http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus
PENGARUH PELAKSANAAN KATEKISASI SIDI TERHADAP KEDEWASAAN
IMAN REMAJA GKPPD KUTA KERANGAN RESORT KUTA KERANGAN
TAHUN 2019.
Lastri Gajah
nstitut Agama Kristen Negeri Tarutung
Email: lastrigajah12@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a positive and significant influence on the implementation of Sidi catechism on the maturity of faith in shaping the maturity of the GKPPD Kuta Kerangan church. The research hypothesis is that there is a positive and significant influence of the implementation of Sidi catechism on the maturity of adolescents’ faith GKPPD Kuta Kerangan Resort KutaK erangan in 2019. This research is a correlational study using descriptive and inferential statistical techniques. The population is all teenagers of GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan in 2019 totaling 160 people. Samples were taken 22% from 160 people = 36 people. The research instrument was a closed questionnaire. The results of the analysis shows the value of rxy = 0.434 > rtable = 0.329 and tcount = 2.809 > ttable = 2.042 indicating that there is
a relationship of the implementation of the Sidi catechization with adolescent faith maturity, and it also obtains the significance of a simple regression equation. Hypothesis testing obtained Fcount = 7.853 > Ftable = 1.62 then
H0 is rejected and Ha is accepted. This study concludes that the implementation of the Sidi catechism affects the
adolescents’ faith maturity by 18.83%. In connection with the results of this study, the author provides input for observers, especially leaders and elders of the church to improve the implementation of the Sidi catechization so that the youth's faith grows into adulthood.
Keywords: Implementation of Sidi Catechism, Adolescents’ Faith Maturity.
PENDAHULUAN
Gereja secara keseluruhan adalah membawa umat manusia untuk berkumpul bersama sebagai keluarga Allah. Seperti selayaknya sebuah keluarga, disini gereja di gambarkan memiliki keterkaitan hubungan antar anggotanya seperti hubungan satu sama lain dalam keluarga sebagai saudara. Dengan baptisan air dan roh yang seturut dengan Firman Allah (Yohanes 3:3) jemaat dilahirkan dengan pemberitaan injil yang menjadikan setiap jemaat merupakan satu keluarga, gereja tersebut keluarga Allah, menunjukkan hubungan yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain, tidak merasa asing dalam sebuah keluarga , anggota merasa terbebas dari tekanan, dan memiliki ikatan yang kuat.
Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi telah resmi berdiri berpisah dari HKBP dan diresmikan pada tanggal 6 Agustus 1995 oleh Eporus HKBP, Pdt. Dr. PWT Simanjutak. Gereja ini telah lama di persiapkan untuk menuju gereja yang mandiri dengan alasan karena latar belakang Budaya, bahasa yang beda.
Karena GKPPD adalah berasal dari HKBP maka sesuai dengan hasil Keputusan Rapat Panitia Perwujudan Mandiri (PPM) HKBP simerkata Pakpak menjadi GKPPD pada tanggal 20 Oktober 1990, telah disepakati bahwa konfesi, Siasat Gereja HKBP. Konfesi dan Siasat Gereja tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Pakpak Dairi.Maka terhitung dari sejak kemnadiri GKPPD tersebut telah
http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus dilengkapi dengan konfesi dan Siasat Gereja sebagaimana layaknya suatu gereja yang mandiri.
Dalam GKPPD, terdapat dua pengajaran yaitu Katkisasi Sidi Dan Baptis.Katekisasi adalah memberitakan, memberitahukan, mengajar, memberi pengajaran, dan membimbing orang supaya ia melakukan apa yang diajarkan kepadanya. Sejalan dengan itu Abineno mengungkapkan bahwa Katekisasi adalah jalan yang mengantar kita kepada pintu gereja.
Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) Kuta Kerangan, Kec Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil masih minim dalam melakukan Katekisasi sidi kepada remaja digereja tersebut. Dari hasil wawancara dengan Guru Jemaat GKPPD Kuta Kerangan, bahwa sebanyak 40 orang yang menerima sidi hanya 20 orang yang imannya bertumbuh. Ini disebabkan karena para remaja hanya mengikuti pembelajaran sidi tanpa memaknai pembelajaran sidi tersebut.
Menurut pengamatan penulis, kurangnya kedewasaan iman sebagian remaja di GKPPD Kuta Kerangan ini terbukti dari tingkah laku mereka yang kurang mununjukkan seorang yang memiliki iman yang dewasa seperti malas beribadah, mabuk-mabukkan, kurang menghargai orang lain. Ini menunjukkan bahwa remaja kurang menerapkan apa yang mereka terima pada saat belajar katekisasi sidi.
Belajar katekisasi sidi sangat berperan penting dalam pembentukan imanremajayang ada di gereja GKPPD Kuta Kerangan karena dengan belajar katekisasi para remaja akan
lebih dibentuk dalam karakter dan tingkah laku terlebih kedewasaan iman. Pimpinan jemaat perlu melakukan pembaharuan yang lebih baik untuk remaja.Para remaja hanya mengenal dirinya sebagai jati dirinya saja, namun mereka tidak tahu bahwa mereka perlu untuk bertumbuh dalam iman yang lebih dewasa dan menyerahkan dirinya selagi masih muda kepada Allah.Oleh sebab itu para remaja perlu diajarkan katekisasi sidi. Karena dengan belajar katekisasi sidi para remaja akan lebih mengetahui dirinya dalam hidup mereka dan bertumbuh dalam kedewasaan imannya.
Dalam Ulangan 6: 6-7 dikatakan: “
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau dalam perjalanan, apabila engkau sedang berbaring dan apabila engkau bangun”. Dari nats tersebut dapat
menunjukkan bahwa pengajaran dilakukan terus menerus di tengah-tengah keluarga tanpa mengenal tempat, waktu maupun situasi yang dihadapi. Sehingga para remaja mengetahui dan menyadari perintah Tuhan dan memiliki kedewasaan iman.
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengangkat judul: “Pengaruh Pelaksanaan Katekisasi Sidi Terhadap Kedewasaan ImanRemaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan”.
Adapun tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan pelaksanaan katekisasi
http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus sidi terhadap kedewasaan iman dalam membentuk kedewawaan iman gereja GKPPD Kuta Kerangan.
Hipotesis dalam penelitian adalah: “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara katekisasi sidi yang diberikan oleh pelayan terhadap kedewasaan iman para remaja GKPPD Resort Kuta Kerangan Aceh Singkil 2019”
METODE
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kuantititaf. Menurut Sugiyono (2016:8), metode penelitian kuantitatif adalah sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2013:147) mengemukakan bahwa: statistik deskriftif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik inferensial adalah tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah: remaja remaja GKPPD Kuta Kerangan yang sedang dalam pembelajaran Katekisasi dan yang telah selesai belajar Katekisasi sidi, seluruhnya berjumlah 160 orang.
Dalam menganalisa data, penulis mengorgananisasikan pengolahan data sebagai
berikut:
1. Mentabulasikan jawaban responden secara keseluruhan artinya, setiap angket yang dijawab disusun serta digunakan menurut option yang telah ditentukkan. 2. Mentabulasikan menurut frekuensi
jawaban, dimana jawaban responden dilihat pendidtribusinya berdasarkan hubungan alternative jawaban sesuai
dengan bobot yang
telahditentukanolehtiap-tiap alternative jawaban.
3. Untuk melihat hubungan antara variable X dan Y adalah dengan mencari koenfisien korelasi hitung dengan mengkonsultasikan dengan koenfisien korelasi table. Jika antar variabel X dengan variabel Y dengan rumus korelasi Product Moment Pearson yang dikemukakan oleh Sugiyonosebagai berikut:
= 2 2 y x xy rxy Dimana: X = x-x
Y = Y- y
xy= jumlah hasil dari x dan y
Keterangan :
xy= jumlah skor perkalian x dan y
x= jumlah skor variabel X
y= jumlah skor variabel Y
xy= jumlah skor perkalian variabel X dengan variabel Y
xy
http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus dengan variabel Y
4. Untuk melihat signifikan pengaruh digunakan rumus Product Moment Pearson yang dikemukakan Sugiyono
(2012: 187) adalah sebagai berikut:
2
1
2
r
n
r
t
−
−
=
Keterangan: t = taraf nyata r = koefisien korelasi n = jumlah responden1. Melakukan uji pengaruh variabel X dan variabel Y, maka diadakan uji koefisien kolerasi determinasi dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana.
r2 = 100.r2.%
6. Analisis Regresi
a. Menguji Persamaan regresi Y atas X Untuk mengetahui konstanta regresi (a) dan koefisien arah (b) digunakan rumus yang dikemukakan Sudjana (2017:315):
− − = 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) )( ( X X n XY X X Y a
− − = 2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) ( X X n Y X XY n b Keterangan: a = konstanta b = koefisien regresiUntuk mengetahui persamaan regresi Y atas X digunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2018:188):
bX
a
Y
ˆ
=
+
Keterangan:
Yˆ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel indevenden. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
b. Uji Koefisien Determinasi (r2)
Menurut Sugiyono (2018:185) mengemukakan: ”Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.”
Dari pendapat tersebut maka koefisien determinasi (r2) dapat dihitung dengan
rumus:r2 = (r xy)2
Selanjutnya menurut Sugiyono (2018:185): ”Dari uji koefisien determinasi dapat dihitung besarnya persentase pengaruh X atas Y diketahui dengan mengalikan nilai r2 dengan
http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus 6) Uji Hipotesa
Menurut Sudjana (2017:328): ”Hasil bagi F = 2 2 / res reg S S
ternyata berdistribusi F dengan dk pembilang satu dan dk penyebut (n-2). Berdasarkan ini, hipotesis H0: ditolak jika
Fhitung ≥ Ftabel( k,n-2).”
Adapun rumusan hipotesis untuk regresi linier sederhana adalah:
H0 : (tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara pelaksanaan katekisasi sidi terhadap kedewasaan iman remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan Tahun 2019). Ha : (terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara pelaksanaan katekisasi sidi terhadap kedewasaan iman remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan Tahun 2019).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan, diperoleh distribusi pilihan jawaban tentang pelaksanaan katekisasi sidi. Distribusi jawaban tersebut akan diberi bobot untuk masing – masing pilihan sesuai dengan pertanyaan angket. Semua item dalam angket adalah pertanyaan yang bersifat positif maka pilihan jawaban a diberi bobot 4, b diberi bobot 3, c diberi bobot 2 dan d diberi bobot 1.
Diketahui item yang memiliki nilai bobot tertinggidari ke-15item yang lain tentang katekisasi sidi adalah nomor 4 dan 15 dengan skor 134 dan nilai rata-rata 3,72 yaitu banyak remaja menjawab bahwa remaja selalu
yakin bahwa Allah berkuasa akan semua yang ada di dunia ini dan berupaya untuk menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal. Sementara nilai terendah dari item yang lain adalah nomor 14 dengan skor 86 dan nilai rata-rata 2,39 yaitu beberapa remaja masih sulit untuk mematuhi peraturan di jalan raya.
Diketahui item variabel Y yang memiliki nilai bobot tertinggi dari ke-15 item yang lain tentang kedewasaan iman adalah nomor 23 dengan skor 121 dan nilai rata-rata 3,36 yaitu banyak remaja menjawab bahwa mereka sering menolong teman yang membutuhkan bantuannya ketika mengalami kesulitan. Sementara nilai bobot terendah dari item yang lain adalah nomor 29 dengan skor 62 dan nilai rata-rata 1,72 yaitu masih ada beberapa remaja yang belum mampu tetap teguh untuk beriman dan tidak terpengaruh ketika mengetahui teman melakukan seks bebas.
Berdasarkan hasil perhitungan rxy dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment pearson tersebut diperoleh nilai rxy=
0,434. Nilai rhitung dibandingkan dengan nilai
rtabel( =0,05,IK=95%,n=36) yaitu 0,329.Diperoleh nilai
rhitung=0,434> rtabel=0,329 dengan demikian
terdapat hubungan yang positif antara variabel X dengan variabel Y yaitu hubungan yang positif antarapelaksanaan katekisasi sidi dengan kedewasaan iman remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan Tahun 2019.
Diperoleh nilai thitung sebesar 2,809. Harga
thitung tersebut selanjutnya dibandingkan
http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus =5%=0,05 uji dua pihak dan dk=n-2=36-2=34, maka diperoleh ttabel = 2,042. Diketahui
bahwa thitung=2,809> ttabel=2,042, dengan
demikian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan katekisasi sidi dengan kedewasaan iman remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan Tahun 2019.
Persamaan regresi ini menunjukkan bahwa dalam keadaan konstanta = 16,10 maka untuk setiap penambahan variabel X (pelaksanaan katekisasi sidi) sebesar satu satuan unit maka akan terjadi penambahan variabel Y (kedewasaan iman) sebesar 0,51 dari nilai (variabel X).
Dari hasil perhitungan diperoleh r2 =
0,1883dari nilai determinasi (r2) dapat
diketahui persentase pengaruhpelaksanaan katekisasi sidi dengan kedewasaan iman remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan Tahun 2019adalah: (r2) x 100% =
0,1883 x 100% = 18,83%.
Dari daftar analisis varians di atas diperoleh nilai 2 2 e TC
S
S
F =
Fhitung = 1,417 yangakan dipakai untuk menguji tuna cocok regresi linier dan nilai ini lebih kecil dari Ftabel( k-2,n-k)=F(0,05,17,17)=1,96. Dengan demikian Fhitung =
1,417< Ftabel = 1,96, maka dapat diketahui
bahwa model regresi X (pelaksanaan katekisasi sidi) terhadap Y(kedewasaan iman) remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan Tahun 2019adalah linier atau berbanding lurus. Artinya, semakin meningkat nilai pelaksanaan katekisasi sidi maka nilai kedewasaan remaja akan semakin baik.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menggambarkan kebenaran teori yang dikemukakan olehPorter bahwa pelaksanaan sidi juga menyatakan bersedia memikul tanggung jawab sebagai anggota gereja.Peneguhan sidi merupakan kesempatan.Untuk mengakui iman dan di hadapan jemaat, dan setelah itu barulah di ijinkan untuk mengikuti perjamuan kudus.Para katekum yang telah di teguhkan menjadi penerima sidi terlebih dahulu mengikrarkan janji dihadapan jemaat. Pelaksanaan sidi merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai peneguhan seseorang di katakan dewasa, dan bertanggung jawab dalam iman, yang mana peserta didik pada kesempatan ini mengirarkan janji di hadapan jemaat.Jadi penulis dapat menyimpulkan “sidi” merupakan akhir dari proses pelaksanaan katekese, dimana para remaja (katekumen) akan mengakui iman kepercayaan di tengah gereja sebagai hasil dari pelajaran yang diterima saat katekese, dan sidi menjadikan dia sebagai hasil dari pelajaran yang di terima saat katekese, dan sidi menjadikan dia sebagai warga jemaat yang dewasa, beriman dan bertanggung jawab.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian maka diketahui bahwa dari uji hipotesa diperoleh nilai Fhitung=7,853> Ftabel=1,62, makahipotesa
penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara terdapat pengaruh
http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus yang positif dan signifikan antara pelaksanaan katekisasi sidi terhadap kedewasaan iman remaja GKPPD Kuta Kerangan Resort Kuta Kerangan Tahun 2019yaitu sebesar18,83%.
SARAN
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberi saran kepada:
1. Pimpinan
gereja
GKPPD
Kuta
Kerangan
Resort
Kuta
Kerangan
supaya
meningkatkan
pelaksanaan
katekisasi untuk mendewasakan iman
remaja,
meningkatkan kedisiplinan waktu, kehadiran dan kedisiplinan tingkah laku dalam pelaksanaan katekisasi supaya remaja mampu menjadi warga jemaat gereja yang memiliki kedewasaan iman dan mampu menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.2. Dalam menumbuhkan kedewasaan iman remaja, diharapkan pimpinan gereja, penatua juga mampu memberikan teladan yang baik kepada remaja supaya Firman Tuhan yang telah disampaikan kepada remaja dapat teraplikasi dengan teladan yang ditunjukkan oleh pimpinan gereja dan para penatua.
3. Remaja GKPPD Kuta Kerangan diharapkan mampu mempertahankan kedewasaan iman yang telah tercapai dengan baik yaitu mampu memberikan bantuan kepada teman yang mengalami kesulitan dan mampu menjaga keindahan lingkungan sebagai ciptaan Tuhan.
4. Remaja GKPPD Kuta Kerangan diharapkan mampu meningkatkan kedewasaan iman yang belum tercapai dengan baik yaitu belum mampu tetap teguh untuk beriman dan tidak terpengaruh ketika mengetahui teman melakukan seks bebas dan masih melanggar peraturan di jalan raya. Untuk itu diharapkan remaja mampu menjaga kekudusan hidup dengan tidak bergaul sembarangan. Remaja juga harus disiplin mematuhi peraturan di jalan raya, dalam mengendarai sepeda motor atau berjalan kaki supaya terwujud ketertiban.
DAFTAR PUSTAKA
Abineno, J.L Ch. Sekitar Katekese Grejawi: pedoman Guru. Jakarta; BPK Gunung Mulia 2011
Aritonang Jan.S. Buku Katekisasi
Arikunto Suharismi. Prosedur Penelitian Jakarta, Rineka Cipta, 2002
Arikunto. Dasar-dasarEvaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Askara, 2012
Boland B.J. Intisari Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000
Powell Jhon . SJ, Visi Kristiani-Kebenaran
yang Memerdekakan Kita,
Yogyakarta, 1997
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk
Guru-Kariawan dan Penelitian Pemuda, Alfa Beta, 2010
Stom Bons. Apakah Pengembalaan Itu.Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1991
http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus Surakenad Winarso. Pengantar Penelitian
Ilmiah Dasar. Bandung Transito,
1995
Singgih D. Gunarsa. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja, BPK Gunung
Muli, 1991
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaf dan
Kualitatif Dan R&D, Bandung Alfa
Beta, 2010
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaf dan
Kualitatif Dan R&D, Bandung Alfa
Beta, 2012
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaf dan
Kualitatif Dan R&D, Bandung Alfa
Beta, 2013
Wuwungan, Bina Warga, Jakarta.:BPK Gunung Mulia
Sudjana. Metode Statiska. Bandung. Tristo, 2002