CONTINUOUS IMPROVEMENT
MINDSET
Oleh: Mulyadi
Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com
BUTIR-BUTIR PENTING
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindset5.
Perwujudan continuous improvement mindsetAPA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindset5.
Perwujudan continuous improvement mindsetOpening Remark
There is no resting place for an
enterprise in a competitive society
APA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindset5.
Perwujudan continuous improvement mindsetMENGAPA CONTINUOUS
IMPROVEMENT SANGAT
PENTING?
Customer memegang kendali bisnis
Persaingan global sangat
intense
BAGAIMANA BANGSA
AMERIKA MENIRU
JEPANG?
Bangsa Amerika:
breakthrough
Bangsa Jepang:
kaizen
Kaizen =
small gradual
continuous improvement
KARAKTERISTIK KAIZEN
Effect Long-term and long lasting, but undramatic Short-term , but dramatic
Pace Small steps Big steps
Time frame Continuous and incremental Intermittent and non-incremental Change Gradual and constant Abrupt and volatile
Everybody
Envolvement Select few “champions”
Collectivism, group efforts, systems approach
Approach Rugged individualism, individual ideas and efforts Mode Maintenance and
improvement Srap and rebuild Spark Conventional know-how
and state of the art
Technological
breakthroughs, new inventions, new theories
KARAKTERISTIK KAIZEN
Practical
requirements Requires little investment, but great effort to maintain it Effort
orientation People Technology Evaluation
criteria
Process and efforts for
better results Result for profits Advantage Works well in slow-growth
economy
Better suited to
fast-grown economy
KAIZEN INNOVATION
Requires large investment, but little effort to maintain it
BAGAIMANA MERUMUSKAN
MISI ORGANISASI?
The theory of the business Peter F. Drucker
Mission Statement
Core Competence Environment
*What need do we meet?
*Who is our customer? *What business are we in? Assumption about Environment What do we do best in that business?
BAGAIMANA MEMBANGUN
DAYA SAING
Kompetensi Inti Asumsi tentang Lingkungan Misi Organisasi Mission Redefinition or Reconfirmation Constant ReinventingASSUMPTIONS ABOUT ENVIRONMENT
Assumptions about
Environment Pergeseran ke Smart Technology Proses Globalisasi Change becomes constant, radical, simultaneous, fast, and pervasive
Mobilty Simultaneity Bypass Pluralism Smart
MANAGING CHANGE: A COMPETITIVE NECESSITY
Assumptions about Environment Change becomes constant, radical, simultaneous, fast, and pervasive Mission Statement Core Competency Managing Change Improvement berkelanjutan terhadap proses dan sistemLEADERSHIP AND MANAGERSHIP SKILL
Core Competence Managing Change Leadership Skill Managership Skill Vision Strategy Strategic Planning BudgetingPERUBAHAN MACAM APA?
Incremental change
Transformational change Radical change
Deep change
POLA
PERUBAHAN
Perubahan ke-1
Perubahan ke-2
DISCONTINUOUS CHANGE
Discontinuous Change Discontinuous Change Discontinuous ChangeSEBERAPA CEPAT PERUSAHAAN
HARUS IMPROVING?
In a competitive market, an organization that is
not improving is losing ground. In fact, improving
is not enough; to gain ground one has to be
improving at a faster rate than the competition.
APA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindset5.
Perwujudan continuous improvement mindsetPARADIGMA CONTINUOUS
IMPROVEMENT
Paradigma improvement berkelanjutan menggeser
pandangan manajer terhadap
Terjadinya improvement
Respon terhadap kesalahan
Peran dan wewenang manajer, serta fokus perhatianmanajer
PengendalianPERGESERAN PARADIGMA TERHADAP
TERJADINYA IMPROVEMENT
OLD PARADIGM
NEW PARADIGM
Difokuskan ke pengembangan produk
Difokuskan ke sistem yang lebih luas
Bersifat reaktif terhadap problem
Tidak kenal batas akhir Terbatas pada terobosan Bersifat proaktif terhadap
peluang
Mencakup terobosan dan langkah-langkah kecil
PERGESERAN PARADIGMA
RESPON TERHADAP KEKELIRUAN
OLD PARADIGM
NEW PARADIGM
Hukuman, ketakutan, penutupan kesalahan,
mencari orang yang perlu diperbaiki,
Belajar, keterbukaan,
mencari proses/sistem yang perlu diperbaiki,
Karyawan bertanggung jawab atas kekeliruan
Manajemen bertanggung jawab atas kekeliruan
PERGESERAN PERAN
MANAJER
OLD PARADIGM
NEW PARADIGM
Mengelola dan
mempertahankan status
quo
Menantang status quo
Mengendalian orang lain Mempercepat strategic
PERGESERAN PARADIGMA
WEWENANG
OLD PARADIGM
NEW PARADIGM
Dipacu dari atas (top-driven)
via rules and policies
Dipacu oleh customer melalui visi, enablement, and
PERGESERAN PARADIGMA FOKUS
IMPROVEMENT
OLD PARADIGM
NEW PARADIGM
Business results through quotas and target
Business results through
capable systems, means tied to results
PERGESERAN PARADIGMA
PENGENDALIAN
OLD PARADIGM
NEW PARADIGM
Scoring, reporting, evaluating Statistical study of variation to understand causes
PERGESERAN PARADIGMA CARA
OLD PARADIGM
NEW PARADIGM
Didelegasikan oleh manajer ke staf dan bawahannya
Dimiliki oleh manajer yang memimpin staf dan
bawahannya dalam
APA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindseta) Paradigma
b) Keyakinan dasar
c) Nilai dasar
5.
Perwujudan continuous improvement mindsetCONTINUOUS IMPROVEMENT MINDSET
Paradigma Continuous Improvement
KEYAKINAN DASAR: (1) kita harus mengetahui fakta, (2) alasan dan belajar, (3) selalu ada cara yang lebih baik, (4) kita
harus selalu berusaha untuk sempurna NILAI DASAR: (1) kejujuran, (2) kerendahan
hati, (3) kerja keras, (4) kesabaran, (5) keterbukaan, (6) keberanian. Pengetahuan Manajemen Tampak Luar Mindset yang Mendasari Perilaku Bisnis
APA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindseta) Paradigma
b) Keyakinan dasar
c) Nilai dasar
5.
Perwujudan continuous improvement mindsetKEYAKINAN DASAR
Harus mengetahui fakta
Alasan dan belajar
Selalu ada cara yang lebih baik
Harus selalu berusaha untuk
sempurna; orang tidak akan pernah
mencapai kesempurnaan tersebut
HARUS MENGETAHUI FAKTA
Continuous improvement mengharuskan personelmengetahui di mana mereka sekarang berada, kemana mereka ingin menuju di masa yang akan datang, dan kemajuan yang telah mereka capai dalam mewujudkan
HARUS MENGETAHUI FAKTA
Untuk mewujudkan improvement berkelanjutan,
personel perlu mengumpulkan dan menganalisis
berbagai fakta tentang:
kondisi proses dan sistem yang digunakan untuk menghasilkan customer value,
ke arah mana proses dan sistem tersebut ditingkatkan kualitasnya,
kemajuan yang telah dicapai dalam peningkatan proses dan sistem yang diinginkan.
FAKTA TENTANG APA?
Fakta tentang apa yang menurut
pikiran personel terjadi,
Fakta tentang apa yang sebenarnya
terjadi,
ALASAN
Fakta yang dikumpulkan tentang proses dan sistem
yang digunakan untuk menghasilkan customer
value kemudian digunakan sebagai pengetahuan
bagi personel untuk bekerja lebih baik—yaitu belajar
dari fakta untuk melakukan improvement.
Fakta yang dikumpulkan dari proses dan sistem
digunakan untuk mencari dasar alasan mengapa
suatu penyimpangan terjadi (apakah karena bersifat
kebetulan atau karena ada penyebab yang perlu
BELAJAR
Dengan cara ini, personel dapat belajar untuk
memahami masalah ke penyebab terjadinya, dan
berdasarkan fakta, mereka melakukan
improvement terhadap proses dan sistem.
Belajar merupakan rasa haus untuk mengetahui
lebih banyak, yang jika digabungkan dengan
pengumpulan fakta dan penggunaan fakta untuk
memecahkan masalah yang terjadi akan
merupakan landasan yang kuat untuk melakukan
SELALU ADA CARA YANG LEBIH BAIK
Keyakinan dasar “selalu ada cara yang lebih baik”merupakan suatu komitmen tidak sekadar menjadi terbaik, namun lebih dari itu, untuk menjadi lebih baik, dan tidak pernah berhenti untuk mencapai yang lebih baik.
Dalam paradigma improvement berkelanjutan, terkandungkeyakinan dasar bahwa tujuan personel adalah untuk mencapai tingkat kinerja yang selalu lebih baik.
Dalam perusahaan, tujuan improvement adalah “lebihSELALU ADA CARA YANG LEBIH BAIK
Untuk merangsang improvement berkelanjutan, Motorolamerumuskan formula berikut ini:
hilangkan rasa puas,
tetapkan tujuan heroik yang memaksa pemikiran baru,
naikkan batas tujuan, jika telah mendekati pencapaian tujuan.
Untuk menumbuhkan semangat improvement berkelanjutan,kritik terhadap proses dan sistem yang sedang digunakan untuk menghasilkan customer value tidak hanya dapat
SELALU ADA CARA YANG LEBIH BAIK
Everyday in anyway there is a better way
What’s good can be improved
If it ain’t broke, brake it, or somebody else will brake it for youHarus Selalu Berusaha untuk
Sempurna; Orang Tidak Akan
Pernah Mencapai Kesempurnaan
Tersebut
SELALU BERUSAHA UNTUK
SEMPURNA
Mengapa? Karena kesempurnaan tidak akan pernah dapat kita capai
Komitmen terhadap kualitas dapat diibaratkan sebagai: “suatu perlombaan tanpa garis akhir.”
Kebutuhan dan keinginan customers senantiasa berubah dan berkembang. Kompetisi selalu mengubah batas-batas
customer value.
Dengan demikian, personel senantiasa harus melakukan
improvement berkelanjutan terhadap proses dan sistem untuk
menjadikan sempurna produk dan jasa yang dihasilkan,
APA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindseta) Paradigma
b) Keyakinan dasar
c) Nilai dasar
5.
Perwujudan continuous improvement mindsetNILAI DASAR
Kejujuran
Kerendahan hati
Kerja keras
Kesabaran
Keterbukaan
Keberanian
KEJUJURAN
Honesty is our ability to see thing as it is
To solve a problem is by solving the problem
Alternatives:
To solve a problem by running away from the problem
To solve a problem by pretending that the problem doesn’t exist
To solve a problem by hoping that the problem will vanish as time passing byKERENDAHAN HATI
Kerendahan hati adalah kemampuan untuk mengakui dan menerima kelebihan orang lain
Diperlukan kerendahan hati dalam belajar, karena dalam belajar orang harus mengakui bahwa ia tidak tahu dan ia perlu belajar lebih banyak.
Dalam belajar orang dapat menjadikan siapa saja gurunya, baik dari personel yang baru masuk kerja sampai yang sudah pensiun, dari
personel bawahan sampai kawan sekerja, dari personel kantor sampai personel pabrik.
Diperlukan kerendahan hati untuk menjadikan siapa saja guru kita dalam melakukan improvement berkelanjutan.
Bahkan pesaing pun perlu dihormati, karena kalau perusahaan dapat mencapai suatu improvement, pesaing pun dapat mencapainya.
KERJA KERAS
Continuous improvement memerlukan
penghargaan tinggi terhadap kerja keras
yang tidak kenal lelah.
Improvement berkelanjutan memerlukan
semangat untuk bereksperimen, dan
eksperimen selalu mengandung
kemungkinan gagal. Penghargaan tinggi
terhadap kerja keras dapat mencegah
KESABARAN
Kesabaran adalah kemampuan seseorang untuk menerima kelainan yang terjadi dalam diri orang tersebut untuk jangka waktu panjang.
Di dalam paradigma improvement berkelanjutan, orang
didorong untuk melakukan eksperimen dalam improvement terhadap proses dan sistem.
Setiap eksperimen mengandung kemungkinan gagal. Personel harus memiliki kemampuan untuk menerima kegagalan, karena kemampuan ini yang mengantarkan mereka menuju keberhasilan eksperimen menghasilkan
improvement.
Kesabaran adalah kemampuan seseorang di dalam menerima kegagalan dalam jangka panjang.
OPEN-MINDEDNESS
Keterbukaan terhadap hal yang baru merupakan nilai yang
perlu dijunjung tinggi oleh seluruh personel perusahaan, untuk menjadikan mereka senantiasa mampu membaca setiap
perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang mereka hadapi.
Nilai keterbukaan terhadap hal yang baru memungkinkan organisasi melakukan penggeseran paradigma, jika kondisi lingkungan memerlukan penggeseran tersebut.
Pergeseran paradigma merupakan awal improvement yang akan diimplementasikan oleh perusahaan.
Keterbukaan terhadap sesuatu yang baru dilandasi oleh
kejujuran dalam melihat kenyataan, keberanian, kerendahan hati, luasnya wawasan dan pengetahuan (knowledge) yang dikuasai oleh personel perusahaan.
KEBERANIAN (1)
Keberanian adalah keteguhan hati seseorang dalammempertahankan pendirian, keyakinan, prinsip, visinya; keteguhan hati dalam mengambil posisi.
Keberanian juga berarti kemampuan untuk mengubahpikiran; kemampuan untuk mengatakan, “Saya tidak tahu, namun saya akan mencari jawabannya;” kemampuan untuk mengakui bahwa dirinya tidak sempurna; kemampuan untuk tetap belajar, tidak puas dengan sukses yang telah dicapai; kemampuan untuk meletakkan prinsip di atas prasangka dan di atas expediency (cari mudahnya saja).
KEBERANIAN (2)
Keberanian adalah kapasitas untuk tetap maju denganadanya ketakutan dan penderitaan yang menyertainya.
Keberanian bukan berarti bebas dari adanya ketakutan,karena ketiadaan rasa takut merupakan suatu jenis kerusakan otak.
The land of excellent is safely guarded from unworthyintruder. At the gates stand two fearsome sentries—risk and learning. The keys to entrance are faith and courage.
Jika personel memiliki visi untuk menjadikan perusahaannyaunggul di masa yang akan datang, mereka perlu menyadari bahwa mereka harus melakukan perjalanan yang jarang
KEBERANIAN (3)
Karena kebanyakan orang akan enggan mengayunkan langkahpertama, setelah mengetahui risiko yang akan mereka hadapi selama perjalanan dan setelah mengetahui pengorbanan yang harus dilakukan dalam perjalanan.
Atau mereka kebanyakan gagal dalam langkah-langkah awalperjalanan mereka karena:
tidak mampu belajar dari kegagalan yang mereka alami,
tidak memiliki keyakinan dasar yang kuat mengenaikebenaran visi mereka dan tidak memiliki keberanian,
padahal keyakinan dan keberanian inilah yang merupakan kunci menuju ke pintu gerbang keunggulan,
tidak memiliki kesabaran dalam perjalanan mewujudkan visiThe world is full of starters but
few finishers.
It is the first step that stop most
people.
APA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindseta) Paradigma
b) Keyakinan dasar
c) Nilai dasar
5.
Perwujudan continuous improvement mindsetPERWUJUDAN CONTINUOUS
IMPROVEMENT MINDSET
Organisasi sebagai destabilizer
Peran manajer
De-jobbed organization
Teamwork
Cross-functional approach
Kualitas, Keandalan, Kecepatan, Efisiensi
Biaya
Organisasi sebagai
HAKIKAT TUJUAN
PEMBANGUNAN ORGANISASI
Organisasi pada hakikatnya dibangun untuk menciptakanperubahan
Namun dalam perjalanan hidupnya, organisasi seringkaliberubah sebagai alat untuk mempertahankan status quo
Organisasi didesain sebagai destabilizer— creativeORGANISASI SEBAGAI
DESTABILIZER
Didesain dengan struktur yang fleksibel untukmenghadapi perubahan lingkungan bisnis. Struktur
lebih datar (flatter) dan virtual organization merupakan
struktur yang pas dengan lingkungan bisnis yang turbulen.
Dipimpin oleh leader yang memiliki kemampuan untukORGANISASI
STRUCTURE:Flatter and Virtual
CAPABILITY:
Learning capability
Capacity for change
Accountability
ACCOUNTABILITY:
The art of progress is to preserve change
amid order and to preserve order amid
change
PERAN MANAJER
Peran lama manajer: sebagai boss yang bertanggung jawab untuk mempertahankan status quo dan mengendalikanbawahannya
Peran baru manajer: sebagai coach bagi karyawan yang bertanggung jawab untuk menantang status quo dan untukmenjadikan produktif knowledge yang dikuasai oleh karyawan.
Pekerjaan yang bersifat kreatif tidak dapat diawasi denganmenggunakan aturan dan jenjang organisasi sebagaimana pekerjaan-pekerjaan yang secara berwujud dapat diamati, seperti pengoperasian mesin-mesin mekanik.
Pekerjaan kreatif hanya dapat diawasi melalui perumusan visiorganisasi dan melalui penanaman values ke dalam diri personel.
Kompetensi untuk mengelola perubahan Kompetensi untuk memberdayakan karyawan Kompetensi untuk menerapkan MAT
PERAN BARU MANAJER
Desain dan implementasi sistem untuk
memungkinkan personel berkompeten dalam melakukan improvement
MANAGEMENT ACCOMPLISHMENT
TOPOGRAPH: MANAJER PUNCAK
MANAGEMENT ACCOMPLISHMENT
TOPOGRAPH: OPERATOR
SIKLUS PERUBAHA N TRANSFOR-MATIONAL Keinginan Visi Percobaan Wawasan Konfirmasi Sinergi Penguasaan Rutinisasi Stagnasi Tahap Pemicuan Tahap Ketidakpastian Tahap Transformasional Tahap Rutinisasi Ilusi Panik Kehabisan tenaga Takut gagal
DE-JOBBED ORGANIZATION
Continuous improvement mindset menuntut knowledge workers
bekerja berdasarkan kreativitasnya.
Perusahaan akan berpindah dari perubahan yang satu ke
perubahan yang lain, mengikuti trend perubahan lingkungan bisnis yang turbulen.
Dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin perusahaan menyusun deskripsi pekerjaan untuk personelnya. Di samping itu, pekerjaan kreatif tidak dapat dibuatkan job description.
Oleh karena itu, organisasi masa yang akan datang akan berubah menjadi de-jobbed organization—suatu organisasi yang pekerjaan personelnya tidak dibuatkan deskripsi pekerjaan (job description).
TEAMWORK
Organisasi harus dikelola berdasarkan kerja tim untukmenghadapi perubahan.
Perusahaan perlu membentuk dua macam tim:: tim masadepan dan tim masa kini.
Tim masa depan bertanggung jawab untuk menghasilkaninovasi, sedangkan tim masa kini bertanggung jawab
untuk mengelola inovasi yang dihasilkan oleh tim masa depan.
Teamwork akan menjadi bentuk organisasi pekerjaanyang cocok untuk melaksanakan improvement berkelanjutan.
CROSS-FUNCTIONAL TEAM
Pendekatan lintas fungsional ini merupakan pendekatan organisasional di
dalam memberikan layanan kepada customer.
Dalam pendekatan ini pekerjaan diorganisasi menurut sistem yang
digunakan oleh perusahaan di dalam menghasilkan value bagi customer.
Setiap sistem ditunjuk case manager yang bertanggung jawab atas layanan
jasa kepada customer. Setiap sistem dijalankan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh case manager. Anggota tim berasal dari berbagai fungsi,
namun di dalam tim mereka bekerja bersama untuk menghasilkan value bagi
customer melalui sistem tertentu. Oleh karena tim dipimpin oleh case
manager, fokus tim dapat dipusatkan terhadap layanan kepada customer.
Oleh karena kebutuhan customer senantiasa mengalami perubahan,
cross-functional team dengan cepat dapat memberikan respon terhadap
perubahan tersebut, karena anggota tim tidak lagi terikat pada organisasi fungsionalnya, namun berorientasi kepada pemuasan kebutuhan customer.
APA YANG KITA BAHAS
SEKARANG?
1.
Opening remark2.
Mengapa continuous improvement?3.
Paradigma continuous improvement4.
Continuous improvement mindseta) Paradigma
b) Keyakinan dasar
c) Nilai dasar