• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DATA DAN ANALISA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

2

BAB II

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Dalam perancangan animasi pendek ini, penulis memperoleh data-data dan literatur yang didapat dari berbagai media untuk memperkuat teori-teori permasalahan dan sebagai referensi visual mengenai pembuatan animasi ini. Metode yang dilakukan diantaranya adalah: literatur buku, survey dan referensi video.

2.1.1 Literatur Buku

Penulis merancang film pendek animasi ini dengan literatur buku sebagai referensi mengenai desain dan teknikal produksi.

1. 12 Prinsip Animasi, yang dirangkum oleh Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom

2. The Animator’s Survival Kit oleh Richard Williams

3. The Illusion of Life Disney Animation oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston

4. The Elements of Drama, Curriculum Support

5. Interactivity and Emotion Through Cinematography oleh William Michael Tomlinson, Jr.

6. Surat Kecil Untuk Tuhan oleh Agnes Danovar 7. Surat Cinta Untuk Kisha oleh Bintang Berkisah 8. Chicken Soup for the Soul: True Love

2.1.2 Survey

(2)

2.1.3 Referensi Video

Referensi video digunakan sebagai pendukung sumber data, referensi visual dan pembanding, adalah: P.S. I Love You, Paperman, The Lonely Goddess

2.2 Data Umum

2.2.1 Sejarah Singkat Animasi

Animasi adalah ilusi gerak dalam sebuah film atau video yang terdiri dari serangkaian frame tunggal (gambar diam) yang menunjukkan perubahan pada posisi dari subjek yang ditunjukkan dengan rangkaian gambar bergerak , sehingga menimbulkan ilusi bahwa benda itu akan bergerak.Animasi berasal dari bahasa yunani “anima” yang berarti hidup, makna harafiah dari animasi adalah memberikan kehidupan atau sifat makhluk hidup pada benda mati.

Di Amerika Serikat, Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909 yang menampilkan interaksi dirinya sendiri dengan animasi dinosaurus bernama Gertie. Perkembangan teknik film animasi yang terpenting, yaitu sekitar tahun 1930-an, dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film “Mickey Mouse”, “Donald Duck”, dan “Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.

Pada tahun 1931, Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Tree”. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”

Demikian asal mula perkembangan teknik film animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat di berbagai negara di Eropa, di Amerika dan merembet sampai negara-negara di Asia. Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup pesat di sana, hingga pada dekade tahun ini menguasai pasaran film animasi kartun di sini dengan ciri dan gayanya yang khas.

(3)

2.2.2 Sejarah Singkat Film Animasi di Indonesia

Animasi di Indonesia telah ada sejak zaman dahulu, ini dapat dibuktikan dengan kehadiran seni wayang yang populer di kalangan masyarakat Jawa. Dan seni wayang merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia.

Pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk belajar animasi di Walt Disney. Lalu beliau membuat film animasi pertama berjudul “Si Doel Memilih” yang dibuat untuk tujuan kampanye politik dengan tehnik cell animation berdurasi sepuluh detik dan hitam putih.

Pada tahun 1970an, terdapat studio animasi pertama di Indonesia bernama Anima Indah yang didirikan oleh orang Amerika.Anima Indah termasuk pelopor animasi Indonesia, namun cenderung berkembang di bidang periklanan. Maraknya penggunaan kamera seluloid 8mm saat itu, menjadi penggagas adanya festival film yang juga memuat beberapa film animasi seperti: Batu Setahun, Trondolo dan Timun Mas yang disutradarai oleh Suryadi alias Pak Raden.

Animasi Indonesia semakin ramai di tahun 1980-an. Ada film animasi “Rimba Si Anak Angkasa” yang disutradarai oleh Wagiono Sunarto dan “Si Huma”, film animasi serial yang diproduksi oleh PPFN yang disiarkan oleh TVRI yang juga menyiarkan film boneka yang sangat terkenal “Si Unyil”. Gotot Prakosa, salah seorang tokoh animasi Indonesia membuka Program Studi Animasi di Institut Kesenian Jakarta.Di tahun 1990-an, Indonesia bertaburan dengan berbagai film animasi. Ada lebih dari 50 judul yang diproduksi tiap tahunnya dan studio-studio animasi yang tersebar dibeberapa kota di Indonesia sudah mulai berproduksi.

Pada tahun 2000, studio animasi Red Rocket Animation memproduksi beberapa serial animasi TV dengan menggunakan tehnik penggabungan animasi 2D dengan animasi 3D, seperti: “Dongeng Aku dan Kau”, “Klilip dan Putri Rembulan”, “Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek”,

(4)

“Si Kurus dan Si Macan”. Tahun 2003, ada film animasi layar lebar “Janus Perajurit Terakhir” yang menggunakan animasi 3D. Pada Mei 2004, terdapat film layar lebar animasi 3D berdurasi panjang yaitu “Homeland”. Infinite Frameworks, studio animasi yang berpusat di Batam membuat film animasi 3D yang berjudul “Meraih Mimpi”.

2.2.3 Drama

a. Pengertian dan Bentuk-Bentuk Drama

Drama adalah suatu aksi atau karya (bahasa Yunani). Dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalam suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama dimana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran.Drama merupakan salah satu jenis karya sastra yang memiliki unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan didepan umum.Drama menurut masanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

- Drama Baru atau Drama Modern

Adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

- Drama Lama atau Drama Klasik

Adalah Drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa dsb.

Drama berdasarkan isi kandungan cerita dibagi menjadi:

- Drama komedi (drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan)

- Drama tragedi (drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan) - Drama tragedi komedi (drama yang ada sedih dan ada lucunya) - Opera (drama yang mengandung musik dan nyanyian)

(5)

- Lelucon / Dagelan (drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton)

- Operet (opera yang memiliki cerita lebih pendek)

- Pantonim (drama tanpa dialog dan hanya mengandalkan bahasa tubuh dan bahasa isyarat)

- Tablau (drama yang mirip dengan pantonim namun dibarengin oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah lakonnya) - Passie (drama yang mengandung unsur agama atau religius) - Wayang (drama yang lakonnya berupa boneka wayang)

Pengertian dan Bentuk – Bentuk Drama diakses tanggal 25 Maret 2013 dari link

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-drama-dan-jenis-macam-drama-pelajaran-bahasa-indonesia

Drama memiliki sifat penokohan yang miliki peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya dan memiliki sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya: satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang digambarkan melalui dialog-dialod antartokoh.

Unsur paling penting dalam sebuah drama ada empat, yaitu:

- Lakon (naskah drama atau text play) - Pemain (aktor atau aktris)

- Tempat (gedung pertunjukan) - Penonton

Lakon drama disusun atas unsur-unsur yang sama dengan novel atau roman, yaitu:

- Tema, merupakan pikiran pokok yang mendasari lakon drama yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik.

- Amanat, adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau pendengar dan juga penonton drama. - Plot, dimana harus mengandung konflik dan pertentangan agar

(6)

- Karakter atau perwatakan, adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama.

- Dialog, merupakan perwujudan dari jalan cerita lakon drama yang mendukung karakter tokoh yang dimainkan.

- Setting, meliputi tempat, ruang, waktu dan suasana terjadinya adegan.

- Bahasa, naskah drama diwujudkan dari bahan dasar bahasa dan penulis drama menggunakan bahasa untuk menuangkan ide dramanya.

- Interpretasi, merupakan penafsiran terhadap lakon drama yang dimainkan yang biasanya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang diangkat ke atas panggung oleh para seniman.

Perkembangan plot drama ada 6 tahap, yaitu:

- Eksposisi, merupakan tahap perkenalan antara penonton dan lakon drama.

- Konflik (tahap kejadian), adalah awal dari plot drama yang sebenarnya.

- Komplikasi, konflik-konflik yang ada semakin berkembang dan semakin banyak, kait-mengkait dan masih menimbulkan tanda tanyan.

- Krisis, dimana konflik mencapai puncaknya. - Resolusi, merupakan tahap penyelesaian konflik.

- Kepututsan, konflik berakhir dan cerita akan segera berakhir. Pengertian Drama diakses tanggal 25 Maret 2013 dari link http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/pengertian-drama.html

b. Fungsi Drama

Drama memiliki fungsi sebagai hiburan dan dapat memberikan sesuatu pada penikmatnya, berupa pengetahuan atau penerangan dll. Seni drama dan teater, selain berfungsi sebagai sarana pendidikan dan hiburan juga berfungsi sebagai media komunikasi, penerangan dan informasi.

(7)

Dalam sebuah skenario drama, terdapat nilai emosional yang disampaikan untuk dirasakan oleh penonton dan nilai intelektual yang disampaikan untuk dimengerti. Gabungan kedua nilai tersebut akan menampilkan nilai lain yang menyebabkan drama tadi akan dapat membangkitkan kesedihan atau kegembiraan lewat keindahan, Nilai ini disebut nilai abstrak. Dan Nilai dramatik yang merupakan nilai-nilai yang menimbulkan suatu konflik. Paparan nilai-nilai drama, yaitu:

1. Nilai Didaktis

Nilai yang menyoroti khusus nilai pendidikan di dalam drama tersebut. - Pendidikan watak.

Dalam drama, watak atau karakter tokoh akan digambar dari dialog-dialog antar tokoh tersebut, yang nantinya akan dipahami dengan tepat dan menjadi sebuah nilai pendidikan.

- Pendidikan sikap hidup

Nilai pendidikan yang diambil untuk menyikapi dalam sebuah kehidupan.

2. Nilai Sosial

Merupakan petunjuk umum dan pengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Nilai Budaya

Koentjoro Ningrat menyatakan bahwa kebudayaan hanya dimiliki manusia yang tumbuh serta berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat.

- Bahasa, merupakan cerminan budaya suatu daerah bahkan bangsa. - Sistem pengetahuan, dapat menilai budaya yang dipakai dalam

pementasan drama tersebut.

- Sistem peralatan, dapat melihat dan mengetahui kebudayaan yang dianut oleh masyarakat.

- Sistem religi, merupakan suatu kepercayaan terhadap Tuhan, menggambarkan nilai-niai kepercayaan yang dianut.

Nilai dan Fungsi Drama diakses tanggal 25 Maret 2013 dari link http://luickadheputri.blogspot.com/2012/05/nilai-dan-fungsi-drama.html

(8)

2.2.4 Surat

2.2.4.1 Sejarah Surat

Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsi surat dapat mencakup sebagai sarana pemberitahuan, permintaan, pemikiran dan gagasan, alat bukti tertulis, alat pengingat, bukti historis dan pedoman kerja.

Di Indonesia sendiri, perposan sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majahait, Sriwijaya dan Tarumanegara dengan menggunakan huruf Palawa yang menjadi aksara Jawa di kemudian hari. Surat-surat banyak beredar di kalangan biarawan dan bangsawan seiring dengan masuknya Hindu dan Budha di Indonesia dengan menggunakan batu, kayu maupun kertas. Tahun 1596, datanglah Cornelis de Houtman yang membawa surat bagi raja-raja di Jakarta dan Banten.Saat itu layanan pos sudah cukup maju walau masih belum teratur karena masih tergantung pada kapal kompeni yang berlayar dari pulau ke pulau.

Pada 26 Agustus 1746, dibangun kantor pos resi pertama di Jakarta oleh Gubernur Jendreal G.W. Baron van Inhoff, dengan tujuan untuk memfasilitasi dan menjamin keamanan surat-surat yang dikirim khususnya bagi mereka yang di luar Pulau Jawa.

2.2.4.2 Jenis-Jenis Surat a. Surat Pribadi

Adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi dan dapat ditujukan kepada sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi:

- Tidak menggunakan kop surat - Tidak ada nomor surat

- Salam pembuka dan penutup bervariasi

- Penggunaan bahasa yang bebas, sesuai keinginan penulis - Format surat yang bervariasi

b. Surat Resmi

Adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi maupun organisasi. Ciri-ciri surat resmi:

(9)

- Ada nomor surat, lampiran dan perihal

- Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim - Penggunaan bahasa resmi

- Menyertakan cap atau stempel dari lembaga atau organisasi resmi - Ada aturan format dalam penulisan surat

c. Surat Niaga

Digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri dari surat jual beli, kwitansi dan perdagangan. Dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal.

d. Surat Dinas

Digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor yang berfungsi sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat (arsip), bukti sejarah atas perkembangan instansi. Surat dinas memiliki ciri-ciri yang sama dengan surat resmi.

e. Surat Lamaran Pekerjaan

Adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di tempat tertentu. Surat lamaran pekerjaan memiliki ciri-ciri yang sama dengan surat resmi.

Sejarah dan Jenis Surat diakses tanggal 25 Maret 2013 dari link http://www.anneahira.com/surat-20903.htm

2.3 Data Cerita dan Karakter

2.3.1 Sinopsis Film Animasi Pendek “A Letter”

Cerita dimulai saat seorang pemuda bernama Dennis yang sedang menata barang-barangnya di sebuah kamar di rumah neneknya yang mulai hari ini akan dia tempati. Ia menata beberapa barangnya seperti pakaian, buku, majalah, komputer dsb. Saat ia mengambil sebuah bingkai foto, Dennis langsung terdiam. Bingkai foto itu menampilkan sebuah foto Dennis dan mantan kekasihnya, Lala.

(10)

Ia langsung teringat pada kejadian dua minggu lalu, saat ia bertengkar dengan Lala dan saat-saat ia menghubungi lala untuk meminta rujuk namun tidak digubris. Dennis membuang bingkai foto itu ke dalam tong sampah.

Malam tiba, saat itu Dennis melewati kamar neneknya dan melihat ke dalam. Ia melihat neneknya tampak kepayahan mengambil sesuatu dari dalam lemari pakaiannya. Dennis masuk dan membantu neneknya mengambilkan barang yang ingin dia ambil. Ternyata barang itu adalah sebuah kotak antik yang berisi setumpuk surat-surat dari mendiang kakeknya yang ditujukan pada nenek dennis. Dennis mengambil surat tersebut dan membacanya. Seketika ia diam dan berpikir sesuatu. Ia bangkit dan pergi menuju kamarnya. Tak lama ia keluar dari rumah neneknya

Ia pergi dengan menggunakan sepeda menuju kantor pos yang ternyata sudah tutup karena sudah malam hari. Ia melihat papan yang menuliskan jadwal operasional kantor pos tersebut. Kantor pos tersebut buka pada hari senin sampai jumat, sedangkan saat ini adalah hari jumat. Dennis melanjutkan ke tempat tinggal Lala.

Sesampainya ia di kost Lala, saat itu Lala keluar dari kost dengan membawa koper di belakangnya. Dennis menyerahkan surat yang ia bawa. Lala membaca surat itu dan ia tersenyum pada Dennis. Senyum Dennis langsung mengembang karena akhirnya Lala mau rujuk dengannya.

Lalu sebuah taksi datang dan Lala mengetuk kamar penjaga kost dan memberikan kunci kamarnya pada penjaga kost. Dennis kebingungan, apakah Lala ingin pindah kost? Saat itu Dennis melihat tangan kiri Lala, ia melihat ada cincin yang melingkar di jari manis Lala. Lala menceritakan bahwa minggu lalu, ia dijodohkan oleh orang tuanya di kampung setelah mendengar kabar putusnya Lala dengan Dennis.

Dennis shock. Lala melepas cincin tunangannya dan langsung memeluk Dennis seolah-olah tidak ingin berpisah.

Taksi yang menunggu Lala kembali membunyikan klaksonnya. Lala melepaskan pelukkannya dan berjalan meninggalkan Dennis. Saat itulah Lala membuang surat Dennis yang akhirnya jatuh ke lantai. Taksi yang mengangkut

(11)

Lala pergi menjauh dari tempat kost Lala, meninggalkan Dennis yang hanya bisa diam terpaku, memandang taksi sambil meremas surat yang ada dikepalan tangannya.

2.3.2 Karakter Dennis

Dennis adalah laki-laki yang sedikit kikuk dan tidak pandai mengungkapkan perasaannya. Tapi ia selalu serius dengan apa yang ia rasakan. Saat ini ia berumur 23 tahun dan sudah bekerja.

2.3.3 Karakter Lala

Lala adalah seorang perempuan yang taat pada orang tuanya dan tidak ingin mengecewakan mereka berdua. Ia seumuran dengan Dennis dan sudah bekerja.

2.3.4 Karakter Nenek Ida

Nenek Dennis yang berumur 72 itu selalu menjaga dengan baik surat-surat yang dikirimkan oleh mendiang suaminya. Saat ia sedang sangat rindu dengan mendiang suaminya, ia akan membaca surat-surat itu. Nenek Ida memiliki fisik badan yang bongkok dan kesulitan berjalan sehingga harus menggunakan tongkat.

2.4 Data Survey

2.4.1 Hasil Survey

Penulis melakukan survey online melalui www.surveymonkey.com dengan jumlah responden sebanyak 70 orang. Berikut adalah hasil data dari survey tersebut.

1. Apakah jenis kelamin anda?

Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 33 47,1

Perempuan 37 52,9

(12)

2. Berapakah usia anda? Jumlah Persentase (%) <18 5 7,1 18-23 59 87,1 24-28 4 5,7 28> 0 0 Total 70 70

3. Apakah anda penikmat film animasi?

Jumlah Persentase (%)

Ya 69 98,6

Tidak 1 1,4

Total 70 70

4. Apakah genre film animasi yang anda sukai?

Jumlah Persentase (%) Drama 9 12,9 Komedi 28 40 Tragedi 1 1,4 Action 5 7,1 Fantasi 25 35,7 Horror 2 2,9 Lain-lain 2 2,9 Total 70 70

5. Bagaimana penilaian anda tentang film karya lokal yang bertemakan percintaan atau drama? (1=tidak menarik; 4=sangat menarik)

Jumlah Persentase (%)

1 22 31,4

(13)

3 16 22,9

4 5 7,1

Total 70 70

6. Menurut anda, apa aspek yang paling penting dalam sebuah animasi? Jumlah Persentase (%)

Emosi 6 8,6

Pesan moral 12 17,1

Visual yang menarik 10 14,3

Alur cerita yang menarik 37 52,9

Karakter yang unik 5 7,1

Total 70 70

7. Apa pendapat anda tentang kegiatan surat-menyurat?

Jumlah Persentase (%)

Unik 60 83,7

Kuno (ketinggalan zaman) 10 10,2

Lain-lain 8 6,1

Total 70 100

8. Jika ada film animasi lokal yang mengangkat kegiatan surat-menyurat, apakah anda tertarik untuk menontonnya?

Jumlah Persentase (%)

Ya 58 82,9

Tidak 12 17,1

(14)

2.4.2 Analisa Hasil Survey

Dari hasil survey tersebut, dapat disimpulkan analisa-analisa tersebut:

Pertanyaan 1-2

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden mayoritas perempuan dengan jumlah yang tidak jauh beda dengan responden laki-laki. Dengan responden terbanyak berusia antara 18-23 tahun.

Pertanyaan 3-6

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden merupakan penikmat film animasi, dan genre yang disukai adalah komedi dengan 40% suara, lalu disusul dengan fantasi dan drama. Menurut responden, mereka film karya lokal yang bertemakan percintaan atau drama tidak begitu menarik. Dan dari data tersebut, kebanyakan responden sepakat bahwa alur cerita yang menarik menjadi aspek yang paling penting dalam sebuah film animasi.

Pertanyaan 7-8

Rata-rata responden berpendapat bahwa kegiatan surat-menyurat sebagai suatu kegiatan yang unik dengan 83,7% suara, dan 10,2% suara menyatakan bahwa kegiatan surat-menyurat adalah kegiatan yang sudah kuno dan ketinggalan zaman. Para responden juga berpendapat bahwa kegiatan surat-menyurat merupakan kegiatan yang unik, klasik dan memiliki kesan tertentu karena dapat disimpan dan membuat nostalgia.

2.5 Data Pembanding

2.5.1 Data Pembanding Cerita

a. P.S. I Love You

P.S. I Love You adalah sebuah film drama yang bercerita tentang seorang wanita bernama Holly, yang baru saja menjadi janda karena suaminya, Gerry, meninggal karena sakit. Awalnya Holly sangat depresi dan merasa tak sanggup hidup lagi karena kepergian Gerry. Tapi ternyata

(15)

selama ia sakit, Gerry sudah mempersiapkan surat-surat yang akan membantu Holly lepas dari depresinya.

Gambar 2.1 Film drama “P.S. I Love You”

http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/01182/arts-graphics-2008_1182984a.jpg http://1.bp.blogspot.com/_6NRi00Upk4U/TTuVfNpfShI/AAAAAAAAAF8/klbcq4BoaJ4/s400

/ps-i-love-you-poster.jpg

b. Paperman

Paperman adalah sebuah film animasi pendek yang dibuat oleh Walt Disney. Paperman menceritakan seorang karyawan yang bertemu dengan seorang wanita secara tidak sengaja dan pertemuan itu diawali oleh sebuah kertas.

Gambar 2.2 Film animasi pendek “Paperman”

http://2.bp.blogspot.com/-BY9lhxi1yqU/UHy6eX2BbyI/AAAAAAAAFPU/lonxzGoiMAI/s320/Paperman_still_1.jpg

(16)

http://24.media.tumblr.com/a13d088d486248f086370524bab7f0ad/tumblr_mhmmwy9Ys m1qe3ez8o1_500.jpg 2.5.2 Data Pembanding Visual

a. The Lonely Goddess

The Lonely Goddess adalah film animasi pendek buatan lokal yang bercerita tentang seorang dewi bulan yang kesepian karena terpisah jauh dengan sang dewa matahari.

Gambar 2.3 Flim animasi pendek “The Lonely Goddess”

http://1.bp.blogspot.com/_-zOrAL1V5Jg/TQzNeXP1x_I/AAAAAAAAIvY/qVk2Xr0NizA/s400/lonely%2Bgoddess.jpg

http://th06.deviantart.net/fs71/200H/i/2010/350/f/0/the_lonely_goddess_1_by_pamtrick-d34z8b9.png

b. The Lonely Bachelor

The Lonely Bachelor adalah sebuah film animasi pendek yang bercerita tentang seorang pria yang merasa menyesal dan patah hati karena tidak bisa menyatakan perasaannya pada wanita yang ia sukai semasa kuliah. Ia tidak dapat melupakan wanita itu hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita lain di sebuah cafe dan memutuskan untuk keluar dari masa lalunya.

(17)

Gambar 2.4 Film animasi pendek “The Lonely Bachelor”

http://i1.ytimg.com/vi/dSmAMSuNFvs/hqdefault.jpg 2.6 Faktor Pendukung dan Penghambat

2.6.1 Faktor Pendukung

a. Semakin tingginya minat masyarakat terhadap animasi lokal.

b. Perkembangan teknologi yang membantu penulis dalam pembuatan animasi.

2.6.2 Faktor Penghambat

a. Pandangan bahwa film animasi hanya untuk anak-anak.

b. Pandangan bahwa film bertemakan percintaan di Indonesia tidak menarik.

Gambar

Gambar 2.1 Film drama “P.S. I Love You”
Gambar 2.3 Flim animasi pendek “The Lonely Goddess”
Gambar 2.4 Film animasi pendek “The Lonely Bachelor”

Referensi

Dokumen terkait

(2) Kreativitas guru dalam penggunaan metode pembelajaran kolaboratif dengan media pada mata pelajaran SKI di MTsN Tulungagung lebih mengoptimalkan penggunaan media

The umbrella topics range from Climate in Motion, Climate Records and the Future to topics on the regions of the world: divided into groups such as Mountain Regions,

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan ( behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu

Pengukuran kinerja tersebut merupakan pengukuran yang terintegrasi meliputi seluruh aspek perusahaan (stakeholder) yang menyangkut kepuasan stakeholder dan kontribusi

KESATU  Mengubah Atas Keputusan Bupati Bantul Nomor 80 B Tahun 2009 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pengujian dan Penandatanganan

Adapun yang dimaksud dengan manajemen kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh proses yang direncanakan dan diusahakan secara terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang

Dapat kita ketahui bahwa lembaga keuangan, baik Lembaga Keuangan Bank maupun Lembaga Keuangan Non-Bank, memegang peranan penting dalam perekonomian sebagai

Program Siaran Srawung Praja RRI Surakarta, sebagai media komunikasi antara pemerintah kota Surakarta dengan masyarakat untuk berkomunikasi program-program pembangunan,