Manfaat Khasiat Daun Meniran Untuk Pengobatan Dan Kesehatan
Manfaat khasiat daun meniran untuk pengobatan dan
kesehatan
. Bisa dipastikan bahwa mayoritas masyarakat kita,
terutama yang hidupnya di desa-desa, sudah mengetahui seperti
apa wujud dari tanaman Meniran. Meniran memang jenis
tanaman semak yang mudah ditemukan di sekitar pekarangan
rumah, di tepi kampung atau di dalam hutan bersemak. Meniran
memang mudah tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti
Indonesia. Nama ilmiah meniran adalah
Phyllanthus urinaria
Linn
.
Meniran sudah terbukti secara ilmiah, ampuh, untuk
meningkatkan daya tahan tubuh selain untuk mengobati penyakit
hepatitis, gangguan saluran pernafsan, kencing manis, penyakit
kuning
maupun
kencing
manis.
Meniran merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk batang bulat
dan basah, dengan tinggi yang kurang dari 50 cm. Daunnya
berbentuk sirip genap, dimana dalam setiap tangkainya, memiliki
daun majemuk dan berbentuk lonjong.
Bunga Meniran terdapat pada ketiak daun yang menghadap ke
arah bawah. Nah, cukup mudah untuk mengidentifikasi tanaman
Meniran ini, bukan?
Manfaat khasiat daun meniran untuk pengobatan dan
kesehatan adalah:
obat
Batu
saluran
kencing
obat
Hepatitis
obat
Digigit
anjing
gila
obat
Nephritic
edema
dan
radang
ginjal
obat
untuk
Rematik
obat
Bisul
di
kelopak
mata
obat
Disentri
obat
luar
obat Peluruh seni, kencing batu, kencing nanah
obat
Sakit
Kuning
obat
Sakit
Malaria
obat
Sakit
Ayan
obat Sakit Demam
Senyawa Aktif dalam daun meniran adalah:
Manfaat khasiat daun meniran untuk pengobatan dan kesehatan
dapat diperoleh karena daun meniran sangat kaya akan berbagai
kandungan kimia, antara lain: phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin, norsecurinine,
phyllanthenol, phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin, quercetin,
ricinoleic acid, rutin, salicylic acid methyl ester, garlic acid,
ascorbic acid, hinokinin, hydroxy niranthin, isolintetralin, dan
isoquercetin.
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah
beta-d-xylopyranoside dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru
ditemukan adalah seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol
trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan
neolignan.
Pengolahan daun meniran sebagai herbal pengobatan
alami:
1. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Batu saluran
kencing
Cara
pengolahan
:
Cuci bersih sebanyak 30 gram daun meniran segar, 30 gram daun
sendok,
dan
30
gram
daun
tempuyung.
Rebuslah semua bahan menggunakan 4 gelas air dan biarkan
hanya
tersisa
sebanyak
2
gelas.
Biarkan mendingin kemudian saring air rebusan tadi
Air ramuan diminum 2 kali sehari pada pagi hari dan sore hari.
2. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Hepatitis
Cara
pengolahan
:
Biarkan mendingin kemudian saring air rebusan.
Ramuan diminum sekaligus 1 kali sehari selama satu minggu.
3, Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Digigit anjing gila
Cara
pengolahan:
Siapkan 4-6 tumbuhan herba meniran ( bagi anak kecil cukup
gunakan
setengahnya)
Rebus meniran menggunakan 3 gelas air dan biarkan hingga 1
gelas.
Biarkan mendingin kemudian saring air rebusannya,
Air rebusan diminum sekaligus 1 kali sehari.
4. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Nephritic edema
dan
radang
ginjal
Cara
pengolahan:
Rebuslah 1/2 genggaman daun meniran menggunakan 3 gelas air
dan biarkan
hingga tersisa 2 1/4 gelas.
Cuci bersih 1 sendok makan daun meniran segar dan 7 lembar
daun
kumis
kucing.
Rebus semua bahan menggunakan 1 gelas air dan biarkan hingga
tersisa 1/2 gelas. Biarkan mendingin dan saring air rebusan.
Air ini diminum sekaligus 1 kali sehari.
6. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Bisul di kelopak
mata
Cara
pengolahan:
Rebuslah herba meniran segar secukupnya menggunakan 1 gelas
air.
Cuci bersih 15-30 gram herba meniran segar dan tambahkan hati
ayam
secukupnya.
8. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Disentri
Cara
pengolahan:
Rebuslah sebanyak 30-60 gram herba meniran segar
menggunakan 3 gelas air dan biarkan hinggai tersisa 1 gelas.
Biarkan
mendingin
dan
saring
air
rebusan.
Kemudian diminum sekaligus 1 kali sehari.
9. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat luar
Cara
pengolahan:
Giling herba meniran segar dan nasi dingin dengan jumlah yang
sama
sampai
halus,
Kemudian tempelkan hasil gilingan itu pada luka terkena gigitan,
kemudian
balut
menggunakan
kain
perban.
Cara ini dilakukan 3 kali sehari.
10. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Peluruh seni,
kencing batu, kencing nanah, nyeri ginjal, demam dan mencret
Cara
pengolahan:
Cuci bersih sebanyak 10 gram herba meniran segar
Rebuslah menggunakan 2 gelas air selama kira kira 25 menit.
Biarkan mendingin kemudian saring air rebusannya,
Kemudian airnya diminum pada pagi hari dan sore hari.
Manfaat dan kandungan daun meniran
Manfaat dan kandungan daun meniran. Suku meniran-meniranan atau Phyllanthaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, kladeurosids I. Suku ini dalam Sistem Cronquist merupakan anaksuku Phyllanthoideae dari suku kastuba-kastubaan
(Euphorbiaceae), dengan
isoquercetin.
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah d-xylopyranoside dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah 4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan. Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin, hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Bukti Ilmiah meniran
Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari Tanaman Obat Meniran untuk kesehatan kita. Namun, bagi wanita hamil, penggunaan Meniran tidak dianjurkan karena Meniran bersifat menggugurkan kandungan. Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang menggunakan Meniran sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Manfaat Meniran Sebagai Obat
Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga
menunjukkan efek antifungi.
Pelarut asam urat dan batu ginjal.
Kandungan flavonoid dan glikosida flavonoid adalah senyawa yang paling sering digunakan dalam pengobatan asam urat dan batu ginjal. Karena itu, Meniran yang kaya akan senyawa flavonid, dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal. Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu membentuk senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam yang mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian akan dikeluarkan melalui air seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air seni). Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout. Immunomodulator.
virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan virus tersebut berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus terlanjur berkembang biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B, apabila perlawanan sistem kekebalan alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan bakteri yang terjadi. Selain itu, Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti monosit dan makrofag yang bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab penyakit) kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh. Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus, ataupun mikroba. Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang aktivitas sel natural killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya. Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes. Hepatoprotektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi sebagai hepatoprotektor. Sekelompok tikus diinjeksi karbon tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata, yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver. Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol.heSelain itu, senyawa phyllanthus dalam Meniran juga diketahui bekerja sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dengan cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri). Dalam sebuah penelitian di India, 59% pasien yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV infection yang makin
kecil setelah mengonsumsi Meniran selama 1 bulan.
Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B. Sekresi TNF-α dan IFN-α pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan hepatitis. Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah
Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC. Bedanya, 1 kelompok diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau. Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA, salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan sistem imunitas seluler. Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melemah. Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan syaraf tepi sehingga kemampuan penderita lepra untuk merasakan rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun. Dalam dunia medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju perkembangan penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga tak jarang muncul efek samping obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau kerusakan hati. Dengan mengonsumsi Meniran yang berfungsi sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh akan dipacu dan proses kesembuhan akan terjadi lebih cepat. Banyaknya Manfaat dan kandungan daun meniran, menjadikannya sebagai salah satu tanaman obat unggulan yang banyak diminati. Khasiat Meniran yang paling populer di masyarakat adalah keampuhannya dalam mengatasi asam urat. Karena itu, hampir setiap produk-produk herbal anti asam urat menggunakan Meniran sebagai salah satu bahan baku pembuatannya, seperti Teh Sidaguri yang terbuat dari ramuan Sidaguri, yang dikombinasikan dengan Meniran, Daun dewa, dan Sambiloto, yang berkhasiat untuk mengurangi kadar asam urat, mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
Daun Meniran - Daun meniran sering kita jumpai sebagai semak belukar yang biasa tumbuh liar dipinggir jalan, di kebun atau di ladang, mungkin belum banyak yang tahu tentang khasiat daun meniran yang seelama ini orang-orang menganggapnya sebagai gulma saja, paradigma ini harus kita hapus karena ternyata daun meniran mempunyai kandungan banyak bermanfaat untuk kesehatan tubuh manuisa. Meniran merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk batang bulat dan basah, dengan tinggi yang kurang dari 50 cm. Daunnya berbentuk sirip genap, dimana dalam setiap tangkainya, memiliki daun majemuk dan berbentuk lonjong. Bunga Meniran terdapat pada ketiak daun yang menghadap ke arah bawah. Suku meniran-meniranan atau Phyllanthaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, kladeurosids I. Suku ini dalam Sistem Cronquist merupakan anaksuku Phyllanthoideae dari suku kastuba-kastubaan (Euphorbiaceae), dengan Drypeteae yang dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam suku Putranjivaceae. Di dalamnya terdapat sembilan tribus, 56 genera dengan sekitar 1700 jenis dari bermacam-macam habitus: pohon, semak, serta terna.
Kandungan Ilmiah Daun Meniran
Berikut adalah kandungan ilmiah yang terdapat pada daun meniran:
phyllanthin
hypophyllanthin
niranthin
nirtetrali
nirurin
nirurinetin
phyllanthenol
phyllnirurin
phylltetrin
quercitrin
quercetin
ricinoleic acid
rutin
salicylic acid methyl ester
garlic acid
ascorbic acid
hinokinin
hydroxy niranthin
isolintetralin
isoquercetin.
Ilustrasi Daun Meniran
Meniran banyak mengandung kalium dan zat filantik yang berkhasiat
menghancurkan batu dan melancarkan air seni. Selain itu, juga mengandung zat tanin, mineral, dan amar.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaanya diantaranya sebagai berikut :
Sakit Maag
5 tanaman meniran (daun, batang, akar) direbus dengan 2 gelas air sampai tinggal setengah. Minum 3x sehari.
Melancarkan Air Seni
50 g tanaman meniran (daun, batang, akar) direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah, lalu minum 3 sehari.
Batu Ginjal
5 tanaman meniran (daun, batang, akar) 15 helai daun kumis kucing direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini minum 3x sehari.
Sakit Gigi
Akar meniran setelah dicuci bersih, lalu dikunyah-kunyah pada gigi yang sakit.
Meniran atau Phylanthus urinaria, Linn. atau Phylanthus alatus, Bl. atau P. cantonensis, Hornem. atau P. echinatus, Wall. atau P. lepidocarpus, Sieb.et Zucc atau P. leprocarpus, Wight.
Familia : Euphorbiaceae
Batang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Syarat Tumbuh : Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di Hutan-hutan, ladang-ladang,
Nama Lokal :
Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau madungi (Ternate).
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : - Zat Filantin - Kalium - Mineral - Damar - Zat Penyamak.
Penggunaan Untuk Obat :
1. Sakit Kuning
a. Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)
Bahan Tambahan: 2 gelas Air Susu
Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.
b. Bahan Utama: 7 batang tanaman meniran (akar, Batang dan bunga)
Bahan Tambahan: 7 buah Bunga cengkeh kering, 5 cm rimpang umbi temulawak, 1 potong kayu manis
Cara Membuat: Seluruh bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.
2. Malaria
Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap
Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.
3. Ayan
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal ± 2,5 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari berturut-turut
4. Demam
Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas .
Cara menggunakan: disaring, kemudian diminum sekaligus.
5. Batuk
Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, dan bunga)
Bahan tambahan: Madu secukupnya.
Cara membuat: Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3 sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai merata.
Cara menggunakan: diminum sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari
6. Haid berlebihan
Bahan Utama: 3 - 7 potong akar Meniran kering
Bahan tambahan : 1 gelas air tajan
Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
7. Disentri
Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga )
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
8. Luka Bakar Kena Api atau Air Panas
Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi temulawak (4 cm), 3 buah bunga cengkeh kering, 1 potong kayu Manis.
Cara membuat: Bahan utama ditumbuk halus, dan temulawak diiris-iris . Kemudian dicampur dengan bahan -bahan yang lain dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
9. Luka koreng
Bahan Utama: 9 - 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)
Cara membuat: Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus dengan 1 cerek air.
Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.
10. Jerawat
Bahan Utama: 7 Batang tanaman meniran
Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi kunyit (4 cm)
Cara membuat: Seluruh bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk sampai halus, Kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap hari.
MENIRAN
Herba meniran
(Phyllanthus niruri
L
.) masuk dalam d
ivisi:
Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas:
Dicotyledonae,
Ordo:
Euphorbiales
, Famili:
Euphorbiaceae,
Genus:
Phyllanthus,
Spesies :
Phyllanthus niruri
Linn. Nama ilmiah lain Meniran juga
sering disebut:
Phyllanthus urinaria
L.
,
Phyllanthus alatas
BI,
Phyllanthus cantonensis
Hornen,
Phyllanthus
echinatus
Wall,
Phyllanthus leptocarpus
Wight.
memeniran. Di Maluku dikenal dengan nama: gosau cau, hsieh
hsia chu (Dalimarta, 2000).
Deskripsi Meniran
Meniran biasa tumbuh liar di tempat yang lembab dan berbatu,
seperti di sepanjang saluran air, semak-semak, dan tanah di
antara rerumputan. Dapat hidup dengan baik di dataran rendah
hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Meniran
merupakan terna, semusim, tumbuh tegak, tinggi 30-50 cm,
bercabang–cabang. Batang berwarna hijau pucat. Daun tunggal,
letak berseling. Helaian daun bundar memanjang, ujung tumpul,
pangkal membulat, permukaan bawah berbintik kelenjar, tepi
rata, panjang sekitar 1,5 cm, lebar sekitar 7 mm, berwarna hijau.
Dalam satu tanaman ada bunga betina dan bunga jantan. Bunga
jantan keluar di bawah ketiak daun, sedangkan bunga betina
keluar di atas ketiak daun. Buahnya kotak, bulat pipih, licin,
bergaris tengah 2-2,5 mm. Bijinya kecil, keras, berbentuk ginjal,
berwarna coklat (Hutapea dan Syamsyuhidayat, 1991). Tanaman
ini menyebar luas hampir ke setiap daerah tropis atau pun
subtropis seperti India, Cina, Malaysia, Filipina, dan Australia
(Dalimarta, 2000).
Kandungan Kimia Meniran
Di dalam Meniran terkandung zat kimia alami di antaranya
adalah:
Flavonoid
Beberapa turunan flavonoid terdapat pada tumbuhan tingkat
tinggi dan hanya terdapat pada organ-organ tertentu dari
tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, biji, dan kulit kayu
(Harborne, 1987). Senyawa-senyawa ini umumnya ditemukan
pada tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah, ungu, biru, atau
kuning.
Lignan
Lignan berupa zat padat hablur tanpa warna yang menyerupai
senyawa aromatik sederhana yang lain dalam sifat kimianya.
Lignan tersebar luas pada tumbuhan, terdapat dalam kayu, daun,
eksudat, damar, dan bagian tumbuhan lain. Lignan digunakan
sebagai antioksidan dalam makanan. Selain itu Lignan juga
merupakan kandungan kimia yang aktif dalam tumbuhan obat
tertentu seperti Meniran.
Tanin
Tanin tersebar dalam setiap tanaman yang berbatang. Tanin
berada dalam jumlah tertentu, biasanya berada pada bagian
spesifik tanaman seperti daun, buah, akar, batang. Salah satu
fungsi utama tanin yaitu sebagai penolak hewan pemakan
tumbuhan karena rasanya yang sepat. Tanin dapat meringankan
diare dengan menciutkan selaput lendir usus (Tjay dan Raharja,
1991).
Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan skunder yang
terbesar. Alkaloid termasuk senyawa bersifat basa yang
mengandung satu atau atom nitrogen dan berbentuk kristal.
Untuk alkaloid dalam daun atau buah segar adalah rasanya pahit
di lidah serta mempunyai efek fisiologis kuat atau keras terhadap
manusia. Sifat lain yaitu sukar larut dalam air dengan suatu asam
akan membentuk garam alkaloid yang lebih mudah larut
(Harborne, 1987).
Saponin
Saponin adalah senyawa aktif yang menimbulkan busa jika
dikocok dengan air. Pada konsentrasi rendah sering
menyebabkan hemolisis sel darah. Saponin dapat bekerja
sebagai antimikroba.
Khasiat Meniran:
1.
Antibakteri
aeruginosa.
Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada
Meniran seperti
phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin,
dan
nietetralin
. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan
akar Meniran juga menunjukkan efek antifungi.
2.
Pelarut asam urat dan batu ginjal
Kandungan flavonoid dan glikosida flavonoid adalah senyawa
yang paling sering digunakan dalam pengobatan asam urat
dan batu ginjal. Karena itu, Meniran yang kaya akan senyawa
flavonid, dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan
batu ginjal. Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan
kalsium dari batu ginjal lalu membentuk senyawa kompleks
kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan
berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam
yang mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah
mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara
perlahan dan kemudian akan dikeluarkan melalui air seni.
Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air seni).
Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi
asam urat dan batu ginjal ataupun penyakit lain yang
disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
3.
Immunomodulator
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki
aktivitas
immunomodulator
. Immunomodulator berperan
membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya,
termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh,
sehingga daya tahan tubuh lebih kuat dari serangan
berbagai bakteri dan virus.
4.
Antikanker
dihancurkan oleh keduanya.
5.
Antidiabetes
Phyllanthin
dan
hypophyllanthin
merupakan komponen
utama dalam Meniran berperan aktif dalam penurunan
kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil
penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat
kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada
hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak
Meniran menurunkan kadar gula darahnya. Meniran terbukti
berperan sebagai antidiabetes.
6.
Hepatoprotektor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi
sebagai hepatoprotektor. Sekelompok tikus diinjeksi karbon
tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata, yang
diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver.
Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti
filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol. Selain itu,
senyawa phyllanthus dalam Meniran juga diketahui bekerja
sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dengan cara
menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus
hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri). Dalam
sebuah penelitian di India, 59% pasien yang menderita
infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV
infection
yang
makin kecil setelah mengonsumsi Meniran selama 1 bulan.
7.
Hepatitis kronis
sebagai antioksidan.
8.
Antituberkulosis
Dr. Zulkifi Amin,pakar imunologi TBC dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000
melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita
tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55
tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing
terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan
obat-obatan anti TBC. Bedanya, 1 kelompok diberi juga
tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali
sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan
mereka terus dipantau. Pada minggu pertama efek Meniran
terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA,
salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi
Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan
jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran
dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu
meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara
meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
9.
Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan
penyakit kulit seperti lepra dan herpes zoster.
Semua khasiat dan keistimewaan Meniran tersebut dapat Anda
dapatkan dengan mudah dan praktis dalam kapsul Herbal
Meniran yang disediakan AHAD-NET.
Komposisi :
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : – Zat Filantin – Kalium – Mineral – Damar – Zat Penyamak
Senyawa Aktif dalam meniran
ester, garlic acid,
Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin,
hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Bukti Ilmiah meniran
Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari Tanaman Obat Meniran untuk kesehatan kita. Namun, bagi wanita hamil, penggunaan Meniran tidak dianjurkan karena Meniran bersifat menggugurkan kandungan. Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang
menggunakan Meniran sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Manfaat Meniran Sebagai Obat
Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga menunjukkan efek antifungi.
Pelarut asam urat dan batu ginjal.
Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu membentuk senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam yang mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian akan dikeluarkan melalui air seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air seni). Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
Immunomodulator.
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas immunomodulator. Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya, termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh. Jika sistem imun meningkat, maka daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai bakteri dan virus juga meningkat.
Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan virus tersebut berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus terlanjur berkembang biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B, apabila perlawanan sistem kekebalan alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan bakteri yang terjadi. Selain itu, Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti monosit dan makrofag yang bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab penyakit) kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus, ataupun mikroba.
Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang aktivitas sel natural killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya.
Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes.
Hepatoprotektor.
yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver. Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol.heSelain itu, senyawa phyllanthus dalam Meniran juga diketahui bekerja sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dengan cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri). Dalam sebuah penelitian di India, 59% pasien yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV infection yang makin kecil setelah mengonsumsi Meniran selama 1 bulan.
Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B. Sekresi TNF-α dan IFN-α pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan hepatitis. Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah enzim yang berperan sebagai antioksidan.
Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC. Bedanya, 1 kelompok diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA, salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan sistem imunitas seluler. Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melemah.
Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan syaraf tepi sehingga kemampuan penderita lepra untuk merasakan rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun. Dalam dunia medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju perkembangan penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga tak jarang muncul efek samping obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau kerusakan hati. Dengan
mengonsumsi Meniran yang berfungsi sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh akan dipacu dan proses kesembuhan akan terjadi lebih cepat.
masyarakat adalah keampuhannya dalam mengatasi asam urat. Karena itu, hampir setiap produk-produk herbal anti asam urat menggunakan Meniran sebagai salah satu bahan baku pembuatannya, seperti Teh Sidaguri yang terbuat dari ramuan Sidaguri, yang dikombinasikan dengan Meniran, Daun dewa, dan Sambiloto, yang berkhasiat untuk mengurangi kadar asam urat, mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
Sumber: Trubus Info kit Vol.08 dan dari berbagai sumber
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI HERBA MENIRAN (Phylanthus urinaria, Linn.)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthusniruri L
MORFOLOGI
Tanaman Herba Meniran secara morfologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Perawakannya berupa semak yang tumbuh tegak dimana tingginya antara 50- 100 cm.
Batangnya berbentuk bulat, licin, tidak berambut dengan diameter 3 mm yang berwarna hijau pucat.
berbentuk bundar atau runcing, permukaan daun bagian bawah berbintik-bintik kelenjar yang berwarna hijau.
Bunga terletak di ketiak daun, dimana bunga jantan terletak di bawah ketiak daun, berkumpul antara 2-4 bunga, gagang bunga 0.5–1 mm, helaian bunga berbentuk bulat telur terbalik panjang antara 0,75-1 mm yang berwarna merah pucat sedangkan bunga betina letaknya di bagian atas ketiak daun dengan gagang bunga 0,75-1 mm, helaian mahkota bunga berbentuk bundar telur sampai bulat memanjang dengan tepi bunga berwarna hijau muda.
Buahnya berbentuk bulat dan teksturnya licin dengan diameter 2-2,5 mm, warna hijau keunguan.
Biji kecil keras berbentuk ginjal warna coklat.
Akarnya tunggang, berwarna putih kotor.
Tanaman herba meniran tumbuh tersebar di seluruh Indonesia dengan ketinggian antara 1-1000 meter di atas permukaan laut. Penyebarannya luas meliputi kawasan hutan bagian negara India, hutan Cina, Malaysia, Philipina, serta kawasan Australia.
PENGEMBANGAN HERBA MENIRAN
Menurut Mellinger et al. (2005) yang diacu dalam Manjrekar et al. (2008), meniran memiliki aktivitas hipoglikemik, hipotensi, diuretik, antioksidan, dan antiinflamasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meniran mengandung efek antihepatotoksik (Syamasundar et al. 2002, diacu dalam Kurniasari 2006), antitumor, antikarsinogenik (Rajeskumar et al. 2002, diacu dalam Kurniasari 2006), dan antibakteri (Gunawan et al. 2008). Penelitian untuk menggali manfaat meniran terus dikembangkan, terutama setelah diketahui bahwa ekstrak air tanaman ini dapat menghambat kerja virus HIV (Naik & Juvekar 2003, diacu dalam Kurniasari 2006).
Aktivitas Herba Meniran Terhadap Antimikroba
Tanaman herba meniran banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, penyakit empedu, obat penolak demam, antimikroba dan antimalaria. Dari pengujian sebelumnya didapatkan bahwa meniran mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenol, glikosida dan lignan. Dari hasil penelitian wardoyo, usia dan cahyaningsih dibuktikan bahwa dalam herba meniran terkandung senyawa golongan saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid. Senyawa ini didapatkan dengan mengekstraksi herba meniran menggunakan etanol.
Menurut penelitian sebelumnya saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid menunjukan aktivitas terhadap mikrob. Aktivitas terhadap mikroba dapat diketahui dari kemampuan penghambatan pertumbuhan bakteri. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus),Gram negatif (Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa), dan khamir (Candida albicans). Penghambatan pertumbuhan mikroba terjadi karena
melalui membran sel, penghambatan sintesis protein, dan penghambatan sintesis asam nukleat.
Dari hasil penelitian herba meniran menggunakan ekstrak etanol 96% menunjukkan bahwa senyawa golongan alkaloid dan tanin mempunyai aktivitas penghambatan terhadap S. aureus
dan C. albicans, alkaloid dan tanin terdeteksi dalam herba meniran karena memberikan hasil
positif dengan terbentuknya endapan jingga (pereaksi Dragendorff) dan endapan putih (pereaksi Mayer), serta terbentuk warna hitam dengan pereaksi FeCl3 dan endapan pada gelatin10%). Aktifitas alkaloid dan tanin ini dibuktikan dengan pengujian bioaktivitas hasil KLT ekstrak meniran secara bioautografi. Penghambatan terhadap mikroba yang
diperlihatkan dengan adanya zona bening yang terbentuk disekitar tetesan herba meniran.
Penggunaan Herba Meniran Sebagai Antibakteri
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gunawan, Bawa, dan Sutrisnayanti, di dalam herba meniran tedapat senyawa golongan terpenoid yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi menggunakan kromatografi gas dan spektroskopi massa. Hasil ekstraksi menggunakan maserasi dengan pelarut metanol dan sokletasi dengan pelarut n–heksana menunjukan bahwa n-heksan dalam heba meniran yang diekstraksi menggunakan 2 cara positif mengandung terpenoid. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya warna ungu setelah ekstrak n-heksana direaksikan dengan Pereaksi Lieberman Burchard.
Setelah terpenoid diisolasi dan diuji aktivitas ekstrak n–heksana terhadap bakteri Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa fraksi n–heksana yang sudah
diidentifikasi sebagai terpenoid mempunyai aktifitas antibakteri. Dari perbandingan
n-heksana hasil sokletasi dan maserasi didapatkan bahwa n-n-heksana hasil sokletasi memberikan daya hambat yang lebih baik. Daya hambat fraksi n–heksana hasil maserasi adalah 1 mm terhadap bakteri Escherichia coli dan 0,5 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus,
sedangkan daya hambat fraksi n–heksana hasil sokletasi yaitu 10 mm terhadap bakteri
Escherichia coli dan 12 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Ekstrak n–heksana hasil sokletasi dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom dan diidentifikasi dengan Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa. Data Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa, menunjukkan kemungkinan ekstrak n–heksana hasil sokletasi mengandung dua buah senyawa yaitu phytadiene dan senyawa 1,2-seco-cladiellan.
Penggunaan Herba Meniran Sebagai Antimalaria
menggunakan 6 variasi dosis suspensi ekstrak herba meniran yakni 50, 100 ,200 ,400, 800 dan 1000 mg/Kg BB mencit selama 8 hari percobaan.
Selama 8 hari, darah tikus akan diambil dan dianalisis prosentase parasitemia dan prosentase penghambatan paparan. Prosentase parasitemia yaitu sel darah merah yang terinfeksi
plasmodium berghei per jumlah eritrosit yang diamati, dan yang dimaksud prosentase penghambatan, yaitu efektifitas ekstrak uji yang dapat dilihat melalui reaksi dari herba meniran terhadap senyawa patogen.
Parameter yang digunakan pada pengumpulan dan analisis data adalah variasi dosis yang digunakan untuk terapi dan lamanya hari percobaan terhadap interaksi herba meniran dengan penginduksi. Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan faktor desain dengan dua variabel yakni dosis dan hari.
Berdasarkan penelitian dan analisis data, dapat diketahui bahwa ekstrak uji tanaman herba meniran pada kedua parameter yang diamati yaitu dosis dan hari beserta interaksinya berpengaruh sangat signifikan terhadap prosentase pertumbuhan parasitemia penyakit malaria. Dari hasil pengamatan prosentase parasitemia terhadap variasi dosis selama tiga replikasi menunjukan bahwa dosis yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan parasitemia adalah pada dosis 800 mg/Kg BB mencit, dan semakin hari prosentase penghambatan pertumbuhan parasitemia semakin kecil.
Dari hasil penelitian variasi dosis dan lama pemberian terhadap penghambatan aktivitas plasmodium berghei dapat disimpulkan bahwa dosis yang paling efektif terdapat pada dosis 800 mg/BB mencit selama 8 hari terapi.
Penggunaan herba meniran sebagai hepatoprotektor
Herba meniran (Phyllanthm niruri Linn) memiliki hasiat hepatoprotektor (Chodidjah et al., 2007) dibuktikan dengan penelitian Pengaruh pemberian air rebusan meniran
(Phyllanthm niruri Linn) terhadap gambaran histopatologi hepar tikus wistar yang terinduksi
CCL4. Tikus yang diinduksi CCL4 tetapi tidak diberikan air rebusan meniran, mengalami histopatologi hati adanya radang kronik, sel limfosit, nekrosis dan perdarahan. Radikal bebas dari CCL4 melisiskan asam lemak pada fosfolipid membran sel sehingga meningkatkan permeabilitasnya dan membran sel pun rusak. Perdarahan disebabkan oleh radikal bebas yang merusak endotel pembuluh darah. Berbeda dengan tikus yang diinduksi CCL4 dandiberikan air rebusan meniran dengan dosis 3 cc/hari. Histopatologinya tampak degenerasi hidropik, ini menggambarkan bahwa adanya perbaikan sel dengan tumbuhnya vakuola-vakuola kecil sampai besar pada sitoplasma. Keadaan seperti ini belum bisa dikatakan kembali normal, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lagi dengan dosis air rebusan meniran yang lebih besar. Perbaikan sel hati oleh herba meniran, diduga oleh adanya zat aktif phyllanthin dan
hipophyllanthin yang berfungsi sebagai ligand yang mengaktifkan sel kupfer dalam menghasilkan interleukin untuk proses regenerasi sel hati (Chodidjah et al., 2007).
Selain penelitian mengenai khasiat herba meniran, ada juga penelitian lain yang bermanfaat dalam pengembangan tanaman herbal ini. Harrizul Rivai dkk. telah melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh cara pengeringan herba meniran terhadap perolehan kadar ekstraktif, kandungan senyawa fenolat total, dan aktivitas antioksidanya. Penelitian dilakukan dengan membagi bagian herba meiran menjadi empat bagian. Bagian I langsung diekstraksi dengan etanol 80%. Bagian II dikering anginkan diudara pada suhu 25 oC, bagian III dikeringkan di oven suhu 40 oC, dan bagian IV dikeringkan di oven suhu 60 oC.
Pengeringan dilakukan hingga kadar air <10%. Sebelumnya telah dilakukan penelitian penentuan kadar air serbuk simplisia meniran dengan mengeringkan serbuk simplisia pada suhu 105oC agar air yang terikat secara fisik dapat dihilangkan (Harjadi, 1993). Keempat bagian tadi kemudian di ekstraksi dan di uji kadar senyawa fenolat total, uji antioksidan, dan hasil rendemennya.
Ternyata, semua cara pengeringan menyebabkan penurunan kadar senyawa fenolat dan nilai rendemen secara signifikan. Perolehan nilai rendemen / perolehan hasil ekstraksi dan kadar senyawa fenolat tertinggi diperoleh pada pengeringan dengan oven suhu 40oC. Selain itu, pengeringan herba meniran dalam oven suhu 40 oC meningkatkan kembali aktivitas antioksidan herba meniran. Pengeringan dengan cara dikering-anginkan pada suhu 25oC dinilai tidak efektif karena memakan waktu 7 hari, diduga pengeringan yang lama akan memicu penguraian senyawa fenolat (Harrizul, 2011).
Antioksidan Dalam Herba Meniran
Pada tahun 2010, telah diteliti profil kimiawi ekstrak ramuan kunyit, temulawak, dan meniran berdasarkan aktivitas antioksidannya (Lestari, 2010). Metode ekstraksi yang
digunakan adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Etanol 96% digunakan sebagai pelarut agar semua zat aktif yang terkandung pada simplisia, baik zat kimia yang bersifat kurang polar, semi polar, maupun polar dapat terekstrak seluruhnya. Untuk
mendapatkan rendemen yang banyak peneliti melakukan penghalusan simplisia sampai 80 mesh sebelum di ekstraksi. Semakin kecil ukuran bahan maka luas bahan yang bersentuhan dengan pelarut makin besar (Sharief 2006, diacu dalam Haryadi 2008). Pada ramuan 100% meniran, diperoleh nilai rendemen yang paling rendah yaitu 8,75%. Besar kecilnya rendemen dapat disebabkan oleh ketebalan dinding sel, membran sel, dan pengaruh faktor genetik (Nurcholis 2008). Dinding sel dan membran sel herba meniran diindikasikan lebih tebal dibandingkan kedua simplisia yang lain sehingga metabolit sekunder yang terlarut bersama etanol 96% lebih sedikit. Diantara ketiga serbuk simplisia, serbuk herba meniran yang mempunyai aktivitas antioksidan paling tinggi (Lestari, 2010). Hal ini disebabkan banyak senyawa kimia yang berfungsi sebagai antioksidan yang terkandung dalam herba meniran, seperti flavonoid dan lignan (Kardinan & Kusuma 2004, diacu dalam Puspita 2009).
KESIMPULAN
v Herba pegagan mengandung senyawa alkaloid dan tanin yang mempunyai aktifitas antimikrob terhadap Staphylococcus aereus dan Candida albicans.
v Herba pegagan mengandung senyawa golongan terpenoid yang efektif diekstraksi
menggunakan sokletasi dan hasil ekstraksi terbukti mempunyai aktifitas terhadap Eschericia coli dan Staphylococcus aereus.
v Senyawa alkaloid, flavonoid dan lignan dalam herba pegagan mempunyai aktifitas terhadap antimalaria, dosis 800 mg/Kg BB mencit mempunyai aktifitas yang paling efektif terhadap penghambatan parasitemia yang dilakukan selama 8 hari.
v Herba pegagan mengandung zat aktif phyllanthin dan hipophyllanthin yang berfungsi sebagai hepatoprotektor. Kedua senyawa ini berperan sebagai ligand yang mengaktifkan sel kupfer dalam menghasilkan interleukin untuk proses regenerasi sel hati.
v Pengeringan herba pegagan dapat menurunkan kadar senyawa fenolat dan nilai rendemen secara signifikan. Hasil pengeringan paling efektif didapatkan pada pengeringan pada suhu 400C karena proses ini terjadi peningkatan aktivitas antioksidan.
v Senyawa flavonoid dan lignan dalam herba meniran mempunyai antioksidan terbesar dibanding kunyit dan temulawak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmeda, A., Ismail, Z., and Gabriel, A., 2005, Antioxidants properties of Phyllanthus niruri (Dukung Anak) Extracts, Malaysian Journal of Science, 24(1), 195-200.
Munjrekar, A.P., Jisha, V., Bag, P.P., Adhikary, B., Pai, M.M., Hegde, A. and Nandini, M., 2008, Effect of Phyllanthus niruri Linn. treatment on liver, kidney and testes in CCl4 induced hepatotoxic rats, Indian J. Exp. Biol., 46, 514-520
Nwanjo, H.U., 2007, Studies on the effect of aquous extract of Phyllanthus niruri leaf on plasma glucose level and some hepatospecific markers in diabetic Wistar rats, Internet J. Lab. Med., 2(2), 1-9
Sudibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan: Manfaat dan Kegunaan, Jakarta: Balai Pustaka WHO, 1998, Quality control methods for medicinal plant materials, Geneva: World Health Organization
Penggunaan obat tradisional telah digunakan sejak dahulu, tak hanya didalam Indonesia, melainkan di Negara – negara lainnya, secara umum obat herbal yang digunakan menggandung efek samping relative lebih kecil, bahkan tidak ada efek samping sama sekali bila penggunaan obat herbal sesuai dengan kebutuhan.
Rempah – rempah yang mempunyai sejumlah kandungan bahan aktif yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit sejak dahulu dan sampai sekarang masih di gunakan dengan baik bahkan banyak perusahaan yang sudah menggunakannya sebagai obat herbal yang di produksi lebih modern, agar pengkonsumsiannya lebik efesien dan mudah. Dari sejumlah rempah yang bisa menyembuhkan penyakit salah satu diantaranya adalah MENIRAN, herbal ini mempunyai banyak kandungan yang sudah digunakan sejak dahulu sebagai pengobatan herbal secara tradisional,
Pada artikel sebelumnya kami banyak membahas tentang penggunaan, dan manfaat dari rempah herbal yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit, kami mengharapkan minat masyarakat untuk memanfaatkan tanaman rempah disekitar kita sebagai obat, karena penggunaan lebih mudah dan murah, tak hanya itu kualitas dari khasiatnya pun juga sudah terbukti dan sudah diuji dengan baik.
Rempah meniran Salah satu tanaman yang dipercaya berkhasiat dan digunakan dalam pengobatan Herbal. Meniran mengandung filantin, hipofilantin, kalium, damar dan tanin. Filantin dan hipofilantin dipercaya berkhasiat melindungi sel hati dari zat toksik (hepatoprotektor) meniran (Phyllanthus niruri ) memiliki khasiat sebagai obat antivirus. Senyawa yang ditemukan pada Meniran antara lain triterpenoid, avonoid, tanin, alkaloid, dan asam fenolat. Secara empiris, rebusan daun Meniran sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit hati, diuretik,penyakit kelamin, obat batuk, antidiare, sariawan,panas dalam dan tonik lambung.
Meniran merupakan nama lokal dari bebarapa spesies dari anggota genus Phyllanthus. Berdasarkan klasifikasi Hadad, Meniran dibedakan menjadi tiga macam yaitu Meniran Merah, Meniran Kuning dan meniran Hijau (Hidayat dkk. 2008).
1. Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri
Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan nietetralin
2. Immunomodulator.
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas immunomodulator. Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya, termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh. Jika sistem imun meningkat, maka daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai bakteri dan virus juga meningkat. 3. Hepatoprotektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi sebagai hepatoprotektor. Sekelompok tikus diinjeksi karbon tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata, yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver. Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol.he 4. Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan system imunitas seluler. Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melema
5. Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B. Sekresi TNF-α dan IFN-α pun meningkat.
6. Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang aktivitas sel natural killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya.
7. Pelarut asam urat dan batu ginjal.
Kandungan flavonoid dan glikosida flavonoid adalah senyawa yang paling sering digunakan dalam pengobatan asam urat dan batu ginjal. Karena itu, Meniran yang kaya akan senyawa flavonid, dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal. mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya.
8. Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes.
1. Uji klinis di beberapa rumah sakit besar di Indonesia, diantaranya RSPAD Gatot Subroto dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), bahwa Meniran mampu bekerja sebagai peningkat daya tahan tubuh.
2. Uji klinis di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, pada pasien infeksi saluran nafas akut oleh berbagai etiologi pada anak yang saat ini sedang dilakukan
menunjukkan hasil yang baik terutama dalam mempercepat turunnya suhu badan.
3. Penelitian di Bagian Kulit RSU Tangerang , pemberian ekstrak Meniran sebagai tambahan pada terapi cacar air menunjukkan penyembuhan yang lebih cepat.
Pemanfaatan rempah meniran begitu luas, terutama untuk peyakit yang kronis dan infeksi viral. Di beberapa Negara, herba ini digunakan untuk terapi tambahan obat – obatan Human Immunideficiency Virus ( HIV)
Bloomberg penemu virus hepatitis B, telah menulis di sebuah jurnal yang menyatakan bahwa meniran dapat dipakai untuk pengobatan penyakit Hepatitis B.
Cara pengolahaan herbal meniran secara tradisional juga sudah digunakan berbagai cara dari masyarakat sendiri, untuk obat luka luar ,masyarakat biasa mengunyah daun meniran secara langsung kemudian kunyahan tersebut di berikan pada luka yang habis terkena, setelah beberapa menit darah akan terhenti luka pun mengering seakan luka luar sedang melakukan proses penyembuhan. Daun meniran sangat mudah dijumpai di berbagai tempat, khususnya daerah pekarangan rumah yang tidak ditempati atau sering sekali kita jumpai di desa – desa yang masih alami belum terjangkau atau terjamah oleh masyarakat.
Kami memberikan tips cara mengolah secara tradisiiional.
1. Ambillah daun sekitar 20 gram meniran direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, hasil rebusan diminum 2 kali ½ gelas pagi dan sore hari.
1. Anonym, 2000, Acuan Sediaan Herbal, Edisi Pertama, Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, page. 72-73.
2. Deni Bown, 2001, The herb Society of America, New Encyclopedia of Herbs & Their Uses, Dorling Kindersley, London
3. Lily M Perry, Medicinal Plants of East And Southeast Asia, The MIT Press, England.
4. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional. 1st ed. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2000.1-12
5. http://rain-tree.com/chanca.htm
6. The Health Library of University of California, San Diego,