• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LING"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SDK MARDIWIYATA UNTUK DALAM KEGIATAN

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Hubungan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendidikan

Dosen Pengampu Asep Sunandar, S.Pd., M.Ap.

Oleh:

M. Hapiz Yulia Saputra 160132800835

Faustianus Banusu 160132800

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang

(2)

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN

Abstrak: Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh SDK Mardiwiyata dalam memberdayakan masyarakat di lingkungan sekolah untuk melaksanakan promosi sebagai upaya menarik peserta didik baru. Metode yang digunakan oleh penulis untuk menyusun artikel ini adalah kualitatif dan proses pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan kepala sekolah, studi dokumentasi, dan membandingkan hasil temuan dengan teori yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat dilingkungan sekolah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan dalam pemberdayaan di SDK Mardiwiyata adalah dengan melibatkan para wali murid melalui pembentukan paguyuban kelas dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kontribusi yang diberikan dalam pemberdayaan ini antara lain dana, tenaga, dan ide. Menurut teori pemberdayaan yang dikaji sebagai pembanding maka pemberdayaan yang dilakukan di lingkungan SDK Mardiwiyata sesuai dengan teori pemberdayaan ???

Kata Kunci: Strategi, Pemberdayaan

Pendahuluan

(3)

Di era globalisasi ini terdapat banyak persaingan dari berbagai sekolah untuk menawarkan kualitas terbaik dari sekolahnya masing-masing, terlihat dari beragam promosi dan strategi, apalagi sekolah yang berstatus swasta yang dituntut untuk mempunyai kualitas dan daya saing yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah yang berstatus negeri. Salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh sekolahan swasta adalah pada saat proses penerimaan peserta didik baru. Proses penerimaan peserta didik baru tidak menjadi masalah untuk sekolah dasar negeri karena telah dijamin oleh pemerintah, sedangkan pada sekolah dasar yang berstatus swasta hal itu masih menjadi PR yang perlu dikerjakan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka sekolah dasar swasta perlu memiliki strategi tersendiri untuk mendapatkan input yang diinginkan.

SDK Mardiwiyata yang berada di kota malang adalah salah satu sekolah dasar yang berstatus swasta. SDK Mardiwiyata memiliki strategi khusus untuk menjaring peserta didik baru yaitu melaksanakan kegiatan open house. Kegiatan ini tidak dilaksanakan sendiri oleh pihak sekolah tetapi pihak sekolah berkolaborasi dengan para wali murid. Pihak sekolah percaya bahwa dengan cara ini maka akan memudahkan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, dengan cara ini pula akan memudahkan pihak sekolah untuk menyampaikan keunggulan sekolah melalui strategi mouth to mouth, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat dan para calon wali murid akan mempercayakan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Dari proses itulah akan terjadi simbiosis yang saling menguntungkan antara sekolah dan stake holder.

Secara rasional, dengan adanya program ini terdapat target-target tertentu yang ingin dicapai antara lain meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pendidikan di sekolah. Program tersebut dilaksanakan karena merujuk pada program yang sama yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Program open house sudah pernah dilaksanakan tetapi belum sepenuhnya mendapat dukungan dari para wali murid, diharapkan dengan pelaksanaan program ini kembali maka partisipasi masyarakat akan meningkat. Selain itu dengan pelibatan masyarakat ini akan memberikan dampak positif terhadap sekolah antara lain hubungan sekolah dengan wali murid menjadi lebih akrab, terjalinnya hubungan kerjasama untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, terciptanya unsur keterbukaan antara kedua belah pihak, komunikasi menjadi lebih lancar, dan untuk mempromosikan sekolah kepada masyarakat sekitar.

(4)

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain menggunakan metode wawancara dengan kepala sekolah sebagai informan, studi dokumentasi, dan studi komparasi antara hasil temuan dilapangan dengan teori dan hasil penelitian terdahulu.

Hasil Temuan Lapangan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDK Mardi Wiyata 1 Malang tentang strategi pemberdayaan masyarakat terdapat beberapa hal yang akan disampaikan dalam bab ini. SDK Mardi Wiyata 1 Malang telah memiliki program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan sejak sembilan tahun yang lalu dan pada tahun ini adalah pelaksanaan program yang ke sembilan. Program ini dilaksanakan setiap akhir semester dan bertempat di komplek SDK Mardi Wiyata 1 Malang itu sendiri. Program pemberdayaan ini diintegrasikan dalam kegiatan promosi sekolah dalam rangka menjaring calon peserta didik baru dan kegiatannya berbentuk open house. rangkaian acara dalam program tersebut antara lain bazar, lomba menari, lomba menggambar, dan lomba permainan game komputer. Sedangkan bentuk pemberdayaan masyarakat yaitu dengan cara melibatkan para wali murid untuk ikut serta dalam mensukseskan acara tersebut. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekolah adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan, menjalin hubungan yang akrab antara wali murid dengan sekolah, terjadinya kerjasama yang sinergi, dan terjalinnya komunikasi yang lancar dan terbuka.

(5)

Kegiatan ini diselenggarakan dibawah koordinasi dari kepala sekolah dan panitia penyelenggaranya terdiri dari para wali murid yang terkumpuldalam pagiuyuban kelas dan BP2. Adanya paguyuban kelas tersebut bisa memudahkan sekolah dalam melakukan koordinasi dalam rangkan mensukseskan program-program sekolah salah satunya open house ini. Anggota paguyuban kelas terdiri dari satu ketua dari masing-masing kelas yang bisa merangkul para wali murid yang lain. Terdapat enam paguyuban kelas yang ada di SDK Mardi Wiyata 1 Malang. Dari paguyuban kelas tersebut itulah selanjutnya disusun kepanitiaan yang terdiri dari ketua, bendahara, dan lain-lain.

Pada kegiatan ini kepala sekolah bertindak sebagai panitia pengarah sedangkan panitia pelaksana menjadi tanggung jawab wali murid yang tergabung dalam paguyuban kelas. Kepala sekolah sebagai panitia pengarah memiliki tugas antara lain memberikan garis besar pelaksanaan kegiatan, menentukan ketua panitia, mengarahkan ketua panitia dalam menyusun kepanitian beserta kegiatan yang ada didalamnya. Pemberdayaan ini sudah disosialisasikan pada saat awal semester melalui rapat seluruh wali murid. Terdapat kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya yaitu persoalan dana. Kepala sekolah merasa sungkan jika sudah membicarakan persoalan dana, tetapi untuk menyiasati itu kepala sekolah menggunakan surat edaran yang diberikan kepada wali murid sebagai media penyampai informasi.

Pembahasan Kesimpulan

(6)

dilakukan untuk memberdayakan masyarakat sekitar adalah dengan mengintegrasikan program pemberdayaan dalam acara open house untuk promosi sekoalah kepada calon peserta didik baru. Kepala sekolah membentuk tim kepanitianan untuk menyelenggarakan acara tersebut dari para wali murid yang telah tergabung dalam paguyuban kelas. Paguyubhan kelas terbentuk dari satu ketua dari masing-masing kelas yang bisa merangkul para wali murid yang lain. Adanya paguyuhban kelas ini terbukti bisa memudahkan pihak sekolah dalam memberdayakan masyarakat dalam rangka mensukseskan salah satu program sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan bagi guru, penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan alat untuk mewujudkan akuntabilitas profesionalnya, dan dapat juga digunakan sebagai

Pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran KTSP PAI di SMU menghadapi kendala karena secara resmi ditentukan bahwa alokasi waktu adalah dua kali seminggu dari 90

keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)

Penggunaan media pembelajaran yang nyata dapat menarik perhatian siswa dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar

Indeks DAI dengan kom- ponen normal/maloklusi ringan dan tidak perlu pe- rawatan paling banyak dimiliki oleh anak normal, sebaliknya pada anak autis banyak memiliki

Mengikuti seminar symposium kongres dan lain-lain di bidang kedokteran sesuai bidang keahliannya.. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Penelitian dianggap berhasil jika nilai rata- rata kognitif siswa pada materi bangun ruang mencapai ≥70 dengan persentase ketuntasan klasikal ≥75%, hasil belajar

Pada perintah IF nilai yang dihasilkan expr selalu TRUE atau FALSE namun kedua nilai hasil seleksi tersebut dapat dipertimbangkan keduanya untuk melaksanakan