• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Produk: PARALOID™ NAD-10-V Resin Tanggal Terbit: 28.11.2013 Tanggal Cetak: 29.11.2013 PT ROHM AND HAAS INDONESIA mendorong dan mengharapkan Anda membaca dan memahami (M) SDS keseluruhan, karena ada informasi penting dalam seluruh dokumen tersebut. Kami

mengharapkan anda untuk mengikuti tindakan pencegahan yang diidentifikasi dalam dokumen ini kecuali kondisi penggunaan akan memerlukan metode lain yang sesuai atau tindakan.

1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN

Nama Produk: PARALOID™ NAD-10-V Resin

Penggunaan yang dianjurkan dan pembatasan penggunaan Penggunaan yang teridentifikasi

Produk pelapis

Tanda pengenal perusahaan PT ROHM AND HAAS INDONESIA

A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI 20 FLOOR SUITE 2001 JL. JEND. SUDIRMAN NO. 28 10210 JAKARTA

INDONESIA

Nomor Informasi Pelanggan: 62-21-299-56200 SDSQuestion@dow.com Faks: 62-21-574-2121

NOMOR TELEPON DARURAT

Nomor Darurat 24 Jam: (62) 21-7591-2862

Penghubung Tanggap Darurat Lokal: 21-7591-2862

2. KOMPOSISI /INFORMASI BAHAN

Produk ini merupakan preparat.

Komponen No-CAS No-EINECS Konsentrasi Klasifikasi

Naphtha, light aliphatic 64742-89-8 265-192-2 40.0 - < 60.0 % Carc.Cat.2 - R45 Mut.Cat.2 - R46 Xn - R65 F - R11 Xn - R65 Xi - R38 R67 N - R51/53

BAHAN

(2)

Isobutyl methacrylate 97-86-9 202-613-0 0.1 - < 0.2 % R10

Xi - R36/37/38 R43

N - R50 Teks yang lengkap untuk tiap ungkapan R didapatkan di seksi 16

Catatan

Naphtha, light aliphatic:

Penggolongan sebagai karsinogen tidak perlu berlaku karena bahan mengandung kurang dari 0,1 w/w benzena. Catatan P pada Annex 1 .

3. IDENTIFIKASI BAHAYA

Klasifikasi risiko bahaya

Produk ini diklasifikasikan sebagai produk berbahaya sesuai dengan Peraturan Keselamatan Kerja Indonesia terhadap bahan kimia berbahaya dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. KEP-187/MEN/1999.

Amat mudah-menyala. Mengiristasi kulit.

Beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.

Berbahaya : dapat menyebabkan kerusakan paru jika tertelan. Uap dapat menyebabkan mengantuk atau pening.

Dapat menimbulkan reaksi alergi.

4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Saran umum:Gejala keracunan mungkin timbul beberapa jam kemudian. Bila gejala bertahan atau bila ada keraguan apapun mintalah pertolongan medis. Jauhkan dari pajanan / paparan, baringkan. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar.

Terhirup:Pindahkan ke tempat berudara segar.

Kena kulit:Segera lepaskan semua pakaian yang tercemar. Cuci kulit yang terkena dengan sabun dan air secara terus-menerus. Jika iritasi kulit berlanjut, panggil dokter. Cuci pakaian yang tercemar sebelum dipakai lagi. Jangan membawa pakaian pulang untuk dicuci.

Kena mata:Bilas dengan banyak air. Jika iritasi mata berlanjut, periksakan ke dokter spesialis. Tertelan:Minum 1 atau 2 gelas air. Segera panggil dokter. Jangan memaksakan muntah: mengandung distilat minyak bumi dan/atau pelarut aromatik. Pencucian lambung secara hati-hati dapat diindikasikan. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar.

(3)

Selain dari informasi yang ditemukan dibawah Deskripsi langkah-langkah pertolongan pertama (atas) dan indikasi perhatian medis segera dan perlakuan khusus diperlukan (dibawah), tidak ada gejala tambahan dan efek-efek yang diantisipasi.

Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

Instruksi kepada dokter:Produk mengandung distilat minyak bumi yang dapat menimbulkan gejala sistem saraf pusat. Jika tertelan, JANGAN memaksakan muntah karena munculnya risiko terisap dengan adanya distilat minyak bumi. Jika tertelan, dianjurkan agar perut dikuras dengan hati-hati.

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Media pemadaman api

Bahan pemadam yang bisa digunakan Busa

Karbon dioksida (CO2) Serbuk kering

Semprotan air

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Saran bagi petugas pemadam kebakaran

Prosedur Pemadaman Kebakaran

Demi keselamatan, sekiranya terjadi kebakaran, wadah harus disimpan terpisah dalam tempat tertutup.

Dinginkan kontener yang terekspos api dengan semprotan air. Jika terjadi kebakaran dan/atau ledakan, jangan menghirup asap. Tetaplah melawan arah angin.

Hindari mengisap asap.

Alat perlindungan khusus bagi petugas pemadam kebakaran Pakai alat bantu pernapasan SCBA dan pakaian pelindung.

6. TINDAKAN PENANGGULANGAN JIKA TERJADI KEBOCORAN

Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap darurat

Peralatan pelindung yang memadai harus dipakai saat menangani tumpahan bah an Pribadi, untuk rekomendasi.

Jika terpajan pada bahan selama operasi pembersihan, lihat SEKSI 4, Tindakan Pertolongan Pertama, untuk tindakan yang harus diikuti.

Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan

Jangan menyiram ke dalam air permukaan atau sistem pembuangan air limbah. Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan Pindahkan pekerja ke daerah yang aman.

Singkirkan semua sumber penyulut, termasuk yang terdapat di luar area tumpahan. Ventilasikan daerah.

Hindari mengisap uap.

Lantai mungkin licin; hati-hati agar tidak jatuh.

Segera bendung tumpahan dengan bahan lembam (mis. pasir, tanah).

Pindahkan cairan dan bahan pembendung padat ke wadah terpisah yang sesuai untuk pemerolehan-kembali atau pembuangan.

(4)

PERHATIAN: Jaga agar tumpahan dan aliran air pembersih menjauhi saluran pembuangan kota dan genangan-air yang terbuka.

7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN

Kehati-hatian dalam menangani secara aman

Sediakan pertukaran udara yang cukup dan/atau ventilasi gas-buang di ruang kerja. Hindarkan lewat batas eksposur pekerjaan yang diberikan (lihat seksi 8). Jika ventilasi tidak memadai, pakai alat bantu pernapasan yang sesuai. Jangan menghirup uap atau kabut semprotan.

Kondisi untuk penyimpanan yang aman

Kondisi penyimpanan:Hindari suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah selama penyimpanan; lebih disukai suhu ruang. Jauhkan dari panas dan sumber api. Bahan dapat terbakar; batasi penyimpanan dalam-ruang (indoor) di area yang air (sprinkel) otomatis. Hindari semua sumber penyulut. Jaga kontainer tertutup rapat ketika tidak digunakan Tanahkan semua wadah logam selama penyimpanan dan penanganan. Simpan jauh dari panas menyengat (mis. pipa kukus, radiator), dari sumber penyulut dan dari bahan yang reaktif. Jauhkan dari sinar sinar matahari langsung. Simpan di area sejuk, kering, yang berventilasi baik.

Informasi lebih lanjut:

Uap dapat terbentuk jika bahan memanas selama operasi pemrosesan. Lihat SE untuk jenis ventilasi yang diperlukan.

Tanahkan semua wadah ketika memindahkan bahan.

Gunakan perkakas non-percikan dan kabel pentanahan ketika memindahkan.

WADAH BERBAHAYA JIKA SUDAH KOSONG. Karena wadahyang sudah kosong masih berisi residu produk, patuhi semua peringatan MSDS dan label, bahkan juga setelah wadah kosong Residu uap dalam wadah yang sudah kosong dapat meledak jika tersulut. JAN atau dekat wadah.

8. KONTROL PAPARAN/ PERLINDUNGAN DIRI

Parameter pengendalian

Batas paparan didaftarkan berikut ini, jika ada.

Komponen Peraturan Jenis pendaftaran Nilai/Notasi

Naphtha, light aliphatic Rohm and Haas TWA 100 ppm

Rohm and Haas STEL 125 ppm

Isobutyl methacrylate Rohm and Haas TWA 50 ppm

Rohm and Haas STEL 75 ppm

Pengendalian pendedahan

Pengendalian teknik yang sesuai:Gunakan hanya di daerah yang memiliki ventilasi gas-buang yang sesuai.

Tindakan higienis: Cuci tangan sebelum waktu istirahat dan segera setelah menangani produk. Tindakan perlindungan diri:Fasilitas untuk menyimpan atau menggunakan bahanini harus diperlengkapi dengan fasilitas pencuci mata dan pancuran keselamatan.

(5)

Perlindungan mata/wajah:Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat Perlindungan kulit

Pelindung tangan: sarung tangan neoprena Sebelum melepaskan sarung tangan, cuci dulu dengan air dan sabun.

Perlindungan pernapasan:Jika karyawan menghadapi konsentrasi yang melebihi ambang batas pajanan, mereka harus memakai alat bantu pernapasan yang memenuhi standar.

9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA

Tampilan

Keadaan Fisik cair Putih susu

Warna putih

Bau seperti hidrokarbon

Ambang Batas Bau data tidak tersedia

pH tidak berlaku

Titik lebur/rentang > 50.00 °C

Titik beku data tidak tersedia

Titik didih (760 mmHg) 116.00 - 141.00 °C Pelarut, naphta

Titik nyala 10 °C Cawan tertutup dengan tanda

Tingkat evaporasi (Butil Asetat = 1)

>1.00

Flamabilitas (padatan, gas) TIDAK BERKENAAN/BERLAKU.

Batas ledakan bawah 0.90 % vol Pelarut, naphta

Batas ledakan atas 6.00 % vol Pelarut, naphta

Tekanan Uap 586.6168 Pa pada 20.00 °C Pelarut, naphta

Relatif Densitas Uap (udara = 1) >1.0000

Kepadatan Relatif (air = 1) 0.850

Kelarutan dalam air praktis tidak larut

Koefisien partisi (n-oktanol/air) data tidak tersedia Suhu dapat membakar sendiri

(auto-ignition)

data tidak tersedia

Suhu penguraian data tidak tersedia

Viskositas kinematik data tidak tersedia

Sifat peledak data tidak tersedia

Sifat oksidator data tidak tersedia

Berat Molekul data tidak tersedia

Persen sifat atsiri (volatilitas) 59.000 - 61.000 %

CATATAN: Data fisik yang disajikan di atas adalah nilai-nilai tipikal dan jangan diartikan sebagai spesifikasi.

(6)

10. STABILITAS DAN REAKTIFITAS

Reaktifitas

data tidak tersedia Stabilitas kimia data tidak tersedia

Kemungkinan reaksi yang berbahaya

Tidak ada reaksi berbahaya yang diketahui dalam kondisi penggunaan normal. Produk tidak akan mengalami polimerisasi.

Kondisi untuk dihindarkan data tidak tersedia

Bahan-bahan yang tidak tercampurkan Asam dan oksidator kuat

Hasil peruraian yang berbahaya

Tidak terurai jika disimpan dan digunakan sesuai dengan petunjuk., Pemanasan atau kondisi kebakaran melepaskan gas beracun.,

11. INFORMASI TOKSIKOLOGI

Informasi toksikologis tentang produk ini atau komponennya tercantum pada seksi ini jika data tersebut tersedia.

Toksisitas akut

Toksisitas oral akut

Data uji produk tidak tersedia. Toksisitas kulit akut

Data uji produk tidak tersedia. Toksisitas inhalasi akut Data uji produk tidak tersedia.

Korosi/iritasi kulit

Data uji produk tidak tersedia. Kerusakan/iritasi serius pada mata Data uji produk tidak tersedia. Sensitisasi

Data uji produk tidak tersedia.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal) Data uji produk tidak tersedia.

(7)

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan) Data uji produk tidak tersedia.

Karsinogenitas

Data uji produk tidak tersedia. Teratogenisitas

Data uji produk tidak tersedia. Toksisitas terhadap Reproduksi Data uji produk tidak tersedia.

Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen) Data uji produk tidak tersedia.

Bahaya terhirup

Data uji produk tidak tersedia. Tambahan keterangan

Tidak tersedia data mengenai produk itu sendiri.

KOMPONEN-KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI TOKSIKOLOGI: Naphtha, light aliphatic

Toksisitas oral akut

LD50, tikus, pria dan wanita, > 5,000 mg/kg Toksisitas kulit akut

LD50, kelinci, > 2,000 mg/kg Tidak ada kematian terjadi pada konsentrasi ini. Toksisitas inhalasi akut

Terkena bahan secara berlebihan, dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan atas (hidung dan tenggorokan) dan paru-paru. Mungkin menyebabkan dampak pada susunan syaraf pusat. Gejala-gejala yang mungkin timbul termasuk sakit kepala, kepusingan, dan pingsan, bertambah tidak terkoordinasi dan tidak sadarkan diri. LC50, tikus, pria dan wanita, 4 Hour, uap, > 5.61 mg/l Tidak ada kematian terjadi setelah pemaparan pada suhu

basah/lembab. Korosi/iritasi kulit

Sentuhan secara singkat dapat menyebabkan iritasi kulit sederhana dengan kemerahan setempat.

Kontak berulang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Gejala mungkin termasuk rasa sakit, kemerahan lokal dan kerusakan jaringan.

Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan iritasi mata yang ringan. Cedera kornea besar kemungkinan tidak terjadi.

Uap dapat menyebabkan iritasi mata yang dirasakan sebagai rasa pedih atau mata merah. Sensitisasi

Tidak menyebabkan reaksi alergi kulit apabila diuji pada marmot. Untuk sensitisasi pernafasan:

Tidak ada data relevan ditemukan.

(8)

Dapat menyebabkan rasa mengantuk dan pusing. rute paparan: Terhirup

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan)

Pada hewan, dampak-dampak telah dilaporkan pada organ-organ berikut ini : Ginjal.

Hati.

Karsinogenitas

Tidak menyebabkan kanker pada hewan laboratorium. Teratogenisitas

Pernah memiliki sifat beracun bagi janin hewan laboratorium pada dosis yang meracuni induk. Tidak menyebabkan cacat lahir pada hewan laboratorium.

Toksisitas terhadap Reproduksi

Dalam kajian hewan, tidak menggangu sistem reproduksi. Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)

Didalam penelitian toksisitas genetik In vitro adalah negatif dalam beberapa kasus dan positif dalam kasus lainnya Kajian terhadap toksisitas genetik hewan menunjukkan hasil negatif. Bahaya terhirup

Dapat berakibat fatal bila tertelan atau memasuki saluran pernapasan. Isobutyl methacrylate

Toksisitas oral akut

LD50, tikus, > 9,590 mg/kg Toksisitas kulit akut

LD50, kelinci, > 3,000 mg/kg Toksisitas inhalasi akut

Pemajanan singkat (menit) tidaklah menyebabkan dampak yang buruk. Mungkin menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan.

LC50, mencit, 4 Hour, uap, 29.7 mg/l Korosi/iritasi kulit

Sentuhan secara singkat dapat menyebabkan iritasi kulit sederhana dengan kemerahan setempat.

Kontak yang berkepanjangan mungkin menyebabkan iritasi pada kulit dengan kemerahan dan ketidaknyamanan disekitarnya.

Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan iritasi ringan pada mata. Cedera kornea besar kemungkinan tidak terjadi. Sensitisasi

Kontak pada kulit dapat menyebabkan reaksi alergi kulit. Untuk sensitisasi pernafasan:

Tidak ada data relevan ditemukan.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal) Dapat menyebabkan gangguan alat pernapasan.

rute paparan: Terhirup

Organ-organ sasaran: Saluran Pernafasan

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan) Tidak ditemukan informasi yang relevan.

Karsinogenitas

Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia. Teratogenisitas

(9)

Toksisitas terhadap Reproduksi

Dalam uji binatang bahan yang serupa telah menunjukan tidak berpengaruh terhadap reproduksi.

Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)

Kajian toksisitas genetik in vitro menunjukkan hasil negatif. Kajian terhadap toksisitas genetik hewan menunjukkan hasil negatif.

Bahaya terhirup

Dapat berbahaya bila tertelan dan memasuki saluran pernapasan. Karsinogenitas

Komponen Daftar Klasifikasi

Naphtha, light aliphatic IARC Kelompok 2B: Diperkirakan karsinogenik

pada manusia

12. INFORMASI EKOLOGI

Informasi ekotoksikologis tentang produk ini atau komponennya muncul pada seksi ini jika data tersebut tersedia.

Informasi Umum

Tidak ada data tersedia mengenai produk ini. Ekotoksisitas

Naphtha, light aliphatic

Sangat/akut beracun pada ikan

LC50 Pimephales promelas Tes semi-statik 96 Hour 8.2 mg/l

Sangat/akut beracun pada binatang air yang tidakbertulang belakang EC50 Daphnia magna Tes statik 48 Hour 4.8 mg/l

Sangat/akut beracun pada ganggang

ErC50 Selenastrum capricornutum (ganggang hijau) Tes statik 72 Hour Laju pertumbuhan 3.1 mg/l Pedoman Tes OECD

Kronis beracun pada binatang air yang tidak bertulang belakang NOEC Daphnia magna 21 d 2.6 mg/l

Isobutyl methacrylate

Sangat/akut beracun pada ikan

Bahan berbahaya bagi organisme air (LC50/EC50/IC50 antara 10 sampai 100 mg/L pada jenis yang paling sensitif).

LC50 Oncorhynchus mykiss (Ikan rainbow trout) mengalir sampai 96 Hour 20 mg/l Sangat/akut beracun pada binatang air yang tidakbertulang belakang

EC50 Daphnia magna Tes flow-through 48 Hour > 29 mg/l Sangat/akut beracun pada ganggang

ErC50 Pseudokirchneriella subcapitata (Ganggang hijau) 72 Hour Penghambat angka pertumbuhan, 16 mg/l

(10)

TAKDIR DAN JALUR LINGKUNGAN HIDUP Persistensi dan peruraian oleh lingkungan Naphtha, light aliphatic

Daya hancur secara biologis Tidak ada data relevan ditemukan. Isobutyl methacrylate

Daya hancur secara biologis

Bahan dengan mudah mengalami biodegradasi. Lulus ujian OECD untuk biodegradabilitas mudah.

10 hari : tidak tersedia Degradasi biologis: 88 % Waktu pemajanan: 28 d

Metoda: OECD Test Guideline 301C atau yang Setara Potensi penumpukan biologis

Naphtha, light aliphatic

Bioakumulasi: Tidak ada data relevan ditemukan.

Isobutyl methacrylate

Bioakumulasi: Potensi biokonsentrasi adalah rendah ( FBK lebih kecil dari 100 atau log pow lebih kecil dari 3).

Koefisien partisi (n-oktanol/air)(log Pow): 2.66

Mobilitas dalam TanahTakdir dan tingkah laku dalam lingkungan hidup data tidak tersedia

13. PERTIMBANGAN PEMBUANGAN/ PEMUSNAHAN

Metode pembuangan:

Insinerasi cairan dan padatan yang tercemar sesuai dengan peraturan lokal, negara bagian, dan federal. Dilarang membuang limbah ke dalam saluran pembuangan.

Pengemasan tercemar.:

Dilarang menggunakan kembali kemasan/wadah yang sudah kosong. Buang sebagai produk yang tidak digunakan.

14. INFORMASI TRANSPORTASI

Penggolongan untuk angkutan JALAN dan Rel Nama pengiriman yang

benar

RESIN SOLUTION

Nomor UN UN 1866

(11)

Kelompok pengemasan II

Bahaya lingkungan Naphtha, light aliphatic

Penggolongan untuk pengangkutan LAUT (IMO-IMDG): Nama pengiriman yang

benar

RESIN SOLUTION

Nomor UN UN 1866

Kelas 3

Kelompok pengemasan II

Bahan pencemar laut Naphtha, light aliphatic

Penggolongan untuk pengangkutan UDARA (IATA/ICAO): Nama pengiriman yang

benar

Resin solution

Nomor UN UN 1866

Kelas 3

Kelompok pengemasan II

Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan seluruh persyaratan peraturan atau operasional spesifik / informasi yang berkaitan dengan produk ini. Klasifikasi pengangkutan akan berubah oleh volume kontainer dan akan di pengaruhi oleh daerah atau perbedaan peraturan negara. Transportasi sistem informasi tambahan dapat diperoleh melalui perwakilan penjualan atau layanan pelanggan. Ini adalah tanggung jawab dari organisasi transportasi untuk mengikuti semua undang-undang, peraturan dan aturan yang berkaitan dengan transportasi material

15. INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN REGULASI

Label

Penggolongan dan pelabelan telah dilakukan sesuai dengan peraturan. Simbol bahaya dan Indikasi bahaya

F Amat mudah-menyala

Xn Berbahaya

N Berbahaya untuk lingkungan

Mengandung:Naphtha, light aliphatic R - Frasa

R11 Amat mudah-menyala.

R38 Mengiristasi kulit.

R51/53 Beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.

R65 Berbahaya : dapat menyebabkan kerusakan paru jika tertelan. R67 Uap dapat menyebabkan mengantuk atau pening.

S - frasa

S 9 Simpan wadah di tempat yang peredaran udaranya baik. S16 Jauhkan dari sumber api - Dilarang merokok.

S33 Lakukan tindakan pencegahan terhadap muatan listrik statik. S37 Pakai sarung tangan yang sesuai.

(12)

S43 Jika terjadi kebakaran, gunakan pasir, bahan kimia kering, atau busa tahan-alkohol.

S62 Jika tertelan, jangan memaksakan muntah: segera dapatkan bantuan medis dan tunjukkan wadah ini atau label.

Mengandung: Isobutyl methacrylate Dapat menimbulkan reaksi alergi.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.

Produk ini diklasifikasikan sebagai produk berbahaya sesuai dengan Peraturan Keselamatan Kerja Indonesia terhadap bahan kimia berbahaya dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. KEP-187/MEN/1999.

16. INFORMASI LAIN

Daftar frase-R yang relevan

R10 Mudah-menyala.

R11 Amat mudah-menyala.

R36/37/38 Mengiritasi mata, sistem pernapasan, dan kulit.

R38 Mengiristasi kulit.

R43 Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.

R45 Dapat menyebabkan kanker.

R46 Dapat menyebabkan kerusakan gen yang diturunkan. R50 Sangat beracun untuk organisme air.

R51/53 Beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.

R65 Berbahaya : dapat menyebabkan kerusakan paru jika tertelan. R67 Uap dapat menyebabkan mengantuk atau pening.

Revisi

Nomor Identifikasi: 101100209 / 1889 / Tanggal Terbit: 28.11.2013 / Versi: 2.0 Revisi terbaru ditandai dengan garis ganda tebalpada sisi kiri di sepanjang dokumen Legenda

Rohm and Haas OEL Rohm and Haas

STEL Batas Pemajanan Jangka Pendek (Short Term Exposure Limit = STEL): TWA Time Weighted Average (TWA):

Sumber Informasi dan Referensi

SDS ini disiapkan oleh Product Regulatory Services dan Hazard Communications berdasarkan informasi dari referensi internal dalam perusahaan kami.

PT ROHM AND HAAS INDONESIA meminta setiap pelanggan atau penerima (M)SDS ini untuk mempelajarinya secara cermat dan berkonsultasi dengan ahli-ahli yang sesuai, sebagaimana

diperlukan atau selayaknya, agar menyadari dan memahami data yang termuat dalam (M)SDS ini dan setiap bahaya yang terkait dengan produk. Informasi ini diberikan dengan itikad baik dan dipercaya sebagai informasi yang akurat pada tanggal yang berlaku di atas. Meskipun demikian tidak ada jaminan yang diberikan, baik secara tersurat maupun tersirat. Kewajiban peraturan yang berlaku

(13)

dapat berubah sewaktu-waktu dan mungkin berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Pembeli/pemakai bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan kegiatannya terhadap seluruh undang-undang pemerintah, propinsi atau peraturan setempat. Informasi yang disampaikan disini berkaitan hanya dengan produk dalam bentuk seperti pengiriman semula. Karena kondisi pemakaian produk tidak berada di bawah pengawasan pabrik, maka pembeli/pemakai wajib menentukan kondisi yang diperlukan demi keselamatan pemakaian produk ini. Karena pelipatgandaan sumber informasi, seperti (M)SDS yang khusus disusun pabrik, kami tidak dan tidak dapat bertanggung jawab atas (M)SDS dari sumber manapun selain kami sendiri. Jika Anda mendapatkan (M)SDS dari sumber lain atau Anda meragukan keabsahan (M)SDS yang Anda miliki, silakan menghubungi kami untuk mendapatkan versi yang terbaru.

Referensi

Dokumen terkait

Excel 2016 , sebagai program aplikasi lembar kerja ( spreadsheet ) yang digunakan untuk membantu Anda menghitung, memproyeksikan, menganalisis, dan mempresentasikan data Anda

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perawatan dan dukungan sosial keluarga pada keluarga dengan lansia, dan untuk mengetahui hubungan antara perawatan dan dukungan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa penggunaan pembiayaan digunakan untuk menambah modal dan perluasan usaha yang mana dengan hal tersebut akan berdampak positif

KOMUNIKASI BERBASIS TEKS (LANJ).. Beberapa masalah yang timbul dalam komunikasi berbasis teks: 1. Back channel.. • Kehilangan back channel dan nada suara serta bahasa tubuh

Hal ini menunjukkan bahwa peluang terjadinya kematian ibu pada subjek dengan pendapatan kurang dari Rp 300.000 adalah 1,59 kali lipat dibanding dengan peluang subjek untuk

Cadangan kerugian penurunan nilai dari aset nonkeuangan -/-

Risiko likuiditas adalah potensi kerugian apabila sebelum jatuh tempo Pemilik Sukuk Ritel yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder

Keinginan Presiden Sukarno untuk mengganti UUDS 1950 pertama dikemukakannya ketika ia berpidato tentang “kuburan semua Partai” pada tanggal 28 Oktober 1956 dan dua hari kemudian