• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN KERJA PRAKTEK (KP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN KERJA PRAKTEK (KP)"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

KERJA PRAKTEK

(KP)

Revisi - 2

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

(2)

i

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Kerja Praktek ini merupakan pedoman pelaksanaan. Buku pedoman ini dipandang sebagai penuntun untuk bisa menyelenggarakan dan mengikuti jalannya proses kerja Praktek di Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaannya dan mudah-mudahan Buku Pedoman ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Denpasar, Maret 2020

(3)

ii

SAMBUTAN DEKAN

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, berkat atas asung wara nugraha-Nya Revisi-1 Buku Pedoman Kerja Praktek Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun 2018 ini bisa diselesaikan dengan baik. Terbitnya Buku Pedoman Kerja Praktek ini merupakan revisi dan penyempurnaan dari Buku Pedoman sebelumnya.

Kami yakin bahwa terbitnya Buku Pedoman Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat dan sekaligus memberikan banyak kemudahan khususnya kepada sivitas Akademika Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar dan pihak lain yang berkepentingan, mengingat Buku Pedoman ini berisi informasi tentang segala sesuatu mengenai kegiatan Kerja Praktek pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar. Dengan berbagai macam keterbatasan, Buku Pedoman ini tentu banyak kekurangannya, untuk itu akan disempurnakan sesuai dengan tuntutan waktu dan perkembangan khususnya di bidang pendidikan.

Akhirnya kami atas nama segenap keluarga besar Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim Penyusun Buku Pedoman ini sehingga dapat diselesaikan sebagai mana mestinya.

Denpasar, Maret 2020 Dekan Fakultas Teknik Unmas Denpasar

Ir. I Made Letra, M.Si

(4)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

SAMBUTAN DEKAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Syarat-syarat Kerja Praktek ... 2

1.3 Kriteria Kegiatan untuk Praktek Pelaksanaan dan Pengawasan ... 3

1.4 Prosedur Pengajuan Kerja Praktek ... 3

1.5 Proses Pelaksanaan Kerja Praktek ... 4

1.6 Proses Ujian Laporan Kerja Praktek ... 5

1.7 Penilaian KP ... 6

BAB II. PEMBIMBINGAN KERJA PRAKTEK ... 7

2.1 Pembimbing KP ... 7

2.2 Mahasiswa Peserta KP ... 8

BAB III. TATA CARA PENULISAN ...10

3.1 Halaman Judul ...10

3.2 Judul ...10

3.3 Surat Permohonan dan Ijin Kerja Praktek ...11

3.4 Halaman Pengesahan ...11

3.5 Surat Keterangan Telah Melakukan Kerja Praktek ...11

3.6 Lembar Asistensi...11

3.7 Kata Pengantar ...12

3.8 Daftar Isi ...12

3.9 Daftar Gambar dan Daftar Tabel ...12

3.10 Bab I Pendahuluan ...12

3.11 Bab II Administrasi Kegiatan ...13

3.12 Bab III Pelaksanaan Kegiatan ...15

3.13 Bab IV Pengawasan Kegiatan ...17

3.14 Bab V Penutup ...18

3.15 Daftar Pustaka ...18

(5)

iv

3.17 Lampiran ... 27 BAB IV. PENUTUP ... 28 DAFTAR PUSTAKA... 29

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktek (KP) merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar yang berupa praktek kerja di lapangan. KP sangat diperlukan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke dunia profesi dalam hal ini adalah teknik sipil. Pelaksanaan KP dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengamati, membandingkan, menganalisis serta menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kondisi yang sebenarnya dilapangan. Dengan melaksanakan KP, mahasiswa dapat mempelajari hal-hal yang berbeda dari dunia pendidikan, seperti tingkah laku, kemampuan berkomunikasi dan kerja sama (team work) khususnya dalam bidang teknik sipil.

Dalam pelaksanaannya, tim KP dan pembimbing KP bertugas untuk mengkoordinir kegiatan pelaksanaan KP mahasiswa yang mana dalam hal ini mahasiswa diwajibkan untuk melakukan praktek pada pekerjaan teknik sipil yang sedang dilaksanakan atau magang di perusahaan/instansi yang terkait dengan ketekniksipilan. Di samping itu, mahasiswa juga diwajibkan untuk membuat laporan KP, dimana laporan tersebut memuat segala kegiatan dalam pelaksanaan KP baik yang diamati maupun dilakukan secara langsung Dalam penyusunan laporan KP mahasiswa wajib melakukan konsultasi dengan pembimbing KP untuk memperoleh arahan dan bimbingan sehingga diharapkan dapat menghasilkan luaran yang baik dan optimal utamanya bagi mahasiswa itu sendiri.

Pedoman pelaksanaan KP ini dibuat untuk menuntun pelaksanaan KP sehingga dapat melancarkan proses pembelajaran di Program Studi Teknik Sipil, FT-UNMAS Denpasar.

(7)

2

1.2 Syarat-syarat Kerja Praktek 1 . 2 .1S y a ra t A ka d em is

Untuk melaksanakan KP, mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Memiliki IPK minimum 2.00

2. Telah menempuh sekurang-kurangnya 120 SKS (termasuk yang deprogram pada semester berjalan)

3. Minimal telah berada di Semester VI

1 . 2 .2S y a ra t A d m in istra si

Sebelum mahasiswa melaksanakan kerja praktek maka mahasiswa terlebih dahulu menyelesaikan persyaratan administrasi KP, yaitu:

1. Mengumpulkan Transkrip Nilai, yang ditandatangani oleh Pembimbing Akademik (PA) dan Kaprodi

2. Melunasi pembayaran SPP dan biaya lainnya sesuai yang ditentukan

3. Melunasi pembayaran KP

1 . 2 .3J en is K eg ia ta n K P

Mahasiswa dapat memilih salah satu dari empat jenis kegiatan berikut:

1. Praktek Pada Kegiatan Pembangunan Gedung 2. Praktek Pada Kegiatan Pembangunan Jembatan 3. Praktek Pada Kegiatan Pekerjaan Keairan 4. Praktek Pada Kegiatan Pekerjaan Jalan Raya 5. Praktek Pada Kegiatan Pekerjaan Bandar Udara

6. Praktek pada Kegiatan Pekerjaan Bangunan Sipil Lainnya atas persetujuan tim KP.

(8)

3

1.3 Kriteria Kegiatan untuk Praktek Pelaksanaan dan Pengawasan

Kegiatan tempat KP harus memenuhi beberapa persyaratan dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat dan belajar tentang pengetahuan dasar pelaksanaan dan pengawasan kegiatan secara umum.

Persyaratan ini meliputi :

1. Pelaksanaan Kegiatan Pemerintah atau Swasta yang memiliki proses administrasi lengkap, dengan ketentuan :

a. Gedung minimal lantai 2/ Kontruksi Khusus b. Jembatan bentang 15 m/konstruksi khusus c. Bendungan /Dam

d. Jalan : jalan baru dan peningkatan jalan dengan biaya

minimal 2 M

2. Progres pekerjaan pada saat mulai KP adalah 0-60 %. 3. Administrasi : Ada kontrak antara pemilik dan pelaksana.

Untuk kegiatan swakelola harus ada RKS dan gambar kerja. 4. Kegiatan lain yang tidak memenuhi kriteria di atas dapat

dijadikan obyek KP atas persetujuan tim KP.

5. Kontraktor dan konsultan dengan kualifikasi menengah ke atas dan memiliki kegiatan yang sedang berjalan.

1.4 Prosedur Pengajuan Kerja Praktek

1. Membentuk kelompok dengan anggota minimal 2 orang dan maksimum 4 orang (atau dengan persetujuan tim KP) 2. Sebelum pengajuan permohonan KP, mahasiswa wajib

melakukan survey ke lokasi kegiatan untuk mengetahui data kegiatan dan mengisi formulir KP (Lampiran 2) untuk diajukan kepada Tim KP.

3. Mahasiswa mengajukan permohonan KP ke Kaprodi dengan melampirkan persyaratan akademik yang ditandatangani oleh Pembimbing Akademik (PA) dan persyaratan administrasi lainnya.

(9)

4

4. Setelah dinyatakan layak, akan dibuatkan surat permohonan penempatan mahasiswa kepada instansi/perusahaan untuk melaksanakan KP yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik, sesuai dengan contoh lampiran 3.

5. Kaprodi menunjuk secara resmi seorang pembimbing KP untuk dibuatkan SK pembimbing (contoh surat lihat lampiran 4) yang hanya dapat diperpanjang satu kali selama 6 bulan. 6. Apabila masa perpanjangan SK terlampaui, KP mahasiswa

yang bersangkutan dibatalkan.

7. Perpanjangan SK KP dapat dilakukan dengan beberapa persyaratan:

a. Adanya surat persetujuan perpanjangan SK dari Pembimbing KP

b. Mahasiswa telah melunasi biaya administrasi perpanjangan SK

8. Jumlah mahasiswa pada kegiatan (objek KP) yang sama dalam waktu yang bersamaan dibatasi sebanyak-banyaknya 4 orang dengan tinjauan yang berbeda. Mahasiswa lain dapat melaksanakan KP pada kegiatan yang sama setelah mahasiswa sebelumnya melaksanakan KP-nya selama minimal 2 bulan dengan tetap mempertimbangkan waktu yang tersisa untuk kegiatan tersebut dan mendapat persetujuan dari Kaprodi.

9. Mahasiswa yang melakukan KP berdua, masing-masing harus membuat laporan terpisah.

10. Setelah selesai KP, mahasiswa agar mencari surat keterangan selesai KP dari perusahaan dan menyampaikan surat ucapan terima kasih kepada instansi/tempat KP yang ditandatangani Dekan.

1.5 Proses Pelaksanaan Kerja Praktek

1. Jangka waktu pelaksanaan : Proses kegiatan KP mahasiswa (dari awal pelaksanaan sampai ujian) dilaksanakan paling lama selama 1 (satu) semester/6 bulan dan dapat diperpanjang

(10)

5

hanya sekali dalam waktu paling lama selama 1 (satu) semester/6 bulan .

2. Mahasiswa KP diwajibkan membuat daftar hadir dan daftar kegiatan yang dilakukannya pada setiap kali kelapangan yang diketahui oleh petugas lapangan (contoh daftar hadir lihat lampiran 8).

3. Mahasiswa yang melakukan KP harus aktif kelapangan (minimal 15 kali), dimulai sejak tanggal SK sampai berakhirnya waktu pelaksanaan KP.

4. Selama di lapangan, mahasiswa harus pro aktif mengamati pelaksanaan setiap item pekerjaan, menanyakan kepada petugas lapangan hal-hal yang belum dipahami dengan tetap mengedepankan norma dan etika yang berlaku.

5. Bimbingan KP dilaksanakan secara kontinyu sejak mulai KP sampai penulisan laporan (minimal 4 kali bimbingan dan tertulis pada kartu asistensi).

6. Selama pelaksanaan KP, kaprodi melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan KP yang sedang dilaksanakan oleh mahasiswa terutama yang terkait dengan pelaksanaan KP oleh mahasiswa dan proses bimbingannya. Apabila terjadi permasalahan harus segera ditangani agar tidak sampai merugikan pihak terkait.

7. Pada Laporan KP mahasiswa harus melampirkan Surat Permohonan KP, Surat Persetujuan KP, SK Pembimbing, absen lapangan dan kartu bimbingan serta surat-surat lainnya. 8. Laporan KP sebanyak-banyaknya terdiri atas 75 halaman

(tidak termasuk lampiran).

9. Tata cara penulisan laporan KP harus mengikuti pedoman penulisan KP yang ditetapkan.

1.6 Proses Ujian Laporan Kerja Praktek

1. Mahasiswa mengajukan permohonan ujian KP kepada Panitia Ujian KP, dengan menyerahkan laporan KP sebanyak 2 (dua) rangkap yang telah ditanda tangani oleh pembimbing.

(11)

6

2. Panitia ujian akan segera menyiapkan jadwal ujian dan tim penguji.

3. Mahasiswa wajib menyiapkan bahan presentasi laporan KP dalam bentuk power point.

4. Tim penguji pada saat ujian KP berjumlah 2 orang termasuk salah satunya adalah pembimbing KP

5. Selesai Ujian KP Penguji harus mengumumkan hasil ujian tersebut kepada mahasiswa (dengan menyatakan: lulus/lulus dengan perbaikan/tidak lulus) dan segera menyerahkan nilai ujian serta menandatangani Berita Acara ujian KP.

6. Apabila ada perbaikan laporan sesuai dengan hasil evaluasi ujiam, maka mahasiswa secepatnya memperbaiki dan kemudian laporan KP tersebut dijilid rangkap 3 (tiga) dan selanjutnya akan ditandatangani oleh dosen penguji.

7. Mahasiswa yang tidak lulus ujian 1 (pertama) dapat diujikan kembali paling cepat 1 (satu) minggu berikutnya.

8. Bila perbaikan laporan KP tidak selesai selama 1 (satu) bulan maka hasil ujian dianggap gugur dan harus diujikan kembali. 9. Mahasiswa yang belum lulus dalam 3 (tiga) kali ujian, maka

harus mengulang KP mengikuti prosedur dari awal.

1.7 Penilaian KP

Penilaian KP dilakukan oleh tim penguji laporan KP dengan jenis penilaian sebagai berikut :

Attitude (Sikap) : 10% Pengetahuan Pada Kegiatan KP : 45% Pengetahuan Teknik Pada Umumnya : 25%

Tata Cara Penulisan : 15%

(12)

7

BAB II.

PEMBIMBINGAN KERJA PRAKTEK

Dalam proses pembimbingan KP, ditentukan hak dan kewajiban bagi pembimbing yang telah ditunjuk secara resmi oleh Dekan, juga hak dan kewajiban mahasiswa sebagai pelaksana KP pada instansi atau perusahaan terkait. Hak dan kewajiban pembimbing maupun mahasiswa itu sendiri harus dipahami dan dilaksanakan dengan baik untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan KP.

2.1 Pembimbing KP

2 . 1 .1K u a lifik a si P em b im b ing

Kualifikasi pembimbing sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2 . 1 .2 K ew a jib an P em b imb in g

Pembimbing KP mempunyai kewajiban antara lain :

1. Membantu mahasiswa dalam mendefinisikan KP

2. Menyiapkan waktu untuk membimbing mahasiswa

3. Memberitahukan mahasiswa perkiraan waktu yang diperlukan oleh pembimbing untuk memeriksa/mengoreksi laporan KP sebelum dikembalikan dengan memberikan komentar-komentar/catatan.

4. Bersungguh-sungguh dalam memeriksa bab-bab laporan dan memberikan catatan-catatan detail mengenai bentuk, struktur, pembuktian-pembuktian yang dipergunakan, hubungan antara KP dengan referensi dan memberikan saran-saran untuk peningkatan kualitas isi laporan KP.

5. Memeriksa kegiatan mahasiswa selama di lapangan dengan memperhatikan kebenaran daftar kegiatan yang dibuat oleh mahasiswa.

6. Memberikan penilaian kepada mahasiswa bimbingannya sesuai dengan unsur-unsur yang dinilai.

(13)

8

2 . 1 .3 H a k -ha k P em b imb in g

Seorang pembimbing mempunyai hak :

1. Mengarahkan agar mahasiswa bimbingannya memberikan perhatian yang serius terhadap saran-saran yang diberikan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan dan laporan KP-nya. 2. Memutuskan kegiatan pembimbingan dan menyarankan

mahasiswa untuk mencari pembimbing lain apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan KP-nya.

Catatan: dalam hal terjadi perselisihan antara mahasiswa dengan pembimbing maka permasalahan ini diselesaikan oleh ketua program studi.

3. Mendapatkan penghargaan dari Program Studi terhadap kegiatan pembimbingan sebagai bagian dari pekerjaannya.

2.2 Mahasiswa Peserta KP 2 . 2 .1K ew a jib a n M ah a sisw a

Mahasiswa yang melaksanakan Kerja Praktek (KP) mempunyai kewajiban antara lain :

1. Menyiapkan laporan KP yang merupakan hasil karya mahasiswa sendiri.

2. Menghasilkan laporan KP yang sesuai dengan standar yang berlaku di Program Studi Tekmik Sipil Fakultas Teknik Unmas Denpasar termasuk menunjukkan kemampuan untuk bekerja mandiri sesuai dengan obyek yang dipilih.

3. Memberikan apresiasi terhadap bantuan langsung ataupun masukan yang diperoleh dari pihak lainnya.

4. Menyadari bahwa seorang pembimbing mempunyai mahasiswa bimbingan lain atau tugas-tugas akademik lain yang mungkin menunda bimbingan yang diminta.

5. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap saran dan petunjuk pembimbing.

(14)

9

6. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku pada Program Studi Tekmik Sipil Fakultas Teknik Unmas Denpasar yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan KP.

2 . 2 .2 H a k M ah a sisw a

1. Mendapatkan penjelasan mengenai apa yang diharapkan oleh pembimbing dalam penulisan laporan KP.

2. Mendapatkan arahan pembimbing dalam proses KP dan dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan laporan KP.

3. Mendapatkan penilaian yang obyektif untuk KP-nya dan mendapatkan penjelasan-penjelasan terhadap kritik-kritik yang diberikan.

4. Berhak untuk mendapatkan pembimbing baru kalau mahasiswa dapat memberikan alasan yang kuat mengenai pergantian tersebut, atas persetujuan ketua program studi. 5. Mendapat perlindungan Program Studi dari segala bentuk

(15)

10

BAB III.

TATA CARA PENULISAN

Bab ini memuat penjelasan dan cara penulisan laporan Kerja Praktek secara terperinci, mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Berikut ini adalah contoh penulisan bagian-bagian Laporan KP. Hal-hal yang tidak diatur dalam pedoman ini dapat merujuk pedoman lain secara konsisten/taat asas

3.1 Halaman Judul

Halaman judul terdiri dari Halaman Judul Luar dan Halaman Judul Dalam. Keduanya punya bentuk dan isi yang sama. Isinya adalah judul kerja praktek yang berisi kata “Kerja Praktek”, nama mahasiswa, NPM/NIM, lembaga pendidikan (Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar) serta tahun dilaksanakan KP. Diantara Judul dan Nama Mahasiswa diisi simbol Universitas Mahasaraswati. Contoh : Halaman Judul dapat dilihat pada lampiran 1.

3.2 Judul

Judul merupakan bagian paling menarik suatu karya tulis. Oleh karenanya judul harus dibuat sebaik mungkin, tetapi lebih penting dari itu, judul harus mewakili isi karya tulis. Judul yang baik adalah yang memberikan gambaran jelas tentang isi karya tulis, jelas (terbaca variabel-variabel yang dibahas) tetapi tidak terlalu panjang. Bila memungkinkan, judul sebaiknya terdiri atas sebanyak-banyaknya 13 kata. Perhatikan contoh berikut ini : ‘Kegiatan Pembangunan Simpang Tak Sebidang (Underpass) Simpang Dewa Ruci Kabupaten Badung-Bali. Judul ini bertalian dengan pembangunan jalan pada lokasi Simpang Dewa Ruci dengan model pembangunan simpang tidak sebidang sebagai topik utama.

(16)

11

3.3 Surat Permohonan dan Ijin Kerja Praktek

Halaman ini memuat surat permohonan ijin kerja praktek kepada perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan KP yang ditandatangani oleh Dekan dan WR I, serta surat ijin/persetujuan KP yang diberikan oleh Perusahaan/Intransi.

Contoh halaman surat kerja praktek disajikan pada lampiran 3.

3.4 Halaman Pengesahan

Halaman ini memuat kalimat yang isinya bahwa Laporan KP tersebut telah diterima oleh panitia untuk dapat diujikan dan Pada bagian paling bawah halaman ini juga dicantumkan tanggal ujian mahasiswa yang bersangkutan. Contoh Halaman Pengesahan disajikan pada lampiran 6.

3.5 Surat Keterangan Telah Melakukan Kerja Praktek

Halaman ini memuat surat yang menyatakan telah melakukan kerja praktek dan menyelesaikan laporan KP yang ditandatangani oleh dosen pembimbing, serta surat keterangan yang dikeluarkan oleh instansi atau perusahaan tempat melakukan kerja praktek disertai tanda tangan dari pimpinan instansi atau perusahaan yang menerangkan bahwa mahasiswa telah selesai melakukan KP. Contoh Surat Keterangan Telah Melakukan Kerja Praktek disajikan pada lampiran 5.

3.6 Lembar Asistensi

Halaman ini memuat bukti bahwa mahasiswa telah melakukan bimbingan kepada pembimbing yang bersangkutan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Contoh Lembar Asistensi disajikan pada lampiran 8.

(17)

12

3.7 Kata Pengantar

Kata pengantar dibuat dalam bentuk paragraf tidak lebih dari satu halaman, berisi ucapan puji syukur telah terlaksananya kegiatan KP dengan baik, ditambahkan sedikit pemaparan tujuan dilaksanakannya KP. Kemudian dapat ditambahkan dengan penghargaan kepada mereka yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung pelaksanaan KP. Termasuk di sini pembimbing, penyandang dana, serta pihak lain.

3.8 Daftar Isi

Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi KP dan untuk memudahkan pembaca mencari informasi tertentu. Di dalam daftar isi dimuat semua pokok-pokok besar dari KP secara keseluruhan mulai dari halaman judul sampai lampiran. Cara penulisan judul-judul dalam daftar isi mengikuti cara penulisan pada bagian-bagian dari KP tersebut.

3.9 Daftar Gambar dan Daftar Tabel

Daftar gambar dan daftar tabel diperlukan bila digunakan banyak tabel dan gambar dalam laporan. Semua gambar dan tabel diberi nomor dan judul seperti yang disebut dalam teks. Cara penulisan daftar tabel dan daftar gambar mengikuti cara penulisan daftar isi.

3.10 Bab I Pendahuluan

Pendahuluan harus mampu memberikan gambaran secara singkat, tetapi jelas, tentang arah pelaksaan KP yang akan dilakukan. Untuk itu pendahuluan harus memuat uraian umum kegiatan, latar belakang dibangunnya kegiatan hingga pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

3 . 10 . 1 U ra ia n U m u m K eg ia tan

Uraian umum kegiatan memaparkan mengenai definisi kegiatan, sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, waktu

(18)

13

pelaksanaan yang direncanakan serta hal-hal lain yang bersifat umum terkait dengan kegiatan yang diambil untuk KP.

3 . 10 . 2 N a m a da n L ok a si K eg ia tan

Penjelasan mengenai nama dan lokasi kegiatan dilengkapi dengan batas-batas wilayah kegiatan termasuk dengan denah site yang digambarkan dengan jelas dan mampu menunjukkan lokasi kegiatan dengan baik.

3 . 10 . 3 L a ta r B ela ka ng

Pada latar belakang, dipaparkan secara mendetail, alasan mengapa diadakannya kegiatan tersebut, termasuk alasan pemilihan lokasinya.

3 . 10 . 4 T u ju an K eg ia ta n

Pemaparan mengenai tujuan kegiatan tersebut.

a. Pihak – pihak yang terlibat dalam pengelolaan kegiatan

Penjelasan rinci mengenai seluruh pihak yang turut serta dalam pengelolaan kegiatan.

b. Struktur organisasi kegiatan dan tugas-tugasnya

Penjelasan struktur organisasi kegiatan dalam bentuk bagan dan dilanjutkan dengan pemaparan tugas masing-masing secara mendetail.

c. Hubungan kerja antara pengelola kegiatan

Penjelasan hubungan kerja antar pengelola termasuk hubungan komando dan koordinasi.

3.11 Bab II Administrasi Kegiatan

Pada bab ini dipaparkan mengenai sistem kontrak yang digunakan pada kegiatan tersebut beserta isi kontrak dan laporan kegiatan,

(19)

14

dimulai dari laporan harian hingga bulanan, segala kegiatan administrasi yang terjadi serta time schedule kegiatan.

3 . 11 . 1 C a ra p em b eria n p ek erja a n

Dalam sub bab ini dipaparkan mengenai proses pelelangan sejak pengumuman lelang sampai penetapan pemenang lelang dan juga peraturan-peraturan yang terkait didalam pelaksanaan kegiatan.

3 . 11 . 2 S istem K o n tra k

Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai jenis-jenis kontrak yang ada dan yang digunakan dalam kegiatan tersebut.

3 . 11 . 3 Isi K o n tra k

Penjelasan mengenai kontrak yang dilakukan pada kegiatan tersebut dilanjutkan dengan menjelaskan secara rinci isi per bab dari kontrak yang ada.

3 . 11 . 4 L a po ra n H a ria n

Penjelasan isi dari laporan harian dan kegunaannya.

3 . 11 . 5 L a po ra n M in gg ua n

Penjelasan isi dari laporan mingguan dan kegunaannya.

3 . 11 . 6 L a po ra n B u lan an

Penjelasan isi dari laporan bulanan dan kegunaannya.

3 . 11 . 7 A d m in istra si P em b a ya ra n

Pemaparan mengenai jenis dan syarat-syarat pembayaran pada kegiatan tersebut.

(20)

15

3 . 11 . 8 A d m in istra si P en y era h an K eg ia ta n

Pemaparan syarat perlengkapan penyerahan kegiatan

3 . 11 . 9 T im e S ch ed u le

Pemaparan mengenai jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan lengkap dengan maksud kegunaannya.

3.12 Bab III Pelaksanaan Kegiatan

Pada bab ini dipaparkan mengenai definisi pelaksaaan kegiatan termasuk dengan lingkup pekerjaan, tinjauan pelaksanaan, kajian konstruksi hingga permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.

3 . 12 . 1 P ela k sa na an K eg ia ta n

Definisi secara umum mengenai pelaksanaan kegiatan

a . L in g ku p /sk up P ek erja an

Uraian singkat mengenai lingkup pekerjaan pada kegiatan tersebut

b . P ek erja a n ya ng tela h d ila k san a ka n

Item pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan saat mulai KP

c. P ek erja a n ya ng sed an g d ila k san ak an

Item pekerjaan yang sedang dilakukan saat mulai sampai berkahirnya KP

d . P ek erja a n ya ng b elu m d ila k sa n ak an

(21)

16

3 . 12 . 2 T in ja ua n P ela k sa na an

Untuk tinjauan pelaksanaan, mahasiswa atas persetujuan pembimbing menentukan item pekerjaan pada kegiatan tersebut yang akan ditinjau secara lebih terperinci/lengkap.

a . K a jia n K o n stru k si

Penjelasan alasan penggunaan konstruksi pada kegiatan tersebut

b . T in ja u n p ek erja a n

Buat dan sebutkan secara rinci bagian pekerjaan yang akan ditinjau pada kegiatan tersebut

c. V o lu m e p ek erja an

Perhitungan volume terhadap pekerjaan yang ditinjau

d . R en ca n a K eb u tuh an Ba ha n

Perhitungan rencana kebutuhan bahan terhadap pekerjaan yang ditinjau

e. R en ca n a K eb u tuh an P era la tan

Perhitungan rencana kebutuhan peralatan khusus terhadap pekerjaan yang ditinjau

f. R en ca n a K eb u tuh an T ena ga K erja

Perhitungan rencana kebutuhan tenaga kerja terhadap pekerjaan yang ditinjau

g . R en ca n a W a k tu P ela k sa n aa n

Perhitungan rencana waktu yang diperlukan terhadap pekerjaan yang ditinjau

h . R en ca n a A ng ga ra n P ela k san aa n

Perhitungan rencana anggaran pelaksaaan/biaya yang diperlukan terhadap pekerjaan yang ditinjau

(22)

17

i. L a ng ka h -la ng ka h P ela k san aa n

Pemaparan mengenai metode /tahapan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang ditinjau

3 . 12 . 3 M a sa la h -ma sa la h D a la m P elak sa naa n a. Masalah Teknis

Terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi

b . M a sa la h N on T ekn is

Terkait dengan administrasi, social budaya, adat, ekonomi, lingkungan sekitar dll.

3.13 Bab IV Pengawasan Kegiatan 3 . 13 . 1 U m um

Uraikan pengertian pengawasan dan tujuan pengawasan secara umum serta

3 . 13 . 2 P en ga wa sa n o leh p em ilik /o wn er

Lingkup pengawasan, proses pengawasan, penekanannya dll.

3 . 13 . 3 P en ga wa sa n o leh Ko n su lta n

Lingkup pengawasan, proses pengawasan, penekanannya dll.

3 . 13 . 4 P en ga wa sa n o leh Ko n tr a k to r

(23)

18

3.14 Bab V Penutup 3 . 14 . 1 S im p u lan

Simpulan ditarik dari bab-bab sebelumnya dan disajikan dalam kalimat- kalimat yang lugas, dengan permasalahan dan hasil dari pelaksaanaan KP.

3 . 14 . 2 S a ra n

Saran-saran yang diajukan terkait dengan penerapan teknologi, capaian hasil, perbaikan/ penyempurnaan metode, dsb.

3.15 Daftar Pustaka

Di dalam daftar pustaka tercantum semua pustaka yang isinya atau sebagian isinya dikutip dalam teks. Adanya daftar pustaka dalam kegiatan KP akan membantu pembaca yang ingin memperoleh keterangan yang lebih terperinci mengenai hal yang dikutip dalam teks.

3.16 Format Penulisan Laporan KP

Naskah dapat berupa ketikan asli atau foto copy dengan ketentuan semua bagian KP terbaca dengan jelas. Hindarkan pemakaian arsiran atau efek-efek lain yang mengaburkan huruf atau angka didalamnya sehingga sulit dibaca.

3 . 16 . 1 K erta s

Ukuran kertas untuk KP adalah A4 (210.2 mm x 297.3 mm) jenis HVS 70 gram.

3 . 16 . 2 P en g etik a n

Batas pengetikan atau daerah ketik adalah 35 mm dari tepi atas dan kiri serta 30 mm dari tepi-tepi lainnya. Setiap lembar kertas hanya diisi satu sisi saja. Judul KP pada halaman depan diketik dengan huruf

(24)

19

Times New Roman ukuran 14 dan dicetak tebal. Naskah KP diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 dan jarak antar baris sebesar 2 (dua) spasi.

Bagian lain KP seperti Daftar Isi, Daftar Pustaka, Keterangan gambar dan tabel diketik dengan spasi tunggal. Huruf dalam gambar atau tabel harus jelas terbaca dengan ukuran sekurang-kurangnya 8.

Setiap bab dimulai pada halaman baru, judul diletakkan di tengah-tengah daerah ketik, diketik dengan huruf besar dan dicetak tebal. Nomor bab diketik dengan huruf besar angka romawi, tanpa titik di belakangnya, diletakkan secara simetris dalam daerah ketik (Center

Alignment). Nomor sub-bab mempunyai urutan seperti : 1.1, 1.2, dan

seterusnya, diletakkan pada batas kiri daerah ketik (left alignment)

3 . 16 . 3 P en o mo ra n H a la ma n

Penomoran halaman dilakukan sesuai dengan petunjuk berikut : 1. Lembar Halaman Judul tidak diberi nomor halaman.

2. Lembar Halaman yang berisi Halaman Pengesahan, Ucapan Terima Kasih, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Simbol, dan Daftar Lampiran diberi nomor urut “dummy” sebagai berikut i,ii,iii,…dst

3. Nomor Halaman 1 dimulai pada Bab I sampai halaman lampiran terakhir. Penomoran halaman dibuat menerus tanpa memandang bab dan diletakkan pada pojok kanan bawah

3 . 16 . 4 A len ia / P a rag ra f

Satu alenia harus membawa satu pokok pikiran. Alenia baru diawali dengan lima ketukan kosong. Hindari memulai alenia baru pada dasar halaman, kecuali tersedia cukup ruang untuk dua baris.

(25)

20

3 . 16 . 5 F o o tno te (C a ta tan ka k i)

Sedapat mungkin, pemakaian catatan kaki untuk memberikan keterangan suatu hal yang dikemukakan pada teks maupun tabel harus dihindari. Catatan kaki dapat dipakai untuk merujuk sumber-sumber yang tidak dipublikasikan dengan resmi, misalnya hasil wawancara, keterangan yang diperoleh waktu meninjau, pameran dan sebagainya.

3 . 16 . 6 B ila n ga n d an Sa tu an

Penggunaan bilangan atau lambang pada awal suatu kalimat agar dihindari. Bila seandainya perlu dimulai dengan suatu bilangan atau lambang, maka bilangan atau lambang itu harus dieja. Satuan-satuan ditulis dengan singkat tanpa ada tanda titik di belakangnya seperti : m, m2, kg, MPa, dst.

3 . 16 . 7 B a ha sa da n K a ta A sin g

Diusahakan memakai kata dalam bahasa Indonesia sepanjang memungkinkan. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata ganti orang (seperti saya, kami, kita, dst). Nama latin, kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah dicetak miring atau diberi garis bawah pada saat digunakan pertama kalinya dalam tulisan pada laporan KP dan selanjutnya diketik sama dengan kata-kata Bahasa Indonesia.

3 . 16 . 8 T a nd a B a ca

Tanda titik, selain dipakai untuk mengakhiri suatu kalimat juga digunakan di belakang singkatan tertentu, seperti Moh. Ali, Prof. Jaya dan lainnya. Singkatan yang terdiri dari huruf besar semuanya, ditulis tanpa titik seperti UNMAS, UNUD, WHO, dan lainnya.

Titik dua dipakai jika akan mengadakan kutipan yang panjang dan jika akan menyebut beberapa hal dalam suatu rangkaian. Tanda titik koma biasanya dipakai dalam kalimat-kalimat yang kompleks. Tanda ini akan membagi kalimat menjadi anak-anak kalimat yang setingkat.

(26)

21

3 . 16 . 9 T a b el

Suatu tabel terdiri dari nomor tabel, judul tabel, dan tabelnya sendiri. Tabel ditempatkan dalam teks tiga spasi di bawah dan di atas teks.

Judul tabel ditempatkan rata kiri di atas tabel, ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dan tidak diakhiri dengan titik. Bila judul tabel lebih dari satu baris, maka judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul. Judul tabel harus singkat dan menjelaskan apa yang terdapat di dalam tabel tersebut.

Tabel diketik satu spasi di bawah judulnya. Teks dalam tabel dapat disusun satu atau satu setengah spasi tergantung pada tempatnya, dengan catatan bahwa tabel tidak terlalu padat dan mudah dibaca. Tabel dapat disusun dengan kolom-kolomnya sejajar panjang halaman atau sejajar lebar halaman. Cara yang terakhir pada umumnya menggunakan satu halaman penuh.

Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali memang panjang sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada tabel lanjutan, dicantumkan nomor tabel dan kata “lanjutan” tanpa judul. Tabel yang terlalu luas sebaiknya disederhanakan, bila ingin diikutsertakan dalam teks, sedangkan tabel lengkapnya dapat disajikan dalam lampiran. Penomoran tabel diawali dengan nomor bab diikuti dengan nomor tabel pada bab yang bersangkutan.

3 . 16 . 10 G a mb a r

Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta dan foto. Suatu gambar harus dicantumkan lengkap dengan nomor gambar dan judul gambarnya. Gambar ditempatkan tiga spasi di atas dan di bawah teks. Judul gambar didahului nomor gambar, ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama diletakkan simetris satu setengah spasi di bawah gambar tanpa titik. Bila judul gambar lebih dari satu

(27)

22

baris, maka judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul.

Bila gambar bersumber dari buku atau tulisan lain, maka sumber tersebut agar dicantumkan pula dengan cara menuliskan nama penulis serta tahun terbit di belakang judul gambar, didalam kurung. Penomoran gambar diawali dengan nomor bab diikuti dengan nomor gambar pada bab yang bersangkutan.

Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambar dan jangan di halaman lain. Bila gambar ditulis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di bagian kiri kertas.

Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah. Tanda-tanda baik dalam bentuk huruf atau angka, yang dipakai pada gambar harus jelas dan sedapat-dapatnya berukuran sama dengan huruf atau angka dalam teks. Gambar yang lebih besar dari kertas harus diperkecil tanpa mengurangi arti gambar tersebut. Bila gambar tidak mungkin diperkecil seperti peta, gambar dapat dilipat.

3 . 16 . 11 P en u lisa n Ru m u s

Rumus ditulis pada baris terpisah dari teks dengan jarak satu setengah spasi di atas dan di bawahnya. Setiap rumus harus diberikan nomor sesuai dengan nomor urut pada masing-masing bab yang dimulai dengan nomor bab.

Contoh:

𝐸 = 𝑚𝑐2 (2 . 1 )

3 . 16 . 12 R u ju ka n T ab el, G a mb a r da n R um u s

Penulisan tabel, gambar dan rumus dalam teks harus mencatumkan nomor tabel, gambar dan rumus yang menunjukkan

(28)

23

rumus tersebut ada pada bab dan nomor tertentu. Sebagai contoh, penomoran 2.1 memberikan pengertian bahwa rumus tersebut berada pada bab II pada nomor urut 1. Dalam teks disebutkan sebagai “Persamaan 2.1” atau Pers 2.1

3 . 16 . 13 D a fta r P u sta ka

Dua cara penulisan pustaka dalam daftar pustaka dan penunjukan pustaka dalam teks yang banyak dipakai adalah sistem nama tahun (the name year system) dan metode nomor (numbered reference

method, reference number method). Dalam pedoman ini, yang harus

diikuti adalah cara pertama. Menurut cara ini penulisan daftar pustaka dimulai dengan menulis nama akhir penulis diikuti dengan tahun penerbitan pustaka. Selanjutnya ditulis judul tulisan dan seterusnya.

Pustaka-pustaka didalam daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan nama huruf pertama nama akhir penulisnya sebagai prioritas pertama diikuti oleh tahun terbitannya sebagai prioritas kedua namun tahun terbitnya diurut dari tahun terakhir.

Sebagai konsekuensinya, nama depan penulis harus diletakan di belakang nama akhir dengan pemisah oleh tanda koma.

Berikut ini adalah contoh penulisan berbagai pustaka dalam daftar pustaka.

a. P u stak a b eru p a bu ku tek s:

Nama penulis, tahun terbit, judul buku, edisi, penerbit, kota tempat diterbitkan.

Contoh:

Sagel, R., Kole, P., Kusuma, G. H. 1993. Pedoman

Pengerjaan Beton Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03 Erlangga, Jakarta.

(29)

24

b . P u stak a d alam b en tu k tu lisan y ang terd ap at d alam su atu bu ku y an g m emu at k um pu lan tu lisan y an g m asin g - m asin g ad a p en u lisan ny a.

Nama penulis - tahun penerbitan - judul tulisan - judul buku-penerbit – kota tempat buku-penerbit – halaman dimana tulisan dimuat dalam buku tersebut.

Contoh :

Sulistyo, Sudarsono dan Sudarman, A. 1981. Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan Pendapatan dalam Repelita III, Pembangunan Ekonomi dan

Pemerataan. Lembaga Penelitian, Pendidikan

dan Penerangan Ekonomi, Jakarta, pp. 53-76.

c. P u stak a d alam b en tuk tu lisan y ang dim u at d alam ju rn al/m aja lah ilm iah y an g terb it sec a ra p erio d ik . Contoh :

Negara, N. W. 1999. Peranan Penetrasi Aspal Terhadap kinerja Campuran Lataston B, Jurnal

ilmiah Teknik Sipil, Vol. 3 No.5, Juli,pp.85-95.

d . P u stak a b eru p a sk rip si, th esis d an d eserta si. Contoh :

Widiantara, IGP. 1996. Pengaruh Penambahan Serat

Ijuk Dalam Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan, Tarik Belah, Dan Lentur. Tugas Akhir,

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar, 100 p.

e. P u stak a d alam b en tu k bu letin . Contoh :

Sudjadi, M. dan Widji, I M. 1971. Penuntun Analisa

Tanaman. Publikasi L.P.T. No. 9/71. Bagian

Kesuburan Tanah, Lembaga Penelitian Tanah, Direktorat Jenderal Pertanian. 60 p

(30)

25

f. D u a p u stak a atau leb ih d itu lis o leh p en u lis y ang sam a d an terb it p ad a tah u n y ang sam a p u la.

Contoh :

Hidayat. 1976a. Growth and Utilization of Manpower in Indonesia. Council for Asian

Manpower Studies Discussion Paper Series No.76-01. Quizon City, Jan 1976.

Hidayat. 1976b. Dimensi dan Sifat masalah Pengangguran di Indonesia. Ekon. Dan Keu. Indon. Vol. 24, September, pp. 241-273.

g . P u stak a y ang b erasal d ari si tu s w eb d i tu lis len g k ap d en g an alam at situ s d an tan g g aln y a.

Contoh :

Robet, V. 2002. Build a Bridge. Website : http://

www.pbs.org/wgbh/nova/

Cara penulisan/penunjukan pustaka di dalam teks harus sesuai dengan cara penulisan pustaka di dalam daftar pustaka, dengan cara menuliskan nama penulis diikuti oleh tahun terbit. Nama pengarang yang ditulis adalah nama akhirnya saja, tanpa nama depan ataupun singkatannya. Di dalam teks penempatan nama penulis beserta tahun terbitnya bisa diawali kalimat, di tengah kalimat atau di akhir kalimat, tergantung dari apa yang ingin dikemukakan melalui kalimat tersebut.

Bila penulis suatu pustaka lebih dari satu orang, semuanya harus dicantumkan secara lengkap. Kalau terdapat penulis yang sama tetapi tahun terbit tulisannya berbeda, maka penulisannya diurut sesuai dengan tahun terbitnya. Selanjutnya andaikata ada penulis yang membuat tulisan lebih dari satu buah dalam tahun yang sama, maka ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang angka tahun terbitnya.

(31)

26

Pustaka atau tulisan tanpa nama orang yang menjadi penulisnya, di daftar pustaka ditulis “Anonimus” sebagai pengganti nama penulis yang tidak ada itu. Contoh penulisan pustaka dalam teks disajikan berikut ini :

Kalau penulisnya hanya satu orang. C o n to h :

Mochtar (1985), telah melakukan percobaan di laboratorium….

Kalau penulisnya dua orang Contoh :

Percobaan yang dilakukan oleh Mochtar dan edi (1985), merupakan percobaan…

Kalau penulisnya tiga orang atau lebih (misalnya : Nyoman Gede, Adi Sasono, Franky Silatua) cukup ditulis penulis pertama saja ditambah et al.yang merupakan singkatan dari et alibus yang artinya “kawan-kawannya”.

Contoh :

Gede et al. (1996) membuktikan…

Kalau tulisan asli tidak diperoleh tetapi beberapa informasi yang terdapat pada tulisan asli diperoleh dari sumber kedua, maka penunjukan di dalam teks dapat ditulis seperti contoh berikut :

Contoh :

Menurut Boyer (dalam Troedson et al., 1989) yang menjadi factor …(Di sini informasi yang berasal dari tulisan Boyer ditemukan pada tulisan Troedson dan kawan-kawan yang terbit tahun 1989 yang tercantum dalam daftar pustaka)

Kalau penulis tulisan yang dirujuk di dalam teks membuat lebih dari satu tulisan dalam tahun yang sama (diterbitkan dalam tahun

(32)

27

yang sama) dan dua atau lebih dari tulisannya itu dikutip dalam teks.

Contoh :

…perhitungan empiris (Mochtar, 1985a).

Di bagian lain tulisan Mochtar yang terbit tahun 1985 juga dikutip, maka penulisannya dilakukan dengan cara memberi huruf kecil setelah tahun terbitnya.

Contoh :

Mochtar (1985b) membuktikan dengan pengukuran langsung…

Catatan: Kutipan/quotation harus dibuat secermat mungkin dan harus jelas dalam susunan kalimat bagian mana saja yang berupa kutipan, untuk menghindari kesan plagiat. Ingat: plagiatisme dikategorikan sebagai kejahatan akademis.

3.17 Lampiran

Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian utama KP. Terdiri dari (1) gambar kegiatan, (2) data kegiatan dan (3) foto-foto kegiatan. Contoh perhitungan, gambar yang besar, peta dan sebagainya, yang jika dipasang di dalam teks dapat mengganggu pembaca sebaiknya dipasang sebagai lampiran. Setiap lampiran harus diberi judul yang jelas. Di dalam teks harus terdapat penunjukan yang jelas ke arah lampiran yang bersangkutan.

(33)

28

BAB IV.

PENUTUP

Buku pedoman ini tidak dimaksudkan sebagai pedoman yang tidak dapat diganggu gugat, tetapi lebih dimaksudkan sebagai acuan dalam hal belum disepakati pedoman yang labih baik. Hal-hal tertentu yang sifatnya spesifik, yang tidak diatur dalam pedoman ini, dapat merujuk pedoman lain secara konsisten asal tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang lazim. Mahasiswa juga diwajibkan membaca Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Dengan buku ini diharapkan pelaksanaan penyusunan laporan KP mahasiswa menjadi lebih taat asas dan berjalan lebih lancar. Penyempurnaan lebih lanjut sangat diperlukan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang Teknik Sipil.

(34)

29

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2000. Pedoman Penulisan skripsi (Tugas Akhir), Tidak dipublikasikan, Bidang Keahlian Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mahasaraswati, Denpasar, Bali.

Anonimus. 1996. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati, Tidak dipublikasikan, PS Teknik Mesin FT UNUD, Denpasar, Bali.

Michaelson, H. B. 1986. How to Write and Publish Engineering

Paper and Reports. Second Edition. ISI Press. 3501 Market

Street, Philadelphia, PA 19104 USA.

Turabin, K, L, 1996. A manual for Writes of Term Paper, Theses, and

Dissertations, Sixth Edition, Revised by John Groossman and alie

Bennett, The University of Chikago Press, Chicago IL. 60637 USA.

(35)

30 Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul

(36)

31

(37)

32

(38)

33

Lampiran 4. Contoh Surat Permohonan Pembnimbing KP

(39)

34

(40)

35

(41)

36 Lampiran 7. Contoh Lembar Pengesahan

(42)

37

(43)

Referensi

Dokumen terkait

Dosen Pembimbing Program Studi Tata Usaha Mahasiswa Mulai Meminta pengesahan penyelesaian KP dari Dosen Pembimbing dan Perusahaan Meminta penilaian dari perusahaan tempat Kerja

Dengan kemampuan tersebut diharapkan mahasiswa peserta KP dapat mengkaji dan mendalami suatu Sistem Teknologi Informasi di tempat KP agar informasi yang didapatkan

Mahasiswa menyerahkan “ Surat Pengunduran Diri Sebagai Pembimbing KP ” (sesuai dengan Lampiran 18. “ Surat Pengunduran Diri Sebagai Pembimbing KP” ) yang telah diisi

7) Mahasiswa melakukan KP dan membuat laporan KP dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing KP serta wajib mempresentasikan hasil KP dalam seminar KP yang

Diakhir masa pelaksanaan KP, mahasiswa mengajukan permohonan nilai dengan menyerahkan Form KP – 04B dan Panduan Penilaiannya kepada pembimbing lapangan, Surat

Penentuan Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji di Pengajaran dilanjutkan dengan penerbitan Surat Keputusan (SK) KP*). Mahasiswa menyerahkan SK ke Dosen Pembimbing dan Dosen

Buku panduan pelaksanaan dan penulisan ini diterbitkan agar dapat dipakai oleh para mahasiswa dan dosen pembimbing di Program Studi Teknik Perangkat Lunak untuk mendaftar,

Mahasiswa mengirim proposal dan surat pengantar ke tempat KP atau via email menunggu Mhs konfirmasi dari tempat KP Mendapat konfirmasi diterima/tidak diterima dari tempat KP