• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia Ditinjau dari Memorandum of Understanding antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia Ditinjau dari Memorandum of Understanding antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penerapan perundang-undangan ketenagakerjaan dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan/ keserasian hubungan antara hak dan kewajiban bagi pengusaha dan pekerja/buruh sehingga kelangsungan usaha dan ketenangan kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan tenaga kerja dapat terjamin. Sendjun menjelaskan bahwa pembinaan hubungan ketenaga-kerjaan perlu diarahkan kepada terciptanya keserasian antara tenaga kerja dan pengusaha yang dijiwai oleh Pancasila dan Undang-undang dasar 1945, dimana masing-masing pihak saling menghormati dan saling mengerti terhadap peranan serta hak dan kewajibannya masing-masing dalam keseluruhan proses produksi, serta peningkatan partisipasi mereka dalam pembangunan.1

Besarnya Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri mempunyai sisi positif, yaitu mengurangi jumlah pengangguran di dalam negeri. Tetapi hal tersebut juga mempunyai sisi negatif, yaitu berupa resiko kemungkinan terjadinya Tidak kalah pentingnya adalah perlindungan tenaga kerja yang bertujuan agar bisa menjamin hak-hak dasar pekerja/buruh dan menjamin kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi. Hal ini merupakan esensi dari disusunya undang-undang ketenagakerjaan yaitu mewujudkan kesejahteraan para pekerja/buruh yang akan berimbas terhadap kemajuan dunia usaha di Indonesia.

1

(2)

perlakuan yang tidak manusiawi terhadap Tenaga Kerja Indonesia. Resiko tersebut dapat dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia baik selama proses pemberangkatan, selama bekerja di luar negeri, maupun setelah pulang ke Indonesia.

Meskipun perjanjian kerja adalah suatu perjanjian yang konsensual (artinya sudah sah dan mengikat setelah terjadinya kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja mengenai pekerjaan dan upah atau gaji), namun banyak ketentuan yang memerintahkan dibuatnya perjanjian secara tertulis demi untuk melindungi pihak pekerja misalnya :

1. Suatu Reglemen yang ditetapkan oleh pemberi kerja hanya mengikat pekerja apabila secara tertulis telah menyatakan, menyetujui Reglemen itu dan selain itu harus memenuhi syarat-syarat:2

a. Bahwa selembar lengkap dari Reglemen tersebut dengan cuma-cuma oleh atau atas nama pemberi kerja telah diserahkan kepada pekerja. b. Bahwa oleh atau atas nama pemberi kerja telah diserahkan kepada

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Suatu lembar lengkap dari Reglemen tersebut yang ditanda tangani oleh pemberi kerja dan disediakan untuk dibaca oleh umum.

c. Bahwa suatu lembar lengkap dari Reglemen tersebut ditempelkan dan tetap berada di suatu tempat yang mudah ditandatangani oleh pekerja, sedapat mungkin dalam ruangan kerja, hingga dapat dibaca dengan terang.

2

(3)

2. Suatu janji antara pemberi kerja dan pekerja, dengan mana pihak yang terakhir ini dibatasi dengan kebebasannya, setelah berakhirnya hubungan kerja antara mereka, melakukan pekerjaan dengan sesuatu cara, hanyalah sah apabila janji itu dibuat suatu perjanjian tertulis atau dalam suatu Reglemen dengan seorang pekerja yang sudah dewasa.

Perlindungan hukum bagi Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri memang merupakan kendala yang masih dihadapi. Bantuan hukum dari perwakilan Indonesia (Departemen Luar Negeri) sudah dilakukan, tetapi belum memperoleh hasil yang memuaskan. Salah satu penyebabnya adalah sistem hukum yang berbeda antara kedua negara.

Dalam pemberian bantuan hukum terhadap Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah membuat perjanjian dengan negara pengimport, yang lebih dikenal dengan “memorandum of understanding”.

Sebagaimana diketahui bahwa tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Indonesia, sebagian besar terkonsentrasi di Negara Malaysia sebagai negara pengimpor terbanyak tenaga kerja yang berasal dari Indonesia. Oleh karenanya, perlindungan tenaga kerja melalui perjanjian bersama antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) sangat diperlukan oleh kedua negara, khususnya Indonesia untuk memberikan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia.

(4)

Understanding (MoU) antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia dalam bidang ketenagakerjaan.

B. Permasalahan

Permasalahan yang diangkat untuk dibahas dalam tulisan ini adalah:

1. Bagaimana penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di Malaysia ?

2. Bagaimana Memorandum of Understanding (MoU) dapat menjadi instrument hukum dalam perlindugan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

3. Bagaimana perlindungan hukum tenaga kerja Indonesia di Malaysia ditinjau dari MoU pemerintah Indonesia dengan Malaysia?

C. Tujuan dan manfaat penulisan

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di Malaysia

b. Untuk mengetahui Memorandum of Understanding (MoU) dapat menjadi instrument hukum dalam perlindugan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

c. Untuk mengetahui perlindungan hukum tenaga kerja Indonesia di Malaysia ditinjau dari MoU pemerintah Indonesia dengan Malaysia?

2. Manfaat

(5)

dengan adanya penelitian ini membawa manfaat positif bagi penulis atau pembaca secara langsung maupun secara tidak langsung. Penelitian ini juga sangat berpengaruh bagi perkembangan individu atau objek dari penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini merupakan hasil dari studi ilmiah yang dapat memberikan masukan pemikiran dan ilmu pengetahuan baru terhadap ilmu hukum pada umumnya dan ilmu Hukum Ketenagakerjaan pada khususnya.

b. Manfaat praktis

Sebagai suatu informasi dan referensi bagi individu atau instansi yang menjadi atau yang terkait dari objek yang diteliti.

D. Keaslian Penulisan

Berdasarkan pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian yang ada, penelitian mengenai “Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia Ditinjau dari Memorandum of Understanding Pemerintah Indonesia dengan

(6)

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Perlindungan Hukum

Secara umum dapat dijelaskan bahwa pengertian Perlindungan hukum adalah tindakan melindungi atau memberikan pertolongan dalam bidang hukum.3

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan hukum adalah peraturan yang dibuat oleh Pemerintah atau adapt yang berlaku bagi semua orang dalam masyarakat (Negara). Sedangkan, hukum dasarnya merupakan perlengkapan masyarakat untuk menjamin agar kebutuhan-kebutuhan dalam masyarakat dapat dipenuhi secara teratur agar tujuan-tujuan kebijaksanaan publik dapat terwujud di dalam masyarakat. Berbicara perlindungan hukum berarti membahas tentang hak dan kewajiban tenaga kerja. Perlindungan hukum terhadap tenaga kerja di kapal merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan hak bekerja dalam perusahaan, apalagi mengingat resiko bahayanya, maka pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja haruslah sesuai dengan harkat dan martabat manusia itu sendiri.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud Perlindungan adalah cara, proses, perbuatan melindungi. Menurut Pasal 1 ayat (4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, yang dimaksud perlindungan adalah segala upaya yang ditujukan untuk memberikan rasa aman kepada korban yang dilakukan oleh pihak keluarga, advokat, lembaga sosial, kepolisian, kejaksaan, pengadilan atau pelaksana lainnya baik sementara maupun berdasarkan penetapan pengadilan.

3

(7)

Untuk menjamin hak-hak tenaga kerja tersebut, maka perlu dilakukan upaya pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja tanpa terkecuali. Perlindungan hukum terhadap tenaga kerja dituangkan dalam Pasal 28 D ayat (2) UUD 1945, yang berbunyi:

“Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”

Dalam hal ini pengusaha/ perusahaan harus memberikan perlindungan hukum kepada tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaannya. Meskipun hanya seorang pelayan akan tetapi juga harus tetap diperhatikan. Mengingat peranan tenaga kerja sangat penting demi kelancaran perusahaan. Tenaga kerja harus memperoleh hak-hak mereka secara penuh, begitu juga sebaliknya tenaga kerja juga harus memenuhi kewajibannya dengan baik pula. Sehingga, akan tercipta hubungan kerja yang dinamis antara perusahaan dengan pihak tenaga kerja. Jadi perlindungan hukum tidak hanya semata-mata memberikan perlindungan

2. Ruang lingkup hukum ketenagakerjaan

(8)

kepentingan orang dalam masyarakat.4 Pendapat lainnya menyatakan bahwa hukum adalah serangkaian peraturan mengenai tingkah laku orang-orang sebagai anggota masyarakat, sedangkan satu-satunya tujuan hukum adalah menjamin kebahagiaan dan ketertiban dalam masyarakat. Selain itu, menyebutkan 9 (sembilan) arti hukum yakni:5

a. Ilmu pengetahuan, yakni pengetahuan yang secara sistematis atas dasar kekuatan pemikiran,

b. Disiplin, yakni sebagai sistem ajaran tentang kenyataan atau gejala- gejala yang dihadapi,

c. Norma, yakni pedoman atau patokan sikap tindak atau perikelakuan yang pantas atau diharapkan,

d. Tata hukum, yakni struktur dan perangkat norma-norma yang berlaku pada suatu waktu dan tempat tertentu serta berbentuk tertulis,

e. Petugas, yakni pribadi-pribadi yang merupakan kalangan yang berhubungan erat dengan penegakan hukum (law inforcement officer), f. Keputusan penguasa, yakni hasil-hasil proses diskripsi,

g. Proses pemerintahan, yakni proses hubungan timbal balik antara unsur- unsur pokok dari sistem kenegaraan,

h. Sikap tindak yang ajeg atau perikelakuan yang teratur, yakni perikelakuan yang diulang-ulang dengan cara yang sama yang bertujuan untuk mencapai kedamaian dan

i. Jalinan nilai, yakni jalinan dari konsepsi tentang apa yang dianggap baik dan buruk.

Pendapat di atas menunjukkan bahwa hukum itu mempunyai makna yang sangat luas, namun demikian secara umum, hukum dapat dilihat sebagai norma yang mengandung nilai tertentu. Jika hukum dalam kajian ini dibatasi sebagai norma, tidak berarti hukum identik dengan norma, sebab norma merupakan pedoman manusia dalam bertingkah laku. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa norma hukum merupakan salah satu dari sekian banyak pedoman tingkah laku selain norma agama, kesopanan dan kesusilaan.

4

Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 13.

5

(9)

3. Tujuan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja

Tujuan Perlindungan hukum sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Mengingat pentingnya peran tenaga kerja atau pekerja dalam sebuah perusahaan, maka tujuan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja harus dilaksanakan sebagaimana mestinya. Tanpa harus membedakan satu dengan yang lain karena pada dasarnya setiap tenaga kerja berhak memperoleh perlindungan. Selain itu, dengan mengingat tenaga kerja memiliki resiko, denganbegitu jika adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban makahubungan kerja dapat berjalan dengan lancar.

(10)

Dengan adanya kejelasan tujuan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja dapat memberikan kepastian hukum yang jelas dalam pelaksanaannya sehingga tenaga kerja tidak dirugikan.

F. Metode Penelitian

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian dimulai ketika seseorang berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara sistematis dengan metode dan teknik tertentu yang bersifat ilmiah, artinya bahwa metode atau teknik yang digunakan tersebut bertujuan untuk satu atau beberapa gejala dengan jalan menganalisanya dan dengan mengadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas masalah-masalah yang ditimbulkan faktor tersebut.6

1. Jenis penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian normatif yang merupakan prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya.7

Dengan demikian penelitian ini meliputi penelitian terhadap sumber-sumber hukum, peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, dokumen-dokumen terkait dan beberapa buku tentang Perlindungan Hukum terhadap tenaga

Logika keilmuan yang juga dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang objeknya hukum itu sendiri.

6

Khudzaifah Dimyati & Kelik Wardiono, Metode Penelitian Hukum, (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2004), hal 1.

7

(11)

kerja Indonesia di Malaysia ditinjau dari Memorandum of Understanding

Pemerintah Indonesia dengan Malaysia

2. Sumber data

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer adalah dokumen peraturan yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang.8

b. Bahan Hukum Sekunder

Dalam penelitian ini bahan hukum primer diperoleh melalui Undang-undang Dasar 1945 Pasca amandemen, khususnya pasal 27 yang mengatur tentang hak setiap warga Negara untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Memorandum of Understanding Pemerintah Indonesia dan Malaysia di bidang Ketenagakerjaan, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor Kep.100/Men/VI/ 2004 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.

Yaitu semua dokumen yang merupakan informasi, atau kajian yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu seminar-seminar, jurnal-jurnal hukum, majalah-majalah, koran-koran, karya tulis ilmiah, dan beberapa sumber dari internet.

8

(12)

3. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang disebut dengan data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel-artikel baik yang diambil dari media cetak maupun media elektronik, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundang-undangan.

4. Analisis data

Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Metode deduktif dilakukan dengan membaca, menafsirkan dan membandingkan, sedangkan metode induktif dilakukan dengan menerjemahkan berbagai sumber yang berhubungan dengan topik skripsi ini, sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

(13)

BAB II : Bab ini akan membahas penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia memuat tentang konvensi-konvnesi internasional terkait dengan buruh migran,

memorandum of understanding dan perjanjian antar Negara, Undang-undang Nasional terkait dengan masalah Tenaga Kerja Indonesia, perjanjian kerja antara Tenaga Kerja Indonesia, dengan perusahaan/majikan

BAB III: Bab ini akan membahas tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia tentang makna pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia, faktor penarik dan faktor pendorong tenaga kerja Indonesia bekerja di Malaysia, dan proses pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia melalui PJTKI.

BAB IV: Bab ini akan dibahas tentang perlindungan hukum tenaga kerja Indonesia di Malaysia, yang membahas dan menganalisa perkembangan hubungan RI – Malaysia terkait dengan penempatan TKI di sektor informal (domestic worker), memorandum of understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia di bidang Ketenagakerjaan dan Perlindungan Hukum terhadap Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia berdasarkan memorandum of understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia. BAB V: Bab ini merupakan bab terakhir, yaitu sebagai bab penutup yang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji korelasi juga menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara persen lemak tubuh dengan kepadatan tulang pada remaja putri.Hasil ini sejalan dengan hasil

Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerjasama dengan pihak lain diluar Republik Federasi Brasil dan Republik Indonesia untuk kegiatan komersial apapun yang

Menurut Suharsimi Arikunto dokumentasi tidak kalah penting dari metode-metode lain, metode dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

Dengan terpilihnya software ERP yang tepat untuk Alisha Fancy Shop, diharapkan Alisha Fancy Shop akan lebih cepat dan akurat dalam membuat keputusan bisnis dengan adanya

Pada dasarnya setiap pompa air dilengkapi dengan peralatan otomatis ketika kita membeli mesin pompa air di toko, ini berguna untuk memudahkan kita pada saat pengoperasian,

sunrise yaitu paket yang menawarkan wisatawan untuk menikmati sunrise di Pantai Amal, dengan maksud agar wisatawan meninap di ressort and cottage yang telah

Sehingga dilakukan tugas akhir dengan judul "Perancangan Aplikasi Chat Translator Berbasis Desktop Untuk Komunikasi Dua Bahasa Dalam Jaringan Komputer"yang

Pada bagian terakhir, penulis akan menganalisis tantangan-tantangan yang dihadapi oleh civil society Islam dalam peranannya sebagai agen demokratisasi, bertolak dari argumen