etika sederhana
teologi ekonomi
Eka darmaputra
kewirausahaan - bambang
harjono
Eka dharmaputra 2• Latar belakang kasus ekonomi (bisnis)
dan teologi (gereja).
• Perkembangan sejak awal - pertengahan -
reformasi.
Eka dharmaputra 3
• Bisnis harus memiliki :
– Orang yang terlibat dihargai dan diperlakukan sesuai dengan keahlian dan ketrampilan, upaya sumbangan pribadinya.
– Produksi adalah untuk dijual di pasar. – Upaya yang sengaja, terencana untuk
mengembangkan dan memajukan usaha dalam segi-segi materialnya.
Eka dharmaputra 4
• Asas Pokok menilai Bisnis dari sudut
pandang Alkitab :
1. Allah, Pencipta segala sesuatu.
2. Semua ciptaan ALlah adalah baik.
3. Manusia adlah gambar ALlah.
4. Manusia adalah gambar ALlah yang
berdosa
5. Manusia dibenarkan tetapi kondisi dosa
ada bekasnya.
• Asas Pertama : Allah, pencipta segala
sesuatu.
– Allah adalah sumber segala sesuatu, ekonomi adalah sektor kehidupan termasuk cakupan kuasa Allah tidak diluar kuasa Allah.
– EKonomi bukanlah tujuan akhir dalam dirinya sendiri, melainkan suatu fungsi didalam kehidupan ntuk melayani dan menwujudkan kehendak Allah.
– Untuk kemuliaan dan kesejahteraan seluruh ciptaan Allah.
• Asas kedua : Semua ciptaan Allah adalah
baik.
– Allah bukan hanya mencipta, melainkan ciptaan itu kondisinya baik.
– "baik" - estetis dan fungsional. (Mempunyai potensi untuk mewujufkan yang baik yang idkehendaki Allah melalui karya penciptaan-Nya.
– Bisnis itu baik ? harus kotor didalam menjalankan bisnis ?
Eka dharmaputra 7
• Asas ketiga : Manusia adalah gambar
Allah.
– Manusia diciptakan sesuai gambar allah. – Sebagai citra Allah, manusia mempunyai
harkat dan martabat yang terhormat. Ada pada semua orang.
– Sebagai citra Allah, manusia adalah individu yang memperoleh individualitas yang penuh dalam relasionalitas. Relasionalitas tidak boleh membunuh individualitas. bahkan menemukan indiviudalitas didalam relasionalitas.
Eka dharmaputra 8
• Asas ke empat: Manusia adlah gambar
Allah yang berdosa.
– Dosa bukan sekedar keadaan, melainkan eksistensi manusia. Menjadikan manusia menguasai dan dikuasai yang lain. – Manusia masih bisa kreatif, masih bisa
berpikir dan bertindak kekaikan. Tetapi selalu di dampingin kejahatan. Niebuhr - manusia memiliki will to live (kebaikan) dan will to power (sering mengacaukan). hobes - homo homini lupus.
Eka dharmaputra 9
• Asas ke lima : Manusia dibenarkan tetapi
tetap berdosa.
– Titip tolak iman kristen adalah pengampunan dan penebusan Yesus Kristus. Bukan kebaikan manusia (etika utopis), atau keberdosaan manusia (etika fatalistis). – Dosa dipatahkan, ada jalan mengatasi kuasa
dosa.
– Ada perjuangan dari manusia untuk mewujudkan penyelamatan, mengalahkan dosa. Bisnis ekonomi kotor, tetapi bisa di ubah.
Eka dharmaputra 10
• Bisnis - dosa ?
• Ada pandangan bahwa ekonomi bisnis itu bebas nilai : (Adam smith - invisible hand).
– semua orang mengejar keuntungan pribadi bukan keuntungan masyarakat. Pada saat mengejar keuntungan pribadi - mau tidak mau akan memilih apa yang paling menguntungkan bagi masyarakat - invisible hans.
– Thomas Hobes - Leviathan, naluri manusia jika dibiarkan akan mendatangkan malapetaka yang menghancurkan manusia. ketamakan menjadikan manusia serigala bagi sesama - homo homini lupus. war of against all
Eka dharmaputra 11
• Manusia bisa telepas dari kehancuran jika
menahan diri, fungsi negara dan
masyarakat adalah membatasi supaya
individu menahan diri. berlawanan dengan
Adam Smith.
• Ekonomi bisnis memiliki moralitas sendiri
yang tidak perlu diatur moralitas dari luar.
Ekonomi akan berjalan dengan baik jika
dibiarkan berjalan sesuai dengan
kodratnya sendiri, jadi bebas nilai.
Eka dharmaputra 12
• Bisnis - dosa ?
• Ekonomi dan etika.
– didalam ekonomi dan bisnis juga tersimpan nilai-nilai etis meskipun kadang masih tersembunyi.
– Perlu upaya untuk menjadikan nilai-nilai etik yang implisit menjadi eksplisit, supaya terbuka dan disadari.
Eka dharmaputra 13
• Bisnis - dosa ?
• Dialog dan koordinasi.
– Posisi sektor ekonomi dan sektor agama misalnya dilematis. Ekonomi bukanlah otonom penuh, tetapi juga bukan sub ordinasi sepenuhnya dari agama.
– Kehidupan ini satu mempunyai banyak dimensi, masing masing memiliki otonomi. namun kehidupan tidak terpilah-pilah, terbagi bagi. Tuhan itu satu, didalam yang satu itulah semua sektor terhubung. ada koordinasi. – Didalam koordinasi otonomi mutlak ekonomi
ditolak, diterima ide otonomi terbatas masing-masing sektor di terima dan di hargai.
Eka dharmaputra 14
– Antara Ekonomi dan Agama tidak saling membawai tetapi juga tidak saling berjalan sendiri-sendiri, terkoordinasi.
– etika teologis didalam ekonomi, supaya dihormati, etika teologis harus memperhatikan ekonomi.
– Koordinasinya berupa dialog aktif antara ekonomi dan teologis.
Eka dharmaputra 15
• Kompleksitas masalah-masalah ekonomi.
– sering menjebak kepada mismanagement khususnya berkenaan dengan kebijkan ekonomi makro yang berdampak kepda kehidupan orang banyak.
• Jalan keluar ?
– buat asumsi dasar positif, yang pokok, benar, baik dan tepat.
– buat asumsi dasar negatif. be realistic, secara teologis manusia adalah ciptaan jadi terbatas, lebih lagi ada dampak dosa.
Eka dharmaputra 16
Dasar Etis
• Sumbangan Filsafat
• Sumbangan Teology
• Perspektif etis kristen
• Egoisme dan Egosentris
• Sumbangan Filsafat
• kecenderungan org menghindari yang sulit
dan kompleks melahirkan utilitarianisme.
Segala aktifitas manusia diukur dari
kegunaannya.
• Hasil akhir yang di raih adalah
kebahagiaan, cenderung hedonisme.
Untuk menghindari ini Jhon Stuart Mill
mencetuskan kebaikan yang terbesar bagi
sebanyak mungkin orang.
• respon (-) Definisi indikator baik, bahagia,
semua orang. (-) betulkah semua
kebahagiaan adalah kebaikan ?
• Jhon Rawls
– Di dalam situasi dimana objektifitas mencapai tingkat yang maksimal, maka setiap orang akan memikirkan suatu masyarakat yang mampu memberikan berkat bagi dirinya sendiri.
– fairness penentunya.
– Fairness : equality - kesamaan semua orang. Perbedaan - untuk keadilan. "Bukanlah suau ketidak adilan bile keuntungan yang lebih besar dinikmati oleh yang sedikit dengan syarat melaluinya keadaan mereka yang lemah mengalami perbaikan"
Eka dharmaputra 19
– Apa yang seharusnya lebih penting dari apa yang ada.
– Filsafat memberi sumbangan bagi ekonomi, tapi belum mampu membaut orang komited terhadapnya.
Eka dharmaputra 20
• Sumbangan Teologi :
– Rasional tidak membawa orang komitmen, hanya sesuatu yang benar-benar pantas untuk dipertaruhkan (makna hidup yang palong azasi) - iman yang bisa membawa komitmen.
– Hakekat realitas hidup tidak cukup hanya dipahami lewat rasionalitas. Ada yang meletakan pemahaman melalui metode tertentu, alam dimana kita hidup sebagai sumber makna; Ada yang meletakkan sumber makna pada pengalaman masa lalu. Semua itu melampoi rasionalitas, meskipun tidak harus irasional.
Eka dharmaputra 21
– Keyakinan akan terpelihara jika disertai pengertian.
– Untuk mendapatkan etika teologi kristen terhadap ekonomi perlu dialog dan keterbukaan.
– Macam etika kristen dari yang ortodoks menolak segala dari luar dirinya,
mengesampingkan dampak buruk ekonomi dan kepasifan kristen; sampai yang terbuka dan mengadopsi bukan dari dirinya sendiri dan menempatkan Yesus sebagai
penggenapnya (Marxis, teologi pembebesan, Yesus pembebas).
Eka dharmaputra 22
• Asumsi etika teologi kristen dalam
ekonomi :
– Ekonomi tidak memiliki otonomi mutlak, didalam menjalankan ekonomi harus di lakukan sebagai penatalayanan kepada Allah (Oikos-nomos dekat dengan theo-nomi). – Kehidupan ekonomi dan bisnis harus di bebaskan dari egoisme dan egosentris manusia, dan di tujukan kepada kesejahteraan manusia (Sesama - satu rumah oikos).
– Ekonomi dilaksanakan sebagai tanggung jawab terhadap oikoumene (dunia kediaman bersama). Oikoumene yang sejahtera.
Eka dharmaputra 23
– Ada asumsi dasar positif. Bahwa ekonomi akan dapat dilaksanakan sebagai penatalayanan dan mendatangkan kesejahteraan.
– Ada asumsi dasar negatif, Realitanya egoisme manusia justru di perlukan didalam melaksanakan ekonomi.
– Sebagai jalan keluar diperlukan dialog dan penyesuai untuk diperoleh titik optimum, dan progres semakin adil dan semakin baik.
Eka dharmaputra 24
Sebagai Penatalayanan
– PL - Oikonomos - pelayan rumah tangga.Sebna Yes 22:15-25
– Allah pemilik segalanya, Allah memberikan otoritas kepada manusia.
– prinsipnya :
1. Manusia bukan pemilik mutlak.
2. Manusia bertanggung jawab kepada Allah untuk kesejahteraan sesamanya.
3. Kekayaan (Milik) tidak boleh digunakan untuk merugikan orang miskin.
Eka dharmaputra 25
– Untuk menghindari pendangkalan, hanya melaksanakan sesuai aturan, supaya tidak melanggar. perlu pemahaman etis individu. Supaya menjadi apa yang seharusnya bukan sekedar apa yang ada.
– Pemahaman ekonomi umum adalah ekonomi itu adalah orang kaya yang menjadi subjek, sedang orang kebanyakan, orang miskin lemah adalah pelengkap. Etika ekonomi kristen sebaliknya, ekonomi adalh usaha yang menempatkan orang lemah, miskin,
kebanyakan untuk memperoleh perbaikan, mungkinkah ekonomi seperti itu ?
Eka dharmaputra 26
• persepuluhan didalam kajian aktifitas
ekonomi.
– Apa jiwa persepuluhan ?
1. Allah adalah pemilik semua yang kita miliki. Hak milik pada Allah kita hanya mengelola 2. Angka 10 adalah tidak terlalu besar, dan sudah di tetapkan sehingga tidak bergantung kepada situasi kita.
3. Simbol tanggung jawab kita kepada Tuhan dan sesama.
– Menempatkan berdagang adalah ibadah.
Eka dharmaputra 27
• Penata layanan didalam ajaran Yesus.
– Allah adalah pemilik, manusia digambarkan pengelola rumah milik Allah. Sehingga aktifitas ekonomi bukanlah dosa, dituntut tanggung jawab, rajin dan kerjea keras. – Kekayaan, Materi ekonomi tidak boleh
menjadi sembahan, materi tidak boleh menjadi yang utama. Kekayaan dilihat sebagai godaan.
– Ekonomi itu terlalu "kotor" untuk Tuhan, sama dengan mengatakan Tuhan terlalu "suci" untuk hadir di ekonomi
– Yang mutlak (Allah) harus di mutlakan, yang relatif (ekonomi) harus di relatifkan, meski tidak di abaikan.
Eka dharmaputra 28
• Penatalayanan dalam ajaran Paulus.
– Paulus mengajar tentang ibadah dan mencari keuntungan (1 Timotius 6:5-6). Manusia tidak boleh "berdagang" (cari untung) dalam hubungan dengan Allah. Allah menghendaki totalitas.
– Didalam kumpulan jemaat ada yng memberi untuk keseimbangan (2 Kor 8:14-15), yang melayani dapat kehidupan daripadanya (1 Kor 9:14), tetapi tidak boleh dimanfaatkan, sebab ada dorongan untuk bekerja (1 Timotius 5:8), ada kerajinan 1 Tes 4:9-12 – PAulus juga mengecam penggunaan keuangan untuk
foya-foya (1 Tim 5:6, 9-10) – Kuasailah diri (2 Tim 4:5)
• Kesimpulan penatalayanan :
– Penatalayanan adalah sikap terhadap diri sendiri dan orang lain.
– Penatalayanan adlah sikap terhadap dunia. – Penatalayanan adalah sikap terhadap