Tangga setiap bulannya.

Kedepan, PGN akan meningkatkan

investasi untuk distribusi ke

jaringan Rumah Tangga sehingga

PGN dapat berkontribusi kepada

negara.

SUMBER: PGN KONSUMSI GAS BUMI PADA RUMAH TANGGA (Dalam Meter Kubik) Q1 Q2 Q3 Q4 0 4250 4000 4500 4750 4.557.406,47 4.511.463,49 4.549.256,30 4.393.477,52

(9)

yang kurang tersentuh aliran gas dan

potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

kelas menengah baru yang akan meningkat dua

kali lipat dalam jangka lima tahun kedepan.

(10)

Dengan pandangan baru pemerintahan

Indonesia, masyarakat menjadi

berpandangan optimis dalam melihat

perekonomian Indonesia. Menurut

Boston Consulting Group, Orang

Indonesia memiliki rasa optimisme

yang tertinggi di dunia terkait dengan

kondisi finansial. Seiring dengan

perkembangan ekonomi, diestimasikan

sekitar 8 - 9 juta orang akan tumbuh

ke dalam golongan menengah setiap

tahun sampai dengan 2020. Hal ini

mendorong kebutuhan akan energi.

Energi Baik

(11)

PENGELUARAN BULANAN RUMAH TANGGA (JUTA RP) POPULASI 2012 (JUTA) 29,8% POPULASI POPULASI52,7% TOTAL: 248.2 JUTA;

GOLONGAN MENENGAH KE ATAS: 74 JUTA GOLONGAN MENENGAH KE ATAS: 141 JUTATOTAL: 267,6 JUTA; POPULASI 2020 (JUTA) 7,5 ATAU LEBIH 5,0 S.D 7,49 3,0 S.D 4,99 2,0 S.D 2,99 1,5 S.D 1,99 1,0 S.D 1,49 KURANG DARI 1,0 PERKEMBANGAN POPULASI INDONESIA DALAM JUMLAH DAN TINGKAT KEMAKMURAN

SUMBER: BOSTON CONSULTING GROUP DAN BADAN PUSAT STATISTIK

2,5 6,6 16,5 6,9 23.2 49,3 41,6 68,2 44,4 50,5 65,4 47,9 64,5 28,3

(12)

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY HUMAN RESOURCES

37

,

5

RE SO U RC EFU L HUMAN RESOURCES

3

.

815

AKADEMI DAN

UNIVERSITAS

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK

1

.

509

LSP

TERDISTRIBUSI

UNTUK 9,8 JUTA

KILOMETER

BERKENDARA

*(ASUMSI 1 LSP/10 KM)

987.422

P E K E R J A

6.128

JARINGAN PIPA GAS

DISALURKAN UNTUK

11 34

di indonesia

dari

PROVINSI

%

SUMBER: IMF FORECAST

80

2009-2019

PERUBAHAN GDP (PPP) PER KAPITA

36

PENAMBAHAN

POPULASI

TAMAT KULIAH

2004-2013

%

2020

4

.

559

U$D

GDP PER KAPITA

PADA

2014

U$D

3

.

404

GDP PER KAPITA

PADA SUMBER: IMF F ORECA ST

5

,

8

%

PERKIRAAN

UNTUK 2015:

SUMBER: IMF F ORECA ST

6

ANGKA PENGANGGURAN

,

1

%

TAHUN 2014

6.366

1.500.000

KENDARAAN

POTENSI TUMBUH HINGGA

PADA TAHUN 2020

SUMBER: ASIA-PACIFIC NATURAL GAS VEHICLE ASSOCIATION

BERBAHAN BAKAR GAS PADA TAHUN 2014

RATA - RATA

TENGAH UMUR PEKERJA

11,7

JUTA

CSR DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS

DISALURKAN UNTUK

U$D U$D

12,13

JUTA

INDONESIA

103

,

3

SUMBER: BP STATISTICAL REVIEW OF WORLD ENERGY, JUNE 2014

TRILIUN KAKI KUBIK

CADANGAN

GAS BUMI TERBUKTI

AREA LAYANAN

32

,

3

%

DARI TOTAL PROVINSI DI INDONESIA

M E N C A K U P

RASIO ELEKTRIFIKASI

>60

%

DI 14 PROVINSI

SUMBER : KEMENTERIAN ESDM

TAHUN

13

,

6

RATA - RATA

MASA PENGABDIAN

TAHUN

MILIAR

856

GDP TAHUN 2014

U$D

DIPERKIRAKAN MENCAPAI U$D 1 TRILIUN PADA 2017

SUMBER: INTERNATIONAL MONETARY FUND

54

JUTA

JAM KERJA

AMAN

PROGRAM KEMITRAAN DENGAN UKM

*

total cadangan

bcf

shale gas di lapangan fasken,usa

*Proven Developed and Undeveloped Reserves

(13)

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY HUMAN RESOURCES

37

,

5

RE SO U RC EFU L HUMAN RESOURCES

3

.

815

AKADEMI DAN

UNIVERSITAS

SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK

1

.

509

LSP

TERDISTRIBUSI

UNTUK 9,8 JUTA

KILOMETER

BERKENDARA

*(ASUMSI 1 LSP/10 KM)

987.422

P E K E R J A

6.128

JARINGAN PIPA GAS

DISALURKAN UNTUK

11 34

di indonesia

dari

PROVINSI

%

SUMBER: IMF FORECAST

80

PERUBAHAN GDP (PPP) PER KAPITA

2009-2019

36

PENAMBAHAN

POPULASI

TAMAT KULIAH

2004-2013

%

2020

4

.

559

U$D

GDP PER KAPITA

PADA

2014

U$D

3

.

404

GDP PER KAPITA

PADA SUMBER: IMF F ORECA ST

5

,

8

%

PERKIRAAN

UNTUK 2015:

SUMBER: IMF F ORECA ST

6

ANGKA PENGANGGURAN

,

1

%

TAHUN 2014

6.366

1.500.000

KENDARAAN

POTENSI TUMBUH HINGGA

PADA TAHUN 2020

SUMBER: ASIA-PACIFIC NATURAL GAS VEHICLE ASSOCIATION

BERBAHAN BAKAR GAS PADA TAHUN 2014

RATA - RATA

TENGAH UMUR PEKERJA

11,7

JUTA

CSR DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS

DISALURKAN UNTUK

U$D U$D

12,13

JUTA

INDONESIA

103

,

3

SUMBER: BP STATISTICAL REVIEW OF WORLD ENERGY, JUNE 2014

TRILIUN KAKI KUBIK

CADANGAN

GAS BUMI TERBUKTI

AREA LAYANAN

32

,

3

%

DARI TOTAL PROVINSI DI INDONESIA

M E N C A K U P

RASIO ELEKTRIFIKASI

>60

%

DI 14 PROVINSI

SUMBER : KEMENTERIAN ESDM

TAHUN

13

,

6

RATA - RATA

MASA PENGABDIAN

TAHUN

MILIAR

856

GDP TAHUN 2014

U$D

DIPERKIRAKAN MENCAPAI U$D 1 TRILIUN PADA 2017

SUMBER: INTERNATIONAL MONETARY FUND

54

JUTA

JAM KERJA

AMAN

PROGRAM KEMITRAAN DENGAN UKM

*

total cadangan

bcf

shale gas di lapangan fasken,usa

*Proven Developed and Undeveloped Reserves

(14)

berbelanja di toko kecil atau

pasar. Namun seiring dengan

perkembangan gaya hidup dan

pertumbuhan ekonomi, hal ini

akan berubah.

SUMBER: WORLD BANK

PENGELUARAN RUMAH TANGGA PER KAPITA 2009 2010 2011 2012 2013 0 950 900 1.000 1.050 1.100 958,17 1029,78 990,44 1071,17 927,10 US DOLLARS

(15)

Energi Baik

dibalik

basis konsumen

yang terus bertumbuh.

Karawaci, Banten |

Konsumsi

segmen Rumah Tangga merupakan

salah satu kunci penggerak ekonomi

di Indonesia. Lebih dari 60%

dari gas bumi digunakan untuk

kebutuhan pembangkit listrik agar

kebutuhan listrik di supermarket,

hypermarket, shopping mall,

toko-toko kecil, restoran, hotel showroom

automotive, toko roti, cafe, toko

furnitur dan dimanapun masyarakat

akan berbelanja.

Rencana bisnis yang disusun PGN

telah mencermati tren dimana

masyarakat bekerja, belanja, dan

beraktivitas. Kebutuhan energi

sektor rumah tangga dan komersial

diperkirakan tumbuh rata-rata 8%

setiap tahun atau meningkat dua kali

lipat dalam jangka 10 tahun kedepan.

(16)

TINGKAT PENDIDIKAN % DARI POPULASI 2001 2004 2007 2010 2013 0 5% 10% 15% 20% 25% 30%

35% PENDIDIKAN NON FORMAL

LULUSAN SMA DAN TINGKAT DIATASNYA

SUMBER: WORLD BANK

Energi Baik

dibalik kemajuan

pendidikan.

Bojonegara, West Java |

Masa depan

Indonesia dibentuk dari salah satu

ruang kelas seperti ini. Dan PGN

mengambil inisiasi untuk berkontribusi

dalam meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia.

Langkah-langkah yang dilakukan

adalah dengan membangun fasilitas

dan infrastruktur pendidikan di

area-area dimana PGN beroperasi. Aktivitas

PGN termasuk diantaranya membangun

sekolah, melakukan summer camp

untuk para siswa teladan, mendorong

aktifitas seni dan budaya, melakukan

pembinaan bagi para pengajar-pengajar

dan juga memberikan beasiswa. Hal ini

semua PGN lakukan demi memastikan

agar cerita mengenai Indonesia dapat

terus berkelanjutan.

(17)

PGN percaya bahwa upaya untuk mendorong

pekerja yang terdidik sangat diperlukan

untuk memberikan pelayanan yang unggul

kepada pelanggan. Hal ini diwujudkan dengan

memberikan dukungan kepada pekerja untuk

terus meningkatkan kemampuan mereka

dengan beasiswa pendidikan Dalam dan Luar

Negeri dari perusahaan.

Kebijakan pendidikan Indonesia

memberikan prioritas utama pada

peningkatan kesempatan untuk

mendapatkan pendidikan bagi

semua kalangan.

(18)

karyawan perusahaan Pelanggan untuk dapat

memberikan solusi pemanfaatan energi yang

optimum.

(19)

Meningkatnya Pendapatan mayoritas

masyarakat Indonesia mendorong

permintaan dan produksi pelanggan-

pelanggan sektor industri PGN.

dibalik industri lokal yang terus

berkembang

Surabaya, Jawa Timur |

Secara

umum Industri manufaktur sedang

berkembang di Indonesia. Dari tahun

ke tahun sektor ini berkontribusi

besar bagi pertumbuhan ekonomi

Indonesia yaitu sebesar 4,3% dan 4,1%

pada dua tahun terakhir. Satu hal yang

mendorong pertumbuhan itu adalah

gas bumi bagi PGN. Gas bumi menjadi

sumber energi yang sangat penting

bagi berbagai industri manufaktur.

Sebagai contoh pabrik gelas di

Surabaya.

(20)

Pembangkit listrik di Indonesia mempunyai berbagai

sumber bahan bakar. Kebijakan energi untuk

mendiversifikasi bahan bakar diutamakan untuk

penggunaan gas bumi sebagai sumber bahan bakar

yang ramah lingkungan dan ekonomis, diproyeksikan

meningkat dua kali lipat dalam jangka waktu lima

tahun kedepan.

2012

2020

(Proyeksi) BATU BARA 43% BATU BARA 34% BENSIN 33% BENSIN 28% GAS BUMI 16% GAS BUMI 28% HYDRO 6% HYDRO 9% ENERGI TERBARUKAN 2%

183

Miliar

KWh

313,7

Miliar

KWh

ENERGI TERBARUKAN 6%

Peran PGN dalam kemajuan

Indonesia.

Ini adalah kisah mengenai Indonesia, dimana

infrastruktur PGN tersebar luas, mulai dari dek kapal

FSRU kami di perairan Lampung hingga membangun

lebih dari 6 ribu kilometer pipa untuk menyalurkan

gas bumi berkualitas tinggi ke Pelanggan kami.

Indonesia baru sedang berkembang dengan

dukungan dari gas bumi. Kini gas bumi menjadi

sumber energi pilihan bagi kalangan rumah tangga,

sektor komersial dan sektor industri. Dan hingga

kini PGN masih menjadi Perusahaan gas bumi terbaik

di Indonesia.

(21)
(22)

MRU telah menyalurkan lebih dari 600.000 LSP (Liter Setara Premium) ke berbagai kendaraan.

(23)

Ikhtisar Kinerja

2014

(24)

rasio KEUaNGaN

PErGEraKaN Nilai saham PGas tahUN 2010 - 2014

rasio laNCar (x) 0 3 1 2 4 5 6 2012 2011 2010 2013 2014 1,71 2,01 4,19 5,50 3,44

rasio laBa (rUGi ) tErhaDaP EKUitas (%) 0 30 20 10 50 40 70 60 80 2012 2011 2010 2013 2014 43,09 60,86 56,80 68,50 32,26

rasio laBa (rUGi ) tErhaDaP JUmlah asEt (%)

0 10 5 20 15 30 25 35 2012 2011 2010 2013 2014 25,95 30,94 31,71 33,42 18,68

*Disajikan kembali ** Disajikan kembali, konversi Laporan Keuangan 2010 (Diaudit) dari mata uang Rupiah ke USD

Laba Rugi KompRehensif

KonsoLidasi USD (Diaudit)2014 USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD

Pendapatan Neto 3.408.590.061 3.001.516.630 2.580.234.140 2.230.397.076 2.178.490.419 Beban Pokok Pendapatan (1.943.781.551) (1.583.854.969) (1.107.842.836) (888.467.843) (795.914.325)

Laba Bruto 1.464.808.510 1.417.661.661 1.472.391.304 1.341.929.233 1.382.576.094

Pendapatan lain-lain 50.100.078 27.023.658 21.415.500 20.878.662 10.950.634

Beban Distribusi dan transmisi (301.040.403) (292.558.975) (269.894.769) (280.226.926) (246.495.197) Beban Umum dan administrasi (223.926.062) (216.617.353) (204.389.934) (178.257.491) (136.982.346

Beban lain-lain (7.883.185) (2.156.558) (1.038.741) (6.166.815) (1.835.320)

Laba Operasi 982.058.938 933.352.433 1.018.483.360 898.156.663 1.008.213.865

Pendapatan (Beban) lain-lain (3.293.510) 132.387.542 129.824.667 (26.182.646) (135.188.632) Laba sebelum manfaat (beban) pajak 978.765.428 1.065.739.975 1.148.308.027 871.974.017 873.025.233 Beban Pajak - Neto (231.093.948) (227.938.102) (233.051.777) (170.073.498) (177.185.009) Laba tahun berjalan 747.671.480 837.801.873 915.256.250 701.900.519 695.840.224 Pendapatan (Kerugian) Komprehensif Lain

Aset keuangan tersedia untuk dijual 7.258.618 (15.767.821) 7.794.787 1.119.417

-Keuntungan (kerugian) aktuaria (7.275.663) 29.827.072 (8.734.002) -

-Selisih kurs karena penjabaran laporan

entitas anak-neto (1.118.323) (14.010.436) (1.724.744) (562.756) 490.571

Sub-total (1.135.368) 48.815 (2.663.959) (556.661) 490.571

Pajak penghasilan terkait 1.747.970 (5.717.966) 1.906.393 -

-Kerugian Komprehensif Lain Setelah Pajak 612.602 (5.669.151) (757.566) (556.661) 490.571 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 748.284.082 832.132.722 914.498.684 702.457.180 696.330.795 Laba tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk. 722.754.065 804.450.586 890.885.456 680.804.733 671.188.743 Kepentingan nonpengendali 24.917.415 33.351.287 24.370.794 21.095.786 24.651.481

Total 747.671.480 837.801.873 915.256.250 701.900.519 695.840.224

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Pemilik Entitas Induk. 723.824.337 798.164.240 889.696.452 681.357.195 671.678.944 Kepentingan nonpengendali 24.459.745 33.968.482 24.802.232 21.099.985 24.651.85 Total 748.284.082 832.132.722 914.498.684 702.457.180 696.330.795 EBITDA 1.160.903.166 1.120.408.710 1.209.088.023 1.078.295.431 1.183.188.921

iKhtisar KEUaNGaN

2013 2014 VOLUME PGAS IHSG 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 2014 6.500 6.000 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 2009 2010 2011 2012

(25)

EBitDa (JUta UsD) 0 250 750 500 1000 1250 2012 2011 2010 2013 2014 1.120 1.209 1.078 1.183 1.161

rasio harGa tErhaDaP laBa BErsih PEr saham (%)

0 5 10 15 20 2012 2011 2010 2013 2014 11,21 13,11 12,63 18,01 16,39 rasio liaBilitas

tErhaDaP JUmlah EKUitas (%)

0 20 60 40 80 100 2012 2011 2010 2013 2014 38,41 39,86 58,12 86,15 63,87

LapoRan posisi Keuangan

KonsoLidasi USD (Diaudit)2014 USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD

Jumlah Aset 6.215.496.359 4.318.010.538 3.908.162.319 3.400.177.005 3.540.157.399 Jumlah Liabilitas 3.252.426.584 1.646.866.662 1.553.370.341 1.520.819.736 1.889.141.971 Jumlah Ekuitas 2.963.069.775 2.671.143.876 2.354.791.978 1.879.357.269 1.651.015.428

Belanja Modal 2.675.964.259 880.741.897 139.599.881 102.483.665 167.035.191

Modal Kerja Bersih 770.198.565 894.396.119 1.511.068.613 1.232.909.912 1.093.416.524 Investasi pada Entitas Asosiasi 110.101.412 95.331.310 65.952.471 45.000.454 21.490.854

Rasio Keuangan

2014

USD (Diaudit) USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD

Rasio Laba Kotor (%) 42,97 47,23 57,06 60,17 63,46

Rasio Laba (rugi) terhadap pendapatan 21,20 26,80 34,53 30,52 30,81

Marjin EBITDA (%) 34,06 37,33 46,86 48,35 54,31

Utang Bersih/EBITDA (X) 0,50 0 0 0 0,16

EBITDA/Beban Bunga (X) 15,36 51,25 56,04 38,91 28,72

EBITDA/(Beban Bunga + Pokok Pinjaman) (X) 6,47 8,42 11,75 2,43 9,60

Rasio Lancar (%) 170,62 200,93 419,63 550,22 343,59

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%) 63,87 38,41 39,86 58,12 86,15

Rasio Liabilitas terhadap Aset (%) 30,45 23,76 24,02 32,12 40,18

Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset (%) 18,68 25,95 30,94 31,71 33,42

Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas (%) 32,26 43,09 60,86 56,80 68,50

ROCE (%) 20,23 25,25 30,92 30,02 32,51

Rasio Harga Terhadap Laba Bersih per Saham (X) 16,39 11,21 13,11 12,63 18,01

Rasio Harga Per Saham terhadap Nilai Buku

Perusahaan (X) 4,28 3,62 5,32 4,96 7,98

* Disajikan kembali

Penjelasan Belanja Modal dan Investasi pada Entitas Asosiasi terdapat pada Analisis dan Pembahasan Manajemen

daTa saham

2014

USD (Diaudit) USD (Diaudit)2013* USD (Diaudit)2012 USD (Diaudit)2011* 2010**USD

Jumlah Rata-rata tertimbang (lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.239.658.196 Saham biasa yang beredar (lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196

Laba (Rugi) bersih per saham (USD) 0,03 0,03 0,04 0,03 0,03

** Disajikan kembali, konversi Laporan Keuangan 2010 (Diaudit) dari mata uang Rupiah ke USD

2013 2014 VOLUME PGAS IHSG 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 2014 6.500 6.000 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 2009 2010 2011 2012

Harga Penutupan tertinggi Rp6.175 pada 19-20 November 2014

(26)

infoRmasi haRga saham pgas 2013

2013

Q4 Q3 Q2 Q1

Jumlah Saham Beredar

(lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 Kapitalisasi Pasar (Rp) 108.480.749.177.100 126.055.842.619.200 139.388.672.127.000 144.236.973.766.200 Harga Tertinggi (Rp) 5.450 5.950 6.350 5.950 Harga Terendah (Rp) 4.400 5.050 4.650 4.475 Harga Penutupan (Rp) 4.475 5.200 5.750 5.950 Volume Perdagangan Rata-Rata (Lot)* 229.817 251.071 292.799 251.706

infoRmasi haRga saham pgas 2014

2014

Q4 Q3 Q2 Q1

Jumlah Saham Beredar

(lembar) 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 24.241.508.196 Kapitalisasi Pasar (Rp) 145.449.049.176.000 145.449.049.176.000 135.146.408.192.700 124.237.729.504.500 Harga Tertinggi (Rp) 6.175 6.100 5.750 5.300 Harga Terendah (Rp) 5.675 5.425 5.125 4.250 Harga Penutupan (Rp) 6.000 6.000 5.575 5.125 Volume Perdagangan Rata-Rata (Lot) 180.411 165.146 200.198 256.276

* penyesuaian dengan satuan perdagangan dan fraksi baru

JUmlah PElaNGGaN 2010 2011 2012 2013 2014 0 85.000 87.000 89.000 91.000 93.000 95.000 97.000 89.053 91.590 90.364 96.049 88.326 VolUmE PENYalUraN Gas BUmi 2010 2011 2012 2013 2014 0 1.600 1.720 1.700 1.680 1.660 1.640 1.620 1.640,76 1.677,98 1.684,13 1.716,92 1.660,72

mmsCFD PaNJaNG JariNGaN PiPa

2010** 2011* 2012 2013 2014 0 5.800 6.150 5.950 6.000 6.050 6.100 5.900 5.850 5.883 5.997 5.912 6.128 5.910 Km

* Berdasarkan sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) yang diterbitkan oleh Dirjen Migas pada tahun 2012, diperoleh panjang pipa transmisi SBU Transmisi Sumatera-Jawa 1.004 Km.

** Sepanjang 32,2 Km pipa transmisi dikategorikan menjadi pipa distribusi.

Pergerakan saham PGAS tahun 2014 dibuka pada level Rp4.600 dan ditutup pada level Rp6.000. PGAS berada pada titik tertinggi di level Rp6.225 pada 21 November 2014 dan mencapai harga

penutupan tertinggi di level Rp6.175 pada 19-20 November 2014. Per 31 Desember 2014, PGAS merupakan saham berkapitalisasi terbesar ke-8 di Bursa Efek Indonesia dan urutan ke-4 kapitalisasi pasar terbesar BUMN dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp145,44 triliun.

(27)

Laporan Kepada

Pemegang Saham

(28)
(29)

Pemegang Saham yang Terhormat,

PGN telah mengambil beberapa langkah kedepan untuk menjadi salah satu Perusahaan gas terpadu terbaik di dunia tahun 2014. Perseroan terus berupaya mewujudkan strategi jangka panjang dengan investasi progresif di berbagai bidang dalam rangka membangun bisnis energi yang seimbang dengan eksistensi kuat di upstream, midstream dan downstream, sekaligus terdepan dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi yang memungkinkan untuk Indonesia memperoleh manfaat dari besarnya potensi gas di masa mendatang.

laPoraN KEPaDa PEmEGaNG saham

laporan Dewan Komisaris

bayu Krisnamurthi

(30)

Firmanzah M. Zamkhani

PENilaiaN atas KiNErJa DirEKsi

Direksi berhasil memimpin Perseroan melewati beberapa tantangan berat selama tahun ini, memenuhi target yang ditetapkan, serta menghasilkan 5% kenaikan volume penjualan dan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,6%. Terlihat juga peningkatan yang sangat signifikan dalam kontribusi bisnis hulu pada pendapatan Perseroan tahun ini. Sumbangsih ini merupakan dukungan yang kuat bagi strategi investasi kami dalam menyeimbangkan bisnis dan secara khusus meningkatkan volume pasokan PGN.

Untuk dapat menciptakan nilai jangka panjang, Perseroan perlu lebih mandiri dalam hal sumber pasokan gas dan mengurangi ketergantungannya pada pasokan gas domestik, yang alokasinya tunduk pada kebijakan Pemerintah. Strategi yang dikembangkan Perusahaan terpusat pada dua bidang.

Pertama, melalui investasi strategis di hulu. Pada 2014 Perseroan untuk pertama kalinya melakukan investasi di luar negeri dengan melakukan pembelian kepemilikan saham sebesar 36% di lapangan shale gas Fasken, Amerika Serikat, yang memiliki luas 3.358 Ha melalui entitas anak hulu, PT Saka Energi Indonesia (SEI). Hal ini merupakan bagian dari ekspansi yang dikelola dengan cermat yang juga terlihat dalam akuisisi

SEI di Blok Pangkah dan Blok South East Sumatera (SES) di tahun 2014, seperti halnya Fasken. Saat ini SEI mengoperasikan satu blok produksi dan satu blok eksplorasi, serta memegang partisipasi kepemilikan di lima blok lainnya. Prestasi yang dicapai SEI dalam tahun ketiga operasinya ini sungguh gemilang. Kedua, Perseroan dengan yakin bergerak merambah bisnis LNG. Didukung potensi pasokan global yang melimpah, termasuk dari Fasken, peran LNG akan semakin penting dalam menunjang sumber gas alam domestik Indonesia. Terlebih lagi, dengan mendirikan fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) kedua di Lampung pada 2014, PGN telah memperkuat eksistensinya sebagai pemain bisnis utama LNG di Indonesia. Perseroan kini tengah menyempurnakan teknologi inovatif yang akan mengalirkan manfaat LNG ke lebih banyak lokasi di luar jalur pipa, di seluruh kepulauan Indonesia. Kami yakin bahwa gas bumi sanggup menggerakkan pembangkit tenaga listrik dan industri, juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, yang menjadi prioritas agenda strategis Perusahaan adalah pembangunan infrastruktur gas. Dengan demikian, konversi BBM ke BBG dapat berlangsung pada skala yang lebih luas dibanding saat ini. Hal ini terkait erat dengan kebijakan energi Pemerintah untuk memproyeksikan pemanfaatan gas alam domestik yang lebih besar sebagai alternatif pengganti minyak, minimal untuk subsidi BBM yang mahal dan menyebabkan defisit pada anggaran negara. Kami sangat bersyukur karena Pemerintah mengakui kepemimpinan PGN dalam hal ini dan telah mempercayakan pembangunan jalur pipa Kepodang-Tambaklorok yang sangat strategis. Jalur ini merupakan tahap pertama dari jalur pipa Kalija yang akan menghubungkan Pulau Kalimantan dan Jawa.

Kami akan terus

mendukung pemanfaatan

gas bumi sebagai

salah satu pilar energi

Indonesia.

(31)

Kami memberikan apresiasi kepada Direksi atas usahanya untuk lebih banyak menjangkau masyarakat luas dalam menggunakan gas bumi meskipun terdapat kendala dan keterbatasan-keterbatasan dalam melaksanakan hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya terobosan-terobosan dan inovasi yang antara lain dilaksanakan untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan infrastruktur pipa gas bumi, seperti pembangunan stasiun pengisian BBG bergerak (Mobile Refueling Unit/ MRU), pengembangan CNG dan pembangunan SPBG. PGN juga terus berupaya mengembangkan jaringan pipa gas bumi untuk dapat melayani rumah tangga yang selama ini belum dapat menikmati gas bumi, salah satunya dengan pelaksanaan Program Sayang Ibu.

Melalui entitas anak hilirnya, PT Gagas Energi Indonesia, PGN menjadi pelopor dalam

menghubungkan konsumen rumah tangga dengan gas bumi sebagai solusi energi yang jauh lebih bersih, lebih murah, dan lebih aman daripada LPG. PGN juga mempromosikan penggunaan CNG untuk transportasi dan berupaya agar para pengguna CNG mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan CNG tersebut antara lain melalui penyebaran MRU di lokasi-lokasi strategis seperti Monas dan melakukan pemasangan dispenser CNG di SPBU Pertamina. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi dan

anggaran Negara Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Pada tahun 2014, Perusahaan mengambil langkah strategis dengan menerbitkan obligasi untuk melaksanakan rencana dan kebutuhan pengembangan usaha. Penerbitan obligasi telah

A. Edy Hermantoro Pudja Sunasa Widya Purnama

melalui pertimbangan yang matang, tidak semata-mata untuk memperoleh pendanaan namun lebih kepada strategi untuk memperoleh pendanaan yang murah dan efisien. Penerbitan obligasi PGN yang sukses, ditambah pinjaman sindikasi yang menguntungkan, diharapkan makin meningkatkan kekuatan keuangan Perusahaan.

tata KElola PErUsahaaN

Komite Audit, bersama Komite Manajemen Risiko dan Pemantau Ekspansi Bisnis, memegang peranan penting sepanjang tahun ini dalam memperkuat integritas dan efektivitas sistem serta prosedur tata kelola perusahaan, khususnya terkait Laporan Keuangan, pengendalian internal dan Manajemen Risiko.

Perbaikan mendasar yang kami lakukan di seluruh jenjang tata kelola PGN terus menunjukkan hasil yang memuaskan. Skor penilaian tahunan tata kelola Perusahaan kami, yang dikeluarkan oleh badan independen, meningkat menjadi 92,06 (“Sangat Baik”) dari 91,61 pada tahun 2013. Kemajuan terlihat hampir di semua indikator, terutama di level komitmen terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik secara berkesinambungan di tubuh Perseroan. Kami percaya bahwa konsistensi penegakan tata kelola Perusahaan, yang terukur dengan indikator objektif, mengirimkan pesan yang kuat kepada segenap jajaran investor dan pelanggan, bahwa kami berkomitmen untuk menjadi organisasi yang bertanggung jawab dan layak diandalkan.

ProYEKsi KE DEPaN

Kami yakin bahwa PGN memiliki prospek jangka panjang yang cerah. Sebagai Perusahaan energi dan gas yang beroperasi di negara yang selama

(32)

PGN mencatat rekam

jejaknya selama

bertahun-tahun dalam bisnis energi di

negeri ini. Dalam banyak sisi,

kemajuan PGN mencerminkan

pertumbuhan Indonesia.

5-10 tahun ke depan diproyeksikan mengalami kenaikan permintaan energi tercepat di kawasan ASEAN, permintaan akan gas bumi sangat besar. Selain itu, investasi kami mulai membuahkan hasil yang signifikan. Fasilitas LNG di Lampung membuktikan bahwa gas merupakan solusi efektif bagi pembangkit tenaga listrik dan telah membantu PLN dalam meningkatkan pasokan listrik di Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Investasi kami di Indonesia dan Amerika Serikat pun telah memperkuat sumber pasokan kami. Kami juga berinvestasi dalam rencana pengembangan infrastruktur dan teknologi jangka panjang yang akan menjadikan gas sebagai solusi berkelanjutan bagi Indonesia, baik dengan maupun tanpa jalur pipa.

Gas memiliki nilai lebih yang tak tertandingi. Murah, bersih, efisien, berlimpah dan mudah diangkut, terutama dalam bentuk LNG. Seiring melonjaknya permintaan energi di seluruh dunia, peran gas dalam bauran energi global semakin penting dan kian banyak negara yang beralih ke gas untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Kami percaya bahwa Indonesia, dengan cadangan gas yang melimpah dan permintaan energi yang besar namun belum dimanfaatkan, harus melakukan hal yang sama.

Tentu akan dibutuhkan investasi jangka panjang yang substansial demi membangun infrastruktur yang tepat. Kami yakin bahwa dengan komitmen yang teruji dalam mengembangkan infrastruktur

gas di Indonesia selama beberapa dekade ini, bayu KrisnamurthiKomisaris Utama

keunggulan komparatif yang kuat dalam distribusi, keahlian di seluruh rantai nilai gas bumi, serta statusnya sebagai entitas nasional, PGN menduduki posisi strategis untuk memimpin upaya memenuhi kebutuhan gas domestik di masa mendatang.

PErUBahaN KomPosisi DEwaN Komisaris

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Maret 2014 mengubah komposisi anggota Dewan Komisaris. Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin tidak lagi bergabung dengan Perusahaan dan Bapak A. Edy Hermantoro ditunjuk sebagai Komisaris baru. Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Kiagus Ahmad Badaruddin atas sumbangsihnya untuk Perusahaan selaku Komisaris periode 31 Mei 2007 – 27 Maret 2014 dan menyambut Bapak A. Edy Hermantoro selaku Komisaris PGN.

PENUtUP

Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan PGN atas komitmen mereka yang terus menurus dalam mewujudkan visi dan misi PGN. Saya juga berterima kasih kepada pelanggan, pemegang saham serta mitra kami atas kerja sama dan kepercayaan mereka selama ini.

PGN mencatat rekam jejaknya selama bertahun-tahun dalam bisnis energi di negeri ini. Dalam banyak sisi, kemajuan PGN mencerminkan pertumbuhan Indonesia itu sendiri. Sejak dulu, Perseroan dan negeri ini memilih pendekatan yang bijak dan tak tergoyahkan dalam melangsungkan pembangunan. Keduanya menyimpan potensi yang luar biasa dan juga mampu mengungkapkannya kepada dunia. Saat ini, PGN dan Indonesia menyongsong peluang bertumbuh yang sepenuhnya baru.

Semoga, dengan dukungan setia Anda, kami mampu mendayagunakan peluang tersebut di masa depan.

(33)

laPoraN KEPaDa PEmEGaNG saham

laporan Direksi

Pemegang Saham yang Terhormat,

PGN mengukir prestasi yang membanggakan di sepanjang tahun 2014 dengan melewati sejumlah tonggak penting dalam mengembangkan portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Selain itu, PGN melakukan investasi strategis yang bernilai dan memperkuat reputasi Perusahaan sebagai penyedia energi terkemuka yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.

hendi prio santoso

(34)

PENCaPaiaN Di tahUN 2014

Pendapatan PGN mengalami peningkatan hingga 13,6% yang didorong oleh kenaikan volume penjualan distrbusi sebesar 5% dan peningkatan pendapatan yang signifikan dari bisnis hulu yang melampaui target, dari USD 35 juta menjadi USD 298 juta di tahun 2014.

Laba Kotor dan Laba Operasi naik masing-masing sebesar 3,3% dan 5,2%. Sementara Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk turun 10,16%, yang terutama disebabkan oleh transaksi non-tunai yang dicatatkan pada tahun 2014 sehingga tidak mencerminkan keseluruhan kinerja di sepanjang tahun ini. Aset Perusahaan bertambah 43,94% karena investasi di sektor hulu, sementara ekuitas meningkat 10,93%. PGN berhasil mempertahankan rasio keuangan yang sehat, kuat, yang merupakan cerminan dari kinerja keuangan dan kemampuan kami untuk terus tumbuh. Di sepanjang tahun ini, kami membuat kemajuan signifikan dalam menyongsong tujuan strategis Perusahaan, yakni memperkuat bisnis inti dengan terus melakukan diversifikasi usaha dan menguatkan posisi di bisnis baru, baik hulu maupun hilir. Kami juga aktif berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur gas di Indonesia. PGN telah memulai melakukan pembangunan tahap pertama dari jalur pipa transmisi Kalija yang menghubungkan lapangan Kepodang milik Petronas, di Laut Jawa dengan pembangkit tenaga Ketidakpastian mendominasi jalannya usaha

kami di tahun 2014. Indonesia berhadapan dengan tantangan ekonomi makro, termasuk defisit akun yang berkepanjangan dan fluktuasi nilai tukar. Hal ini berdampak pada Perusahaan karena kami banyak beroperasi dan berinvestasi dalam mata uang dolar AS. Meskipun pemilihan umum Presiden berlangsung damai, ada

beberapa ketidakpastian yang tidak bisa dihindari karena kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintahan baru. Pada akhir tahun 2014, PGN bersama Perusahaan lainnya dalam bisnis energi, mencoba menilai dampak dari jatuhnya harga minyak. Walaupun situasi ini berpotensi menurunkan nilai aset hulu kami, di sektor hilir kami belum melihat adanya pengaruh pada konsumsi gas pelanggan. Dampak secara umum, kami percaya bahwa ketidakstabilan harga minyak baru-baru ini justru menggarisbawahi manfaat dari gas bumi yang harganya jauh lebih mudah diprediksi.

Sebagai Perusahaan gas

terintegrasi terbesar di negeri

ini, PGN siap untuk memimpin

Indonesia menuju masa depan

energi yang lebih cerah dan

berkelanjutan

Hendi Prio Santoso Mochtar Riza

(35)

listrik PLN di Tambaklorok, Jawa Tengah. Kami juga terus mengembangkan jaringan pipa distribusi untuk memenuhi permintaan di Jawa Barat dan membangun jalur pipa distribusi baru untuk memperluas pasar kami di Lampung dan Semarang, Jawa Tengah.

Pertumbuhan strategis dari portofolio bisnis baru kami sejalan dengan visi PGN untuk menjadi Perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi. Saat ini, kami dalam tahap akhir fase pertama dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) sesuai dengan tujuan di tahun 2014 dan dengan bangga kami sampaikan bahwa pencapaian melebihi dari yang telah direncanakan.

Pada tahun 2011 yang lalu, kami telah memulai strategi yang agresif dalam mengembangkan usaha hulu untuk menjamin ketersediaan pasokan gas pada bisnis transmisi dan distribusi sekaligus menguatkan posisi Perusahaan di seluruh rantai bisnis gas bumi. Dalam waktu tiga tahun, kami berhasil menempati posisi penting di sektor hulu, dengan memiliki enam aset di Indonesia (dua di antaranya sudah berproduksi) dan kepemilikan dalam blok di Amerika Serikat yang diakuisisi pada Juli 2014. Partipasi kepemilikan dalam blok di AS merupakan kemajuan penting dalam strategi jangka panjang kami untuk memegang aset dalam sektor yang bertumbuh ini. SEI, Entitas Anak hulu PGN, dengan cepat memposisikan diri

sebagai operator sekaligus investor. Saat ini, SEI mengoperasikan satu blok produksi dan satu blok eksplorasi.

Di sektor infrastruktur, pembangunan FSRU kedua kami di Lampung menandai tonggak strategis utama bagi PGN karena LNG akan memainkan peran yang semakin penting, tidak hanya dalam pertumbuhan bisnis kami, tetapi juga di tatanan energi Indonesia secara keseluruhan. Pasokan LNG dari Lampung dan FSRU pertama kami di Teluk Jakarta saat ini diserap oleh sektor pembangkit listrik, namun kami akan mulai merambah pasar lain di tahun mendatang.

Selain itu, Entitas Anak hilir PGN juga membukukan laba di tahun 2014 dan terus mendukung pemenuhan komitmen Perusahaan untuk mempromosikan pemanfaatan gas bumi dan mengurangi ketergantungan negara pada minyak bumi.

Kami menghadapi banyak tantangan di sepanjang tahun 2014. Mengingat kondisi saat ini, kenaikan harga listrik dan bahan bakar serta pelaksanaan Pemilu, kami merasa lebih bijaksana untuk menunda kenaikan harga gas. Hal ini berdampak pada kinerja secara keseluruhan, namun hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menguatkan hubungan kami dengan pelanggan. Hal ini merupakan karakteristik dari perspektif jangka panjang Perusahaan yaitu dengan meningkatkan nilai Perusahaan jangka panjang daripada memperoleh keuntungan jangka pendek.

(36)

Sebagian besar rumah tangga perkotaan di Indonesia masih menggunakan LPG untuk memasak dan memanaskan air. Mengingat bahwa harga LPG terkait dengan harga minyak, harganya pun fluktuatif, dan hampir separuh dari kebutuhan konsumsi nasional dipenuhi dari impor. Kami menargetkan untuk menghubungkan 1 juta rumah tangga dengan gas bumi dimana akan menjadi solusi energi yang lebih aman, lebih bersih, dan lebih murah. Tujuan ini dapat dikatakan sebagai tujuan yang ambisius, mengingat saat ini pelanggan rumah tangga kami berjumlah kurang dari 100.000 pelanggan. Namun, kami yakin tujuan ini dapat dicapai.

Rintangan terbesar adalah mahalnya biaya investasi, terutama untuk koneksi pipa ke pelanggan (“last mile”). Karena itu, PGN menjajaki metode yang inovatif dan hemat biaya untuk menghubungkan konsumen rumah tangga dengan suplai gas bumi. Sebagai contoh, kami melaksanakan inisiatif ini dengan pembangunan infrastruktur jalur pipa di kawasan industri dengan memasang koneksi jalur cabang. Biayanya ditanggung bersama pengembang kawasan industri. Pembangunan hunian baru, khususnya perumahan vertikal, juga menjadi target pembangunan pipa. Selain itu, kami mengambil alih operasi 8.000 sambungan gas rumah tangga baru yang dikembangkan Pemerintah di berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

Untuk mempercepat penetrasi pasar, kami juga menjajaki penggunaan moda diluar jalur pipa, misalnya CNG dan ANG yang tidak memerlukan konektivitas pipa sampai dengan . CNG telah dipasok ke beberapa ratus pelanggan di perumahan di Semarang. Sementara itu, kami juga menyempurnakan teknologi untuk mengkomersialkan ANG. Untuk tahun 2015, PGN menargetkan pertumbuhan 18% di basis pelanggan rumah tangga, atau menjadi hampir 110.000 pelanggan.

Memperoleh alokasi pasokan gas masih menjadi tantangan bagi PGN. Di bawah pemerintahan yang baru, kami melihat adanya peningkatan dalam tatanan alokasi gas yang terlihat di tingkat daerah. Kami juga percaya bahwa Pemerintahan yang baru lebih dapat menerima posisi PGN, dimana alokasi atas sumber daya yang jumlahnya terbatas harus dibuat lebih wajar dan transparan, sebagai contoh dengan menggunakan alokasi sebagai alat untuk memberikan insentif atas pembangunan infrastruktur.

Kami juga memerlukan komitmen penuh dari Pemerintah untuk menjalankan konversi kendaraan dari minyak ke gas. Sebagaimana kami sampaikan dalam Laporan ini, kami telah membuat langkah yang startegis untuk membuat LNG dapat digunakan untuk kendaraan, terutama untuk transportasi publik. Tapi, pelaksanaan program tersebut adalah kurangnya insentif dalam melakukan konversi. Untuk menciptakan momentum yang tepat dalam melaksanakan konversi dengan skala besar, diperlukan adanya sinkronisasi kebijakan terkait pasokan, harga dan infrastruktur serta insentif.

ProsPEK Usaha

meningkatkan konsumsi gas bumi

Salah satu langkah pertama Presiden baru kita setelah menjabat adalah mengamanatkan pemanfaatan gas yang lebih besar demi mendukung strategi memperkuat ketahanan energi negara, mengurangi ketergantungan pada minyak, dan meringankan beban anggaran yang berasal dari subsidi dan impor bahan bakar. PGN mendukung penuh program konversi energi ini. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, PGN berinvestasi besar-besaran untuk membawa manfaat gas alam ke basis pelanggan yang lebih luas, mulai dari pembangkit tenaga listrik, industri dan komersial, konsumen rumah tangga hingga sektor transportasi.

(37)

Dalam dua tahun terakhir, PGN menjadi yang terdepan dalam menggalakkan gas sebagai alternatif energi yang lebih murah, lebih bersih, dan lebih berkelanjutan dari BBM, khususnya di sektor transportasi publik. Berkat investasi besar yang digelontorkan Perusahaan dalam bidang penelitian, pengembangan, dan pembangunan infrastruktur, kini gas menjadi solusi yang tepat guna. PGN telah membuka beberapa stasiun pengisian gas di wilayah Jabodetabek, termasuk unit pengisian bahan bakar bergerak (Mobile Refueling Unit/MRU), dan telah mengkonversikan semua kendaraan operasionaln ke bahan bakar gas. Kami juga bekerja sama dengan Pertamina untuk memasang dispenser gas di SPBU yang berdekatan dengan jaringan pipa kami. Kebijakan Pemerintah saat ini, yang mengalokasikan sebagian produksi gas bumi dalam negeri untuk kendaraan, sejalan dengan komitmen PGN. Situasi ini tentu memotivasi kami untuk mempromosikan konversi bahan bakar dengan lebih gencar lagi. Bagaimanapun, konversi besar-besaran wajib ditunjang

dengan kebijakan yang sinkron, rencana yang jelas, jaminan pasokan dan permintaan, serta insentif untuk konversi. Bersama dengan Pemerintah, PGN akan terus berupaya untuk mewujudkannya.

PGN juga siap mendukung program

percepatan infrastruktur Pemerintah dengan berkontribusi langsung dalam perluasan kapasitas pembangkit tenaga listrik di negara ini. Selain menyuplai gas untuk sektor listrik, PGN, jika memungkinkan, juga akan turut berkiprah di sektor pembangkit tenaga listrik melalui entitas anak hilirnya, GEI. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi seluruh pihak, baik PLN, PGN maupun Pemerintah.

mengembangkan infrastruktur gas bumi

PGN masih menjadi kontributor tunggal terbesar di Indonesia dalam pengembangan infrastruktur yang akan menempatkan gas bumi pada peran yang lebih sentral di masa depan energi Indonesia. Kami merintis, membangun, dan mengoperasikan jaringan pipa transmisi dan distribusi terluas di negara ini. Pelanggan dari berbagai kalangan telah terlayani, termasuk pembangkit tenaga listrik, industri, komersial, rumah sakit dan rumah tangga. Kami juga mengembangankan stasiun pengisian bahan bakar gas untuk mendukung kendaraan berbahan bakar gas. Sebagian besar investasi ini dipenuhi dari keuangan internal Perusahaan.

Di sepanjang tahun 2014, PGN giat menanamkan investasi besar yang akan memungkinkan Pemerintah mewujudkan program konversi energinya, termasuk proyek FSRU Lampung dan jalur pipa Kepodang-Tambaklorok yang mulai beroperasi Agustus 2015 nanti. Namun, untuk saat ini, mayoritas jaringan pipa kami terpusat di sekitar sumber pasokan. Langkah berikutnya, yang merupakan bagian dari kami, untuk lebih meningkatkan penggunaan gas bumi yaitu dengan dengan mengintegrasikan jaringan pipa yang ada saat ini menjadi satu sistem yang terhubung dari timur ke barat Pulau Jawa serta terintegrasi dengan jalur pipa trans-Sumatera. Yang menjadi tantangan utamanya ialah PGN tidak memiliki hak khusus dalam hal suplai gas untuk konsumsi domestic sehingga, investasi tambahan untuk membangun fasilitas LNG di darat perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan gas. Kami bekerja sama dengan GDF Suez, salah satu pemain bisnis LNG yang terkemuka di dunia, untuk mengkaji skenario pemenuhan pasokan gas.

(38)

Dengan membuat gas bumi diangkut dalam jarak jauh dengan biaya yang ekonomis, secara geografis dan ekonomi, LNG membuka peluang yang besar untuk pemanfaatan gas bumi. Bangsa Indonesia, dan khususnya PGN, dapat mengamankan pasokan untuk kepentingan komersial dari sumber pasokan yang lokasinya jauh, termasuk, di masa mendatang, dari aset kami di AS. Kami juga telah berinvestasi dalam mengembangkan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG di daerah yang tinggi permintaan gasnya agar dapat memenuhi permintaan. Namun, investasi yang

dibutuhkan sangatlah besar, dan kami sedang mengupayakan solusi yang lebih mungkin, seperti LNG mini, untuk membawa gas ke area yang konsentrasi permintaannya lebih rendah atau ke lokasi yang tidak dapat terhubung oleh jalur pipa. Di fase awal ini, kami menjajaki opsi membangun terminal di titik-titik strategis di sepanjang rute sumber utama suplai LNG kami di lapangan Tangguh, Papua Barat, ke FSRU kami di Lampung. Dengan memenuhi permintaan dari pembangkit tenaga listrik, industri, dan sektor niaga ini yang belum terhubung pipa, LNG Mini berpotensi menjadi fasilitator utama bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.

Untuk memenuhi pengeluaran modal di tahun 2014 dan 2015, PGN menerbitkan obligasi senilai USD 1,35 miliar, dimana permintaan pasar melebihi alokasi obligasi, dan menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi senilai USD 650 juta dengan lima bank. Kami memperoleh pinjaman tersebut dengan persyaratan yang sangat menguntungkan. Hal tersebut mencerminkan kepercayaan peminjam pada PGN sehingga memungkinkan kami untuk membangun infrastruktur dengan biaya yang lebih rendah.

reorganisasi

Transisi dan ekspansi yang cepat dari bisnis kami menciptakan tuntutan baru pada tubuh organisasi. Demi mengakomodasi beberapa

tuntutan tersebut, kami mengintegrasikan semua proyek pembangunan infrastruktur di bawah satu atap, yaitu Kantor Manajemen Proyek atau Project Management Office (PMO). Langkah ini semakin memudahkan koordinasi proyek dan mempercepat eksekusi secara signifikan. Pada akhir 2014, penyerapan investasi telah mencapai hampir 80%. Angka tersebut tergolong fantastis jika dibandingkan dengan penyerapan investasi yang hanya 40-50% di tahun-tahun sebelumnya. Kami menarget persentasenya akan menyentuh angka 90% di tutup tahun ini. Ketika proyek-proyek tersebut digabungkan dalam jumlah paket yang lebih sedikit namun dengan nilai yang lebih besar, maka akan menarik kontraktor yang lebih berkualitas. Manfaatnya sangat terasa, terutama terkait pendekatan yang lebih profesional hal jaminan keamanan, kualitas, dan ketepatan waktu.

Reorganisasi selanjutnya akan dilakukan ketika PGN dapat lebih berfokus pada sisi strategis bisnis dan mulai menyerahkan aspek operasionalnya kepada entitas anak. Dengan langkah ini diharapkan kami dapat merencanakan, memantau kemajuan dan memberikan dukungan secara lebih efektif. Transisi ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua hingga tiga tahun.

Pengembangan sumber daya manusia

Dalam rangka mendukung visi PGN menjadi perusahaan gas kelas dunia, pada tahun 2012 yang lalu kami meluncurkan strategi jangka panjang untuk menatar kemampuan manajerial dan teknis di seluruh jajaran serta memastikan jenjang suksesi yang kuat. Prakarsa ini juga lahir dari kesadaran bahwa dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang terintegrasi pada 2015 akan menuntut pengetahuan, kompetensi, dan tanggung jawab yang lebih dari pekerja PGN. Dengan demikian, memberikan pengalaman dan pengetahuan pada karyawan kami mengenai perusahan kelas dunia melalui pelatihan

(39)

singkat, kunjungan kerja, dan rotasi merupakan komponen penting dalam pelatihan dan pengembangan portofolio sumberdaya manusia kami.

Di sepanjang tahun ini, kami meluncurkan program STAR, yang akan menjadi inti dari strategi perencanaan suksesi kami. Dirancang dengan tujuan mengenali talenta terbaik yang dimiliki oleh Perusahaan dan mengembangkan kemampuan manajerial mereka melalui program akselerasi, yang awalnya berfokus untuk memenuhi kebutuhan suksesi di level Vice President dan Assistant Vice President. PGN mengalami transisi yang cepat dan fundamental selama tiga tahun terakhir, yaitu menjadi penyedia solusi energi terintegrasi dengan lingkup bisnis yang semakin meluas. Di sepanjang masa transisi ini, kami menempuh berbagai upaya untuk memastikan pekerja PGN terlibat dalam prosesnya. Salah satunya adalah dengan melakukan dialog rutin, seperti triwulanan di antara Dewan Direksi dan staf, dimana anggota Dewan Komisaris dan perwakilan serikat pekerja juga turut ambil bagian, agar perwakilan dari daerah dapat ikut serta dalam pertemuan tersebut. Semua pekerja didorong untuk memberi umpan balik dan masukan kepada manajemen dan setiap masukan akan dikaji dan ditindaklanjuti.

tata kelola perusahaan

PGN berkomitmen teguh untuk menanamkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik di dalam Perusahaan karena kami percaya bahwa praktik dan etika bisnis yang transparan, bertanggung jawab dan terpercaya sangatlah penting bagi prospek jangka panjang Perusahaan. Berbekal komitmen ini, kami mampu memberi nilai tambah kepada pelanggan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tahun ini kami bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyusun pedoman gratifikasi. Komitmen pada praktik GCG juga mengharuskan kami memiliki Board

Manual, kode etik, dan sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing system) untuk menopang pelaksanaan tata kelola Perusahaan dan semuanya telah tersedia di tahun 2014. Efektivitas pelaksanaan tata kelola perusahaan di PGN dinilai setiap tahun oleh auditor

independen. Skor kami tahun ini adalah 92,061 dengan predikat sangat baik dan melengkapi tren peningkatan ke arah yang lebih baik dalam tiga tahun terakhir.

tanggung jawab sosial, keselamatan kerja, dan lingkungan

Untuk mempertahankan kinerja Perusahaan dalam jangka panjang dan Perusahaan yang bertanggung jawab, PGN berkomitmen penuh untuk membangun nama baik ( dan kepercayaan dengan meminimalkan dampak negatif dari operasi kami terhadap lingkungan serta melibatkan pemangku kepentingan secara proaktif, termasuk masyarakat di sekitar wilayah operasi kami.

Tanggung jawab PGN diwujudkan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar daerah operasi PGN, khususnya melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. PGN

menorehkan rekam jejak yang kuat dalam mendukung berbagai usaha mikro dan banyak diantaranya tumbuh menjadi penggerak roda perekonomian di daerahnya. Dengan terus fokus pada usaha kerajinan tradisional, seperti kain sulam tenun tangan, batik, dan perhiasan perunggu, kami tidak hanya memberdayakan masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan sumbangsih dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.

Ribuan siswa memperoleh manfaat dari

program pendidikan yang diprakarsai oleh PGN. Lebih dari 1.000 beasiswa diberikan kepada mahasiswa di 15 perguruan tinggi pada tahun 2014, dan lebih banyak anak yang dapat belajar dalam kondisi yang lebih kondusif berkat program renovasi gedung sekolah yang kami lakukan.

(40)

hendi prio santoso

Direktur Utama

Selaras dengan moto Energi bagi Kehidupan

(“Energy for Life”), investasi untuk meningkatkan

keselamatan kerja, kehandalan dan kelestarian lingkungan di wilayah operasi kami adalah prioritas utama dan menjadi kunci dari tanggung jawab PGN kepada karyawan, pelanggan, mitra bisnis dan pemegang saham, dan masyarakat di mana kami beroperasi. Kami berupaya menanamkan budaya melalui peningkatan kesadaran akan bahaya dan pelatihan keselamatan kerja di setiap lini bisnis kami. Sebagai hasilnya, banyak perbaikan dan kemajuan dalam hal di PGN.

PGN juga memperkenalkan beberapa inisiatif untuk menekan konsumsi dan biaya energi, termasuk audit energi dan transisi Perusahaan dengan energi ramah lingkungan, dimulai dengan menggunakan sel surya untuk

pencahayaan luar ruangan dan menara penguat sinyal, serta mengonversikan armada kendaraan operasional kami ke bahan bakar gas.

PaNDaNGaN atas ProsPEK Usaha PErUsahaaN

Kami akan terus memantau pergerakan harga minyak dan implikasinya terhadap bisnis kami. Namun, kami percaya bahwa pergerakan tersebut tidak akan terlalu memengaruhi program pembangunan infrastruktur jangka panjang kami. Oleh karena itu, pengeluaran modal akan tetap berjalan sesuai rencana. Kami juga akan memantau ketat peluang-peluang potensial di sektor hulu.

Bisnis kami sangat sejalan dengan sasaran energi yang ditetapkan Pemerintah. Konversi ke gas alam telah diakui sebagai salah satu langkah

utama untuk mengurangi defisit anggaran dan memangkas ketergantungan bangsa ini pada impor minyak. Peresmian yang dilakukan Presiden dalam sejumlah proyek PGN juga menunjukan dukungan yang kuat bagi strategi pembangunan infrastruktur Perusahaan. Kami juga melihat adanya pendekatan yang lebih baik dan transparan dalam alokasi gas bumi. Semua faktor ini memberi kami keyakinan untuk menyongsong prospek Perusahaan yang lebih baik di tahun mendatang.

PENUtUP

Di sepanjang tahun 2014, PGN memperkuat dasar untuk menyongsong fase berikutnya dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Hal ini tidak akan mungkin terwujud tanpa komitmen penuh dari segenap pekerja kami. Kami ingin berterima kasih kepada mereka, begitu pun kepada Pemerintah, pelanggan, dan mitra bisnis kami atas dukungan yang terus diberikan kepada kami.

Sama halnya dengan Indonesia, PGN memiliki potensi yang sangat besar untuk bertumbuh. Bisnis gas bumi di negeri ini masih belum termanfaatkan dengan maksimal. Di sepanjang tahun 2014, PGN membuktikan keunggulan dan kompetensinya di setiap tahap rantai bisnis gas bumi. Sebagai Perusahaan gas terintegrasi terbesar di negeri ini, PGN lebih dari siap untuk memimpin Indonesia menuju masa depan energi yang lebih cerah dan berkelanjutan.

(41)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 13 Maret 2015

Direktur Utama

HENDI PRIO SANTOSO

Direktur Pengusahaan

JObI TRIANANDA HASJIM

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko

MUHAMMAD wAHID SUTOPO

Direktur Teknologi dan Pengembangan

DJOKO SAPUTRO

Direktur Keuangan

MOcHTAR RIZA PAHLEVI TAbRANI

Direktur SDM dan Umum

HENDI KUSNADI

Surat Pernyataan

anggota Dewan KomiSariS Dan DireKSi

tentang

tanggung Jawab ataS LaPoran tahunan 2014

Pt PeruSahaan gaS negara (Persero) tbk

Komisaris Utama bAyU KRISNAMURTHI Komisaris A. EDy HERMANTORO Komisaris FIRMANZAH Komisaris M. ZAMKHANI Komisaris Independen PUDJA SUNASA Komisaris Independen wIDyA PURNAMA

(42)
(43)

nama

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

bidang usaha

Transmisi dan distribusi gas bumi

KepemiLiKan

Negara Republik Indonesia 56,96% Publik 43,04%

TanggaL pendiRian

13 Mei 1965

dasaR huKum pendiRian

PP No.19/1965

modaL dasaR

Rp7.000.000.000.000

modaL diTempaTKan dan diseToR penuh

Rp2.424.150.819.600

KanToR pusaT

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Jl. K.H. Zainul Arifin No. 20, Jakarta 11140, Indonesia T. (62-21) 633 4838, 633 4848, 633 4861

F. (62-21) 633 3080, PO BOX 1119 JKT www.pgn.co.id

pencaTaTan di buRsa

Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan Kode Saham di Bursa: PGAS

conTacT cenTeR

1500 645

Profil Perusahaan

03

secara mandiri dengan ruang lingkup usaha penyediaan tenaga gas dan industri gas, terutama untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat umum.

(44)
(45)

Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) tbk

SbU I SbU II SbU III Sumatera - JawaSbU Transmisi

PT Gagas Energi Indonesia PT PGN LNG Indonesia 100% 100% 99,93% 99,91% 59,87% 100% 100% 40% PT PGAS Telekomunikasi Nusantara PT PGAS Solution PT Transportasi

Gas Indonesia PT Saka Energi Indonesia PT Nusantara Regas PT Permata Graha Nusantara (PERMATA)

Strategic Business Unit (SBU) Entitas Anak

Entitas Asosiasi PGN mempunyai tiga wilayah penjualan di bidang distribusi

(SBU I, II, dan III) dan satu wilayah layanan transmisi

(SBU Transmisi Sumatera-Jawa) serta mempunyai delapan Entitas Anak yang bergerak di berbagai bidang.

(46)

4000 4500 5000 5500 6000 6500 VOLUME PRICE PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau sering disebut PGN dengan kode transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia PGAS, merupakan sebuah Perusahaan milik negara yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih bernama Firma L.J.N. Eindhoven & CO Gravenhage

Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19/1965, Perusahaan ditetapkan sebagai Perusahaan Negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara (PGN).

Sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta terkait dengan stock split saham, Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan terakhir melalui Akta Nomor 50 tanggal 13 Juni 2008 jo. Akta Nomor 8 tanggal 2 Juli 2008

Untuk

mengoptimalisasi kekuatan dan kompetensi yang telah dibangun selama ini dengan memanfaatkan peluang pengembangan bisnis kedepan untuk 2009, Perusahaan kembali membentuk Entitas Anak dengan nama PT PGAS Solution yang bergerak dibidang jasa yang terkait dengan rekayasa teknik, operasi dan peliharaan, kontraktor EPC serta perdagangan.

PGN membentuk 2 Entitas Anak yang masing-masing bergerak di bidang hulu dan hilir bisnis gas bumi. Entitas Anak di bidang hulu adalah PT Saka Energi Indonesia (SEI) sedangkan Entitas Anak di bidang hilir PT Gagas Energi Indonesia (GEI). Kepemilikan PGN di kedua Entitas Anak tersebut adalah 99% dan 1 % kepemilikan oleh PT PGAS Solution

Perubahan status Perseroan diiringi dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter

1859

1965

1994

2008

2009

2011

(47)

Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan PGAS.

Pada tanggal 11 Maret 2007, Perseroan berhasil melakukan Gas-In (penyaluran gas pertama) yang dilanjutkan dengan komersialisasi gas dari lapangan gas Pertamina di Pagardewa melalui pipa Sumatera Selatan-Jawa Barat ke pelanggan Perseroan di Cilegon

(PT Krakatau Daya Listrik). Pada tanggal 25 Oktober 2007, diresmikan pipa penyalur gas SSWJ II untuk segmen Grissik - Pagardewa oleh Menteri Negara BUMN.

PGN mendirikan Entitas Anak PT PGN LNG Indonesia

(PGN LNG). Lingkup usaha PGN LNG antara lain melakukan pengadaan pasokan LNG dan gas bumi, kegiatan penyimpanan termasuk regasifikasi kepada pembeli, serta melakukan kegiatan usaha lainnya.

PGN berhasil menyelesaikan Pipa Transmisi Jalur Grissik - Duri yang kemudian diikuti dengan pembentukan Entitas Anak di bidang Transmisi yaitu

PT Transportasi Gas Indonesia (TGI).

1998

2003

2007

2012

2014

PGN mendirikan entitas anak PT Permata Graha Nusantara (Permata). Lingkup usaha Permata antara lain melakukan pengelolaan properti, penyediaan jasa tenaga kerja, fasilitas manajemen, profitisasi sumber daya dan aset Perusahaan.

MAS

(48)

KEGiataN Usaha

BiDaNG Usaha

Sesuai dengan Anggaran Dasar

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sebagaimana terakhir diubah dengan Akta No. 11 Tanggal 6 April 2011, bidang usaha PGN adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan, pembangunan dan pengembangan usaha hilir bidang gas bumi yang meliputi kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga. 2. Perencanaan, pembangunan, pengembangan

produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi gas buatan (gas hidrokarbon). 3. Selain kegiatan usaha utama, Perusahaan

dapat melakukan kegiatan usaha penunjang lain yang berkaitan langsung dan atau yang mendukung kegiatan usaha utama sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

ProDUK ataU Jasa YaNG DihasilKaN

Sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha transmisi dan distribusi gas bumi, mengacu pada UU Minyak dan Gas Bumi No. 22 Tahun 2001, yang mengharuskan adanya pemisahan entitas yang bergerak di bidang hulu dan hilir, maka bidang usaha PGN

dipusatkan pada sektor hilir, yaitu menghubungkan Produsen Gas Bumi dengan Pengguna Gas Bumi. Untuk kepentingan manajemen, dalam menjalankan kegiatan operasinya, PGN membagi 3 (tiga) segmen usaha pokok, yaitu:

1. Usaha Transmisi/Transportasi, 2. Usaha Disribusi/Niaga,

3. Segmen Usaha Lainnya (Jasa Konstruksi dan Pemeliharaan, LNG, Sewa Kapasitas Serat Optik dan Properti).

Berdasarkan PSAK No. 5 (direvisi tahun 2009) mengenai segmen usaha operasional dan untuk tujuan penilaian serta pelaporan manajemen, di tahun 2013 Perusahaan juga melaporkan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sebagai segmen bisnis perusahaan. Hal ini sejalan dengan strategi bisnis di hulu yang telah dijalankan sejak tahun 2011.

Inovasi untuk Indonesia

Tower Yoke yang digunakan FSRU Lampung menggunakan teknologi paling mutakhir. Teknologi pada Tower ini memungkinkan untuk Tower berputar menyesuaikan arah arus laut sehingga penyaluran gas tetap terjamin kehandalannya.

(49)

Off-Taker

Distribusi

PGN dan TGI berperan sebagai pengangkut gas melalui pipa transmisi dengan mengenakan

toll fee

PGN sebagai agregator yang membeli gas dari berbagai sumber gas dan disalurkan kepada pelanggannya melalui pipa distribusi PGN

Pembangkit Listrik, Industri, Komersial, Rumah Tangga

& Transportasi

Produsen Penghasil Gas

Transmisi

Sumber Pasokan Gas

GSA (Gas Sales Agreement)

GTA (Gas Transportation Agreement)

Stasiun Kompresor

strUKtUr Usaha

PGN mempunyai dua model bisnis yaitu bisnis transmisi dan distribusi.

(50)

400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Duri 400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Singapura PERTAMINA EP ASSET 3 19,53 BSCF Stasiun Grissik Stasiun Labuhan Maringgai Stasiun Bojonegara AREA SBU II AREA SBU II DURI Stasiun Panaran, Batam Stasiun Muara Bekasi Pertamina EP Asset 1 Field P. Susu 55,07 BSCF Pertamina EP Asset 1 Sumur Benggala-1 2,19 BSCF

Inti Daya Latu Prima (Gas ex - Jambi Merang) 11,69 BSCF Premier oil Natuna Sea 25 BBTUD ConocoPhillips Coridor PSC 2.623,64 BSCF

Medco E&P Lematang Lematang PSC 36,04 BSCF

PHE WMO

WEST MADURA OFFSHORE PSC 75,29 BSCF

LAPINDO BRANTAS BRANTAS PSC 112,58 BSCF *

BBG & WNE, IKD SNR (Gas Ex-TSB) 158,56 BSCF

PERTAMINA TAC ELLIPSE JATIRANGON TAC 41,43 BSCF

GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas - ex Pertamina EP Asset 3) 8,98 BSCF Pertamina EP Asset 2 1,006.05 BSCF FSRU Lampung 9 BSCF MEDAN Stasiun Pagardewa AREA SBU IAREA SBU I AREA SBU II SANTOS MADURA OFFSHORE PSC 351,00 BSCF

GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas-ex WMO PSC) 7,44 BSCF

HUSKY CNOOC MADURA STRAIT PSC 146,00 BSCF Medco E&P Indonesia

South & Central Sumatera PSC 41,90 BSCF

FSRU Jawa Barat Nusantara Regas 2,00 BSCF AREA SBU III AREA SBU III AREA SBU I AREA SBU I

Infrastruktur dan Pipa Bertekanan Tinggi Milik PGN Sumber Gas Bumi 1 MMScf = 1.000 MMBTU @ GHV=1.000 BTU/SCF Stasiun

Wilayah Strategic Business Unit (SBU) As it is, sejak 2012 AREA SBU II AREA SBU II 970 MMScfd Pipa Transmisi Sumsel - Jawa Barat

(51)

400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Duri 400 MMScfd Pipa Transmisi Grissik - Singapura PERTAMINA EP ASSET 3 19,53 BSCF Stasiun Grissik Stasiun Labuhan Maringgai Stasiun Bojonegara AREA SBU II AREA SBU II DURI Stasiun Panaran, Batam Stasiun Muara Bekasi Pertamina EP Asset 1 Field P. Susu 55,07 BSCF Pertamina EP Asset 1 Sumur Benggala-1 2,19 BSCF

Inti Daya Latu Prima (Gas ex - Jambi Merang) 11,69 BSCF Premier oil Natuna Sea 25 BBTUD ConocoPhillips Coridor PSC 2.623,64 BSCF

Medco E&P Lematang Lematang PSC 36,04 BSCF

PHE WMO

WEST MADURA OFFSHORE PSC 75,29 BSCF

LAPINDO BRANTAS BRANTAS PSC 112,58 BSCF *

BBG & WNE, IKD SNR (Gas Ex-TSB) 158,56 BSCF

PERTAMINA TAC ELLIPSE JATIRANGON TAC 41,43 BSCF

GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas - ex Pertamina EP Asset 3) 8,98 BSCF Pertamina EP Asset 2 1,006.05 BSCF FSRU Lampung 9 BSCF MEDAN Stasiun Pagardewa AREA SBU I AREA SBU I AREA SBU II SANTOS MADURA OFFSHORE PSC 351,00 BSCF

GAGAS ENERGI INDONESIA (Gas-ex WMO PSC) 7,44 BSCF

HUSKY CNOOC MADURA STRAIT PSC 146,00 BSCF Medco E&P Indonesia

South & Central Sumatera PSC 41,90 BSCF

FSRU Jawa Barat Nusantara Regas 2,00 BSCF AREA SBU III AREA SBU III AREA SBU I AREA SBU I

Infrastruktur dan Pipa Bertekanan Tinggi Milik PGN Sumber Gas Bumi 1 MMScf = 1.000 MMBTU @ GHV=1.000 BTU/SCF Stasiun

Wilayah Strategic Business Unit (SBU) As it is, sejak 2012 AREA SBU II AREA SBU II 970 MMScfd Pipa Transmisi Sumsel - Jawa Barat

Gambar

Foto oleh:
Grafik Jaringan Pipa dan Pangsa Pasar Gas Bumi  di Indonesia  (diolah dari berbagai sumber).
Tabel berikut ini adalah segmen pipa transmisi yang dimiliki dan dioperasikan oleh PGN serta Entitas Anak  termasuk pelanggan baik shipper atau offtaker:

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan

J: untuk FSRU Belawan, saat ini kami sedang melakukan negosiasi dengan rangking pertama dari perserta lelang dan diharapkan dalam minggu ke 3 atau ke 4 bulan ini

Arus kas Perseroan dari aktivitas operasi meningkat 37% atau Rp2,59 triliun, yang terutama berasal dari peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar 14% atau sebesar Rp2,46

Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai tercatat dari investasi ini adalah nihil sejalan dengan defisiensi modal yang dialami PT Gas Energi Jambi dan disajikan sebagai bagian

Melakukan koordinasi dengan satuan kerja lain yang terkait, untuk. memastikan ketersediaan data yang diperlukan untuk

perpajakan. Menerima, mencatat serta mengklarifikasikan transaksi keuangan. Melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja lain yang terkait, untuk. memastikan ketersediaan data

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kedua yang dapat dilaksakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup