• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI INTEGRASI DALAM PENYULUHAN PERTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "URGENSI INTEGRASI DALAM PENYULUHAN PERTA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

URGENSI INTEGRASI DALAM

PENYULUHAN PERTANIAN

SEFRIWATI (1610226004)

(2)

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang mengusahakan berbagai komoditi pertanian. Salah satu pelaku pertanian yakni petani, mayoritas berasal dari penduduk dengan

pendidikan yang minim. Secara formal maupun informal, khususnya pendidikan mengenai dunia yang mereka jalani yakni pertanian.

Menjawab pertanyaan tersebut, maka pemerintah memberikan berbagai kebijakan di setiap subsistem agribisnis. Untuk mendukung kebijakan itu, maka perlu dukungan dari penyuluh agar solusi mudah untuk dijalankan. Namun, penyuluhan hari ini dimaknai dan dikerjakan dengan kurang mempertimbangkan kebutuhan petani. Petani kurang berkontribusi dan tidak dikontrol perkembangan nya setelah sebuah kebijakan ditetapkan.

Diharapkan, petani & pemerintah daat bekerjasama sehingga menghasilkan produksi pertanian yang diharapkan bersama. Caranya yaitu dengan adanya kerjasama dari semua pelaku pertanian, yakni petani, peneliti, akademisi dan dinas terkait. Struktur organisasi kelembagaan penyuluh pertanian berawal dari provinsi dan

didelegasikan ke unit dibawahnya hingga pos penyuluhan di desa. Semuanya harus berkoordinasi dan bekerjasama dengan dinas pertanian agar lembaga penyuluh

(3)

1. Mungkinkah pertanian dapat

berkembang dengan baik jika

(4)

Keberlanjutan pertanian dalam menyediakan pangan

sangat tergantung pada SDM pertanian. Namun

mayoritas pendidikkan SDM pertanian Indonesia

masih rendah, banyak petani yang berusia lanjut

dan rendahnya kapasitas dalam aspek

kewirausahaan.

Salah satu kebijakan dalam meningkatkan produksi

pertanian adalah pengembangan sumber daya

manusia (SDM). Pengembangan SDM penting

(5)

Petani memerlukan

penyesuaian substansi materi

penyuluhan untuk mengantisipasi perkembangan ilmu

pengetahuan, global warning, persaingan globalisasi

(perdagangan bebas) mendorong semakin tingginya mobilitas

tenaga kerja sektor pertanian antar negara atau perubahan

lingkungan, baik lingkungan alam, social maupun budaya.

Pelaku utama Sikap pengetahuan

ketrampilan

(6)

Pembinaan mutu SDM di era otonomi daerah, di mana pemerintah otonomi daerah mempunyai proporsi yang besar dalam

mewujudkan bagus atau tidaknya SDM pada sektor agribisnis. Pembinaan tersebut dapat dilakukan dengan ;

a) Pembinaan unsur kognitif yang meliputi pengetahuan dasar tentang agribisnis, teknologi agribisnis, dan manajerial dibidang agribisnis serta bidang pendukungnya seperti keuangan,

pemasaran operasi produksi dan lain-lain.

b) Pembinaan unsur psikomotorik mencakup upayaupaya untuk membina dan meningkatkan keahlian dan keterampilan spesifik

dari penjabaran bidang-bidang kognitif seperti keterampilan bidang manejerial, keterampilan bidang produksi, keterampilan bidang

tekhnologi;

c) Pembinaan unsur afeksi, yakni sikap mental, moral, dan etika

.

(7)

KADERISA SI

(8)

2. Mengapa penyuluhan dan

(9)

Menurut Balai Informasi Pertanian Sumatera Utara, 1995. Penyuluh

pertanian membawa 2 (dua) misi pokok, yaitu: 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) 2. Ahli Teknologi

Kedua misi pokok ini merupakan tugas yang perlu dilaksanakan oleh

penyuluh pertanian untuk membawa kemajuan pada sektor pertanian,

pengembangan sumber daya manusia (SDM) berinti pada pengembangan perilaku dan kemampuan serta pendayagunaan kemampuan-kempauan yang telah berkembang didalam upaya-upaya peningkatan pendapatan, kesejahteraan, pencipataan lapangan kerja, kesehatan lingkungan serta kelangsungan pembangunan pertanian dan pembanguan nasional.

(10)

Mutu petani khususnya SDM nya hanya dapat

diwujudkan melalui proses pendidikan yang

berintikan pemberdayaan yaitu penyuluhan

Pertanian. Tanpa mutu SDM patani akan sulit

dicapai akselerasi pembangunan pertanian di

masa kini dan masa mendatang. Mutu SDM

petani akan dapat mendukung pembangunan

pertanian kini dan masa yang mendatang,

(11)

Sejumlah tahapan yang harus di tempuh dalam

menyusun rencana

komunikasi untuk suatu kegiatan penyuluhan

adalah:

1. Menganalisa masalah yang dihadapi

2. Merumuskan tujuan komunikasi

3. Memilih media

4. Menentukan pendekatan yang digunakan.

(12)

Teori Efek Komunikasi Massa

Teori efek komunikasi masa terdiri dari beberapa teori sebagai berikut,

a. Model Lasswell

Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).

b. Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi

(13)

3

(14)

Definisi penyuluhan pertanian

Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999)

istilah penyuluhan dalam bahasa Belanda

digunakan kata voorlichting yang berarti

memberi penerangan untuk menolong

(15)

Paradigma penyuluhan pertanian

Menurut Marsh and Pannell (2002), tantangan penyuluhan

masa depan adalah bagaimana mengintegrasikan penyuluhan

pemerintah (public sector) dengan penyuluh swasta (private

sector). Untuk mengintegrasikannya dibutuhkan:

(1) pengembangan pendidikan, pelatihan dan

keprofesionalan untuk sektor publik,

(2) menyusun kelembagaan yang efisien dan berkelanjutan

untuk meminimumkan biaya transaksi, dan

(3) membangun struktur kelembagaan yang menjamin

(16)

4

(17)

Fungsi penyuluhan pertanian

1. Penyuluhan pertanian sebagai proses

penyebaran informasi

2. Penyuluhan pertanian sebagai penerangan

3. Penyuluhan pertanian sebagai proses

perubahan perilaku

(18)

Tujuan penyuluhan pertanian

1) Perbaikan kelembagaan pertanian (better

organization)

2) Perbaikan kehidupan masyarakat (better

community)

(19)

5. Pendekatan & Strategi agar Tujuan Penyuluhan

Tercapai

Penetapan strategi penyuluhan pertanian yang dijalankan selama ini terlihat

adanya kelemahan, karena penetapan strategi hanya memusatkan pada

kegiatannya untuk menyuluh pelaku utama yaitu petani dan keluarganya.

Padahal, keberhasilan penyuluhan seringkali ditentukan oleh kualitas

penyuluh, dukungan banyak pihak dan komitmen politik pemerintah pusat,

serta dukungan penuh pemerintah daerah selaku penguasa tunggal sebagai

administrator pemerintahan dan pembangunan.

Fakta menunjukkan sampai saat ini kewenangan yang diberikan pemerintah

pusat belum berjalan secara baik, bahkan beberapa diantaranya tidak

berjalan. Akibatnya, dijumpai banyak penyuluh yang meninggalkan wilayah

kerja, karena tugas penyuluh lebih banyak berkaitan dengan

(20)

Beberapa Pertimbangan dalam Penetapan

Strategi

Kebijakan pertanian dan tujuan pembangunan

Identifikasi kategori petani

Perumusan strategi penyuluhan untuk

(21)

Selain itu, strategi penyuluhan pertanian harus diarahkan untuk

meningkatkan keterlibatan perempuan dan generasi muda. Hal ini

dikarenakan kaum perempuan belum memperoleh perhatian sederajat

dalam kegiatan pertanian dan penyuluhan, padahal perempuan terbukti

memiliki kontribusi yang besar dalam pertanian.

Untuk generasi muda, perlu dirancang beberapa program, yaitu :

a.

Pengembangan kepemimpinan

b.

Kewarganegaraan

c.

Pengembangan pribadi, khususnya yang berkaitan dengan perilaku,

kepercayaan diri dan keterampilan mengemukakan pendapat melalui

latihan berorganisasi.

(22)

6. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian agar dapat

Terlaksana dengan Baik

Pada era otonomi daerah saat ini, dampak perubahan tatanan ternyata ikut

merubah paradigma penyuluhan. Berbagai daerah menyikapinya dengan

cara dan bentuk yang berbeda-beda. Salah satu contoh berada di Provinsi

Riau. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan dengan kelembagaan yang

bervariasi. Seperti di kota Pekanbaru, kegiatan penyuluhan pertanian

diselenggarakan oleh Kantor Pusat Informasi Penyuluhan Terpadu dan di

kabupaten Kampar diselenggarakan oleh Kantor Informasi dan

Penyuluhan Pembangunan. Keberagaman persepsi

provinsi/kabuaten/kota dalam menangani penyelenggaraan penyuluhan

pertanian menyebabkan beragamnya kinerja penyuluh.

(23)

Upaya untuk Meningkatkan Peran

Kelembagaan

perbaikan visi misi organisasi

mengacu pada konsep penyuluhan yang sebenarnya

yakni penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan non

formaldi bidang pertanian untuk petani dan keluarganya

serta anggota masyarakat

pemberdayaan kelembagaan

mengembangkan sistem manajemen & jenjang

(24)

pemberdayaan petani dan kelompok tani

hakikat dasar penyuluhan adalah

meningkatkan kualitas SDM petani untuk

mencapai kemandirian. Namun banyak

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ikbal, Mohamad. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian

dan dampaknya pada perilaku petani jagung

di Provinsi Gorontalo (disertasi). IPB

Kusnadi, Desy. 2011. Dasar-dasar

penyuluhan. STPP. Bogor

Referensi

Dokumen terkait

patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian, karenanya setiap bayi dengan ikterus harus mendapat perhatian terutama apabila icterus ditemukan

Offered the choice between exporting at much higher prices and domestic contracts at lower prices, several French dairy processors broke their purchasing contracts with retailers

Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2011/1432H) Komunikasi Pemasaran Indosiar dalam Menarik Minat para

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala kasih karunia, berkat, dan pertolonganNya dalam pembuatan laporan tugas akhir ini yang berjudul “ Meningkatkan

Dampak penanaman karakter cinta tanah air melalui ekstrakurikuler membatik bagi siswa di SDN Bunulrejo 4 Malang yakni bertambah sikap dan perilaku dalam melestarikan budaya

Perkembangan teknologi internet saat ini telah berkembang sangat pesat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang tidak bisa kita hindari sehingga dituntut

Dimana dalam hal malapraktek ini, dokter tersebut telah melemahkan kondisi fisik pasien tanpa dilakukan suatu persetujuan terlebih dahulu dari pasien yang bersangkutan dan