30 Juli 2014 Tahun V – No.30
Saudaraku, Selamat Hari Raya Idul Fitri
Gereja juga menghargai umat Islam, yangmenyembah Allah satu-satunya, yang hidup dan berdaulat, penuh belaskasihan dan mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, yang telah bersabda kepada umat manusia. Kaum muslimin berusaha menyerahkan diri dengan segenap hati kepada ketetapan-ketetetapan Allah juga yang bersifat rahasia, seperti dahulu Abraham – iman Islam dengan sukarela mengacu kepadanya – telah menyerahkan diri kepada Allah.
Selain itu mereka mendambakan hari pengadilan, bila Allah akan mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada Allah
terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa. (Nostra Aetate – Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama Bukan Kristen, Konsili Vatikan II).
Bagi yang pernah mendengarkan lagu “Islamo Christian AVE”, yang dipopulerkan seorang penyanyi Lebanon, Tania Kasis, mungkin ada rasa yang menggelitik. Bagaimana sebuah lagu Ave Maria dinyanyikan dengan latar suara adzan “Allahu Akbar” oleh Mohammad Shaar dan Maen Zakaria yang menjadi pelantun suara adzan (muadzin).
Menurut Tania Kasis, lagu tersebut melukiskan hidup harmoni Lebanon, di mana suara adzan dan lonceng gereja senantiasa terdengar yang menjadi simbol spiritualitas dan solidaritas Lebanon. “Ini adalah Lebanon, inilah saatnya melagukan Adzan dan lonceng gereja dengan selaras, untuk bersama-sama hidup dalam harmoni”, tuturnya.
Kesadaran akan keilahian senantiasa menjadi bagian sejarah manusia. Manusia selalu merenungkan asal muasalnya dan tujuan kehadirannya di muka bumi. Lahirlah kemudian beragam ajaran – tentang jalan dan kaidah hidup – dengan berbagai tradisi dan
JADWAL MISA
Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wibHari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib
Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib
Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium)
PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib
Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib
Romo Anton Baur, Pr.
Website: www.parokisanmare.or.id
Mailing-list:
[email protected] Facebook Group: SanMaRe Untuk kontribusi berita, artikel, pengumuman atau iklan baris,
silakan email ke : [email protected]
ritualnya. Namun kerap manusia hanya sibuk dengan tradisi dan ritual, dan tak menemukan hakekat bahwa setiap manusia memiliki satu sumber dan asal yang sama, yakni Allah sendiri.
Idul Fitri adalah sebuah ajaran dalam Islam, di mana umat Muslim selama bulan Ramadhan diajak untuk merenungkan hakekat hidupnya. Hari Raya Lebaran menjadi peristiwa istimewa untuk memulihkan kembali hubungan manusia dengan Tuhannya dan sesamanya, karena manusia tidak pernah sepi dari kesalahan.
Di Hari Lebaran ada tradisi saling kunjung-mengunjungi, silaturahmi, dan saling memaafkan di antara sesama. Dalam silaturahmi, orang saling meminta maaf dengan rendah hati atas segala kesalahan yang diperbuat. Tapi kini berangsur-angsur tradisi silaturahmi langsung itu digantikan dengan kartu lebaran atau SMS dengan ucapan yang nyaris seragam. Oleh karenanya sebagai sesama dan saudara, baiklah jika kita turut menjaga tali silaturahmi agar tetap berlangsung.
Pada ucapan Idul Fitri tahun lalu, Paus Fransiskus menyapa kaum Muslim dengan menyebut, “Saudara dan saudari kami”. Artinya, Paus menekankan bahwa kaum Kristiani dan Muslim adalah saudara satu sama lain. Paus Santo Yohanes Paulus II pada 1982, mengatakan, “kita semua, kaum Kristiani dan Muslim, hidup di bawah matahari dari satu Allah yang penuh belas kasih. Kita semua percaya akan Allah Pencipta manusia. Kita mengakui keagungan Allah dan membela martabat manusia sebagai hamba Allah. Kita menyembah Allah dan ingin berpasrah sepenuhnya kepada-Nya. Dengan demikian, sesungguhnya kita bisa memandang satu sama lain sebagai saudara dalam iman akan satu Allah yang Esa.”
Pada Pesan dan Ucapan Idul Fitri 1435H tahun ini, Dewan Kepausan untuk Hubungan Antar Agama, menyampaikan pesan ucapan dan mengajak agar umat Muslim dan Kristen bersyukur kepada Yang Mahatinggi akan segala hal yang dimiliki bersama sambil tetap menyadari perbedaan-perbedaan. Karena itu dialog yang berbuah melimpah dan dibangun atas dasar sikap saling menghormati dan persahabatan harus terus dibangun dan diupayakan.
Kardinal Jean Lois Tauran, selaku Presiden Dewan, menyampaikan, bahwa umat Kristen dan Muslim dipanggil untuk bekerjasama demi terwujudnya keadilan, perdamaian serta perlindungan hak-hak dan martabat setiap manusia. “Kita merasa bertanggungjawab terhadap mereka yang membutuhkan, yakni yang miskin, sakit, anak yatim, imigran, korban perdagangan manusia, dan pecandu segala jenis ketergantungan,” demikian pesan Kardinal Tauran.
Syair Jalaluddin Rumi berikut agaknya dapat menjadi bahan permenungan kita bersama :
Marilah kita lepaskan kekhawatiran
dan kita jadikan hati bersih seutuhnya
sebagaimana wajah sebuah cermin
yang tidak memantulkan apapun.
Apa yang dipantulkan cermin yang bersih
ialah diri, kebenaran tanpa topeng.
Jika logam saja dapat digosok
sehingga berkilat bagai cermin,
tentulah cermin hati pun dapat
lebih mengkilat lagi.
Minal Aidin Walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin.
** Disiapkan oleh Seksi Sosial Masyarakat/HAAK SanMaRe. 2
-Romo menjawab:
Terimakasih untuk pertanyaannya. Saya mengajak Anda untuk merenungkan pernyataan Rasul
Paulus kepada Titus berikut ini. “Ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya
kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik
yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan
oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita
oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih
karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (Tit 3:4-7).
Pernyataan Rasul Paulus ini membantu kita untuk memahami
pokok dan landasan iman kita akan Allah sendiri. Kita telah
diselamatkan dan diberikan anugerah yang berlimpah dari
Allah karena cinta kasih Allah sendiri. Allah sungguh mencintai
kita, bahkan menganugerahkan Anak-Nya yang tunggal,
supaya kita yang percaya memperoleh hidup yang kekal (Yoh
3:16). Mengapa Allah melakukan hal ini? Jawabannya adalah
karena Allah adalah kasih (1 Yoh 4:16) dan Allah selalu setia
kepada kita dan tidak dapat menyangkal diri-Nya (2 Tim 2:13).
Dalam pokok iman inilah, kita bisa membangun sebuah
pemahaman iman yang sejati bahwa kita tidak bertanya
tentang upah kita jika kita berbuat baik. Tetapi, kita bertanya
dalam hati kita: apa yang bisa kita persembahkan dan
perbuatan baik apa yang bisa kita lakukan karena Allah sungguh telah mencintai kita. Kita semua
telah menerima rahmat dan keselamatan yang Allah nyatakan.
Di sini, kita perlu memiliki sebuah penyadaran iman akan kehadiran Allah dalam hidup kita
dengan rasa syukur yang tak kunjung henti. Dari keterbukaan hati dan pengalaman syukur, kita
berani mempersembahkan yang terbaik dari kita untuk Allah demi perwujudan cinta kasih Allah
yang utuh di dalam dunia. Jadi, jelaslah bahwa kita berbuat baik, bukan karena kita
mengharapkan upah ataupun supaya Allah menyelamatkan kita. Tetapi, karena Allah telah
mengasihi kita sehabis-habisnya, beranilah kita berbuat baik. Semoga menjawab dan
membantu kita untuk makin beriman. **
Diasuh oleh Romo Anton Baur, Pr
Pertanyaan silakan dikirimkan ke: [email protected]
umat bertanya
gembala menjawab
Romo, sebenarnya bagaimana pandangan Gereja Katolik tentang
upah dari perbuatan baik yang telah kita lakukan?
Musik Gregorian: Paling Utama dalam Musik Liturgi
Musik Liturgi adalah salah satu simbol dalam liturgi, musik yang digunakan untuk
melayani dan mengabdi pada liturgi, sehingga umat beriman terbantu untuk merayakan
serta menghayati misteri Penyelamatan Allah.
Dalam liturgi Gereja Katolik musik
Gregorian adalah musik yang paling
dianjurkan untuk dinyanyikan dalam
perayaan liturgi Gereja. Musik
Gregorian juga merupakan khazanah
dasar musik liturgi Gereja.
Melodinya sederhana, ritmenya
agung dan bernuansa spiritualis.
Nuansa dalam lagu-lagu Gregorian
inilah yang menjadikan musik
Gregorian selaras dengan jiwa
perayaan liturgis. Dinamika suasana
yang diciptakan menjadikannya
indah dan menawan dalam ritus-ritus peribadatan Gereja Katolik. Bentuk-bentuk ini
dipakai sesuai dengan suasana perayaan liturgi, baik meriah maupun meditatif.
Keindahan musik Gregorian juga ditunjang oleh bahasa Latin yang mempunyai
keistemewaan dalam hal aksentuansi. Musik Gregorian juga dirasakan sebagai musik
sakral sebagai ‘doa yang dinyanyikan’, sehingga selayaknya jika Gereja Katolik
menyatakan musik Gregorian sebagaian nyanyian khas dan paling utama dalam musik
liturgi.
Sebagai ungkapan kesatuan dan universalitas, Gereja masih diharapkan untuk
menggunakan beberapa lagu Gregorian terpilih dalam perayaan Ekaristi. Ini adalah
bentuk apresiasi terhadap lagu-lagu Gregorian. Menyoal penggunaan bahasa Latin, perlu
dipandang sebagai peluang positif. Meskipun Konsili Vatikan II memberi kelonggaran
dalam penggunaan bahasa lokal, namun Gereja Universal mengisyaratkan agar bahasa
Latin tetap diindahkan. Layak disadari bahwa bahasa Latin adalah bahasa asli liturgi
Gereja yang memiliki nilai tradisi sejarah Gereja serta nilai spiritual yang tinggi.
Usaha-usaha pengembangan musik liturgi Gereja ini diharapkan menjadi berdaya guna sebagai
simbol rahmat pengudusan umat beriman dalam sebuah perayaan liturgi Gereja.
Sumber: “Sacred Music” dalam Gereja Katolik, Sridanto Aribowo Pr Musik Liturgi dalam terang Konsili Vatikan II, Bren Morin
POJOK LITURGI
POJOK LITURGI
-Surat Keluarga : Kebersamaan dalam Kesibukan
Keluarga-keluarga Katolik yang terkasih,
Senang sekali kita mengingat kebersamaan semasa liburan kemarin. Kita dan seluruh keluarga menikmati acara bersama yang mengakrabkan dan membangun persaudaraan yang utuh dan asli. Bukankah liburan membuat kita bisa recharge kekuatan pribadi juga? Seperti batere HP kita yang kita sambungkan di powerbank, kita menemukan kesejatian hidup bersama orang yang kita sayangi di dalam keluarga.
Pada waktu kita mulai sibuk dalam pekerjaan masing-masing, semoga kita tidak lupa kebutuhan waktu bersama ini. Meskipun tuntutan hidup dan ekonomi kadang memacu semangat “ke luar rumah”, ingatlah bahwa hidup Anda tidak di sana, melainkan di dalam keluarga. Mungkin ini kebijaksanaan pertama yang perlu kita sadari bersama.
Dalam pertemuan KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) yang baru lalu, kami mendapat pengajaran dan pencerahan perlunya suatu kesadaran akan pentingnya dan tantangan gadget yang masuk di rumah kita. Bahkan di rumah pun kita bisa “berada di luar” karena gadget merebut perhatian kita sehingga kita menambah lagi waktu terpisah kita dengan orang-orang yang terdekat dengan kita.
Gadget semestinya dapat dipakai sebagai alat komunikasi yang membuat hidup kita semakin nyaman, bukan menambah berat beban hidup. Fasilitas yang semula menjadi sarana ini telah “mengganggu” hidup bersama karena kita kurang peka pada prioritas waktu kita sendiri. Kita bisa habis mengoperasikan gadget dan menarik orang-orang di luar rumah, padahal mereka yang dekat kita abaikan. Apa yang kita cari?
Kesepian bisa semakin melanda anggota keluarga, karena hidup dalam dunia virtual (tidak nyata) dan merasa memiliki segalanya. Banyak orang yang kecanduan teknologi kehilangan kemampuan berkomunikasi dan sisi menarik alami dirinya. Ia sibuk dengan benda mati yang seakan hidup itu dan meninggalkan kebutuhan tersambung dengan orang-orang hidup di sekelilingnya. Hidup bersama jadi tidak menarik, karena setiap orang saling mengabaikan dan saling membangun dunia mayanya sendiri.
Kalau Tuhan Yesus saja menginginkan kita selalu berada dalam persekutuan, dalam Matius 18:20, dikatakan “..di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Sabda ini barangkali banyak benarnya, karena kita bisa sangat asyik berjejaring sendiri dan lupa membangun jaringan dalam keluarga inti (Suami, isteri, anak-anak). Kesulitan dan gangguan mudah muncul karena kita sendiri, tanpa kontrol dari orang lain. Sebuah kebersamaan dibangun dari komitmen bersama, berjanji untuk bertemu secara periodik dalam suatu minggu dan menikmati waktu bersama yang indah. Waktu bersama anak-anak sangat terbatas, mereka selalu beranjak dewasa dan suasana setiap hari berubah. Apakah kita mau kehilangan momen yang tak terlupakan bersama mereka? Masa depan masih besok hari, tetapi hari ini adalah untuk hari ini. Kita tidak boleh mengabaikan saat demi saat dalam keluarga.
Saya merindukan keluarga-keluarga Katolik makin terbiasa berdoa bersama. Berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur, dan berdoa sebelum bekerja adalah cara-cara praktis agar doa bersama jadi habit yang membuat Tuhan Yesus makin terlihat nyata. Rumah tanpa Tuhan pasti akan terlunta-lunta meskipun penuh harta. Rumah bersama Tuhan pasti terberkati, jika selalu bersama-Nya dan bersama seluruh anggotanya.
Selamat datang masa sekolah, selamat menjelang liburan tambahan pada hari raya Idul Fitri yang akan datang. Semoga di masa hari raya saudara-saudara muslim, anak-anak dan seluruh keluarga juga diajari hidup dalam damai dan kerukunan antar umat beragama. Kita ingin menampilkan keluarga Katolik yang bersahaja, ramah, dan penuh persaudaraan dan kasih. Tuhan memberkati kita semua.
Salam dalam Yesus, Maria, dan Yusuf. – Rm. Alexander Erwin MSF
POJOK KELUARGA
Perayaan HUT Sanmare ke-4
NO JENIS KEGIATAN WAKTU
1 Donor Darah 20 Juli
2 CineWeek (Nonton Film Bareng)
a. The Mission (Panggilan) Romo Gun sebagai Narasumber b. Soegija (Cinta Tanah Air)
28 Juni 16 Agustus 3 Penampilan Orkes Keroncong setelah Misa ke-2 hari Minggu di
Lobby Aula
Penampilan Musik OMK menjelang Festival Band di Lobby Aula
13 Juli & 24 Agustus setelah Misa 4 Launching & Sosialisasi Gerakan Lingkungan Hidup
a. Penanaman Pot Tanaman khas persembahan dari tiap Wilayah b. Penanaman Sawo Kecik ,Tanjung, Cermai, Buni atau tanaman
perindang lainnya di Lahan Parkir SanMaRe.
c. Sosialisasi dan pemilahan Sampah Plastik dan Organik di tiap Wilayah sebagai gerakan bersama.
d. Pembuatan Sumur Biopori secara m anual di rumah Umat
Juli – Agustus
5 Lomba Olah Raga: a. Tenis Meja
b. Bulu Tangkis (Sistem gugur, Peserta 7 Wilayah, 6x game hingga final) di lapangan HAZ Jombang Ciputat Tangerang c. Futsal – OMK
17 Agustus 28 Juni, 5 & 12 Juli 9-10 & 16-17 Agustus
6 Bazar Pasar Murah 13 Juli
7 Festival Band OMK antar Paroki se-Dekenat Tangsel & Jakarta Selatan : ‘Marvelous Sound 4 God’
10 Agustus 8 Bazar Makanan & Produk Kerajinan – WKRI Ditentukan kemudian 9 Festival Fotografi “Kehidupan sehari-hari umat dan Peribadatan di
SanMaRe”
19-20 Juli & 16-17 Agustus 10 Cerdas Cermat Kitab Suci, Liturgi dan Pengetahuan Gereja (Anak,
Remaja dan Dewasa) antar Wilayah (Wilayah Boleh Mengirimkan 2 Kelompok)
10 Agustus (tentatif)
11 PUNCAK ACARA HUT SANMARE a. Misa Konselebrasi
b. Pemotongan Tumpeng oleh para Romo Paroki, Romo Alumni dan DPH.
c. Launching Perpustakaan Anak
d. Pelayanan Kesehatan SanMaRe Gratis
e. Festival Nasi Nusantara & Masakan Daerah antar Wilayah f. Makan bersama umat SanMaRe
g. Lomba Mewarnai BIA
h. Sepanjang acara diisi iringan music Keroncong i. Lomba Merangkai Bunga antar Wilayah
24 Agustus
- JADWAL LITURGI
HR MINGGU BIASA XVIII – 02 & 03 Agustus
Bacaan: Yes. 55:1-3; Mzm. 145:8-9,15-16,17-18; Ul:lh,16; Rm. 8:35,37-39; Mat. 14:13-21
Saran Lagu: PS 384, 421, 428, 429, 434, 653, 857, 961
SP MARIA DIANGKAT KE SURGA 09 & 10 Agst
Bacaan: Why. 11:19a; 12:1-6a,10ab; Mzm. 45:10c-12,16; Ul:10d; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56 Saran Lagu: PS 625, 633, 634, 637, 641, 674, 675, 861, 953
Sabtu, 02 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Theodorus – III
Petugas Lektor : Anastasia Agnes & Theresia Priscylla Putra/i Altar: -
Prodiakon: Heribertus Darno, Gregorius Utomo, Heru Santosa, Joko Galungan, Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati, Aloysius Bambang, Deddy Kurniawan
Sabtu, 09 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Wilayah 6
Petugas Lektor : Rere & F. Heru Setiawan Putra/i Altar: -
Prodiakon: Ignatius Soeprapto, Johanes Sumardi, Prima Widii , Temmy Royani, Agung Wahju, Dwi Respati, GD Noegroho TR, Hendrawan Thiodorus Minggu, 03 Agutus, pukul 06.30
Koor dan Tatib: Sta. Agatha - V
Petugas Lektor : F. Wulandari & Christiana E.N. Hendarjudani
Putra/i Altar: -
Prodiakon: Heru Yuniriyanto, Ingewati Kusuma, Veronika Kani, F.A. Soedjarno, Gunawan Gunarso, Joannes Suharno
Minggu, 10 Agutus, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Wilayah I
Petugas Lektor : Mariska Vergina & Benedicta Gita Adinda
Putra/i Altar: -
Prodiakon: Ignatius Sudarmadi, Johanna Kindangen, Maria Yoke Edna, Probel Gultom, Tjhong Vincentius, Agustinus Darmawan
Minggu, 03 Agustus, pukul 09.00 Koor: Tamu
Tatib: St. Petrus - VII
Petugas Lektor : Lily Parengkuan & Maria Sulis Putra/i Altar : -
Prodiakon: J Irwan Wijaya, Josz Juswanto, Okky Sentana, Romualdus Ponidjan, Victor Sudytio, Anna Retno H., Djoko Soetarno, F.X. Margiono, Gunawan Wibowo, Hexana Tri Sasongko, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin , Paul August Liqui, Rudy Trisnanta, Antonius Indarahardjo, Djonowardjoko, F.X. Soehartono, Hadi Susanto
Minggu, 10 Agustus, pukul 09.00 Koor: Tamu dan Tatib: Wilayah II Petugas Lektor : Lidya K. Marlyan & Cicilia Nina Putra/i Altar : -
Prodiakon: Bayu Rajasa, Eko Prihadi, Georgino Godong, Heribertus Darno, Indri Prijatmodjo, Johannes Pudjiastoto, Martha Maria Elfian, Rinto Setiono, Tri Darmawati, Albertus Bambang K.R., Benni Saptiyanto, Engelbertha Dumatubun, Gregorius Utomo, Heru Santosa, Ingewati Kusuma, Joko Galungan, Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati
Minggu, 03 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Ignatius – I
Petugas Lektor : Theresia Wahyunita & Yohana Apsari Tantiana
Putra/i Altar: -
Prodiakon: Kristian Ong, PGL Sarwanawadya, Susman Riyadi, Adrianus Nggala , Antonius Nelwan, Donanta Octaviardi, Frans Narendra, Haryono Widarta
Minggu, 10 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Wilayah III
Petugas Lektor : Maria.A Witjaksono & Anggia Kandhi Putra/i Altar: -
Prodiakon: Veronika Kani, Aloysius Bambang, Deddy Kurniawan, F.A. Soedjarno, Gunawan Gunarso, Irwan Wijaya, Josz Juswanto, Okky Sentana
Misa Jumat Pertama, 01 Agustus 2014 Misa pukul 12.00
Tatib : - Lektor : Henrica Nugraheni
Misa pukul 19.30 Tatib : - Lektor : -
PENGUMUMAN
1. Ulang Tahun PerkawinanPerayaan ekaristi ulang tahun perkawinan bulan Juli dan bulan Agustus diadakan pada hari Sabtu, 02 Agustus, pukul 17:00 wib di Gereja SanMaRe. Bapak-ibu yang merayakan ulang tahun perkawinan dapat mendaftarkan diri di Sekretariat Paroki.
2. Pendaftaran Pertandingan Tenis Meja
Dalam rangka memeriahkan Ulang Tahun SanMaRe yang ke 4 diadakan pertandingan Tenis Meja, yang diadakan pada tanggal 17 Agustus 2014 pukul 09.00 sampai dengan selesai. Peserta dewasa putra/I, remaja putra/i, anak – anak. Untuk pendaftaran di Sekretariat Paroki pada jam kerja 08.00 sd 16.00 atau via telpon 745 9715.
3. Paket Sembako
Pembagian Paket Sembako Idul Fitri akan dibagikan pada hari Kamis tanggal 17 Juli 2014. Dimohon kepada para Ketua Lingkungan yang berpartisipasi dapat mengambilnya di Ruang SPSE lantai dasar dengan menyerahkan bukti setoran. Terima kasih.
LOWONGAN PEKERJAAN: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA (UPJ) – Bintaro Sektor 7. Saat ini membutuhkan 1 orang Staf Engineering dengan syarat : Pria/Wanita usia maksimal 30 thn, latar belakang S1 Teknik Sipil, diutamakan konsentrasi transportasi, mampu mengoperasikan komputer, memiliki pengalaman di kontraktor menjadi nilai tambah.Tuliskan jabatan pada subyek email ke: [email protected] (attachment maks 500 KB)
LOWONGAN PEKERJAAN: Dibutuhkan Staff Akuntansi, D3 / S1. Peminat hubungi dan kirimkan CV ke : [email protected]
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan, mencari pekerjaan atau jasa usaha pribadi. Materi iklan diserahkan
ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
s e k r e t a r i a t @ p a r o k i s a n m a r e . o r . i d
Agustus 2014: Bulan Lagu Gregorian dan Latin
Sejalan dengan upaya untuk membantu meningkatkan penghayatan umat akan perayaan Ekaristi, serta selaras dengan ketentuan Pedoman Umum Misale Romawi nomor 41, dimana disebutkan bahwa: “Meskipun semua nyanyian sama, nyanyian gregorian yang merupakan ciri khas liturgi Romawi, hendaknya diberi tempat utama”, dan “sangat diharapkan agar umat mahir melagukan bersama-sama
sekurang-kurangnya beberapa bagian ordinarium Misa dalam Bahasa Latin”, maka tim Liturgi akan menyelenggarakan kegiatan bulan misa dengan lagu gregorian dan latin, yang akan dilaksanakan dalam setiap misa pada minggu pertama sampai dengan minggu keempat bulan Agustus 2014. Misa hari Minggu, 3 Agustus 2014 pkl 09.00 WIB, akan diselenggarakan dalam bahasa Latin (kecuali homili dan bacaan), teks misa dalam dua bahasa (Latin dan Indonesia) akan disediakan untuk umat dan petugas liturgi.