• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

61 BAB IV

HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil PT Unilever Indonesia Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. menjelang akhir tahun 1933 dan mulai beroperasi sebagai produsen sabun sunlight (yang terkenal dengan cap tangan) dibulan Oktober 1934, disebuah pabrik terkenal di jalan Tubagus angke, Jakarta barat. Pembuatan lemak makanan dan minyak goreng dimulai tahun 1936 ditempat yang sama. Untuk itu, maka didirikan sebuah perusahaan tersendiri yang bernama Van den Bergh’s Fabrieken N.V.

Berdirinya Unilever merupakan hasil dari pembangunan Margarine Union dari belanda dan Lever Brother dari inggris. Nama Unilever diambil dari penggalan nama-nama perusahaan tersebut. Nama Lever Brother dan kedua mitra bisnisnya dari belanda yaitu Anton Jurgens Vergnigde Fabrieken N.V dan Van der Bergh Fabrieken N.V. dapat dikatakan sebagai Bapak pendiri Unilever.

Dalam bulan November 1941 telah diputuskan untuk mengadakan diversifikasi dibidang pasta gigi dan kosmetik lainnya. dengan jalan membeli fasilitas produksi yang telah berjalan disurabaya yaitu; maatschappij ter Expoitatitie der Collibri Fabrieken N.V. selama perang dunia II, pengawasan Unilever terhadap perusahaan untuk

(2)

sementara dihentikan hingga bulan Maret 1946. Kemudian pabrik dan peralatanya diperbaiki dan diperbaharui dengan bantuan induk perusahaan Unilever dan sejak itu fasilitas-fasilitas produksi diperluas dan dipermoderen.

Perkembangan usaha PT Unilever Indonesia, Tbk berjalan melalui berbagai peristiwa yang mempengaruhi perusahaan dalam pengoprasiannya. Peristiwa-peristiwa peperangan di Asia tenggara, penduduk jepang (1942-1945), situasi-situasi yang tidak menentu setelah perang Dunia II selama tahun 1945-1946, penduduk G-30 S/PKI dan sebagianya turut mewarnai perjalanan perusahaan. Namun setelah tahun1967, keadaan berubah menjadi baik dan merupakan awal dari perkembangan politik, social, dan ekonomi nasional. Pemerintahan mulai membenahi disegala sektor terutama sektor ekonomi.

Pada tahun 1948, dilakukan pembelian N.V. Oliefabriek Archa yang menjalankan pabrik minyak kelapa di Jakarta untuk menjamin persediaan minyak murni secara continue bagi pembuatan sabun, lemak-lemak makan dan miyak goreng. Di tahun 1964, kegiatan Unilever di Jakarta dan Surabaya secara penuh ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah Indonesia. di tahun 1967, perusahaan dikembalikan kepada Unilever berdasarkan keputusan presidium kabinet Ampera dai perjanjian antara Unilever dan Departemen Perindustrian.

(3)

63

PT Unilever Indonesia, Tbk merupakan salah satu dari perusahaan Unilever Group, produsen konsumsi terbesar di dunia. Unilever Group ini adalah perusahaan gabungan dari Negara Inggris dan Belanda, berkantor pusat di London dan Rotterdam. Perusahaan ini dikerjakan oleh 300.000 pegawai dan beroprasi di 75 negara di dunia.

Pemerintah mengajak pihak swasta untuk bekerja sama membangun perekonomian Negara dan ini diikuti dengan kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan sktor swasta dan menawarkan berbagai gedung untuk dibangun kepada para investor swasta baik dalam maupun negeri untuk menanamkan modalnya.

PT Unilever Indonesia, Tbk adalah perusahaan Multi Nasional yang bergerak dibidang industri peyediaan kebutuhan sahari-hari (Consumer Good). Perusahaan yang berdiri dari lebih 70 tahun ini bersetatus PMA menghasilkan ragam produk-produk yang diminati oleh banyak orang dimulai dari kebutuhan rumah tangga sampai dengan perawatan dan kecantikan. Pada tahun 1981. Unilever menjual sahamnya kepada masyarakat Indonesia sebesar 15%.

Sejalan dengan berdirinya perusahaan ini hingga tahun 1980, manajemen Unilever di Indonesia ditangani oleh empat perusahaan berlainan, yaitu: Lever’s Zeepfabrieken, Van den Bergh’s Fabrieken, colibri, dan Archa Oil Mill. Namun, kemudian aset seluruh perusahaan tersebut di transfer ke perusahaan Lever’s Zeepfabrieken dan ketiga

(4)

perusahaan lainnya dilikuidasi dan pada kantor pusat di London mengumumkan bahwa mulai 1 September 1980 keempat perusahaan tersebut telah diorganisasikan menjadi saru perusahaan dengan menggunakan nama PT Unilever Indonesia, Tbk.

Keberhasilan jangka panjang Unilever menurut komitmen meyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas Unilever yang luar biasa, kerja sama yang efektif dan kesediaan untuk menerima gagasan-gagasan baru serta belajar terus menerus. Unilever percaya bahwa untuk meraih keberhasilan menurut standar tertinggi perilaku perusahaan terhadap karyawan Unilever, konsumen dan masyarakat.

Kehadiran Unilever berakar kokoh pada budaya serta pasar setempat diseluruh dunia merupakan warisan yang tak tertandingi dan menjadi landasan pertumbuhan Unilever serta kemahiran internasional sebagai jasa terhadap konsumen-konsumen setempat.

Adapun tujuan PT Unilever Indonesia, Tbk adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat dimanapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara Kreatif dan komprtitif dengan produk-produk bermerek dan layanan untuk meninggkatkan kualitas kehidupan. Pertumbuhan pesat yang berlanjut ke dalam perdagangan eceran serta peningkatan jangkauan untuk mencapai konsumen, melalui perdagangan

(5)

65

tradisional telah menghasilkan pertumbuhan yang meyeluruh dan memuaskan untuk bisnis Unilever.

Perluasan serta peningkatan jangkawan perdagangan tradisional dengan memperluas kelompok penjual para distributor telah meningkatkan kinerja bisnis secara berarti pada jalur ini. Relasi dengan para distributor terus diperihara melalui kemitraan yang partisifasif dan komunikatif. Visi jangka panjang perseroan serta program mutakhir inovasi pelanggan dikomunikasikan dan dibahas secara teratur, masukan dari distributor jangka panjang menghadapi abad berikutnya sedang disusun dengan memperhatikan pentingnya pelayanan pelanggan, yaitu perseroan kepada distributor dan atau kepada pengecer perdagangan modern. Dengan cara ini Unilever dapat mencapai para konsumen dengan lebih baik dan dengan demikian meningkatkan kinerja bisnis baik dari perseroan maupun dari pelanggan.

Kekuatan Unilever dikembangkan atas dasar kemampuan para karyawannya. Prioritas tinggi diberikan kepada pengembang keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang mencangkup seluruh organisasi melalui perhatian formal dan pengembangan pengalaman dalam pekerjaan. Semua manajer kini rata-rata meluangkan waktu delapan hari setiap tahunya untuk mengikuti kegiatan pelatihan.

PT Unilever Indonesia, Tbk. Yang juga telah menjadi suatu perusahaan manufaktur yang bertaraf internasional mempunyai visi, misi

(6)

dan nilai yang selalu dipegang untuk mengembangkan sayapnya di dunia persaingan bebas, atara lain:

1. Visi

Menjadi pilihan utama untuk distributor/consumer. 2. Misi

a. Menjadi yang pertama dan terbaik pada kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi para konsumen.

b. Menjadi yang terdekat dalam pasar untuk para konsumen dan distributor.

c. Menghilangkan hal-hal yang tidak berguna dalam proses pengerjaan.

d. Mencapai kepuasan bekerja bagi seluruh karyawan.

e. Mengarahkan untuk bidang target yang berfokus kepada keuntungan yang bertumbuh dan penghargaan yang lebih dari biasa untuk para pekerja dan pemegang saham.

f. Belajar untuk menghargai ketulusan/integritas serta perduli kepada masyarakat dan lingkungan.

PT Unilever Indonesia, Tbk berkantor di Graha Unilever, Jalan jendral, Gatot Subroto kav 15, Jakarta selatan. PT Unilever Indonesia, Tbk ini mempunyai pabrik-pabrik yang berlokasi di:

1. Cikarang : Memproduksi Es Krim, detergen cair, detergen bubuk, dan bahan makanan.

(7)
(8)
(9)
(10)

Wash yaitu untuk usia 7-20 tahun, dengan SES A, B, C yang merupakan generasi praktis dan instan, aktif, berani mencoba hal baru dan peduli dengan penampilan dan kesehatan tubuhnya.

4.2 Hasil Penelitian

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan hasil mengenai strategi kreatif iklan sabun Lifebuoy Body whas versi “aku bukan anak kecil” dimedia televisi melalui pendekatan kualitatif, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pihak-pihak yang terkait seperti Inayati Suryani selaku Account Executive, Reza Antonie Creative Director dan Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywriter dari PT Adimedia Nusantara Yaitu biro iklan yang membuat iklan sabun Lifebuoy body whas. Selain itu peneliti menggunakan data sekunder berupa data-data yang didapat dari brief. Hasil penelitian akan dijabarkan menjadi 3 tahapan sebelum iklan diproduksi.

4.2.1 Tahap Pertama (Mengumpulkan Data)

Tahap pertama untuk merumuskan strategi kreatif adalah dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari PT Adimedia Nusantara Indonesia dan dirumuskan oleh Account Executive Dan Strategic Planner Menjadi client brief. Peneliti kemudian mendapatkan data berdasarkan data dan wawancara dengan Inayati Suryani (Business executive) Adimedia Nusantara Indonesia sebagai berikut:

(11)

71

4.2.1.1 Client Brief

a. Client Brief

Client Brief yang didapat dari klien yaitu untuk mengedukasi produk dan manfaat Lifebuoy Body wash yang merupakan produk sabun mandi cair untuk keluarga, anak-anak dan remaja yang dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit.

b. Target Market

Sasaran pasar produk Lifebuoy Body wash adalah ibu rumah tangga, anak-anak, atau remaja usia 7-20 tahun. tingkat ekonomi A, B, C, dimana mereka menyukai hal-hal baru terutama untuk solusi perawatan kulit badan yang cepat dan praktis.

c. Advertising :

i. Advertising Objective :

Untuk mengedukasi konsumen dalam pemakaian dan manfaat dari menggunakan Lifebuoy Body Wash untuk menghilangkan kuman dibadan.

ii. Advertising Startegy :

Memberikan solusi kepada konsumen bahwa produk Lifebuoy Body Wash memiliki keunggulan:

1. Mandi secara teratur dengan sabun cair Lifebuoy dapat melindungi dari 10 kuman peyebab masalah kesehatan

(12)

3. Dengan bahan perlindungan kuman yang mutakhir, active5. 2. Membersihkan secara meyeluruh untuk kulit yang tetap

sehat dan terlindungi d. Market Situation

i. Market

Produk perawatan kulit badan untuk anak-anak dan remaja yang beredar dipasaran sudah banyak jenis dan merek dengan memberikan berbagai macam janji sebagai solusi masalah kulit badan. Lifebuoy Body Wash adalah produk baru karena memiliki bentuk yang berbeda yaitu sabun cair yang sekali pakai bisa menghasilkan busa sabun lebih banyak dibandingkan dengan produk lainnya yang biasanya berbentuk sabun batang dan memiliki beberapa langkah dalam menggunakan produk.

ii. Consumer Attitude

Secara perilaku konsumen Lifebuoy Body Wash adalah konsumen yang cerdas, menyenangkan, aktif, modern dan praktis. Mereka memiliki perhatian lebih terhadap perawatan kulit badan untuk mendapatkan kulit yang bersih dan lembut. Mereka merupakan generasi instan yang mencari solusi menyeluruh dan termudah untuk menghilangkan kuman pada kulit. Mereka berani mencoba hal-hal baru termasuk menggunakan Lifebuoy Body Wash sebagai solusi cepat dan praktis untuk menghilangkan kuman.

(13)

73

e. Competition

Di pasar produk Lifebuoy Body Whas bersaing dengan produk sabun lainnya yang menjanjikan menghilangkan kuman dan memberikan kulit badan yang bersih dan lembut. Berikut adalah kompetitor langsung dan tidak langsung Lifebuoy Body Wash:

i. Kompetitor langsung :

Produk perawatan kulit badan yang menjanjikan menghilangkan kuman secara meyeluruh yaitu lux, Giv, Nuvo, Medicare, Cussons, Dettol dan Asepso.

ii. Kompetitor tidak langsung :

Merupakan produk perawatan untuk badan yang memberikan janji kulit tampak lebih bersih dengan tambahan gimmick memberikan aroma yang segar dan menghilangkan kuman sampai kepori-pori terdalam. Seperti Dettol, Asepso, Medicare, Cussons, Nuvo.

f. Consumer Problem

Umumnya konsumen adalah anak-anak dan remaja aktif dengan berbagai macam kesibukan. Mereka masih belum menemukan cara terbaik untuk membersihkan kuman pada badan dengan sempurna. Mereka mencari solusi termudah, instan dan menyeluruh untuk menghilangkan kuman pada badan tanpa mengganggu aktivitas. g. Opportunity

(14)

i. Lifebuoy Body Wash memberikan solusi paling cepat menghilangkan kuman dengan mudah dan cepat dibandingkan competitor lain.

ii. Lifebuoy Body Wash lebih mudah dan praktis dan konsumen masih dapat menjalani hidupnya tanpa rasa khawatir saat menggunakan produk dibandingkan competitor lain yang harus melalui tahapan-tahapan tertentu.

h. Marketing Strategy

Melakukan kampanye komunikasi dengan menarik perhatian konsumen untuk mencoba Lifebuoy Body Wash.

i. Positioning

Lifebuoy sebagai sabun kesehatan untuk keluarga dan memberikan solusi kebersihan dan kesehatan yang terjangkau dan mudah diperoleh sehingga orang dapat menjalani hidupnya tanpa rasa khawatir dengan kebersihan dan akibatnya terhadap kesehatan. j. Brand Essence / Character

Mandiri, Cerdas, menyenangkan, aktif, modern, praktis. Tidak hanya perduli tentang kesehatan tetapi juga kebersihan kulit yang sehat. Selain itu juga efisiens dimana masih bisa melakukan banyak aktivitas tanpa rasa khawatir terhadap kuman.

k. Communication

(15)

75

l. Communication Strategy

i. Untuk mengedukasi konsumen bahwa untuk menghilangkan kuman tidak perlu repot dan membutuhkan waktu yang lama apalagi sampai mengganggu aktivitas. ii. Mengemas keunggulan Lifebuoy Body Wash dengan

sesuatu yang dekat dan mudah diingat oleh konsumen. m. Creative Strategy

Menunjukkan kepada konsumen atau audience bahwa Lifebuoy Body Wash adalah produk yang praktis dan efisien dengan penyampaian yang menarik, ceria, dramatis, mandiri dan menggunakan icon yang mudah diingat.

n. Creative Rationale

i. Menyampaikan pesan penggunaan dan manfaat dari Lifebuoy Body Wash dengan cara menampilkan gerakan dan gaya yang menarik, dramatis, ceria dan mudah diingat. ii. Mengedukasi konsumen bahwa untuk menghilangkan

kuman tidak perlu repot dan membutuhkan waktu yang lama.

iii. Membersihkan kuman dari badan hingga meyeluruh dan dapat dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas sehingga tidak merasa takut akan kuman yang menempel di badan dan mengganggu kegiatan lainnya.

(16)

4.2.1.2 Analisa Situasi SWOT

Agar strategi kreatif iklan sesuai dengan tujuan periklanan yaitu untuk Mengedukasi konsumen dalam pemakaian dan manfaat dari menggunakan Lifebuoy Body Wash, maka diperlukan satu analisis SWOT untuk mengkaitkan fakta dan masalah yang dimiliki oleh AdiMedia Nusantara Indonesia, selaku produsen, yaitu:

a. Strengh / Kekuatan

i. PT. Unilever indonesia memiliki citra yang baik sebagai produsen Consumer goods di Indonesia baik secara image dan citra Unilever Indonesia selalu terjaga dan terpercaya. ii. Lifebuoy Body Wash merupakan sabun cair yang praktis

berupa cairan yang dapat mengangkat kuman hingga ke pori-pori terdalam. agar kulit bersih, harum dan lembut. b. Weakness / kelemahan

i. Bentuknya yang batang msih merupakan nilai negative dari produk ini, karena sekarang sudah banyak sabun cair yang lebih mudah dan praktis digunakan.

c. Opportunity / peluang

i. Target konsumen Lifebuoy Body Wash adalah ibu rumah tangga, anak-anak dan remaja yang berani mencoba hal-hal baru, mereka percaya pada produk yang memberikan janji dan berani membuktikan manfaat produk.

(17)

77

ii. Potensi pasar produk sabun kesehatan, untuk segmen ibu rumah tangga, anak-anak, remaja diIndonesia masih sangat besar dari waktu ke waktu baik di wilayah urban maupun rural dilihat dari permintaan terhadap produk sabun kesehatan yang perduli terhadap lingkungan kesehatan masyarakat.

d. Threat / ancaman

i. Karena Lifebuoy bermain dipasar sabun kesehatan, sehingga hanya sedikit dari total konsumen sabun di pasar yang memilih Lifebuoy. Belum lagi dengan banyaknya jenis sabun yang beredar dipasar yang selalu merupakan ancaman bagi Lifebuoy. Kerena tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran sabun-sabun berbentuk cair dan sabun kecantikan merupakan suatu hal yang dapat mengurangi target penjualan produk Lifebuoy.

4.2.2 Tahap Kedua (Merancang Strategi Kreatif)

Pada tahap ini orang-orang kreatif harus mengolah informasi-Informasi yang didapat untuk menetapkan strategi kreatif dalam iklan yang akan dibuat. Informasi yang diambil didapatkan dari client brief yang telah dibuat oleh pengiklan serta riset yang dilakukan oleh tim. Dan untuk memudahkan pekerjaan merancang strategi kreatif yang dikerjakan oleh banyak orang dalam sebuah tim, maka disusunkan sebuah creative brief

(18)

oleh tim account executive bersama dengan strategic planner untuk diberikan ke tim kreatif yaitu sebagai berikut:

4.2.2.1 Creative Brief.

a. Communication Objective (The role of advertising) Untuk mengedukasi konsumen mengenai penggunaan dan manfaat dari menggunakan Lifebuoy Body Wash untuk menghilangkan pori-pori dan membersihkan secara mendalam kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit.

b. Target (Who is the advertising aimed at)

Demografis : Ibu rumah tangga, anak-anak, remaja atau dewasa 7 - 20 tahun.

Kita berbicara ke generasi instan yang selalu menggunakan teknologi dan media yang sedang berkembang untuk mencari solusi instan dan kesimpulan Ini kemudian diterjemahkan hampir dalam banyak aspek kehidupan mereka, dan salah satunya adalah kebersihan dan kesehatan badan. Sebagian besar dari mereka tertarik pada merek atau produk yang dapat memberikan solusi instan dalam hitungan jam (pengangkatan 24 jam kuman hingga kepori-pori terdalam) Produk-produk ini menarik perhatian mereka karena tidak perlu memiliki langkah yang rumit, cocok dengan Karakteristik mereka yang "instan", sederhana dan mudah digunakan.

(19)

79

c. Target Insight (What is consumer‟s real voices?)

i. Saya suka hal-hal yang mudah, praktis dan sederhana, namun harus bisa memberikan manfaat bagi saya.

ii. Ketika melihat produk sabun kesehatan atau sabun cair lainya, saya memilih merek atau produk berdasarkan janjinya. Saya melihat produk dengan janji yang dapat memberikan perubahan dalam hitungan hari atau jam. iii. Meskipun saya belum percaya sepenuhnya pada janji

produk sebelum saya mencobanya, tapi itu sudah cukup bagi saya menarik. Saya ingin tahu apakah ada produk yang dapat memberikan hasil yang instan juga, karena tidak ada merek atau produk terjangkau lain yang memberikan janji tersebut.

d. Proposition (The core message in the advertising)

Mandi secara teratur dengan sabaun cair Lifebuoy dapat melindungi dari 10 kuman peyebab masalah kesehatan..

a. Product definition (What are the tangible benefits that support our proposition)

Satu “tetes" sabun cair Lifebuoy Body Wash mampu menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit.

e. Product Reason to believe (Why should target consumers believe our core message) Produk ini memiliki "timol aktif dengan bahan

(20)

herbal" yang diketahui akan kekuatannya sebagai antiseptic alami, sehingga dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi pada kulit.

f. Mandatory

Memberikan „busa‟ yang lebih banyak sehingga lebih disukai anak kecil.

g. Deliveribles TVC 29 detik

4.2.2.2 Strategi Kreatif

Untuk mencapai tujuan periklanan sebuah iklan harus dikemas secara menarik agar pesan komunikasi yang disampaikan kepada konsumen dapat berhasil. Oleh karena itu dibutuhkan strategi kreatif yang mampu memenuhi tujuan iklan itu sendiri. Strategi kreatif periklanan merupakan sebuah strategi pesan iklan berdasarkan pada target audience, objective dan postioning yang dirangkum dalam creative brief. Tim account executive bersama dengan strategic.

Planner merumuskan bahwa strategi yang akan digunakan adalah mengedepankan strategi keunikan produk ini sendiri atau disebut dengan strategi proposisi penjualan unik yang didasarkan pada kekuatan produk (strength) dari analisis SWOT. Hal ini sesuai sifat produknya yang memiliki keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para competitor yaitu berupa produk inovasi.

(21)

81

Kekuatan (strength) produk dari Lifebuoy Body Wash adalah “sabun cair" yang mampu menghilangkan kuman hingga pori-pori terdalam. Produk ini memiliki "timol aktif dengan bahan herbal" yang diketahui akan kekuatannya sebagai antiseptik alami. Yang dapat membersihkan mendalam dan menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit dan meninggalkan kulit anda dalam bersih dan segar. Selain itu Lifebuoy Body Wash berasal dari PT. Unilever indonesia yang merupakan citra yang baik sebagai produsen consumer goods diIndonesia sehingga konsumen percaya bahwa produk Lifebuoy Body Wash adalah produk yang berkualitas. Reza Antonie selaku Creative Director PT Cipta Adimedia Indonesia menegaskan bahwa “Meskipun secara produk sudah memiliki keunikan dan merupakan hal baru dalam perawatan kulit badan, keuntungan ini bukan tanpa masalah. Yang harus diperhatikan adalah mengedukasi konsumen tentang produk ini dan semua turunannya, seperti manfaatnya, cara penggunaannya hingga mengenalkan kemasannya seperti apa.

Iklan Televisi Lifebuoy Body Wash ini sendiri akan dibuat dalam 29 detik, Dara Yahya selaku Account Executive PT. Cipta Adimedia Indonesia menjelaskan alasan kliennya memilih iklan dengan pertimbangan. alokasi biaya akan dialihkan ke placement iklan televisi agar iklan Lifebuoy Body Wash lebih sering muncul dan pesan akan terulang terus sehingga target konsumen dapat mengingat pesan iklan dengan mudah.

(22)

Selanjutnya yang harus dilakukan adalah bagaimana caranya mengemas startegi proposi penjualan unik dengan beragam masalahnya dalam sebuah big idea dan eksekusi iklan televisi yang mampu menarik perhatian konsumen dalam 29 detik.

4.2.2.3 Proses Kreatif

Untuk itu, dilakukan beberapa kali meeting dengan anggota tim kreatif, tujuannya mencari big idea. Bukan hanya tim kreatif, client service dan strategic planner juga turut serta karena big idea bisa datang dari mana saja. Kedua divisi ini juga memiliki pengetahuan dan kedekatan dengan klien sehingga masukan-masukannya sangat diperlukan oleh tim kreatif. Aktifitas ini juga diakui oleh Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia dalam kutipan wawancara yang penulis lakukan.“Seperti biasanya kami selalu brainstorming bersama client servie dan strategic planner berdasarkan creatve brief yang ada.”

Tahapan mencari big idea pada proses kreatif iklan Lifebuoy Body Wash ini bisa dibilang tak jauh beda dengan yang dipaparkan Sandra E. Moriarty dalam bukunya Advertising Principles & Practice. Ada beberapa langkah yang ternyata sama dan juga dilakukan oleh anggota tim tanpa mereka sadari.

1. immersion : Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia mengemukakan bahwa “ pada tahap awal semua anggota tim yang terlibat

(23)

83

mendalami dan memahami creative brief yang telah dibuat. Mulai dari membacanya hingga melakukan beragam observasi. Seperti menonton tayangan televisi atau membaca website yang secara segmen sesuai dengan target iklan Lifebuoy Body Wash ini. Beragam data tambahan seperti tingkah laku dan musik yang familiar bagi target konsumen bisa ditemukan pada proses ini. Mencoba menggunakan Lifebuoy Body Wash Dan membuktikan bahwa bisa dengan mudah menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit dan juga dilakukan. Temuan-temuan ini kemudian dicatat oleh masing-masing anggota tim.”

2. Ideation : Seluruh tim termasuk tim kreatif dan traffic mulai brainstorming. Pada tahap ini, langkah awal adalah saling memaparkan temuan-temuan dari tahap sebelumnya. Ide memang belum muncul tapi aktifitas ini dapat memperkaya sudut pandang tiap anggota tim. Suasana pada sesi ini tergolong santai dan cair dengan perdebatan kecil yang saling melengkapi. Ide-ide awal mulai dicatat oleh masing-masing anggota tim.

3. Brainfog : Menurut Sandra E. Moriarty dalam bukunya Advertising Prin Ciples & Practice menyebutkan ada kemungkinan terjadi fase brainfog atau stagnasi dan

(24)

kebuntuan, dalam tim ini hampir tidak ada. Semuanya mengalir dengan cepat karena masing-masing anggota tim memiliki temuan-temuan yang saling melengkapi. Dwi Puteri Indrayanti selaku copywriter PT Adimedia Nusantara Indonesia mengemukakan masalah yang dihadapi ketika brainstorming; “Tidak ada kendala karena kami (Dwi Puteri Indrayanti copywriter dan Rais sebagai Art Direcor) sudah paham dengan karakter klien. Apalagi kita mengerti market Lifebuoy, karakter konsumen, aktivitas yang biasa mereka lakukan, semua itu memberi kelegaan sekaligus batasan pada saat menemukan ide. Saya dan Rais berusaha out of the box sebenernya tapi kembali lagi kepada batasan yang memang tak bisa dilanggar yaitu karakter konsumen sendiri.

4. Incubation : Memang pada prosesnya tetap membutuhkan beberapa waktu untuk rehat sejenak guna menyegarkan pikiran. Untuk itu, brainstorming ini tidak dilakukan hanya sekali. Tapi tim ini membuat jadwal hingga 3 kali untuk mematangkan temuan-temuannya dan mengumpulkan memaparkan ide-idenya. Kesulitan pada fase ini adalah ada ketidak sepahaman antar anggota tim sehingga menimbulkan perdebatan.

(25)

85

5. Ilumination : Ide-ide yang muncul kemudian dicatat tanpa terkecuali. Dianggap bagus atau tidak menjadi nomor kesekian, yang terpenting bagi tim ini adalah dikumpulkan terlebih dahulu.

6. Evaluation : List ide-ide ini kemudian dievaluasi bersama-sama. Apakah cocok dengan strategi komunikasi yang dituju dan tentunya apakah sesuai dengan kemauan klien. Hingga akhirnya dengan tetap mengedepankan strategi kreatif penjualan unik sesuai sifat produknya yang memiliki. keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para kompetitor, maka dipilih big ide sesuai kesepakatan bersama seperti yang dikemukakan oleh Reza Antonie selaku Creaive Director PT Adimedia Nusantara Indonesia yaitu: “menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit.

Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia Menggiring daya tarik iklan Lifebuoy Body Wash menjadi sebuah citra yang mewakili gabungan antara rasional dengan emosional. “Sisi rasionalnya dengan menginformasikan fungsi produk yang praktis dengan menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sedangkan dari sisi emosional menggugah hasrat target konsumen yang pada dasarnya menginginkan hasil kulit yang bersih dan terhindar dari kuman, ”ungkapnya. Selain itu peneliti juga mendapatkan pengakuan

(26)

dari target konsumen tentang daya tarik iklan Lifebuoy Body Wash yang disampaikan oleh Ayu Ratnadila, “Yang menarik seorang anak yang terlihat sangat aktif dan mandiri. Musik dan tampilan gambarnya seru dan energik. Dari pemaparan tersebut dapat disebutkan bahwa yang menjadi daya tarik iklan Lifebuoy Body Wash adalah gabungan antara rasional dan emosional. Sisi rasional diperlihatkan dari fungsi produk yang praktis dan cepat dalam menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit, sedangkan sisi emosional diperlihatkan dari video yang memperlihatkan seorang anak kecil yang aktif dan mandiri serta dapat menarik perhatian target konsumen.

Sehingga konsep kreatif yang digunakan harus bisa untuk menampilkan manfaat Lifebuoy Body Wash yang praktis dan efisien. Konsep kreatif ini kemudian dikembangkan dengan visual yang mudah diingat oleh target konsumen serta dikemas dengan gaya kemandirian seorang anak yang ceria. Seperti yang disampaikan oleh Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia. “Kami ingin menunjukkan bahwa Lifebuoy Body Wash adalah produk yang praktis dan efisien. Praktis yang berarti menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit menjadikan kulit bersih, lembut dan terhindar dari kuman. Efisien yang berarti target market masih bisa melakukan banyak kegiatan saat menggunakan Lifebuoy Body Wash. Konsep kreatif ini didukung dengan tampilan visual yang mudah diingat

(27)

87

berkaitan dengan manfaat produk dan insight dari target ibu rumah tangga.”

Ketika peneliti menanyakan mengapa menggunakan konsep kreatif seperti itu, Reza Antonie menjawab; “Pesan yang ingin disampaikan cukup banyak mulai dari cara penggunaan produk, keunggulan hingga manfaat produk tetapi karena medianya televisi sehingga pesan harus disampaikan dengan cepat. Jadi dicarilah konsep visual yang dapat mewakili pesan iklan melalui gerakan-gerakan tangan yang sebenarnya juga sudah sering dilakukan oleh target konsumen sehingga mudah dimengerti dan diingat. ”Konsep kreatif ini kemudian dibuat dengan visual yang mudah diingat dan gaya yang mencerminkan tren target konsumen.

Dari Big Idea tersebut, dikembangkan menjadi beberapa ide eksekusi iklan. Puluhan ide yang dipaparkan sesuai dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan, diambil dari salah satu contoh ide dengan judul “Aku bukan anak kecil”. Berikut adalah gambaran singkat ide yang dipilih.

Ide 1: Lifebuoy Body Wash “aku bukan anak kecil”

seorang anak kecil yang baru pulang sekolah lalu bermain dan disuruh mandi oleh ibunya dan dia menolak dengan mengatakan “aku bukan anak kecil” lalu sianak dipaksa buka baju oleh ibunya dan si anak tetap menolak sambil berlari membuka baju sendiri dan berteriak “aku

(28)

bukan anak kecil dan aku bisa mandi sendiri”. Dan ayahnya mengatakan “jangan khawatir bu, karna sudah menggunakan Lifebuoy Body Wash cair yang lebih praktis dan bisa menjangkau kebagian yang sulit diraih dan memberikan busa yang lebih banyak yang tentu disukai oleh anak. Selain itu busa sabun juga dapat mengembangkan imajinasi. Lifebuoy Body Wash juga efektif membersihkan kotoran dan kuman dari kulit sehingga kesehatan anak selalu terjaga”.

4.2.2.4 Konsep Eksekusi Iklan

Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nsuantara Indonesia mengungkapkan bahwa dalam menyampaikan pesan iklan, cara yang digunakan untuk mengeksekusi iklan Lifebuoy Body Wash menggunakan eksekusi iklan demonstrasi yang dibuat lebih simpel dan menonjolkan aplikasi produknya. “Karena bentuk Lifebuoy Body Wash ini unik yaitu berupa sabun cair yang dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit, maka eksekusi iklan lebih menonjolkan cara menggunakan produk dan keuntungan setelah menggunakan produk, ”jelasnya.

Karena iklan yang diminta klien adalah iklan TVC, maka untuk eksekusi iklannya, dibutuhkan persiapan matang dari sisi copywriting, video dan audio. Berikut adalah konsep yang ditawarkan untuk mengeksekusi salau satu ide yang akan ditawarkan pada klien.

(29)

89

Dari sisi Copywriting, sebagaimana disampaikan oleh Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywriter Adimedia Nusantara Indonesia, strategi copywriting iklan ini diambil dari daya tarik rasional dimana Lifebuoy Body Wash dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sehingga Copywriting yang dibuat singkat dan to the point namun tetap menarik perhatian. “Dengan durasi singkat, konsumen diajak untuk menyadari bahwa menjaga kesehatan kulit itu penting dan kini ada cara mudah dan praktis yaitu dengan Lifebuoy Body Wash. ”Jelas Dwi Puteri Indrayanti memberikan contoh sebagai berikut; “Untuk copywriting langsung dibuka dengan message “Sudah bersihkah kamu dari kuman?”. Product using “dengan Lifebuoy Body Wash kamu bisa menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sambil beraktivitas. Benefit product: “Segera cepat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit”.

Elemen video diambil dari daya tarik emosional dimana sedangkan sisi emosional diperlihatkan dari video yang memperlihatkan seorang anak kecil yang cerdas dan mandiri yang jelas memberikan bukti setelah menggunakan Lifebuoy Body Wash. maka kulit akan lembut dan terlindungi dari kuman. Video juga dikemas dengan gaya anak kecil yang ingin berusaha mandiri yang dapat menarik perhatian target konsumen. Setting suasana dalam eksekusi iklan ini dikonsep dengan beberapa tampilan ikonik untuk memperjelas pesan seperti menampilkan beberapa gerakan ikonik yang menunjukkan lama waktu penggunaan Lifebuoy

(30)

Body Wash untuk menghilangkan kuman atau gerakan yang menunjukkan bahwa sang anak yang sudah terlindungi dari kuman setelah menggunakan Lifebuoy Body Wash. Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia juga menjelaskan beberapa detailnya pada iklan akan terlihat sebagai berikut; “Iklan ini menampilkan visual, seorang anak yang terlihat cerdas dan mandiri.

Dan terakhir adalah tatanan Audio yang diharapkan dapat menguatkan kesan dan sesuai dengan target konsumen iklan ini. Strategi audio dalam iklan ini menggunakan daya tarik emosional dengan menarik perhatian target konsumen. Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywiter PT Adimedia Nusantaraa Indonesia mengungkapkan bahwa “konsep yang digunakan referensinya menggunakan karakter seorang anak kecil yang cerdas, aktif dan mandiri.

4.2.3 Tahap Ketiga (Presentasi Klien)

Langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk mendapatkan persetujuan. Dalam kesempatan ini, tidak semua tim hadir untuk menjelaskan salah satu ide yang telah menjadi kesepakatan bersama. Namun, anggota tim presentasi sudah mewakili divisi client service dan strategic planner dan creative. Tidak terjadi banyak perdebatan karena klien langsung cocok dengan konsep yang ditawarkan. Menurut mereka yang harus ditekankan adalah menjelaskan cara menggunakan produk Lifebuoy Body Wash dengan

(31)

91

cepat dan menyenangkan, tentunya sudah sesuai dengan konsep yang disodorkan. “Kami berangkat dari client brief yang lengkap dan tentunya sudah disesuaikan dengan kebutuhan klien. Sehingga apa yang kami pikirkan ternyata langsung cocok dengan keinginan klien. Prosesnya tidak selalu semudah ini, tapi. kali ini kami merasa proses brainstroming kami menghasilkan konsep yang pas, ”Jelas Reza Antonie selaku Creative Director PT Adimedia Nusantara Indonesia.

Dari salah satu ide yang diberikan, klien langsung menyetujui ide eksekusi iklan yang telah dibuat oleh tim kami yaitu iklan versi “Aku bukan anak kecil” Inayati Suryani selaku account Executive PT Adimedia Nusantara Indonesia menjelaskan bahwa “pihak Lifebuoy memilih konsep “Aku bukan anak kecil” Yang pertama karena tone and manner-nya sesuai dengan gaya hidup masa kini yang cerdas dan mandiri. Sehingga lebih mudah masuk ke target market selain itu konsep ikonik menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit dan sesuai dengan pesan iklan yang langsung mengajak konsumen untuk mencoba. ”Pembukaan dengan adegan seorang anak kecil yang telah beraktivitas pulang sekolah. Dirasa langsung mengena dan menarik perhatian. Cuplikan Lifebuoy Body Wash yang bisa digunakan sambil melakukan sebelum dan sesudah beraktifitas yang lain juga menjadi pertimbangan kenapa ide ini dipilih. Selain itu, klien juga merasa ada kecocokan antara konsep eksekusi baik secara visual maupun audio.

(32)

Meski begitu tidak langsung setuju begitu saja, ada beberapa point yang harus direvisi. Dwi Puteri Indrayanti selaku Copywriter PT Adimedia Nusantara Indonesia mengungkapkan bahwa beberapa diantaranya adalah “meminta di bagian end close ditambah menampilkan seluruh varian Lifebuoy Body Wash. Selain itu. Revisi ini dilakukan dalam waktu sekitar satu minggu sampai akhirnya tim bertemu kembali dengan klien untuk menyodorkan kembali revisi yang diminta. Approval untuk memproduksi iklan ini didapat setelah melakukan tiga kali meeting dengan pihak klien.

Setelah iklan televisi Lifebuoy Body Wash versi “Aku Bukan Anak Kecil” menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit ditayangkan selama kurang lebih 1 tahun pihak klien memberikan tanggapan positif terhadap iklan yang diperlihatkan dari respon konsumen terhadap permintaan produk yang berada di pasaran, Inayati Suryani selaku Account Executive PT Adimedia Nusantara Indonesia mengungkapkan bahwa “pihak Lifebuoy akan meluncurkan varian motif baru dari Lifebuoy Body Wash, tentu saja hal ini berdasarkan tanggapan positif baik dari iklan serta respon konsumen. Kami sudah mendapatkan brief iklan TVC yang akan dibuat kembali. Pihak klien berpesan bahwa iklan bisa saja menggunakan materi iklan TVC yang lama dengan tambahan gimmick launching Lifebuoy Body Wash motif baru tetapi untuk detail strategi serta eksekusinya belum kami putuskan karena masih dalam pembahasan di internal kreatif.”

(33)

93

4.3 Pembahasan

Dari hasil penelitian ini didapatkan fakta-fakta mengenai strategi kreatif iklan Lifebuoy Body Wash versi “Aku Bukan Anak Kecil” di media televisi untuk menarik perhatian konsumen. Untuk membuat strategi kreatif dibutuhkan rumusan yang terdiri dari beberapa tahapan. Ada tiga tahapan dalam proses kreatif pembuatan iklan seperti dipaparkan oleh Gilson dan Berkman.2 Dan ternyata tiga tahapan ini benar-benar dilakukan oleh PT Adimedia Nusantara Indonesia yang merupakan biro iklan yang membuat iklan Lifebuoy Body Wash. Ketiga tahapan ini adalah; tahapan pertama yang merupakan tahap mengumpulkan data, tahap kedua yang merupakan tahapan strategi kreatif dan ketiga adalah tahapan mempresentasikannya di depan klien.

Pada tahap pertama, data diperoleh dari client brief yang diberikan oleh PT. Unilever Indonesia selaku pemilik brand Lifebuoy. Tahap awal ini, klien memberikan data-data mengenai produk, analisa pasar, kempetitor, tujuan iklan, target market dari Lifebuoy Body Wash kepada biro iklan melalui client service. Data tersebut diolah bersama strategic planner menjadi creative brief untuk diberikan ke tim kreatif. Setidaknya ada beberapa hal mendasar dari tujuan dibuatnya iklan ini yaitu untuk;

(34)

1. Untuk mengedukasi konsumen dalam pemakaian dan manfaat menggunakan Lifebuoy Body Wash untuk menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit.

2. Meningkatkan awareness tentang produk dan manfaat produk.

3. Mengubah presepsi masyarakat bahwa untuk mendapatkan kulit bersih terlindung dari kuman.

Data-data ini kemudian menjadi paduan dasar dalam merancang strategi kreatif di tahapan yang kedua atau tahapan inti dari proses kreatif yang dilakukan. Pada tahapan kedua ini, yang pertama dilakukan adalah menciptakan creative brief. Creative brief dirancang dari client brief yang telah dibuat oleh pengiklan serta riset yang dilakukan oleh tim. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses kreatif yang dikerjakan oleh banyak orang dalam sebuah tim. Creative brief ini kemudian menjadi pedoman dalam mencari strategi kreatif iklan untuk Lifebuoy Body Wash yaitu dengan sifat produknya yang memiliki keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para competitor maka strategi kreatif yang digunakan adalah strategi proposisi penjualan unik yang berdasarkan dari kekuatan produk. Setelah strategi kreatif dirumuskan maka selanjutnya melalui proses tahapan pencarian big idea dan ide untuk keperluan eksekusi.

(35)

95

Ada enam langkah langkah dalam proses brainstroming atau pencarian big idea. Langkah yang dilakukantak jauh beda dengan yang dipaparkan Sandra E. Moriarty dalam bukunya Advertising Principles & Practice. Yaitu yang pertama adalah Immersion yang merupakan langkah penting bagi masing-masing anggota tim karena semua yang terlibat mendalami dan memahami creative brief yang telah dibuat. Mulai dari membacanya hingga melakukan beragam observasi. Pengetahuan yang mendalam oleh masing-masing anggota tim menjadi bekal pencarian ide yang ada pada tahapan selanjutnya.

Kedua adalah ideation dimana seluruh tim termasuk tim kreatif dan traffic mulai brainstorming. Pada tahap ini, langkah awal adalah saling memaparkan temuan-temuan dari tahap sebelumnya. Ketiga adalah brainfog yang merupakan stagnasi dan kebuntuan, namun dalam tim ini hampir tidak ada, semuanya mengalir dengan cepat. Kuncinya karena masing-masing anggota tim memiliki temuan-temuan yang saling melengkapi yang merupakan hasil dari fase immersion.

Keempat adalah Incubation dimana anggota tim membutuhkan beberapa waktu untuk rehat sejenak guna menyegarkan pikiran. Kesulitan adalah ada ketidak sepahaman antar anggota tim sehingga menimbulkan perdebatan. Namun tetap bisa diatasi. Kelima dan keenam adalah tahap illumination dan evaluation dimana ide-ide yang muncul kemudian dicatat tanpa terkecuali. Dianggap bagus atau tidak menjadi nomor kesekian, yang terpenting bagi tim ini adalah dikumpulkan terlebih dahulu. List ide-ide ini

(36)

kemudian dievaluasi bersama-sama di sesuaikan dengan keinginan klien yang dicatatkan pada client brief.

Big Idea:

Akhirnya setelah melewati enam tahapan dan sesuai kesepakatan bersama maka terumuskan bahwa big idea muncul dari positioning produk itu sendiri dan mengedepankan penjualan unik sesuai sifat produknya yang memiliki keistimewaan atau diferensiasi tidak dapat ditandingi oleh para kompetitor yaitu : “Mandi secara teratut dengan sabun cair Lifebuoy dapat melindungi dari 10 kuman peyebab masalah.”

Daya tarik iklan yang akan dikembangkan adalah mewakili gabungan antara rasional dengan emosional. Sisi rasionalnya yaitu dengan Lifebuoy Body Wash dapat menghilangkan kuman yang dapat meyebabkan 10 jenis infeksi kulit sedangkan dari sisi emosional memperlihatkan model iklan seorang anak yang berusaha mandiri dan cerdas dengan kulit badan yang bersih dan sehat seolah memberikan janji bahwa dengan menggunakan Lifebuoy Body Wash konsumen akan mendapatkan kulit badan yang bersih dan sehat terlindung dari kuman seperti model iklan.

Ide eksekusi iklan : Ide 1: Lifebuoy Body Wash versi “Aku Bukan Anak Kecil”?

Bukan hanya menyiapkan big idea dan ide iklan yang akan dieksekusi, tapi detail produksinya juga harus disiapkan sebelum diberikan

(37)

97

pada klien. Oleh karenanya tiga unsur dalam iklan televisi yaitu copywriting, audio dan video sudah dipaparkan secara detail berdasarkan pendekatan rasional dan emosional. Dari sisi Copywriting, dialog yang akan terjadi dikemas dalam storyline sekaligus menambahkan detail pesan lain yang akan disampaikan lewat kata-kata. Dari sisi audio dan video gambaran eksekusi iklannya juga dijelaskan. Setelah semuanya terkumpul maka disusunlah dalam sebuah materi presentasi yang kemudian dibawa ke pihak klien untuk dipaparkan. Tahapan ini adalah tahap ketiga.

Diakui oleh anggota tim dari Adimedia Nusantara Indonesia, proses presentasi berlangsung tidak terlalu alot. Ide-ide yang ditawarkan dapat dengan mudah diterima dan disetujui. Setidaknya ada beberapa point yang membuat klien langsung cocok dengan konsep yang diberikan, diantaranya;

1. Kesesuaian dengan kebutuhan klien.

Hal ini sesuai dengan keinginan klien untuk meningkatkan awareness dan mengedukasi cara menggunakan Lifebuoy Body Wash. Kuncinya adalah pada pemahamaan mendalam dari client brief yang diberikan oleh klien.

2. Ide eksekusinya sesuai dengan karakter

Konsumen Klien merasa ada kecocokan antara konsep eksekusi baik secara visual maupun audio dengan kehidupan sehari-hari konsumen. Iklan ini menampilkan visual, seorang anak kecil yang terlihat cerdas dan mandiri.

(38)

Sedangkan audionya yang sangat senang beraktivitas maupun sebelum beraktivitas.

Meski begitu tidak langsung setuju begitu saja, ada beberapa point yang harus direvisi. Revisi ini dilakukan dalam waktu sekitar satu minggu sampai akhirnya tim bertemu kembali dengan klien untuk menyodorkan kembali revisi yang diminta. Approval untuk memproduksi iklan ini didapat setelah melakukan tiga kali meeting dengan pihak klien. Beberapa yang harus direvisi diantaranya adalah;

1. Meminta di bagian end close ditambah menampilkan seluruh varian Lifebuoy Body Wash.

2. Ditambahkan pula adegan sang anak yang bermain busa sabun Lifebuoy Body Wash, terlihat senang dan terhindar dari kuman sehingga terlihat lebih bersih dan sehat.

Setelah iklan televisi Lifebuoy Body Wash versi “Aku Bukan Anak Kecil”29 detik ditayangkan selama kurang lebih 1 tahun pihak klien memberikan tanggapan positif terhadap iklan. Lifebuoy Body Wash akan meluncurkan varian motif baru sehingga akan dibuat kembali iklan TVC dalam 29 detik yang masih dalam proses pembahasan di internal kreatif.

Unit analisi dari dalam penelitian ini adalah untuk mempersuasi masyarakat dalam iklan televisi. Hasil dari strategi kreatif iklan lifebuoy body wash versi “aku bukan anak kecil” setelah diteliti dapat disimpulkan bahwa iklan tersebut 1 perlindungan dipilih karena selain sabun kesahatan

(39)

99

yang melindungi 10 kuman peyebab masalah 1 perlindungan. Juga mencerminkan seorang anak yang ingin belajar mandiri dengan menjaga kesehatan badannya tanpa bantuan kedua orang tuannya. Karna gak perlu khawatir dengan menggunakan Lifebuoy body wash akan dapat melindungin badan dari 10 kuman peyebab maslah kesehatan. dibandingkan sabun kesehatan lainnya.dan mengandung timol active5 yang selalu menjaga kesehatan kulit badan yang selalu terjaga. Jadi tidak perlu takut menggunakan produk sabun lifebuoy body wash yang aman dan praktis dalam menjalankan aktifitas maupun sebelum beraktifitas.

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi konsentrasi larutan alkali X% NaOH menyebabkan serat mengalami perubahan pola difraksi yang berarti terjadi perubahan kimia susunan molekul selulosa, konsentrasi

Analisis statistik menunjukkan ada beda nyata pada perlakuan pemberian abu sabut kelapa dengan perlakuan kontrol 100% pemupukan KCl ataupun perlakuan 0% abu pada

Parameter yang diamati melalui uji kadar protein, lemak, pH dan uji organoleptik terhadap 10 orang panelis meliputi rasa, aroma,warna tekstur dan kesukaan

Analisa daya tahan tahu dilakukan dengan uji fisik kondisi tahu dibandingkan dengan tahu yang tidak diawetkan, dan uji kesukaan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah

DAFTAR NAMA PESERTA YANG LULUS SELEKSI ADMINISTRASI.. LOKASI UJIAN

Untuk itulah maka Pengelolaan wilayah pesisir Kota Ambon sebagai Kota Pantai (Water Front City) yang merupakan isu sentral dalam pedoman Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Hal ini senada juga diungkapkan Aisyah (2008: 2.5), bahwa tema yang disajikan kepada anak harus dimulai dari hal-hal yang telah dikenal anak menuju yang lebih jauh;

Secara umum, keragaman corak perencanaan yang ada dalam praktek saat ini, yaitu: (1) perencanaan komprehensif (comprehensive planning); (2) perencanaan induk (master planning);