• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAWABIQ : JURNAL KEISLAMAN Volume 01 Nomor 01 Tahun 2020"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Distira Aminatu Fadlina1, Abdul Manan2, Salman Zahidi3

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Lamongan

distiraaf912@gmail.com1,

abdulmanan1970@gmail.com2,

salmanzahidi84@gmail.com3

Abstract :This research is motivated by a decrease in quality of education. Many

teachers lack mastering pedagogical competence, personal, professional, and social. Learning objectives will be achieved if the quality of educators is also high. To face these challenges teachers must continuously develop their basic competencies. This research to know the influence islamic education teacher competence, to know student learning interest and to know how it affects. The type of research used in this study uses assosiative quantitative method. As for the subjek of this study are all students which amounted to 81 students. The data analysis is then performed using the percentage formula and the SPSS application. The result of research can be concluded is: (1) The influence islamic religious education teacher competence is very good. The result of research 82,56%. (2) The student learning interest is very good. The result of research 83,36%. (3) The influence of Islamic education teacher competence to the student learning interest at Hidayatul Islam junior high school. From the output it is know that the significance value 0,000 which means the value is small than 0,05 then there is influence between Islamic religious education competence to the student learning interest.

(2)
(3)

A. Pendahuluan

Pendidikan diharapkan dapat mengambil peran dalam mengatasi fenomena tersebut sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 (sisdiknas) berikut ini:

“Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Menurut Suparlan, guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. (Suparlan, 2008)

Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. (E. Mulyasa, 2007) Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru agar kualitas (mutu) pendidikan di dalam proses belajar mengajar menjadi lebih baik adalah dengan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya di dalam proses kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar.

Kompetensi dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.” (E. Mulyasa, 2007) Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak

(4)

mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (E. Mulyasa, 2007)

Seiring dengan perkembangan manusia, pendidikan pun harus menyesuaikan kebutuhan saat ini. Oleh karena itu pendidikan akan selalu menghadapi masalah. Permasalahan dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu masalah minat belajar siswa yang masih rendah. (MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo, 2019) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. (Slameto, 2003) Sedangkan belajar adalah perubahan dalam diri pelajarnya yang berupa pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku. (Ricky Darmawan, 2015)

Dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan mengenai hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini:

1. Imam Fauzi Yusuf, yang berjudul “Pengaruh kompetensi guru terhadap karakter kerja siswa kelas XI di SMK NEGERI 1 MAGELANG”. Persamaan penelitian antara penulis dengan peneliti ini terletak pada kompetensi guru sedangkan perbedaannya terletak pada karakter kerja siswa.

2. Tiwi Ekawati, yang berjudul “Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap efektivitas pembelajaran di MTS AULIA CENDEKIA PALEMBANG”. Persamaan penelitian antara penulis dengan peneliti ini terletak pada kompetensi guru sedangkan perbedaannya terletak pada efektifitas pembelajaran.

3. Nandya Noviantari, yang berjudul “Pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa di SD Muhammadiyah 09 Malang”. Persamaan penelitian antara penulis dan peneliti adalah minat belajar dan perbedaannya adalah kreativitas guru.

4. Muhlis, yang berjudul “Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa kelas IV MI Bahrul Ulum Bontorea Kabupaten Gowa”. Persamaan penelitian antara penulis dan peneliti adalah kompetensi guru dan perbedaannya adalah prestasi belajar.

(5)

5. Kustono, yang berjudul “Pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Tri Sukses Natar Lampung Selatan tahun 2015/2016”. Persamaan penelitian antara penulis dan peneliti adalah minat belajar dan perbedaannya adalah prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS.

Dari peneletian ini, peneliti dapat melakukan konstribusi melalui data-data yang peneliti miliki. Agar peneliti selanjutnya lebih mudah dalam menggali informasi.

B. Metode

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif assosiatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin di ketahui. Sedangkan pengaruh adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variable atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. (Suharsimi Arikunto, 2006) Penelitian ini dimulai pada 15 November 2019 sampai 17 Maret 2020 yang dilakukan di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo terdiri dari kelas VII, VIII, IX yang berjumlah 81 siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel jenuh karena 100% jumlah keseluruhan dari populasi yang ada yaitu sebanyak 81 siswa. (Sugiyono, 2006)

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dinamakan variable karena ada variasinya. Untuk dapat bervariasi, maka peneliti harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi. (Sugiyono, 2015) Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas/independent yaitu kompetensi guru PAI dan yang menjadi variabel terikat/dependent adalah minat belajar siswa.

Kompetensi guru PAI dalam penelitian adalah merujuk kepada guru- guru yang mengajar PAI saja yaitu guru yang mengajar fiqih, aqidah akhlaq, al-qur’an hadits, dan sejarah kebudayaan islam. Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: perasaan senang, keterlibatan siswa, ketertarikan, dan perhatian siswa. (Slameto, 2010)

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

(6)

Untuk menghitung validitas alat ukur yang digunakan adalah pengujian dengan program SPSS. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika rhitung > rtabel dan instrumen dapat dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel. Dimana rhitung dalam aplikasi spss ini dilihat dari pearson correlation dan rtabel sebesar 0.218. Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan validitas isi (content validity) yaitu dengan membandingkan antara isi instrumen dengan variabel yang diujikan (Sugiyono, 2016). Data yang diambil peneliti semuanya valid dengan kriteria rhitung > rtabel.

Sedangkan Untuk mengukur data itu reliebel atau tidak maka akan dilakukan pengujian dengan program SPSS. Dengan kriteria nilai Cronbach Alpha > 0,5. Dan data yang diambil peneliti juga reliabel, karena nilai Cronbach Alpha > 0,5.

Adapun teknik pengumpulan data terdiri dari pertama metode angket yang merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan responden (Sugiyono, 2016). Dalam metode ini penulis menggunakan angket tertutup dan berskala likert dalam mengumpulkan data primer yang meliputi: kompetensi guru PAI dan minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo, yang mana skor untuk jawaban sering adalah 4, skor untuk jawaban kadang-kadang adalah 3, skor untuk jawaban pernah adalah 2, dan skor untuk jawaban tidak pernah adalah 1. Dan teknik yang kedua adalah metode dokumentasi yaitu Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah- majalah, prasasti, notulen rapat, lengger legenda, dan sebagainya. (Anas Sudijono, 2006) Dalam penelitian metode ini untuk mendapatkan data sekunder yang meliputi: sejarah sekolah, profil sekolah, visi misi sekolah, jumlah guru, jumlah siswa, serta sarana prasarana sekolah dengan tujuan melengkapi data pada penelitian tersebut, agar terdapat data yang signifikan. Untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua yaitu tentang kompetensi guru PAI dan minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo menggunakan rumus prosentase. Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga, tentang pengaruh model diskusi dalam kegiatan ekstrakurikuler terhadap proses pembelajaran PAI. Maka peneliti menggunakan Aplikasi SPSS dengan rumus regresi linier sederhana. (Erma Hayati, 2020)

C. Hasil dan Pembahasan

Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro Jawa Timur merupakan salah satu lembaga tertua di daerah ini, lembaga pendidikan ini berada di bawah naungan Lembaga pendidikan

(7)

Ma’arif NU. Selanjutnya dalam pengelolaan kepengurusan pendidikan dikelola oleh pengurus BP3MNU Mansya’ul Huda Tanjungharjo Kapas Bojonegoro. Lembaga ini didirikan sejak tahun 1981 M yang diprakarsai oleh Kuslan Hadi dan Kepala Desa Tanjungharjo RP. Renggo Boedi Susilo. Dalam perintisan Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro Jawa Timur beliau mendapat dukungan dari tokoh masyarakat lainnya (tokoh ulama’ NU) serta tokoh masyarakat lainnya, sehingga pada tanggal 8 Oktober 1981 madrasah ini masuk dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Jika dihitung sejak berdirinya sampai sekarang usia Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro Jawa Timur telah mencapai sekitar 39 tahun. Madrasah ini didirikan dengan berbagai dasar dan alasan sebagai berikut:

1. Adanya dorongan masyarakat islam, tokoh-tokoh masyarakat (ulama’ NU), dan simpatisan lainnya untuk mensyiarkan agama islam melalui pendidikan formal yaitu dengan berdirinya Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro Jawa Timur;

2. Berdasarkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap usaha peningkatan sumber daya manusia yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, serta membangun masyarakat indonesia yang adil dan makmur yang berdasarkan keilmuan;

3. Sesaui dengan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam pasal 31 UUD 1945 yaitu setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Pada awalnya Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro Jawa Timur ini mendapat surat penetapan sebagai anggota Lembaga Ma’arif NU cabang Bojonegoro yaitu dengan nomor piagam Kd.13.224.PP.03.25412. Setelah selang beberapa tahun kemudian Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro Jawa Timur mendapat status terdaftar dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo dari tahun ke tahun dapat dibuktikan dalam kompetisi penilaian sebagai madrasah Terakreditasi yang terbaru pada Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah (BAN-S/M) Propinsi Jawa Timur pada tanggal 17 November 2017 dengan peringkat B (Baik) berdasarkan SK BAN-S/M nomor 164/BAP-S/M/SK/XI/2017 dengan nomor piagam Dp. 066358.

Adapun visi MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo adalah : “ Terwujudnya Madrasah Profesional yang Beriman, Bertaqwa, Beriptek dan Berakhlaqul Karimah”. Sedangkan misi MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo

(8)

salah satunya adalah Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo memiliki jumlah guru yaitu 18 guru. Jumlah siswa-siswi MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo sebanyak 81 siswa, terdiri dari kelas VII, VIII dan kelas IX. Dan memiliki sarana dan prasarana yang baik sehingga dapat menunjang proses pembelajaran.

Hasil penelitian untuk mengetahui hasil penelitian ini maka penulis menggunakan angket dan disebarkan ke 81 siswa yang menjadi sampelnya. Sehingga dapat diperoleh data tabulasi seperti pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil angket kompetensi guru PAI di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo

Responden Nilai Untuk Setiap Item Nomor Responden Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 32 2. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3. 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 29 4. 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 35 5. 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 32 6. 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 31 7. 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 32 8. 4 3 4 3 2 3 4 3 2 3 31 9. 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 32 10. 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 35 11. 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 32 12. 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 30 13. 4 2 4 4 2 3 4 4 3 4 34 14. 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 36 15. 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 34 16. 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 27 17. 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 36 18. 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 35 19. 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 35 20. 2 4 3 2 2 4 2 4 2 2 27 21. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38 22. 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 32 23. 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 31

(9)

24. 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 35 25. 3 3 3 4 2 4 3 4 2 4 32 26. 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 33 27. 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 35 28. 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 29 29. 4 2 2 4 2 3 4 2 2 4 29 30. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 31. 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 33 32. 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27 33. 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 34. 3 2 3 4 2 2 3 3 2 4 28 35. 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 26 36. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 37. 3 3 4 4 2 4 3 2 4 4 33 38. 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 29 39. 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 34 40. 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 32 41. 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 33 42. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 43. 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 33 44. 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 35 45. 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32 46. 4 3 2 4 2 2 4 3 2 4 30 47. 2 3 2 4 4 3 2 3 2 4 29 48. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 49. 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 26 50. 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 34 51. 2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 33 52. 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 30 53. 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 35 54. 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35 55. 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 35 56. 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35 57. 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 31 58. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 59. 4 3 2 4 4 3 4 2 2 4 32 60. 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 34 61. 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 34 62. 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 35 7

(10)

63. 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 33 64. 3 3 2 4 3 3 4 3 2 4 31 65. 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 35 66. 2 3 4 2 3 3 4 3 2 2 28 67. 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 37 68. 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 37 69. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38 70. 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 38 71. 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 34 72. 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 31 73. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 74. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 37 75. 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 36 76. 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 37 77. 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 37 78. 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 29 79. 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 35 80. 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 35 81. 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 38 Total 2.678

Dari perolehan hasil ini penulis dapat menghitung hasilnya dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

P = N F X 100% P = 2678 X 100% 81 X 4 X 10 P = 2678 X 100% 3240 P = 82,65%

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru PAI di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro tahun pelajaran 2019/2020 adalah tergolong sangat baik dengan prosentase 82,65%.

Tabel 2. Hasil angket minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo

Responden Nilai Untuk Setiap Item Nomor Responden Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 33 2. 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 36 8

(11)

3. 2 4 2 4 3 2 2 2 4 2 27 4. 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31 5. 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 34 6. 4 4 3 2 3 2 3 4 2 4 31 7. 2 4 2 3 3 4 2 2 3 2 27 8. 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 31 9. 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 33 10. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 11. 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 31 12. 4 2 4 3 2 4 3 4 3 4 33 13. 2 3 3 2 4 3 3 2 2 4 28 14. 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 37 15. 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 35 16. 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 29 17 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 35 18. 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4 34 19. 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38 20. 4 2 2 3 3 4 2 4 3 3 30 21. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 22. 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 31 23. 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 29 24. 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 36 25. 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 34 26. 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 36 27. 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 34 28. 2 4 3 4 2 2 3 2 4 3 29 29. 4 4 3 2 3 4 3 4 2 3 32 30. 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 35 31. 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 30 32. 2 4 4 2 3 2 2 2 3 4 28 33. 4 2 3 3 4 3 3 4 2 4 32 34. 2 3 3 2 4 3 2 2 4 3 28 35. 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 36. 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 35 37. 4 4 4 3 3 4 2 4 2 4 34 38. 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 31 39. 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 36 40. 4 3 2 3 3 3 4 4 2 4 32 41. 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 30 9

(12)

42. 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 33 43. 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 35 44. 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 45. 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 30 46. 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 33 47. 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 30 48. 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 35 49. 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 30 50. 2 4 3 3 3 4 2 2 4 4 31 51. 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 31 52. 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 32 53. 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32 54. 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38 55. 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 34 56. 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 57. 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 32 58. 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38 59. 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 33 60. 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 36 61. 2 4 4 3 3 4 2 2 3 3 30 62. 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 33 63. 2 4 4 4 2 4 4 2 2 2 30 64. 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 34 65. 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 66. 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 32 67. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 68. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 37 69. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 70. 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 36 71. 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 32 72. 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 31 73. 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38 74. 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 35 75. 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 36 76. 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 35 77. 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 35 78. 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 33 79. 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38 80. 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 32 10

(13)

81. 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38

Total 2.701

Dari perolehan hasil ini penulis dapat menghitung hasilnya dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

P = N F X 100% P = 2701 X 100% 81 X 4 X 10 P = 2701 X 100% 3240 P = 83,36%

Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro tahun pelajaran 2019/2020 adalah tergolong sangant baik dengan prosentase 83,36%.

Tabel 3. Analisis pengaruh kompetensi guru PAI terhadap minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 9,018 2,619 3,444 ,001 Kompetensi Guru ,737 ,079 ,724 9,340 ,000

a. Dependent Variable: minat_belajar

Berdasarkan hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai p-value variabel kompetensi guru PAI sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat

pengaruh yang signifikan dari kompetensi guru PAI terhdap minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro tahun pelajaran 2019/2020.

D. Simpulan

Kompetensi guru di MTs Hidayatul Islam Tajungharjo Kapas Bojonegoro tahun pelajaran 2019/2020 tergolong sangat baik. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis angket melalui rumus prosentase, diperoleh nilai 82,65%. Dan jika dikonsultasikan dengan standrat pengukuran 76% - 100% tergolong sangat baik.

(14)

Minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tajungharjo Kapas Bojonegoro tahun pelajaran 2019/2020 tergolong sangat baik. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis angket melalui rumus prosentase, diperoleh nilai 83,36%. Dan jika dikonsultasikan dengan standart pengukuran 76% - 100% tergolong sangat baik.

Adapun berdasarkan kalkulasi dengan menggunakan rumus SPSS

Regresi Linier Sederhana, diketahui bahwa terdapat pengaruh kompetensi

guru PAI terhadap minat belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo Kapas Bojonegoro Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Adapun saran-sarannya yaitu Bagi kepala sekolah, diharapkan kepala sekolah dapat memberikan suatu kebijakan yang di dalamnya mengarah pada guru khususnya dalam peningkatan kompetensi guru PAI. Sebab semakin baik kompetensi guru PAI maka semakin meningkat minat belajar siswa sehingga kualitas pendidikan akan meningkat pula.

Bagi guru, diharapkan guru PAI lebih mingkatkan diri dalam menguasai kompetensi dasar guru baik itu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi proesional maupun kompetensi sosial sehingga pembelajara di dalam kelas dapat berjalan dengan baik. Keseluruhan kompetensi tersebut dapat menunjang profesionalitas guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar di sekolah dan kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar sekolah dapat berjalan secara optimal.

Bagi siswa, diharapkan dapat dijadikan motivasi oleh peserta didik agar lebih bersemangat dalam belajar. Khususnya dalam pelajaran pendidikan agama Islam yang mengajarkan banyak hal mengenai sikap, moral dan semua hal yang berkaitan dengan kehidupan serta masih banyak lagi hal lainnya yang tentunya akan menambah wawasan pengetahuan.

(15)

Daftar Rujukan

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Darmawan Ricky. (2015). Pengaruh Minat Belajar Dan Perhatian Orang Tua

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD NEGERI 01 WONOLOPO Tahun Ajaran 2014/2015

E. Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hayati Erna, Modul Pelatihan SPSS, Lamongan: Prodi PAI FAI Universitas Islam Lamongan.

MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo. (2019). Observasi

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi” Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono Anas. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Sugiyono. (2015). Statistic Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Gambar

Tabel  1.  Hasil  angket  kompetensi  guru  PAI  di  MTs  Hidayatul  Islam  Tanjungharjo
Tabel  2.  Hasil  angket  minat  belajar  siswa  di  MTs  Hidayatul  Islam  Tanjungharjo
Tabel  3.  Analisis  pengaruh  kompetensi  guru  PAI  terhadap  minat  belajar siswa di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo

Referensi

Dokumen terkait

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama (homoreligius) dan fithrahnya manusia adalah makhluk spiritual yang selalu berupaya untuk senantiasa ada dalam

Studi pengaruh infiltrasi air hujan terhadap kestabilan lereng... Technical Note: Preliminary estimation

Disamping itu, mereka dianggap dengan mengadakan upacara Manganan tersebut merupakan ibadah dalam ajaran Islam, karena sebagian dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah serta

Mengingat masih banyak tanaman obat tradisional yang belum dianalisis maka perlu dilakukan penelitian tentang identifikasi adanya Triterpenoid dan bioassay dengan sampel

Tamu hanya cukup melakukan reservasi di website yang telah di sediakan jika ingin menginap di Hotel Mandarin tersebut kemudian konvirmasi ulang dan membawa bukti registrasi

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Setiani (2016) yang menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dalam proses belajar

Analisis Pelaksanaan Coorporate Social Responsibility pada program Djarum Peduli Madrasah di MI NU Tsamrotul Wathon Gondosari Gebog Kudus. Menurut Wibisono,

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Muhammadiyah 2 kauman Surakrta yang berjumlah 41