• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK. (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK. (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)

Oleh:

NOVAL NOVIANTI I34062715

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

(2)

ABSTRACT

NOVAL NOVIANTI. PUBLIC RELATIONS STRATEGY IN DEPENDING ITS CORPORATE IMAGE BY PUBLIC OPINION, Study Case PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Supervised by: PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS.

Public Relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the publics on whom its success of failure depends. Public Relations PT Indocement already made the positive image in the pubic. It’s seen that PR Indocement has done a function and its duty well. PR PT Indocement does their strategy by internal events, eksternal events and two ways communications. PR PT Indocement maintains mutually beneficial relationship with media. It’s seen that PR Indocement often makes an activity like media gathering, press release or sponsorship. Public Relations PT Indocement used strategy educative-informative which is PR PT Indocement gives information based on fact and opinion internal public or eksternal public. Public relations PT Indocement is the management function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and executes a program of action to earn public understanding and acceptance. Activity PR Indocement in evaluate public opinion as relates with Indocement is to get an existence its corporate image.

(3)

RINGKASAN

NOVAL NOVIANTI. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK, Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dibawah bimbingan PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS.

Seiring dengan era globalisasi, semakin banyak perusahaan multinasional bermunculan dan bergerak di berbagai sektor. Agar memperoleh posisi yang lebih baik dari saingannya, suatu perusahaan harus mampu mempertahankan citra perusahaannya. PT Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara kepada responden dan informan.

Hasil penelitian bahwa strategi public relations yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi citranya melalui serangkaian kegiatan internal, kegiatan eksternal, komunikasi dua arah yang dijalankan, serta strategi edukatif-informatif yaitu dengan memberikan informasi kepada publik dengan fakta dan opini yang berada di pihak internal maupun eksternal. Strategi PR yang dilakukan pada rangkaian kegiatan internal diantaranya dengan special event, company gathering, forum komunikasi rapat, pengelolaan intranet, serta membuat majalah internal KonKrit. Rangkaian kegiatan eksternal diantaranya press release, sponsorshinp, media gathering, company visit, pengelolaan website, special event seperti pameran, seminar, serta kegiatan publikasi. Pada strategi publikasi PR, dalam hal ini PR menggunakan tools publikasi untuk menyebarkan informasi seperti kegiatan CSR. Tools yang digunakan adalah press releases dan konferensi pers seperti konferensi pers mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Indocement. Hal tersebut dilakukan agar informasi tersebut diketahui masyarakat luas.

Pada hasil penelitian opini publik internal maupun ekternal, terlihat bahwa opini yang berkembang di kalangan internal dan eksternal adalah positif. Hal ini dikarenakan menurut responden internal PR Indocement telah melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik sehingga PR Indocement dapat mempertahankan posisinya di mata publik. Selain itu, menurut responden eksternal bahwa perusahaan telah cukup baik dalam mempublikasikan maupun memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

(4)

Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa strategi PR dalam fungsinya sebagai relationship dengan opini publik, terlihat bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan PR dalam membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam menyampaikan informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang dilakukan oleh PR Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah mampu mempertahankan eksistensi citra perusahaan yang positif sehingga memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan.

(5)

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI

CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK

(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)

Oleh:

NOVAL NOVIANTI I34062715

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Pada

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

(6)

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama : Noval Novianti

NIM : I34062715

Judul : Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk.)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis NIP. 19470928 197503 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003

(7)

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (STUDI KASUS PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH TULISAN INI.

Bogor, Februari 2010

Noval Novianti I34062715

(8)

RIWAYAT HIDUP

Noval Novianti (penulis), lahir di Jakarta, 7 November 1988. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan bapak Lukman Hakim, dan ibu Astuti. Penulis beralamat di Komplek Harapan Jaya II Jl. Mahakam Blok F No. 226, Bekasi-Utara.

Riwayat pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-kanak pada tahun 1993-1994 di TK Islam Harapan Jaya, yang kemudian dilanjutkan ke SD Negeri Harapan Jaya VII pada tahun 1994-2000, SLTP Negeri 25 Bekasi pada tahun 2000-2003, dan SMU Negeri 4 Bekasi pada tahun 2003-2006. Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMU, penulis melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia pada 2006 melalui jalur SPMB.

Semenjak memasuki jenjang Sekolah Dasar hingga duduk di bangku kuliah, penulis telah aktif di berbagai organisasi, seperti Pasukan Paskibra SDN Harapan Jaya VII; Wakil Ketua OSIS SLTP Negeri 25 Bekasi 2001/2002; Anggota PMR 2000/2003; Seksi Pendidikan OSIS SMU 4 Bekasi 2003/2004; Seksi Kesenian OSIS SMU 4 Bekasi 2004/2005; Bendaharan Pentas Seni SMU 4 Bekasi; Public Relations Himpunan Profesi Himasierra 2009/2010 dan lain sebagainya. Selain aktif dalam bidang organisasi, penulis pernah memiliki beberapa riwayat pekerjaan, seperti Asisten Dosen Dasar-dasar Komunikasi Departemen KPM IPB tahun 2008-2010; Asisten Dosen Komunikasi Kelompok tahun 2009; Asisten Dosen Komunikasi Bisnis 2009-2010; serta Divisi Human Capital Trans TV pada Juli-Agustus 2008; dan Departemen Corporate Communication di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Jakarta.

(9)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Malalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk).” Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis opini publik terhadap perusahaan serta menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan. Akhirnya penulis berharap Skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Bogor, Februari 2010

Penulis

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Alah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk).

Penyusunan Skripsi ini mungkin tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Aida Vitayala S. Hubeis selaku dosen pembimbing Skripsi.

2. Ir. Richard WE Lumintang, MSEA selaku dosen pembimbing akademik dan penguji utama sidang skripsi saya.

3. Ir. Hadiyanto, MSi selaku dosen penguji perwakilan departemen.

4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., khususnya Pak Aldo Yuliardy selaku Corporate Communication Department Head, Bu Dani Handayani selaku Corporate Secretary atas perizinannya untuk melakukan penelitian di PT Indocement, para officer di Corporate Secretary Division serta para karyawan Indocement lainnya atas kesediannya memberikan data yang dibutuhkan. 5. Papa (Lukman Hakim) dan Mama (Astuti) atas doa, perhatian, dan kasih

sayangnya serta dukungan moril dan materil yang tiada henti.

6. Kakak tersayang, Faishal Hakim Qudus dan adikku tercinta Annisa Amalia Hakim atas dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.

7. Indra Agus Santosa atas doa, waktu, perhatian, kasih sayang dan dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Akselerasi: Viora, Ayu, Nadra, Lingga, Adji, Arif, Mian (teman satu bimbinganku), Thamrin, Adha, Nadia dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas saran dan kesediannya mendengarkan keluhan-keluhan saya.

9. Teman-teman KPM 43 yang tidak bisa saya sebutkan semua satu persatu.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bogor, Februari 2010

(11)

DAFTAR ISI

Daftar Isi... xi

Daftar Tabel... xii

Daftar Gambar... xiv

Daftar Lampiran... xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Kegunaan Penelitian... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi... 4

2.2 Public Relations... 4

2.2.1 Definisi Public Relations... 4

2.2.2 Tujuan Public Relations... 6

2.2.3 Fungsi Public Relations... 7

2.2.4 Tugas Public Relations... 10

2.3 Opini Publik... 11

2.4 Corporate Image... 13

2.4.1 Definisi Corporate Image... 13

2.4.2 Jenis Image ... 14

2.5 Eksistensi... 15

2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan... 16

2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations... 16

2.6.2 Jenis Strategi Public Relations... 17

2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations... 19

2.7.1 Membina Hubungan Pers... 20

2.7.1 Jenis dan Media Public Relations... 22

2.8 Kerangka Pemikiran... 23

2.9 Definisi Operasional... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 27

3.2 Penetapan Populasi dan Responden Penelitian... 27

3.3 Teknik dan Pengumpulan Data... 28

3.4 Analisis Data... 29

3.5 Validitas dan Reabilitas... 29

BAB IV. COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ... 31

4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ... 32

4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ... 33

(12)

4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ... 34

4.6 Profil Corporate Secretary Division ... 37

BAB V. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE 5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan. 39 5.2 Metode Komunikasi... 40

5.3 Kegiatan Internal Perusahaan... 41

5.3.1 Internal Special Events... 41

5.3.2 Forum Komunikasi Rapat... 41

5.3.3 Company Gathering... 42

5.3.4 Pengelolaan Intranet... 42

5.3.5 Koordinir Media Internal “KonKrit” ... 43

5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan... 44

5.4.1 Kegiatan Promosi dan Publikasi... 44

5.4.2 Kegiatan Press Release... 45

5.4.3 Daily News Monitoring... 47

5.4.4 Hubungan dengan Media & Pers... 47

5.4.5 Corporate Relations and Site Visit... 51

5.4.6 External Special Events... 51

5.4.7 Pengelolaan Website... 52

BAB VI. ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN TUGAS PUBLIC RELATIONS 6.1 Deskripsi Karyawan... 53

6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations... 55

6.2.1 Penilaian Responden terhadap Fungsi Public Relations... 55

6.2.2 Penilaian Responden terhadap Tugas Public Relations... 59

6.3 Opini Publik Internal mengenai Kinerja Fungsi dan Tugas Public Relations... 63

6.3.1 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Fungsi Public Relations... 63

6.3.2 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Tugas Public Relations... 63

BAB VII. ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP PERUSAHAAN 7.1 Deskripsi Responden Eksternal... 65

7.2 Pengetahuan Responden terhadap Perusahaan... 66

7.3 Penilaian Responden terhadap Strategi Perusahaan... 67

7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan... 71

BAB VIII. HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS DENGAN OPINI PUBLIK 8.1 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Internal... 72

8.2 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Eksteral... 77

(13)

BAB IX. KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan... 80 9.2 Saran... 81 DAFTAR PUSTAKA... 82

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Strategi public relations dua komponen... 18 Tabel 2. Pola dasar ’The 3C’s Options’... 18 Tabel 3. Time line sejarah Indocement... 33 Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin,

PT Indocement, Jakarta, 2009... 53 Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden,

PT Indocement, Jakarta, 2009... 53 Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement,

Jakarta, 2009... 54 Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT

Indocement, Jakarta, 2009... 54 Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT

Indocement, Jakarta, 2009... 55 Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement,

Jakarta, 2009... 56 Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina

hubungan baik, PT Indocement, Jakarta, 2009... 56 Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai

backup management, PT Indocement, Jakarta, 2009... 57 Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun

citra perusahaan, PT Indocement, Jakarta, 2009... 58 Tbale 13. Penilaian responden berdasarkan fungsi PR, PT Indocement,

Jakarta, 2009... 58 Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai

penyampaian informasi, PT Indocement, Jakarta, 2009... 59 Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori,

mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta, 2009... 61 Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT Indocement,

Jakarta, 2009... 62 Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas PR, PT Indocement, Jakarta,

2009... 62 Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement,

Jakarta, 2009... 63 Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta,

2009... 64 Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor

2009... 65 Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor

2009... 65 Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan pekerjaan, Bogor

2009... 66 Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor

2009... 67 Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau

(15)

Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor 2009... 70 Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya

situs internet, Bogor 2009... 70 Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor

2009... 71 Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009... 71 Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009...72 Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik

Internal, PT Indocement, Jakarta 2009... 73 Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009... 74 Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan

opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009... ... 75 Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT

Indocement, Jakarta 2009………... 75 Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik

Internal, PT Indocement, Jakarta 2009... ... 76 Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement,

Jakarta 2009……….………... 77 Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal,

PT Indocement, Jakarta 2009……….…... 77 Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran... 24

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan... 34

Gambar 3. Jenis Informasi yang Diberikan PR Kepada Publik Internal... 60

Gambar 4. Sarana Penyampaian Infomasi PR Kepada Publik Internal... 60

Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal... 68

Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal... 69

Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap Public Relations PT Indocement, 2009... 78

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Public Relations atau biasa disebut PR memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta mengembangkan dan mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat.

Keberadaan Public Relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dan publiknya. Pada dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salahsatu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

Bernardus dan Irawan (2004) menyatakan bahwa PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi terutama dalam menciptakan serta memelihara image positif untuk mendongkrak citra perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka persaingan perusahaan semakin ketat. Keberhasilan PR tidak terlepas dari peran publik. Publik memberikan pendapatnya mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam pemrosesan pembentukan maupun pertahanan citra (image building).

Suatu perusahaan memerlukan Public Relations untuk dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Menyadari akan pentingnya peranan PR dalam rangka menciptakan maupun mengembagkan citra yang positif sebagai salah satu tujuan perusahaan, maka PR harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan. Selain itu, praktisi PR juga harus tanggap dalam mengamati, mempelajari dan menyelesaikan suatu masalah, baik masalah yang timbul dari dalam maupun dari luar perusahaan. Rancangan komunikasi yang dibuat oleh PR akan mempengaruhi pencitraan dan reputasi yang baik dari perusahaan. Oleh sebab itu Public

(18)

Relations harus mampu menciptakan iklim kondusif dan dinamis demi terjaganya citra yang baik di mata masyarakat. Citra baik yang dimiliki perusahaan perlu dipopulerkan kepada masyarakat luas.

Pada era persaingan yang cukup ketat di bidang industri, maka setiap perusahaan harus memiliki kekhasan tersendiri yang dapat membedakannya dengan perusahaan lainnya. Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Kegiatan pendekatan dengan publik tersebut dilakukan oleh Public Relations yang diharapkan dapat memperoleh citra positif perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka Public Relation Indocement merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan penyebaran informasi kepada publik dan kemampuan mempertahankan eksistensi citra perusahaannya di mata publik sehingga menjadikan Public Relations sebagai hal penting dalam suatu perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate image?

2. Bagaimana opini publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam perusahaan?

3. Bagaimana opini publik ekternal terhadap perusahaan?

4. Bagaimana hubungan antara strategi Public Relations dengan opini publik?

(19)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate image.

2. Menganalisis pandangan publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam perusahaan.

3. Menganlisis opini publik eksternal terhadap PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

4. Mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dengan opini publik.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Dapat menjadi bahan masukan bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai bahan informasi dalam implikasi tugas, fungsi serta peranan Public Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan.

2. Bagi Peneliti dan Civitas Akademik

Penelitian ini merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam melakukan penelitian mengenai implikasi tugas, fungsi serta peranan Public Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan serta berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan literatur penunjang bagi civitas akademik dalam penelitian-penelitian sejenis.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Strategi

Adnanputra (1990) mangatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana atau cara, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan yang merupakan salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah rencana, cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik dan strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek.

2.2 Public Relations

2.2.1 Definisi Public Relations

Hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama (Effendy, 1991). PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan institusi maupun lembaga tersebut ataupun masyarakat yang terkait.

Cutlip, Center dan Broom (2000) menyatakan bahwa PR merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. Public Relations merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisir secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan

(21)

metode tertentu. Secara tidak langsung, citra atau image sendiri merupakan tujuan atau garis akhir dari suatu aktivitas program kerja Public Relations (Ruslan, 2006).

Definisi Public Relations menurut The International Public Relations Association (IPRA) adalah fungsi manajemen yang direncanakan, dan dijalankan terus menerus dimana organisasi-organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai opini publik dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai tujuan kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dengan jalan penerapan berencana dan tersebar luas (Jefkins, 1996). Sementara menurut Cutlip (2000), Public Relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the publics on whom its success of failure depends, yang artinya “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. Greener (1995) public relations adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya.

Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara sebuah organisasi dan publiknya (Gregory, 2004). The British Institute Public Relations mendefinisikan “Public Relations practice is deliberate, planned, and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public” (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dengan publiknya).

Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan aturan seseorang atau organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan sesutu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Canfield dalam Yuianti, 1964)1.

(22)

Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik signifikan (Marston, 1979).

Berbagai pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada intinya public relations adalah bagian integral dari organisasi yang berfungsi untuk menjalin komunikasi timbal balik antara organisasi dan publik yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi.

2.2.2 Tujuan Public Relations

Tujuan PR menurut Djaja (1995), adalah sebagai berikut :

a. Tujuan internal PR: mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan, terutama ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan, mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan; guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik; memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan; juga menjelaskan tentang perkembangan perusahaan tersebut; merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal PR dalam perusahaan tersebut. b. Tujuan eksternal PR adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik.

Dukungan publik disini dibatasi pada pengertian: memperluas langganan atau pemasaran; memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas; mencari dan mengembangkan modal; dan memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif.

PR bertujuan untuk menciptakan pengetahuan, memelihara pengertian, dan dukungan dari berbagai pihak kepada suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan dari PR dapat berbeda-beda sesuai dengan publik (kelompok sasaran) yang dihadapi untuk setiap tujuan dan untuk setiap kelompok tertentu membutuhkan kemasan pesan yang berbeda-beda melalui media yang lebih beragam. Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan PR yang menentukan tetapi feed back yang PR harapkan. Tujuan utama penciptaan

(23)

pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Melalui pengertian berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.

2.2.3 Fungsi Public Relations

Menurut pakar humas Bernay (1952) terdapat tiga fungsi utama humas, yaitu:

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau

lembaga sesuai dengan sikap atau perbuatan masyarakat ataupun sebaliknya.

Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama. 2. Membina hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dan publiknya

yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang mewakilinya atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Secara struktural, PR merupakan bagian integral dari suatu lembaga/organisasi. Artinya PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate management function). Hal tersebut berarti merupakan bagaimana PR dapat berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) dengan tujuan menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual

(24)

confidence), menciptakan good will, memperoleh dukungan publik dan demi terciptanya corporate image yang positif.

Public Relations yang sebenarnya terletak pada keahlian mengembangkan dan menjalankan strategi yang berkaitan dengan strategi menciptakan image yang favourable. Sehingga ciri khas dari fungsi Public Relations adalah sebagai berikut:

• Menunjukkan kegiatan (action). • Kegiatan yang jelas (activities).

• Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different). • Terdapat suatu kepentingan penting (important).

• Adanya kepentingan bersama (common interest).

• Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication) (Yulianti, 2005).

Secara umum fungsi public relations menurut Dr. Rex F Harlow (1988) dalam Ruslan (2008) yaitu sebagai berikut:

a. Public Relations sebagai metode komunikasi. PR merupakan rangkaian atau sistem kegiatan komunikasi yaitu PR memiliki hubungan fungsional dengan organisasi dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.

b. Public Relations sebagai perwujudan (state of being)

State of Being yang dimaksud adalah perwujudan kegiatan komunikasi yang “dilembagakan” dalam bentuk biro, divisi maupun bagian.

PR bekerja dengan cara melakukan hubungan atau kerjasama dengan relasi dan kepercayaan antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga kebutuhan publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Berdasarkan fungsi di atas, PR merupakan cara yang sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan sehingga mampu bersaing secara terus-menerus untuk mengadakan pembaharuan dan ini sangat penting untuk memberi citra baik perusahaannya, sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya. Jadi, PR berfungsi untuk mengatur komunikasi dan informasi internal dan eksternal sehingga memperoleh public support dan public acceptant dari khalayak sasarannya.

(25)

Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan pengembangan peranan PR baik secara praktisi maupun professional dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salahsatu kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PR dan pencapaian profesionalisme dalam public relations.

Fungsi petugas public relations pun berkembang seiring kemajuan dunia usaha. Terdapat empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR (Ruslan 2008) yaitu sebagai berikut:

1. Communicator

Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver.

2. Relationship

Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan.

3. Backup Management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.

4. Good image maker

Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau perusahaan.

(26)

2.2.4 Tugas Public Relations

Menurut Rumanti (2002) terdapat lima pokok tugas Public Relations sehari-hari adalah :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan. 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau

masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan seperti kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan perusahaan dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti (Jefkins, 1996). Selain itu, PR juga bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dengan lingkungan. Lingkungan sebagai salahsatu penunjang kehidupan perlu turut diperhatikan oleh seorang praktisi PR karena lingkungan akan memberikan dukungan bagi perkembangan suatu organisasi atau perusahaan dan merupakan masa depan bagi kehidupn sosial.

3. Memperbaiki citra organisasi. Hal ini disebabkan karena citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, dan mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.

4. Tanggungjawab sosial terhadap semua kelompok yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapat tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, eksternal dan pers. Penting bagi PR untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap publik yang memerlukan informasi. Dengan sikap terbuka, diharapkan dapat membentuk dan mengembangkan opini publik yang mewarnai dan memberi masukan kepada perusahaan serta turut menyampaikan gambaran organisasi dengan realita yang ada sesuai kebutuhan dan keinginan publik.

(27)

5. Komunikasi timbal balik

Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi public relations, karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Suhandang (2004) yang menyatakan bahwa tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti, serta muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Dengan demikian, maka peran PR tesbut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).

2.3 Opini Publik

Publik yang berkaitan dengan perusahaan yaitu publik internal dan eksteral akan menghasilkan suatu pendapat yang akan berpengaruh bagi suatu perusahaan. Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri sedangkan publik eksternal adalah orang luar atau masyarakat umum yang medapat informasi dan penerangan demi tumbuhnya perasaan positif dan hubungan atau kerjasama yang baik dari perusahaan. Menurut Doob dalam Soemirat dan Ardianto (2003) pengertian opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Selanjutnya menurut Soemirat dan Ardianto (2003), definisi ini menyebutkan bahwa opini publik berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Doob lebih jauh lagi mengemukakan bahwa yang membentuk serta mempertahankan opini pubik adalah sikap pribadi seseorang maupun sikap kelompoknya (masyarakat yang sama), karena sikap dibentuk oleh pengalaman baik dari diri sendiri maupun kelompok itu sendiri.

Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik secara terbuka maupun melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini, dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, mimik muka atau bahasa tubuh maupun

(28)

secara tertulis. Emory S. Borgadus dalam Ruslan (2008) berpendapat bahwa terdapat bermacam pengertian tentang opini publik, antara lain sebagai berikut:

1. Opini personal (personal opinion) yaitu opini berdasarkan penafsiran individu.

2. Opini pribadi (private opinion) yaitu opini ini merupakan landasan bagi opini personal karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini pribadi.

3. Opini kelompok (group opinion) yaitu opini kelompok terbagi menjadi opini mayoritas dan minoritas. Opini kelompok ini sangat dekat dengan opini publik.

4. Opini koalisi (coalition opinion) yaitu opini ini merupakan penggabungan dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas. Penggabungan opini tersebut dinamakan opini koalisi.

5. Opini consensus (concensus opinion) yaitu opini ini melalui suatu proses perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama dan merupakan opini yang berbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama.

6. Opini umum (general opinion) yaitu bentuk opini yang bersifat pendapat umum yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di masyarakat atau kelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan dan norma-norma yang dianut masyarakat bersangkutan.

Menurut Rumanti (2002) bagi public relations opini publik mempunyai makna sebagai suatu konfirmasi dan merupakan suatu pernyataan terhadap suatu keinginan, kebutuhan, yang diungkapkan lewat ide atau pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisan atau gambar dan sebagainya. Bagi suatu organisasi atau perusahaan, opini publik sangat penting untuk: 1) mengadakan perbaikan, 2) mengadakan perkembangan, 3) mengadakan unggulan, dan 4) menjadikan mampu bersaing. Bagi PR, opini publik baik yang bersifat positif atau negatif semuanya sangat penting. Hal ini dikarenakan praktisi PR tidak bisa hanya memperdulikan opini publik yang positif saja, melainkan juga harus memperhatikan opini negatif guna melakukan klarifikasi atau perbaikan maupun perkembangan menuju ke arah yang lebih baik.

(29)

2.4 Corporate Image (Citra Perusahaan) 2.4.1 Definisi Image (Citra)

Menurut Kotler (1997), image (citra) adalah kepercayaan, ide dan impresi seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Alma Buchari (1992), citra merupakan kesan, opini, pandangan, impresi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, suatu objek orang atau lembaga. Meskipun demikian citra tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses dalam pembentukannya. Bagi sebuah perusahaan, image atau citra yang baik mutlak diperlukan. Sedemikian penting arti dari image (citra) itu sendiri sehingga perusahaan bersedia mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk meraihnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra organisasi atau merek produk atau jasa yang diwakili oleh pihak public relations. Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai public relations. Meskipun demikian pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk (Ruslan, 2005). Biasanya landasan citra itu berakar dari ”nilai-nilai kepercayaan” yang kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dan amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami proses cepat atau lambat untuk membentuk opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (Ruslan, 2007).

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Menurut Kotler (1985), citra adalah kumpulan dari kepercayaan, ide, pandangan, opini, dan impresi dari seseorang terhadap suatu objek. Pernyataan Kotler menunjukkan bahwa citra adalah serangkaian anggapan, ide gan kesan seseorang terhadap suatu objek sehingga meningkinkan antara seseorang dan orang lainnya mempunyai kesan

(30)

yang berbeda terhadap objek perusahaan, hal ini tergantung dari pengalaman dan hubungan terhadap perusahaan (Dowling, 2002)2.

2.4.2 Jenis Image (Citra)

Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat (1992) ada beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas public relations, dan dapat dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut.

a. Citra cermin (mirror image)

Pengertian di sini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra” negatifnya yang muncul.

b. Citra kini (current image)

Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkenaan dengan produknya. Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik yang penerimaannya, sehingga dalam posisi tersebut pihak PR akan menghadapi resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice) dan hingga muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang diperolehnya.

c. Citra keinginan (wish image)

Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan lebih dikenal (good awareness), menyenagkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan oleh publikya atau masyarakat umum.

d. Citra perusahaan (coporate image)

Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang positif, lebih dikenal publiknya. Dalam hal ini PR berupaya atau bahkan ikut

2 Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view&id=139&Itemid=41.

(31)

bertanggungjawab untuk mempertahankan citra perusahaan agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid) untuk berkompetisi di pasar bursa saham.

e. Citra serbaneka (multiply image)

Citra ini mrupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas, misalnya bagaimana PR-nya akan menampilkan pengenalan terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya. Semua itu kemudian diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (multiply image) yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).

f. Citra penampilan (performance image)

Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan para professional pada perusahaan bersangkutan. Misalnya dengan memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyambut telepon, tamu, pelanggan serta publiknya harus manyenangkan serta memberikan kesan yang baik.

2.5 Eksistensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) eksistensi merupakan adanya, keberadaan. Hal ini menunjukkan suatu hal yang diakui keberadaaanya dalam hal ini adalah persahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya. Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuannya menjaga kredibilitas dan meningkatkan corporate image-nya.

Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap sebuah eksistensi perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan mudah diterima oleh publiknya, peneriamaan yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan pengakuan eksistensi perusahaan.

(32)

2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan 2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations

Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) dalam Ruslan (2008), pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah “7-Cs PR Communications” dalah sebagi berikut:

1. Credibility (Kredibilitas)

Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect.

2. Context (Konteks)

Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial, pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai media massa.

3. Content (Isi)

Isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat secara umum bagi masyarakat.

4. Clarity (Kejelasan)

Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dan komunikan.

5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)

Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan-pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proses komunikasi, membujuk publiknya.

6. Channels (Saluran)

Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaan dan proses penyebaran informasi secara efektif.

(33)

7. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak)

Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan efektif bila beraitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak.

2.6.2 Jenis Strategi Public Relations

Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik Strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek. Terdapat tiga jenis strategi public relations sebagai berikut:3

1. Strategi persuasif

Strategi persuasif memiliki ciri-ciri:

• Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.

• PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi.

• Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian

• Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.

2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatif-informatif):

a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis

3 Ahmad Kurnia El-Qorni. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label/Public%20Relations.

(34)

c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). 3. Strategi dibentuk oleh dua komponen

a. Komponen sasaran

Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yang dipersempit menjadi publik sasaran (target publik).

b. Komponen sarana

Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu : • Conservation (mengukuhkan).

• Change (mengubah).

• Crystallization (mengkristalkan).

Tabel 1. Strategi dua komponen

Komponen Pembentukan Strategi PR Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap Komponen sarana Paduan atau bauran sarana untuk

menggarap suatu sasaran

Sumber: Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.

Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR pertama yaitu komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholders yang dipersempit menjadi publik sasaran melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran tersebut menyandang opini bersama, potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian khusus”. Maksud sasaran disini adalah publik sasaran (target publik).

Tabel 2. Pola dasar ‘The 3 C’s options’

Komponen Strategi Public Relations conservation (mengukuhkan) Terhadap opini yang aktif-pro (proponen) change (mengubah) Terhadap opini yang aktif-contra (oponen) crystallization (mengkristalkan) Terhadap opini yang pasif (un-commited)

Sumber: Rosady Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.

Kedua, komponen sarana pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan tiga kemungkinan tersebut ke arah yang menguntungkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu conservation (mengukuhkan), change (mengubah), dan crystallization (mengkristalkan) dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran.

Berdasarkan pemaparan di atas, PR dapat memberikan kontribusinya dalam proses strategic management, melalui dua cara, yaitu: pertama, melakukan

(35)

tugasnya sebagai bagian dari strategic management keseluruhan organisasi dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi, sasaran, dan objective organisasi atau perusahaan. Dua, PR dapat berperan dalam strategic management dengan mengelola kegiatannya secara strategis. Kedua sumbangan ini akan dapat dimengerti bila disadari bahwa strategic management mempunyai area kegiatan dalam tiga lapisan, yakni: 1) lapisan korporat atau organisasi secara menyeluruh. Artinya PR diberi tugas yang amat startegis dan mempunyai jalur yang langsung kepada pemegang saham, top eksekutif, media dan masyarakat, 2) lapisan bisnis atau lapisan khusus, dan 3) lapisan fungsional. 2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations

Berkenaan dengan hubungan publik dan hubungan pers, Jefkins (1996) menyatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam aktivitas PR. Hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan kerja atau kelancaran aktivitas komunikasi PR dengan publik. Hal ini dikarenakan peranan hubungan media dan pers dalam dunia PR tersebut merupakan channel (saluran) komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi karena salahsatu fungsi pers adalah pembentuk opini yang kuat yang sangat efektif melalui media massa.

Kerjasama PR dengan pers juga akan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan tersebut baik yang bersifat simultaneity effect (efek keserempakan) maupun efek dramatisir dan efek publisitas tinggi memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik dalam waktu yang relatif singkat.

Definisi hubungan pers menurut Jefkins (1996) adalah suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin sedangkan informasi yang diberikan PR adalah untuk menciptakan pengenalan dan pengertian. Hubungan pers tidak terbatas hanya pada pendekatan-pendekatan baik secara fungsional maupun antar hubungan pribadi atau kontak dengan pihak pers. Aktivitas PR dan Hubungannya dengan media dan pers yaitu dalam hal teknik pembuatan produk-produk publikasi, informasi dan berita dalam bentuk Press Release, Photo Press, News Letter dan sebagainya. Selanjtnya, definisi press

(36)

relations menurut Ruslan (2008), yaitu suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk melakukan komunikasi penyampaian pesan atau informasi tertentu mengenai kelembagaan, perusahaan/institusi, produk hingga kegiatan individual lainnya yang dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers atau media massa untuk menciptakan publisitas dan image positif.

2.7.1 Membina Hubungan Pers

Ruslan (2008) menyatakan Public Relations dan Pers sering kali terjadi pertentangan. Hal ini terjadi karena dimensi fungsi PR yang bertolak belakang dengan pers, karena publikasi yang berkaitan dengan PR adalah informasi yang bersifat positif sedangka pers adalah informasi yang bersifat sensasional sehingga dapat menimbulkan keresahan, polemik, atau controversial di masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, PR berupaya untuk membina hubungan yang baik dengan media maupun pers yang dilandaskan pada prinsip keterbukaan serta saling menghargai peran satu sama lainnya dan saling mendukung. Upaya tertentu dalam membina hubungan pers yang harmonis pada dasarnya menurut Cutlip dan Center (1982) dapat dilakukan melalui hal-hal berikut.

1. Mutual appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah pihak.

2. Mutual understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing.

3. Mutual confidence yaitu saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak.

4. Tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah pihak.

Tantangan bagi petugas PR dimanapun dan kapanpun adalah mencari cara agar kegiatannya mendapat pemberitaan seluas-luasnya di media. Oleh karena itu, strategi media relations perlu diperhatikan. Bertugas memberi informasi seluas-luasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media. Senjata utama petugas media relations adalah rilis berita yang secara rutin ditulis dan didistribusikan ke semua media terkait.

Terdapat 13 teknik bekerjasama untuk “merangkul“ media agar mendapatkan publisitas kegiatan PR:

(37)

1. Interview

Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau inisiatif petugas PR mengajukan wawancara menampilkan narasumber dan topik yang bernilai berita.

2. Kemudahan wawancara

Memberikan kesempatan media untuk melakukan wawancara dengan juru bicara pada hari, tempat dan waktu yang ditentukan.

3. Media Briefing

Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang informasi atau kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu. Berikan informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang.

4. Media Centre/Press Room

Ruang khusus untuk digunakan para reporter media massa membuat dan mengirim berita ke kantor redaksi.

5. Media Junket

Undangan kepada media untuk meliput kegiatan khusus, mewanwancarai selebriti, perkenalan produk, dan fasilitas baru.

6. Media participation

Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan khusus yang juga dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan berbagai bentuk promosi seperti hadiah , tiket, souvenir.

7. Media preview

Memberi kesempatan kepada media untuk menonton pertunjukan atau film lebih dulu sebelum dipertontonkan ke publik, dengan harapan media menulis resensinya.

8. Media tour

Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam maupun luar kota, untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil perusahaan dari top manajemen yang menemani agar dapat diwawancarai atau memberi presentasi.

(38)

9. Press Conference atau Jumpa Pers

Even yang diorganisir oleh perusahaan untuk memberikan pengumunan langsung ke media agar mereka mendapat informasi secara detail.

10. Photosession

Memberi kesempatan bagi media untuk mengambil foto atau video dari seorang public figure atau event yang bernilai berita.

11. Kerjasama Promosi

Perjanjian antara dua instansi dalam bentuk tukar menukar produk, fasilitas, SDM, pelayanan atau jasa yang saling menguntungkan.

12. Publicity Stunt

Kegiatan yang tidak biasa adalah publisitas yang menarik, karena dapat menjadi berita human interest.

13. Kunjungan Redaksi

Tujuan kunjungan bukan sekedar perkenalan, melainkan menyamakan persepsi dan pendapat untuk menjalin saling pengertian.

2.7.2 Jenis dan Media Public Relations

Menurut Ruslan (2008), media massa merupakan prioritas utama sebagai media publikasi perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara luas mengenai perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur terpenting kegiatan PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini merupakan aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu sendiri.

Menurut Greener (1995), seorang PR harus mengetahui sifat media. PR dalam penentuan media harus dapat mencapai masyarakat yang dituju dan mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan. Klasifikasi media menurut Kusumastuti (2001) adalah:

• Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di masyarakat. Selain itu, media cetak lain yaitu house journal.

• Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun televisi baik miliki pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta

(39)

nasional lainnya seperti Trans TV, RCTI, SCTV, Metro TV, dan sebaginya termasuk teknologi informasi (internet).

• Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran. • Media luar ruangan termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster,

merchandise dan sebagainya. 2.8 Kerangka Pemikiran

Public Relations dalam kegiatannya mencangkup kegiatan ke dalam dan keluar pada aktivitas fungsi serta tuga PR. Adapun inti dari kegiatan PR adalah untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, minat, dan dukungan dari berbagai pihak yang dapat menentukan jalannya perusahaan untuk memperoleh public support dan public acceptance (dukungan dan penerimaan publik) dan pada akhirnya melalui kegiatan-kegiatannya tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa terciptanya dan berkembangnya opini publik dan image positif terhadap perusahaan.

Dalam menghadapai era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong perusahaan untuk lebih maju serta mempertahankan eksistensinya pada persaingan tersebut. Tingginya persaingan serta kuatnya motivasi perusahaan dalam mempertahanan eksistensinya menyebabkan setiap perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat agar dapat terus berkembang.

Fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan sebagai komunikator, fasilitator serta good image maker diimplementasikan dalam beberapa kegiatan PR. Kegiatan tersebut menitikberatkan pada kepercayaan, opini yang baik di mata publik internal dan eksternal. Kegiatan PR inilah mencegah adanya misunderstanding, serta untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat dan mempengaruhi massa secara kontinuitas sehingga akan mempertahankan eksistensi perusahaan. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran tentang strategi Public Relations (PR) dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan, yaitu seperti Gambar 1.

(40)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis Pengarah:

1. Kebijakan Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 2. Visi, Misi Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 3. Manejemen Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.

4. Kebutuhan informasi Masyarakat mempengaruhi strategi Public Relations. 5. Pemberitaan Media massa mempengaruhi strategi Public Relations.

6. Strategi Public Relations mempengaruhi opini publik yang juga mempengaruhi citra perusahaan.

Hipotesis Uji :

H-0 : Tidak ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public Relations dengan Opini Publik.

H-1 : Ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public Relations dengan Opini Publik.

Faktor eksternal: • Kebutuhan informasi

Masyarakat

• Pemberitaan Media massa Faktor Internal:

• Kebijakan Perusahaan • Visi, Misi Perusahaan • Manajemen Perusahaan

Opini Publik (Internal dan Eksternal) • Tingkat kepercayaaan publik

Strategi PR • Metode Komunikasi • Kegiatan Internal • Kegiatan Eksternal • Fungsi PR • Tugas PR

(41)

2.9 Definisi Operasional

1. Kebijakan perusahaan adalah aturan/keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan.

2. Visi perusahaan yaitu tujuan jangka panjang perusahaan.

3. Misi perusahaan adalah tujuan jangka pendek perusahaan dalam mewujudkan visi perusahaan.

4. Manajemen perusahaan adalah kemampuan manajemen dalam mengatur kinerja dan langkah strategis yang akan dilakukan.

5. Kebutuhan informasi masyarakat adalah informasi yang diinginkan oleh masyarakat secara lengkap, jelas dan rinci mengenai kegiatan serta produk yang dihasilkan perusahaan.

6. Kompetitor adalah pesaing perusahaan pada target pasar dan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan.

7. Pemberitaan media massa adalah berita yang dimuat di media massa menegenai kinerja, kegiatan maupun kejadian yang terjadi pada perusahaan. Pemberitaan media massa dikategorikan menjadi:

a. Pemberitaan positif: pemberitaan yang dapat menguntungkan/ meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

b. Pemberitaan negatif: pemberitaan yang merugikan/mengancam kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

8. Fungsi Public Relations adalah sekumpulan aktivitas berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh PR dalam perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

9. Tugas Public Relations adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan dan telah ditentukan untuk dikerjakan bagi PR di perusahaan dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.

10. Strategi Public Relations adalah rencana PR yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan.

11. Metode komunikasi adalah cara komunikasi yang digunakan oleh PR dalam melaksanakan kegiatannya terhadap publik internal dan eksternal. 12. Tingkat kedekatan dengan media dan pers adalah kualitas dan kuantitas

(42)

informasi kepada publik. Penilaian terhadap kuesioner adalah (Ya=2; Tidak=1). Tingkat kedekatan dibagi menjadi dua kategori:

a. Dekat / tinggi: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan dengan media dan pers intens dan terjalin dengan baik.

b. Tidak dekat / rendah: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan dengan media dan pers tidak intens dan tidak terjalin dengan baik.

13. Jenis media adalah variasi media massa yang digunakan PR dalam melaksanakan kegiatannya. Jenis media dibagi menjadi dua kategori:

a. Media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, press release, bulletin, dll.

b. Media elektronik seperti televisi, radio, websit /internet, dll.

14. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan seperti karyawan, manager, direksi serta para pemegang saham.

15. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar perusahaan meliputi masyarakat umum, konsumen, distributor, media massa, pers, pemerintah serta pihak yang terkait lainnya.

16. Opini publik adalah pendapat atau suatu pernyataan terhadap suatu perusahaan yang diungkapkan lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisan/gambar dan sebagainya.

17. Image (Citra) adalah kesan individu ataupun kelompok terhadap perusahaan yang muncul dari adanya pengertian, opini, dukungan maupun pengetahuan dan pengalaman. Citra terbagi atas dua kategori:

a. Positif : citra yang menguatkan perusahaan (citra baik). b. Negatif :citra yang melemahkan perusahaan (citra tidak baik).

18. Eksistensi citra perusahaan adalah keadaan perusahaan dihargai, diakui secara positif keberadaannya oleh publik internal maupun eksternal.

19. Tingkat kepercayaan publik adalah kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian, menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya.

Gambar

Tabel 25.  Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor  2009........................................................................................................
Tabel 2. Pola dasar ‘The 3 C’s options’
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Tabel 3. Time line sejarah PT Indocement
+7

Referensi

Dokumen terkait