• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Tentang Peran Serta Masyarakat Di SMP Negeri 26 Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Tentang Peran Serta Masyarakat Di SMP Negeri 26 Semarang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi

4.1.1 Profil SMP Negeri 26 Semarang

SMP Negeri 26 Semarang beralamat di Jl. Mpu Sendok II kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik di kota Semarang. Nomor Statistik Sekolah (NSS) SMP Negeri 26 Semarang adalah 201036304132 dan Nomor Induk Sekolah (NIS) 200260 serta NPSN nya adalah 20328827. SMP Negeri 26 mempunyai luas lahan 13.300 m2, jumlah rombongan belajarnya (rombel) 24 dan mempunyai 34 ruangan yang terdiri dari 24 ruang kelas dan 10 ruang lainnya.

SMP Negeri 26 bukanlah sekolah negeri yang favorit di kecamatan Banyumanik tapi lebih merupakan sekolah alternatif dari dua sekolah menengah negeri lainnya yang juga berada di lokasi kecamatan Banyumanik. Namun demikian masih banyak peminatnya.

(2)

serta ada beberapa diantaranya TNI/POLRI karena dekat dengan asrama Wiratama Kodam dan juga asrama Polisi. Ada juga petani dan pedagang, serta sebagian kecil tidak mempunyai pekerjaan yang tetap.

Berikut ini akan disajikan tabel data pekerjaan orang tua / wali siswa di SMP Negeri 26 Semarang.

Tabel 4.1.1

Pekerjaan Orangtua / Wali siswa

No Pekerjaan Jumlah Prosentase

1 PNS 189 31.39 %

2 TNI/POLRI 63 7.97 %

3 Petani 28 3.54 %

4 Swasta 196 24.81 %

5 Buruh 196 24.81 %

6 Pedagang 43 5.44 %

7 Lainnya 75 9.49 %

Jumlah 790

(3)

Tabel 4.1.2

Penghasilan orangtua / wali siswa (gabungan kedua orangtua)

No Penghasilan Jumlah Prosentase

1 Kurang dari Rp

500.000,-252 31.89%

2 Antara Rp

500.000,- s.d Rp

1.000.000,-232 29.37%

3 Antara Rp 1.000.000,- s.d Rp

1.500.000,-74 9.36%

4 Antara Rp 1.500.000,- s.d Rp

2.000.000,-63 7.97%

5 Lebih dari Rp

2.000.000,-169 21.39%

Jumlah siswa 790

Sumber : Data Sekolah diolah

(4)

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 26 Semarang Visi SMP Negeri 26 Semarang adalah : Unggul dalam Prestasi Berbudi Pekerti Luhur yang Religius. Sedangkan yang menjadi misinya adalah:(1) Melaksanakan Sholat Dhuhur berjamaah,Sholat Jum’at, membaca Alqur’an, dan Persekutuan secara rutin. (2) Meningkatkan stándar kualitas lulusan yang Siap berkompetisi. (3)Mengembangkan dan meningkatkan isi kurikulum. (4) Meningkatkan bimbingan dan layanan pembelajaran secara kreatif dan inovatif. (5) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi pendidik dan tenaga kependidikan. (6)

Menyediakan dan mengembangkan fasilitas pendidikan dan media pembelajaran yang efektif dan efisien. (7) Meningkatkan mutu kelembagaan dan managemen sekolah yang transparan dan akuntabel. (8) Meningkatkan kemampuan pengembangan pembiayaan pendidikan di sekolah. (9 )Melaksanakan pengembangan sistem penilaian sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. (10) Mampu menjaga dan memelihara kebersihan dan kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

(5)
(6)

4.2. Penyajian Data

4.2.1. Konteks program peran serta masyarakat (Komite Sekolah) di SMP Negeri 26 Semarang Sejak ditetapkannya SK Mendiknas No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah peran serta masyarakat di SMP Negeri 26 Semarang tidak langsung berubah dari BP3 menjadi Komite Sekolah. Perubahan di SMP Negeri 26 Semarang dari BP3 menjadi Komite Sekolah terjadi setelah dikeluarkannya SK Kepala SMP Negeri 26 nomor 0622/177/2005. Hal itu menunjukkan bahwa bagaimanapun juga peran serta masyarakat yang lebih optimal diperlukan di SMP Negeri 26 Semarang.

Hal tersebut di atas diperkuat oleh Ibu Dra. Anny Winarsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 26 Semarang tentang perlunya peran serta masyarakat di SMP Negeri 26Semarang ;

“ Ya perlu, peran serta masyarakat di SMP Negeri 26 Semarang sangat diperlukan, karena untuk mengetahui bagaimana proses maju atau mundurnya sekolah tersebut. Dan peran serta itu bermanfaat sebagai kontroling yang berupa saran / kritik / masukan yang sangat diperlukan sekolah.” (Wawancara tanggal 14 Januari 2015)

(7)

Ya perlu, SMP Negeri 26 sangat perlu adanya peran serta dari masyarakat karena bisa memberi masukan tentang kemajuan Sekolah, dan mempunyai manfaat sebagai stake holder yang bisa memberikan masukan, kritik dan saran. “ (Wawancara tanggal 14 Januari 2015)

Demikian juga hal senada disampaikan oleh ibu

Sri Suyani selaku orang tua siswa yang menyatakan ;

Ya perlu, peran serta masyarakat masihsangat diperlukan karena sebagai cara untuk mengawasi kinerja sekolah dan juga kontrol dari masyarakat, dan masyarakat bisa memberikan masukan ke sekolah baik secara akademik maupun tentang keadaan lingkungan.” (Wawancara 15 Januari 2015)

Pak Rudi Marwanto selaku salah satu guru di SMP Negeri 26 juga memberikan pendapat saat wawancara tanggal ;

Ya perlu, perlu peran serta masyarakat di sekolah, kerena tanpa dukungan dari masyarakat maka sekolah tidak akan bisa mengontrol dan menjadi sekolah yang memiliki mutu yang baik sebab tidak ada yang mengontrol dan memberikan masukan yang berguna bagi SMP Negeri 26 Semarang.” (Wawancara 15 Januari 2015)

Dari keempat pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peran serta masyarakat sangat diperlukan di SMP Negeri 26 Semarang, karena untuk mengetahui proses maju mundurnya sekolah dan merupakan stakeholders yang sangat dibutuhkan sebagai controling.

(8)

Dra. Anny Winarsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 26 Semarang;

Ya perlu, perlu adanya Komite Sekolah, karena Komite Sekolah sebagai mitra dalam kemajuan dan mendampingi Kepala Sekolah sertaDewan Guru. Manfaat dari Komite Sekolah memberi

masukan kepada pihak sekolah apabila sekolah akan melaksanakan program-program sekolah. “ (Wawancara 14 Januri 2015)

Hal itu juga disampaikan oleh bapak Henky Yulianto selaku salah satu guru yang ditunjuk sebagai staff Pembantu Pimpinan di SMP Negeri 26 Semarang, yaitu ;

Ya perlu, Komite Sekolah diperlukan perannya sebagai perwakilan orang tua siswa. Manfaat dari Komite Sekolah bisa memberi dukungan , kritik dan saran tentang kemajuan sekolah, baik masalah kurikulum, sarana prasarana, keuangan dan lain-lain.” (Wawancara 14 Januari 2015)

Demikian juga ibu Sri Suyani selaku orang tua

siswa yang menyatakan ;

Ya sangat perlu, adanya Komite Sekolah yang bermanfaat untuk jembatan atau penghubung

antara orang tua dengan sekolah serta memberikan andil sebagai pengawas tentang apa saja yang diperlukan dalam program-program sekolah.” (Wawancara 15 Januari 2015)

Pak Rudi Marwanto selaku salah satu guru di SMP Negeri 26 juga memberikan pendapat tentang perlunya Komite Sekolah saat ;

(9)

Sekolah yang bertujuan untuk mewadahi dan menyalurkan aspirasi masyakat juga sebagai

mediator pada lingkungan sekolah.” (wawancara tanggal 15 Januari 2015)

Keempat pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Komite sekolah sangat diperlukan di SMP Negeri 26 Semarang, hal ini dikarenakan Komite Sekolah sangat berperan sebagai pemberi masukan (advisor) kepada SMP Negeri 26 Semarang apabila akan melaksanakan program-programnya . Komite Sekolah dapat juga memberikan dukungan (suporting) kritik dan saran tentang kemajuan SMPNegeri 26 Semarang. Komite Sekolah juga bisa memberikan andil sebagai pengawas (controling) tentang apa saja yang diperlukan dalam program-program Sekolah. Selain itu Komite Sekolah juga bisa sebagai penghubung atau jembatan (mediator) dari pihak orang tua murid menuju SMP Negeri 26 atau sebaliknya.

4.2.2. Input program peran serta masyrakat (Komite Sekolah) di SMP Negeri 26 Semarang

Terkait dengan sangat diperlukannya peran serta masyarakatdalam menunjang proses pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah, maka SMP Negeri 26 Semarang membentuk Komite Sekolah.

(10)

Sekolah (2) Surat Keputusan Mendiknas, nomor 055/U/2002, tanggal 2 April 2002 tentang Pembentukan Komite Sekolah (3) Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, nomor: 420/8607, tanggal 23 Oktober 2002, tentang Pembentukan Komite Sekolah dimana ke tiga surat keputusan tersebut menyebutkan tentang perlunya pembentukan Komite Sekolah.

Hal tersebut beralasan karena pada Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 26 Semarang nomor 062 / 177 / 2005 tentang kepengurusan Komite Sekolah periode 2005-2008 ke tiga surat keputusan tersebut menjadi bagian dari dasar terbentuknya Komite Sekolah di SMP Negeri 26 Semarang.

Pembentukan Komite Sekolah di SMP Negeri 26 Semarang berlangsung begitu saja, pengurus-pengurusnya juga tidak dipilih ulang tapi tetap menempatkan orang-orang yang dulunya sudah menjadi pengurus BP3. Jadi bisa disampaikan hanya berubah nama dari BP3 menjadi Komite Sekolah.

Hal itu sesuai dengan penegasan dari bapak Jarot:

“ Proses pembentukan Komite Sekolah di SMP Negeri 26 Semarang berlangsung begitu saja tidak melalui tahapan-tahapan seperti pemilihan pengurus suatu organisasi. Itu karena ada himbauan dari Dinas pendidikan Kota Semarang sehingga dikeluarkan SK Kepala Sekolah nomor 062/177/2005 “(wawancara tanggal 17 Januari 2015)

(11)

yang seharusnya seperti pemilihan pengurus pada suatu organisasi. Pembentukan Komite Sekolah di SMP Negeri 26 Semarang hanya dilakukan dengan mengubah nama dari BP3 menjadi Komite Sekolah.

Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang tidak memiliki sarana prasarana baik berupa gruang pertemuan ataupun kantor. Untuk melakukan kegiatan rapat pengurus Komite Sekolah masih menggunakan atau meminjam ruang kepala sekolah, sedangkan apabila mengadakan rapat pleno masih menggunakan halaman depan sekolah yang digabung dengan teras depan sekolah.

Hal ini ditegaskan dari hasil wawancara dengan bapak Jarot:

“....Komite Sekolah di SMP Negri 26 Semarang

tidak mempunyai gedung atau ruangan tersendiri, sehingga jika mengadakan rapat pengurus Komite masih meminjam ruangan kepala Sekolah dan jika mengadakan rapat pleno sekolah kita memasang tenda di halam depan sekolah yan digabungkan dengan teras depan sekolah. Selain itu kami juga masih menyewa alat-alat sound system....” (wawancara tanggal 17 Januari 2015)

Pernyataan tersebut dipertegas oleh bapak Wiedaryanto yang menyatakan:

(12)

Komite Sekolah juga tidak mempunyai program khusus Komite Sekolah. Program yang ada masih melaksanakan program yang dibuat oleh sekolah. Hal tersebut bisa dilihat notulen rapat tanggal 5 Nopember 2010 yang agenda acaranya menyatakan rapat pengurus Komite silaturahmi dan memperiapkan sosialisasi program sekolah tentang visi, misi, akreditasi sekolah, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria kelulusan. Selain itu juga menyinggung sedikit tentang permintaan dari sekolah untuk merehab kamar mandi siswa.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengurus Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang hanya melanjutkan kepengurusan BP3 dan Komite Sekolah juga tidak memiliki program khusus. Selain itu Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang juga tidak mempunyai sarana prasana.

(13)

maka perta masyarakat dalam hal ini Komite Sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan yang kami teliti selama lima tahun terakhir dari tahun 2010.

Seperti yang disampaikan oleh bapak Wiedaryanto sebagai Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 26Semarang yang menyatakan:

“ Sebagai pengurus Komite Sekolah kami juga selalu aktif mengadakan pertemuan baik pertemuan pengurus maupun pleno. Karena kami harus selalu berperan untuk memberikan masukan, dukungan, dan juga mengawasi jalannya program sekolah. Kami juga harus menjadi mediator yang bisa menghubungkan antara orang tua siswa dan Sekolah.” (wawancara tanggal 18 Januari 2015)

Hal ini diperkuat oleh pernyataan bapak ST.Jarot Eko Darsono selaku sekretaris Komite Sekolah di SMP Negeri 26 Semarang sebagai berikut:

“ Pengurus Komite Sekolah pada tanggal 5 Nopember 2010 mengadakan pertemuan pada pukul 15.00 WIB dengan acara sosialisasi Program Kerja Sekolah yang dihadiri oleh 9 (sembilan ) orang pengurus dari 11 pengurus. Untuk acara detil dan apa saja rencana yang akan dilakukan oleh Komite Sekolah bisa melihat Notulen yang ada. Karena sesuai dengan peran dan fungsi kami sebagai badan yang harus selalu mendukung, memberikan masukan juga mengawasi jalannya program-program sekolah dan kami juga harus bisa menjadi mediator yang baik.” (Wawancara tanggal 17 Januari 2015).

(14)

“...laporan dari pihak sekolah kepada Komite Sekolah dalam rangka peningkatan mutu,

mempersiapkan kegiatan rapat pleno orang tua siswa yang akan membahas sosialisasi tentang KKM, visi dan misi sekolah, akreditasi sekolah, kriteria kenaikan sekolah, serta kriteria kelulusan.”

Ada pandangan dari masyarakat bahwa peran dan fungsi dari Komite Sekolah dan BP3 adalah sama, tetapi sebenarnya adalah berbeda. Hal tersebut disampaikan oleh bapak Y. Subagio sebagai bendahara Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang yang mengemukakan:

“ Komite Sekolah berbeda dengan BP3, kalau BP3 mempunyai peran dan tanggung jawab yang berhubungan dengan dana yang sangat dibutuhkan oleh sekolah untuk membantu penyelenggaraan pendidikan walaupun dahulu sudah ada dana dari pemerintah namun hal itu tidak mencukupi. Sedangkan Komite Sekolah peran dan fungsinya tidak berhubungan dengan keuangan karena sekarang untuk dana penyelenggaraan sekolah sudah ada bantuan dari BOS dan dana pendampingan BOS (Bantuan Operasional Siswa ) peran dari Komite Sekolah sebagai pendukung, pemberi masukan, pengawas dan mediasi dari orang tua siswa dengan pihak sekolah .” (wawancara tanggal 18 Januari 2015)

(15)

pengurus Komite Sekolah diminta untuk membantu mensosialisasikan tentang KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), dan revisi Visi / Misi sekolah, kriteria kenaikan kelas dan kriteria kelulusan.

4.3.

Pembahasan

4.3.1 Konteks program peran serta masyarakat (Komite Sekolah) di SMP Negeri 26 Semarang Menurut Hamid (2000), salah satu pilar MBS adalah Peran Serta Masyarakat (PSM). Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan permasalahan masyarakat tersebut.

Dahulu sebelum ada dan dibentuk wadah yang bernama Komite Sekolah peran serta masyarakat di sekolah disebut dengan BP3 (Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan). Peran dan fungsi dari BP3 adalah suatu badan yang membantu menyelenggarakan pendidikan terutama pada bagian financial. Sehingga untuk membantu maju mundurnya penyelenggaraan sekolah yang berhubugan dengan keuangan bergantung dengan kiprah dari BP3.

Saat ini Komite Sekolah menurut Anggaran Dasar Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang pada pasal 7 berfungsi sebagai:

1. Mendorong tumbuh kembangkan perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

(16)

3. Menampung dan menganalisa aspirasi, ide, tuntutan dan , tuntutan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat

4. memberikan masukan pertimbangan dan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan/ Kepala Kantor Departemen Agama Kota Semarang mengenai: a. Kebijakan dan program pendidikan

b. Kreteria kinerja daerah dalam bidang pendidikan

c. Kriteria kinerja kependidikan, khususnya guru / Tutor dan Kepala Satuan Pendidikan.

d. Kriteria fasilitas pendidikan, dan

e. Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.

5. Mendorong orang tua peserta didik dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.

6. Melakukan evaluasi dan pengawaan terhadap kebijakan, program penyelenggaraan dan keluaran yang dilaksanakan di sekolah.

Sedangkan menurut Anggaran Dasar Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang pasal 8 peranan dari Komite Sekolah adalah :

1. Menberikan pertimbagan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di sekolah.

(17)

2. Melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan.

3. Menjadi penghubung antara diketahui bahwa peran serta masyrakat dan Komite Sekolah sekolah dengan berbagai kalangan.

Terkait dengan hal di atas dapat diketahui bahwa peran serta masyrakat dan Komite Sekolah sangat diperlukan di SMP Negeri 26 Semarang yang bermanfaat untuk memberikan masukan, kritik dan saran serta sebagai stake holder yang mengontrol untuk kemajuan sekolah juga sebagai mediator antara orang tua siswa dan sekolah.

(18)

4.3.2. Input program peran serta masyrakat ( Komite Sekolah ) di SMP Negeri 26 Semarang

Komite sekolah bertujuan untuk mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat di lingkungan sekolah khususnya dan masyarakat pada umumnya, meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat, serta menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan demokratis (Anggaran Dasar Komite Sekolah SMP Negeri 26), maka kiprahnya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat diperlukan. Untuk bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya maka komite sekolah membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.

Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang sangat diperlukan keberadaannya, namun dalam melaksanakan peran dan fungsinya di sekolah tidak di dukung dengan sarana prasana yang dibutuhkan.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara yang dapat diketahui bahwa Komite Sekolah di SMP Negeri 26 tidak memiliki ruangan atau kantor tersendiri yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan para pengurus Komite Sekolah maupun anggota-anggota Komite yang lainnya.

(19)

Dilihat dari notula rapat pengurus Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang hari Jumat tanggal 5 Nopember 2010 di dalam susunan acara ada laporan program, namun yang di laporkan bukan program khusus Komite tetapi program sekolah yang harus disosialisasikan kepada orang tua siswa. Dari hasil wawancara dari beberapa orang nara sumber yang merupakan orang tua, guru dan pengurus Komite Sekolah di SMP Negeri 26 Semarang juga diketahui bahwa Komite Sekolah SMP Negeri 26 Semarang tidak memiliki program khusus tentang Komite Sekolah.

(20)

penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. (4)Sebagai lembaga mediator, Komite Sekolah mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

Komite SMP Negeri 26 Semarang melaksanakan fungsinya yang pertama, yakni sebagai lembaga pertimbangan Komite Sekolah memberikan pertimbangan, masukan, dan rekomendasi mengenai kebijakan dan program pendidikan, Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS), kriteria kinerja satuan pendidikan, kriteria tenaga pendidikan, kriteria fasilitas pendidikan dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan dengan cara selalu memberikan saran dan masukan kepada sekolah tentang program sekolah yang sudah direncanakan pada saat acara pertemuan pengurus Komite dengan Kepala Sekolah dan perwakilan bapak ibu guru yang telah ditunjuk.

(21)

yang melaporkan hasil sumbangan dana dari orang tua siswa untuk pembuatan 15 kamar mandi siswa.

Pada fungsinya yang ketiga, yaitu sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangka ransparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan Komite SMP Negeri 26 Semarang belum sepenuhnya dilaksanakan. Hal tersebut tidak ada data yang menyebutkan bahwa Komite SMP Negeri 26 berperan menyeluruh dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran dana kegiatan sekolah, Komite hanya mengontrol keuangan atau dana yang didapat langsung dari orang tua siswa saja.

Untuk fungsinya yang keempat, yaitu sebagai lembaga mediator, Komite Sekolah mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan sudah dilaksanakan oleh Komite SMP Negeri 26 Semarang pada saat akan menambah kamar mandi siswa seperti yang terlihat pada notula rapat pengurus Komite SMP Negeri 26 Semarang pada hari Jumat tanggal 5 Nopember 2010 yang mengagendakan penggalangan dana pada rapat Pleno hari Sabtu tanggal 6 Nopember 2010 dengan rencana iuran orang tua siswa kelas 7 Rp. 150.000,00 kelas 8 Rp. 125.000,00 dan kelas 9 Rp. 100.000,00 per siswa.

(22)

Semarang, bukan program khusus dari Komite Sekolah. Hal itu terjadi karena Komite Sekolah tidak memiliki program khusus.

Komite Sekolah hanya mengadakan rapat pengurus jika akan ada sosialisasi dari sekolah tentang program KKM, penyampaian visi misi sekolah, kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, atau akan ada akreditasi sekolah.

(23)
(24)

Gambar

Tabel 4.1.1
Tabel 4.1.2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

• Asumsi yang digunakan adalah bahwa balok tak akan tertekuk, karena bagian elemen yang mengalami.. tekan, sepenuhnya terkekang baik dalam arah sumbu kuat ataupun

merupakan bagian dari struktur dengan kekangan lateral penuh maka harus dipenuhi persyaratan seperti pada SNI 03-1729-. 2002 pasal 11.3.1 sebagai

[r]

sehingga komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan dengan masa kerja yang1. pendek cenderung lebih

The present study aimed at evaluating the effect of replacing fish meal with SBM on growth, feed utilization and carcass composition of cuneate drum reared in net pens.. Material

Factors Factors Affecting Affecting Channel Channel CHOICE CHOICE Factors Factors Affecting Affecting Channel Channel CHOICE CHOICE Producer Factors Producer Factors

The exclusive feeding of mixture of maize grain and soybean meal as home-made concentrate mixture to dairy animals was superior to the mixture of maize grain and cotton seed cake