• Tidak ada hasil yang ditemukan

wudhu upaya memelihara kesehatan jasmani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "wudhu upaya memelihara kesehatan jasmani"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

1. Latar Belakang

Ada sebuah kisah yang menakjubkan, yakni tentang kisah Junaid Al-Baghdadi Yang terkena sakit mata kemudian dapat disembuhkan dengan basuhan air wudhu. Dikisahkan suatu hari Junaid Al-Baghdadi terkena sakit mata. Ada seorang tabib yang memberi tahunya bahwa jika dia sembuh, maka jangan sampai matanya terkena air. Akan tetapi ketika sang tabib pergi, Junaid Al-Baghdadi nekad berwudhu untuk salat dan kemudian tidur. Anehnya, ketika ia terbangun sakit matanya malah sembuh.

Keesokan harinya, ketika sang tabib mengetahui bahwa mata Junaid Al-Baghdadi telah sembuh, ia menjadi heran, lantas bertanya, “ apa yang telah engkau lakukan?” “ aku berwudhu ( membasuh muka dan mataku ) lalu shalat.” Jawab Junaid Al-Baghdadi. Mendengar penuturan yang demikian itu, sang tabib yang mulanya beragama Nasrani pun lantas masuk agama islam dan beriman kepada Allah SWT. Dia pun lantas berkata, “ itu obat dari Tuhan yang menciptakan sakit itu. Dia pulalah yang menciptakan obatnya. Akulah yang sebenarnya sakit, yaitu sakit mata hatiku.” Inilah salah satu kisah nyata tentang manfaat wudhu bagi kesehatan. Wudhu yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusu’, tepat, ikhlas, dan kontinu, diduga dapat menumbuhkan presepsi positif yang dapat menghasilkan hasil positif pula bagi tubuh.

Bagian – bagian tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang terbuka. Bagian inilah yang sering dihinggapi berbagai kuman penyakit, sehingga kehadiran kuman – kuman ini akan menambah kuman – kuman yang memang sudah terdapat di kulit. Menurut ilmu bakteri ( Microbacteriology ), 1 cm persegi dari kulit kita yang terbuka bisa dihinggapi lebih dari 5 juta bakteri yang bermacam – macam.

(2)

tentang wudhu adalah Dr. Magomedov, asisten lembaga General Hygiene and Ecology di Daghestan State Medical Academy. Menurut Dr. Magomedov, wudhu dapat menstimulasi / merangsang irama alam tubuh, khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots ( BASs ) atau titik-titik aktif biologis. Menurut riset ini, BASs mirip titik-titik refleksologi Cina.

Apa yang diungkapkan Dr. Magomedov bukan isapan jempol belaka. Ketika seseorang melakukan wudhu, 61 dari 65 titik refleksi merupakan bagian-bagian yang terkena basuhan air wudhu. Titik-titik tersebut merupakan saraf-saraf yang berhubungan dengan organ-organ tubuh manusia yang seringkali menimbulkan penyakit akut seperti ginjal, jantung, paru-paru, darah tinggi, dan kanker. Ketika melakukan wudhu, titik tersebut akan terekflesi, sehingga selain bisa mengobati bisa juga mencegah terjadinya penyakit-penyakit akut tersebut.

Dari sinilah kita bisa mengetahui tentang manfaat wudhu bagi kesehatan. Kisah Junaid Al-Baghdadi yang terkena sakit mata kemudian dapat disembuhkan dengan basuhan air wudhu. Sebagaimana yang telah penulis sebutkan diawal tulisan ini bisa terjadi karena kemampuan belajar dan beradaptasi. Sehingga dengan begitu wudhu tidak membahayakan lagi bagi matanya yang sakit, namun sebaliknya bisa menyembuhkannya. Hal ini seperti pemain sirkus yang bisa berjalan di atas bara api dan paku, karena kemampuan ini muncul dari belajar dan beradaptasi. Dengan belajar dan bereapdatasi dengan lingkungan sekitarnya, seorang pemain sirkus bisa berjalan di atas bara api dan paku dengan sangat mengagumkan. Kerena itu bila anda ingin memperoleh manfaat kesehatan dari wudhu, maka tak lain caranya adalah harus belajar dan beradaptasi.

(3)

sebagai stimulator untuk berprestasi, yakni bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun psikis.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah untuk menspesifikasikan dan mengklasifikasikan masalah pokok yang akan dikaji. Adapun masalah yang akan dianalisis adalah :

1) What is Ritual Ablution ? 2) Why should we take Ablution ? 3) How to get its advantages ?

3. Tujuan Pembahasan

Untuk meningkatkan daya imajinasi dan daya nalar kita mengenai masalah wudhu, diperlukan tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir (TA) ini supaya terarah dan mudah diterima oleh pembaca akan solusi-solusi yang diajukan. Tujuan pembahasan karya ini adalah sebagai berikut :

 To deepen our knowledge about the implicit meaning of Ritual Ablution

 To tell all societies about the profit of Ritual Ablution, especially its relevance to people’s health

(4)

4. Batasan Masalah

Permasalahan yang melebar dan mengalir tanpa arah adalah suatu hal yang sangat dihindari oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengemukakan batasan masalah sebagai spesifikasi pembahasan dengan tujuan menemukan titik terang pemecahan masalah atas masalah yang sedang dibahas.

(5)

BAB II PEMBAHASAN 1. The General Description of ritual Ablution

A. Pengertian wudhu

Secara harfiyah wudhu mempunyai makna bersih. Sedangkan menurut syara’, makna wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu rangkaian aktifitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan, dan kaki, serta menyapu kepala. Menurut Wahbah Al-Zuhaili, Wudhu adalah mempergunakan air pada anggota tubuh tertentu dengan maksud untuk membersihkan dan menyucikan.

Sesuai dengan makna harfiyah wudhu yakni bersih, maka salah satu esensinya bertujuan untuk merawat kebersihan yang bermuara kepada kesehatan. Agar anggota wudhu menjadi bersih, tentu saja gosokan dan sapuan harus dilaksanakan dengan maksimal, karena bagaimana mungkin apabila hanya sekedar mengalirkan dan mengusapkan air akan menjadi bersih yang optimal. Ketika terjadi gosokan dan sapuan itulah, selain membersihkan anggota tubuh, juga memberi rangsangan terhadap titik-titik akupuntur.’

B. Dampak wudhu terhadap kesehatan

Ada tujuh titik biologis yang dibasuh ketika berwudhu, yaitu kepala, mata, telinga, hidung, mulut, tangan, dan kaki. Ketujuh bagian tersebut adalah titik energi tubuh manusia. Para ahli saraf (Neurolog) telah membuktikan bahwa air wudhu dapat mendinginkan dan melonggarkan otot dan saraf tubuh. Ujung saraf jari-jari tangan dan kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran. Lebih lanjut, wudhu memiliki dua efek positif, pencegahan dan pengobatan.

(6)

austria. Dia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu; yaitu mampu merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik saraf, maka kondisi tubuh senantiasa akan sehat.

Anda tentu pernah mendengar tentang akupunturkan? Coba cari tahu di mana saja titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupuntur. Kemudian amati pola wudhu! Insya Allah anda akan menemukan benang merah diantara keduanya.

Anggota badan yang terkena wudhu terdapat ratusan titik-titik akupuntur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan ketika berwudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meredian ke sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon yang bekerja untuk mengadakan Homeostasis (keseimbangan). Ditemukan sekitar 493 titik-titik reseptor dalam wudhu, diantaranya:

Wajah 84 titik Tangan 95 titik Kepala 64 titik Telinga 125 titik Kaki 125titik

Pada hakikatnya, disamping untuk syarat sahnya beribadah, disyariatkannya berwudhu adalah untuk memelihara kesehatan manusia. Ada beberapa aspek yang terpengaruhi oleh wudhu, yaitu:

a) Psikis

(7)

emosi dari pengaruh-pengaruh yang buruk, sekaligus dapat melesatkan emosi positif dalam diri.

أض وتيلف مكدحا بضغاداف

“Apabila salah satu diantara kamu marah, maka berwudhulah”

b) Fisik

Secara medis, wudhu mampu memberikan nutrisi kesehatan yang dibutuhkan oleh manusia. Ulama fikih mengungkapkan bahwa manfaat wudhu adalah upaya memelihara kesehatan tubuh. Daerah yang dibasuh dalam wudhu memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh. Menurut Dr. Magomedov, wudhu mampu melakukan dua hal penting bagi kesehatan manusia, yaitu wudhu mampu mencegah datangnya penyakit maupun mengobati penyakit.

“diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij r.a katanya: aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya kepanasan demam itu adalah panas dari uap neraka jahanam, maka dinginkanlah dengan air.”(HR. Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan Ad-Darimi).

Jika melihat hadits Rasulullah yang mendorong untuk berwudhu dan menganjurkan untuk membiarkan air wudhu sampai kering sendiri, kemudian kita kaitkan dengan hadits Rasulullah yang berbunyi: “demam adalah panas dari uap neraka jahanam, maka dinginkanlah dengan air”. Maka kita dapati bahwa banyak berwudhu bagi orang yang terjangkiti demam merupakan cara yang paling tepat untuk mengatasi suhu tubuh yang tinggi tanpa harus merendam diri di dalam air atau mengompres dengan air dingin, karena hal tersebut merupakan tindakan yang tidak efektif; apalagi sampai mendapatkan hasil yang positif. Hal ini diriwayatkan oleh Al-Albani:

رحسلا نم لايل اثلدداالا االا هيلع نشيلف مكدحا ادا

(8)

2. Keajaiban dari Gerakan-Gerakan Wudhu

“O people who believe! When you prepare your preyer, wash your face, and your hands to the elbows, rub your head , and (wash) your feet to the ankles.”

A. Membasuh Wajah

“wash your face”

Seperti yang telah diuraikan pada kajian tentang wudhu bahwa membasuh wajah wajib hukumnya. Dalil-dalil yang mewajibkan telah diketahui. Yang belum banyak diketahui, hal ini merupakan rahasia besar dibalik perintah Allah SWT adalah manfaat pada pencegahan ataupun pengobatan penyakit.

Ketika seseorang sedang membasuh wajah, kurang lebih telah menyentuh empat titik-titik refleksi. Keempat titik-titik reflkeksi ini ternyata berhubungan dengan berbagai penyakit yang sering diderita oleh manusia. Oleh karena itu, ketika empat titik-titik ini medapatkan sentuhan maka tidak hanya bisa mencegah datangnya penyakin, melainkan juga dapat menyembuhkannya.

Wajah merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap benda luar. Wajah memiliki bagian-bagian yang juga harus dibasuh ketika wudhu, diantaranya dahi, mata, hidung, dagu, dan pipi. Secara lengkap bagian wajah yang harus dibasuh ketika wudhu adalah:

 Bagian vertikal : dari dagu (janggut) sampai tumbuhnya rambut atas

(9)

Dari sudut pandang medis, wajah adalah bagian sensitif yang selalu berhubungan dengan dunia luar. Sehingga wajah sering terkena debu, mudah terserang penyakit, terkena sinar matahari, dan polusi. Salah satu terapi membersihkan wajah adalah berwudhu. Menurut koridor islam, membasuh muka bermanfaat untuk membersihkan kotoran dan mengencangkan kulit wajah sehingga mampu mencegah penyakit kulit. Dengan sering membasuh wajah, wajah akan tampak bercahaya dan bersih.

1) Pintu pengeluaran dosa

Wajah adalah bagian pertama yang dibasuh saat berwudhu. Wajah merupakan bagian panca indra yang sangat penting dan juga paling banyak beraktifitas. Mata setiap hari memandang, hidung setiap detik menghirup udara, mulut selalu bertutur kata, bibir, pipi, dan janggut selalu dipamerkan kerupawanan bentuknya. Ketahuilah, saat bagian-bagian wajah tersebut banyak beraktifitas, semakin banyak pula melakukan kemaksiatan, jika tidak mampu dijaga dan ditahan. Seiring dengan itu, saat seseorang tidak mampu menahan kemaksiatan wajah, dia butuh suatu terapi untuk membeningkan kembali bagian-bagian tersebut. Ulama tasawuf mengatakan hikmah positif wudhu adalah membersihkan dan menyucikan daerah yang sering melakukan dosa. Artinya, membasuh wajah adalah simbol menyucikan wajah dari noda dosa yang dilakukan.

ْنِم ُجُرْخَت ّتَح ِهِدَسَج ْنِم ُهاَي اَطَخ ْتَجَرَخ َ ْوُضُولْا َنَسْح َأَف َأّضَوَت ْنَم

ِهِداَفْظَأ ِتْحَت

“Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari dalam tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya”

(10)

Membasuh wajah dengan air ketika wudhu, insya Allah juga akan mencegah munculnya jerawat pada diri seseorang. Jerawat terkadang muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat dihindari, terutama bagi mereka yang berjenis kulit wajah kering dan berminyak. Sehingga begitu terkena panas terik matahari seperti berjemur di pantai, jerawat pun langsung muncul. Oleh karena itu, dengan membasuh air ke wajah setiap wudhu akan membuat kulit muka tidak terlalu kering dan kulit yang berminyak pun akan hilang dan bersih dari kotoran yang menempel pada kulit wajah.

Kita tahu bahwa kini semakin banyak perempuan juga lelaki usia dewasa (20 tahun ke atas) yang jerawatan. Bahkan menurut survei yang dilakukan Johnson di Amerika Serikat pada tahun 2004 menyebutkan, 71% perempuan usia 25-49 tahun masih berjerawatan.

Secara medis jerawat yang diderita pada usia dewasa tidaklah berbeda dengan jerawat remaja; yakni terjadi karena kelenjar minyak yang keluar bercampur dengan kotoran dikulit serta tumpukan sel kulit mati. Masalah ini semakin parah dengan adanya fakta bahwa pada usia dewasa peluruhan kulit berjalan lebih lamban. Akibatnya, tumpukan sel kulit mati lebih lama berada di kulit dan akhirnya timbullah jerawat, baik yang berbentuk noda hitam (black head) maupun yang memiliki “mata” berwarna putih (white head).

اًدوُرُسَو ًةَر ْضَن ْمُهّقَلَو ِم ْوَيلْا َكِلَذّرَش ُ ّ ْا ُمُهَقَوَف

“so Allah deliver them from the evil of that day, and will send over them a light of beauty and a (blissful) joy” (QR. Al-Ihsan: 11)

(11)

3) Manfaat wudhu bagi kesehatan mata

Setidaknya ada tiga pendekatan penting yang bisa kita ungkapkan di sini untuk menjelaskan tentang manfaat wudhu bagi kesehatan mata. Pertama, air yang digunakan untuk wudhu. Air wudhu yang dibasuhkan ke wajah dapat menyegarkan kulit wajah dan lebih jauh hal ini akan berpengaruh pula pada mata sehingga menjadi lebih fresh dan tidak merasa melelahkan.

Kedua, gerakan wudhu. Bila anda perhatikan secara seksama, anda akan menemukan gerakan-gerakan wudhu terutama ketika membasuh wajah, tangan, telinga, ataupun mengusap kepala (rambut), tak ubahnya dengan gerakan akupresur; yaitu telapak tangan atau jari-jari kita ketika sedang memberikan usapan, sentuhan atau pijatan di sekitar wajah kita yang efeknya ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan mata.

Ketiga, pendekatan psikologi. Seperti telah kita uraikan di awal tulisan ini bahwa Junaid Al-Baghdad pernah satu hari mengalami sakit mata dan sembuh berkat ia menjalankan wudhu. Saat itu terdengar suara, “Junaid Al-Baghdad sembuh matanya karena ia lebih ridho kepada-Ku. Seandainya ahli neraka itu meminta kepada-Ku dengan semangat Junaid, niscaya Aku luluskan permintaannya.”

Dari sudut pandang psikologi kejadian ini amat menarik untuk kita renungkan. Kita tahu bahwa dalam pandangan psikologi dijelaskan bahwa suatu penyakit fisik itu bisa muncul salah satu sebabnya adalah berawal dari faktor psikis. Jadi antara fisik dan psikis ada hubungan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan.

B. Hikmah Membasuh Tangan

(12)

Tangan adalah bagian ke dua yang harus dibasuh saat berwudhu. Batas membasuh tangan yang sempurna dimulai dari ujung jemari sampai pergelangan siku-siku. Sama halnya dengan membasuh wajah, membasuh tangan sampai siku juga diwajibkan. Diwajibkan untuk membasuhnya ternyata bukan sekedar agar wudhu seseorang menjadi sah, melainkan ada rahasia Allah yang sangat penting bagi kesehatan manusia.

Meski sederhana, mencuci tangan hingga siku-siku ketika wudhu ternyata sangat berguna bagi kesehatan diri dan mampu menghindarkan anda dari berbagai penyakit berbahaya. Baru-baru ini penelitian yang dilakukan Great Lakes Recruits Command Center, angkatan laut Amerika Serikat di Illionis, membuktikan bahwa mencuci tangan secara teratur dapat memperlambat penyebaran virus penyakit infeksi, seperti infeksi pernafasan.

Penelitian itu sendiri termasuk program Operation stop Cough yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan di tempat tersebut. Penelitian itu dilakukan dengan memberikan perintah kepada orang-orang yang sedang menjalani proses rekruitmen untuk mencuci tangan lima kali dalam sehari. (Nah, bila anda setiap akan menjalankan sholat lima waktu melakukan wudhu, maka berarti anda setidaknya telah mencuci tangan anda dalam sehari sebanyak lima kali). Ternyata, setelah itu terjadi pengurangan jumlah kunjungan mereka ke klinik dan rumah sakit sebanyak 45 %. Padahal, sebelumnya penyakit infeksi pernafasan amat sering terjadi di sana, seolah sudah menjadi penyakit sehari-hari. (wudhu sebagai terapi. Hlm.93)

1) Menghilangkan Kotoran Pada Tangan

(13)

ukuranya sekitar 1 sampai ½ milimeter memungkinkan untuk Masuk ke dalam perangkat pencernaan dengan sangat mudah. Ketika kedua telapak tangan itu tidak dibasuh, maka ia akan berkembang biak dan menimbulkan penyakit bagi manusia.

Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa mikroba yang paling berbahaya dan bakteri penyakit serta telur ulat yang menyebabkan penyakit bagi manusia masuk dengan cara membelah kulit. Dan anak-anak ulat (setelah telurnya menetas) juga masuk dengan cara menyelusup ke kulit manusia dan penyakit yang timbul akibat perpindahan bakteri melalui tangan adalah penyakit disentri, radang lever, etc. Karena itu, sungguh besar sekali hikmah membasuh tangan ketika wudhu bagi kesehatan.

2) Tangan Tak Bersih Penyebab Diare

Membasuh tangan ketika wudhu akan menghilangkan kotoran yang ada pada tangan. Yang demikian ini tentu sangat besar sekali manfaatnya dalam rangka untuk menghilangkan debu, mikroba, atau berbagai macam bibit penyakit. Sebab banyak sekali penyakit “besar” yang sering dialami oleh seseorang, seperti; penyakit kulit hingga diare (mencret) berawal dari kotoran yang ada pada tangan.

(14)

Demikianlah sedikit gambaran tentang penyakit diare atau mencret yang sering dialami oleh seseorang. Diantara penyebabnya adalah masuknya berbagai kuman lewat tangan kita. Oleh karena itu membasuh tangan hingga tiga kali ketika wudhu merupakan salah satu cara untuk menghindarkan seseorang dari penyakit diare atau mencret.

C. Manfaat Mengusap Kepala

“rub your head”

Urutan wudhu selanjutnya adalah membasuh kepala. Area kepala yang harus dibasuh adalah rambut yang ada di area kepala. Menyapu sebagian kepala baik sedikit atau banyak, diperbolehkan sepanjang ia masih dalam pengertian yang benar. Tentang menyapu satu atau tiga helai rambut saja hal itu tidaklah benar.(ternyata ibadah tidak hanya untuk Allah.hlm.67)

Ada tiga cara mengusap kepala:

 Mengusap dengan dua tangan dimulai dari bagian depan, terus kebelakang, kemudian dari belakang diteruskan ke depan dan memasukkan jari telunjuk ke dalam kedua telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga bagaian luar.

 Apabila seseorang mengenakan serban dikepalanya maka cukup membasuh serbannya.

 Membasuh ubun-ubun dan serban sekaligus.

1) Mengurangi Hipertensi

(15)

memang jauh berbeda dengan kebiasaan sekian puluh tahun silam. Kesibukan mengejar prestasi dan saling berpacu mengejar kesuksesan mempertajam masalah kesehatan yang dijuluki gaya hidup zaman modern.

Prof. Dr. R. P. Sidabutar, dari sub bagian ginjal dan hipertensi, bagian ilmu penyakit dalam FKUI / RSCM dalam First Seminar International Society of Hipertension beberapa tahun lalu di jakarta mensinyalir penduduk yang terkena hipertensi cenderung meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang mengarah ke pola hidup negara industri.

Dalam buku yang berjudul At-Tadawi bi Ash-Shalah (2005), Ahmad bin Salim Baduweilan menyebutkan bahwa diantara manfaat wudhu bagi kesehatan adalah mampu mengurangi tekanan darah atau hipertensi. Sebab air dingin yang diusapkan ke kepala akan memiliki pengaruh yang baik untuk aktifitas dan kebugaran seseorang.

2) Manfaat bagi Rambut

Manfaat lain yang bisa dirasakan dari wudhu, terutama ketika mengusap kepala, adalah membuat rambut menjadi lebih bersih dan terasa segar. Bahkan apabila kita mempelajari ajaran islam lebih dalam, ternyata akan kita jumpai bahwa islam juga menyuruh kita untuk merapikan rambut sehingga menjadi enak dipandang. Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa yang memiliki rambut, maka rawatlah.”

Hal ini menunjukkan betapa islam sangat memerhatikan masalah rambut dengan mengatur merapikannya demi kesehatan dan bentuk perhatian terhadap penampilan secara umum yang pantas bagi orang-orang muslim.

(16)

bermanfaat sekali bagi kesehatan rambut anda. Karena itu bila setiap kali akan menjalankan shalat lima waktu anda berwudhu, maka secara tidak langsung anda telah membersihkan rambut anda dari debu sebanyak lima kali dalam sehari.

D. Hikmah Membasuh Kaki

“and (wash) your feet to the ankles.”

Sebagaimana telah disebutkan di atas, yaitu bunyi surat Al-Maidah ayat 6, jelaslah mengenai proses akhir berwudhu, yaitu membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Bagian kaki yang harus dibasuh dimulai dari jari-jari kaki sampai pergelangan kaki, disunahkan sampai pergelangan kaki atas jika memungkinkan. Sunah mendahulukan bagian kanan dari yang kiri.

Kaki merupakan bagian anggota tubuh yang sering berhubungan dengan dunia luar, apalagi posisi kaki ada di bawah. Membasuh kaki dalam wudhu merupakan suatu media menyucikan dan membersihkan kaki dari kotoran dan penyakit. Juga memiliki beberapa manfaat praktis bagi kesehatan.

1) Manfaat Membasuh Kaki

(17)

Membasuh kaki ketika wudhu akan membuat kaki terasa nyaman dan segar, melemaskan otot-otot kaki yang tegang dan menghilangkan bau kaki yang tidak sedap. Bahkan apabila membasuh kaki disertai dengan memijat secara baik, insya Allah juga akan mendatangkan perasaan tenang dan nyaman kerena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Dengan memijat kaki tatkala wudhu secara tidak langsung telah memijat syaraf-syaraf yang menghubungkan ke seluruh wudhu.

2) Wudhu Membuat Kuku Bebas Jamur

Keberadaan kaki jari boleh sering dilupakan seseorang. Padahal, si jari yang ada di kaki itu adalah salah satu bagian yang menarik dari seseorang, khususnya perempuan. Di musim liburan misalnya, anda akan lebih sering memamerkan kaki plus kuku kaki anda, terutama ketika mengenakan sandal atau saat bertelanjang kaki menyusuri pantai.

Pernahkan anda mendengar istilah Onikornikosi dan Paronikia? Keduanya bukan nama tokoh dalam komik Asterix & Obelix. Atau nama pangeran dan putri cantik dalam cerita anak-anak. Keduanya adalah istilah untuk penyakit yang menyerang kuku. Salah satu sebabnya adalah kurang perawatan. Kendati jarang menjadi bahan pembicaraan, tapi masalah kuku menyebabkan rasa nyeri dan rendah diri pada individu yang mengalaminya.

(18)

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan

Dalam mengakhiri tugas akhir ini, setidaknya harus ada yang digaris bawahi bahwa wudhu bukan hanya untuk membersihkan kotoran-kotoran lahiriah, tapi juga mampu menghilangkan kotoran-kotoran batiniah. Perpaduan antara kebersihan lahiriah dan batiniah ini yang mampu melahirkan kekuatan, antaranya berupa kesehatan.

Dengan wudhu secara lahiriah akan memunculkan kebersihan fisik, terutama terhadap anggota-anggota tubuh yang terkena basuhan air wudhu. Sementara itu bagi anggota tubuh yang tidak terkena langsung oleh basuhan air wudhu, maka bisa dilakukan wudhu secara batiniah. Dengan wudhu secara batiniah insya Allah akan mendatangkan kedamaian dan kesejukan di hati, karena merasakan dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.

ْنِم ُجُرْْْخَت ّتَح ِهِد َْْسَج ْنِم ُهاَْْي اَْْطَخ ْتَجَرَْْخ َ ْو ُْْضُولْا َنَسْح َأَف َأّضَوَت ْنَم

ِهِداَفْظَأ ِتْحَت

“Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari dalam tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya”

Dengan adanya kedamaian dan ketentraman jiwa inilah secara langsung akan berpengaruh pula terhadap peningkatan daya tahan tubuh dari berbagai macam penyakit. Sehingga jelaslah bagi kita bahwa wudhu merupakan salah satu terapi religius terbaik bagi kesehatan fisik maupun psikis.

(19)

2. Saran-saran

 Pembaca disarankan agaar membaca tugas akhir ini yang berjudul “Ritual Ablution: Effort to Maintain Body Health with Spiritual Care” secara keseluruhan mulai dari pendahuluan sampai penutup.

 Mencari refrensi dari buku-buku sebagai tambahan wawasan maupun sebagai penguat kebenaran tugas akhir ini adalah hal yang disarankan oleh penulis.

 Ketiak membasuh dan mengusap anggota wudhu, sebaiknya diserati dengan intensitas pijatan yang optimal pada titik-titik akupuntur yang tersebar di seluruh anggota wudhu.

Referensi

Dokumen terkait

Para peserta mendapatkan manfaat berupa pengetahuan tentang penciptaan lagu anak dengan menggunakan kosakaya yang sesuai dengan perkembangan usia anak, sekaligus

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Luas lahan pertanian sebagai variabel independen (X1), modal sebagai variabel independen (X2), jumlah benih sebagai variabelindependen (X3), jumlah pupuk sebagai

pengguna Perpustakaan (Studi Kasus Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Padangsidimpuan). Medan

Dua digit atau satu digit tinggi tingkat pertumbuhan sering dikaitkan dengan negara-negara dalam proses industrialisasi, mereka yang meningkatkan produktivitas dan membuat lebih

Sumbangan bidang politik untuk merekayasa kepribadian islami adalah dengan melakukan pendidikan politik yang baik, politik dikembalikan sebagai alat/media untuk mendorong

Peserta didik mendiskusikan secara berkelompok menemukan hubungan antara prinsip-prinsip P3K, tujuan P3K, jenis cidera yang berpotensi terjadi saat melakukan

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA MAN 12