• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat permaianan bola basket

Bola basket sudah berkembang sejak pertama kali di ciptakan pada akhir abad ke-19. Dr. James Naismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA Internasiaonal Training School (kini spiringfield college), menciptakan olahraga bola basket pada musim gugur tahun 1891. Bola basket adalah olahraga permainan yang menggunakan bola besar yang di mainkan dengan tangan. Bola boleh dioper ke teman, boleh di pantulkan kelantai dan tujuannya adalah memasukan bola ke kekeranjang lawan. Permainan di lakukan oleh dua regu, masing-masiang regu terdiri dari lima pemain. Setiap regu berusaha memasukan bola ke keranjang lawan dan menjaga atau mencegah keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin.Tim yang mendapatkan angka lebih banyak di akhir permainan adalah pemenangnya.Menurud Amber (2008:10) dalam olahraga basket ini, seperti kita lihat, anak-anak dapat belajar lari, melompat, menangkap, mengoperkan, dan memasukan bola kekeranjang. Selain itu, mereka juga belajar mengubah dan kecepatan, yang merupakan dasar dalam mengembangan diri dibidang olahraga manapun juga kelak. Di kemukakan oleh Dinata (2008:11) bahwa permainan ini tidak hanya boleh di mainkan di lapangan keras dengan ukuran tertentu saja, tetapi bisa juga di mainkan di atas lapangan apa pun yang rata, sepanjang tersedianya ring basket sebagai tempat memasukan bola. Sering

(2)

7 kali dalam permainan bola basket yang tidak resmi itu tidak ada wasit yang memimpin permainan. Meskipun demikian, para pemain dengan spontan akan mematuhi aturan pelanggaran atau kesalahan yang dilakuannya dengan memberian hak memainkaan bola kepada lawan bermainnya.

Bola basket merupakan jenis olahraga yang akhir-akhir ini begitu cepat perkembanganya dan banyak menarik perhatian dalam kehidupan manusia khusunya kaum remaja. Proses perkembangannya yang cepat ini di pengaruhi oleh beberap hal menurutAhmadi (2007:2) sebagai berikut

1. Permainannya sederhana sehingga mudah dipelajari dan dikuasai dengan sempurna.

2. Tidak memerlukan banyak pemain. Dalam permainan ini, setiap regu hanya butuh 5 pemain.

3. Tempat bermain dilakukan di mana saja, seperti didalam ruangan tertutup (didalam gedung) dengan peralatan yang relative murah. Bahkan permainan ini pun dapat dilakukan di halaman rumah dengan memasang satu ring basket di tembok garasi, menggunakan peraturan yang dimodifikasi.

4. Permainan basket juga menuntut perlunya melakukan suatu latihan dengan baik (disiplin) dalam rangka pembentukan kerja sama tim. Aspek latihan serius ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia di masyarakat. Selain itu, permaianan ini bermanfaat bagi penanaman sikap disiplin, sportifitas, dan semangat juang yang nantinya akan sangat berguna dalam kehidupan.

5. Permainan bola basket menyuguhan kepada para penonton bayak hal seperti

(3)

8 terobasan yang pantastis, gerakan yang penuh tipu daya, dan silih bergantian gol-gol indah dari regu bertanding

6. Adanya dukungan moril dan materil dari para pemegang kebijakan melalui institutyang ada.

2.1.2 Hakikat Lay-up Shoot

Lay-up shoot adalah salah satu keterampian dasar yang terdapat pada

permainan basket di katakan oleh Ahmadi (2007:19)Tembakan lay-up adalah tembakan yag dilakukan dengan jarak dekat sekali dengan keranjang basket, hingga seolah-olah bola itu diletakan ke dalam keranjang basket yang didahului dengan gerak dua langkah. Tembakan ini disebut gaya tembakan tiga langkah. Gerakan melangkah dilakuan dari menerima operan atau gerakan mengiring bola. Melangkahkan kaki dua kali, mengoper, atau menembakan bola merupakan unsur yang sangat penting dalam gerakan lay up. Dilanjutkan oleh Oliver (2007:14-15) Untuk melakukan lay-up dengan tangan kanan, posisikan tubuhmu dengan jarak satu langkah dari ring basket di sisi kanan ring basket.Posisikan lengan kamu tinggi-tinggi dan tekukanlah lengan yang akan kamu pakai untuk menembak sampai membentuk sudut 90 derajat sehingga lengan tersebut membentu huruf L. Posisikan bola pada telapak jari-jari lengan kananmu. Gunakanlah tangan yang tidak melakukan tembakan untuk menopang bola, dan lengan serta siku yang tidak melakukan tembakan melindungi dari permaianan bertahan yang menghalangi tembakan. Melangkahlah maju kearah ring basket dengan menggunakan kaki kiri, kemudian melompatlah deangan tumpuan kaki kiri.

(4)

9 Tembakan melayang atau di sebut dengan lay-up shoot dilakukan dengan cmelayang untuk mendekati keranjang, adapun cara melakukan tembakan lay-up menurut Muhajir (2007:16) sebagai berikut:

1) Sikap permulaan, pemain menghadap ke basket dengan jarak secukupnya. Kedua tangan memegang bola siap untuk melakukandribble menuju basket. Bergeraklah sambil mendribbel dengan pantulan tinggi beberapa langkah kedepan, kemudian tangkap bola dengan dua tangan sambil melayang cukup jauh.

2) Pelaksanaannya, ketika mendarat dari layangan tersebut, lakuan satu langkah pendek, kemudian loncat setinggi mungkin. Angkat bola keatas agar menjangkau basket sedekat mugkin. Lengan tembakdi luruskan sedikit. Kemudian. Kemudian pergelangan tanganmenembakan bola ke basket.

Sumber Muhajir 2007:17 Gambar 1 lay-up shoot

(5)

10 2.1.3 Hakikat Pembelajaran Modifikasi

Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat di lakukan oleh para guru agar pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa. Modifikasi dalam pembelajaran penjaskes merupakan langkah efektif dalam upaya meningkatkan keterampilan gerak, motifasi dan kegemaran siswa, memodifikasi pembelajaran dapat dilakukan dengan menyederhanakan sarana dan prasarana belajar termasuk peraturannya menjadi sesuatu yang baru dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas gerak siswa. Menurut Samsudin (2008:59) dengan melakuakn modifikasi sarana maupun prasarana tidak akan mengurangi aktifitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran pendidikakan jasmani. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa di fasilitasi untuk untuk lebih banyak bergerak, melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira.Jangan lupa bahwa kata kunci pendidikan jasmani adalah “bermain – bergerak – ceria”. Menurud Mutokhir (2004;107) dampak dari modifikasi lapangan, alat-alat yang di gunakan serta aturan yang ada akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat bergeran dan bereaksi dalam melakukan penjas. Selanjutnya Uno (2011:191) dalam hubungan belajar praktik, perubahan tingkah laku yang di tampakkan oleh siswa akan dapat dilihat secara kongkret atau dapat di amati. Pengamatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk gerakan yang di lakukan terhadap suatu objek yang di kerjakan. Seorang guru memberikan perintah kepada siswa untuk melakukan kegiatan praktik merupakan “stimulus” dan siswa dengan menggunakan pemikirannya melakukan kegiatan praktik merupakan “respons” yang di hasilkannya langsung dapat diamati.

(6)

11 Lutan (1988) dalam samsudin (2008:59-60), menyatakan modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar:

a. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran. b. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berprestasi c. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.

Keterntuan yang harus dipertimbangkan dalam memodifikasi pembelajaran, seorang guru harus mempertmbangkan karakteristik dan kemampuan siswa, materi serta lingkungan belajar. Bebarapa kunci atau strategi untuk memodifikasi sebuah permainan yang menyenangkan dan berpetualangan serta membuat anak menjadi sukses dalam mengikuti permainan, Siedentop(1994:60-64) menguraikannya sebagia berikut:

1) Membuat cara untuk mencetak skor atau angka dengan mudah.

Anak-anak menyukai suatu bentuk permainan yang bertujuan untuk mencetak skor/angka, mrncetk skor/angak merupakan suatu cara untuk menggambarkan kesuksesan dalam sebuah permainan. Anak-nak akan merasa boasan dan frustasi, apabila dalam melakukan sebuah permainan susah atau sulit mencetak angka atau skor.

2) Memperlambat pergerakan bola atau objek.

Memperlambat pergerakan bola atau objek yang digunakan dalam suatu permainan akan membantu anak. Hal ini akan mempermudah anak-anak dalam mengantisipasi bola atau subjek yang digunakan dalam permainan.

(7)

12 3) Meningkatkan ksempatan untuk latihan teknik dan taktik.

Salah satu kunci strategi dalam memodifikasi permainan adalah berusaha meningkatkan kesempatan latihan teknik dan taktik kepada anak-anak. Usaha ini, dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah peserta yang terlubatdalam sebuah permainan.

4) Dimungkinkan melakukan permainan secar teratur untuk memunculkan terjadinya mempelajari taktik.

Perainan menyerang (invasion games) menyajikan banyak taktik yang komplesk dan sulit apabila dipelajari oleh siswa pemula. Small sides

games (permainan kecil) merupakan salah satu cara yang dapat digunakan

untuk mencegah masalah dan meningkatkan hasil siswa dengan rasa nyaman, ketikan bermain suatu bentuk permainan menyerang.

5) Merubah peraturan-peraturan dalam penskoran.

Memodifikasi permainan dapat dilakukan dengan merubah peraturan cara penskoran. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena sasaran atau tujuan dalam permainan adalah untuk menghasilkan skor pada lawan. Memodifikansi penskoran bisa dilakukan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dalam permainan.

2.1.3.1 Pembelajaran Modifikasi Pada Permainan Basket

Permainan basket merupakan merupakan materi permainan bola besar dalam pembelajaran penjaskes, yang dibelajarkan di sekolah-sekolah termasuk di SMA sederajat. Menurut Pauweni (2012:1) Permainan basket nouti adalah suatu permaian yang di mainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari enam

(8)

13 orang, dan para pemain bisa terdiri dari gabungan putra dan putri. Tujuan permainan ini adalah mencetak angka (score) sebanyak-banyaknya dengan berusaha memasukan bola kekeranjang regu lawan dan mencegan regu lawan mencetak angka. Permaianan basket nouti merupakan produk pengembangan modifikasi permainan bola basket untuk digunakan dalam proses pembelajaran penjasorkes (pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Permainan “Nouti” di pilih karenasasaran pemakai produk ini adalah siswa SMA/SMK kelas X, XI, XII. Kata nouti berasal dari kata bahasa gorontolo Nou dan Uti berarti putri dan putra.Alasannya menetapkan kata putrid terdahulu baru kemudian putra, yani keenderungan anggapan siswa bahwa olahraga permainan bola basket adalah permainan putra. Oleh sebab itu pemberian nama dapat memotivasi siswa putri untuk meningkatkan keterampilan geraknya melalui permainan basket nouti.

Lapangan basket nouti berbentuk persegi panjang yang di lengkapi dengan ring pada kedua sisi lebar lapangan. Ukuran lapangan basket nouti dan ring dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

(9)

14 Sumber Pauweni 2012:2

Gambar 2 Lapangan Basket Nouti

Lapangan modifikasi untuk pembelajaran basket modifikasi dijelaskan oleh Pauweni(2012:2-3)Lapangan basket nouti memiliki ukuran yang berbeda dengan lapangan permainan bola basket. Lapangan permainan basket nouti telah di tentukan ukurannya demikian rupa, sesuai pertumbuhan dan perkembangan siswa SMA/SMK dan kebutuhan proses pembelajaran penjasorkes. Ukuran panjang dan lebar adalah 20X11 meter, dengan lingkran berdiameter 2,64 meter.

(10)

15 Sumber Pauweni 2012:2

Gambar 3 Ring dan Papan Pantul Basket Nouti

Ring danpapan pantul modifikasi untuk pembelajaran basket modifikasi dijelaskan oleh Pauweni (2012:3) Ring dan papan pantul permaianan basket nouti juga memiliki ukuran yang berbeda dengan ring dan papan pantul permainan bola basket. Ring dan papan pantul basket nouti telah dimodifikasi ukurannya, disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan siswa SMA/SMK. Tinggi papan pantul basket nouti 2,11 meter dan tinggi ring 2,21 meter (2,11meter+0,10meter). Panajang papan pantul basket nouti 1,11 meter dan lebar 0,83 meter. Persegi panjang di belakang ring berukuran panjang 0,73 meter dan 0,43 meter. Diameter ring basket nouti berukuran 41,64cm, disesuaikan dengan bola basket yang digunakan berukuran 6.

(11)

16 Pembelajaran basket modifikasi atau yang di beri nama basket nouti di khususkan pada siswa SMA sederajat di jelaskan parbedaan antra permainan bola basket dan basket nouti di Pauweni(2012:16) permainan basket nouti pada dasarnya adalah produk pengembangan yang di peruntukan siswa SMA/SMK kelas X,XI,XII. Secara umum yang membedakan permainan basket nouti dengan permainan bola basket dalah ukuran lapangan, papan pantul dan peraturan yag telah dimodifikasi selanjudnya perbedaan antara permainan bola basket dan basket nouti di uraikan pada tabel berikut.

Tabel 1, Perbedaaan Permainan Bola Basket Dan Basket Nouti

Permaian Bola Basket Basket Nouti

a. Untuk atlet profesinal;

b. Dimainkan oleh pemain yang terampil dan terlatih;

c. Peraturan permainan baku dan perubahan hanya bisa disahkan oleh FIBA untu dunia dan /atau PERBASI untuk Indonesia; d. Dimainkan pada musim

pertandingan atau sesi latiha; e. Permainan dengan gender

(pemain putra dan pemaian putri terpisah, baik tim dan pertandingan).

a. Utuk siswa SMA/SMK;

b. Dimainkan oleh siswa yang terampil dan tidak terampil; c. Peraturan permainan sederhana

dan dapat berubah sesuai kebutuhan dalam proses pembelajaran;

d. Dimainkan pada wakti/proses pembelajaran;

e. Permainan tanpa bias gender (siswa putra dan purtri digabung dalam satu tim).

(12)

17 2.2 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian pada kajian teori di atas, maka dapat di ajukan hipotesis tindakansebagai berikut: “jika di terapkan pembelajaran modifikasi dalam pembelajaran lay-up shoot pada permainan basket, maka hasil belajar siswa di SMA Negeri 2 Gorontalo akan meningkat”.

2.3 Indikator Kerja

Jika keterampian siswa dalam melakukan lay-up shootmencapai 75% ke atas dengan indikator capaian rata-rata (75-89 kategori baik) maka penelitian selesai.

Gambar

Gambar 2 Lapangan Basket Nouti
Gambar 3 Ring dan Papan Pantul Basket Nouti

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan campuran Piperazine-DEA terhadap solubilitas CO 2 dalam larutan 30% berat K 2 CO 3 untuk berbagai variabel

Nur Azizah. Muhammadiyah University of Surakarta. This research is aiming on 1) describing the approach adopted by the teacher in teaching English grammar at SMA Negeri 1

Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran konstruktivistik dan berbasis pengalaman ( Experiental Learning ) dalam Meningkatkan kemandirian belajar peserta didik pada

To make it architectural, meaning that to speak language with space and gatra , with line and plane, with a material and lace atmosphere, it is natural that individual

Keyword : Economic Growth, Human Development, Intergovernmental Revenue, Inflation, And Government Size. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh langsung

Fenome na me ningkatnya nilai ke- kuatan patah dengan bertambahnya kompo- sisi perekat baik perekat kulit kayu akasia maupun gambir disebabkan karena adanya kandungan