• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. HALAMAN MOTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. HALAMAN MOTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN MOTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... ..xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5 C. Keaslian Penelitian ... 5 D. Tujuan Penelitian ... 7 E. Manfaat Penelitian ... 7 1. Manfaat Teoritis... 7 2. Manfaat Praktis ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Variabel Tergantung ... 9

1. Motivasi Berprestasi ... 9

a. Definisi Motivasi Berprestasi ... 9

b. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi... 10

c. Ciri Motivasi Berprestasi ... 11

B. Variabel Bebas ... 14

1. Konformitas ... 14

(2)

b. Jenis-Jenis Konformitas ... 15

c. Aspek-Aspek Konformitas ... 17

d. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konformitas ... 18

C. Remaja ... 20

1. Definisi Remaja ... 20

2. Batasan Usia Remaja ... 21

3. Tugas Perkembangan Remaja ... 21

D. Dinamika Hubungan antara Konformitas dengan Motivasi Berprestasi ... 23

E. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 27

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 27

1. Definisi Operasional Variabel Motivasi Berprestasi ... 28

2. Definisi Operasional Variabel Konformitas ... 28

C. Subjek Penelitian ... 29

1. Karakteristik Subjek Penelitian ... 29

2. Metode Pengambilan Sampel ... 29

3. Jumlah Sampel Penelitian ... 30

D. Metode Pengumpulan Data ... 30

E. Validitas dan Reliabilitas ... 32

1. Validitas ... 32

2. Reliabilitas ... 33

F. Metode Analisis Data... 34

1. Uji Asumsi Penelitian ... 34

a. Uji Normalitas ... 34

b. Uji Linearitas ... 34

2. Uji Hipotesis ... 35

BAB IV PERSIAPAN, LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Persiapan Penelitian ... 36

1. Persiapan Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 36

a. Subjek Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 36

b. Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 36

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 37

a. Uji Validitas Skala Konformitas ... 37

b. Uji Reliabilitas Skala Konformitas ... 40

c. Uji Validitas Skala Motivasi Berprestasi ... 41

d. Uji Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi ... 43

B. Pelaksanaan Penelitian ... 44

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian ... 45

(3)

2. Deskripsi Data Responden ... 46

3. Kategorisasi Skor Tiap Variabel ... 47

a. Kategorisasi Skor Variabel Konformitas ... 47

b. Kategorisasi Skor Variabel Motivasi Berprestasi ... 48

4. Uji Asumsi ... 50

a. Uji Normalitas ... 50

b. Uji Linieritas ... 51

5. Uji Hipotesis ... 52

a. Korelasi Pearson Product Moment ... 52

D. Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

1. Saran Praktis ... 57

a. Bagi Subjek Penelitian ... 57

b. Bagi Orangtua ... 57

c. Bagi IMSU ... 58

2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya... 58

(4)

DAFTAR GAMBAR

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sebaran aitem skala konformitas... ... 31

Tabel 2. Sebaran aitem skala motivasi berprestasi ... 31

Tabel 3. Nomor Aitem Gugur Pada Skala Konformitas(Uji Validitas Pertama) ... 38

Tabel 4. Nomor Aitem Gugur Pada Skala Konformitas (Uji Validitas Kedua)... ... 39

Tabel 5. Nomor Baru Aitem Setelah Penyortiran (dibuang) ... 40

Tabel 6. Deskripsi Koefisien Validitas dan Reliabilitas Skala Konformitas... 41

Tabel 7. Nomor Aitem Gugur Pada Skala Motivasi Berprestasi (Uji Validitas Pertama) .. 42

Tabel 8. Penomoran Baru Setelah Aitem Gugur Dibuang ... 43

Tabel 9. Deskripsi Koefisien Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi ... 44

Tabel 10. Gambaran Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 45

Tabel 11. Gambaran Karakteristik Responden Menurut Usia (Tahun) ... 46

Tabel 12. Deskriptif Statistik Hasil Pengukuran ... 46

Tabel 13. Rumus Kategorisasi Skor ... 47

Tabel 14. Deskripsi Statistik Data Penelitian Skala Konformitas ... 47

Tabel 15. Hasil Kategorisasi Skor Responden pada Variabel Konformitas... 48

Tabel 16. Deskripsi Statistik Data Penelitian Skala Motivasi Berprestasi ... 49

Tabel 17. Hasil Kategorisasi Skor Responden pada Variabel Motivasi Berprestasi ... 49

Tabel 18. Hasil Uji Normalitas ... 51

Tabel 19. Hasil Uji Linieritas ... 51

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran... 63

Lampiran 1. Data try-out Konformitas dan Motivasi Berprestasi ... 64

Lampiran 2. Data Penelitian Skala Konformitas dan Skala Motivasi Berprestasi ... 71

Lampiran 3. Output Try-Out Konformitas dan Motivasi Berprestasi ... 105

Lampiran 4. Output Data Penelitian ... 114

Lampiran 5. Kuesioner Try-Out... 118

Lampiran 6. Kuesioner Penelitian... 127

Lampiran 7. Surat-Surat Penelitian ... 134

Lampiran 8. Rangkuman Hasil Wawancara Pendahuluan ... 136

Lampiran 9. Persetujuan Pemilik Skala Untuk Menggunakan Skala Konformitas ... 139

Lampiran 10. Persetujuan Pemilik Skala Untuk Menggunakan Skala Motivasi Berprestasi ... 141

(7)

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA SUKU BATAK DI UNIVERSITAS UDAYANA

Christina Alfiani

Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara konformitas dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Suku Batak di Universitas Udayana. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Suku Batak yang terdaftar dalam paguyuban Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IMSU) Bali. Alat ukur dalam penelitian ini adalah skala konformitas dan motivasi berprestasi. Koefisien reliabilitas skala konformitas adalah 0,909 dan skala motivasi berprestasi adalah 0,918. Penelitian ini menggunakan analisis data korelasi pearson product moment. Hasil dari penelitian diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,459 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05), sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang positif antara konformitas dengan motivasi berprestasi. Kata kunci : mahasiswa Suku Batak, Universitas Udayana, konformitas, motivasi berprestasi.

(8)

CORRELATION BETWEEN CONFORMITY AND ACHIEVEMENT MOTIVATION FOR BATAKNESE STUDENTS IN UNIVERSITAS UDAYANA

Christina Alfiani

Department of Psychology, Medical Faculty, Universitas Udayana ABSTRACT

The purpose of this study is to observe any presence of correlation between conformity and achievement motivation for Bataknese students in Universitas Udayana. Quantitative method was applied in this study. The sampling technique being used was simple random sampling. The respondents for this study were Bataknese students who were the member of Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IMSU) Bali. The measuring criterion in this study was the scale of conformity and achievement motivation. The coefficient of reliability scale for conformity was 0.909, and the scale for achievement motivation was 0.918, and this study also used person product moment correlation data analysis. The result of the study showed there was correlating coefficient of 0.459 with the probability value of 0.000 (0.000<0.05), resulting a confirmation that there is a positive correlation between conformity and achievement motivation. The determination coefficient (R2) was obtained in amount of 0.210 which means 21% of achievement motivation can be explained by conformity variable, while the rest of 79% can be explained by other factors.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, serta melibatkan perubahan-perubahan baik itu secara biologis, kognitif, dan sosioemosional (Santrock, 2007). Remaja adalah individu yang berada pada rentang usia 12-21 tahun dengan tiga masa pembagian, yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja tengah 15-18 tahun, dan masa remaja akhir 18-21 tahun (Monks, Knors, & Haditono, 2002). Mahasiswa masuk ke dalam kategori remaja akhir (18-21 tahun), namun sebagian pula terkategori sebagai dewasa awal pada periode pertama yaitu usia 22-28 tahun (Monks, Knors, & Haditono, 2004).

Remaja cenderung memiliki motivasi dalam dirinya dan salah satu motivasi yang ingin dicapai remaja adalah motivasi berprestasi (McClelland dalam Santrock, 1999). Motivasi berprestasi merupakan sesuatu yang ada dan menjadi ciri dari kepribadian seseorang yang dibawa sejak lahir, kemudian ditumbuhkan dan dikembangkan melalui interaksi dengan lingkungannya (Gunarsa, 2003).

Motivasi berprestasi merupakan faktor penting yang harus dimiliki remaja, mengingat remaja yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mampu mengambil keputusan secara mandiri (Sobur, 2003). Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dapat menjadi penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, yang mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan menggerakkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal (McClelland dalam Djamarah, 2011).

Berikut adalah contoh remaja yang memiliki motivasi berprestasi, adalah seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad) yang bernama Mangasa

1

(10)

Paruhum Lumbantobing. Mangasa mencatat prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan Best Presentation Award pada ajang Short-Stay Training Program for Vietnamese & Indonesian Students di University of Tsukuba, Jepang pada tahun 2014 lalu (Maulana, 2014). Selain itu, Rizka Sitanggang seorang mahasiswi jurusan ilmu komunikasi Fakultas Fisip Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki banyak prestasi salah satunya adalah menjadi pembicara di Microsoft Youth Sparks Live tahun 2014 lalu (Juskal, 2015). Mangasa dan Rizka adalah dua contoh remaja yang dapat berprestasi di usia muda.

Motivasi berprestasi menurut Suryabrata (2004) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor sosial. Suryabrata menjelaskan bahwa faktor sosial yang dimaksud adalah faktor sesama manusia, baik ketika manusia itu saling berinteraksi secara langsung, maupun tidak langsung, contohnya adalah teman kelompok atau peer group. Peranan teman kelompok pada remaja sangat penting dan dapat memengaruhi motivasi berprestasi. Remaja cenderung berteman secara berkelompok, remaja juga memilih berteman dengan orang yang memiliki karakteristik perilaku dan kepribadian yang sama dengan dirinya (Brown & Klute, dalam Feldman, Papalia, & Olds, 2009). Konformitas remaja dengan teman sebayanya menguat pada masa remaja awal (12-14 tahun) dan remaja tengah (15-17 tahun) dibandingkan pada usia sebelum remaja dan remaja akhir (Berundt dalam Steinberg, 1989).

Teman kelompok pada remaja cenderung melahirkan sifat konformitas dimana remaja akan bersikap sesuai dengan norma-norma kelompok agar dapat diterima sebagai anggota kelompok dan menghindari ketidaksamaan atau keterkucilan sebagaimana telah dijelaskan oleh Strang (dalam Mighwar, 2006).

Konformitas dalam kelompok akan memengaruhi perilaku remaja. Pemilihan teman sangat berpengaruh dalam imitasi kelompok. Remaja yang dapat membedakan hal yang baik dan hal yang buruk dalam lingkungan kelompoknya adalah remaja yang akan memperoleh

(11)

dampak positif dari kelompoknya bagi kehidupan remaja tersebut. Tetapi sebaliknya, apabila remaja tidak dapat membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk dalam lingkungan kelompoknya, maka remaja tersebut akan mendapatkan hal yang negatif dari kelompoknya tersebut (Wenar & Kerig, 2006).

Menjadi konformis atau sama dengan anggota kelompok dapat memengaruhi motivasi berprestasi. Sebagai contoh, remaja yang memiliki prestasi tinggi akan terpacu untuk bersaing dan ingin mengimitasi perilaku tersebut agar dapat sama dengan teman kelompoknya, begitu pula sebaliknya, jika remaja tergabung dalam kelompok yang memiliki motivasi berprestasi rendah, remaja tersebut akan mengikuti perilaku kelompoknya. Senada dengan Taylor, Peplau, dan Sears (2009), bahwa peniruan dan penyesuaian adalah aspek penting dari konformitas.

Suku Batak merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki adat istiadat dan sistem kekerabatan yang masih sangat kuat dianut oleh masyarakatnya. Suku Batak memiliki falsafah dalam perumpamaan dalam bahasa Batak Toba yang berbunyi: Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul, yaitu suatu filosofi agar kita senantiasa menjaga hubungan baik dengan tetangga karena tetangga adalah teman terdekat, namun dalam pelaksanaan adat yang pertama pertama dicari adalah yang satu marga (Sinaga, 2007). Falsafah ini menunjukkan bahwa masyarakat Batak cenderung akan berkumpul dengan sesama marganya atau sesama sukunya ketika orang Batak merantau ke daerah lain.

Dari hasil studi pendahuluan wawancara yang peneliti lakukan terhadap mahasiswa Suku Batak di Bali, didapatkan bahwa remaja Batak cenderung berperilaku konformis, remaja batak yang merantau lebih banyak menghabiskan waktu dan bergaul dengan teman-teman yang memiliki kesamaan suku. Hal ini membuktikan bahwa falsafah J Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul telah berakar dalam diri masyarakat Batak dan diturunkan dari generasi ke generasi. Organisasi kemahasiswaan Batak yang dapat ditemui di

(12)

Universitas Udayana adalah Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IMSU). IMSU didirikan atau dibentuk pada tanggal 04 Maret 1992. IMSU berdiri karena adanya rasa senasib dan sepenanggungan dengan sesama teman-teman yang berasal dari Sumatera Utara (Alfiani, 2015).

Hasil wawancara tersebut juga menyebutkan bahwa semenjak IMSU berdiri, IMSU telah banyak membaktikan diri baik kepada mahasiswa, orangtua yang berasal dari Sumatera Utara, maupun kepada organisasi lain yang ada di Bali. IMSU tidak berjalan dengan mulus ketika menjalankan baktinya, karena sering mendapatkan masalah interen ataupun eksteren. Perdebatan antar sesama anggota IMSU seringkali terjadi hingga hampir menyebabkan perpecahan. Berkat beberapa anggota IMSU yang kompak dan masih merasa memiliki IMSU, maka hingga saat ini IMSU masih tetap dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan IMSU yaitu saling membantu sesama perantau dari daerah Sumatera Utara pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (Alfiani, 2015).

Pemaparan di atas dapat membuktikan bahwa IMSU Bali merupakan salah satu organisasi mahasiswa Batak yang memiliki tingkat konformitas yang positif, dimana remaja yang tergabung didalamnya berusaha menjadi conform dengan anggota kelompok, yaitu dalam hal mempertahankan budaya Batak dan membantu sesama perantau yang berasal dari daerah Sumatera Utara. Menjadi konformis, bukan berarti anggota IMSU tidak memiliki prestasi. Beberapa dari anggota IMSU telah mengukir prestasi baik dari bidang akademis maupun non akademis, seperti Elbinsar Purba yang meraih prestasi di bidang akademis, Elbinsar yang pernah menjabat sebagai presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2012-2013 kini berhasil meraih beasiswa master di Belanda.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti ingin menguji apakah terdapat hubungan antara konformitas dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Suku Batak di Universitas Udayana.

(13)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian adalah :

1. Apakah ada hubungan antara konformitas dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Suku Batak di Universitas Udayana?

2. Bagaimanakah hubungan antara konformitas dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Suku Batak di Universitas Udayana?

C. Keaslian Penelitian

Beberapa peneliti terdahulu telah meneliti tentang konformitas dan motivasi berprestasi, tetapi dengan hipotesis yang berbeda, subjek yang berbeda serta lokasi yang berlainan. Sejauh ini peneliti belum menemukan penelitian yang serupa terkait dengan subjek dan lokasi penelitian, namun peneliti menemukan penelitian serupa terkait dengan variabel konformitas dan motivasi berprestasi. Berikut adalah beberapa penelitian yang memiliki variabel serupa dengan penelitian yang akan diteliti.

Penelitian dari Noviandini (2011) yang berjudul Hubungan Konformitas Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VII Dan VIII SMP Islam As-Salaam Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam As-Salaam Jakarta. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMP Islam As-Salaam Jakarta yang berjumlah 130 orang, sedangkan sampel penelitiannya sejumlah 97 siswa dengan menggunakan teknik sampling propotional random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat korelasi positif dan hubungan yang signifikan, semakin tinggi konformitas dan motivasi berprestasi siswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang diperolehnya.

Penelitian dari Hartono (2007) yang berjudul Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Konformitas Teman Sebaya Pada Remaja. Penelitian ini dilakukan di SMP Karangturi

(14)

Semarang. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMP Karangturi Semarang yang berjumlah 6 kelas, sedangkan sampel penelitiannya adalah 4 kelas dengan menggunakan cluster sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara konformitas teman sebaya dengan motivasi berprestasi.

Penelitian dari Sari (2009) yang berjudul Hubungan antara Konformitas Kelompok dengan Motivasi Berprestasi pada Remaja Akhir. penelitian ini dilakukan dengan subjek mahasiswa yang memiliki karakteristik berusia 18-21 tahun. Jumlah subjek penelitian ini terdiri dari 100 mahasiswa. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang signifikan antara konformitas kelompok dengan motivasi berprestasi pada remaja akhir.

Penelitian dari Wicaksono dan Nurwidawati (2015) yang berjudul Hubungan antara Konformitas dengan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya yang berjumlah 323 orang mahasiswa, sedangkan sampel penelitiannya adalah sebanyak 180 orang dengan menggunakan purposive sampling dari teori Slovin. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara konformitas dengan motivasi berprestasi dengan koefisien korelasi sebesar 0,788 yang berarti hubungan konformitas dengan motivasi berprestasi kuat. Jadi semakin tinggi tingkat konformitas maka akan semakin tinggi pula motivasi dalam diri individu untuk mencapai prestasi

Penelitian dari Siregar (2010) yang berjudul Hubungan Gaya Pengasuhan Orangtua dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Suku Batak yang Tinggal di Jakarta dan P.Sidempuan Tapanuli Selatan. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa suku Batak Angkola Mandailing yang berada di Jakarta dan juga yang berada di kota Padangsidempuan Tapanuli Selatan. Sampel penelitian ini adalah minimal 30 orang yang mewakili mahasiswa suku Batak yang berada di Jakarta dan minimal 30 orang yang mewakili mahasiswa suku Batak yang berada di kota Padangsidempuan Tapanuli Selatan. Teknik pengambilan sampel

(15)

yang digunakan adalah nonprobability random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah pola asuh dan motivasi berprestasi memiliki korelasi yang positif walaupun hubungan tersebut tidak signifikan.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi empiris mengenai :

1. Apakah ada hubungan antara konformitas dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Suku Batak di Universitas Udayana?

2. Bagaimana hubungan antara konformitas dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Suku Batak di Universitas Udayana?

E. Manfaat Penelitian

Atas dasar alasan-alasan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi yang bermanfaat bagi ilmu psikologi, terutama pada bidang psikologi sosial terkait perilaku konformitas dan psikologi pendidikan terkait motivasi berprestasi pada mahasiswa Suku Batak.

2. Manfaat Praktis

a) Mahasiswa : dapat menjadi informasi yang positif untuk membantu mahasiswa memahami dirinya sendiri, memahami lingkungannya, serta meningkatkan motivasi berprestasi.

b) Orangtua : dapat menjadi informasi untuk memahami serta mendidik anaknya dan juga dapat memberikan dukungan sosial dan juga nasihat kepada mahasiswa dalam menghadapi masalah-masalahnya.

(16)

c) Bagi para remaja, diharapkan dapat memberi informasi terkait pemilihan teman kelompok (peer group) yang tepat.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengamatan hasil ensemble terhadap 3 estimator yaitu Naïve Bayes, Logistik Regresi dan Decision Tree,dengan 3 sampling yaitu non_sampling , random over

Penelitian ini berfokus pada empat faktor pengaruh variety-seeking buy tendency, compulsive buy tendency, impulsive buy tendency, dan price sensitivity pada

Udara Adi Soemarrno 100.. Tabel :'5.24 Persentase HasH Analisis Pertanyaan Pada Terminal Keberangkatan... 102 Tabel 5.25 Persentase Hasil Analisis Pertanyaan Pada

Apakah Rasio Likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.. Apakah Rasio

Tabel 4.14 Uji anova 2 arah melihat pengaruh variabel terhadap laju jumlah daun .... xiv Tabel 4.18 Uji anova 2 arah melihat pengaruh variabel terhadap nilai

1x10 20 cm -3 terhadap Nilai EKI ... Pengaruh Konsentrasi Puncak Dopan pada Kedalaman Junction 1,56 μm terhadap Nilai EKI ... Pengaruh Konsentrasi Puncak Dopan pada

2.2.4 Hubungan antara Kualitas Informasi Produk dan Kualitas Informasi Layanan dengan Manfaat Relasional pada Situs Penjualan Tiket Pesawat Secara Daring

Peta geomorfologi daerah rencana pembangunan pelimpah darurat Bendungan Jatigede .... Kenampakan morfologi dataran banjir di sekitar aliran Sungai Cimanuk daerah