TESIS
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR BAWANG PUTIH (
Allium
sativum
) DAN HASIL HIDROLISIS ENZIMATIS MINYAK
KELAPA MURNI SERTA KOMBINASINYA TERHADAP
BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB DIARE
OLEH:
NINDA T. M. SIHOMBING
NIM 127014007
PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR BAWANG PUTIH (
Allium
sativum
) DAN HASIL HIDROLISIS ENZIMATIS MINYAK
KELAPA MURNI SERTA KOMBINASINYA TERHADAP
BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB DIARE
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
NINDA T. M. SIHOMBING
NIM 127014007
PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR BAWANG PUTIH (
Allium
sativum
) DAN HASIL HIDROLISIS ENZIMATIS MINYAK
KELAPA MURNI SERTA KOMBINASINYA TERHADAP
BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB DIARE
OLEH:
NINDA T. M. SIHOMBING
NIM 127014007
Menyetujui:
Komisi Pembimbing, Komisi Penguji
Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt Prof. Dr. Urip Harahap, Apt. NIP 195006071979031001 NIP 195301011983031004
Prof. Dr. Dwi Suryanto, M.Sc. Dr. Marline Nainggolan, M.Si., Apt NIP 196404091994031003 NIP 195709091985112001
Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt NIP 195006071979031001
Prof. Dr. Dwi Suryanto, M.Sc. NIP 196404091994031003
Mengetahui: Disahkan Oleh:
Ketua Program Studi, Dekan,
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Ninda T. M. Sihombing
No. Induk Mahasiswa : 127014007
Program Studi : Magister Farmasi
Judul Tesis : Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya buat adalah hasil karya saya
sendiri, bukan plagiat dan apabila dikemudian hari diketahui tesis saya ini plagiat
karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima saksi yang diberikan
oleh Program Studi Magister Farmasi Universitas Sumatera Utara. Saya tidak
akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dalam keadaan
sehat.
Medan, Mei 2014 Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan
rahmat, kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul ”Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil
Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap
Beberapa Bakteri Penyebab Diare”. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara.
Selama menyelesaikan penelitian dan tesis ini penulis telah banyak
mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil.
Untuk itu penulis ingin menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang tulus
dan ikhlas kepada:
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,
DTM&H., M.Sc., (CTM)., Sp.A(K)., atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan Program
Magister.
2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr.
Sumadio Hadisahputra, Apt., yang telah menyediakan fasilitas dan
kesempatan bagi penulis menjadi mahasiswa Program Studi Magister Farmasi
Fakultas Farmasi.
3. Ketua Program Studi Magister Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Karsono, Apt., yang telah memberikan
4. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku Pembimbing I yang
selalu memberikan pengarahan dan dorongan dengan penuh kesabaran selama
penulis menjalani pendidikan, penelitian dan penyelesaian tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. Dwi Suryanto, M.Sc., selaku Pembimbing II yang selalu
mengingatkan dan menyemangati penulis dalam melakukan penelitian dan
menyelesaikan tesis ini.
6. Bapak Prof. Dr. Urip Harahap, Apt., dan Ibu Dr. Marline Nainggolan, M.Si.,
Apt., sebagai penguji.
7. Ibu Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt., kepala Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Farmasi beserta staf.
8. Orang tua tercinta, M. Sihombing, B.E., SE., dan A. Boru Sinaga, Amd., yang
tiada hentinya berkorban dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis, serta
kepada Andrew Philip Tobing, adik-adikku (Enry, Medika, dan Daniel),
Emma Litaay dan keluarga besar di Balige dan Ambon, yang selalu setia
memberi doa, dukungan dan motivasi selama penulis melakukan penelitian.
9. Teman-teman seperjuangan pada Program Magister Farmasi, terutama Kak
Floriana dan Kak Elysa, Kak Dewi,Sri Muftri, Kak Fitri Yanti, Ellora, Bang
Mainal Furqan, Bang Denny, Bang Vonna, dan Ratih.
10. Teman-teman STF 08, Lora, Herlina, Lida, Ester, Siska, Ani, Kristianto,
Evaline, dan Widya, serta rekan-rekan PNS Badan POM RI angkatan 2013.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini. Kiranya
Tuhan YME memberikan balasan yang berlipat ganda atas kebaikan dan bantuan
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata
semoga tulisan ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu pengetahuan.
Medan, Mei 2014 Penulis
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR BAWANG PUTIH (Allium sativum)
DAN HASIL HIDROLISIS ENZIMATIS MINYAK KELAPA MURNI SERTA KOMBINASINYA TERHADAP BEBERAPA BAKTERI
PENYEBAB DIARE ABSTRAK
Bawang putih dan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil, VCO) merupakan herbal terkenal dengan sifat antimikroorganisme. Kandungan allicin dalam bawang putih dan asam lemak rantai sedang bentuk monogliserida (terutama monolaurin) dalam VCO bertanggung jawab atas sifat antimikroba melalui mekanisme yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efek antibakteri VCO tanpa hidrolisis (VCOT), hasil hidrolisis (HVCO), ekstrak air bawang putih (EABP) serta kombinasinyaterhadap bakteri patogen penyebab diare.
Sampel bawang putih yang digunakan diperoleh dari pasar tradisional Padang Bulan, Medan, sedangkan sampel VCO merupakan Palem Mustika VCO produksi Siti Nurbaya, Sumatera Barat. Bawang putih diekstraksi dengan akuades bidestilat steril, sedangkan VCO dihidrolisis secara enzimatik menggunakan LIPOZIME®
Hasil penelitian menunjukkan VCOT tidak efektif sebagai antibakteri namun meningkat setelah dihidrolisis (HVCO) dan lebih efektif terhadap bakteri Gram positif. EABP memiliki aktivitas antibakteri paling besar dibandingkan VCOT dan HVCO serta efektif terhadap bakteri Gram positif dan negatif. Namun kombinasi VCOT dan HVCO dengan EABP tidak memberikan efek sinergisme.
TL IM.Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan bahan uji: VCOT, HVCO, EABP, dan kombinasinya serta Tetrasiklin HCl sebagai kontrol positif. Metode uji antibakteri adalah difusi agar menggunakan pencadang kertas (diameter 6 mm) dengan mengamati zona hambat terhadap bakteri Gram positif: Bacillus cereus (ATCC 14579), Staphylococcus aureus (ATCC 25923) dan Gram negatif: Escherichia coli (ATCC 8939), Salmonella thypi (ATCC 00786), Salmonella thypi (ATCC 00786), Shigella dysenteriae (ATCC 13313),dan Vibrio cholera (ATCC 39315). Data pengukuran zona hambat pertumbuhan bakteri dianalisis secara statistik dengan analisis variansi (ANAVA; α≤0,05) dan dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk melihat perbedaan nilai rata-rata signifikan antarkelompok perlakuan.
ANTIBACTERIAL TEST OF AQUEOUS GARLIC (Allium sativum)
EXTRACTS AND EZYMATIC HYDROLYZED VIRGIN COCONUT OIL AND THEIR COMBINATION ON SEVERAL PHATOGENIC BACTERIA
CAUSING DIARRHEA ABSTRACT
Garlic and Virgin Coconut Oil are well known as herbal with antimicroorganism effect. The allicin in garlic and medium chain fatty acid in its monoglyseride form (especially monolaurin) in VCO are responsible on their antimicrobial effect by different mechanism. The aim of this study was to investigate the antibacterial activity of non-hydrolyzed VCO (VCOT), enzymatic hydrolyzed VCO (HVCO), aqueous garlic extracts (EABP) and their combination against pathogenic bacteria causing diarrhea.
The garlic used in this study was obtained from traditional market in Padang Bulan, Medan and VCO from Palem Mustika VCO, produced by Siti Nurbaya, West Sumatra. Garlic extracted with bidistilled water and VCO was hydrolyzed by LIPOZIME®
The result of test showed that VCOT is not effective but increase by hydrolysis (HVCO) which is more effective on Gram positive bacteria. EABP has the most effective effect than VCOT and HVCO against Gram positive and Gram negative bacteria. However, the combination of VCOT and HVCO with EABP did not give synergism effect of antibacterial.
TL IM enzyme. Antibacterial activity test carried out on VCOT, HVCO, EABP, and their combination. Tetracycline HCl used as positive control. The test was conducted by diffusion agar method using the paper disc diameter 6 mm by observing the zone inhibition againstGram positive bacterial: Bacillus cereus (ATCC 14579), Staphylococcus aureus (ATCC 25923), and Gram negative: Escherichia coli (ATCC 8939), Salmonella thypi (ATCC 00786), Salmonella thypi (ATCC 00786), Shigella dysenteriae (ATCC 13313), and Vibrio cholera (ATCC 39315). Zone inhibition data was analyzed by ANOVA method (α ≤ 0,05), then by Tukey HSD to observe the significant difference of the mean among the variables.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 5
1.3 Perumusan Masalah ... 6
1.4 Hipotesis ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Diare dan Penyebabnya ... 8
2.1.1 Escherichia coli ... 9
2.1.2 Salmonella thypi ... 10
2.1.3 Vibrio cholera ... 11
2.1.5 Staphylococcus aureus ... 12
2.1.6 Bacillus cereus ... 12
2.2 Pengobatan Diare ... 13
2.3 Kombinasi Antimikroba ... 15
2.4 Bawang Putih ... 15
2.4.1 Kandungan kimia bawang putih ... 17
2.4.2 Kegunaan bawang putih ... 20
2.4.3 Aktivitas antibakteri bawang putih ... 22
2.5 Minyak Kelapa Murni ... 27
2.5.1 Asam lemak ... 30
2.5.2 Trigliserida ... 31
2.5.3 Hidrolisis trigliserida ... 32
2.5.4 Aktivitas antibakteri asam laurat, monolaurin, dan minyak kelapa murni ... 35
2.5.5 Bilangan asam ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
3.1 Desain Penelitian ... 42
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 43
3.3 Alat dan Bahan ... 43
3.3.1 Alat ... 43
3.3.2 Bahan ... 43
3.3.3 Pengumpulan bahan uji ... 44
3.4 Prosedur ... 44
3.4.1 Hidrolisis VCO dengan metode enzimatik ... 44
3.4.3 Pembuatan ekstrak air bawang putih ... 45
3.4.4 Penentuan aktivitas antibakteri ... 46
3.4.4.1 Sterilisasi alat ... 46
3.4.4.10 Pengujian antibakteri ... 48
3.4.4.11 Penentuan jenis pelarut untuk uji aktivitas antibakteri ... 49
3.4.4.12 Penentuan pengaruh waktu penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri ... 49
3.4.4.13 Pengujian aktivitas antibakteri kombinasi bahan uji ... 49
3.5 Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Identifikasi Bawang Putih ... 51
4.2 Hidrolisis Enzimatik VCO ... 52
4.3 Pengaruh Waktu Penyimpanan EABP terhadap Aktivitas Antibakterinya ... 54
4.4 Pengaruh Pelarut terhadap Aktivitas Antibakteri ... 56
4.5.1 Pengaruh konsentrasi dan hidrolisis VCO terhadap
aktivitas antibakteri ... 67
4.5.2 Pengaruh konsentrasi EABP terhadap aktivitas antibakteri ... 70
4.6 Pengaruh Kombinasi VCOT, HVCO, dan EABP terhadap Aktivitas Antibakteri ... 72
4.6.1 Pengaruh konsentrasi VCOT dan HVCO dalam kombinasinya ... 76
4.6.2 Pengaruh konsentrasi EABP dalam kombinasinya ... 77
4.7 Perbandingan Aktivitas Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin HCl ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 87
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Bakteri penyebab keracunan makanan dan diare ... 9
2.2 Nilai nutrisi dan kandungan dari baang putih (ditampilkan per 100 g bawang putih mentah) ... 18
2.3 Hasil penelitian mengenai sifat antimikroba bawang putih ... 23
2.4 Komposisi asam lemak minyak kelapa murni ... 29
2.5 Klasifikasi enzim lipase berdasarkan spesifikasinya ... 34
2.6 Hasil penelitian mengenai sifat antimikroba asam laurat, monolaurin, dan minyak kelapa murni ... 39
4.1 Bilangan asam VCOT dan HVCO ... 53
4.2 Zona hambat VCOT, HVCO, dan EABP ... 65
4.3 Zona hambat VCOT, HVCO, dan EABP 100% dan kombinasinya ... 74
4.4 Zona hambat baku pembanding Tetrasiklin HCl ... 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Kerangka pikir penelitian ... 5
2.1 Peringkat suplemen yang digunakan di Amerika Serikat tahun 1997 ... 16
2.2 Perubahan senyawa kimia bawang putih ... 19
2.3 Ringkasan efek bawang putih dalam meningkatan kesehatan ... 21
2.4 Struktur kimia lemak ... 32
2.5 Persamaan reaksi hidrolisis ... 33
2.6 Rumus struktur asam laurat dan monolaurin ... 36
4.1 Zona hambat pertumbuhan bakteri EABP baru dan EABP 1 hari ... 55
4.2 Zona hambat EABP dalam akuades, etanol 96% dan DMSO ... 57
4.3 Pengaruh pelarut bahan uji akuades, etanol 96% dan DMSO terhadap aktivitas antibakterinya pada Bacillus cereus ATCC 14579 ... 58
4.4 Pengaruh pelarut bahan uji akuades, etanol 96% dan DMSO terhadap aktivitas antibakterinya pada Escherichia coli ATCC 8939 ... 58
4.5 Zona hambat VCOT, HVCO dan EABP terhadap Bacillus cereus ATCC 14579 dan Escherichia coli ATCC 8939 ... 63
4.6 Zona hambat HVCO dan EABP terhadap Bacillus cereus ATCC 14579 dan Escherichia coli ATCC 8939 ... 64
4.7 Diagram perbandingan zona hambat VCOT, HVCO, dan EABP terhadap Bacillus cereus ATCC 14579, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 8939, Salmonella thypi ATCC 00786, Shigella dysenteriae ATCC 13313, dan Vibrio cholera ATCC 39315 ... 66
4.9 Diagram perbandingan zona hambat VCOT, HVCO, EABP 100% dan kombinasinya terhadap Bacillus cereus
ATCC 14579, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 8939, Salmonella thypi ATCC 00786, Shigella
dysenteriae ATCC 13313, dan Vibrio cholera ATCC 39315 ... 75
4.10 Zona hambat Tetrasiklin HCl terhadap Bacillus cereus
ATCC 14579 dan Escherichia coli ATCC 8939 ... 80
4.11 Kurva aktivitas antibakteri Tetrasiklin HCl pada beberapa
konsentrasi ... 82
4.12 Zona hambat Tetrasiklin HCl terhadap Staphylococcus aureus
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil identifikasi bawang putih ... 98
2. Bahan uji VCO dan bawang putih ... 99
3. Tris (hidroksil) amninometana dan Lipozyme® 4. Bahan untuk pengujian antibakteri ... 101
TL IM ... 100
5. Sertifikat pengujian Tetrasiklin Hidroklorida ... 102
6. Bagan kerja hidrolisis VCO secara enzimatik ... 103
7. Jumlah bahan untuk hidrolisis VCO ... 104
8. Pembakuan KOH yang diperlukan untuk penentuan bilangan asam ... 105
9. Perhitungan bilangan asam ... 106
10. Zona hambat HVCO dan EABP dalam akuades serta VCOT ... 107
11. Gambar hasil uji antibakteri HVCO dan EABP dalam akuades serta VCOT terhadap Bacillus cereus ATCC 14579 ... 108
12. Gambar hasil uji antibakteri HVCO dan EABP dalam akuades serta VCOT terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 ... 109
13. Gambar hasil uji antibakteri HVCO dan EABP dalam akuades serta VCOT terhadap Escherichia coli ATCC 8939 ... 110
14. Gambar hasil uji antibakteri HVCO dan EABP dalam akuades serta VCOT terhadap Salmonella thypi ATCC 00786 ... 111
15. Gambar hasil uji antibakteri HVCO dan EABP dalam akuades serta VCOT terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 ... 112
16. Gambar hasil uji antibakteri HVCO dan EABP dalam akuades serta VCOT terhadap Vibrio cholera ATCC 39315 ... 113
18. Gambar hasil uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP dalam
etanol terhadap Bacillus cereus ATCC 14579 ... 115
19. Gambar hasil uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP dalam
etanol terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 ... 116
20. Gambar hasil uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP dalam
etanol terhadap Escherichia coli ATCC 8939 ... 117
21. Gambar hasil uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP dalam
etanol terhadap Salmonella thypi ATCC 00786 ... 118
22. Gambar hasil uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP dalam
etanol terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 ... 119
23. Gambar hasil uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP dalam
etanol terhadap Vibrio cholera ATCC 39315 ... 120
24. Diagram perbandingan aktivitas antibakteri menggunakan pelarut akuades, etanol 96% dan DMSO terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Salmonella thypi ATCC 00786, Shigella
dysenteriae ATCC 13313, dan Vibrio cholera ATCC 39315 ... 121
25. Data pengukuran zona hambat terhadap Bacillus cereus
ATCC 14579 ... 123
26. Hasil analisis frekuensi dan ANAVA zona hambat terhadap
Bacillus cereus ATCC 14579 ... 124
27. Hasil analisis Tukey HSD zona hambat terhadap Bacillus cereus
ATCC 14579 ... 125
28. Data pengukuran zona hambat terhadap Staphylococcus aureus
ATCC 25923 ... 126
29. Hasil analisis frekuensi dan ANAVA zona hambat terhadap
Staphylococcus aureus ATCC 25923 ... 127
30. Hasil analisis Tukey HSD zona hambat terhadap Staphylococcus
aureus ATCC 25923 ... 128
31. Gambar hasi uji uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP
terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 ... 129
32. Gambar hasi uji uji antibakteri baku pembanding Tetrasiklin HCl
terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 ... 130
ATCC 8939 ... 131
34. Hasil analisis frekuensi dan ANAVA zona hambat terhadap
Escherichia coli ATCC 8939 ... 132
35. Hasil analisis Tukey HSD zona hambat terhadap Escherichia
coli ATCC 8939 ... 133
36. Data pengukuran zona hambat terhadap Salmonella thypi
ATCC 00786 ... 134
37. Hasil analisis frekuensi dan ANAVA zona hambat terhadap
Salmonella thypi ATCC 00786 ... 135
38. Hasil analisis Tukey HSD zona hambat terhadap Salmonella thypi
ATCC 00786 ... 136
39. Gambar hasi uji uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP
terhadap Salmonella thypi ATCC 00786 ... 137
40. Gambar hasi uji uji antibakteri baku pembanding Tetrasiklin HCl
terhadap Salmonella thypi ATCC 00786 ... 138
41. Data pengukuran zona hambat terhadap Shigella dysenteriae
ATCC 13313 ... 139
42. Hasil analisis frekuensi dan ANAVA zona hambat terhadap
Shigella dysenteriae ATCC 13313 ... 140
43. Hasil analisis Tukey HSD zona hambat terhadap Shigella
dysenteriae ATCC 13313 ... 141
44. Gambar hasi uji uji antibakteri VCOT, HVCO, dan EABP
terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 ... 142
45. Gambar hasi uji uji antibakteri baku pembanding Tetrasiklin HCl
terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 ... 143
46. Data pengukuran zona hambat terhadap Vibrio cholera
ATCC 39315 ... 144
47. Hasil analisis frekuensi dan ANAVA zona hambat terhadap
Vibrio cholera ATCC 39315 ... 145
48. Hasil analisis Tukey HSD zona hambat terhadap Vibrio cholera
ATCC 39315 ... 146
terhadap Vibrio cholera ATCC 39315 ... 147
50. Gambar hasi uji uji antibakteri baku pembanding Tetrasiklin HCl
terhadap Vibrio cholera ATCC 39315 ... 148
51. Hasil Analisis Variansi (ANAVA) dan Tukey HSD zona hambat VCOT 100%, HVCO 100%, dan EABP 100% terhadap keenam
bakteri uji ... 149
52. Cara menentukan F tabel ... 150
53. Tabel distribusi F ... 151
54. Hasil Analisis Variansi (ANAVA) zona hambat kombinasi
VCOT-EABP dan HVCO-EABP terhadap keenam bakteri uji ... 152
55. Hasil analisis Tukey HSD zona hambat kombinasi