• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARTUN BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARTUN BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

KARTUN

BAB I

PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG

Dewasa ini perkembangan media pembelajaran berkembang sangat pesat dan telah menjadi inovasi baru dalam dunia pendidikan. Tidak terkecuali bagi perkembangan media grafis. Media grafis telah menjadi motivator, inspirator, juga inovasi dalam membangun dunia pendidikan. Kartun merupakan salah satu jenis media grafis yang digunakan dalam dunia pendidikan, berfungsi sebagai alat memperjelas materi, menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi, sebagai media kritisi, dsb. Namun dalam mengembangkan media kartun, masih banyak pengembang (termasuk kami) yang belum memahami arti atau hakikat kartun itu sendiri dan cara mengebangkan media kartun dengan tepat. Oleh karena itu agar tidak terdapat simpang siur dalam mengembangkan media kartun sebagai media pembelajaran, makalah ini akan membahas beberapa hal yang berkenaan dengan kekartunan dan cara mengembangkannya.

b. RUMUSAN MASALAH

Dalam menyusun makalah ini penulis mencantumkan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, sebagai berikut:

 Definisi kartun secara epistemologi dan hakikatnya,

 Jenis-jenis kartun,

 Tujuan dikembangkannya kartun,

 Pembuatan serta pengembangan media kartun sebagai media pembelajaran c. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan terutama bagi mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan yang sedang mempelajari mata kuliah Media Grafis. Diharapkan kedepannya makalah ini dapat berguna dalam mengembangkan media pembelajaran, dan

(2)

2 juga dapat dijadikan sebagai refensi dalam pembuatan media pembelajaran kartun.

d. MANFAAT PENULISAN

Beberepa manfaat yang akan kita dapat dari penulisan makalah ini antara lain:

 Bertambahnya pengetahuan mengenai media kartun lebih khususnya sebagai media pembelajaran,

 Mengurangi tingkat generalitas dalam memahami kartun yang notabene merupakan bagian dari media gambar,

 Mengetahui aturan-aturan pembuatan media kartun yang digunakan sebagai media pembelajaran

(3)

3

BAB II

PEMBAHASAN

a. DEFINISI KARTUN

Kartun (cartoon dalam Bahasa Inggris) berasal dari bahasa Italia, cartone, yang berarti kertas.

Menurut A. S Hornby dalam Mat Nor Husin (1988) kartun adalah lukisan tentang peristiwa-peristiwa harian yang digambarkan secara menyenangkan/menarik. T. Iskandar dalam buku yang sama pula mendefinisikan kartun sebagai sejenis lukisan yang mengisahkan hal sehari-hari secara berjenaka.

Sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, kartun merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas, atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya mengungkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail, dengan menggunakan simbol-simbol, serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

b. CIRI-CIRI KARTUN

Kartun memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

 Gambarnya agak ringkas.

 Tidak banyak menggunakan kata-kata.

 Mudah difahami dan dikenali.

 Pesan biasanya lebih segar dan jelas. c. JENIS-JENIS KARTUN

i. Kartun Gag

Merupakan gambar kartun yang dimaksudkan hanya sekadar sebagai gambar lucu atau olok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual. Kartun murni biasanya tampil menghiasi halaman-halaman

(4)

4 khusus humor yang terdapat di surat kabar atau terbitan lainnya. Satu jaringan pembuat kartun murni yang terkenal adalah Kokkang yang karyanya banyak dimuat di berbagai terbitan.

(5)

5 ii. Kartun editorial

Merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang mengomentari berita dan isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Sebagai editorial visual, kartun tersebut mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya, sekaligus mencerminkan pula budaya komunikasi masyarakat pada masanya. Dewa Putu Wijana dalam disertasinya yang mengulas masalah aspek pragmatik dalam kartun, menyatakan bahwa kartun editorial merupakan visualisasi tajuk rencana surat kabar atau majalah yang membincangkan masalah politik atau peristiwa aktual. Oleh karena sifatnya inilah, kartun editorial sering disebut dengan kartun politik. Contoh kartun editoial yang terkenal di Indonesia adalah Oom Pasikom di harian Kompas dan Keong di harian Sinar Harapan. Beberapa kartunis terkenal yang intens dalam pembuatan kartun editorial antara lain Sibarani, G.M. Sudarta, Pramono, Johny Hidanat, Jaya Suprana, serta Dwi Koendoro.

(6)
(7)

7 iii. Kartun Karikatur

Kartun karikatur sebenarnya kartun yang telah dilukis dengan melakukan perubahan pada wajah atau bentuk seseorang. Contohnya hidung menjadi besar atau mata kecil dan sebagainya. Kartun ini lebih menonjolkan karakter seseorang melalui bentuknya. Kartun ini juga mendedahkan dan memperbesarkan sifat atau kelemahan seseorang atau sesuatu kumpulan. Tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa kurang percaya orang ramai terhadap mereka kerana kelemahan-kelemahan itu. Kartun ini digunakan untuk mengkritik secara jenaka dan mempunyai maksud tersirat disebalik karakter yang direformasi.

(8)
(9)

9 iv. Kartun Animasi

Kartun animasi ialah kartun yang dapat bergerak atau hidup secara visual dan bersuara. Kartun ini terdiri daripada susunan gambar yang dilukis dan dirakam seterusnya ditayangkan di televisyen atau filem. Kartun jenis ini merupakan bahagian penting dalam industri perfileman pada masa ini

(10)

10 v. Komik

(11)

11 Merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik terbentuk dari rangkaian gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita yang pada tiap gambar terdapat balon ucapan sebagai narasi cerita dengan tokoh/karakter yang mudah dikenal. Contoh komik kartun yang populer pada saat ini adalah komik buatan Jepang. Komik Jepang tidak hanya menampilkan cerita anak, tetapi juga drama percintaan yang romantis. Komik buatan Jepang saat ini tengah merajai industri perkomikan di Indonesia. Mulai dari cerita yang lucu seperi Doraemon, Crayon Shinchan, Kobo Chan, cerita laga, seperti Kungfu Boy, Dragon Ball, sampai cerita yang berbau romantis. Namun demikian, Indonesia juga memiliki komik-komik buatan dalam negeri yang tidak kalah kualitasnya, baik dari segi grafis maupun cerita. Beberapa dekade lalu, komik Panji Tengkorak karya Hans Jaladara, ataupun Bende Mataram, Gundala, sampai cerita Mahabarata pernah menghiasi dunia perkomikan di Indonesia. Pada saat ini perkembangan komik lokal cenderung tidak sehebat komik buatan Jepang. Komik-komik lokal tersebut masih tetap bertahan pada terbitan secara bersambung di koran-koran atau majalah.

Contoh kartun komik :

(12)

12 - Menyampaikan pesan kepada para penikmatnya, baik pesan politik, sosial, ataupun pendidikan. Contoh kartun di surat kabar, kartun editorial dan karikatur.

- Sebagai media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga cerdas dan aktual. - Namun ada juga kartu yang bersifat semata-mata sebagai hiburan saja yang

dapat dibaca oleh kalangan manapun.

e. Pembuatan serta pengembangan media kartun sebagai media pembelajaran

i. Kriteria Teknik Pemilihan Kartun

 Kesesuaian dengan tujuan

 Kesesuaian dengan materi

 Kesesuaian dengan karakteristik siswa

 Kesesuaian dengan teori

 Kesesuaian dengan gaya belajar

 Kesesuaian dengan fasilitas

ii. Keterbacaan Visual / Kriteria Teknik Pembuatan Kartun

 Pikirkan apa yang ingin dicapai/disampaikan melalui gambar kartun tersebut

 Apa yang ingin digambarkan dari sesuatu yang abstrak menjadi konkret/nyata, serta dapat mudah dimengerti/dipahami.

 Apa yang menjadi alasan dipilihnya gambar kartun tersebut

 Gambar kartun yang bagaimana yang diinginkan, dapat menarik perhatian pembaca secara emosional dan dramatik?

 Gambar kartun yang bagaimana yang dibutuhkan

 Kartun yang dipilih mudah dan ringkas serta mengandung dialog yang singkat, kemas, dan jelas serta simbol yang tidak mengelirukan pelajar.

 Tidak mengandungi unsur-unsur yang bertentangan dengan budaya, politik dan aspirasi Negara

(13)

13

 Digunakan untuk meningkatkan minat siswa untuk membaca dan belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

 Prosedur penyajian :

 Guru memaparkan satu ilustrasi kartun yang besar dan ditempelkan didepan kelas. Gambar kartun tersebut mendapat pencahayaan yang cukup  Guru memilih dua orang murid untuk membaca dialog kartun tersebut

menggunakan intonasi yang benar

 Selain itu, guru juga dapat menggunakan tayangan kartun animasi yang mengandung bahan yang akan diajar.

 Kemudian guru meminta murid menjelaskan materi yang terkandung didalam kartun tersebut berdasarkan pengetahuan mereka

 Guru akan menanyakan murid tentang kefahaman mereka tentang materi tersebut dan kemudiannya guru menerangkan kembali alur cerita dari materi tersebut

 Dalam kegiatan ini guru perlu memberi penekanan terhadap intonasi, jeda dan bacaan yang benar bagi murid.

iv. Teknik Evaluasi Penggunaan Kartun sebagai Media Pembelajaran

Evaluasi media yang dilaksanakan pada dasarnya difokuskan pada beberapa tujuan, yaitu:

 Memilih media pendidikan yanga akan dipergunakan oleh siswa

 Untuk melihat prosedur atau mekanisasi sesuatu alat

 Untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan alat tersebut telah tercapai

 Menilai kemampuan guru menggunakan media pendidikan

 Memberikan informasi untuk kepentingan masyarakat

 Untuk memperbaiki alat media itu sendiri.

(14)

14 PENUTUP

a. Kesimpulan

Kartun merupakan sejenis gambar yang menceritakan tentang keseharian manusia, bersifat jenaka, atau dapat dijadikan sebagai bahan hiburan namun kartun juga bias dijadikan sebagai media pembelajaran baik bagi peserta didik, maupun bagi masyarakat luas. Kartun memiliki cirri-ciri tertentu yang membedakan kartun dengan media gambar lainnya yaitu:

 Gambarnya agak ringkas.

 Tidak banyak menggunakan kata-kata.

 Mudah difahami dan dikenali.

 Pesan biasanya lebih segar dan jelas.

Kartun memiliki beberapa jenis yaitu: kartun gag, kartun editorial, kartun karikatur, kjartun komik, kartun animasi, komil, kartun klise, dan kartun klasik.

Kartun dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran, dalam pembuatan kartun sebagai media pembelajaran harus mengikuti kaidah-kaidah dalam pembuatannya yang meliputi: Kriteria Teknik Pemilihan Kartun, teknik penyajian kartun, Teknik Penyajian Kartun, teknik evaluasi kartun yang digunakan dalam pembelajaran.

Media karun memiliki kelebihan dan kekurangan apabila digunakan dalam media pembelajaran.

Kelebihan media kartun:

a. Kartun ialah bahan yang umumnya digemari oleh kanak-kanak dan orang dewasa. Watak-watak lucunya dapat menarik minat pembaca.

b. Menjadikan proses pembelajaran dan pengajaran berjalan dalam suasana yang gembira dengan telatah kartun dan secara tidak langsung dapat menyampaikan pesan.

c. Dapat menimbulkan rangsangan serta motivasi untuk melukis. Hal ini penting bukan saja bagi siswa maupun bagi guru

(15)

15 e. Kartun merupakan bahan yang menarik dari segi lukisannya dan segar dari segi karakternya maka kartun dapat merangsang minat siswa sekaligus menjadikan pembelajaran lebih mudah difahami.

Kelemahan media kartun :

a. Jika tidak digunakan dengan berhati-hati, pelajar akan lebih tertarik kepada gambar-gambar kartun, bukan kepada pengajaran yang ingin disampaikan oleh guru

b. Guru yang tidak banyak mengetahui tentang teknik-teknik penyampaian pelajaran dengan menggunakan kartun, dapat menyebabkan murid cepat berasa bosan

c. Seiring dengan zaman teknologi, guru sewajarnya mengetahui segala bidang terutama bagaimana untuk menjadikan sebuah kartun itu menarik, misalnya dari segi warna dan sebagainya

(16)

16 DAFTAR PUSTAKA

Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. Media Pembelajaran. Kurtekpend UPI : Bandung. 2008. www. Google. Com

www. Inilah. Com

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dosen yang dilihat dari pendidikan, jabatan, golongan, training yang diikuti dan jumlah mata kuliah yang

[r]

Karakter yang dapat tercipta melalui permainan kelereng adalah kejujuran yang terbentuk dari bermain dengan sportif; disiplin yang terbentuk dari urutan dalam memainkan;

Berdasarkan data pengetahuan responden tentang Galeri Investasi BEI dapat diketahui bahwa walaupun tidak menyeluruh, sebagian mahasiswa program studi Perbankan

tujuan awal yang telah ditetapkan; Pengorganisasian administrasi keuangan dikantor camat Marisa belum baik dalam hal penetapan buku-buku mengenai keuangan dan sumberdaya

untuk mengetahui jumlah matenal yang dipakai' untuk menghasilkan beton, yaitu meliputi jumlah semen, pasir, split dalam jangka waktu. pengendalian adalah 1 tahun yaitu