• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SOSIOLOGI DAMPAK GLOBALISASI TER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SOSIOLOGI DAMPAK GLOBALISASI TER"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SOSIOLOGI (DAMPAK

GLOBALISASI

TERHADAP KEBUDAYAAN)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……….. i

BAB I. PENDAHULUAN……….. ……. 1

1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Rumusan Masalah……… ……. 2

1.3 Tujuan Penulisan……….. ……. 2

BAB II. PEMBAHASAN………. ……. 3

2.1 Pengertian Globalisasi……….. 3

2.2 Globalisasi dan Budaya………. ……. 4

2.3 Globalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia…….. 5

2.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa………. ……. 6

2.5 Upaya Mencegah Memudarnya Budaya Bangsa……… 8

BAB III. PENUTUP……… ……. 9

3.1 Kesimpulan……… ……. 9

3.2 Saran………. ……. 9

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya

memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.

Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu egara sebagai egarae baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar egara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu egara terhadap egara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.

Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan

intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang

menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, egara, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Globalisasi?

2. Bagaimana hubungan Globalisasi dan Budaya?

(3)

4. Apa pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa?

5. Bagaimana upaya mencegah memudarnya Budaya dan jati diri Bangsa?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan penulisan masalah diatas, penulisan ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah,

2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa

3. Memahami lebih dalam tentang Globalisasi,

4. Sebagai bahan pembelajaran Mata Kuliah Sosiologi, dan 5. Sebagai Tugas Makalah Bidang Study Sosiologi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GLOBALISASI

Seorang ahli sosiologi, Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah terbentuknya egara organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti egara dan kaidah-kaidah yang sama.

Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat untuk menyatu dengan dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media komunikasi massa. Selain itu, para

cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, egara, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada

hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya

berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kema jemukan (pluralitas) budaya maka globalisasi sebagai prosesjuga ditandai sebagai suatu peristiwa yang terjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan proses saling memengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu berlangsung sebagai proses dua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses

(4)

Hal ini seperti yang dikatakan seorang ahli bernama R. Robertson bahwa globalisasi adalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu kesatuan, saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu. Ahli lain bernama Martin Albrow mengatakan globalisasi menyangkut seluruh proses di mana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia yang tunggal, komunitas global.

2.2 GLOBALISASI DAN BUDAYA

Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.

Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang

bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam,

termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.

Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi egarae tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh egara-negara maju, bukan egara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru egara-negara maju. Akibatnya, egara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, egara, budaya,

termasuk kesenian kita.

Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

(5)

2.3 GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL INDONESIA

Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak egara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di egara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.

Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.

2.4 PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BUDAYA BANGSA

(6)

Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat egar batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah

.

Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di egarae dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).

Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya

Dampak Positif Globalisasi terhadap Kebudayaan :

 Kebudayaan kita bisa lebih dikenal oleh egara-negara lain di seluruh dunia.

 Bagi orang-orang yang mentalnya kuat, globalisasi akan memperkuat rasa untuk melindungi kebudayaannya, sehingga kebudayaannya tidak hilang, malahan semakin kental.

Dampak Negatif Globalisasi terhadap Kebudayaan :

 Hilangnya kebudayaan asli Indonesia karena orang-orang lebih senang mengikuti budaya barat yang terkesan lebih bergengsi.

 Kurangnya penghargaan terhadap norma—norma di masyarakat. Norma di masyarakat seperti (norma kesopanan, kesusilaan,dan lain sebagainya).

 Menurunnya rasa cinta terhadap budaya sendiri sehingga pengetahuan terhadap budaya nasional menjadi minim.

Ciri Berkembangnya Globalisasi Kebudayaan

 Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

 Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.

(7)

 Semakin banyaknya imigrasi dari suatu egara ke egara lain.

 Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.

2.5 UPAYA MENCEGAH MEMUDARNYA BUDAYA BANGSA

Adanya arus globalisasi memunculkan masalah pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris kebudayaan maupun berkewajiban mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa asing di negeri sendiri. Oleh karena itu upaya mencegah memudarnya budaya dan jati diri bangsa perlu dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun secara penuh kesadaran oleh masyarakat itu sendiri. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok kembali keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul suatu subkebudayaan

2. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali

3. Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi bagi keperluan sehari-hari masyarakat

4. Mengupayakan pelembagaan budaya 5. Melakukan implementasi budaya

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi

(8)

sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya

Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.

3.2 SARAN

1. 1. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya

2. 2. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.

3. 3. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita

DAFTAR PUSTAKA

Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.

Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.

Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”. Dalam http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 13/05/2013.

Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius. Al-Hadar Smith, “Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate”, dalam http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didownload 13/05/2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi (Diakses tanggal 14 Mei 2013)

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1979420-dampak-globalisasi/ (Diakses tanggal 14 Mei 2013)

http://www.scribd.com/doc/5141678/Globalisasi-Budaya (Diakses tanggal 15 Mei 2013) About these ads

(9)

 Twitter

 Facebook

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi, motivasi kerja dan kinerja di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Binjai.. Penelitian ini merupakan

Perencanaan dan perancangan sistem ini digunakan dengan mengintegrasi 2 PLC yang berbeda untuk mengontrol suatu plant yang berupa pengendalian suatu ”weight feeder” dengan

Mikroskop merupakan alat yang digunakan melihat benda kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.Mikroskop di bagi menjadi dua bagian,yaitu bagian

Cabai sangat rentan dengan berbagai macam jenis penyakit yang ditimbulkan oleh virus, lebih dari 70 jenis virus dilaporkan mampu menyebabkan penyakit pada tanaman

Pada pengujian dengan berat beban bervariasi diperoleh respon sistem yang lebih cepat untuk beban yang semakin ringan, yaitu saat kondisi beban 0,5 kg unggul dengan settling time

Sesuai jawaban pada Gambar 4.4, DHM menjawab soal cukup baik dengan menuliskan terlebih dahulu apa yang diketahui dari soal tersebut, DHM juga dapat memahami apa yang

Pemberian dosis awal serta pemeliharaan memakai obat konsentrasi rendah serta volume lebih sedikit pada penelitian berikut mampu memberi efek analgesia yang adekuat

Hasil optimum tablet ibuprofen yang diperoleh dengan program optimasi Design Expert yaitu formula dengan konsentrasi amilum kulit pisang pada konsentrasi 3,08%,