• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK. A. Sejarah Singkat PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK. A. Sejarah Singkat PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

8

PROFIL PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK

A. Sejarah Singkat PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Sejarah Ringkas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau sering disebut PGN dengan kode transaksi perdagangan Bursa Efek Indonesia “PGAS”, merupakan sebuah perusahaan milik Negara yang yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih bernama Firma LJN Enthoven & Co. Kemudian pada tahun 1950, oleh pemerintah Belanda, perusahaan tersebut diberi nama NV Overzeese Gas en Electriciteit (NV OGEM). Namun pada tahun 1985, Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih kepemilikan firma tersebut dan mengubah nama menjadi Penguasa Perusahaan Peralihan Listrik dan Gas (P3LG) seiring dengan perkembangan Pemerintah Indonesia, pada tahun 1961 status perusahaan itu beralih menjadi BPU-PLN.

Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19/1965, perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan Negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara (PGN).Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1984, perseroan berubah status hukumnya dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Umum (Perum). Setelah itu, status perusahaan diubah dari Perum menjadi Perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No. 486 tanggal 30 Mei 1996 yang diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji SH.

Seiring dengan perubahan status perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka, anggaran dasar perusahaan diubah dengan Akta Notaris No.5 dari Fathiah Helmi SH tanggal 13 November 2003, yang antar lain berisi tentang perubahan struktur

(2)

permodalan. Perubahan ini telah disahkan oleh Mentri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C-26467 HT.01.04 Th 2003 tanggal 4 November 2003, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 94 Tambahan No. 11769 tanggal 24 November 2003. Pada tanggal 5 Desember 2003, perseroan memperoleh pernyataan efektif dari badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 saham, yang terdiri dari 475.309.000 saham dari investasi saham Pemerintah Republik Indonesia, pemegang saham perseroan dan 820.987.000 saham baru. Sejak saat itu, nama resmi Perseroan menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. Saham perusahaan telah dicatatkan dalam Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan “PGAS”.

1. Landasan Hukum

Adapun landasan Hukum perusahaan menggunakan berbagai peraturan perundangan anatara lain :

1. PP No. 19/1965 Dasar Hukum Pendirian.

2. UU Migas No.22 Tahun 2001. Dengan telah disahkannya UU Migas, maka kerangka hukum bisnis migas di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, tidak hanya terjadi di sektor hulu tetapi juga pada sektor hilir dimana perusahaan melakukkan kegiatan usahanya saat ini.

3. Menteri Kehakiman No: C2-7729.HT.01.01.Th 96 Tanggal 31 Mei 1996 tentang Pengesahaan Badan Hukum.

(3)

4. Persetujuan Menteri Kehakiman atas Akta Perubahan Anggaran Dasar No. C-19905 HT.01.04 Th.99 Tanggal 10 Desember 1999.

5. Undang-undang RI No 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

6. Undang-undang RI N0 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

7. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Govermace pada Badan Usaha Milik Negara.

2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Budaya PGN

Untuk menghadapi tantangan kompetisi usaha di masa depan, PGN telah menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nilai-nilai yang dianut perusahaan ke dalam suatu budaya perusahaan.Berikut adalah Visi, Misi dan Nilai-Nilai Budaya PGN:

Visi PGN: Menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi. Misi PGN: Meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi stakeholders melalui:

1. Penguatan bisnis inti di bidang transportasi niaga gas bumi dan pengembangannya.

2. Pengembangan usaha pengelolaan gas.

3. Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri gas.

4. Profitisasi sumber daya dan aset perusahaan dengan mengembangkan usaha lainnya.

Nilai-nilai Budaya PGN (PROCISE): 1. Profesionalisme/ Profesionalism.

(4)

3. Integritas/ Integrity. 4. Keselamatan/ Safety.

B.Strategi dan Tujuan Perusahaan

Strategi Perusahaan menyelesaikan pengembangan infrastruktur jaringan pipa tranmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang diharapkan akan tumbuh peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbudling dan Open Access. Tujuan Perusahaan Tujuan perusahaan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 sebagai berikut :

1. Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

2. Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat.

C.Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. Struktur organiasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan dikerjakan.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik

(5)

sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kedua yang dapat dilaksakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vetikal melalui saluran tunggal.Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya.Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya.Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan.Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupunorang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.Pola struktur organisasi sebaiknya tersusun relatif permanen, artinya tidak perlu selamanya mengalami perubahan.Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namum pola dasar stuktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan.Struktur organisasi PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini:

(6)
(7)

D. Deskripsi Pekerjaan

Salah satu fungsi dari Analisis Rasio Likuiditas Pada Laporan Keuangan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah mengetahui atau menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dan membantu menggambarkan trend dan pola perubahan tersebut yang pada gilirannya dapat menujukkan kepada analis resiko dan peluang bagi perusahaan yang telah ditelaah.Selain itu, untuk menginterprestasikan suatu hubungan atau pertimbangan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya.Rasio akan memberikan gambaran keadaan posisi keuangan suatu peruahaan pada satu periode tertentu bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun dengan perusahaan yang sejenisnya.

1. General Manager

General Manager mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan usaha distribusi gas bumi melalui jaringan pipa gas sesuai perkembangan usaha dan kebijakan yang ditetapkan Direksi mempunyai tugas seperti:

1. Menetapkan, mengendalikan dan menetapkan rencana kerja.

2. Mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan pipa gas serta fasilitas penunjangnya.

3. Mengendalikan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.

4. Mengendalikan pengelolaan kegiatan penjualan dan layanan pelanggan. 5. Mengendalikan pengelolaan kegiatan K3PL dan integritas jaringan.

6. Mengendalikan pengelolaan kegiatan keuangan dan kegiatan SDM serta pengelolaan kegiatan tanggung-jawab sosial dan lingkungan perusahaan. 7. Mengendalikan pengelolaan keolgistikan dan administrasi umum.

(8)

8. Mengendalikan pelaksanaan manajemen resiko, sistem dan prosedur yang berlaku, serta Good Corporate Govermance dan Budaya Perusahaan untuk peningkatan kinerja SBU.

2. Departemen Keuangan dan SDM

Departemen Keuangan dan SDM mempunyai fungsi memastikan pengelolaan keuangan SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan secara optimal mempunyai tugas seperti:

a. Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan keuangan dan SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan.

b. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen keuangan dan SDM maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi SBU.

c. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam Departemen Keuangan dan SDM.

d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM.

e. Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. f. Mengendalikan penyusunan laporan periodik Departemen Keuangan dan

SDM sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat.

3.Dinas Keuangan

Dinas Keuangan mempunyai fungsi memastikan pengelolaan kegiatan keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan, akuntansi, perpajakan serta pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan mempunyai tugas seperti:

(9)

1. Mengelola penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SBU serta menyusun usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU.

2. Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RKA SBU secara berkala.

3. Melakukan koordinasi, pengawasan serta evaluasi aktiva dan kewajiban. 4. Dropping ke kantor pusat.

5. Mengelola dan mengendalikan kegiatan serta administrasi penerimaan dan pembayaran dana atas transaksi keuangan perusahaan dilingkungan SBU. 6. Mengendalikan pengelolaan rekening bank SBU.

7. Mengelola dan mengendalikan asuransi atas aset.

8. Memastikan keabsahan serta mengendalikan proses pencairan jaminan pembayaran pelanggan dan jaminan pengadaan.

9. Mengelola dan mengendalikan kegiatan akuntasi dan penyusunan laporan keuangan termasuk daftar aset tetap.

10. Mengelola dan mengendalikan kegiatan perpajakan.

11. Mengkoordinasikan rencana program dan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta mengevaluasi laporan pelaksanaanya.

4. Seksi Anggaran

Seksi Anggaran mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan penyusunan dan pengendalian atas pelaksanaan dan penyusunan laporan pencapaian RKA SBU mempunyai tugas seperti:

1. Mengkoordinir pembuatan usulan RKA SBU.

2. Menyusun RKA untuk masing-masing Pusat Biaya/Unit Kerja SBU sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan .

(10)

3. Menyusul usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU.

4. Menyusun otorisasi pelaksanaan RKA SBU sesuai dengan otorisasi yang telah ditetapkan oleh Direksi untuk masing-masing Pusat Biaya /Unit kerja. 5. Melaksanakan evaluasi, monitoring, dan pengendalian terhadap pelaksanaan

RKA SBU secara berkala.

6. Menyusun laporan pencapaian RKA SBU.

7. Menyusun usulan realokasi RKA SBU apabila diperlukan. 5. Seksi Perbendaharaan

Seksi Perbendaharaan mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengendalian Perbendaharaan SBU mempunyai tugas seperti:

1. Melaksanakan dan mengendalikan verifikasi keabsahan dokumen penerimaan dan dokumen permintaan pembayaran.

2. Melaksanakan dan mengendalikan atas penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan.

3. Melaksanakan pengelolaan administrasi transaksi pembayaran dan penerimaan dana.

4. Melaksanakan evaluasi kebutuhan dana SBU dan pengajuan dropping ke Kantor Pusat.

5. Melakukan pengelolaan dan monitoring rekening bank SBU.

6. Mengevaluasi keabsahan dan melakukan pencairan jaminan pembayaran pelanggan dan jaminan pengadaan.

7. Menyusun usulan penutupan asuransi ke Kantor Pusat dan melaksanakan penutupan asuransi yang belum ditutup oleh Kantor Pusat.

(11)

8. Mengkoordinasikan rencana program dan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta mengevaluasi laporan pelaksanaanya.

6. Seksi Akuntansi

Seksi Akuntasi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan akuntasi, penyusunan laporan keuangan termasuk daftar aset tetap serta perpajakan mempunyai tugas seperti:

a. Menerima, mencatat serta mengklasifikasikan transaksi keuangan.

b. Melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja lain yang terkait untuk memastikan ketersediaan data yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan.

c. Melakukan koordinasi, memonitor dan mengevaluasi pengelolaan pencatatan aset tetap.

d. Menyusun dan mengevaluasi laporan keuangan.

e. Melakukan perencanaan perpajakan yang terkait dengan penyusunan RKAP. f. Melakukan evaluasi dan review pengenaan tarif perpajakan atas transaksi

keuangan.

g. Melakukan pengendalian atas kegiatan administrasi perpajakan melalui pembuatan kertas kerja perpajakan yang meliputi perhitungan, rekonsialiasi dan ekualisasi.

7. Seksi TJSL

Seksi TJSL mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) mempunyai tugas seperti:

a. Membuat rencana dan melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

(12)

b. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).

8. Dinas SDM

Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan manajemen SDM SBU dapat mendukung produktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif mempunyai tugas seperti:

a. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan administrasi SDM.

b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja .

c. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan SDM.

d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan rotasi, serta mengevaluasi usulan promosi.

e. Memastikan ketepatan waktu dan keakuratan pelaksanan administrasi SDM, remunerasi dan database kepegawaian.

f. Memastikan pelaksanaan peraturan perusahaan dan berjalannya kegiatan hubungan industrial sesuai dengan aturan yang berlaku.

9. Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM

Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia, mempunyai tugas seperti:

a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

(13)

b. Memfasilitasi kegiatan pemetaan potensi individu yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat.

c. Melakukan analisa kesenjangan kompetensi .

d. Melakukan koordinasi usulan rotasi/mutasi dan promosi pekerja.

e. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemenuhan pekerja.

f. Menyusun dan melaksanakan program apresiasi terhadap pekerja yang berprestasi.

g. Mengelola program pendidikan dan pelatihan pekerja yang diselenggarakan oleh SBU.

h. Melaksanakan analisa kebutuhan diklat pekerja berdasarkan analisa kesenjangan kompetensi.

i. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan pembinaan SDM melalui pengelolaan manajemen kinerja dan counseliung bagi pekerja yang membutuhkan.

j. Menfasilitasi penyusunan Sasaran Kinerja Individu (SKI), Penilaian Kinerja Pekerja (PKP) dan cascading KPI.

k. Melaksanakan pembinaan dan mengelola program mentoring bagi siswa calon pekerja baru dan calon pekerja.

l. Menyusun usulan penyempurnaan uraian jabatan. 10. Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial

Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan administrasi SDM, kegiatan remunirasi, pengelolaan sistem informasi SDM dan membina hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan serta

(14)

memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ada, mempunyai tugas seperti:

1. Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja, biaya jasa outsorcing dan biaya lain yang terkait.

2. Mengevaluasi pelaksanaan pembayaran fasilitas (benefit) pekerja. 3. Melakukan monitoring administrasi dan pelayanan pensiunan. 4. Melakukan evaluasi data lembur, potongan, dan kehadiran pekerja. 5. Melakukan pelayanan duka cita pekerja.

6. Memastikan kemuktahiran dan keakuratan data kepegawaian dalam HRIS. 7. Melakukan penyusunan TOR, monitoring serta pengawasan kontrak jasa

outsorcing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Melaksanakan administrasi dan pengendalian tenaga kerja outsourching. 9. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan

pelaksanaan Perjanjian KerjaBersama (PKB), penanganan keluhan dan perselisihan pekerja.

10. Menindaklanjuti permasalahan pekerja yang melakukan tindakan indisipliner dan permasalahan hubungan industrial lainnya.

Jaringan Usaha/Kegiatan

Sebagai penyedia Utama Gas Bumi, PGN memiliki dua bidang usaha distribusi (penjualanan) dan transmisi (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar diseluruh wilayah usaha.Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualanan gas bumi melalui jaringan pipadistribusi ke pelanggan rumah tangga, komersial dan industri.Sedangkan usaha transmisimerupakan

(15)

kegitan pengangkutan (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa tarnsmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri.

1. Kegiatan Usaha Distribusi

PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke para pelanggan. Kegiatan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 81% dari total pendapatan yang diperoleh pada tahun 2011. PGN merupkan pelaku utama dalam kegiatan usaha distribusi gas di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 94%. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama di Indonesia yaitu Jakarta, Cirebon, Surabaya, Palembang, Medan, Batam dan Pekanbaru yang di dukung oleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km dengan kapasitas sebesar 831 MMSCFD. Pasokan gas dan kontrak pemebelian sebelum diperlakukan UU Migas No. 22/2001, PGN memperoleh pasokan gas bumi terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP Muara Karang untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi di wilaya distribusi Jawa bagian Barat.Sedangkan untuk wilayah distribusi Jawa bagian Timur memperoleh pasokan gas bumi dari EMP Kangean dan Lapindo Brantas, untuk wilayah distribusi Sumatera bagian Utara memperoleh pasokan gas bumi dari Pertamina DOH Pangkalan Brandan.Setelah diberlakukan UU Migas bumi secara langsung dari produsen gas bumi anatara lain Pertamina, BP Indonesia, Lapindo Brantas, ConocoPhillips dan Ellipse.Kontrak pembelian gas bersifat jangka panjang antara 10 tahun sampai 20 tahun.

Perjanjian gas bumi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapatterpenuhi dengan lebih baik. Dalam rangka penetrasi pasar ke wilayah

(16)

yang menjadi target perusahaan, maka daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi sebagai berikut:

a. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat yang terdiri dari Jakarta, Banten, Bekasi, Karawang, Bogor, Cirebon, Palembang dan Bandung.

b. SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timur yang terdiri dari Surabaya-Gresik, Sidoarjo-Mogokerto, dan Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan Makasar.

c. SBU Distribusi Wilayah III, Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan, Batam dan Pekanbaru.

2. Kegiatan Usaha Transmisi

Kegiatan usaha transmisi meliputi tranportasi gas bumi dari lapangan gas milik produsen melalui jaringan pipa transmisi bertekan tinggi ke stasiun penyerahan pembeli.Dalam kapasitasnya sebagai pengankut gas bumi dari produsen ke konsumen, PGN memperoleh pendapatan jasa transportasi (Toll Fee).Khusus untuk melayani PLN Panaran (Batam), selain mendapat jasa transportasi, perusahaan bertindak sebagai penjualan gas bumi.PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54%.Kapasitas ini mewakili sekitar 47% pangsa pasar kegiatan usaha transmisi di Indonesia.Jangkauan layanan transmisi PGN meliputi ruas Duri dan Grissik-Singapura dilakukan oleh anak perusahaan PGN yaitu PT Transportasi Gas Indonsia (Transgapindo).

(17)

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk terus berupayaagar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Sehingga kinerja usaha terkini dijalankan perusahaan dengan menganalisis rasio likuiditas pada laporan keuangan untuk menginterprestasikan suatu hubungan atau pertimbangan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya.Rasio akan memberikan gambaran keadaan posisi keuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun dengan perusahaan yang sejenisnya. Selanjutnya dilakukan analisa dengan berpedoman kepada ketentuan, persyaratan serta tatacara yang telah ditetapkan untuk mendapatkan hasil ataupun keuntungan dari laba yang diperoleh serta yang paling menguntungkan perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk adalah: PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, merencanakan pemanfaatan gas bumi yang diproduksi dari sumber gas bumi di Sumatera Selatan dengan membangun jaringan pipa gas bumi (lewat laut) dari Labuhan Maringgai (Propinsi Lampung) menuju Pulau Damar (Kabupaten Kepulauan Seribu), Muara Tawar (Kabupaten Bekasi) dan kemudian lewat darat menuju Karawang (Propinsi Jawa Barat). Pembangunan jaringan pipa gas

(18)

bumi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan gas bumi, meningkatkan peranan bahan bakar gas sebagai substitusi bahan bakar minyak, mengembangkan infrastruktur untuk meningkatkan pemakaian gas di pasar domestik dan mendukung kebijakan pemerintahdalam “Program Langit Biru” (The Blue Sky Policy.Sesuai PP No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL dan Kep. Men LH No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/Kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL, maka PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk., akan melaksanakan penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) untuk kegiatan dimaksud.

Penyusunan AMDAL ini bertujuan memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul terhadap masyarakat dan lingkungan.Dalam rangka penerapan Keputusan Kepala BAPEDAL No. 8 Tahun 2000 tentang keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam penyusunan AMDAL terhitung sejak hari ini. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, mengumumkan rencana kegiatan tersebut dan mengharapkan saran, pendapat dan tanggapan dari masyarakat sebagai bahan kajian dan telaahan dalam proses AMDAL.

PGN memproyeksikan pencapaian visi melalui upaya-upaya transformasi dalam beberapa tahapan, yaitu: tahap perkuatan pondasi dan kapabilitas internal yang telah dimiliki, diikuti tahap perluasan kapabilitas pada area-area usaha baru. Area-area usaha baru dipilih untuk mencapai sasaran strategis pemenuhan pasokan gas, perkuatan usaha eksisting, peningkatan keuntungan, pemanfaatan kapabilitas yang dimiliki, dan diversifikasi usaha di luar usaha eksisting.Tahap selanjutnya merupakan tahap perbaikan yang berkelanjutan dan ekspansi usaha yang agresif sebagai tahap perwujudan sebagai perusahaan kelas dunia.Rencana Usaha Perusahaan 2010-2014 untuk menjadi panduan dalam pengembangan dimasa mendatang dalam mencapai visi

(19)

dan misi PGN, diantaranya pembangunan LNG Receiving Terminal, pengembangan dan pemanfaatan CNG dan pembangunan jaringan pipa distribusi Jawa Barat.

Referensi

Dokumen terkait

 Pemasangan benang kontrol pada grade box harus disesuaikan dengan Aktual Elevasi (ACT) dari front loading atau front dumping yang tertulis pada Level Info dan

Dengan demikian dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada penambahan serat aluminium variasi 0,5% , beton ringan foam berserat mengalami peningkatan, baik

Rawat Jalan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang dilaksanakan dalam tempo kurang dari 24 jam dan atau tanpa menggunakan fasilitas kamar

Sepasang cermin datar sebagai resonator dengan diameter 50mm untuk cermin belakang dan diameter 40 mm untuk cermin depan dengan bahan coating Berilium Cupron sebagai anti

Iku kawruh kang sampurna kang wus khusus yen nora mengkono nyahi, luput tur sasar wong iku, kang garwa umatur aris, dhuh sinuhun guruning ngong.. Kados pundi kawula

Sebagai contoh adalah pandangan Fazlw RalrBan yang mengatakan bahwa tidak ada yang salah dalam- ilmu, meliinkan ia hanya disalah-gmakan. Bukan ILnu yang

"Bukti‐bukti ilmiah yang serius menunjukkan krisis kepunahan mencapai puncak,"kata Jane Smart, direktur International Union for the Conservation of

Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Telepon 353414 Palembang 30139 Telp.. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA.. JURUSAN