• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEGIATAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN GOBAG SODOR PADA ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN KEGIATAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN GOBAG SODOR PADA ANAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

10 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

MENINGKATKAN KEGIATAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI

PERMAINAN GOBAG SODOR PADA ANAK

Ariyanti (12260967)

Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Abstrak

Latar belakang: Di TK Mutiara Semen Wonoboyo Temanggung khususnya kelompok A masih banyak anak yang sosial emosionalnya belum seimbang sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Setiap diberi tugas untuk membuat kelompok atau regu bermain ternyata banyak anak yang tidak mampu mengendalikan emosinya, ada yang menangis bahkan ada yang bermain sendiri. Meskipun guru sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pengarahan atau penjelasan supaya anak tertarik, namun masih ada beberapa anak yang kurang memperhatikan, pada hal kegiatan bermain juga mempengaruhi kegiatan belajar anak disekolah. Hal ini juga menyebabkan kemampuan bersosialisasi anak menjadi rendah.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan sosial emosional anak sebelum melalui permainan gobag sodor, untuk mengetahui bagaimana proses penggunaan permainan gobag sodor dalam meningkatkan kegiatan sosial emosional anak, dan untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran melalui permainan gobag sodor dapat meningkatkan kegiatan sosial emosional anak. Penelitian yang digunakan adalah penilaian tindakan kelas. Lokasi penelitian di TK Mutuiara Semen pada anak kelompok A yang berjumlah 16 terdiri dari 7 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Sumber data penilaian ini dari hasil observasi, dan dokumentasi serta wawancara dengan narasumber. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.. Semua data divalidasi dengan menggunakan tringulasi yaitu penapaian validasi menggunakan berbagai jenis alat atau instrumen ,untuk mengecek kebenaran dengan menggunakan dari sumber yang berbeda dengan menggunakan theknik yang sama. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif dianalisis secara kualitatif yaitu menganalisis hasil observasi yang melibatkan semua aspek yang kemudian diprosentasikan untuk memperoleh data yang valid.Diskriptif komporatif dilakukan untuk membandingkan hasil belajar tiap siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan memperhatikan indikator kerja. Penelitian dilakukan selama 2 siklus dengan prosedur umum meliputi tahapan (1) Perencanaan yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan, metode penelitian dan rencana tindakan; (2) Tindakan yaitu dilakukan sebagai upaya perubahan yang dilakukan, (3) Observasi dilakukan secara sistematis untuk mengamati hasil atau dampak tindakan terhadap proses belajar mengajar, (4) Refleksi yaitu mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau daftar dari tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan melalui permainan gobag sodor dapat meningkatkan kegiatan sosial emosional pada anak. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan sosial emosional pada anak dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, yaitu pra siklus 31%, siklus I meningkat menjadi 56%, siklus II meningkat menjadi 81% sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui permainan gobag sodor salah satunya dapat melatih kemampuan anak dalam mengendalikan perasaan sehingga kegiatan sosial emosional anak dapat berkembang dengan baik.

Kata Kunci: kegiatan sosial emosional, permainan gobag sodor

PENDAHULUAN

Umur 2 sampai 6 tahun adalah anak usia dini atau tahun-tahun pra sekolah atau masa menjalani Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), baik formal maupun nonformal. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. Kegiatan itu dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

(2)

11 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

memasuki pendidikan lebih lanjut. Di dalam UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui pendidikan formal, non formal dan informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan nonformal membentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan (UU no. 20 Tahun 2003).

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk rentang usia empat sampai dengan enam tahun. Pendidikan TK bukan pendidikan yang diwajibkan, namun sangat penting bagi kehidupan manusia di masa mendatang. Tingkat Pencapaian Perkembangan sosial emosional anak usia 4 - <5 tahun meliputi: Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan; Mau berbagi, menolong, dan membantu teman; Menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif; Mengendalikan perasaan; Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan; Menunjukkan rasa percaya diri; Menjaga diri sendiri dari lingkungannya; serta menghargai orang lain (Permendiknas No. 58 Tahun 2009).

Di TK Mutiara Semen Wonoboyo Temanggung khususnya kelompok A masih banyak anak yang sosial emosionalnya belum seimbang sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Setiap diberi tugas untuk membuat kelompok atau regu bermain ternyata banyak anak yang tidak mampu mengendalikan emosinya, ada yang menangis bahkan ada yang bermain sendiri. Meskipun guru sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pengarahan atau penjelasan supaya anak tertarik, namun masih ada beberapa anak yang kurang memperhatikan, pada hal kegiatan bermain juga mempengaruhi kegiatan belajar anak disekolah. Hal ini juga menyebabkan kemampuan bersosialisasi anak menjadi rendah.

Untuk mengatasi masalah di atas perlu dilakukan suatu upaya yang kreatif agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam keadaan yang nyaman, menyenangkan dan bermakna bagi anak. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan oleh orang tua dan pendidik melalui kegiatan bermain, salah satunya dengan permainan gobag sodor. Sebelum diberi tugas guru menyiapkaan alat peraga yang dibutuhkan dalam kegiatan permainan gobag sodor yaitu halaman dan kapur tulis.

Dengan mengangkat masalah diatas harapan yang ingin dicapai adalah dapat memberikan kemudahan dan kesenangan pada anak dalam kegiatan sosial dan emosional melalui permainan gobag sodor. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis bermasud akan mengadakan penelitian melalui permainan gobag sodor supaya anak dapat menciptakan nilai karakter anak Di TK Mutiara Semen Wonoboyo Temanggung dengan alasan karena penulis salah satu staf pengajar pada TK tersebut, sehingga diharapkan memudahkan dalam meneliti secara langsung dan terlibat di dalamnya, dalam penelitian ini akan mengarah pada kemampuan sosial emosional anak melalui permainan gobag sodor didorong dari orang tua dan guru.

(3)

12 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Berdasarkan paparan di atas mendorong peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Kegiatan Sosial Emosional melalui Permainan Gobag Sodor pada Anak Kelompok A TK Mutiara Semen Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2013/2014”.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Perkembangan Sosial Emosional

Sosialisasi merupakan suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri (Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono, 1997:76). Sedangkan Sueann Robinson Ambron (Syamsu Yusuf, 2011:123) mengartikan sosialisasi itu ”sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif”. Syamsu Yusuf (2011:122) menyatakan ”kemampuan sosialisasi anak diperoleh melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orang tua, saudara, teman sebaya atau sepermainan, maupun orang dewasa lainnya”.

Emosi adalah suatu keadaan yang kompleks, dapat berupa perasaan/pikiran yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang (Makmun Khairani, 2013:114). Sedangkan Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono (1997:94) “mendefinisikan emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, keadaan mental yang hebat dan meluap-luap”. Goleman (Aqip dkk, 2011:170) mengatakan bahwa “kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang untuk memotivasi diri, ketahanan menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi, dan menunda kepuasan serta mengatur keadaan jiwa”. Sementara Cooper dan Sawaf (Zainal Aqip dkk, 2011:170) mengatakan “kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi”.

Pengertian Permainan Gobag sodor

Permainan gobag sodor adalah permainan yang dilakukan dalam sebuah arena bujursangkar yang dibatasi dengan garis kapur, terdiri dua team dengan masing-masing tiga orang penjaga, satu team bermain sebagai penjaga dan team lawan bermain sebagai pemain, secara bergantian setiap anggota team pemain akan berusaha mencapai garis belakang arena ( "the door" ) dan anggota team penjaga akan mencegahnya. Jika pemain tersentuh penjaga, maka kedua team bergantian sebagai pemain dan penjaga.

(4)

13 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang METODE PENELITIAN

Seting Penelitian a. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II dari bulan Mei 2014 sampai Juni 2014. Pada bulan pertama minggu pertama digunakan untuk menyusun instrumen penelitian, minggu ketiga untu menyiapkan kelas dan alat peraga dan minggu ke empat digunakan untuk pelaksanaan Siklus ke I. Pada bulan kedua minggu pertama untuk evaluasi Siklus I, minggu kedua pelaksanaan Siklus II, minggu ketiga untuk menyusun konsep laporan dan simulasi perbaikan, minggu keempat digunakan untuk perbaikan laporan dan pengiriman hasi laporan.

b. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di TK Mutiara Semen Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian, karena peneliti bertugas sebagai pendidik di TK tersebut. Dengan penelitian pembelajaran di TK tempat tugas peneliti sendiri, tentunya akan memudahkan bagi dalam memperoleh data dan sekaligus hasil dari penelitian akan langsung dapat dirasakan.

c. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kelompok yang berjumlah 16 anak, yang terdiri dari 9 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil kegiatan belajar peserta didik. Sedangkan sumber data adalah peserta didik dan peneliti.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan digunakan data berupa: a. Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui minat dan partisipasi anak yang diperlihatkan adanya perubahan dalam proses kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran melalui permainan gobag sodor.

b. Dokumentasi

Dokmentasi yang digunakan berupa daftar kelompok A,Daftar nilai kelompok A dan foto kegiatan.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat Penilaian Pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Instrumen wawancara

b. Lembar observasi c. Dokumentasi Validitas Data

Semua data divalidasi dengan menggunakan tringulasi yaitu penapaian validasi menggunakan berbagai jenis alat atau instrumen ,untuk mengecek kebenaran dengan menggunakan dari sumber yang berbeda dengan menggunakan theknik yang sama.

(5)

14 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Teknis Analisis Data

1. Deskriptif kualitatif dianalisis secara kualitatif yaitu menganalisis hasil observasi yang melibatkan semua aspek yang kemudian diprosentasikan untuk memperoleh data yang valid.

2. Diskriptif komporatif dilakukan untuk membandingkan hasil belajar tiap siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan memperhatikan indikator kerja.

Indikator Keberhasilan

Untuk menentukan keberhasilan penelitian maka dirumuskan kinerja keberhasilan peneliti yaitu peningkatan kegiatan sosial emosional anak kelompok A TK Mutiara Semen Wonoboyo Temanggung Tahun Pelajaran 2014 melalui kegiatan permainan gobag sodor sebagai berikut:

1. Sekurang-kurangnya 75% anak didik memiliki kemampuan dalam nilai kegiatan sosial emosionalnya.

2. Sekurang-kurangnya 15% anak memiliki kemampuan cukup dalam nilai kegiatan sosial emosionalnya.

3. Sekurang-kurangnya 10% anak memiliki kemampuan kurang dalam nilai kegiatan sosial emosionalnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas dengan alur atau tahapan (perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi) disajikan dalam dua siklus yang sebelumnya didahului dengan kondisi pra siklus. Deskripsi Pra Siklus

Pada saat pembelajaran kemampuan social emosional ternyata masih banyak anak yang belum bisa melakukan kegiatan yang benar. Hal ini terbukti dari 16 anak, yang bisa melakukan dengan baik hanya 5 anak atau 31%.

Tabel 1. Prosentase Pra Siklus

No Uraian Keberhasilan Anak Jumlah

Anak Presentase 1 Anak yang kegiatan social emosional

meningkat sesuai harapan 5 31%

2 Anak yang kegiatan social emosional mulai

meningkat 4 25%

3 Anak yang kegiatan social emosional

(6)

15 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Data juga terlihat pada grafik berikut ini :

Gambar 1. Diagram Kondisi Pra Siklus

Berdasarkan diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosial emosional dengan melatih anak bertanggung jawab masih rendah. Data yang diperoleh dalam kegiatan awal tersebut dapat diartikan bahwa penggunaan metode tanya jawab, pemberian tugas dan unjuk kerja dengan menggunakan alat peraga seadanya kurang mendukung karena itu diperlukan metode lain dengan permainan salah satunya permainan gobag sodor.

Deskripsi Siklus I a. Perencanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran sosial emosional anak melalui permainan gobag sodor, peneliti mempersiapkan langkah-langkah dan penjelasan yang lebih agar tercapai tujuan yang diharapkan yaitu:

1) Menentukan rencana pembelajaran sesuai RKH 2) Menjelaskan bagaimana cara menggunakan media 3) Mempersiapkan alat yang digunaan

4) Mempersiapkan format evaluasi 5) Menentukan instrumen evaluasi b. Pelaksanaan

Media pembelajaran pendidikan karakter untuk meningkatkan sosial emosional anak ini pada siklus I menggunakan rencana sebagai berikut :

Tabel 2. Rencana Kegiatan Siklus I (RKH)

No Kegiatan Hasil Kegiatan

1 Guru menjelaskan aturan cara bermain gobag sodor dan tugas masing-masing dalam kelompok serta diberi kebebasan untuk memilih teman untuk menjadi anggota kelompok.

Anak mendengarkan penjelasan dari guru

2 Guru memberikan contoh cara bermain gobag sodor dengan baik dan benar

Anak memperhatikan guru

3 Guru memberikan tugas pada anak untuk praktek langsung bermain gobag

Anak praktek langsung bermain gobag sodor 0 2 4 6 8 Belum meningkat Mulai meningkat Meningkat sesuai harapan

PRA SIKLUS

Pra Siklus

(7)

16 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang sodor

4 Guru mendiskusikan hasil praktek permainan gobag sosdor anak

Tanya jawab tentang hasil praktek

c. Observasi

Berdasarkan hasil observasi terhadap anak pada siklus I, anak yang dapat menunjukan peningkatan kegiatan social emosional ada 56% atau 9 anak.

Tabel 3. Prosentase Siklus I

No Uraian Keberhasilan Anak Jumlah

Anak Presentase 1 Anak yang kegiatan social emosional

meningkat sesuai harapan 9 56%

2 Anak yang kegiatan social emosional mulai

meningkat 4 25%

3 Anak yang kegiatan social emosional

belum meningkat 3 19%

Data juga terlihat pada grafik berikut ini :

Gambar 2. Diagram Kondisi Siklus I

Berdasarkan grafik diatas hasil evaluasi pada siklus I mencapai 56% sehingga anak belum mencapai ketuntasan. Dari tabel dan grafik diatas, dapat diketahui bahwa kemampuan untuk meningkatkan sosial emosional anak melalui permaianan gobag sodor dapat lebih meningkat dari pra siklus, namun masih kurang sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan sebelum melanjutkan ke siklus II. Peneliti melakuan refleksi tentang kelemahan secara umum, peneliti kurang detail menjelaskan aturan permaian gobag sodor untuk meningkatkan kegiatan sosial emosional anak dengan baik.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian pembelajaran sosial emosional melalui permainan gobag sodor pada kelompok A di TK Mutiara Semen dirasa belum mengalami kemajuan karena anak baru saja mulai memahami aturan permainan gobag sodor dan masih ada

0 2 4 6 Belum meningkat Mulai meningkat Meningkat sesuai harapan

SIKLUS I

Siklus I

(8)

17 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

sebagian anak yang belum paham betul, maka peneliti perlu untuk mengadakan perbaikan lagi karena beberapa faktor yaitu :

1) Kurangnya penjelasan dari peneliti 2) Kurangnya perhatian dari anak didik

3) Masih ada beberapa anak yang kurang memahami aturan permainan gobag sodor

4) Semangat dan keaktifan anak dalam belajar sosial emosional melalui permainan gobag sodor masih kurang.

Deskripsi Siklus II

Pada siklus II perencanaan kegiatan dan persiapan alat serta bahan yang akan digunakan lebih maksimal karena perbaikan pada siklus II dapat berhasil sesuai yang diharapkan.

a. Perencanaan Tindakan

Dalam melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan krgiatan sosial emosional anak melalui permainan gobag sodor, peneliti melakukan persiapan dan membuat langkah-langkah perbaikan agar tercapai tujuan yang duharapkan. Persiapan persiapan yang dilakukan antara lain : 1) Menjelaskan kembali tentang pembelajaran sosial emosional melalui permainan gobag sodor. 2) Menyusun rencana kegiatan pembelajaran

3) Menentukan perbaikan pembelajaran

4) Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan 5) Mempersiapkan lembar evaluasi

6) Menentukan penilaian b. Pelaksanaan

Perbaikan pembelajaran dalam kegiatan sosial emosional melalui permainan gobag sodor pada kelompok A di TK Mutiara Semen pada Siklus II mengunakan langkah-langkah sebagai berikut :

Tabel 4. Rencana Kegiatan Siklus II (RKH)

No Kegiatan Hasil Kegiatan

1 Guru menjelaskan kembali aturan cara bermain gobag sodor dan tugas masing-masing dalam kelompok

Anak mendengarkan penjelasan dari guru

2 Guru memberikan contoh cara bermain gobag sodor dengan baik dan benar

Anak memperhatikan guru

3 Guru memberikan tugas pada anak untuk praktek langsung bermain gobag sodor dan diawali dengan yel-yel dan tepuk

Anak praktek langsung bermain gobag sodor

4 Guru mendiskusikan hasil praktek permainan gobag sodor anak

Tanya jawab tentang hasil praktek

(9)

18 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang c. Observasi

Selama melakukan perbaikan pembelajaran, peneliti melakukan observasi selama proses belajar mengajar berlangsung dan berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dalam pembelajaran sosial emosional melalui permainan gobag sodor, sudah terlihat anak dapat menunjukan peningkatan kegiatan social emosional.

Tabel 5. Prosentase Siklus II

No Uraian Keberhasilan Anak Jumlah

Anak Presentase 1 Anak yang kegiatan social emosional

meningkat sesuai harapan 13 81%

2 Anak yang kegiatan social emosional mulai

meningkat 3 19%

3 Anak yang kegiatan social emosional

belum meningkat 0 0%

Data juga terlihat pada grafik berikut ini :

Gambar 3. Diagram Kondisi Siklus II

Berdasarkan diagram diatas, hasil evaluasi pada siklus II mencapai 81% sehingga indikator kinerja sudah tercapai. Dari tabel dan diagram di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan sosial emosional anak melalui permainan gobag sodor lebih meningkat pada siklus II karena peneliti selalu berulang ulang dalam menyampaikan penjelasan sehingga anak mengerti.

d. Refleksi

Berdasarkan tabel diatas, perbaikan yang dilakukan saat pembelajaran kegiatan social emosional melalui permainan gobag sodor sebagai berikut :

1) Kegiatan social emosional anak lebih meningkat dibanding dengan Siklus I. 2) Perhatian anak didik lebih banyak dibandingkan kegiatan sebelumnya.

3) Semangat dan keaktivan anak didik meningkat dibandingkan pada kegiatan sebelumnya. 0 2 4 6 8 10 Belum meningkat Mulai meningkat Meningkat sesuai harapan

SIKLUS II

Siklus II

(10)

19 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada saat pembelajaran kegiatan sosial emosional anak di TK Mutiara Semen Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum melalui permainan gobag sodor ternyata masih banyak anak yang belum bisa melakukan kegiatan yang benar. Hal ini terbukti dari 16 anak, yang bisa melakukan kegiatan social emosional dengan baik hanya 5 anak atau 31% saja.

2. Proses penggunaan permainan gobag sodor dalam meningkatkan kegiatan sosial emosional anak di TK Mutiara Semen Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2013/2014 diawali dengan penjelasan yang komunikatif sesuai dengan bahasa anak, akan memudahkan anak dalam menerima penjelasan guru dan melakukan kegiatan sehingga indikator yang ditetapkan dapat tercapai. Dalam menggunakan langkah-langkah yang runtut serta sistematis dapat mengajak anak untuk lebih memahami permainan gobag sodor untuk peningkatan kegiatan sosial emosional, karena didalam pembelajaran guru dan anak selalu dituntut dalam hal peningkatan mutu, baik siswa, guru, dan lainya.

3. Melalui permainan gobag sodor dapat meningkatkan kegiatan sosial emosional pada anak. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan sosial emosional pada anak dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, yaitu pra siklus 31%, siklus I meningkat menjadi 56%, siklus II meningkat menjadi 81% sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui permainan gobag sodor salah satunya dapat melatih kemampuan anak dalam mengendalikan perasaan sehingga kegiatan sosial emosional anak dapat berkembang dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aqip, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya.

Departemen Pendidikan Agama, 2005. Kurikulum 2004 TK dan Raudhatul Athfal. Departemen Pendidikan Agama Dirjen Pendidikan.

Febriansyah, Hidayat. 2009. Permainan Tradisional (3): Galasin (Galah Asin / Gobak Sodor) (on line) tersedia di: http://havban.wordpress.com/2011/03/28/permainan-tradisional-3-galasin-galah-asin-gobak-sodor/ (02 Februari 2014)

Hidayat, Heri. 2003. Aktivitas Mengajar Anak TK. Bamdung: Katarsis.

Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nugroho, Ali dan Yeni Rahmawati. 2011. Metode Pengembangan sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka.

(11)

20 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Nugroho, Widyo. 2012. Nilai-nilai Karakter dalam Permainan Tradisional Gobak Sodor (on line) tersedia di: http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/17/nilai-nilai-karakter-dalam-permainan-tradisional-gobak-sodor-503952.html (12 Juli 2014)

Pratisto, T.. 2014. Perkembangan Sosio Emosional Anak Usia Dini. Artikel. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

Rofi La Ontong. 2013. Kitab Game Khusus PAUD. Jogjakarta: FlashBooks.

Sudono, Anggani. 2000. Alat Permainan dan Sumber Belajar Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Akademik.

Sujiono, Bambang. & Yuliani Nurani Sujiono. 1997. Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tedjasaputra,Mayke. 2007. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: PT Grasindo.

Yusuf LN, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Ramaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Mutu, harga dan kemasan berpengaruh terhadap minat beli kripik bayam elma dikecamatan IV jurai kabupaten pesisir selatan, karena hasil analisi data dengan analisis

Selain beberapa alasan tersebut, media film pembelajaran konsep metabolisme berintegrasi musik juga mampu memperjelas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih

Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan yang terjadi pada kadar hemoglobin dipengaruhi oleh pemberian lembar checklist (√)

Pengelolaan hutan mangrove di Desa Pulau Pahawang sangat didukung oleh masyarakat hal ini dibuktikan dari hasil kuesioner yaitu 67% responden tidak memperbolehkan untuk

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “KONFLIK LAHAN PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN OLEH PT SAHABAT MULIA SAKTI (SMS) DI KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI PADA TAHUN 2015”

Berkaitan dengan penilaian tingkat perbandingan, pada tulisan ini akan ditelaah nilai dan vektor eigen matriks PC mulai dari yang transitif (konsisten) sampai pada

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Samudra Muara Enim Sumatera

Armada dari perbankan ini mengunjungi petani mangga di Desa Gumulung Tonggoh untuk mensosialisasikan program kreditnya, selain itu pihak bank bekerja sama dengan pemerintah